Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN BIOLOGI

“Materi Kompetensi Dasar 3.1 dan 4.1 Kelas XI MIPA”

DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 1
ANGGOTA :
1. 200107500016 A.S. Muhammad Arhamar

2. 200107501002 Andi Anisa Oktobianti


3. 200107500022 Khusnul Khatimah
4. 200107501010 Sarmila Humaerah

5. 200107501034 Nur Azizah


6. 1614041002 Idil Fitri

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hj. Nurhayati. B, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2022
Kompetensi Inti
K1 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel, struktur, fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan sebagai
hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I Kognitif
1. Melalui bahan bacaan peserta didik dapat menjelaskan komponen kimia sel dengan benar
2. Melalui gambar peserta didik dapat mengidentifikasi struktur bagian-bagian sel dengan
benar
3. Melalui gambar peserta didik dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian sel dengan benar
4. Melalui video peserta didik dapat menganalisis kegiatan sel sebagai unit struktural makhluk
hidup dengan benar
5. Melalui video peserta didik dapat menyimpulkan kegiatan sel sebagai unit struktural dan
fungsional makhluk hidup dengan benar.
Pertemuan II Psikomotorik
1. Melalui kegiatan praktikum peserta didik dapat melakukan pengamatan dengan
menggunakan mikroskop terhadap sel hewan dan sel tumbuhan, serta membandingkan
hasilnya dengan gambar dari mikroskop dengan benar.
2. Melalui kegiatan praktikum Peserta didik dapat membuat laporan hasil pengamatan dan
melakukan presentasi secara berkelompok berdasarkan hasil pengamatan mikroskopik
struktur sel hewan dan sel tumbuhan dengan benar.
A. Pengertian Sel
Istilah sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella atau cellula yang berarti ruang kecil. Istilah
tersebut kali pertama digunakan oleh Robert Hooke pada 1665 untuk memberi nama rongga-
rongga kecil yang dilihatnya pada irisan tutup botol gabus. Pada umumnya sel umumnya
memiliki ukuran yang sangat kecil. Satuan ukuran untuk sel adalah mikrometer (um) atau
sering disebut mikron. Kisaran ukuran diameter sel adalah sekitar 5-500 μm. Akan tetapi, ada
sel yang berukuran relatif besar (10-100x ukuran sel biasa) sehingga dapat dilihat dengan mata
telanjang, contohnya sel telur hewan-hewan pengeram seperti reptil dan burung.
Ciri-ciri sel secara umum:
1) Dikelilingi oleh membran plasma,
2) Terdiri dari protoplasma yang merupakan kesatuan dari sitoplasma dan inti sel,
3) Mengandung kromosom,
4) Memiliki ribosom.
Komponen Penyusun Kimia Sel
Seluruh bagian sel tersusun atas beberapa komponen senyawa kimia. Kegiatan dan
kehidupan sel juga merupakan akibat dari reaksi-reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel.
Komponen kimiawi sel yang meliputi seluruh aktivitas sel tersebut dikenal dengan nama
protoplasma. Protoplasma merupakan substansi kompleks yang tersusun atas unsur- unsur
kimia. Sebagian besar protoplasma terdiri atas air, namun bahan yang memberi ciri pada
strukturnya justru adalah protein dan beberapa senyawa kimia lain. Bentuk senyawa dari
komponen kimiawi penyusun sel (protoplasma) tersebut dapat berupa senyawa organik dan
senyawa anorganik. Senyawa organik dalam komponen sel bisa berupa karbohidrat, lemak,
protein, dan asam nukleat. Sedangkan komponen senyawa anorganiknya bisa berupa air,
vitamin, ataupun mineral. Dibawah ini merupakan komponen-komponen penyusun kimia sel:
1. Karbohidrat
Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat sangat vital
untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk hidup. Dengan rumus molekul (H2O)n.
Karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H). Berdasarkan
fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat sederhana (sebagai
sumber energi di dalam sel), karbohidrat rantai pendek (sebagai cadangan energi), serta
karbohidrat rantai panjang (sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya).
Sedangkan berdasarkan struktur ikatan molekulnya, karbohidrat digolongkan menjadi
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
2. Lemak.
Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak tersusun atas unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Dalam sel hidup,
lemak berfungsi sebagai komponen utama membran plasma, pembentukan hormon, dan
pembentukan vitamin.
3. Protein
Protein tersusun atas karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Protein merupakan unsur
organik terbesar yang menyusun sebuah sel. Protein merupakan polimer dari asam amino
yang saling berikatan dengan ikatan peptida. Protein merupakan peyusun protoplasma
terbesar setelah air, protein tersusun atas Protein struktural dan protein fungsional. Protein
struktural adalah protein penyusun organel sel. Misal Membrane, Mitokondria, Ribosom,
Retikulum endoplasma, sedangkan Protein fungsional adalah protein yang terlibat dalam
metabolisme tubuh Meliputi enzim-enzim dan hormon yang berfungsi mengatur-reaksi-
reaksi kimia yang menjaga sel tetap hidup.
4. Asam Nukleat
Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada dua macam
asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Fungsi
asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik. Asam
nukleat merupakan polimer nukleotida.
5. Air
Air adalah senyawa utama komponen kimiawi sel yang jumlahnya terbesar dalam
menyusun sel (50 - 65% berat sel). Air adalah komponen esensial cairan tubuh yang terdiri
dari plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan cairan ekstrasel. Air dalam sel berfungsi
sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi biologis.
6. Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin memang dibutuhkan dalam
jumlah kecil, akan tetapi ia harus ada untuk menunjang berbagai fungsi sel dalam proses
metabolismenya. Peran vitamin adalah mempertahankan fungsi metabolisme, pertumbuhan,
dan sebagai penghancur radikal bebas. Beberapa contoh vitamin yang saat ini telah
ditemukan antara lain A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H.
7. Mineral
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam pemeliharaan fungsi dan
kerja metabolisme, pengaturan enzim, menjaga keseimbangan asam dan basa. Di dalam sel,
mineral ada yang terkandung dengan jumlah yang besar (makroelemen) dan dalam jumlah
sedikit (mikroelemen. Beberapa contoh mineral makroelemen misalnya kalsium,
magnesium, fosfor, klor,natrium, dan belerang. Sedangkan contoh mineral mikroelemen
antara lain zat besi, yodium, seng, kobalt, fluorin.
Sel Hewan

1. Membran Sel
Membran sel didefinisikan sebagai lapisan paling luar pada struktur organel sel. Bagian
ini berfungsi untuk membungkus keseluruhan organ yang berkumpul di dalamnya.
Membran sel berperan untuk menghasilkan protein dan juga lemak. Membran sel
merupakan lapisan yang berperan penting untuk melindungi sel dan juga organel yang
terdapat di dalamnya. Selain itu, membran sel juga berperan untuk menanggapi rangsangan
yang berasal dari bagian luar sel.
2. Sitoplasma
Setelah lapisan membran sel, terdapat bagian sitoplasma. Ini merupakan bagian cairan
sel yang di dalamnya terlarut berbagai organel. Sitoplasma dapat berubah bentuk menjadi
cair atau bahkan berbentuk gel yang kental. Hal tersebut terjadi akibat konsentrasi air yang
terdapat dalam tubuh. Sitoplasma menghasilkan cairan yang digunakan sebagai proses
terjadinya metabolisme tubuh.
3. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma memiliki bentuk menyerupai benang dan terletak pada inti sel.
Benang ini terdiri atas kasar dan juga halus. Retikulum halus tidak melekat pada ribosom
sedangkan yang kasar melekat pada ribosom. Bagian ini berfungsi untuk membersihkan sel
hewan dari berbagai hal yang sifatnya beracun. Selain itu, bagian ini juga dimanfaatkan
sebagai alat transportasi yang digunakan oleh sel.
4. Mitokondria
Mitokondria berbentuk seperti cerutu yang berukuran besar. Didalamnya terdapat
susunan membran yang memiliki lekukan serta berlapis. Mitokondria kemampuan untuk
membentuk ATP sehingga menghasilkan energi untuk sel hewan. Mitokondria juga
memiliki peranan yang sangat penting pada sistem respirasi seluler.
5. Mikrofilamen
Mikrofilamen terbentuk atas protein aktin dan miosin sehingga memiliki bentuk tipis
serta halus. Mikrofilamen melakukan pengawasan atau pengaturan pada pergerakan sel agar
bisa berjalan dengan baik dan sesuai.
6. Lisosom
Peroksisom adalah kantong yang berukuran kecil yang di dalamnya terdapat enzim
katalase. Peroksisom biasanya ditemukan pada bagian sel ginjal maupun hati hewan. Bagian
ini berfungsi untuk mengurai zat dalam sel sehingga bisa membuang racun dan proses zat
yang dibutuhkan.
7. Peroksisom
Peroksisom adalah kantong yang berukuran kecil yang di dalamnya terdapat enzim
katalase. Peroksisom biasanya ditemukan pada bagian sel ginjal maupun hati hewan. Bagian
ini berfungsi untuk mengurai zat dalam sel sehingga bisa membuang racun dan proses zat
yang dibutuhkan.
8. Sentriol
Sentriol memiliki bentuk seperti tabung. Sentriol yang memiliki pasangan disebut
dengan sentrosom. Sedangkan sentriol berperan membentuk silia dan flagela untuk
menghasilkan benang spindel.
9. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan gabungan dari molekul protein yang berbentuk bulat.
Mirkotubulus memiliki bentuk seperti silinder yang terdapat pada sitoplasma. Mikrotubulus
berperan dalam pembentukan sel baru serta melakukan perlindungan terhadap keseluruhan
sel.
10. Aparatus golgi
Aparatus golgi berbentuk seperti kantong yang berbentuk pipih. Badan golgi mampu
membentuk lisosom serta membentuk lapisan plasma untuk proses pembentukan protein.

11. Nukleus
Nukleus atau yang disebut dengan inti sel merupakan bagian terpenting karena
mengandung informasi genetik. Nukleus memiliki fungsi utama yang berperan sebagai
pusat informasi genetik. Bagian ini menjadi pusat kontrol dari segala aktivitas yang
dilakukan sel untuk proses replikasi.

12. Nukleolus
Nukleolus merupakan organel yang terdapat pada inti sel yang berperan untuk
memproses protein. Sedangkan nukleolus mampu membentuk protein untuk sel hewan.
Nukleoplasma berperan untuk membentuk kromosom serta gen pada sel hewan.
13. Ribosom
Ribosom merupakan organel yang padat serta kecil dengan ukuran diameter 20nm yang
terdiri dari 65% RNA ribosom (rNA) dan 35% protein ribosom (RNP). Terdiri dari dua sub
unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. Bagian ini berperan untuk menghasilkan protein.

Sel Tumbuhan
1. Nukleus (Inti Sel)
Nukleus adalah organel inti dari sebuah sel. Organel ini terdiri atas empat bagian, yaitu
selaput Inti (Karioteka), nukleoplasma (Kariolimfa), kromatin atau kromosom (materi
genetik) dan nukleolus (anak inti). Fungsi inti sel adalah sebagai pengatur semua aktivitas
sel karena di dalamnya terdapat materi genetik (DNA dan RNA) yang berfungsi untuk
mencetak protein. Tentu Anda tahu bahwa protein berfungsi sebagai pembentuk tubuh kita.

2. Retikulum Endoplasma (RE)


Retikulum endoplasma adalah organel yang terdiri dari dua lapis membran, berbentuk
sisterna dan tabung. RE dibagi menjadi dua jenis, yaitu RE halus dan RE kasar. RE halus
tidak ditempeli oleh ribosom. Sedangkan RE kasar ditempeli ribosom sehingga terlihat
seperti memiliki permukaan yang kasar. Jika kita perhatikan pada gambar sel, RE ini seperti
lembaran yang menempel pada inti sel.

3. Ribosom
Ribosom adalah organel berbentuk bulat, ukurannya sangat kecil jika dibandingkan
dengan organel lainnya. Struktur ribosom terdiri atas dua bagian, yaitu bagian besar dan
kecil. Bagian besar disebut large subunit dan bagian kecil disebut small subunit. Ribosom
tersusun atas protein dan RNA, ada yang melekat sepanjang RE dan ada pula yang soliter
atau tersebar bebas di dalam sel. Fungsi ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.

4. Mitokondria
Struktur mitokondria berbentuk bulat lonjong (oval), mempunyai dua lapis membran
(membran ganda), lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista. Di dalam
mitokondria juga terdapat DNA.Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler
yang menghasilkan banyak ATP (energi).

5. Badan Golgi (Diktiosom)


Badan Golgi atau aparatus Golgi terdiri atas sekelompok sisterna yang pipih dan
tersusun secara paralel. Fungsi badan golgi berhubungan dengan fungsi ekskresi sel.

6. Plastida
Plastida dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Leukoplas, yaitu plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan.


Leukoplas terdiri dari:

1) Amiloplas (untak menyimpan amilum)


2) Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak)
3) Proteoplas (untuk menyimpan protein)

Kloroplas, yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan


klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen. Kromoplas terdiri dari:

1) Karotin (kuning)
2) Fikodanin (biru)
3) Fikosantin (kuning)
4) Fikoeritrin (merah)

7. Vakuola
Vakuola adalah kantung yang dikelilingi membran yang berisi cairan/air. Membran
atau selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut tonoplas. Fungsi vakuola
antara lain sebagai berikut:

1. Tempat penyimpanan air, cadangan makanan, minyak, enzim, pigmen, senyawa


toksik dan hasil samping metabolisme.
2. Membantu mempertahankan tekanan turgor dalam sel.
3. Tempat penampungan produk sekunder yang berbentuk cair
4. Menyimpan zat sisa hasil metabolisme.
5. Tempat penghancuran senyawa tertentu oleh enzim hidrolas.
6. Vakuola bersama vesikula berperan untuk penyimpanan materi di dalam sel (ukuran
vakuola lebih besar dari vesikula).

8. Peroksisom
Peroksisom merupakan adalah organel khusus yang dilengkapi dengan membran
tunggal. Organel ini menghasilkan enzim oksidatif yang digunakan dalam pemecahan
metabolisme. Fungsi peroksisom adalah membantu kloroplas pada saat melakukan
fotorespirasi dan sebagai pemecah sama lemak menjadi gula. Mengandung enzim yang
mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen
peroksida sebagai produk samping.

Tabel Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Sumber Bacaan: Firmansyah, R. 2013. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. PT. Grafindo Media
Pratama: Indonesia.
Sapada, E. 2022. Buku Ajar Patofisiologi. CV Literasi Nusantara Abadi:
Indonesia.
Pertemuan 2

Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop untuk pengamatan.
2. Siapkan sel gabus dengan cara berikut:
a. Sayat tipis gabus dengan menggunakan silet yang tajam. Letakkan di atas kaca objek.
b. Tetesi dengan air.
c. Tutup dengan kaca penutup.
d. Letakkan di atas meja objek mikroskop.
e. Lakukan pengamatan dengan perbesaran yang sesuai.
3. Siapkan preparat sel tumbuhan dengan cara berikut:
a. Potong umbi lapis bawang merah dan secara membujur (memanjang). Ambil selapis
umbi bawang merah.
b. Lepaskan lapisan epidermis bagian dalam dengan menggunakan pinset/kuku (didapat
selembar lapisan putih).
c. Potong kecil lapisan epidermis tersebut dan letakkan di atas kaca objek. Tetesi dengan
larutan lugol.
d. Tutup dengan kaca penutup.
e. Amati preparat tersebut dengan perbesaran yang sesuai. 4.Siapkan preparat sel hewan
dengan cara sebagai berikut:
f. Ambil sel epitel dengan cara menggoreskan lapisan bagian dalam pipi dengan
menggunakan tusuk gigi.
g. Letakkan hasil goresan di atas kaca objek.
h. Tetesi dengan metilen biru kemudian aduk hingga rata. Tutup dengan kaca penutup.
i. Amati preparat yang Anda buat dengan menggunakan perbesaran yang sesuai. 5.Warnai
semua gambar sesuai hasil pengamatan anda dan berikan keterangan bagian-bagian dari
gambar tersebut yang meliputi: dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan inti sel.

Hasil Pengamatan

Sel Tumbuhan Sel Hewan

Perbesaran 10x10 Perbesaran 10x10

Sumber: Febrianto, D., Fitri, K., Indrio, W. & Andesty, D. N. 2011. Pengamatan Sel Hewan
dan Tumbuhan Menggunakan Mikroskop. Universitas Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai