Anda di halaman 1dari 31

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM

BIOLOGI SEL
Edisi 5
September 2018

TIM PENYUSUN

dr. Mulyati Sri Rahayu, M.Si

dr. Sri Wahyuni, M.Sc

dr. Al Muqsith, M.Si

dr. Meutia Maulina, M.Si

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE 2018
PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan karena
telah berhasilmenyelesaikan pembuatan penuntun praktikum Biologi Sel.
Praktikum Biologi Sel diselenggarakan dalam rangka mendukung blok 1.1 ilmu
dasar kedokteran dan profesi yang diselenggarakan di Progaram studi
kedokteran Universitas Malikussaleh. Adapun kegiatan yang akan dilakukan
selama praktikum adalah sebagai berikut :
1. Sel dan organel: 1 x pertemuan
2. Pembelahan sel dan embriogenesis: 1 x pertemuan
3. Kromosom dan materi genetik: 1 x pertemuan
Ketiga materi di atas diharapkan dapat peningkatkan pemahaman dari topik
perkuliahan dan juga sebagai dasar untuk mempelajari ilmu kedokteran lain yang
berkaitan erat dengan Biologi Sel secara lebih luas dan lebih mendalam
dikemudian hari sebagai seorang calon dokter.
Penuntun Biologi Selini merupakan edisi 1 tahun disusun
untukmemudahkan mahasiswa dan instruktur dalam melakukan kegiatan
praktikum biologi selpada blok ini. Mahasiswa diharapkan pula dapat menggali
lebih banyak pengetahuan dan ketrampilan melalui referensiyang
direkomendasikan. Semoga penuntun ini akan memberikan manfaat bagi
mahasiswa dan instruktur yang terlibat.
Kritik dan saran untuk perbaikan penuntun ini sangat kami harapkan.
Akhirnya kepada pihakyang telah membantu dalam penyusunan dan pengadaan
penuntun ini, kami ucapkan terima kasih.

Lhokseumawe, September 2018

Tim Penyusun

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................ i
Daftar Isi ...................................................................................................... ii
Praktikum I : Sel dan Organel ................................................................... 1
Praktikum II :Pembelahan Sel dan Embriogenesis..................................... 8
Praktikum III : Kromosom dan Materi Genetik ........................................... 16
Daftar Pustaka ............................................................................................ 27

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 ii


PRAKTIKUM I

SEL DAN ORGANEL

TIM PELAKSANA PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE 2018

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 1


SEL DAN ORGANEL

I. PENGANTAR
Bahasan tentang sel merupakan hal mendasar untuk memahami
organisme, karena sel merupakan struktur dan fungsi terkecil dari organisme,
dan hampir semua organisme tersusun atas sel. Sel umumnya tersusun atas
membran, sitoplasma, dan inti. Organisme seluler ada yang terdiri atas satu sel
atau uni seluler dan ada yang terdiri atas banyak sel atau multi seluler. Cabang
biologi yang membahas khusus tentang sel disebut sitologi.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah pembelajaran selesai, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
struktur dan fungsi dari sel beserta organelnya. Mahasiswa mampu
membedakan struktur sel eukariotik dan prokariotik.

III. STRATEGI PEMBELAJARAN


 Responsi
 Demontrasi animasi struktur sel
 Menggambar struktur sel

IV. DASAR TEORI

A. SEL
 Sel : unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler.
 Mahluk hidup yang seluler dapat terdiri atas:
1. satu sel (uni seluler), contohnya: bakteri
2. banyak sel (multi seluler), contohnya: tumbuhan dan hewan tingkat
tinggi
 Berdasar ada tidaknya membran inti, sel terbagi atas:
1. sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), contohnya bakteri dan
ganggang biru
2. sel eukariotik (memiliki membran inti), contohnya sel tumbuhan dan
hewan tingkat tinggi
Sel eukarion umumnya memiliki bagian-bagian yang sama yaitu:
membran plasma, sitoplasma dan organel-organelnya.

Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di luar inti, mengisi


ruangan di antara membran plasma dan inti sel. Sitoplasma terdiri dari matriks
yang di dalamnya terdapat inklusi dan organel. Inklusion adalah benda
sitoplasma yang berupa kumpulan pigmen, lipid, protein, atau karbohidrat, yang
terbungkus membran atau pun tidak.
Komponen terluar sitoplasma adalah membran plasma (plasmolemma).
Organel merupakan komponen permanen sel yang umumnya diselaputi

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 2


membran, dan mengandung enzim-enzim untuk metabolisme. Contoh organel:
retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas dan nucleus.

B. ORGANEL SEL
1. Membran Plasma
 Membran sel merupakan selaput terluar sel yang berupa bilayer lipida
dengan protein integral dan perifer.
 Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nano meter.
 Bersifat selektif permeabel.
 Fungsi membran sel adalah untuk pelindung, reseptor dan mengatur keluar
masuknya zat dari dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, difusi
berfasilitas, dan transport aktif (eksositosis dan endositosis).

2. Retikulum Endoplasma (RE)


 Berupa vesikel atau kantung yang dapat berbentuk pipih, bundar, atau
tubuler dan satu sama lain dapat berhubungan.
 Memiliki selapis membran, dan membran tersebut ada yang
berhubungan dengan membran inti dan membran plasma sehingga dapat
berperan sebagai penghubung antara bagian luar sel dengan bagian
dalam sel.
 Ada dua jenis RE:
a. RE halus (REH) adalah RE yang tidak dilekati ribosom, berfungsi
sintesa hormon, absorpsi dan metabolisme lipid, dan sebagai
retikulum sarkoplasmik yang berperan untuk fungsi kontraksi pada
otot bergaris (lurik) dan otot jantung.
b. RE kasar (REK) adalah RE yang dilekati ribosom, berfungsi sintesa
protein dan enzim.

3. Badan Golgi (Apparatus Golgi/Golgi complex)


 Struktur berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih (di dalamnya
terdapat pula yang bundar dan tubuler) yang sangat kompleks
 Memiliki dua permukaan yakni permukaan luar berbentuk cembung
(forming face) dan permukaan dalam berbentuk cekung (maturing face).
Membran yang membentuk kantong sebanyak selapis.
 Berfungsi menghasilkan lisosom, sekret, dan menyimpan protein serta
enzim yang akan disekresikan.

4. Lisosom
 Hanya terdapat pada sel hewan
 Bentuk seperti bola, terdiri atas selapis membran
 Diameternya kurang lebih 500 nm.
 Berfungsi untuk mencerna bahan makanan yang masuk ke dalam sel, baik
secara pinositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa cairan) maupun secara
fagositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa padatan).
 Lisosom meliputi:

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 3


a. lisosom primer, yakni lisosom yang belum melakukan pencernaan.
b. Lisosom sekunder, yakni lisosom yang telah/sedang melakukan
pencernaan.

5. Mitokondria
 Berbentuk bulat lonjong atau bercabang.
 Ukurannya 500 sampai 2000 nm.
 Banyak terdapat pada sel yang sedang aktif.
 Struktur mitokondria dikelilingi dua lapisan membran yaitu membran luar
dan membran dalam.
Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke dalam membentuk krista.
Ruang dalam mitokondria berisi matrik mitkondria yang mengandung
banyak enzim.
 Fungsi mitokondria yaitu tempat respirasi atau oksidasi karbohidrat yang
menghasilkan energi (ATP).

6. Ribosom
 Ukuran sangat kecil (diameternya 20 – 25 nm)
 Terdapat pada sitoplasma secara bebas atau menempel pada retikulum
endoplasma.
 Organel yang tidak bermembran, berupa padatan yang tersusun atas
RNA, proten, karbohidrat, sedikit lemak dan mineral.
 Berfungsi sebagai alat untuk sintesis protein (mengolah asam amino).
Ribosom yang bekerja mensintesis protein berada dalam suatu unit yakni
gabungan atas sub unit besar dan sub unit kecil. Unit (monomer) ribosom
prokarion adalah 70 S, terdiri atas sub unit besar 50 S dan sub unit kecil
30 S. Unit (monomer) ribosom eukarion adalah 80 S, terdiri atas sub unit
besar 60 S dan sub unit kecil 40 S.

7. Flagel dan Silia


 Struktur flagel terdiri dari dua fibril yang dikelilingi oleh 9 fibril yang
terletak sebelah luar.
Sedangkan fibril keluarnya dari granula basal dan secara kimia terdiri dari
tubulin dan protein dinein dan ATP.
 Pada mahluk hidup yang bersel tunggal (uniseluler) misalnya pada
beberapa hewan protozoa ada yang memiliki alat gerak flagel dan silia.

8. Sentrosom
 Sebuah sentriol terbentuk dari 9 set tabung yang masing-masing set
terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan kromosom
pada saat pembelahan sel.
 Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada
sitoplasma dekat membran inti. Pada saat pembelahan mengandung dua
sentriol.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 4


9. Inti atau Nukleus
 Letak inti pada sitoplasma biasanya di tengah.
 Umumnya sel mahluk hidup mengandung satu inti, tetapi ada pula yang
memiliki inti lebih dari satu misalnya sel otot lurik.

Bagian-bagian inti sel


a. Membran inti
Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti terdiri
dari dua lapisan membran dan pada daerah-daerah tertentu terdapat
pori-pori yang berfungsi tempat keluar masuknya bahan kimia. Lapisan
membran yang sebelah luar berhubungan dengan membran reticulum
endoplasma.
b. Nukleoplasma dan Kromosom
Inti sel mengandung nukleoplasma atau plasma inti. Bahan kimia yang
terdapat pada nukleoplasma yaitu larutan fosfat, gula ribosa, protein,
nukleotida, dan asam nukleat. Pada nukleoplasma terdapat benang-
benang kromatin yang tampak jelas pada saat pembelahan sel
membentuk kromosom. Fungsi kromosom yaitu mengandung material
genetik yang berguna untuk mengontrol aktivitas hidup sel dan pewarisan
sifat-sifat yang diturunkan.
c. Nukleolus
Nukleolus mengandung nukleoli yang berbentuk bulat. Secara kimia
nukleolus mengandung RNA dan protein. Nukleolus berfungsi untuk
sintesis RNA ribosom.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 5


TUGAS
1. Buatlah gambar struktur sel eukariotik dan sel prokariotik beserta keterangan
gambarnya!

Sel Eukariotik Sel Prokariotik

Keterangan: Keterangan:

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 6


2. Buatlah gambar sel hewan, organel dan inti sel beserta dengan keterangan
gambarnya!

Sel Hewan dan Organel Inti Sel

Keterangan: Keterangan:

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 7


PRAKTIKUM II

PEMBELAHAN SEL DAN EMBRIOGENESIS

TIM PELAKSANA PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE 2018

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 8


PEMBELAHAN SEL DAN EMBRIOGENESIS

I. PENGANTAR

Sel adalah unsur terkecil yang menyusun suatu organisme. Dalam


perjalanan hidupnya, sel tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukan kegiatan
memperbanyak diri dalam konteks perkembangbiakan. Pembelahan sel
bertujuan agar reproduksi dan embriogenesis dapat berkelanjutan. Sel induk
gamet (gametogonium) harus terlebih dahulu berproliferasi, setelah itu
gametosit mengalami pembelahan reduksi. Bila pembuahan terjadi, maka
embriogenesis terjadi yang pada prinsipnya berlangsung dengan cara
perbanyakan satu sel zigot menjadi ribuan sampai milyaran sel.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah pembelajaran selesai, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
Siklus sel dan tahap pembelahan sel. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap-
tahap embriogenesis.

III. STRATEGI PEMBELAJARAN


 Responsi
 Demontrasi animasi tahap pembelahan sel (mitosis dan miosis) dan
embriogenesis
 Menggambar tahap pembelahan sel (mitosis dan miosis) dan
embriogenesis

IV. DASAR TEORI

A.SIKLUS DAN PEMBELAHAN SEL


Sel prokariot yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu
proses yang disebut pembelahan biner. Siklus sel pada sel eukariot yang memiliki
inti sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan M, dan fase persiapan, G1
dan G2.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 9


Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwa pembelahan sel.
Pembelahan sel ini diawali dengan adanya pembelahan kromosom dalam
beberapa tahap pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai
ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui teknik atau
perlakuan tertentu yang diberikan pada kromosom dalam sel tersebut.
Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan
mitosis dan pembelahan meiosis. Pembelahan mitosis adalah peristiwa
pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis yang menghasilkan dua
sel anak yang memiliki genotip sama dan identik dengan sel induknya.
Pembelahan meiosis terjadi pada sel-sel germinal (gamet) dengan hasil akhir
empat buah sel anak yang haploid dengan komposisi genotip yang mungkin
berbeda dengan sel induknya. Sebelum terjadinya peristiwa pembelahan sel,
terdapat beberapa peristiwa penting seperti pembelahan
kromosom. Biasanya kromosom digambarkan pada tahap metafase.
Sel bisa dalam 2 keadaan, yaitu interfase (sel tidak dalam keadaan
membelah diri) dan membelah diri (mitosis dan meiosis). Mitosis dan meiosis
merupakan bagian dari siklus seldan hanya mencakup 5-10% dari siklus sel.
Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase
terdiri dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi pembentukan
senyawa-senyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma
sehingga sel tumbuh membesar, dan kemudian sel memasuki periode S yaitu
fase terjadinya proses replikasi DNA. Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2)
mempersiapkan segala keperluan untuk pemisahan kromosom, dan selanjutnya
diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta pembelahan sitoplasma (C).
Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru (G1).

1. MITOSIS
Mitosisadalah cara reproduksi sel di mana sel membelah melalui tahap-
tahap yang teratur, yaitu Profase-Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap
telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan
Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase
inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti
Secara garis besar ciri dari setiap tahap tersebut adalah:
a. Interfase
Ciri-ciri fase interfase:
 Selaput nukleus membatasi nukleus
 Nukleus mengandung satu atau lebih nukleolus
 Dua sentrosom telah terbentuk melalui replikasi sentrosom tunggal
 Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentrosom
 Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara
individual karena belum terkondensasi.
b. Profase
Ciri-ciri fase profase:
 Kromatin granul berubah menjadi benang kromosom.
 Nuklear membran dan nukleolus menghilang

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 10


 Sel tampak membesar dan inti juga tampak lebih besar tersusun atas
gelungan benang-benang kromosom.
c. Metafase
Ciri-ciri fase metafase:
 Benang-benang kromosom menjadi berpasang-pasangan dan
menempatkan diri pada bidang ekuatorial (bidang tengah).
 Benang-benang kromosom tersusun seperti tongkat.
 Sentriol memisahkan diri ke dua kutub yang berlawanan.
 Tampak benang-benang halus (fibril-fibril) yang menghubungkan sentriol
dengan kromosom.
d. Anafase
Ciri-ciri fase anafase:
 Kromosom yang tadinya berpasangan memisahkan diri dan masing-
masing kromatid menuju dua kutub yang berlawanan, sehingga tampak
bentukan seperti 2 sisir pisang yang dihubungkan oleh fibril-fibril.
e. Telofase
Ciri-ciri fase telofase:
 Nuklear membran terbentuk kembali.
 Benang kromosom menjadi butir kromatin lagi.
 Terbentuk satu atau lebih anak inti di dalam inti sel.
 Selaput sel membentuk lekukan di antara kedua inti baru dan akhirnya
terjadilah 2 sel baru.
 Awal telofase tampak bentukan seperti 2 metafase yang berdekatan.

2. MEIOSIS
Meiosis merupakan suatu pembelahan reduksi yang hanya terjadi pada sel
gamet (sel telur/oosit dan spermatid yang akan menjadi spermatozoon pada
proses spermiogenesis) yang menghasilkan 2 sel yang lebih kecil dengan jumlah
kromosom menjadi separuhnya yang disebut haploid. Pada meiosis, terjadi
perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah
kromosom induk terhadap sel anak. Di samping itu, pada meiosis terjadi dua kali
periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I(meiosis I) dan pembelahan II
(meiosis II). Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan
seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I,
anafase I , telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat
adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan
menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah
kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.

B. EMBRIOGENESIS

Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio


yang merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan
atau fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 11


dengan zigot dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage)
menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Secara umum,
embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel dari embrio
manusia yang terjadi pada saat tahap-tahap awal dari perkembangan manusia.

Tahapan embrionik
Tahapan embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai
dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina.
a. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses akan menghasilkan sel individu baru yang
disebut dengan zigot dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel
(cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio. Proses
pembuahan ini terjadi di ampulla tuba fallopii. Saat fertilisasi, kepala sperma
menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Fertilisasi
menghasilkan zigot. Zigot berupa sel diploid (2n) dengan jumlah kromosom 23
pasang, separuh dari ayah dan separuh dari ibu.
b. Pembelahan/cleavage
Pembelahan merupakan proses pembelahan sel tanpa diikuti oleh
pertumbuhan sel atau ekspresi gen yang terjadi pada awal embriogenesis dan
terjadi setelah pembuahan. Dari tuba falopi, zigot bergerak menuju ke uterus
(rahim) sambil membelah secara mitosis berkali-kali. Sel zigot membelah diri
menjadi 2 sel, kemudian 4 sel, 8 sel, 16 sel, dan seterusnya. Tahap ini disebut
tahap pembelahan (cleavage).
c. Morula, Blastula, dan Grastula
Jika jumlah sel zigot telah 32 sel, zigot tampak seperti buah arbei disebut
morula. Kira-kira 4 hari setelah fertilisasi, morula sampai di rongga uterus, cairan
mulai menembus zona pelusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada pada
inner cell mass. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu, dan akhirnya
terbentuklah sebuah rongga, blastokel, pada saat ini mudigah dikenal sebagai
blastokista. Bagian tengah morula membentuk rongga yang berisi cairan (morula
yang berongga disebut blastula). Pada hari ke-6, blastula melakukan implantasi
(perlekatan dengan dinding uterus) dan melepaskan hormon korionik
gonadotropin. Blastula yang telah menempel di dinding uterus disebut embrio.
Hingga usia kehamilan 2 bulan, terjadi proses embriogenesis. Hormon korionik
gonadotropin melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi produksi hormon
estrogen dan progesteron sehingga menstruasi tidak dapat berlangsung. sel-sel
di dalam inner cell mass berkembang menjadi embrio yang disebut embrioblast,
sedangkan sel-sel di luar inner cell mass atau trofoblast, menipis dan membentuk
dinding epitel untuk blastokista yang selanjutnya menjadi plasenta sehingga
implantasi bisa dimulai. Pada hari ke-12, embrioblas membentuk dua lapisan
yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Tropoblas
terbenam lebih di dalam uterus dan membentuk plasenta. Plasenta berfungsi
untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke embrio. Pada minggu ke-3

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 12


terjadi proses gastrulasi yaitu, pelekukan (invaginasi) ke dalam dari permukaan
lapisan ektoderm membentuk lapisan mesoderm.

Pada minggu ke-4 terjadi organogenesis yaitu terbentuknya jaringan, organ, dan
sistem organ.
No. Lapisan Jaringan, Organ, dan Sistem Organ yang Terbentuk
1. Ektoderm susunan saraf, hidung, mata, epidermis, dan kelenjar-
kelenjar kulit
2. Mesodermis tulang, otot, jantung, pembuluh darah, pembuluh getah
bening, ginjal, kelenjar kelamin, dan limfa
3. Endodermis kelenjar gondok dan anak gondok, hati, pankreas, dan
epitel yang membatasi uretra, kandung kemih, saluran
pencernaan, dan saluran pernafasan

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 13


TUGAS I. SIKLUS DAN PEMBELAHAN SEL

1. Buatlah gambar tahap-tahap pembelahan sel secara mitosis!

2. Buatlah gambar pembelahan sel secara meiosis pada sel kelamin pria dan
wanita!

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 14


TUGAS II. EMBRIOGENESIS

1. Buatlah gambar tahap-tahap pembentukan embriogenesis !

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 15


PRAKTIKUM III

KROMOSOM DAN MATERI GENETIK

TIM PELAKSANA PRAKTIKUM BIOLOGI SEL

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE 2018

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 16


KROMOSOM DAN MATERI GENETIK

I. PENGANTAR
Pada pandangan modern, gen didefinisikan sebagai suatu lokasi tertentu
pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan
dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-
peran fungsional lainnya. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi
suatu polipeptida, protein, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme
yang memilikinya.
Gen terletak pada kromosom, yaitu benang-benang halus yang terdapat
pada inti sel (nukleus). Kromosom merupakan struktur di dalam sel berupa deret
panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait
yang merupakan informasi genetik suatu organisme.
Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus
disebut kromatin. Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi
berada dalam nukleus, di mana ia membungkus histon (protein struktural), dan
di mana material komposit ini disebut kromatin. Selama mitosis, kromosom
terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-
masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik. Setiap kromosom
memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p dan lengan yang panjang
disebut lengan q.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah pembelajaran selesai, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
struktur kromosom dan kromatin sex. Mahasiswa mampu menjelaskan
perbedaan struktur DNA dan RNA.

III. STRATEGI PEMBELAJARAN


 Responsi
 Demontrasi animasi struktur kromosom dan materi genetik (DNA dan
RNA)
 Menggambar struktur kromosom dan materi genetik (DNA dan RNA)

IV. DASAR TEORI


A. KROMOSOM

1. Bagian dari kromosom


Proses pengemasan DNA dan protein terjadi pada tahap profase. Proses
yang terjadi adalah sebagai berikut:
Untai DNA dipintal dalam suatu protein histon, menjadi suatu unit yang disebut
nukleosom. Nukleosom satu dengan yang lainnya bergabung membentuk
benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan yang disebut
dengan solenoid. Solenoid satu dan yang lainnya bergabung dan lebih padat lagi

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 17


membentuk suatu benang yang disebut kromatin. Benang-benang halus
kromatin memadat membentuk lengan kromatid. Lengan kromatid berpasangan
membentuk kromosom.

2. Unit Dasar Kromosom


Kromosom secara umum terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
a. Kromonema (jamak: kromonemata), bagian dari kromosom berupa pita
bentuk spiral. Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat
selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema
sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi,
kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur yang sama.
b. Kromomer, merupakan kromonema yang mempunyai penebalan-penebalan
di beberapa tempat, dan beberapa ahli juga menganggap sebagai
nukleoprotein yang mengendap. Kromomer adalah penebalan-penebalan
pada kromonema. Kromomer ini merupakan struktur berbentuk manik-manik
yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat
interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom politen (kromosom
dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan
terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat).

c. Sentromer, bagian yang menentukan bentuk dari suatu kromosom. Sentromer


adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan kromosom.
Berfungsi sebagai tempat berpegangnya benang plasma dari gelendong inti
(“spindle”) pada tahap anafase saat pembelahan inti. Kromosom dari sebagian
besar organisme hanya memiliki sebuah sentromer saja, disebut kromosom
monosentris. Jika memiliki dua sentromer, disebut kromosom diasentris,
sedangkan yang mempunyai banyak sentromer, disebut kromosom
polisentris. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian
kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama
pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
d. Lekukan ke dua, sebagai tempat terbentuknya nukleolus (anak inti sel),
disebut juga pengatur nukleolus (“nucleolar organizer”). Pada beberapa
kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang lengan dan
berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar
Organizing Regions).
e. Telomer, Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada
kromosom yang berperan untuk menghalangi bersambungnya kromosom
yang satu dengan yang lainnya. Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas
bagian terujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Karena
pentingnya telomer, sel yang telomer kromosomnya mengalami kerusakan
umumnya segera mati.
f. Satelit, adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung
lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 18


daerah tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit. Kromosom yang
mempunyai satelit disebut satelit kromosom

3. Bentuk Kromosom
Bentuk kromosom berdasarkan letak sentromernya adalah:
a. Metasentris, sentromer terletak pada tengah-tengah kromosom (median),
sehingga membagi kromosom menjadi dua bagian yang sama panjang dan
mempunyai bentuk seperti huruf V.
b. Submetasentris, sentromer terletak submedian (ke arah salah satu ujung
kromosom), sehingga kromosom terbagi menjadi dua bagian yang tidak sama
panjang dan bentuknya seperti huruf J.
c. Akrosentris, sentromer terletak terminal (di dekat ujung kromosom), sehingga
kromosom tidak membengkok tetapi lurus seperti batang. Satu lengan
kromosom sangat pendek, lengan yang lainnya sangat panjang.
d. Telosentris, sentromer terletak di ujung kromosom, sehingga kromosom
hanya mempunyai satu buah lengan dan berbentuk lurus seperti batang.
Manusia tidak mempunyai bentuk kromosom telosentris.

4. Tipe dan Jumlah Kromosom


Kromosom manusia dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
a. Autosom, kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis
kelamin. Dari 46 kromosom di dalam inti sel tubuh manusia, sebanyak 44
buah (22 pasang) merupakan autosom.
b. Gonosom, sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Gonosom
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y.

Formula kromosom manusia adalah:


Untuk laki-laki adalah 46, XY atau dapat ditulis juga 44 + XY.
Untuk wanita adalah 46, XX atau dapat ditulis juga 44 + XX.

B. MATERI GENETIK

DNA
1. Struktur DNA
Nukleotida terdiri dari:
a. Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa")
b. Satu molekul fosfat
c. Satu molekul basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Purin : Adenin (A) dan Guanin (G)
2. Pirimidin: Sitosin (C) dan Timin (T)

 Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut "nukleosida"


 ketentuan chargaff menyatakan bahwa perbandingan A/T dan S/G selalu
mendekati satu.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 19


 Watson dan Crick berpendapat bahwa struktur DNA “double helix” hanya
dapat stabil, apabila basa adenin dari satu pita berpasangan dengan basa
timin dari pita pasangannya, dan basa sitosin berpasangan dengan basa
guanin. Pasangan adenin dan timin dihubungkan oleh 2 atom H,
sedangkan basa sitosin dan guanin dihubungkan dengan 3 atom H.
 Sebuah nukleotida selalu memiliki ujung 3’ – OH dan 5’P, sehingga dalam
“double helix” menurut model Watson-Crick terdapat satu buah pita
dengan arah 3’→ 5’, sedangkan pita pasangannya 5’→ 3’.

2. Replikasi DNA
Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA
baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan. Kemungkinan
terjadinya replikasi DNA melalui tiga model, di antarannya:
a. Semikonservatif.
Rantai ganda DNA lama berpisah kemudian rantai baru disintesis pada
masing-masing rantai DNA lama.
b. Konservatif.
Rantai ganda DNA lama tidak berubah dan berfungsi sebagai cetakan buat
DNA baru.
c. Dispersif.
Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan DNA
baru, sehingga DNA lama dan baru tersebar.
Dari ketiga model tersebut model semikonservatif merupakan model yang
paling tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi semikonservatif ini berlaku
bagai organisme prokariotik maupun eukariotik.

RNA
1. Struktur RNA
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida. Tiap
ribonukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu gula 5 karbon (ribosa), basa
nitrogen, yang terdiri dari basa purin yang sama dengan DNA sedangkan
pirimidin berbeda, yaitu sitosin dan urasil, dan gugus fosfat.
Basa purin dan pirimidin berikatan dengan gula ribosa membentuk
nukleosida atau ribonukleosida. Ribonukleosida yang berikatan dengan gugus
fosfat membentuk nukleotida atau ribonukleotida.
2. Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu:
a. RNA duta (RNAd) atau messenger RNA (mRNA).
Terdapat di dalam nukleus dan berfungsi untuk membawa pesan atau kode
genetik (kodon) dari kromosom yang ada di inti ke sitoplasma.
b. RNA pemindah (RNAp) atau transfer RNA (tRNA).
Terdapat di dalam sitoplasma dan berfungsi untuk mengikat asam amino yang
terdapat di dalam sitoplasma, kemudian membawanya ke ribosom.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 20


c. RNA ribosom (RNAr) atau ribosome RNA (rRNA).
Terdapat di dalam ribosom. Berfungsi untuk mensintesis protein dengan
menggunakan basa asam amino, yang menghasilkan polipeptida.

Tabel 1. Perbedaan antara DNA dan RNA


Perbedaan DNA RNA
Gula Deoksiribisa Ribosa
Basa Pirimidin Timin Urasil
Bentuk Rantai ganda (“double Rantai tunggal, pendek,
helix”), rantai panjang, tidak terpilin
terpilin
Letak Nukleus, Kloroplas, dan Nukleus, sitoplasma,
Mitokondria kloroplas, dan
mitokondria
Kadar Tetap Tidak Tetap

KODE GENETIKA
 Kode genetik adalah suatu cara untuk menentukan jumlah serta urutan
nukleotida yang berperan dalam menentukan posisi yang tepat dari tiap
asam amino dalam rantai peptida yang bertambah panjang.
 Jika sebuah kodon terdiri dari tiga nukleotida maka akan didapatkan 43=
64 kodon. Kode ini dinamakan kode triplet. Kode ini memenuhi syarat
karena melebihi jumlah asam amino, walaupun kelebihan 44 kodon,
karena beberapa macam asam amino dapat diberi kode oleh beberapa
kodon disebut kodon sinomius. Hanya metionin dan triptofan yang
mempunyai kodon tunggal.

EKSPRESI GEN
Ekspresi gen merupakan proses penterjemaahan informasi yang dikode di
dalam gen menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Dogma sentral
ekspresi gen adalah sebagai berikut:

1) Transkripsi
 Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu
rantai cetakan yang disebut sense, sedangkan pasangan rantai DNAnya
disebut rantai antisense. Terjadi di dalam inti sel.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 21


 Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu:
a. Inisiasi (permulaan). Transkripsi diawali oleh promoter, yaitu daerah
DNA tempat RNA polimerase melekat. Promoter mencakup titik awal
transkripsi dan biasanya membentang beberapa pasang nukleotida di
depan titik awal tersebut. Fungsi promoter selain menentukan di mana
transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua rantai
ganda DNA yang digunakan sebagai cetakan.
b. Elongasi (pemanjangan). Ketika RNA bergerak di sepanjang DNA,
pilinan rantai ganda DNA tersebut terbuka secara berurutan kira-kira
10-20 basa DNA. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke
ujung 3’ dari molekul RNA yang dibentuk di sepanjang rantai ganda
DNA. Setelah sintesis RNA berlangsung, rantai ganda DNA akan
terbetuk kembali dan RNA baru akan terlepas dari cetakannya.
c.Terminasi (pengakhiran). Transkripsi berlangsung hingga RNA
polimerase mentranskripsi urutan DNA yang dinamakan terminator.
Terminator merupakan urutan DNA yang berfungsi untuk mengakhiri
proses transkripsi. Pada prokariotik, transkripsi berhenti pada saat RNA
polimerase mencapai titik terminasi. Pada eukariotik, RNA polimerase
terus melewati titik terminasi, 10-35 nukleotida, RNA yang telah
terbentuk terlepas dari enzim tersebut.

2) Translasi
 Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi
merupakan proses penterjemaahan sutu kode genetik menjadi protein
yang sesuai. Kode genetik tersebut berupa kodon di sepanjang molekul
RNAd, sebagai penterjemaahnya RNAt. RNAt membawa asam amino dari
stoplasma ke ribosom.
 Molekul RNAt membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya
yang sesuai dengan triplet nukleotida pada ujung RNAt lainnya yang
disebut antikodon.
 Misalnya, perhatikan kodon RNAd UUU yang ditranslasi sebagai asam
amino fenilalanin. RNAt pembawa fenilalanin mempunyai antikodon AAA
yang komplemen dengan UUU agar terjadi reaksi penambahan fenilalanin
pada rantai polipeptida sebelumnya.
 RNAt yang mengikat diri pada kodon RNAd harus membawa asam amino
yang sesuai ke dalam ribosom. Melekatnya asam amino pada RNAt
dibantu oleh enzim aminoasil-RNAt sintetase (aminoacyl-tRNA
synthetase).
 Ribosom memudahkan pelekatan antara antikodon RNAt dengan kodon
RNAd selama sintesis protein. Ribososm tersususn atas subunit besar dan

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 22


subunit kecil yang dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul
RNAt.
 Tahap Transalasi ada tiga yaitu:
a. Inisiasi.
Terjadi dengan adanya RNAd, RNAt dan dua subunit ribosom. Pertama-
tama subunit kecil ribosom melekat pada tempat tertentu diujung 5’
dari RNAd. Pada RNAd terdapat kodon “start” AUG, yang memberikan
tanda dimulainnya proses translasi. RNAt inisiator membawa asam
amino metionin, melekat pada kodon inisiasi AUG.

b.Elongasi.
Pada tahap elongasi, sejumlah asam amino ditambahkan satu persatu
pada asam amino pertama (metionin). Kodon RNAd pada ribosom
membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul RNAt yang
komplemen dengannya. RNAr dari subunit besar berperan sebgai
enzim, yang berfungsi mengkatalisis pempentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang
baru tiba. Polipeptida memisahkan diri dari RNAt tempat perlekatan
semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan dengan
asam amino yang dibawa oleh RNAt yang baru masuk.
Ketika RNAd berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan
dengan kodon RNAt. RNAd bergerak bersama-sama dengan antikodon
ini dan bergeser ke kodon berikutnya yang akan ditranslasi. Disamping
itu, RNAt sekarang tanpa asam amino karena telah diikat pada
polipeptida yang telah memanjang. Selanjutnya RNAt keluar dari
ribosom. Langkah ini membutuhkan energi yang disediakan oleh
hidrolisis GTP.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 23


c. Terminasi.
Elongasi berlanjut sampai ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon
stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam
amino melainkan bertindak sebagai tanda untuk menghentikan proses
translasi dan berakhir pula proses sintesis protein.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 24


TUGAS I. KROMOSOM
1. Buatlah gambar kromosom dan bagian-bagiannya disertai dengan keterangan
gambar!

Keterangan:

2. Buatlah gambar 4 bentuk kromosom berdasarkan letak sentromernya!

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 25


TUGAS II. MATERI GENETIK

1. Buatlah gambar struktur DNA dan RNA disertai dengan keterangan gambar!

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 26


DAFTAR PUSTAKA

Amindariati, S & Gunawan, A 2012, Buku histologi paket-I, Departemen Anatomi-


Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.

Fawcett, DW 2002, Buku Ajar Histologi, edisi 12, EGC, Jakarta.

Guyton, AC 2006, BukuAjar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC,


Jakarta.

Junqueira, LC & Carneiro, J 2007, Histologi dasar: teks dan atlas, edisi 10,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Sadler, T.W. 2000. Embriologi Kedokteran Langman. Penerbit Buku Kedokteran


EGC, Jakarta.

Wiknjosastro, Hanifa. 1991. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo, Jakarta.

Penuntun Praktikum Biologi Sel edisi 5 27

Anda mungkin juga menyukai