Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BIOKIMIA

STRUKTUR DAN FUNGSI BIOMOLEKUL

OLEH:

RIA DZULHIJJAH A202 20 008

MUHAMMAD AL GIFARY A202 20 010

EMI SULMEINI A202 20 011

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Tahril, M.Si., M.Pd.I., M.P.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA

UNIVERSITAS TADULAKO

KOTA PALU

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada

junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di

akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat

sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran di tengah Pandemi

Covid-19 ini, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah

sebagai tugas dari mata kuliah Biokimia dengan judul “Struktur Dan Fungsi

Biomolekul”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna

dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,

penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya

makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan

apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Palu, 15 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar………………………….……………………………… II

Daftar Isi…………………………………………………………..……. III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………….………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………….. 1

1.3 Tujuan……………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Karbohidrat………………..……………………………….. 2

2.2 Protein dengan Penekanan pada Enzim……….…………… 5

2.3 Lipid……………………………………………………...… 9

2.4 Asam Nukleat……………………………………………… 12

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan……………………………………………….. 16

3.2 Saran……………………………………………………… 16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB III
STRUKTUR DAN FUNGSI BIOMOLEKUL

1.1 LATAR BELAKANG


Bagian terkecil dari suatu makhluk hidup ialah sel. Didalam sel terdapat
biomolekul yang menjadi dasar pembentukan tubuh makhluk hidup. Biomolekul
menggambarkan molekul yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk
membangun bagian tubuh dan menjaga proses biokimia yang diperlukan untuk
fungsi kehidupan. Kata biokimia memiliki arti studi tentang proses kimia dalam
organisme hidup. Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses hidup.
Biomolekul ini dapat digolongkan sebagai senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa oranik merupakan senyawa yang mengandung karbon yang
ditemukan pada makhluk hidup. Sedangkan senyawa anorganik adalah semua
senyawa lain. Biomolekul dalam sel berupa karbohidrat, lemak, protein, dan asam
nukleat (DNA dan RNA). Setiap biomolekul ini mempunyai peran dan fungsinya
masing-masing. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat
makalah mengenai “Struktur dan Fungsi Biomolekul”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan karbohidrat?
1.2.2 Bagaimana protein dengan penekanan pada enzim?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan lipid?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan asam nukleat?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1.3.1 Untuk menjelaskan karbohidrat
1.3.2 Untuk menjelaskan protein dengan penekanan pada enzim
1.3.3 Untuk menjelaskan mengenai lipid

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton atau zat-
zat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa tersebut.
Suatu kharbohidrat tergolong aldehida ( CHO ), jika oksigen karbonil berikantan
dengan suatu atom karbon terminal dan suatu keton ( C = O ) jika oksigen karbonil
berikatan dengan suatu karbon internal.
Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang
sukar larut dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air ( kecuali beberapa
sakarida). Sebagian besar karbohidrat dengan berat melekul yang rendah,
manis rasanya. Karena itu, juga digunakan istilah gula untuk zat-zat yang
tergolong karbohidrat.
MONOSAKARIDA

Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple Sugars) adalah


karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.
Monosakarida tidak berwarna merupakan kristal padat, yang mudah larut dalam air,
tetapi tidak larut dalam pelarut non polar. Kebanyakan monosakarida mempunyai
rasa manis, dengan rumus emperis (CH2O) n, dimana n = 3 , atau jumlah yang lebih
besar lainnya.

Berdasarkan banyaknya atom karbon (C) di dalam melekulnya,


monosakarida dapat dibedakan menjadi triosa (3 atom C), tetrosa (4 atom C),
pentosa (5 atom C), heksosa (6 atom C) dan heptosa (7 atom C). Berdasarkan gugus
karbonil fungsionalnya, maka monosakarida dibedakan menjadi aldosa, jika
mengandung gugus aldehida dan ketosa, jika mengandung gugus keton.

2
Masing-masing senyawa monosakarida ada dalam dua kelompok yaitu:
aldotriosa dan ketotriosa, aldotetrosa dan ketotetrosa, aldopentosa dan ketopentosa
dan sebagainya. Golongan heksosa yang mencangkup aldoheksosa, yaitu D-
glukosa dan ketoheksosa yaitu, D-fruktosa adalah monosakarida yang paling
banyak dijumpai di alam. Golongan aldopentosa, yaitu D-ribosa dan 2-deoksi-D-

ribosa, adalah komponen asam nukleat.

Struktur monosakarida

Rumus bangun monosakarida (aldosa dan ketosa) menurut Fischer,


merupakan rantai lurus. Beberapa reaksi dan sifat-sifat karbohidrat tidak dapat
diterangkan dengan rumus bangun ini, misalnya adanya dua isomer dari D-glukosa.
Haworth (1925) mengajukan suatu rumus bangun yang berbentuk cincin dengan
ikantan hemiasetal antara gugus aldehida pada posisi C-1 dan gugus hidroksil
(alkohol) dari C-4 atau C-5.

Pembentukan hemiasetal atau hemiketal menciptakan suatu atom karbon


asimetris tambahan (C-1) dalam molekul, menjadi lima, dan dengan demikian
terdapat dua buah isomer, yaitu α dan β dari struktur cincin. Dua isomer D-glukosa

3
adalah α-D-glukosa, dengan gugus OH pada C-1 berturut-turut disebelah kanan dan
kiri dari rantai C. Pusat asimetris yang baru disebut karbon anomerik, dan isomer α
dan β disebut anomer.

OLIGOSAKARIDA

Oligosakharida umumnya didifinisikan sebagai suatu melekul karbohidrat


yang mengandung 2 sampai 10 unit melekul monosakarida. Oligosakharida yang
paling umum adalah disakharida (Cn (H2O)n-1), yang tersusun dari dua satuan
melekul monosakharida, yang digabungkan oleh ikatan glikosida. Disakharida yang
penting, yang banyak terdapat dialam adalah sukrosa, laktosa dan maltosa. Maltosa
adalah disakharida yang paling sederhana, mengandung dua melekul D-glukosa
yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosida antara atom C-1 ( karbon anomer )
dari melekul glukosa yang pertama dan atom C -4 dari glukosa yang kedua.
Konfigurasi atom karbon anomer dalam ikatan glikosida diantara kedua melekul D-
glukosa adalah bentuk α dan ikatan ini dilambangkan sebagai α ( 1 4 ). Kedua
molekul glukosa pada multosa berada dalam bentuk piranosa. Maltosa adalah gula
pereduksi , karena gula ini memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas yang
dapat dioksidasi. Melekul glukosa kedua dari maltosa dapat berbentuk α dan β.
Maltosa dihidrolisis menjadi dua melekul D-glikosa oleh enzim yang bersifat
spesifik bagi ikatan α (1 4 ). Selubiosa adalah disakarida yang juga mengandung
dua residu D-glukosda tetapi senyawa ini dihubungkan dalam ikatan β ( 1 – 4 ).

POLISAKHARIDA

Polisakharida merupakan karbohidrat yang dijumpai di alam dalam jumlah


yang paling besar.Polisakharida dapat berfungsi sebagai bentuk energi simpanan
dan sebagai fungsi struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat. Hidrolisis
sempurna terhadap polisakharida oleh asam atau enzim spesifik, menghasilkan
monosakharida atau turunannya. Polisakharida dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu :
1. Homopolisakarida, yang hanya mengandung satu unit jenis monosakharida.
Polisakharida yang pada hidrolisis menghasilkan heksosa disebut heksosan

4
, contohnya glikogen, pati dan selulosa. Polisakharida yang menghasilkan
pentosa disebut pentosan , contohnya gummi arabikum.
2. Hetropolisakarida , yang mengandung dua atau lebih jenis monosakharida
yang berbeda misalnya asam hialuronat pada jaringan pengikat, yang
mengandung N-asetil glukosamin dan asam glukoronat.

2.2 Protein & Enzim


Protein merupakan urutan linier dari residu asam-asam amino yang
terhubung melalui ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan kovalen antara
gugus-amino dari satu asam amino dan gugus -karboksil dari asam amino dan
gugus-karboksil dari asam amino yang lain. Ikatan peptida memiliki karakter ikatan
rangkap parsial dan hampir selalu dalam konfigurasi trans. Ketika dua asam amino
digabungkan oleh ikatan peptida, mereka membentuk suatu dipeptida. Penambahan
asam amino seterusnya menghasilkan rantai panjang yang disebut oligopeptida dan
polipeptida.
Protein merupakan polipeptida alami yang memiliki berat molekul lebih
dari 5.000. Makromolekul ini sangat berbeda-beda sifat fisiknya, mulai dari enzim
yang larut dalam air sampai keratin yang tak larut seperti rambut dan tanduk.
Protein memiliki berbagai fungsi biologis yang berbeda-beda pula, yaitu:
1. Katalis enzim. Enzim merupakan protein katalis yang mampu
meningkatkan laju reaksi sampai 1012 kali laju awalnya.
2. Transport dan penyimpanan. Banyak ion dan molekul kecil diangkut dalam
darah maupun di dalam sel dengan cara berikatan pada protein pengangkut.
Contohnya, hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen. Zat besi
disimpan dalam berbagai jaringan oleh protein ferritin.
3. Fungsi mekanik. Protein ini menjalankan peranan sebagai pembentuk
struktur. Misalnya, protein kolagen menguatkan kulit, gigi, serta tulang.
Membran yang mengelilingi sel dan organel juga mengandung protein yang
berfungsi sebagai pembentuk struktur sekaligus menjalankan fungsi
biokimia lainnya.
4. Pergerakan. Kontraksi otot terjadi karena adanya interaksi antara dua tipe
protein filamen, yaitu aktin dan miosin. Miosin juga memiliki aktivitas

5
enzim yang dapat memudahkan perubahan energi kimia ATP menjadi
energi mekanik.
5. Pelindung. Antibodi merupakan protein yang terlibat dalam perusakan sel
asing.
6. Proses informasi. Rangsangan luar seperti sinyal hormon atau intensitas
cahaya dideteksi oleh protein tertentu yang meneruskan sinyal ke dalam sel.
Contoh protein seperti ini misalnya rodopsin yang terdapat dalam membran
sel retina.
KLASIFIKASI ENZIM

Semua enzim diberi nama menurut sistem yang dirancang oleh Komisi
Enzim (Enzyme Commission, EC) dari International Union of Pure and Applied
Chemistry (IUPAC), dan berdasarkan pada tipe reaksi yang dikatalisis enzim
tersebut. Setiap tipe enzim mempunyai empat digit nomor EC yang spesifik, serta
nama yang kompleks namun jelas dan bisa menepis kebingungan tentang enzim-
enzim yang mengkatalisis reaksi yang serupa tetapi tidak identik. Dalam
prakteknya, banyak enzim yang lebih dikenal dengan nama umum, yang biasanya
berasal dari nama reaktan utamanya yang spesifik, dengan ditambahkan akhiran –
ase. Beberapa nama umum tidak memiliki akhiran –ase, yang biasanya merupakan
enzim yang dipelajari dan diberi nama sebelum klasifikasi sistematik enzim dibuat.

Digit pertama dalam nomor EC menunjukkan termasuk kelas mana enzim


tersebut, dari enam kelas utama yang ada ;

6
Struktur Enzim

Enzim seperti yang telah kita tahu merupakan protein (dengan sedikit
pengecualian). Setiap enzim mempunyai konformasi yang sangat tepat dan
berlainan sebagai hasil dari beberapa tingkatan struktur struktur protein. Oleh
karena itu, struktur enzim memiliki kesamaan dengan macam struktur protein.
Terdapat 4 macam struktur enzim yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan
struktur kuartener.
1. Struktur primer adalah rangkaian asam amino pada rantai polipeptida yang
menyusun enzim
2. Struktur sekunder terbentuk dari ikatan kimia yang lemah seperti pada
ikatan hidrogen yang terbentuk di antara atom atom di sepanjang tulang
punggung (backbone) rantai polipeptida. Struktur sekunder enzim
merupakan interaksi lokal yang menghasilkan pola tiga dimensi berulang.
Contoh struktur enzim sekunder adalah alfa heliks dan lembaran
berlipatbeta.
3. Struktur tersier melibatkan interaksi jarah jauh di antara rantai sisi asam
amino. Struktur enzim tersier membentuk globular protein yang sangat
akurat.
4. Struktur kuartener enzim berhubungan dengan interaksi antara dua atau
lebih subunit polipeptida yang berbeda pada sebuah protein fungsional
Dalam mempelajari struktur enzim, dikenal adanya situs aktif (active site).
Pengertian situs aktif adalah daerah terbatas di enzim tempat substrat atau
banyak substrat berikatan dan tempat reaksi enzimatik berlangsung. Suatu
situs aktif enzim dapat berupa suatu kantung atau galur di dalam molekul
enzim.

7
Fungsi Enzim

Enzim memiliki fungsi mendasar yaitu menurunkan energi aktivasi


sehingga reaksi dapat berlangsung dalam suhu atau kondisi normal. Dengan kata
lain enzim berfungsi sebagai unsur katalitik atau sebagai katalisator dalam suatu
reaksi. Dalam melaksanakan katalisis ada empat langkah yang dibutuhkan enzim

yaitu:

1. Substrat berikatan dengan enzim. Substrat atau banyak substrat berikatan


pada situs aktif (active site) untuk membentuk kompleks substrat-ezim.
2. Terinduksi hingga pas (induced fit). Enzim yang berikata ndengan substrat
menginduksi perubahan bentuk enzim sehingga substrat lebih pas pada
tempat yang lebih sempit di bagian situs aktif (induced fit). Induced fit dapat
didefinisikan sebagai perubahan enzim yang reversibel.
3. Katalisis. Saat terjadinya katalisis dalam reaksi, substrat atau banyak
substrat berubah dengan cara yang spesifik, contoh dengan modifikasi
kimiawi, pembelahan (cleavage) atau penggabungan substrat yang berlipat
ganda. Pada langkah katalisis ini, terdapat dua macam jenis yaitu turnover
number atau pergantian jumlah dan bidirectional atau dua arah. Pergantian
jumlah yaitu katalisis terjadi sangat cepat sehingga satu molekul enzim
dapat mengubah lebih dari 1000 molekul substrat per detik. Sedangkan dua
arah yaitu enzim yang sama mengatalisis reaksi tertentu dalam dua arah ke
depan atau sebaliknya.
4. Langkah terakhir:Produk dilepaskan. Terjadinya pelepasan produk reaksi
dari situs aktif, dan enzim tetap dalam bentuk aslinya. Enzim selanjutnya
dapat meninggalkan situs aktif dan digunakan kembali dengan substrat yang
baru.

8
Dasar Kerja Enzim

Pada umumnya terdapat 2 mekanisme kerja enzim mempengaruhi reaksi


katalisis. Mekanisme tersebut adalah:
a. Enzim meningkatkan kemungkinan molekul – molekul yang bereaksi saling
bertemu dengan permukaan yang saling berorientasi. Hal ini terjadi sebab
enzim mempunyai suatu affinitas yang tinggi terhadap substrat dan
mempunyai kemampuan mengikatnya walaupun bersifat sementara.
Penyatuan antara substrat dengan enzim tidak seenaknya,melainkan substrat
terikat dengan enzim sedemikian rupa,sehingga setiap substrat terorientasi
secara tepat untuk terjadi reaksi.
b. Pembentukan ikatan yang sementara antara substrat dengan enzim
menimbulkan penyebaran elektron dalam molekul substrat dan penyebaran
ini menyebabkan suatu regangan pada ikatan kovalen spesifik dalam
molekul substrat,sehingga ikatan kovalen tersebut menjadi mudah terpecah.
Para ahli biokimia menamakan keadaan dimana terjadi regangan ikatan
molekul substrat setelah berinteraksi dengan enzim,disebut pengaktifan
substrat.

2.3 Lipid
Lipid merupakan zat – zat gizi yang memiliki fungsi – fungsi biologis untuk
membantu metabolisme tubuh.Lipid ( Minyak atau Lemak ) merupakan komponen
bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung
apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat.Bila pada
suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila
dalamkeadaan padatdisebut lemak.Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah,
yang mencakup baik minyak maupun lemak. Istilah lipid meliputi senyawa-
senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal didalam
makanan seperti fosfolipid, sterol dan ikatan lain sejenis yang terdapat didalam
makanan dan tubuh manusia. Lipid mempunyai sifat yang sama, yaitu larut dalam
pelarut nonpolar seperti etanol, eter, kloroform, dan benzene.

9
Fungsi Lipid
Lipid ( Lemak ) merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia.
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting
kepada bayi dan kanak-kanak di mana lemak memberi bekal dalam bentuk kalori
untuk menghasilkan tenaga serta berfungsi di dalam keseimbangan cairan tubuh,
tekanan osmotik, keseimbangan asid-bes serta aktivitas elektrofisiologi otot dan
sistem saraf.
Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu :
• Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
• Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran
sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliranair ion, dan molekul lain, keluar dan masuk kedalam sel
• Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
• Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
• Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energy di dalam tubuh dan
komponen yang membentuk membrane semua jenis sel.
• Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel,
sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis
• Pembentukan sel dan sumber asam lemak esensial; yang bersifat sebagai
pemeliharadan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid
(karena keterbatasanfosfolipid sebagai agen pengemulsi.
• Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi
biologisyang penting Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem
pemeliharaanmembran, untuk transpor lipid dan sebagai prekursor vitamin
D3 asam empedu dan,adrenal dan kortikosteroid).
• Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan
yangberbentuk pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan
dan berperandalam kelezatan makanan.

10
10
Fungsi Setiap Klasifikasi Lipid dalam Tubuh
a. Lipid Sederhana
• Lemak netral ( monogliserida, digliserida, trigliserida )
Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.Fungsi dasar
dari Lemak netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau
minyak).Lemak netral terdiri atas monogliserida, digliserida, dan
trigliserida ). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam
lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak
disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber
lipid.Trigliserida adalah sebuah gliserida atau ester dari gliserol dan tiga
asam lemak.( atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida ) Pada
manusia , Trigliserida terletak di adiposa (lemak) jaringan, yang secara luas
didistribusikan dalam tubuh.Trigliserida dihidrolisis dalam usus dan diserap
sebagai asam lemak dan monogliserida.Fungsi utama Trigliserida adalah
sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk
trigliserida.Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak
akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yangmembutuhkan
komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan Smenghasilkan
energi,karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
• Ester asam lemak dengan alcohol
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam/lilin ( waxes ).
Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.Lilin sering digunakan
sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.Lilin merupakan
ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.
b. Majemuk ( Kompleks )
• Fosfolipid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.Fosfolipid
merupakan komponen lipid terbesar kedua setelah trigliserida lemak dan

11
11
minyak pada tubuh hewan.Fosfolipid berbentuk lemak padat yang
berwarnakuning dan sifatnya larut dalam pelarut lemak (pelarut organik)
selain aseton.
 Glikolipid
Glikolipid ialah molekul-molekul lipid yang mengandung karbohidrat,
biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa.Akan tetapi istilah
glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi
tidak mengandung fosfor.Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau
pingosine dansering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida.
• Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat berfungsi sebagai
zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi.Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal
dari lemak/minyak yang dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sintesis tubuh
dari karbohidrat atau protein.
• Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh
masyarakat.Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput
sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol
merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen
penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang
yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam
empedu ( fungsi pencernaan ).

2.4 Asam Nukleat


Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan
bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan
informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing
sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut

12
12
asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida
disebut asam ribonukleaotida (RNA).

Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak
nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi
adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis
protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi
adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan
bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen
yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin
selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam
DNA primidin selalu sitosin dan timin.

Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein,


yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam
nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap
nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah
nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan
asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau
dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein.

Jenis-jenis Asam Nukleat

Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid )
atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.
Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan
bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan
antara protein danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat
merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah
satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai
pembawa energy.

Asam nukleat biasanya tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri dari
monomer nukleotida,dimana nukleotida ini biasanya tersusun atas gugus fosfat,

13
13
basa nitrogen,dan gula pentosa serta kelompok basa purin dan piridin seperti:
adenine, guanine, sitosin, timin dan danurasil.

DNA (deoxyribonucleic acid)

Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul


deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai
polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan
antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan
perantaraan gugus fosfat. Secara kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai
berikut:

1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.


2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan
berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan
dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan timin
(A - T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin.
Demikian pula adenin dan timin.

14
14
RNA (Ribonukleat acid)

Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekulmolekul
ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan
antara atom C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan
perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari
molekul RNA :

Meskipun banyak persamaannta dengan DNA , RNA mempunyai beberapa


perbedaan dengan DNA yaitu :
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA
adalah deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan
heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga
menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA ,
tetapi tidak mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung
Urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan
bagian basa pirimidin DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin,
demikian pula jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil

15
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini yaitu:

1. Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton atau zat-


zat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-senyawa
tersebut. Suatu kharbohidrat tergolong aldehida ( CHO ), jika oksigen
karbonil berikantan dengan suatu atom karbon terminal dan suatu keton ( C
= O ) jika oksigen karbonil berikatan dengan suatu karbon internal.
2. Protein merupakan urutan linier dari residu asam-asam amino yang
terhubung melalui ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan kovalen
antara gugus-amino dari satu asam amino dan gugus -karboksil dari asam
amino dan gugus-karboksil dari asam amino yang lain.
3. Lipid merupakan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak
atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut
dalam keadaan cair atau padat.
4. Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup
dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian
menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang
khas bagi masing-masing sel.
B. Saran
Demikian makalah ini di susun, tentunya banyak kekurangan baik dalam

segi isi atau penyampaiannya. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran

demi kesempurnaan makalah. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

16
16
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, F. B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga alih bahasa dr. R. F.
Maulany, MSc. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Anderson,. K., 1958. Essensial of Physiologycal Chemistry 4th Edition. Third


Printing. The United States of Amerika.

Bagiada, A., Mika dan K. Isnuwardani. 1991. Diktat Biokimia Enzim. Fakultas
Kedokteran UNUD.

Conn, E.E and P. K. Stump. 1976. Outline of Biochemistry 4th Edition, Jhon Wiley
and Sons, Inc. New York, London, S

idaeg, Toronto. David, S. P. 1985. Prinsip-prinsip Biokimia. Diterjemahkan oleh


Drs. R. Soendoro. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Diane, S.C. (Adji Dharma). 1996. Ringkasan Biokimia Harper. Girindra, A. 19990.
Biokimia I. Cetakan kedua. Penerbit Pt Gramedia, Jakarta.

Harper, A. H. 1967. Review of Physiologycal Chemistry Range Medical


Publication, Los Altos, California.

Hardjasasmita, H. P. 19997. Ikhtisar Biokimia dasar B. Balai Penerbit Fakultas


Kedokteran Universitas Indnesia.

Lehninger, A. L. 1988.dasar-dasar Biokimia. Jilid I Alih Bahasa Dr. Ir. Maggy


Thenawidjaja. Penerbit Erlangga, Jakarta.

White, A., P. Handler, E. L. Smith, R. L. Hill and I. R. Lehman. 1978. Principles of


Biochemistry Sixth Edition. Kosaido Printing Co. LTD. Tokyo, Japan.

Wirahadi Kusumah, M. 1981. Biokima, Proteina, Enzima dan Asam Nukeat.


Departemen Biokimia ITB Penerbit ITB, Bandung.

17
17

Anda mungkin juga menyukai