Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................
2.3. Glikolisis………………………………………………….....
3.1 Kesimpulan............................................................................
3.2 Saran………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Metabolisme juga dapat
zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Metabolisme merupakan
totalitas proses kimia didalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang
bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan
reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses
kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan
senyawa-senyawa seperti pati, selulosa, lemak, protein dan asam nukleat. Pada peristiwa
besar menjadi molekul-molekul kecil, dan prosesnya melepaskan energi. Contoh : respirasi,
yaitu proses oksidasi gula menjadi H2O dan CO Keterkaitan antara Anabolisme dan
katabolisme.
Karbohidrat menjadi salah satu komponen makanan yang kompleks. Komponen inilah
yang menjadi salah satu bahan dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa
yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini hanya
terdapat dalam jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai
bahan makanan, dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan sebagai bahan bakar sel,
juga dibutuhkan dalam pembentukan tulang rawan. Sumber karbohidrat yang paling banyak
Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi
akan masuk kedalam sistem pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa
untuk kemudian di absorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan
tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang
kemudian akan berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui
berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat
mengoksidasi glukosa menjadi CO & H2O dimana proses ini juga akan disertai dengan
produksi energi.
bersamaan dengan produksi sejumlah ATP yang relatif kecil. Pada organism erob, glikolisis
adalah pendahuluan daur asam sitrat dan rantai transfor electron, yang bersama-sama
membebaskan sebagian besar energiyang tersimpan pada glukosa. Pada keadaan aerob,
piruvat masuk mitokondria, tempat piruvat dioksidasi lengkap menjadi CO2 dan H2O. Jika
penyediaan oksigen tidak mencukupi, seperti pada otot yang sedang aktif berkontraksi,
piruvat dikonversi menjadi laktat. Pada keadaan anerob, ragi mentransformasi piruvat
menjadi etanol. Pembentukan etanol dan laktat dari glukosa adalah contoh-contoh fermentasi.
dan penjabaran jalur utama ini berlangsung bersamaan.Penemuan kunci oleh Hans Buchner
dan Eduard Buchner pada 1897 adalah secara kebetulan. Oleh karena itu, pada makalah ini
adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh
agar tubuh dapat menjalankan fungsinya, dimana makalah ini menekankan proses yang
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari metabolism karbohidrat?
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1.2.
Pengertian Karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan air (H2O). Secara
Fungsi Karbohidrat
adalah sebagai cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan
glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai komponen
struktural sel.
2.1.4.
Klasifikasi Karbohidrat
utama yaitu:
1) Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
1.
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga
dinamakan aldotriosa.
2.
Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula
3.
Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa.
4.
Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian
Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi
genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa
kerangka DNA.
sehingga dapat diserap oleh pembulu darah melalui dinding usus halus.
Pencernaan karbohidrat :
a.
Mulut
sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah
menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada
pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
b. Usus Halus
dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan
laktase.
melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau
pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau
melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion
natrium.
c.
Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau
serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke
potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain
yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta
mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
Dalam proses metabolisme terdapat tiga komponen utama, seperti pada gambar berikut:
Metabolisme karbohidarat
Ketika makan dikunyah, makan akan bercampur dengan air liur yang
a
mengandung enzim ptialin ( suatu amilase yang disekresikan oleh kelenjer
parotis didalam mulut). Enzim ini menghidrolisis pati ( salah satu polisakarida)
menjadi maltosa den gugus glukosa keci yang terdiri dari tiga sampai sembilan
molekul glukosa. Makanan berada dimulut hanya dalam waktu yang singkat dan
mungkin tidak lebih dari 2-5% dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makan
ditelan.
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dalam mulut untuk dipecah oleh
ptialin menjadi maltosa, tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus-menerus selama 1
jam setelah makan memasuki lambung, yaitu sampai isi lambung bercampur dengan
zat yang sekresikan oleh lambung. Selanjutny aktifitas ptialin dari air liur dihambat
oleh zat asam yang disekresikan oleh lambung. Hal ini dikarenakan ptialin merupakan
( usus dua belas jari), makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas. Pati
yang belum dipecah akan dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas.
aa
amilase pada air liur, yaitu memecah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil
lainnya. Namun, pati padaumumnya hampir sepenuhnya diubah menjadi maltosa dan
Hasil akhir dari proses pencernaan adalah glukosa, fruktosa, glaktosa, manosa
dan monosakarida lainnya.senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui
Metabolisme Lemak
Pencernaan makanan tidak terjadi dimulut dan lambung karena ditempat
tersebut tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghhidrolisis atau memecah lemak.
belas jari). Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting
berukuran besar menjadi butiran lemak yang berukuran lebih kecil. Ukuran lemak
yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh
lipase yang dihasilkan olek pankreas. Lipase pankreas akan menghdolisis lemak
Pengeluaran cairan pankreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar 70% terjadi diusus halus.
Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada
dinding usus, keduanya diubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk
Protein dicerna dilambung oleh enzim pepsin, yang aktif pada PH 2-3
( suasana asam ).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.
Salah satu hal penting dari pencernaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya
untuk mencerna kolagen. Kolagen merupakan bahan dasar utama jaringan ikat pada
pepsin meliputi 10-30% dari pencernaan protein total. Pemecahan protein ini adalah
sebagian besar akan bercampur dengan enzim pankreas dibawah pengaruh enzim
proteolitik, seperti tripsin, kimotripsin dan peptidase, baik tripsin maupun kimotripsin
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu
penyerapan melalui dinding usul, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis
asam amino terdapat didalam sel. Asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang
dihasilkan dari proses penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk
digunakan didalam jaringan. Dalam hal ini hati berfungsi sebagai pengatur
didalam hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan
urea berlanggsung didalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan
enzim arginase. Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga diangkut
bersama za-zat lainnya menuju ginjal, lalu dikeluarkan melalui urin. Sebaliknya,
senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis kembali menjadi bahan
baku karbohidrat dan lemak, sehingga dapat dioksidasi didalam tubuh untuk
menghasilkan energi.
2.3. Glikolisis
1) Glikolisis, yaitu oksidasi 1 molekul glukosa atau glikogen menjadi 2 molukul piruvat
2)
3)
Glikolisis yaitu jalur utama metabolisme glukosa dan glikolisis berlangsung di dalam
sitosol semua sel.Jalur ini unik karena dapat berfungsi baik dalam keadaan aerob maupun
1)
Glikolisis anaerob, dimana jalur oksidasi ini berlangsung tanpa oksigen. Contohnya
bila otot berkontraksi pada medium tanpa oksigen maka glikogen akan dipecah
2)
Glikolisis aerobs, dimana bila dalam suasana aerob maka glikogen muncul di otot, dan
laktat menghilang. Piruvat dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. Hasil akhirnya adalah
piruvat, dan selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat (Siklus
Kreb’s). Selain itu glikolisis juga menjadi lintasan utama metabolisme fruktosa dan
adalah:
Secara rinci, tahap-tahap dalam lintasan glikolisis adalah sebagai berikut (pada setiap
tahap, lihat dan hubungkan dengan Gambar Lintasan detail metabolisme karbohidrat):
1) Fase investasi Energi pada lima reaksi pertama, dimana terpakai 2 ATP
2) Fase membentuk energy pada lima reaksi terakhir, dimana menghasilkan energy
1.
dengan dikatalisir oleh enzim heksokinase atau glukokinase pada sel parenkim
hati dan sel Pulau Langerhans pancreas. Proses ini memerlukan ATP sebagai
donor fosfat. ATP bereaksi sebagai kompleks Mg-ATP. Terminal fosfat berenergi
tinggi pada ATP digunakan, sehingga hasilnya adalah ADP. (-1P) Reaksi ini
disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar berupa kalor, sehingga
alosterik oleh produk reaksi glukosa 6-fosfat. Di jaringan selain hati (dan sel
di otot dan lipogenesis di jaringan adipose) dikontrol oleh transport kedalam sel
Mg2+
reaksi isomerasi aldosa-ketosa. Enzim ini hanya bekerja pada anomer a-glukosa
6-fosfat.
a-D-glukosa 6-fosfat
a-D-fruktosa 6-fosfat
3.
sekaligus bisa diinduksi, sehingga berperan penting dalam laju glikolisis. Dalam
kondisi fisiologis tahap ini bisa dianggap irreversible. Reaksi ini memerlukan
fosfofruktokinase
4.
D-fruktosa 1,6-bifosfat
fosfotriosa isomerase
6.
1,3-bifosfogliserat + NADH + H+
hydrogen yang dikeluarkan dari proses oksidasi ini dipindahkan kepada NAD+ yang
7.
ikatan sulfur berenergi tinggi, setelah fosforolisis, sebuah gugus fosfat berenergi
tinggi dalam posisi 1 senyawa 1,3 bifosfogliserat. Fosfat berenergi tinggi ini
ditangkap menjadi ATP dalam reaksi lebih lanjut dengan ADP, yang dikatalisir
3fosfogliserat.
fosfogliseratkinase
molekul triosafosfat, pada tahap ini dihasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa
dan mengalami glikolisis. Catatan: Dua molekul 1,3-bifosfogliserat, maka energi yang
Fosfogliseratmutase
3-fosfogliserat
2-fosfogliserat
9.
enolase. Enolase dihambat oleh flourida dan jika pengambilan sampel darah
posisi 2 ke status berenergi tinggi. Enolase dihambat oleh fluoride, suatu unsure
yang dapat digunakan jika glikolisis di dalam darah perlu dicegah sebelum
kadar glukosa darah diperiksa. Enzim ini bergantung pada keberadaan Mg2+ atau
Mn2+.
enolase
2-fosfogliserat
fosfoenol piruvat + H2O
10. Fosfat berenergi tinggi fosfoenolpiruvat dipindahkan pada ADP oleh enzim
piruvat kinase sehingga membentuk dua molekul ATP per satu molekul
glukosa yang dioksidasi. Enol piruvat yang terbentuk dalam reaksi ini
kehilangan energi bebas dalam jumlah besar sebagai panas dan secara fisiologis
adalah irreversible.
Piruvat kinase
piruvat sehingga total hasil energi pada tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)
11. Jika keadaan bersifat anaerob (tak tersedia oksigen), reoksidasi NADH melalui
direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim laktat
dehidrogenase.
Laktatdehidrogenase
Dalam keadaan aerob, piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah konversi
menjadi asetil-KoA, akan dioksidasi menjadi CO2 melalui siklus asam sitrat
Selama glikolisis, banyak energi bebas yang diberikan oleh molekul glukosa
yang disimpan dalam bentuk ATP. Hal ini mudah diperlihatkan jika kita menuliskan
semua persamaan kesimbangan bagi glikolisis anaerobic yang terjadi dalam otot
Jadi, bagi setiap molekul glukosa yang terurai, dua molekul ATP dihasilkan dari ADP
dan Pi.
1) Fosforilasi Glukosa
sebagai donor fosfat dan bereaksi sebagai kompleks Mg-ATP. Satu fosfat
-enzim ini spesifik bagi D-glukosa dan tidak bekerja terhadap heksosa lain
akan gula. Pada kondisi ini glukokinase hati bekerja pada kelebihan glukosa
Sesudah makan dan peningkatan kadar gula yang meningggi menjadi 7 sampai
homeostatis mengurang.
Mg2+
ADP ATP
Mg2+
OHOHHOHOHHHOHHCH2OHCCOHHCHHOCOHHCOHHCH2OOHeksokinase,
glukokinase
PO32
memerlukan Mg2+ dan bersifat spesifik bagi glukosa 6-fosfat dan fruktosa 6fosfat.
Mg2+
CH2OH
OH
HO
HO
OH
OH
C
OH
CH2
PO32CH
CH2
fosfoglukoisomeras
OH
PO32D-
dari ATP ke senyawa D-fruktosa 6-fosfat pada posisi 1, menghasilkan fruktosa 1,6difosfat.
enzim yang paling kompleks. Enzim ini merupakan pengatur utama pada glikolisis
otot. Aktivitas fosfofruktokinase dipercepat jika cadangan ATP sel berkurang atau
jika kelebihan produk pemecahan ATP, yaitu ADP dan AMP, terutama kelebihan
AMP.
Mg2+
CH2OH
CH2
PO3
CO
HO
CH
HO
CH
HCOH
HCOH
HC
ADP ATP
Mg2+
OHPO32-
CH
OH
CH2
CH2
PO3
fosfofruktokinase
D-Fruktosa 6-fosfat D-Fruktosa 1,6-Difosfat
Zn2+
CH2
PO3
HO
C
C
OH
OH
Fruktosa
difosfat
ld l
H2C
OPO32H
OH
CH2
PO32CH2OH
H2C
PO32
+
D-Gliseraldehida 3-fosfat
Hanya satu diantara dua triosa fosfat yang dibentuk oleh aldolase, yaitu
gliseraldehida 3-fosfat, yang dapat langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis
berikutnya. Tetapi dihidroksiaseto fosfat berubah dengan cepat dan dalam reaksi
dapat balik terubah menjadi gliseraldehida 3-fosfat oleh enzim isomerase triosa
fosfat.
H2C
PO32Triosa
fosfat CO
CO
isomerase H
COH
CH2OH
H2C
PO32
bebas dari molekul glukosa disimpan dalam bentuk ATP. Karena satu molekul glukosa
lintas yang sama pada fase kedua glikolisis ini. Penyimpanan dua molekul gliseraldehid
3-fosfat menjadi dua molekul piruvat diikuti oleh pembentukan empat molekul ATP
dari ADP. Namun demikian, hasil bersih ATP dari molekul glukosa berkurang menjadi
hanya dua, karena terdapat dua molekul ATP yang dipergunakan pada fase pertama
Reaksi ini adalah reaksi glikolisis penyimpan energi kedua yang membentuk ATP.
PO32-H2C
PO32H2C
HC
OH
HCOH
NAD+ NADH+H +
CH
CPOPi3
OO
D-gliseraldehida fosfat
D-gliseraldehida 3-fosfat
3-fosfogliseroil fosfat
dikeluarkan dari proses oksidasi ini dipindahkan kepada NAD+ yang terikat pada
enzim. Pada rantai respirasi mitokondria akan dihasilkan tiga fosfat berenergi
tinggi. (+3P)
Catatan: Karena fruktosa 1,6-bifosfat yang memiliki 6 atom C dipecah menjadi
Enzim kinase fosfogliserat memindahkan gugus fosfat berenergi tinggi dari gugus
Mg2+
PO32-CCH2COOHHOPO32-
COO-
CH2COHHOPO32-
fosfogliserat
(+2P)
Reaksi ini, yang melibatkan pergeseran dapat balik gugus fosfat didalam molekul
reaksi ini, yang melibatkan pemindahan gugus fosfat dari posisi 3 ke posisi 2
molekul gliserat.
Mg2+
PO32CH2OH
OH
Mg2+ H
PO32COOCOO-
3-fosfogliserat
Fosfogliserat
mutase 2-fosfogliserat
Mg2+
CH2OH
CH2
H
PO32Mg2+
PO32COOCOO-
Enolas
2-fosfogliserat Fosfoenolpiruvat
Tahap terakhir pada glikolisis ialah pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari
fosfoenolpiruvat ke ADP, yang dikatalisa oleh kinase piruvat. Pada reaksi ini,
produk piruvat muncul dalam bentuk enolnya. Akan tetapi, bentuk enol piruvat
dengan cepat dan secara non enzimatik tersusun kembali menghasilkan bentuk
Mg+, K+
Mg2+CH3
PO32-ADP
K+
ATP CO
COO-COO-
Piruvat
kinase
Fosfoenolpiruvat Piruvat
Karena ada 2 molekul PEP maka terbentuk 2 molekul enol piruvat sehingga
10 enzim
Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini
merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut glukolisis. Sebuah molekul glukosa
terpecah menjadi dua molekul menjadi asam piruvat, yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan energi. Jika tersedia cukup oksigen,maka asam piruvat diubah menjadi
asetil KoA, yang kemudian diproses dalam siklus krebs. Piruvat juga dapat diubah
molekul-molekul karbondioksida. Nama siklus ini diambil dari ahli biokima Hans Adolf
Krebs, pemenang hadiah Nobel 1953 bidang fisiologi, karena ia berhasil
Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara aneriobik
menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol terhadap tumbuhan.
Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat dehidroginase dan koenzim
NADH melalui fermentasi alkohol. Asam piruvat dapat juga diubah menjadi karbohidrat
melalui glikoneogenesis, menjadi asam lemak atau energi melalui asetil-KoA, menjadi
asam amino alanin dan juga menjadi etanol. Turunan asam piruvat, 3-bromopiruvat telah
yang terjadi didalam mitokondria sel. Pengubahan asam piruvat menjadi asetil KoA
melibatkan berbagai enzim dan koenzim yang berkelompok secara teratur yang disebut
melibatkan pemindahan gugus karboksil sebagai molekul CO2 dan gugus asetil sebagai
asetil KoA. Kedua atom hidrogen yang dilepaskan dari piruvat muncul sebagai NADH
dan H+ . NADH yang terbentuk ini lalu memberikan elektronnya kepada transfor
elektron (Lehninger,1982:115-116)
mitokondria melibatkan 3 macam enzim yaitu enzim piruvat dehidrogenase (E1), enzim
3. Koenzim A
5. Asam lipoat
Reaksi-reaksi yang terjadi didalam dekarboksilase asam piruvat ada 5 tahap, yaitu:
Tahap 1 :
Pada tahap ini piruvat kehilangan gugus karboksilnya pada saat molekul ini bereaksi
dengan Tiamin Pirofosfat (TPP) yang terikat oleh dehidrogenase piruvat (E1), dan
Tahap 2 :
E1 – TPP –CHOH-CH3 + E2
E1- TPP+ E2
S S S SH
CH3 C
Pemindahan atom H dan gugus asetil dari tiamin pirofosfat ke bentuk teroksidasi
gugus prostetik lipoilisil pada pusat enzim hidrolipoil transasetilase untuk membentuk 6asetil
Tahap 3:
+ KoA SH
E2
+ KoA S C CH3
S SH SH SH
E2
menghasilkan asetil-S-KoA dan bentuk tereduksi sempurna atau ditiol dari gugus lipoil.
Tahap 4:
E2 + E3 FAD E2
+ E3
FADH2
SH SH S S
yang menyebabkan pemindahan atom H dari gugus lipoil tereduksi ke gugus prostetik FAD
Tahap 5:
Tahap akhir dimana gugus FADH2 tereduksi pada hidrolipoil dehidrogenase memindahkan
hidrogen ke NAD+ membentuk FAD dan NADH .
E3 FADH2 + NAD+
E3 –FAD + NADH + H+
OO
Untuk 1 NADH menghasilkan 3ATP, untuk reaksi dekarboksilasi piruvat ini menghasilkan 2
Terbentuknya asam laktat dari piruvat dikatalis oleh enzim laktat dehidrogenase
CO2H CO2H
CH3
CH3
dehidroginase hati (H4) dan otot (M4) menunjukkan sifat kinetik berbeda. H4
aktif pada piruvat rendah dan M4 menunjukkan sifat kinetik berbeda. H4 aktif
pada piruvat rendah dan terihinbisi oleh konsentrasi piruvat diatas konsentrasi
3.10-3 M. Hal ini sesuai dengan fungsi hati yang harus menyediakan energi dari
keadaan anaerob.
Asam laktat terjadi pada manusia apabila oksogen sangat sedikit atau tidak
ada oksigen. Asam piruvat diubah menjadi laktat dengan cara NADH menjadi
NAD+ dengan bantuan enzim laktat dehidroginase, permentasi ini terjadi pada
otot.
Umumnya asam laktat diproduksi oleh otot lurik dan eritrosit sebagai
sumber energi bagi organ lain. Pada saat otot lurik melakukan kontraksi seperti
saat berolahraga, laju lintasan glikolisis yang memproduksi asam piruvat akan
bereaksi lebih cepat dari pada laju siklus asam sitrat yang mengoksidasi asam
akumulasi asam dan NADH menjadi NAD+ dan mereduksi asam piruvat
kelansungan proses glikolisis pada otot lurik, dan terutama pada eritrosit oleh
Pada awalnya asam laktat dianggap sebagai zat sisa. Asam laktat yang
selama olahraga dan kram otot setelah selesai olahraga. Sekarang dengan hasil
yang terbaru, asam laktat bukan merupakan musuh dari otot. Asam laktat
merupakan bahan energi yang penting selama olahraga yang berlansung lama.
Hal ini karena asam laktat yang dibentuk oleh sel otot lain untuk membentuk
energi.
kemudian akan diserap oleh sel otot untuk dijdikan bahan bakar.pada orang
yang rutin olahraga atau atlet, terjadi peningkatan efektivitas pemakaian asam
laktat sehingga mereka mampu berolahraga dalam jangka waktu lebih lama.
jaringan mamalia. Beberapa organisme bisa hidup dalam kondisi aerob atau anaerob.
Organisme ini disebut anaerob fakultatif, yang dapat mengubah metabolismenya untuk
beradaptasi dengan ada atau tidaknya oksigen. Organisme anaerob fakultatif yang
paling penting adalah ragi. Ragi mengubah glukosa menjadi piruvat dan kemudian bila
ada oksigen maka ragi akan mengoksidasi piruvat menjadi CO2. Jika tidak tersedia
oksigen, maka jalur untuk regenerasi NAD+ akan bekerja. (Yohanis Ngili, 2010)
Di dalam beberapa mikroorganisme , misalnya pada ragi roti, piruvat yang terbentuk
dari glukosa melalui glikolisis diubah secara anaerobic menjadi etanol dan CO2, suatu
proses yang disebut fermentasi alcohol. Fermentasi merupakan istilah umum yang
menunjukkan degradasi anaerobic glukosa atau nutrient organic lain menjadi berbagai
Berbeda dengan yang terjadi pada otot, yaitu piruvat diubah menjadi asam laktat
(fermentasiasam laktat), maka pada ragi (minsalnya Saccharomyces sp), dalam keadaan
anaerob akan mengubah glukosa menjadi piruvat yang selanjutnya dioksidasi menjadi
Pembentukan alkohol terjadi dalam dua tahap. Pada tahap pertama asam piruvat
COO-H O
Mg2+
C=O
CO2
TPP
CH3 CH3
HO
C + NADH + H+
CH2OH + NAD+
CH3 CH3
Asetaldehida etanol
( Purwo Arbianto:1993)
Pada tahap kedua asetaldehida diubah menjadi etanol dengan mereduksi NADH +
etanol dan CO2 merupakan hasil akhir fermentasi alkohol, dan jumlah energi yang
dihasilkan 2ATP.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
berlangsung dalam tubuh makhluk hidup khusus untuk mengolah karbohidrat, baik itu
piruvat.
3.
ATP & 3-fosfogliserat Asam, Relokasi Atom Fosfor, Penghapusan Air, Pembentukan
4.
Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini
glukosa terpecah menjadi dua molekul menjadi asam piruvat, yang kemudian
5.
Jika tersedia cukup oksigen,maka asam piruvat diubah menjadi asetil KoA, yang
kemudian diproses dalam siklus krebs. Peoses ini melibatkan 3 enzim dan 5 koenzim.
6.
Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara aneriobik
menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol terhadap tumbuhan.
Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat dehidroginase dan koenzim
DAFTAR PUSTAKA
Murray,
:PenerbitBukuKedokteran