Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOMOLEKUL

DISUSUN OLEH :

INDAH K DJELAU ( P2214032 ) MAYA TAMBUNAN ( P2214059 )

GISKA PARERA ( P2214030 ) PRITA MAINAKE ( P2214074 )

HELENA UBRA ( P2214031 ) TIMOTIUS YENUSI ( P2214089 )

LEVAN NOYA ( P2214044 ) YESLI KH MADUBUN ( P2214099 )

MARSELO LESNUSSA ( P2214056 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PASAPUA AMBON

PRODI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Biomolekul”
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Ma’syari Arfah Tihurua pada mata
kuliah Sains Dalam Keperawatan. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan
yang dimiliki cukup terbatas. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini dan selanjutnya.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

Ambon, 19 Oktober 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Biomolekul
B. Struktur dan Fungsi Bagian – Bagian Sel
C. Sumber Energi
D. Penggunaan Sumber Energi Pada Sel
E. Pengertian Metabolisme
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biokimia adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala kimiawi yang terjadi
dalam makhluk hidup. Organisme yang dibangun oleh satu sel disebut uniseluler seperti bakteri,
sedangkan organisme yang bertingkat tinggi merupakan kumpulan sel atau disebut multiseluler
yang berkelompok secara bersama-sama dan dibedakan oleh bentuk dan fungsinya. Organisme
yang hidup dibentuk dari senyawa-senyawa organik disebut biomolekul, mempunyai sifat yang
khas sebagai produk aktivitas hidup. Istilah biomolekul digunakan untuk menunjukkan molekul-
molekul besar dan kecil yang erat kaitannya dengan kimiadalam sistem hidup. Unsur-unsur
anatomik dari biomolekul biasannya dikenali dalam4 bentuk yaitu : karbohidrat, protein, asam
nukleat dan lipid.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan biomolekul?


2. Bagaimana struktur dasar dan fungsi sel?
3. Bagaimana energi dalam sistem hidup?
4. Bagaimana sumber energi dan penggunaannya pada sel?
5. Apa yang dimaksud dengan metabolisme?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui biomolekul


2. Untuk mengetahui struktur dasar sel dan fungsinya
3. Untuk mengetahui energi dalam sistem hidup
4. Untuk mengetahui sumber energi dan penggunaannya pada sel
5. Untuk mengetahui metabolisme
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biomolekul

Biomolekul adalah senyawa-senyawa kimia yang secara alami hanya ditemukan didalam
tubuh organisme atau sisa organisme setelah mati. Biomolekul merupakan molekul-molekul
penyusun komponen tubuh makhluk hidup. Didalam biomolekul terdapat beberapa atom
penyusun komponen tubuh makhluk hidup seperti C, H, O, dan N.

Ada empat kelas molekul utama dalam biokimia yaitu: karbohidrat, lipid, protein, dan
asam nukleat. Banyak molekul biologi merupakan "polimer" dalam kasus ini, monomer adalah
mikromolekul yang relatif kecil yang bergabung menjadi satu untuk membentuk makromolekul-
makromolekul, yang kemudian disebut sebagai"polimer". Ketika banyak monomer bergabung
untuk mensintesis sebuah polimer biologis, mereka melalui proses yang disebut dengan sintesis
dehidrasi.

1. Karbohidrat

Gambar 1. Glukosa dan Fruktosa

Karbohidrat tersusun dari monomer yang disebut sebagai monosakarida. Contoh dari
monosakarida adalah glukosa (C6H12O6), fruktosa (C6H12O6), dan deoksiribosa (C5H10O4).
Ketika dua monosakarida melalui proses sintesis dehidrasi, maka air akan terbentuk, karena dua
atom hidrogen dan satu atom oksigen telepas dari dua gugus hidroksil monosakarida.
2. Lipid

Gambar 2. Trigliserida dengan satu molekul gliseral (kiri) dan 3molekul asam lemak

Lipid biasanya terbentuk dari satu molekul gliserol yang bergabung dengan molekul lain.
Pada trigliserida, ada satu mol gliserol dan tiga molekul asam lemak. Dalam hal ini, asam lemak
merupakan monomer.

Lipid, terutama fosfolipid, juga digunakan di beberapa produk obat-obatan,misalnya


sebagai bahan pelarut (contohnya di infus parenteral) atau sebagaikomponen pembawa obat
(contohnya di liposomatau transfersom).

3. Protein

Gambar 3. Struktur Umum dari asam α -amino, dengan grup amino disebelah kiri dan grup
karboksil disebelah kanan

Protein merupakan molekul yang sangat besar-atau makrobiopolimer- yang tersusun dari
monomer yang disebut asam amino. Ada 20 asam amino standar, yang masing-masing terdiri
dari sebuah gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai samping (disebut sebagai gugus
"R"). Gugus "R" ini yang menjadikan setiap asam amino berbeda, dan ciri-ciri dari rantai
samping ini akan berpengaruh keseluruhan terhadap suatu protein. Ketika asam amino
bergabung, mereka membentuk ikatan khusus yang disebut ikatan peptida melalui sintesis
dehidrasi, dan menjadi Polipeptida, atau protein.

4. Asam Nukleat

Gambar 4. Struktur dari asam deoksiribosa nukleat (DNA), gambar ini menunjukkan
monomernya diletakkan bersamaan

Asam nukleat adalah molekul yang membentuk DNA, substansi yang sangat penting
yang digunakan oleh semua organisme seluler untuk menyimpan informasi genetik. Jenis asam
nukleat yang paling umum adalah asam deoksiribosa nukleat(DNA) dan asam
ribonukleat(RNA). Monomernya disebut nukleotida. Nukleotida yang paling umum diantaranya
adenin, sitosin, guanin, timin, dan urasil. Adenin berpasangan dengan timin dan urasil, timin
hanya berpasangan dengan adenin; sitosin dan guanin hanya dapat berpasangan satu sama lain.

B. Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel

Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel adalah unit dasar kehidupan. Sel dikelilingi
oleh selaput/membrane sel yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk sub seluler, organel sel, yang juga dikelilingi membran.

Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan
kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Secara fungsional, sel
berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel
penyusunnya berfungsi), kemudian membentuk organisme.

1. Struktur Sel

Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda.
Sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA
didalam sel; sebagian besar DNA pada eukariotik terselubung membran organel yang disebut
nukleus atau inti sel, sedangkan prokariotik tidak memiliki nukleus.
a) Sel prokariotik

Gambar 5. Sel prokariotik pada bakteri

Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'), tidak ada
membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA
terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota merupakan organisme
uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7 – 2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3)
serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa
struktur lain.

Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya. Jika
selubung tersebut mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks
karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel. Kebanyakan bakteri
memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan, dan ada pula bakteri yang
memiliki selubung sel dari protein. Sementara itu, kebanyakan selubung sel arkea berbahan
protein, walaupun ada juga yang berbahan peptidoglikan. Selubung sel prokariota mencegah sel
pecah akibat tekanan osmotik pada lingkungan yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada
isi sel.

Sejumlah prokariota memiliki struktur lain di luar selubung selnya. Banyak jenis bakteri
memiliki lapisan di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri melekat pada
permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri menghindar dari sel
kekebalan tubuh manusia jenis tertentu. Selain itu,sejumlah bakteri melekat pada permukaan
benda dan sel lain dengan benang protein yang disebut pilus (jamak: pili) dan fimbria (jamak:
fimbriae). Banyak jenis bakteri bergerak menggunakan flagelum (jamak: flagela) yang melekat
pada dinding selnyadan berputar seperti motor.

Prokariota umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang
terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki bahan genetik
tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar. Pada umumnya, plasmid
tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun seringkali plasmid membawa gen
tertentu yang memberikan keuntungan tambahan pada keadaan tertentu, misalnya resistansi
terhadap antibiotik. Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut
sitoskeleton, yang pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota. Protein skeleton tersebut
meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel

b) Sel Eukariotik

Gambar 6. Sel eukariotik pada hewan dan tumbuhan

Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dankaryon)
memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar
daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah diantara nukleus dan membran sel.
Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat
organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki
prokariota. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi
oleh dua membran,misalnya nukleus.

Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota,yaitu (1)
mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi; (2)retikulum endoplasma,
suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan golgi, yang
mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom, tempat perombakan
asam lemak dan asam amino. Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda
asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak pada sel tumbuhan.
Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada sel-sel tertentu daun tumbuhan
dan sejumlah organisme uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota uniseluler
memiliki satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta
tempat terjadinya sejumlah reaksi penguraian.

Jaringan protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan


pergerakan struktur di dalam sel eukariota. Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel hewan di
dekat nukleus, juga terbuat dari sitoskeleton.

Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel tumbuhan
dan membuatnya kuat dan tegar. Fungi juga memiliki dinding sel, namun komposisinya berbeda
dari dinding sel bakteri maupun tumbuhan. Di antara dinding sel tumbuhan yang bersebelahan
terdapat saluran yang disebut plasmodesmata.

2. Fungsi Sel

a) Metabolisme

Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan aktivitasnya
disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi didalam sel. Metabolisme
yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk
menghasilkan energi maupun untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi
anabolik, yaitu reaksi penyusunan komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak
molekul makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang sebagian
besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan
ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung pada
ribosom dan membutuhkan ATP.

b) Komunikasi Sel

Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan
kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler serta mengatur fungsi dan
perkembangan tubuh organisme multiseluler. Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain
dalam proses quorum sensing (pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka
sudah cukup sebelum membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi
untuk koordinasi proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.

Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk molekul
(misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel target ke molekul
yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat terjadi dengan kontak antarsel
(misalnya melalui sambungan pengomunikasi), penyebaran molekul sinyal ke sel yang
berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel yang jauh melalui saluran (misalnya pembuluh
darah), atau perambatan sinyal listrik ke sel yang jauh (misalnya pada jaringan otot polos).
Selanjutnya, molekul sinyal menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal protein,
atau melekat pada reseptor berupa protein trans membran pada permukaan sel target dan memicu
transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat yang disebut
pembawa pesan kedua (second messenger) yang konsentrasinya meningkat setelah pelekatan
molekul sinyal pada reseptor dan yang nantinya meregulasi aktivitas protein lain di dalam sel.
Selain itu, transduksi sinyal juga dapat dilakukan oleh sejumlah jenis protein yang pada akhirnya
dapat memengaruhi metabolisme, fungsi, atau perkembangan sel.
C. Sumber Energi

Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi. Energi memegang
peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Panas matahari yang digunakan untuk
memanaskan air adalah sumber energi. Listrik dan orang yang dibakar untuk memanaskan
setrika merupakan sumber energi juga.

1. Sumber Energi Tak Terbarukan

Energi tak terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bumi, batu bara,
dan gas alam. Ketiganya dipakai baik dalam kehidupan sehari-hari pada instrusi, untuk
pembangkit listrik, maupun transportasi. Contohnya energi hasil tambang bumi dan energi
nuklir.

2. Sumber Energi Terbarukan

Sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dikembangkan adalah biogas dari kotoran
ternak, air mengalir, angin, dan panas matahari. Salah satu sumber energi terbarukan yang saat
ini mulai dipelajari agar dapat dikembangkan di Indonesia adalah sampah biologis. Contohnya
energi matahari, pembangkit listrik tenaga air, energi angin dan energi tidal.

3. Makanan Sebagai Sumber Energi

Makanan diperlukan oleh tubuh sebagai sebagai sumber energi. Dalam asupan makanan
yang baik dan cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang
berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak dan protein.

a) Karbohidrat

Merupakan senyawa kimia yang tersusun oleh unsur-unsur karbon. Bahan makanan yang
banyak mengandung karbohidrat, misalnya beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan
buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi (1 gram
karbohidrat sama dengan 4 kilo kalori).

b) Protein

Merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga


mengandung unsur P dan S). Fungsi protein antara lain adalah sebagai sumber energi,
pembangun sel, jaringan tubuh, dan pengganti sel tubuh yang rusak. Bahan makanan yang
mengandung banyak protein antara lain : protein hewani (daging, telur, susu,dan keju) dan
protein nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
c) Lemak

Merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. peran lemak adalah
menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K,dan menyediakan
asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Fungsi lemak antara lain adalah sumber energi (1 gram
lemak sama dengan 9 kilo kalori). Pelarut vitamin A,D, E, dan K. pelindung organ-organ tubuh
yang penting sebagai bantalan lemak, dan pelindung tubuh dari suhu yang rendah. Bahan
makanan yang mengandung banyak lemak, antara lain : lemak hewani (keju, susu, daging, dan
kuning telur) dan lemak nabati (kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah alpukat).

D. Penggunaan Sumber Energi Pada Sel

Energi yang terdapat didalam ikatan fosfat (ATP) akan keluar saat akan digunakan oleh
sel untuk berbagai aktivitas kehidupan. Jika sel melakukan kegiatan, maka energi kimiawi dari
ikatan fosfat akan terlepas dan berubah menjadi bentuk energi bentuk lain seperti energi mekanik
untuk kerja kontraksi otot, energi listrik untuk meneruskan impuls saraf, energi sintesis untuk
membangun senyawa pertumbuhan, serta sisanya akan mengalir ke sekeliling sel dan hilang
sebagai energi panas.

Energi bebas yang terkandung dalam molekul organik diubah dan disimpan dalam bentuk
energi kimia, yaitu dalam struktur kovalen dari gugus fosfat dalam molekul adenosine trifosfat
(ATP) yang terbentuk dengan perantaraan enzim dari adenosine difosfat (ADP) dan senyawa
fosfat anorganik (Pi). Reaksi yang menghasilkan energi bebas disebut reaksi eksergonik.
Sebaliknya dalam proses anabolisme diperlukan energi bebas yang diperoleh ATP. Reaksi yang
memerlukan energi bebas disebut reaksi endergonik. Didalam mitokondria banyak terdapat
padasel otot makhluk hidup dan sel saraf.

E. Definisi Metabolisme

Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu metabolismos, perubahan. Metabolisme


merupakan keseluruhan proses kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Pada
metabolisme terjadi proses pembentukan atau penguraian zat didalam sel hidup yang disertai
dengan adanya perubahan energi.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Biomolekul adalah senyawa-senyawa kimia secara alami ditemukan dalam tubuh organisme atau
sisa organisme setelah mati. Didalam biomolekul terdapat beberapa atom penyusun komponen
tubuh makhluk hidup seperti C, H, O dan N. Ada empat kelas molekul utama dalam biokimia
yaitu karbohidrat, lipid, protein, dan asam nukleat. Secara struktural, sel merupakan satuan
terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan
(menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi), kemudian membentuk
organisme. Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi. Energi memegang
peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Sumber energi terbagi menjadi dua yakni
sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan. Metabolisme merupakan
keseluruhan proses kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas kurang dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumberyang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Fried, George H., Hademenos, Georgej. 2016. Biology. Jakarta: Erlangga.

Harry Murti, dkk. 2007. Regulasi Siklus Sel: Kata Kunci Somatic Cell Nuclear Transfer.

Cdk Vol. 34 Nomor. 6/159 Nov-Des.

Jim, Edmond L. 2013. Metabolisme Lipoprotein . Jurnal Biomedik (JBM). Vol. 5

Nomor. 3, hlm. 149-156.

Kusumawati, R. 2012. Biologi Kelas XII. Klaten : Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai