BIOLOGI SEL
Edisi 5
September 2018
TIM PENYUSUN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE 2018
PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan karena
telah berhasilmenyelesaikan pembuatan penuntun praktikum Biologi Sel.
Praktikum Biologi Sel diselenggarakan dalam rangka mendukung blok 1.1 ilmu
dasar kedokteran dan profesi yang diselenggarakan di Progaram studi
kedokteran Universitas Malikussaleh. Adapun kegiatan yang akan dilakukan
selama praktikum adalah sebagai berikut :
1. Sel dan organel: 1 x pertemuan
2. Pembelahan sel dan embriogenesis: 1 x pertemuan
3. Kromosom dan materi genetik: 1 x pertemuan
Ketiga materi di atas diharapkan dapat peningkatkan pemahaman dari topik
perkuliahan dan juga sebagai dasar untuk mempelajari ilmu kedokteran lain yang
berkaitan erat dengan Biologi Sel secara lebih luas dan lebih mendalam
dikemudian hari sebagai seorang calon dokter.
Penuntun Biologi Selini merupakan edisi 1 tahun disusun
untukmemudahkan mahasiswa dan instruktur dalam melakukan kegiatan
praktikum biologi selpada blok ini. Mahasiswa diharapkan pula dapat menggali
lebih banyak pengetahuan dan ketrampilan melalui referensiyang
direkomendasikan. Semoga penuntun ini akan memberikan manfaat bagi
mahasiswa dan instruktur yang terlibat.
Kritik dan saran untuk perbaikan penuntun ini sangat kami harapkan.
Akhirnya kepada pihakyang telah membantu dalam penyusunan dan pengadaan
penuntun ini, kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
Kata Pengantar............................................................................................ i
Daftar Isi ...................................................................................................... ii
Praktikum I : Sel dan Organel ................................................................... 1
Praktikum II :Pembelahan Sel dan Embriogenesis..................................... 8
Praktikum III : Kromosom dan Materi Genetik ........................................... 16
Daftar Pustaka ............................................................................................ 27
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE 2018
I. PENGANTAR
Bahasan tentang sel merupakan hal mendasar untuk memahami
organisme, karena sel merupakan struktur dan fungsi terkecil dari organisme,
dan hampir semua organisme tersusun atas sel. Sel umumnya tersusun atas
membran, sitoplasma, dan inti. Organisme seluler ada yang terdiri atas satu sel
atau uni seluler dan ada yang terdiri atas banyak sel atau multi seluler. Cabang
biologi yang membahas khusus tentang sel disebut sitologi.
A. SEL
Sel : unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler.
Mahluk hidup yang seluler dapat terdiri atas:
1. satu sel (uni seluler), contohnya: bakteri
2. banyak sel (multi seluler), contohnya: tumbuhan dan hewan tingkat
tinggi
Berdasar ada tidaknya membran inti, sel terbagi atas:
1. sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), contohnya bakteri dan
ganggang biru
2. sel eukariotik (memiliki membran inti), contohnya sel tumbuhan dan
hewan tingkat tinggi
Sel eukarion umumnya memiliki bagian-bagian yang sama yaitu:
membran plasma, sitoplasma dan organel-organelnya.
B. ORGANEL SEL
1. Membran Plasma
Membran sel merupakan selaput terluar sel yang berupa bilayer lipida
dengan protein integral dan perifer.
Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nano meter.
Bersifat selektif permeabel.
Fungsi membran sel adalah untuk pelindung, reseptor dan mengatur keluar
masuknya zat dari dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, difusi
berfasilitas, dan transport aktif (eksositosis dan endositosis).
4. Lisosom
Hanya terdapat pada sel hewan
Bentuk seperti bola, terdiri atas selapis membran
Diameternya kurang lebih 500 nm.
Berfungsi untuk mencerna bahan makanan yang masuk ke dalam sel, baik
secara pinositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa cairan) maupun secara
fagositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa padatan).
Lisosom meliputi:
5. Mitokondria
Berbentuk bulat lonjong atau bercabang.
Ukurannya 500 sampai 2000 nm.
Banyak terdapat pada sel yang sedang aktif.
Struktur mitokondria dikelilingi dua lapisan membran yaitu membran luar
dan membran dalam.
Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke dalam membentuk krista.
Ruang dalam mitokondria berisi matrik mitkondria yang mengandung
banyak enzim.
Fungsi mitokondria yaitu tempat respirasi atau oksidasi karbohidrat yang
menghasilkan energi (ATP).
6. Ribosom
Ukuran sangat kecil (diameternya 20 – 25 nm)
Terdapat pada sitoplasma secara bebas atau menempel pada retikulum
endoplasma.
Organel yang tidak bermembran, berupa padatan yang tersusun atas
RNA, proten, karbohidrat, sedikit lemak dan mineral.
Berfungsi sebagai alat untuk sintesis protein (mengolah asam amino).
Ribosom yang bekerja mensintesis protein berada dalam suatu unit yakni
gabungan atas sub unit besar dan sub unit kecil. Unit (monomer) ribosom
prokarion adalah 70 S, terdiri atas sub unit besar 50 S dan sub unit kecil
30 S. Unit (monomer) ribosom eukarion adalah 80 S, terdiri atas sub unit
besar 60 S dan sub unit kecil 40 S.
8. Sentrosom
Sebuah sentriol terbentuk dari 9 set tabung yang masing-masing set
terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan kromosom
pada saat pembelahan sel.
Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada
sitoplasma dekat membran inti. Pada saat pembelahan mengandung dua
sentriol.
Keterangan: Keterangan:
Keterangan: Keterangan:
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE 2018
I. PENGANTAR
1. MITOSIS
Mitosisadalah cara reproduksi sel di mana sel membelah melalui tahap-
tahap yang teratur, yaitu Profase-Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap
telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan
Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase
inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti
Secara garis besar ciri dari setiap tahap tersebut adalah:
a. Interfase
Ciri-ciri fase interfase:
Selaput nukleus membatasi nukleus
Nukleus mengandung satu atau lebih nukleolus
Dua sentrosom telah terbentuk melalui replikasi sentrosom tunggal
Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentrosom
Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara
individual karena belum terkondensasi.
b. Profase
Ciri-ciri fase profase:
Kromatin granul berubah menjadi benang kromosom.
Nuklear membran dan nukleolus menghilang
2. MEIOSIS
Meiosis merupakan suatu pembelahan reduksi yang hanya terjadi pada sel
gamet (sel telur/oosit dan spermatid yang akan menjadi spermatozoon pada
proses spermiogenesis) yang menghasilkan 2 sel yang lebih kecil dengan jumlah
kromosom menjadi separuhnya yang disebut haploid. Pada meiosis, terjadi
perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah
kromosom induk terhadap sel anak. Di samping itu, pada meiosis terjadi dua kali
periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I(meiosis I) dan pembelahan II
(meiosis II). Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan
seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I,
anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat
adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan
menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah
kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.
B. EMBRIOGENESIS
Tahapan embrionik
Tahapan embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai
dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina.
a. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses akan menghasilkan sel individu baru yang
disebut dengan zigot dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel
(cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Proses
pembuahan ini terjadi di ampulla tuba fallopii. Saat fertilisasi, kepala sperma
menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Fertilisasi
menghasilkan zigot. Zigot berupa sel diploid (2n) dengan jumlah kromosom 23
pasang, separuh dari ayah dan separuh dari ibu.
b. Pembelahan/cleavage
Pembelahan merupakan proses pembelahan sel tanpa diikuti oleh
pertumbuhan sel atau ekspresi gen yang terjadi pada awal embriogenesis dan
terjadi setelah pembuahan. Dari tuba falopi, zigot bergerak menuju ke uterus
(rahim) sambil membelah secara mitosis berkali-kali. Sel zigot membelah diri
menjadi 2 sel, kemudian 4 sel, 8 sel, 16 sel, dan seterusnya. Tahap ini disebut
tahap pembelahan (cleavage).
c. Morula, Blastula, dan Grastula
Jika jumlah sel zigot telah 32 sel, zigot tampak seperti buah arbei disebut
morula. Kira-kira 4 hari setelah fertilisasi, morula sampai di rongga uterus, cairan
mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada pada
inner cell mass. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu, dan akhirnya
terbentuklah sebuah rongga, blastokel, pada saat ini mudigah dikenal sebagai
blastokista. Bagian tengah morula membentuk rongga yang berisi cairan (morula
yang berongga disebut blastula). Pada hari ke-6, blastula melakukan implantasi
(perlekatan dengan dinding uterus) dan melepaskan hormon korionik
gonadotropin. Blastula yang telah menempel di dinding uterus disebut embrio.
Hingga usia kehamilan 2 bulan, terjadi proses embriogenesis. Hormon korionik
gonadotropin melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi produksi hormon
estrogen dan progesteron sehingga menstruasi tidak dapat berlangsung. sel-sel
di dalam inner cell mass berkembang menjadi embrio yang disebut embrioblast,
sedangkan sel-sel di luar inner cell mass atau trofoblast, menipis dan membentuk
dinding epitel untuk blastokista yang selanjutnya menjadi plasenta sehingga
implantasi bisa dimulai. Pada hari ke-12, embrioblas membentuk dua lapisan
yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Tropoblas
terbenam lebih di dalam uterus dan membentuk plasenta. Plasenta berfungsi
untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke embrio. Pada minggu ke-3
Pada minggu ke-4 terjadi organogenesis yaitu terbentuknya jaringan, organ, dan
sistem organ.
No. Lapisan Jaringan, Organ, dan Sistem Organ yang Terbentuk
1. Ektoderm susunan saraf, hidung, mata, epidermis, dan kelenjar-
kelenjar kulit
2. Mesodermis tulang, otot, jantung, pembuluh darah, pembuluh getah
bening, ginjal, kelenjar kelamin, dan limfa
3. Endodermis kelenjar gondok dan anak gondok, hati, pankreas, dan
epitel yang membatasi uretra, kandung kemih, saluran
pencernaan, dan saluran pernafasan
2. Buatlah gambar pembelahan sel secara meiosis pada sel kelamin pria dan
wanita!
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE 2018
I. PENGANTAR
Pada pandangan modern, gen didefinisikan sebagai suatu lokasi tertentu
pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan
dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-
peran fungsional lainnya. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi
suatu polipeptida, protein, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme
yang memilikinya.
Gen terletak pada kromosom, yaitu benang-benang halus yang terdapat
pada inti sel (nukleus). Kromosom merupakan struktur di dalam sel berupa deret
panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait
yang merupakan informasi genetik suatu organisme.
Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus
disebut kromatin. Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi
berada dalam nukleus, di mana ia membungkus histon (protein struktural), dan
di mana material komposit ini disebut kromatin. Selama mitosis, kromosom
terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-
masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik. Setiap kromosom
memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p dan lengan yang panjang
disebut lengan q.
3. Bentuk Kromosom
Bentuk kromosom berdasarkan letak sentromernya adalah:
a. Metasentris, sentromer terletak pada tengah-tengah kromosom (median),
sehingga membagi kromosom menjadi dua bagian yang sama panjang dan
mempunyai bentuk seperti huruf V.
b. Submetasentris, sentromer terletak submedian (ke arah salah satu ujung
kromosom), sehingga kromosom terbagi menjadi dua bagian yang tidak sama
panjang dan bentuknya seperti huruf J.
c. Akrosentris, sentromer terletak terminal (di dekat ujung kromosom), sehingga
kromosom tidak membengkok tetapi lurus seperti batang. Satu lengan
kromosom sangat pendek, lengan yang lainnya sangat panjang.
d. Telosentris, sentromer terletak di ujung kromosom, sehingga kromosom
hanya mempunyai satu buah lengan dan berbentuk lurus seperti batang.
Manusia tidak mempunyai bentuk kromosom telosentris.
B. MATERI GENETIK
DNA
1. Struktur DNA
Nukleotida terdiri dari:
a. Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa")
b. Satu molekul fosfat
c. Satu molekul basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Purin : Adenin (A) dan Guanin (G)
2. Pirimidin: Sitosin (C) dan Timin (T)
2. Replikasi DNA
Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA
baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan. Kemungkinan
terjadinya replikasi DNA melalui tiga model, di antarannya:
a. Semikonservatif.
Rantai ganda DNA lama berpisah kemudian rantai baru disintesis pada
masing-masing rantai DNA lama.
b. Konservatif.
Rantai ganda DNA lama tidak berubah dan berfungsi sebagai cetakan buat
DNA baru.
c. Dispersif.
Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan DNA
baru, sehingga DNA lama dan baru tersebar.
Dari ketiga model tersebut model semikonservatif merupakan model yang
paling tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi semikonservatif ini berlaku
bagai organisme prokariotik maupun eukariotik.
RNA
1. Struktur RNA
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida. Tiap
ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu gula 5 karbon (ribosa), basa
nitrogen, yang terdiri dari basa purin yang sama dengan DNA sedangkan
pirimidin berbeda, yaitu sitosin dan urasil, dan gugus fosfat.
Basa purin dan pirimidin berikatan dengan gula ribosa membentuk
nukleosida atau ribonukleosida. Ribonukleosida yang berikatan dengan gugus
fosfat membentuk nukleotida atau ribonukleotida.
2. Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu:
a. RNA duta (RNAd) atau messenger RNA (mRNA).
Terdapat di dalam nukleus dan berfungsi untuk membawa pesan atau kode
genetik (kodon) dari kromosom yang ada di inti ke sitoplasma.
b. RNA pemindah (RNAp) atau transfer RNA (tRNA).
Terdapat di dalam sitoplasma dan berfungsi untuk mengikat asam amino yang
terdapat di dalam sitoplasma, kemudian membawanya ke ribosom.
KODE GENETIKA
Kode genetik adalah suatu cara untuk menentukan jumlah serta urutan
nukleotida yang berperan dalam menentukan posisi yang tepat dari tiap
asam amino dalam rantai peptida yang bertambah panjang.
Jika sebuah kodon terdiri dari tiga nukleotida maka akan didapatkan 43=
64 kodon. Kode ini dinamakan kode triplet. Kode ini memenuhi syarat
karena melebihi jumlah asam amino, walaupun kelebihan 44 kodon,
karena beberapa macam asam amino dapat diberi kode oleh beberapa
kodon disebut kodon sinomius. Hanya metionin dan triptofan yang
mempunyai kodon tunggal.
EKSPRESI GEN
Ekspresi gen merupakan proses penterjemaahan informasi yang dikode di
dalam gen menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Dogma sentral
ekspresi gen adalah sebagai berikut:
1) Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu
rantai cetakan yang disebut sense, sedangkan pasangan rantai DNAnya
disebut rantai antisense. Terjadi di dalam inti sel.
2) Translasi
Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi
merupakan proses penterjemaahan sutu kode genetik menjadi protein
yang sesuai. Kode genetik tersebut berupa kodon di sepanjang molekul
RNAd, sebagai penterjemaahnya RNAt. RNAt membawa asam amino dari
stoplasma ke ribosom.
Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya
yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya yang
disebut antikodon.
Misalnya, perhatikan kodon RNAd UUU yang ditranslasi sebagai asam
amino fenilalanin. RNAt pembawa fenilalanin mempunyai antikodon AAA
yang komplemen dengan UUU agar terjadi reaksi penambahan fenilalanin
pada rantai polipeptida sebelumnya.
RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam amino
yang sesuai ke dalam ribosom. Melekatnya asam amino pada RNAt
dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase (aminoacyl-tRNA
synthetase).
Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt dengan kodon
RNAd selama sintesis protein. Ribososm tersususn atas subunit besar dan
b.Elongasi.
Pada tahap elongasi, sejumlah asam amino ditambahkan satu persatu
pada asam amino pertama (metionin). Kodon RNAd pada ribosom
membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul RNAt yang
komplemen dengannya. RNAr dari subunit besar berperan sebgai
enzim, yang berfungsi mengkatalisis pempentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang
baru tiba. Polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatan
semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan
asam amino yang dibawa oleh RNAt yang baru masuk.
Ketika RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan
dengan kodon RNAt. RNAd bergerak bersama-sama dengan antikodon
ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi. Disamping
itu, RNAt sekarang tanpa asam amino karena telah diikat pada
polipeptida yang telah memanjang. Selanjutnya RNAt keluar dari
ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang disediakan oleh
hidrolisis GTP.
Keterangan:
1. Buatlah gambar struktur DNA dan RNA disertai dengan keterangan gambar!
Junqueira, LC & Carneiro, J 2007, Histologi dasar: teks dan atlas, edisi 10,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.