Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOMEDIK

Biomolekul dan Makromolekul (Polimer): Polimer Sintesis


dalam kehidupan.

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Saifuddin Sirajuddin, MS

DISUSUN OLEH:

GRACIATRI RAPPUN SALMAN


K011211238

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021

1
Kata pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah berupa makalah ini. Karya tulis ilmiah ini
merupakan perwujudan dari hasil literatur dan pengamatan mengenai Biomolekul dan
Makromolekul (Polimer): Polimer Sintesis dalam kehidupan. Penulis berharap makalah ini
mampu memberikan inspirasi dan menjadi referensi bacaan yang bermanfaat.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut
membantu saya menyelesaikan karya tulis ini dengan baik, khususnya kepada Prof. Dr.
Saifuddin Sirajuddin, MS. selaku Dosen Biomedik I.
Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan dan kekurangan dalam
makalah ini. Banyaknya tantangan yang penulis hadapi dalam membuat makalah ini, kiranya
menjadikan karya tulis ini menjadi makalah yang baik.
Kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk dapat menulis
karya tulis ilmiah terutama makalah menjadi lebih baik lagi. Dan juga kiranya makalah yang
penulis buat ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca. Atas perhatiannya penulis
ucapkan terima kasih.

Jakarta, 14 September 2021

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………...
………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….ii

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….….1
C. Tujuan……...….…………………………..………………………………………………..2
1. TujuanUmum.……………..…………………………………………………….…..2
2. Tujuan Khusus………………………………………………………………...…….2
D. Manfaat……………………………………………………………………………………..2

Bab II Pembahasan...………….…………………………………….
………………………..3
A. Biomolekul…………………………………………………………………………………3
1. Pengertian Biomolekul……………………………………………………………...3
2. Bentuk Senyawa dalam Biomolekul………………………………………...………
3
B. Makromolekul (Polimer)…...……….………………….
…………………………………...8
1. Pengertian Makromolekul (Polimer)……………………………………………......8
2. Pengelompokan Polimer………………………………………………………….....9
C. Polimer Sintesis……………………………………………………………………………
11
1. Pengertian Polimer Sintesis…………………………………………………...…...11
2. Aplikasi Polimer Sintesis dalam Kehidupan sehari-
hari…………………………....11
Bab III Penutup……………………………………….…………….………………………15
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..15
B. Saran………………………………………………………………………………………15

Daftar Pustaka

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling
berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta
cukup stabil. Jika atom penyusun molekul tersebut berasal dari unsur yang sama maka
molekul tersebut disebut molekul unsur. Jika molekul tersusun atas dau atau lebih atom
dengan unsur yang berbeda maka disebut molekul senyawa. Molekul-molekul tersebut
terdapat di alam bebas dan didalam sel hidup. Molekul senyawa yang terdapat didalam sel
hidup disebut biomolekul. Biomolekul menggambarkan molekul yang dibutuhkan oleh
makhluk hidup untuk membangun bagian tubuh dan menjaga proses biokimia yang
diperlukan untuk fungsi kehidupan. Biomolekul terdapat didalam sel yang menjadi dasar
pembentukan tubuh makhluk hidup. Sel adalah bagian terkecil dari suatu mahluk hidup.
Biomolekul termasuk dalam makromolekul. Makromolekul adalah molekul yang berukuran
sangat besar. Makromolekul terdiri atas molekul-molekul yang saling bersatu dan menjadi
besar. Makromolekul menjadi penunjang kehidupan yang ada di dalam sel hidup dan di luar
sel hidup. Makromolekul juga disebut polimer. Polimer terbagi menjadi beberapa golongan,
secara umum terbagi menjadi dua yaitu polimer alami dan polimer sintesis. Polimer alami
berupa biomolekul. Polimer sintesis merupakan polimer yang banyak ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti plastik, kain bahkan ban untuk transportasi.

Biomolekul dan Makromolekul berperan penting dalam fungsi kehidupan manusia


baik kehidupan di dalam tubuh dan di luar tubuh. Sehingga kita perlu untuk mengenal dan
mendalami tentang biomolekul dan makromolekul.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Biomolekul?
2. Apa saja bentuk senyawa dalam Biomolekul?
3. Apa Pengertian Makromolekul?
4. Apa saja pengelompokan Polimer?
5. Apa Pengertian Polimer Sintesis?
6. Bagaimana aplikasi Polimer Sintesis dalam Kehidupan sehari-hari?

1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Guna lebih memperluas wawasan mengenai biokimia khususnya pada sub-materi
biomolekul dan makromolekul.

2. Tujuan Khusus

2.1 Untuk mengetahui pengertian Biomolekul


2.2 Untuk mengetahui bentuk senyawa dalam Biomolekul.
2.3 Untuk mengetahui pengertian Makromolekul
2.4 Untuk mengetahui pengertian Polimer Sintesis
2.5 Untuk mengetahui pengelompokan Polimer.
2.6 Untuk memahami aplikasi Polimer Sintesis dalam kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat
Diharapkan dapat menjadi referensi bacaan serta sebagai sumber dan bahan masukan bagi
pembaca dan penulis lain untuk menggali ilmu seputar biomolekul dan makromolekul serta
polimer sintesis secara mendalam.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biomolekul
1. Pengertian
Biomolekul atau molekul Biologi adalah istilah yang digunakan untuk molekul dan
ion yang ada dalam organisme yang penting untuk beberapa proses biologis. Biomolekul
termasuk makromolekul (polyanion/polimer) seperti karbohidrat, protein, lipid, dan asam
nukleat. Sebagian besar molekul merupakan senyawa organik dan pembentuknya hanya
terdiri dari empat unsur yaitu Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan Nitrogen (O).
Keempat unsur ini menjadi penyusun utama biomolekul. Biomolekul dapat dikatakan
sebagai turunan hidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang ada kerangka
landasan yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka
dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon karbon
menggunakan pasangan elektron bersama-sama secara merata.

Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung dua atau semakin jenis gugus fungsi
yang berlainan. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi ada sifat dan reaksi kimia
sendiri-sendiri. Biomolekul memiliki sifat yang unik karena biomolekul menentukan
molekul kontribusi pada struktur dan fungsi sel dan bagaimana molekul berpartisipasi
dalam proses yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.

2. Bentuk Senyawa Molekul dalam Biomolekul

A. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan satuan-satuan gula atau disebut sakarida. Karbohidrat


terbentuk dari tiga unsur yaitu karbon, oksigen dan hidrogen. Karbohidrat adalah polimer
alami yang terbentuk dari monomer glukosa, fruktosa, dan laktosa dengan polimerisasi
kondensasi. Karbohidrat adalah suatu senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa lain
apabila dihidrolisis. Karbohidrat memiliki fungsi yaitu sebagai sumber energi utama bagi
mahkluk hidup, sebagai pemberi rasa manis pada makanan, sebagai pengehemat protein,
pengaturan metabolisme lemak dan membantu mengeluarkan feces. Karbohidrat berperan
sebagai omponen pembentuk membran dan dinding sel. Sumber karbohidrat adalah padi-
padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula. Penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan karbohidrat yaitu penyakit kurang kalori protein, obesitas dan

3
diabetes mellitus. Karbohidrat secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

Karbohidrat sederhana diidentifikasi melalui tata namanya yang sesuai dengan jumlah
atom karbon yang terdapat dalam molekul.

 Monosakarida. Rumus molekul C6H12O6

Karbohidrat paling sederhana hanya terdiri atas satu sakarida. monosakarida


memiliki ciri larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal.
Contoh-contoh monosakarida yaitu, Glukosa, gula anggur atau gula darah.
Fruktosa gula paling manis, yaitu gula buah dan madu dan Galaktosa.
 Disakarida. Rumus molekul C12H22O11

Disakarida terdiri dari dua molekul monosakarida yang sama jenisnya atau
berbeda melalui ikatan glikosida. Memiliki ciri larut dalam air, harus dipecah
menjadi monosakarida untuk diserap tubuh, rasa manis, dan berbentuk padatan
kristal putih. Contoh-contoh disakarida yaitu, Maltosa (glukosa + glukosa),
Sukrosa (glukosa + fruktosa), dan Laktosa, gula susu (glukosa + laktosa).
 Oligosakarida.
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang
jumlahnya antara dua sampai dengan delapan molekul monosakarida.
Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida, dan lainnya.

Karbohidrat Kompleks adalah kombinasi antara karbohidrat sederhana antar satu sama lain.

 Polisakarida. Rumus molekul (C6H10O5) n

Polisakarida tersusun atas lebih dari dua molekul monosakarida (merupakan


polimer dari glukosa). Contoh-contoh polisakarida yaitu, Amilum (Pati),
Glikogen, Selulosa, dan Agarosa.

B. Protein

Protein adalah polimer alami dengan monomer asam amino dengan proses
polimerisasi kondensasi. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen
dan terkadang terdapat sulfur, serta fosfor. Asam amino adalah senyawa di dalam satu
molekul yang mengandung dua gugus fungsi, yaitu gugus amino (-NH2) yang bersifat basa

dan gugus karboksil (-COOH) yang bersifat asam sehingga asam amino bersifat amfoter. Dua

4
molekul asam amino menghasilkan ikatan yang terikat dalam rantai lurus disebut ikatan
peptida dan senyawa yang terbentuk disebut dipeptida. Protein tersusun dari banyak ikatan
peptida atau polipeptida. Asam amino terbagi dua macam yaitu asam amino esensial dan
asam amino non-esensialRangkaian asam amino yang membentuk protein dikelompokkan
dalam empat tingkatan struktur

1. Struktur Primer. Rantai pendek dari asam asam amino dan dianggap lurus (linier)
2. Struktur Sekunder. Rangkaian lurus (struktur primer) dari asam amino tetapi
mengadakan ikatan hidrogen sehingga rantai asam amino membentuk struktur heliks
seperti pegas atau per.
3. Struktur Tersier. Terbentuk jika rangkaian heliks (struktur sekunder) menggulung
karena adanya tarik-menarik antar bagian polipeptida sehingga membentuk satu unit
protein.
4. Struktur Kuartener. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer (protein yang
mempunyai dua atau lebih rantai polipeptida).

Penggolongan protein berdasarkan komposisi kimia, terdiri atas Protein Sederhana yaitu
hanya terdiri dari asam asam amino dan Protein Konjugasi terdiri dari polipeptida gugus
kimia yang disebut gugus prostetik. Penggolongan protein berdasarkan bentuk protein, terdiri
dari protein serat atau serabut yaitu serabut panjang yang liat dan tidak larut dalam air.
Selanjutnya, protein globular, yaitu bentuknya kebulatan larut dalam air.

Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut
antara lain:
1. Katalis Enzimatik Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh
enzim dan hampir semua enzim adalah protein.
2. Transportasi dan penyimpanan Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh
protein spesifik. Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan
transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
3. Koordinasi Gerak Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.
Contoh lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan
sperma oleh flagela.
4. Penunjang Mekanis Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang
merupakan protein fibrosa.
5. Proteksi Imun.

5
6. Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta
berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.
7. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf Respon sel saraf terhadap rangsang
spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor. Misalnya rodopsin adalah protein
yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya
adalah protein reseptor pada sinapsis.
8. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan
dan diferensiasi diatur oleh protein faktor pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhan
saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf.Selain itu, banyak hormon
merupakan protein.

C. Asam Nukleat

Asam Nukleat merupakan senyawa hasil polimerisasi molekul nukleotida. Molekul


nukleotida disusun oleh tiga molekul yaitu basa nitrogen, monosakarida, dan asam fosfat.
Asam nukleat merupakan suatu polinukleotida, yaitu polimer linier yang tersusun dari
monomer-monomer nukleotida yang berikatan melalui ikatan fosfodiester. Fungsi utama
asam nukleat adalah sebagai tempat penyimpanan dan pemindahan informasi genetik.
Informasi ini diteruskan dari sel induk ke sel anak melalui proses replikasi. asam nukleat
sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis protein.

Asam Nukleat terbagi menjadi dua jenis yaitu:

 Asam Deoksiribonukleat (DNA)


Asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap
organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Peran DNA di
dalam suatu sel adalah sebagai materi genetik; gunanya, DNA menyimpan cetak biru
untuk segala kegiatan sel. Ini berlanjut umum untuk setiap organisme. Di selang
perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk
organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus).
 Asam Ribonukleat (RNA)
RNA adalah molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam
mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen. RNA dirakit sebagai rantai nukleotida,
tetapi tidak seperti DNA, RNA lebih sering ditemukan di alam sebagai untai tunggal
yang melipat ke dirinya sendiri, daripada untai ganda berpasangan. Organisme seluler
menggunakan RNA untuk menyampaikan informasi genetik menggunakan huruf G,

6
U, A, dan C untuk menunjukkan basa nitrogen guanin, urasil, adenin, dan sitosin
yang mengarahkan sintesis protein spesifik. Beberapa molekul RNA berperan aktif
dalam sel dengan mengkatalis reaksi biologis, mengendalikan ekspresi gen, atau
merasakan dan mengkomunikasikan tanggapan terhadap sinyal seluler.

D. Lipid

Lipid merupakan triester dari gliserol yang dinamakan trigliserida yaitu ester yang
terbentuk dari tiga asam lemak (asam karboksilat rantai panjang) dan gliserol (suatu
trihidroksi alcohol). Lipid adalah senyawa organik hodrofobik yang bersifat sukar larut dalam
air namun dapat larut dalam pelarut organik seperti klorofom, eter, dan benzene. Lipid
tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, serta kadang kala ditambah fosfor serta
nitrogen. Beberapa di antaranya disimpan sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain
bertindak sebagai komponen penting dari membran sel. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang
terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.

 Lemak
Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul gliserol dan asam lemak.
Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya
adalah C3H4(OH)3. Lipid terbagi menjadi tiga golongan, yaitu, Lipid sederhana

berupa ester asam lemak yang membentuk struktur seperti alkohol, contohnya lemak
atau gliserida dan lilin. Lipid gabungan, yaitu ester asam lemak yang berasosiasi
membentuk molekul lebih besar dengan molekul lain atau gugus tambahan,
contohnya fosfolipid dan serebrosida. Turunan atau derivat lipid merupakan molekul
lemak yang dihasilkan dari hasil proses hidrolisis liid, contohnya asam lemak,
gliserol, dan sterol. Lemak berdasarkan ikatan kimianya terbagi menjadi asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh. Berdasarkan asalnya sumber lemak dapat dibedakan
menjadi dua yaitu lemak nabati dan lemak hewani.
 Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid berfungsi
sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam empedu, sterol,
dan agen anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen,
dan testosterone

7
 Fosfolipid.
Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau
osfatidietanolamin) yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak diesterifikasi
menjadi gliserol dan terdapat dalam semua sel hidup serta dalam plasma membran.
Fosfolipid merupakan jenis lemak majemuk.

Fungsi Lipid dibagi berdasarkan jenis yaitu, lemak digunakan sebagi sumber energi.
Steroid berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam
empedu, sterol, dan agen anabolisme. Fungsi fosfolipid antara lain adalah membawa lemak
dalam aliran darah dari satu jaringan ke jaringan lainya, berperan dalam proses pembekuan
darah dan fosfolipid merupakan komponen utama dinding sel.

B. Makromolekul
1. Pengertian
Makromolekul merupakan molekul yang sangat besar. Istilah makromolekul pertama
kali digagas oleh seorang pemenang nobel Hermann Staudinger pada era 1920an, yang
mengacu pada kumpulan yang berbentuk molekul besar (lebih dari 1000 atom di dalamnya).
Makromolekul dikenal dengan sebutan polimer. Kata polimer berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “poly” berarti banyak dan “meros” berarti unit atau bagian. Berdasarkan etemologisnya,
polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari monomer yang
merupakan molekul yang kecil dan sederhana.  Istilah ini pertama kali digunakan oleh
ilmuwan Swedia, Berzellius pada tahun 1833. Polimer merupakan makro molekul yang
terbentuk dari penggabungan satuan-satuan molekul yang disebut monomer (molekul
tunggal). Polimer terbentuk dari unit-unit sederhana yang berulang yang tergabung dengan
ikatan kovalen.

Reaksi pembentukan polimer disebut polimerisasi. Polimerisasi adalah proses


bereaksi molekul monomer bersama dalam reaksi kimia sebagai membentuk tiga dimensi
jaringan atau rantai polimer. Polimerisasi terbagi menjadi dua yaitu, polimer adisi dan
polimer kondensasi. Polimer adisi polimer yang monomernya memiliki ikatan rangkap
(ikatan tak jenuh). Pada Polimerisasi adisi monomer membuka ikatan rangkapnya yang
kemudian berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan
tunggal (ikatan jenuh). Polimer kondensasi. Polimer dari monomer-monomer yang
mempunyai dua gugus fungsi (seperti -OH, -COOH, atau -NH2) pada kedua ujung rantainya.
Pada polimerisasi kondensasi dilepaskan beberapa molekul kecil seperti air dan alkohol.

8
2. Pengelompokan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan
berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi
pembentukannya.

A. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya

 Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

 Polimer Semi Sintetis


Polimer ini adalah primer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan
bahan kimia. Contoh: Selulosa nitrat yang sering dipasarkan dengan nama celluoid
dan guncotton.
 Polimer Sintetis
Polimer yang tidak
terdapat di alam, akan
tetapi dibuat oleh
manusia.
Contoh polimer alam
dapat dilihat pada tabel
di samping ini:

9
B. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya.

 Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan
protein.

 Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak
sejenis. Berdasarkan susunan monomernya, terdapat empat jenis kopolimer yaitu,
Kopolimer bergantian, Kopolimer blok, Kopolimer bercabang dan Kopolimer tidak
beraturan.

C. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas.

 Polimer Termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas, melunak jika dipanaskan
sehingga dapat dibentuk kembali, terdiri atas molekul-molekul rantai lurus atau
bercabang. Contohnya polietena, polipropena, dan PVC.
 Polimer Termosting
Polimer termoseting adalah polimer yang tahan panas, memadat jika dipanaskan
sehingga tidak dapat dibentuk kembali, terdiri atas molekul-molekul yang ikatan
silang antara rantai. Contohnya melamin dan bakelit.
 Polimer Elastomer
Elastis atau dapat mulur jika ditarik, tetapi kembali kebentuk awal jika gaya tarik
dihilangkan. Elastisitas diperoleh dari tumpang tindih antara rantai-rantai polimer
yang memungkinkan rantai-rantai ditarik, dan ikatan silang (crosslink) yang akan
menarik kembali rantai-rantai tersebut ke susunan tumpang tindihnya. Contohnya
karet sintetis SBR.

10
C. Polimer Sintesis
1. Pengertian
Polimer sintetis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan
harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan
penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer sintetisnya. Dari hasil
penelitian tersebut dihasilkan polimer sintetis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti
tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat
kimia. Polimer sintetik adalah jenis polimer yang dibuat melalui polimerisasi monomer.
Pembuatan polimer sintetik dilakukan dengan polimerisasi secara kondensasi maupun adisi.

Penggunaan komersial dari polimer sintesik dilakukan pertama kali pada dammar
yang mengandung fenol formaldehida. Dikembangkan pada tahun 1900-an oleh kimiawan
berkebangsaan Belgia yaitu Leo Hendrik Baekeland, yang dikenal secara komersial sebagai
bakelit. Sampai dekade 1920, bakelit merupakan salah satu jenis dari produk konsumsi yang
dipakai secara luas. Jenis polimer sintetik yang lainnya ialah polietilena, polipropilena,
polivinil klorida, dan nilon. Jenis polimer sintetik dapat ditemukan pada berbagai bahan
pembuatan perabotan rumah tangga, seragam sekolah, perangkat komputer, telepon, kabel,
mainan anak-anak, pembungkus makanan, dan katup jantung buatan.

2. Aplikasi Polimer Sintesis dalam Kehidupan sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer sintesis (buatan).
Berikut ini beberapa contoh polimer sintesis di sekitar kita:

 Karet Sintesis
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer,
seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi. Polibutadiena-stirena
disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-butadiena rubber).
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer
yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet
sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki
kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.
 Serat Sintesis
Serat polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron). Plastik nilon merupakan
polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan protein Plastik
yang bersifat sangat kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk

11
pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium. Dakron atau tetoron merupakan polyester. Plastik Polietilentereftalat
(PET) Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan
dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh.
Dalam hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Sebagian besar
penggunannya sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET
merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti: sutera, wol
dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah
perawatannya.
 Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan
serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan
kaus kaki.
 Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis
plastik yaitu sebagai berikut:
1. Polietena (Polietilena) (PE)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), lentur, sukar
rusak apabila lama dalam keadaan terbuka, tetapi tidak tahan panas. Polietena
adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong
plastik, pembungkus halaman, ember. Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu
Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE).
Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus
makanan dan barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar
membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan
radio dan televisi, serta piringan hitam.
2. Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena
plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari
polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa.
Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali,
dan kanel listrik (insulator).

12
3. PVC (Polivinil Klorida)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga
bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe
plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku
digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anakanak, pipa PVC
(paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. PVC
mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa
paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik. Adapun plastik
bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi
listrik.
4. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap
bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket),
pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
5. Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu
fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi
10 dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang
tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
6. Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil
metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan
transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu
belakang mobil.

Polimer sintetis banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti, kantong


plastik, plastik pembungkus makanan dan minuman, alat-alat listrik, dan alat-alat
rumah tangga. Selain memiliki manfaat, polimer sintesis juga berdampak negatif
terhadap lingkungan. Dampak negatif dari polimer sintetis terhadap lingkungan di
antara lain sebagai berikut:
1. Barang-barang yang berasal dari polimer sintetis tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, sampah akan menumpuk dana menyebabkan
penyumbatan.

13
2. Sampah polimer sintetis jika dikuburkan akan menyebabkan polusi tanah,
karena benda-benda tersebut tidak akan hancur.
3. Sampah polimer sintetis tidak boleh dibakar, karena akan menyebabkan
polusi udara dan juga dapat menghasilkan senyawa dioksin. Senyawa dioksin
adalah suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker).
4. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas
dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan mengontaminasi makanan.
5. Polytetrafluoroethylena (PTFE) atau teflon mengandung PTFE intoxicosis,
berupa gas beracun yang dapat mematikan, yang terdapat pada bahan anti
lengket pada teflon. Gas PTFE tersebut dapat menyebabkan gangguan
pernafasan serius, sesak nafas, meracuni darah, sakit kepala, batuk, radang
tenggorokan, dan panas.

Untuk mengurangi pencemaran plastik dapat dilakukan dengan mengurangi


penggunaan plastic, memisahkan sampah plastik dengan sampah organik, sehingga dapat
didaur ulang, tidak membuang sampah plastik sembarangan, tidak membakar sampah plastic,
selalu menggunkan barang ramah lingkungan.

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biomolekul merupakan senyawa-senyawa molekul pembentuk organisme hidup dan
produk aktivitas biologis. Senyawa-senyawa molekul ini terdiri dari karbohidrat, protein,
asam nukleat, dan lipid yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda tetapi saling
menopang. Biomolekul termasuk dalam makromolekul. Makromolekul adalah molekul yang
berukuran sangat besar. Makromolekul juga disebut polimer. Polimer terbagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan asal, monomer, daya tahan terhadap panas dan proses
pembentuka reaksinya (Polimerisasi). Kelompok polimer terbesar yaitu kelompok
berdasarkan asal yan terdiri dari Polimer Alami dan Polimer Sintesis. Polimer alami adalah
polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup, sedangkan sintesis tidak
terdapat di alam dan hasil buatan manusia. Polimer sintesis adalah polimer dengan hasil
polimerisasi yang digunakan manusia sebagai alat dan bahan kebutuhan sehari-hari. Polimer
sintesis memiliki hasil yang beragam tetapi yang sering digunakan yaitu, karet sintesis, serat
sintesis dan plastic. Plastik sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Setiap polimer sintesis
mempunyai fungsinya masing-masing. Tetapi penggunaan polimer sintesis berlebihan sangat
berbahaya karena dapat merusak lingkungan dan makhluk hidup.

B. SARAN
Biomolekul dan makromolekul sangat penting untuk diperhatikan lebih lanjut.
Penggunaan biomolekul harus sesuai dengan ketetapan kesehatan tubuh dan kita harus dapat
memanfaatkan secara optimal fungsi dari biomolekul. Makromolekul (Polimer) terutama
polimer sintesis, sebaiknya dimanfaatkan dengan baik dan benar sehingga dapat
mengoptimalkan keberlangsungan kehidupan manusia dan tidak membawa dampak negatif
yang berlebihan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Forum Tentor Indonesia. 2020. The King SBMPTN Saintek 2021. Yogyakarta
Taufiqi, Muhammad dan Dianita Wardani. 2013. Beberapa Jenis Polimer Sintetis, Proses
Pembuatan, dan Kegunaannya. Tugas Makalah Fisika Polimer. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Jawa Timur. Diakses melalui https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=sX6MDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=info:G-
#v=onepage&q&f=false
Tim Kelompok 6 Biomedik 1 Kesmas C. 2021. Biomolekul dan Makromolekul. Tugas
Makalah Biomedik 1. Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan.
http://p2k.unhamzah.ac.id/id3/2-3073-2970/Biomolekul_96338_p2k-unhamzah.html
https://www.wardayacollege.com/kimia/kimia-organik/makromolekul/
https://xdocs.tips/doc/1-makalah-jenis-polimer-pembuatan-penggunaanmuhammad-
taufiqidianita-wardani-283q69r4mzo6
https://id.wikipedia.org/wiki/Polimer_sintetik
https://dsupardi.wordpress.com/kimia-xii-2/makromolekul/polimer/
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/
8ffad0a5ccff31f14f934e1bad254493.pdf
https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-19/e-polimer

Anda mungkin juga menyukai