Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

SISTEM SIRKULASI DARAH

Oleh :

Kelompok 5

Killian Iko Dita (2018-59-052)

Yesika Sitinjak (2018-59-017)

Wena Apiem (2017-59-053)

Melani Mansnandifu (2018-59-037)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAPUA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan 
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang mana
makalah ini disusun bertujuan untuk 
memenuhi  tugas  Struktur Perkembangan Hewan dalam menempuh pendidikan di
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan 


dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan 
saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan 
makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan 
pembaca.

Demikian makalah  ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang 
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Manokwari, 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2     Tujuan Penelitian...........................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah..................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Sistem Sirkulasi Darah...................................................................3
2.1.1 Sistem Transportasi pada Hewan Tingkat Tinggi...............................5
2.2   Organ Penyusun Darah..................................................................................12
2.3   Struktur Histologis Jantung Dan Pembuluh Darah........................................13
2.3.1 Jantung.................................................................................................13
2.3.2 Pembuluh Darah..................................................................................17
2.4   Limfe, Pembuluh Limfe dan nodus Limfe ....................................................24
BAB 3 PENUTUP
3.1    Kesimpulan...................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler
maupun multiseluler. Metabolisme berlangsung di dalam setiap sel makluk hidup
dan untuk itu diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme
dengan lancar. Sel-sel mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh
dan dihantarkan ke setiap sel melalui system sirkulasi. Sistem sirkulasi melakukan
fungsi peredaran materi (bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh), hormone,
oksigen, dan sisa-sisa metabolisme.

Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah pada umumnya untuk


organisasi tingkat rendah belum memiliki sistem sirkulasi secara khusus.
Misalnya pada Amoeba dan paramecium, sirkulasi bahan-bahan metabolisme
berikut sisa-sisa metabolisme dilakukan dengan aliran sitoplasma. Akan tetapi,
proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak mungkin
dapat memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan ketebalan
tubuh lebih dari beberapa milimeter) dan atau hewan yang memiliki aktivitas
metabolism tinggi. Oleh karena itu,  pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem
sirkulasi khusus yang menjamin adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara
cepat. Adapun sistem sirkulasi tersebut dilakukan oleh seperangkat organ-organ
sirkulasi darah terbuka dan system peredaran tertutup.

1.2  Tujuan Penelitian
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui sistem peredaran darah pada vertebrata
2. Mengetahui struktur histologis jantung dan pembuluh darah
3. Untuk mengetahui peredaran pada tiap kelas vertebrata
4. Untuk mengetahui apa itu limfe, pembuluh limfe dan nodus limfe

1
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem peredaran darah pada
vertebrata?
2. Seperti apa struktur histologi dari jantung dan pembuluh darah?
3. Seperti apa peredaran darah pada 5 kelas vertebrata?
4. Apa yang di maksud dengan limfe, pembuluh limfe dan nodus
limfe?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Sirkulasi Darah


Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau
plasma darah yang didalamnya terkandung sel-sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit)
Sistem Sirkulasi Darah adalah suatu sistem yang berhubungan dengan
pergerakandarah di dalam pembuluh darah dan perpindahann darah dari satu
tempat ke tempat lain.
Ada dua jenis peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka dan sistem
peredaran darah tertutup.
a. Sistem peredaran terbuka
Artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya
beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa
melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meninggalkan pembuluh darah
dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi
kedalam tubuh. Sistem ini terdiri dari jantung yang merupakan pusat
peredaran darah, sejumlah sinus(rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak
dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau
tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri meripakan saluran yang
berasal dari jantung. Mempunyai valve (katub-katub) yang mencegah darah
masuk kembali ke jantung. Pada sistem peredaran dara terbuka, terdapat 4
jenis arteri berikut:
1. Arteri Optalmik(mata)
2. Dua arteri antena
3. Dua arteri hati
4. Arteri dorsal abdominalis

3
b. Sistem Peredaraan darah tertutup
Peredaraan darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh-pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini, darah diedarkan
melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon
dioksida dalam arah yang berlawanan
2. Kedua, yang di angkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak,
gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing
untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau di
simpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam
urat) yang kemudian di angkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi
(ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan


dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah
beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong oleh kekuatan dari hasil
kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung bekerja dengan melakukan
gerakan memompa secara terus menerus sehingga tekanan dalam pembuluh dapat
dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan
segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan yang
memiliki sistem, darah akan mengalir dalam pembuluh secara langsung ke setiap
sel tubuh. Hal ini menjamin adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam
jumlah memadai ke tiap sel agar proses metabolisme dapat terselenggara dengan
baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme (misalnya saat melakukan
latihan fisik), vertebrata dapat meningkatkan jumlah pasokan darah ke organ yang
aktif (misalnya otot) dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/
tidak aktif (misalnya organ gasroinointestinal). Organ sirkulatori pada hewan yang
memiliki sistem terdiri atas jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh
ateri, vena, arteriol, venula, hingga jaringan kapiler.

2.1.1 Sistem Transportasi pada Hewan Tingkat Tinggi


Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas
memerlukan laju metabolism sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang tinggi akan
terjadi apabila pemasokan sari makanan dan oksigen berlangsung secara konstan,
serta tersedia sistem kapiler yang bertanggung jawab atas pertukaran gas dan
pembuangan zat sisa secara cepat.

Sistem sirkulasi pada hewan tingkat tinggi terdiri atas jantung, pembuluh
darah, dan pembuluh limfa. System peredaran darah semua vertebrata merupakan
system peredaran darah tertutup dan ganda, kecuali pada ikan. Sistem peredaran
darah pada ikan termasuk sistem peredaran darah tertutup dan tunggal.

Struktur darah (susunan darah) pada vertebrata juga sama, yaitu terdiri atas
plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

1.    Sistem Transportasi pada Pisces

Ikan mempunyai sistem transportasi tunggal dan tertutup, karena dalam satu
kali beredar, darah ikan hanya melalui jantung satu kali dan selalu berada dalam
pembuluh darah. Darah pada ikan berfungsi mengangkut sari-sari makanan,
oksigen dan karbondioksida.                                

Jantung ikan terdiri atas dua ruang, yaitu satu serambi (atrium) dan satu
bilik (ventrikel). Di dekat serambi terdapat kantung yang disebut sinus venosus.

Peredaran darah pada ikan berlangsung sebagai berikut. Darah mengalir ke


seluruh tubuh melalui vena kemudian masuk ke serambi jantung. Darah ini
mengandung banyak karbon dioksida. Selanjutnya darah masuk bilik, kemudian
dipompa menuju insang melalui pembuluh nadi ventral. Di dalam insang terjadi
pelepasan CO2 dan pengikatan O2. Selanjutnya darah dari insang yang
mengandung oksigen diedarkan ke selluruh tubuh melalui pembuluh darah dorsal.

5
2.    Sistem Transportasi pada Amphibian

Hewan golongan Amphibia contohnya katak. Sistem sirkulasi pada katak


tersusun dari jantung dan pembuluh darah. Jantung katak terdiri atas tiga ruang,
yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan satu bilik. Sistem peredaran darah pada
katak tertutup dan rangkap (ganda).

Peredaran darah katak sebagai berikut.

a.    Darah campuran (bersih dan kotor) dipompa dari bilik jantung ke paru-paru
dan kulit. Di tempat ini darah mengikat oksigen. Selanjutnya, darah ke serambi
kiri dan ke bilik lagi.

b.    Daerah campuran dipompa dari bilik jantung ke seluruh tubuh ( kepala, hati,
usus, dinding tubuh, dan ginjal) melalui arteri. Di dalam organ-organ tersebut,
darah melepaskan oksigen dan mengikat karbon dioksida.

c.    Darah yang mengandung CO2 mengalir melalui pembuluh vena (balik)


menuju serambi kanan kemudian ke bilik, dan tercampur lagi dengan darah 
bersih. Demikian seterusnya berulang-ulang.
                 

3.    Sistem transportasi pada reptilia

Contoh hewan reptilia adalah kadal. Sistem transportasi pada kadal terdiri
atas jantung dan pembuluh darah.

Reptilian mempunyai jantung yang terdiri atas empat ruang, yaitu dua
serambi dan dua bilik. Sekat biliknya tidak sempurna (kecuali buaya) sehingga
darah dari bilik kiri dan bilik kanan dapat bercampur. Sistem peredaran darah
reptilian tertutup dan rangkap (ganda).

Kadal memiliki dua aorta, yaitu aorta kanan yang mengalirkan darah
menuju kepala dan aorta kiri yang mengalirkan darah menuju organ-organ tubuh
bagian belakang.

7
4.    Sistem Transportasi pada Burung

Sistem sirkulasi burung sama dengan mamalia dan manusia. Burung


mempunyai jantung yang terdiri atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua
bilik. Sekat biliknya sempurna sehingga darah bersih dan darah kotor tidak
bercampur. Sistem peredaran darah burung tertutup dan rangkap
(ganda).                            

Peredaran darah burung adalah darah dari paru-paru mengangkut oksigen


masuk ke serambi kiri, kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa ke
seluruh tubuh melalui aorta. Di sel-sel tubuh, darah melepaskan O2 dan mengikat
CO2. Darah yang mengandung banyak CO2 ini masuk ke serambi kanan melalui
pembuluh balik. Selanjutnya darah masuk bilik kanan, kemudian dipompa masuk
ke paru-paru. Di dalam paru-paru, darah melepaskan CO2  dan mengikat O2.

5.      System predaran darah Mamalia

Sistem peredaran darah pada mamalia tidak jauh beda dengan sistem
peredaran darah pada manusia yaitu terdiri atas darah, alat-alat peredaran darah
dan peredaran getah bening. Mengenai darah telah dijelaskan sebelumnya yang
selanjutnya akan dibahas tentang alat-alat peredaran darah, untuk mengedarkan
sari makanan dan oksigen diperlukan alat-alat peredaran darah berupa jantung dan
pembulh darah.
a.    Jantung

Jantung mamalia terletak di daerah rongga dada bagian kiri tepatnya di antara
kedua paru-paru, dibungkus oleh selaput tipis yang dinamakan pericardium.
Jantung tersebut memiliki 4 rongga terdiri atas dua ruang serambi ynag
berdinding lebih tipis dan dua ruang bilik yang berdidinding lebih tebal. Serambi
dan bilik berkontraksi secara bergantian. Pada saat serambi berkontraksi (fase
sistol), Jalan masuk darah dari vena ke serambi tertutup oleh kontaraksi otot-otot
disekitarnya dan tekanan didalamnya meningkat sehingga   darah akan terdorong
menuju bilik yang pada saat itu sedang berelaksasi. Dalam peristiwa tersebut,
darah akan melewati kleb atriventricularis, yaitu dua unit kleb yang membatasi
rongga serambi dan bilik.kedu kleb tersebut adalah kleb bikuspidalis dan
trikuspidalis. kleb bikuspidalis menjadi pembatas antara rongga serambi dan bilik
jantung sebelah kanan sedangkan trikuspidalis menjadi pembatas antara rongga
serambi dan bilik jantung sebelah kiri. Pada saat bilik berkontraksi,serambi
mengalami relaksasi sehingga jalan masuk darah dari vena (yang semula tertutup )
akan terbuka. Hal ini akan menyebabkan penurunan tekanan dalam serambi
sehingga didarah tertarik masuk ke dalam serambi jantung.

b.    Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah saluran khusus untuk mengalirkan darah. Darah adalah
cairan dalam pembuluh darah,yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung
dan segera kembali ke jantung. Darah vertebrata mengalir dalam pembuluh yang
elastis (arteri,kapiler dan vena ) dan akan kembali ke jantung tanpa meniggalkan
system pembuluh. Jadi darah tetap berada pada saluran yang terttup.sistem
sirkulasi yang demikian dinamakan system sirkulasi tertutup.

Arteri adalah pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar dari
jantung. Darah dalam arteri mengeluarkan tekanan yang cukup besar terhadap
dinding pembuluh.untuk menahan tahanan tersebut,arteri harus mempunyai
dinding yang tebal dan kuat. Tekanan darah berasal dari kekuatan yang dihasikan

9
oleh jantung ketika berkontraksi sehingga keberadaan serabut elastic pada dinding
arteri sangat penting untuk memastikan aliran darah yang konstan ke kapiler.

Pelepasan darah dari jantung tidak terjadi secara continue tetapi berselang seling
seirama dengan kontraksi jantung. Ketika jantung berkontraksi, darah terdorong
keluar dari jantung dan masuk ke pembuluh. Segera sesudah darah masuk arteri
besar, dinding arteri akan meregang dan menyimpan sejumlah besar energy yang
berasal dari peregangan serabut alastis. Pada saat jantung berelaksasi, tidak ada
darah yang masuk ke arteri besar sehingga pembuluh tersebbut kembali
mengkerut ke ukuraan semula dan melepaskan sebagian energy yang tersimpan
pada dindingnya.energi tersebut akan mendorong darah dalam pembukuh arteri
besar sehingga mengalir lebih jauh ke seluruh system sirkulasi.

Arteriola adalah pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung sejumlah


besar otot polos yang proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat
kesadaran.

Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dalam system sirkulasi yang merupakan


tempat terjadinya pertukaran gas serta berbagia zat lainnya antara pembuluh darah
dan jaringan.

Venula dan vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa


darah dari jaringan kembali ke jantung. Venula adalah pembuluh vena yang paling
kecil dan berhubungan langsung dengan kapiler. Vena dilengkapi dengan klep
yang berguna untuk mencegah aliran darah kembali ke arah jaringan dan
menjamin kelancaran aaliran darah menuju jantung yang dibantu juga oleh
kontraksi otot pada dinding pembuluh vena serta kontraksi otot lurik di sekitar
pembuluh tersebut.

6.      Sirkulasi darah tertutup dan ganda pada mamalia

Sirkulasi darah pada hewan mamalia merupakan sirkulasi darah tertutup dan
ganda. Dikatakan sistem sirkulasi tertutup karena peredaran darah berlangsung di
dalam pembuluh, sedangkan dikatakan ganda sebab dalam peredarannya, darah
mengalir ke organ jantung sebanyak dua kali.

     

Sistem sirkulasi darah ganda pada mamalia meliputi peredaran darah besar
dan peredaran darah kecil.

a.    Peredaran darah besar

Pada peredaran darah besar, darah meninggalkan ventrikel kiri jantung


melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri
lebih kecil yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini
bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai ke arteriola. Arteri ini
mempunyai dinding  yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan
menahan aliran darah dengan jalan mengubag-ubah ukuran saluran dan mengatur
aliran darah dalam kapiler. Didnding kapiler sangat tipis sehingga dapat
berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisiiil. Kemudian
kapiler- kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut
venula, yang kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk mengantarkan darah
kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi sehingga terbentuk dua
batang vena, yaitu vena kava inferior yang mengumpulkan darah dari badan dan
anggota gerak bawah, dan vena kava superior yang mengumpulkan darah dari
kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isisnya ke
dalam jantung melalui atrium kanan jantung.

11
b.    Peredaran darah kecil

Darah dari vena tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan yang
berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini becabang
dua untuk mengantarkan darahnya menukju paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak
sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di dalam
paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhinya menjadi kapiler
pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk memungut
oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah


dikembalikan ke dalam jantung oleh empat vena pulmonalis. Selanjutnya darah
dituangkan ke dalam atrium kiri. Darh ini kemudian mengalir masuk ke dalam
ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam
aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah besar.

2.2 Organ Penyusun Darah

Alat-alat peredaran darah pada manusia

A. Pembuluh darah

ada tiga jenis pembuluh darah yaitu:

 Arteri : Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari


jantung. Bilasampai di jaringan, arteri bercabang-cabang kecil yang
disebut arteriole. Pembuluharteri bersifat elastis dan darah yang mengalir
tekanannya kuat karena memperoleh pemompaan langsung dari
jantung.Terdiri atas 3 lapisan:a.

a. Tunika interna; lapisan yang paling dalam dan berhubungan dengan


darah. 

b. Tunika media ; lapisan tengah terdiri atas otot elastis,contoh otot polosc.

c. Tunika eksterna ;lapisan luar terdiri atas jaringan ikat gembur untuk
menguatkandinding bakteri.
 Vena : Merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali menuju ke
jantung.Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang
kecil dandisebut venula. Vena kurang elastis bila dibandingkan dengan
arteri dan darah yangmengalir tekanannya rendah karena aliran darah pada
vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena biasanya terletak di
permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam. kotor
kecuali

Arteri Vena

Membawa darah bersih kecuali Membawa darah kotor kecuali


ArteriPulmonalis VenaPulmonalis

Berdinding tebal  Berdinding tipis
 
Jaringannya elastis  Jaringannya kurang elastis

Mempunyai katup hanya Mempunyai katup sepanjang


pada permulaan awal jantung jalanmenuju jantung

 Kapiler : Pembuluh darah kapiler atau pembuluh rambut berukuran


sangat kecil. Bagian darahyang tidak terdapat kapiler adalah rambut, kuku,
dan tulang rawan

2.3 Struktur Histologis Jantung Dan Pembuluh Darah


2.3.1 Jantung
Jantung terdiri atas 4 ruang: atrium kiri dan kanan serta ventrikel kiri
dan kanan. Ventrikel kiri memompa darah yang berasal dari atrium kiri ke
seluruh tubuh melalui arteri besar aorta. Darah yang beredar ke seluruh
tubuh melalui saluran arteri berakhir di kapiler untuk terjadi pertukaran
nutrisi dan oksigen. Pada akhirnya darah akan dibawa vena hingga menuju
atrium kanan jantung melalui vena besar vena cava. Darah kemudian masuk
ke ventrikel kanan dan dipompakan menuju paru paru melalui arteri
pulmonalis. Darah yang masuk ke paru paru kemudian mengalami

13
pertukaran gas dan dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis menuju
atrium kiri. Dari sini darah masuk ke ventrikel kiri untuk mengalami siklus yang
sama.

Secara mikroskopis, dinding jantung terdiri atas 3 lapisan, yaitu


endocardium,miokardium dan lapisan terakhir epicardium.
1. Endokardium
Terdapat perbedaan ketebalan antara lapisan endokardium atrium dan
ventrikel, padaatrium endokardiumnya tipis sedang pada ventrikel tipis. Dari
dalam ke luar, lapisan ini terdiriatas lapisan endotel, subendotel, elastikomuskuler
dan sub endokardial. Lapisan
endotel berhubungan dengan endotel pembuluh darah yang masuk keluar
jantung, sel endotel ini adalahsel squamosa berbentuk agak bulat, dapat juga
poligonal. Lapisan subendotel merupakan lapisantipis anyaman penyambung
jarang yang mengandung serat kolagen, elastis dan fibroblas.Lapisan
elastikomuskular terdiri dari anyaman penyambung elastis yang lebih padat dan
otot polos. Lapisan endokardial berhubungan dengan miokardium yang terdiri dari 
anyaman penyambung jarang yang mengandung vena, saraf dan sel purkinye
yang merupakan bagian darisistem impuls konduksi jantung. Serat purkinye ini
merupakan modifikasi dari serat otot jantung,memiliki diskus interkalaris,
diameternya lebih besar dari otot jantung, memiliki sedikit miofibrilyang letaknya
di perifer, sitoplasma memiliki butir glikogen. Mikroskopik Endokardium
Ventrikel .
Endokardium ini meliputi juga permukaan bagian lain selain atrium dan
ventrikel, yaitu :
- Katup atrioventrikuler
- M. papillaris, yang meliputi tonjolan dari apeks otot jantung
- Korda tendinae, terdiri dari serat-serat kolagen yang menghubungkan m.
papillaris dengankatup jantung sehingga katup-katup ini tidak terdorong ke
atrium pada saat ventrikel berkontraksi, hal ini untuk mencegah darah
mengalir kembali ke atrium.

 
2.Miokardium
Miokardium merupakan bagian paling tebal dari dinding jantung yang
terdiri dari lapisan otot jantung. Atrium tipis dan ventrikel tebal. Ventrikel
kanan << ventrikel kiri. Terdapat diskusinterkalaris (glanz streinfen) : Fascia
adheren dan Gap junction.
Miokardium, merupakan lapisan dinding jantung paling tebal. Serabut otot
jantung tersusun spiral dalam dinding jantung, sehingga pada preparat
histologi akan tampak gambaran susunan serabut ke berbagai arah. Sel otot
jantung memiliki banyak ciri unik yang hanya ada pada sel otot jantung. Ciri

15
ciri ini menunjukkan susunan histologi yang mendukung fisiologinya
sebagai otot jantung. Ada 2 jenis serabut pada lapisan miokardium, serabut
kontraktil yang berfungsi untuk kontraksi jantung, dan serabut sistem
konduksi yang merupakan modifikasi serabut otot jantung
Sel otot jantung pada serabut kontraktil, memperlihatkan pola garis
melintang yang mirip dengan otot rangka,namun kontraktilitasnya involunter
mirip dengan otot polos. Meskipun tampak memiliki pola mirip dengan sel otot
rangka, sel otot jantung memiliki 1-2 inti pucat di tengah, lebih mirip otot
polos dibanding otot rangka yang multinuklear. Sel otot jantung memiliki
diskus interkalaris, berupa garis gelap melintang yang tersusun ireguler. Diskus
ini merupakan kompleks pertautan antar sel otot jantung untuk membantu
kontraktilitas otot jantung. Pada diskus interkalaris akan banyak ditemukan
struktur hubungan antar sel seperti desmosom, fascia adherentes (menyerupai
zonula adherens) dan taut celah (gap junction)yang memungkinkan
terjadinya komunikasi antar sel otot jantung, mengikat sel sel otot
jantung dan mendukung kontraktilitas sel otot jantung secara bersamaan. Untuk
itu pula, sel otot jantung memiliki banyak tubulus T dengan ukuran yang lebih
besar.

3. Epikardium

Epikardium tersusun atas lapisan epitel skuamous selapis (mesotel) dan


jaringan ikat longgar tipis. Mesotel berperan dalam sekresi cairan
perikardium. Di bawah epikardium, ke arah luar terdapat lapisan
subepikardium yang mirip dengan lapisan subendokardium, berisikan arteri
koroner, vena, saraf serta sebagai ciri khasnya, memiliki adiposit.

2.3.2 Pembuluh Darah

Struktur pembuluh darah berbeda tergantung lokasi dan fungsinya. Secara


umum, lapisan pembuluh darah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tunika intima, merupakan lapisan paling tipis dan paling
dalam yang kontak langsung dengan darah. Tersusun atas
endotel selapis dengan lapisan subendotel jaringan ikat longgar
yang kadang mengandung otot polos. Endotelium memiliki

17
beberapa peran yaitu sebagai membran semipermeabel; produsen
zat vasoaktif yang mempengaruhi tonus vaskular seperti nitrogen
oksida, endotelin,dll; konversi angiotensin I yang berperan
dalam regulasi tekanan darah; produsen faktor koagulasi;
produsen VEGF (vascular endothelial growth factor) yang
berperan pada angiogenesis. Pada arteri dan vena besar, di antara
tunika intima dan media terdapat lamina elastika interna yang
terdiri atas serabut elastin dengan banyak fenestra atau celah untuk
difusi air dan nutrisi ke lapisan dalam pembuluh
2. Tunika media, merupakan lapisan paling tebal yang tersusun atas
lapisan konsentris otot polos. Di antara sel otot polos terdapat
berbagai serabut jaringan ikat ;elastin ; retikular kolagen; substansi
dasar; substansi dasar proteoglikan, glikoprotein. Tunika media
jauh lebih tebal pada dinding arteri, selain itu pada arteri,
terdapat lamina elastika eksterna yang serupa dengan lamina elastika
interna
3. Tunika adventitia, tersusun atas serat kolagen tipe I dan elastin.
Lapisan ini lebih tebal pada vena dan akan menyatu dengan stroma
jaringan ikat organ.
Struktur penting lainnya pada pembuluh darah besar ialah vasa
vasorum. Karena ketebalannya, dinding pembuluh darah sulit
mendapatkan suplai nutrisi yang dipertukarkan pada tunika intima. Untuk itu
vasa vasorum yang berupa arteriol, kapiler, atau venula bercabang cabang di
tunika adventitia dan intima. Karena itu pula, vasa vasorum lebih banyak
ditemukan pada vena mengingat darah yang diangkut vena
merupakan darah yang teroksigenasi. Berikut adalah penjabaran mengenai
pembuluh dasar berdasarkan tipenya
a. Arteri elastis besar, aorta dan percabangannya yang didominasi serabut
elastin pada tunika media. Arteri jenis ini berperan menstabilkan aliran darah,
sehingga makin bertambah usia, makin tebal pula lamina elastika. Kedua
lamina elastika pada arteri ini tampak serupa, sedangkan tunika adventitia
pada jenis ini relatif kurang berkembang.

Gambar Aorta,arteri elastis, tampak jelas tunika media (M) terdiri atas
lapisan serabut elastin

19
b. Arteri muskular, yaitu arteri yang membawa darah dari aorta dan
percabangannya menuju organ. Arteri jenis ini didominasi banyak lapisan sel
otot polos pada tunika media. Biasanya hanya tampak lamina elastika interna,
lamina elastika eksterna biasa hanya ada pada arteri yang berdekatan dengan
percabangan aorta.

Gambar Arteri muskularis, tampak tunika media (M) ebih tipis dibanding arteri
elastis, didominasi sel otot polos. Tunika adventitia memiliki vasa vasorum

c. Arteriol, merupakan percabangan arteri terkecil yang hanya memiliki 1-2


lapis otot polostunika media. Tunika intima hanya terdiri atas selapis
endotel, tanpa tunika adventitia. Arteriol umumnya sangat kecil dengan
diameter < 5mm. Pada beberapa jaringan dan organ seperti kulit tangan dan
kaki, terdapat anastomosis arteriovenosa berupa gabungan arteriol dan
venula. Pada anastomosis ini biasanya arteriol memiliki tunika media
dan adventitia yang tebal. Percabangan arteriol disebut metartertiol dengan
lapisan otot polos yang berperan sebagai sfingter prakapiler. Percabangan
lebih lanjut metarteriol sebelum membentuk venula disebut Thoroughfare
channel. Kapiler dan metarteriol bersatu membentuk venula pasca kapiler.
Gambar Arteriol dengan selapis endotel (E),2-3 lapis otot polos di tunika media
(M), tunika adventitia tipis

d. Kapiler, adalah tempat terjadinya pertukaran metabolik darah dan


jaringan sekitarnya.Berukuran sangat kecil, sepersepuluh arteriol,
namun paling banyak di dalam tubuh (90% dari semua pembuluh
darah). Kapiler memiliki selapis endotel poligonal dengan lamina
basalis, yang tergulung membentuk saluran. Sitoplasma kapiler hanya
mengandung sedikit kompleks Golgi, mitokondria, ribosom dan
beberapa sisterna RE kasar. Struktur yang tak kalah pentingnya ialah
zonula occludentes yang berperan dalam permeabilitas kapiler. Kapiler
memiliki perisit, yaitu sel pada lamina basal endotel yang
berfungsi dalam kontraktilitas dan regenerasi kapiler. Kapiler
dapat diklasifikasikan berdasarkan strukturnya, yaitu sbb:
- Kapiler kontinu, jenis kapiler yang paling sering ditemukan dengan
kontinuitas endotel ada dinding kapiler.
- Kapiler fenestrata, kapiler dengan banyak fenestra sirkular kecil
yang memungkinan pertukaran molekul. Karena strukturnya ini,
kapiler fenestrata biasa ditemukan pada jaringan tempat
berlangsungnya pertukaran molekul dengan darah seperti ginjal,
saluran cerna,dll. Setiap fenestra ditutupi oleh lapisan proteoglikan
heparan tipis yang disebut diafragma dan lamina basalis.
- Kapiler sinusoid, kapiler dengan fenestra besar tanpa diafragma,
kapiler tersusun atas sel diskontinu hingga lamina basalis. Karena

21
strukturnya ini, aliran darah akan berjalan lambat disini. Kapiler ini
ditemukan pada hepar,spleen, organ endokrin dan sumsum tulang.

Gambar kapiler continu, fenestrata, sinusoid

e. Venula, merupakan transisi dari kapiler yang ikut berperan dalam pertukaran
darah dengan jaringan. Selain itu, venula merupakan tempat ekstravasasi
leukosit kejaringan. Venula tersusun atas endotel dengan lapisan tipis
tunika media, dan disebut venula muskular.Venula venula ini bertemu
kemudian membentuk vena pengumpul.

Gambar Venula pascakapiler (V), struktur mirip kapiler,tampak perisit (tanda


panah) ,arteriol (A) dengan endotel selapis dan 2 lapis sel otot pada tunika media.

f. Vena, merupakan pembuluh yang membawa darah menuju jantung.


Karena tekanannya sangat rendah, vena umumnya memiliki katup yang
menonjol dari tunika intima untuk mencegah aliran balik. Sebagian besar
vena berukuran kecil atau sedang dan berjalan beriringan dengan arteri
muskular. Vena memiliki tunika intima dengan subendotel tipis dan
tunika media terdiri atas berkas halus otot polos, serat retikular dan
elastin. Tunika adventitia vena didominasi serabut kolagen.

Gambar Vena dengan katup (tanda panah)

g. Vena besar, memiliki tunika intima dengan lapisan subendotel.


Tunika media tipis didominasi elastin dengan sedikit otot polos, begitu
pula tunika adventitia juga didominasi elastin. Katup vena sangat mencolok
padavena besar, katup terdiri atas lipatan tunika intima kaya elastin yang
dilapisi endotel.

Gambar vena besar

23
2.4 Limfe, Pembuluh Limfe dan nodus Limfe
Pembuluh limfe pada dasarnya adalah saluran yang membawa cairan jelas
atau keputih-putihan, yang disebut getah bening. Cairan ini memasuki pembuluh
dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin diantara kapiler
sistem kardiovaskuler. Apabila sudah berada dalam pembuluh limfatik, cairan ini
disebut getah bening yang mana komposisinya hampir sama dengan komposisi
cairan interstisial. Getah bening ini membantu dalam kliring jaringan infektif
organisme, racun, dan lain-lain. Salurannya berbentuk tabung, mirip pembuluh
darah yang mencakup semua jaringan tubuh. Disepanjang pembuluh limfe
terdapat organ yang disebut nodus limfe (lymph node) yang menyaring limfe. Di
dalam nodus limfe terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah
dengan ruang-ruang yang penuh dengan sel darah putih. Nodus limfatikus
terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa benda oval atau bulat kecil.
Fungsi nodus ini untuk menyaring antigen dari limfe dan menginisasi respon imun

Perbedaan sirkulasi limfe dengan darah


Hal perbedaan Pembuluh limfa Pembuluh darah
Cairan yang diedarkan Getah bening Darah
Warna cairan Kuning muda Merah
Sistem sirkulasi Terbuka Tertutup
Penyebab aliran Disebabkan kontraksi Disebabkan oleh
otot rangka kontraksi jantung
Macam pembuluh Pembuluh limfa dada Arteri dan vena
bagian kiri dan kanan
Kadar protein 3% 8%
Zat yang diangkut Lemak (asam lemak + Oksigen, CO2,
gliserol) monosakarida dan asam
amino

BAB III
PENUTUP
A .   Kesimpulan
Cairan dalam tubuh hewan dibedakan menjadi cairan intrasel dan ekstrasel.
Cairan intrasel yaitu sitoplasma, sedangkan cairan ekstrasel meliputi cairan
jaringan, limfe, darah dan hemolimfe. Darah terdiri atas plasma dan sel darah
( eritrosit, leukosit dan trombosit), yang masing-masing memiliki fungsi yang
berbeda.

Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas


memerlukan laju metabolism sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang tinggi akan
terjadi apabila pemasokan sari makanan dan oksigen berlangsung secara konstan,
serta tersedia sistem kapiler yang bertanggung jawab atas pertukaran gas dan
pembuangan zat sisa secara cepat.

Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah, dan


cairan tubuh. Jantung dan pembuluh darah merupakan komponen yang sangat
penting untuk menjamin kelancaran aliran darah ke berbagai jaringan. Jantung
berperan sebagai pemompa cairan yang bersirkulasi, sedangkan pembuluh darah
berfungsi sebagai jalan aliran darah.

Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak kalah
penting dari darah. Ada beberapa perbedaan antara limfa dengan darah. Cairan
Limfe mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit
yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi
ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.
Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan
tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Pembuluh limfe dibedakan menjadi dua
macam yaitu pembuluh limfe kanan dan pembuluh limfe kiri. Pembuluh limfa
kanan berfungsi menampung cairan limfe yang berasal dari daerah kepala, leher
bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena
yang berada di bawah selangkang kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi
menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri,

25
dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di
bawah selangka kiri.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida.Jantung (bahasa Latin,
cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darahlewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungandengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung
adalah salah satu organ manusiayang berperan dalam sistem peredaran darah.B
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta

https://bukusakudokter.org/2012/10/14/anatomi-fisiologi-jantung/

Franson,R.D.1992. Anatomi Dan Fisiologi Ternak .Yogyakarta: UGM

PressSoewolo.2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Dirjen Dikti,Depdiknas.

Syaifuddin.2003. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:


EGC

Wulangi,Kartolo S.1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta :Depdiknas.

http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-6-alat-peredaran-darah
manusia/

http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah

Vranova, Martina dan Cornelia. 2014. “Lymphatic vessel in inflamation”. Journal


of Clinical and Celullar Immunology. Volume 5.

Anonim. Handout Mikroskopi Anatomi Sistem Sirkulasi. Padang: Universitas


Andalas.

Pembuluh limfe (getah bening). Sentra Edukasi. http://www.sentra-


edukasi.com/2011/07/pembuluh-limfa-getah-bening.html#.Wi03u9Jl_Dc. Diakses
10 Desember 2017.

Struktur dan fungsi kelenjar getah bening. dr. Anandya Mandal.


https://www.news-medical.net/health/Structure-and-function-of-lymph-nodes-
(Indonesian). Diakses 10 Desember 2017

Zgraggen, Silvana dkk. 2013. “An Important Role of Blood and Lymphatic
Vessels in Inflammation and Allergy”. Hindawi Publishing Corporation. Volume
2013.

27

Anda mungkin juga menyukai