OLEH KELOMPOK 2
1. AISYAH RAMBU ISMAWARDANI TALLO (2306050006)
2. CICILIA NGGUNA MANGGIL (2306050007)
3. MARIA GERONSIA SIGA (2306050008)
4. SARRA TELSI BALLA (2306050009)
5. PAULINA ELISTA GOBAN IRY (2306050010)
KELAS/SEMESTER: A BIOLOGI/2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan aktivitasnya makhluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari
bahan makanan. Salah satu makromolekul yang terdapat pada bahan makanan yaitu karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya,
istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n ,yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun
demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang
diperlukan tubuh makhluk hidup. Salah satu jenis karbohidrat adalah monosakarida.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel
tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul
tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka
karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik
kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh dimana karbohidrat
tersebut diklasifikasikan lagi kedalam beberapa bagian seperti monosakarida, disakarida dan
polisakarida. Selain itu, agar dapat digunakan oleh sel yang terdapat didalam tubuh maka,
karbohidrat perlu melalui beberapa proses yaitu melalui proses metabolisme.
Karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh tentunya memiliki takaran ataupun batasan.
Sehingga, jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang meningkat atau berlebih maka akan
mengacu timbulnya penyakit. Begitupun sebaliknya, jika kadar karbohidrat didalam tubuh
seseorang menurun atau kurang maka akan juga mengacu timbulnya penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah yang
terdapat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja klasifikasi karbohidrat berdasarkan karakteristik yang dimilikinya?
1
2. Bagaimana terbentuknya ikatan glikosida?
3. Apa saja fungsi karbohidrat bagi sel dan organisme?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan klasifikasi karbohidrat berdasarkan karakteristik yang dimiliki
2. Menjelaskan terbentuknya ikatan glikosida
3. Menjelaskan fungsi karbohidrat bagi sel dan organisme
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar 1. Struktur Karbohidrat ( Gugus Aldehid dan Gugus Keton)
Berdasarkan jumlah atom C, karbohidrat dibagi menjadi beberapa golongan. Karbohidrat
sederhana yang dibangun oleh 5 (lima) atom C disebut dengan pentose, sedangkan yang
dibangun oleh 6 (enam) atom C dikenal dengan heksosa. Karbohidrat yang mengandung tiga
atom C disebut triosa.
4
monosakarida penting bagi tubuh manusia diantaranya adalah D-gliseraldehid, D- glukosa, D-
fruktosa, D-galaktosa serta D-ribosa.
5
Pembentukan ikatan glikosida melibatkan reaksi kondensasi antara gugus hidroksil pada
monosakarida dengan gugus hidroksil lainnya, dengan pelepasan molekul air.
Pembentukan ikatan glikosida dapat terjadi antara karbon anomernya monosakarida
dengan gugus hidroksil pada karbon lainnya, yang dapat berupa karbon anomernya
monosakarida lain atau gugus hidroksil non-sakarida. Karbon anomernya adalah karbon yang
memiliki gugus aldehida atau keton pada bentuk siklik monosakarida. Ketika ikatan glikosida
terbentuk, gugus hidroksil pada karbon anomernya akan bereaksi dengan gugus hidroksil
lainnya, membentuk ikatan oksigen-glikosida.
Pembentukan ikatan glikosida dapat menghasilkan karbona sederhana atau kompleks,
tergantung pada monosakarida yang terlibat dalam reaksi. Jika hanya satu monosakarida yang
terlibat, maka akan terbentuk karbona sederhana. Namun, jika lebih dari satu monosakarida
terlibat, maka akan terbentuk karbona kompleks, yang terdiri dari rantai gula yang terhubung
oleh ikatan glikosida.
Ada empat jenis ikatan glikosida, yaitu:
1. O-glikosida adalah ikatan glikosida yang paling umum. Ikatan ini terjadi antara atom
karbon karbonil dari satu molekul monosakarida dengan atom hidroksil dari molekul
monosakarida lainnya.
2. C-glikosida adalah ikatan glikosida yang terjadi antara atom karbon karbonil dari satu
molekul monosakarida dengan atom karbon dari molekul monosakarida lainnya.
3. S-glikosida adalah ikatan glikosida yang terjadi antara atom karbon karbonil dari satu
molekul monosakarida dengan atom sulfur dari molekul lain.
4. N-glikosida adalah ikatan glikosida yang terjadi antara atom karbon karbonil dari satu
molekul monosakarida dengan atom nitrogen dari molekul lain.
2.4 Fungsi Karbohidrat Bagi Sel dan Organisme
Fungsi karbohidrat bagi sel dan organisme sebagai berikut:
1. Sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi untuk aktivitas tubuh,
clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa
jaringan tubuh seperti sistem saraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan energi yang
berasal dari karbohidrat saja.
2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.
6
Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas pertama. Bila karbohidrat yang
dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat
lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka
protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi. Dengan
demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya.
3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya
ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen
yang penting dalam asam nukleat.
6. Beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat (dietary
fiber) berguna untuk pencernaan dan memperlancar defekasi.
Karbohidrat dapat diperoleh melalui bahan makanan. Terdapat berbagai metode pengujian
yang dapat dilakukan untuk menentukan adanya karbohidrat dalam suatu bahan. Beberapa uji
karbohidrat yang dapat dilakuan sebagai berikut:
1. Uji molisch
Pereaksi molisch yang terdiri dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan
furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh
daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat.
2. Uji Benedict
Larutan tembaga alkalis akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas dengan membentuk kuprooksida yang berwarna.
3. Uji Barfoed
Uji ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida. Pada percobaan ini,
karbohidrat direduksi pada suasana asam.
4. Uji Seliwanoff
Reaksi ini spesifik untuk ketosa. Reaksi ini spesifik untuk ketosa. Dasarnya
adalah perubahan fruktosa oleh asam panas menjadi levulinat dan hidroksimetilfurfural
yang selanjutnya berkondensasi dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna merah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari tulisan ini sebagai berikut:
1. Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut jumlah unit gula, lokasi gugus karbonil (-
C=O) dan berdasarkan reaksi hidrolisisnya.
2. Ikatan glikosida adalah ikatan kovalen yang terbentuk antara gugus hidroksil pada karbon
anomernya monosakarida dengan gugus hidroksil pada karbon lainnya, biasanya pada
monosakarida lain atau pada gugus hidroksil non-sakarida seperti alkohol atau asam
amino.
3. Fungsi karbohidrat sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh,
melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi, membantu metabolisme
lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan
protein yang berlebihan, detoksifikasi zat-zat toksik tertentu, dan mempunyai beberapa
fungsi khusus di dalam tubuh.
8
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Wahyudiati, M.Pd. 2017. Biokimia. LEPPIM MATARAM. Mataram. 243 halaman.
Ratih Feraritra Danu Atmaja, S.Si, M.Sc , Amalia Shari, S.Pd., M. Biomed , Afifa Radhina,
S.Si., M.Biomed, Mike Permata Sari, Amd.AK., S.Si., M.Biomed, Maroloan Aruan, S.Si., M.Si,
Ria Amelia, S.Si., M.Imun, Marni Tangkelangi, SKM., M.Kes, Aini, S.Si., M.Si , Ayu Wita Sari
S.Si., M.Sc, Theosobia Grace Orno, S.Si., M.Kes. PT.Scifintech Andrew Wijaya. 2022. Teori
Biokimia Dasar. DKI Jakarta. 213 halaman.