Tentang
SISTEM SIRKULASI
KELOMPOK 6 :
Dosen Pembimbing :
Rina Widiana, M. Si
1
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akan tetapi proses difusi berjalan lambat sehingga cara tersebut tidak
memungkinkan dapat memenuhi semua hewan berukuran besar dan hewan yang
memiliki aktivitas yang tinggi. Oleh karena itu, hewan-hewan tersebut memerlukan
sistem sirkulasi khusus. Sistem sirkulasi khusus tersebut diperlukan untuk peredaran
darah maupun zat keseluruh tubuh. Mengingat pentingnya sistem sirkulasi dan
bagian-bagian lainnya, maka kami akan membahas dalam makalah ini.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2
a. Pembuluh Darah terdiri dari Arteri, Vena dan Kapiler.
Arteri dan vena tersusun atas tiga lapisan jaringan melingkar dan
membentuk saluran di bagian tengahnya yaitu laisan tunika intima
(endotelium), tunika media dan tunika adventitia, sedangkan kapiler hanya
tersusun atas tunika intima saja.
b. Pembuluh Limfe
3
1. Struktur Morfologi Jantung Vertebrata
Jantung merupakan modifikasi dari pembuluh darah. Dindingnya terdiri
dariatas tiga lapisan yaitu :
1. Endokardium, dibangun oleh selapis epitelpipih yang dinamakan
endotelium dan jaringan ikat elastis. Endokarpium yang bersesuaian engan
intima dari pembuluh, meliputi suatu pelapis endotel dan suatu lapisan
subendotel yang relative tebal yang tersusun dari jaringan penyambung,
otot polos dan serat-serat elastis.
2. Miokardium, merupakan lapisan otot jantung yang tebal terutamam di
ventrikulus. Miokarpium tersusun atas berkas-berkas otot yang saling
melilit, merupakan otot yang dari jenis yang khas, otot jantung yang tidak
terdapat di anggota lain di badan.
3. Epikardium, terdiri atas jaringan ikat dan epitel yang dinamakan
mesotelium. Jantung mendapat suplai darah dari arteri koronaria dan
darah ditampung oleh vena koronaria.
4
Jantung ikan terdiri atas sinus venosus, satu ruangan atrium (serambi),
satu ruangan ventrikel (bilik), dan konus arteriosus. Sinus venosus dindingnya
tipis, menerima darah dari sepasang vena kardinalis komunis dan sepasang
sinus hepaticus, juga menerima vena koronaria. Darah masuk ke atrium
melalui lubang atrioventrikuler. Lubang sinoatrial atau atrioventikuler dijaga
oleh katup-katup yang mencegah darah ke ruang asal.
5
bermuara di atrium kanan, dengan demikian mengandung darah yang miskin
akan oksigen. Namun demikian, darah yang kaya oksigen dan miskin oksigen
kembali bercampur karena amfibia hanya memiliki satu ventrikel.
Jantung amniota memperlihatkan dua buah atrium dan dua buah buah
ventrikel.kedua ventrikel terpisah sempurna pada aves dan mamalia. Sinus
venosus masih terdapat pada reptile dewasa, sedangkan pada aves dan
mamalia hanya dijumpai waktu embrio saja. Karena itu pada aves dan
mamalia, pembuluh darah yang biasanya bernuaradi sinus venosus akan
bermuaralangsung di atrium kanan. Tempat semula dari sinus venosus pada
6
hewan dewasa ditandai oleh adanya nodus sinoatrial, satu jaringan
neuromuscular yang berperan alam mengatur denyut jantung.
Atrium kanan menerima darah dari sinus venosus pada reptilian atau
dari vena kava anterior dan posterior pada aves dan mamalia. Selain itu juga
menerima vena koronaria. Atrium kiri menerima darah dari vena pulmonalis.
Pada mamalia, setiap atrium mempunyai evaginasi semacam telinga yang
disebut aurikulum. Atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat interatrial.
7
2. Embriologi dan Histologi jantung
Sistem peredaran merupakan yang pertama dari semua organ yang
berfungsi selama pertumbuhan. Ini hampir tidak mengherankan, sejak
diferensiasi dan pertumbuhan semua bagian-bagian tubuh yang
tergantunglangsung pada pengangkutan interna. Jantung ayam mulai
berdenyut pada kira-kira 30 jam pengeraman. Ketika tubuhnya belum begitu
cukup besar menutupi organ tersebut. Jantung manusia mulai berfungsi mulai
4 minggu, jika embrio panjangnya hampir mencapai 45 mm.
Tanda-tanda pertama yang nyata tentang pembentukan sistem
peredaran darah ialah timbulnya suatu masa mesoderm yang pepat pada
kantong yolk, dinamakan pulau-pulau darah. Sel-sel permukaan dari pulau-
pulau yang berbatasan , berangsur-angsur menjadi merapat dan membentuk
jarring-jaring pembuluh tipis. Sel-sel yang lebih dalam memisahkan diri satu
sama lainnya dan menjadi sel-sel darah.
Pembuluh-pembuluh dibentuk juga dari mesenkim di dalam jaringan
tubuh. Mulanya semua itu mempunyai ukuran yang sama, dan bersama-sama
mengandung jaringan yang bersambungan dalam hubungannya dengan alat-
alat yang tumbuh cepat seperti sistem saraf pada pusat dan mata.
Beberapa pembuluh limf umum tumbuh dalam hubungan dengan vena
dan kemudian menjadi berdiri sendiri. Bagian-bagian dari sistem tersebut
yang letaknya lebih ke permukaan mempunyai asal-usul yang bebas. Bagian
yang bebas ini mempunyai empat ruangan yang mulai berdenyut secara
berutan dan menjadi jantung.
Arteri, vena, dan kapiler mula-mula secara histologis tidak dapat
dibedakan. Masing-masing berbentuk bumbung dibangun oleh sel
endothelium yang pipih dan tipis, yang terbungkus secara longgar di sebelah
luarnya oleh suatu jala jaringan ikat. Embrio jantung yang terbentuk untuk
pertama kalinya hanya mempunyai dua lapisan yaitu endokarpium interna dan
epimiokarpium yang tebal. Endokarpium berhubungan dengan tunika interna
8
dari pembuluh-pembuluh, tetapi dalam jantungdewasa berbeda dalam hal
tebalnya jaringan ikat elastis yang ada di bawah lapisan endothelium.
Epimiokardium lambat laun menjadi matang, jika sudah berfungsi menjadi
miokardium dan epikardium. Miokardium atau jantung, menjelmakan
pembesaran tunika media arteri. Epikardium berhubungan dengan tunika
eksterna, tetapi berbeda dalam hal membrane serosa yang dibawahnya di
pisahkan oleh jaringan ikat.
9
3. Pembuluh Darah Dan Limfatik
a. Pembuluh Darah
1. Pembuluh-pembuluh Arteri
Pembuluh-pembuluh arteri berfungsi untukmembekali atau mensuplai
kebanyakan organ dengan darah yang kaya akan oksigen, namun demikian
ada pengecualian yaitu pembuluh arteri pulmonalis yang membawa darah
yang miskin akan oksigen dan yang kaya akan karbondioksida ke organ
pernafasan (paru-paru) untuk dibersihkan. Pola dasar pembuluh arteri terdiri
atas pembuluh darah arteri pokok sebagai berikut :
a. Aorta ventral, kaluar dari jantung melintas kraniad di bawah farinks.
b. Aorta dorsal, berpasangan diatas wilayah farinks dan berjalan kaudad di
sebelah dorsal tubuh.
c. Enam pasang lengkung aorta menghubungkan aorta ventral dengan aorta
dorsal.
10
lengkung aorta III, disebut arteri carotid interna. Kecuali untuk beberapa jenis
amfibia berekor lemgkung aorta V pada tetrapoda juga hilang pada masa
embrionya. Arteri pulmonalis tumbuh dari lengkung aorta VI.
Pada reptil, aves dan mamalia lengkung aorta yang berkembnag hanya
III, IV dan VI, namun pada dewasa cenderung asimetris. Lengkung aorta III,
IV dan VI dipertahankan simetris pada reptile, namun ada perubahan struktur,
dimana yang merupakan lenhkung sistemik hanya bagian kanan saja. Pada
aves lengkung aorta IV yang sebelah kanan yang berkembang menjadi
lengkung sistemik, sebaliknya pada mamalia yang sebelah kiri perkembangan
lengkung aorta IV menjadi lengkung sistemik dewasa.
11
dorsal terdapat sebagai pembuluh darah yang tunggal dan membuat cabang-
cabang somatic dan cabang-cabang viseral. Cabang-cabang somatis terdiri
dari arteri subklavia yang mensuplai darah ke anggota depan. Dan lengkung
aorta III pada burung dan dari lengkung aorta IV pada mamalia berkembang
pasangan-pasangan arteri parietalis di aepanjang tubuh secara segmental.
Pembuluh darah ini mensuplai darah ke otot epaksial, kulit, tulang, tulang
belakang, dan dinding tubuh latero-ventral, dan arteri iliaka mensuplai darah
ke anggota belakang.
12
2. Pembuluh-pembuluh Vena
Pembuluh vena berfungsi untuk mengembalikan darah ke jantung.
Sistem pembuluh vena ini sangat kompleks dan bervariasi pada berbagai
hewan vertebrata. Pada vertebrata yang memiliki sistem peredaran darah yang
ganda, terdapat dua fungsi vena yaitu mengembalikan darah dari seluruh
tubuh ke jantung dan dari paru-paru ke jantung. Sistem pembuluh vena terdiri
dari :
a. Vena Kardinalis dan Prekava
Sinus venosus menerima darah yang kembali ke jantung melalui
sepasang vena kardinalis komunis. Darah dari kepala, kecuali dari rahang
bawah, ditampung oleh sepasang vena kardinalis anterior. Pembuluh ini
berjalan kaudad dan bermuara di vena kardinalis komunis.
Vena kardinalis posterior awal berkesinambungan dengan vena
kaudalis. Vena kardinalisposterior tersebut berjalan lateral dri ginjal, sefalad,
dan bermuara di vena kardinalis komunis.sementara vena kardinalis posterior
awal ini berfungsi, terbentuk diantara ginjal sepasang vena kardinalis
posterior yng baru bersatu dengan ujung anterior vena kardinalis peosterior
awal. Semakin banyak darah yang menggunakan jalur ini, menyebabkan
bagian vena kardinalis posterior awal yang letaknya anterior dari ginjal hilang.
Selanjutnya pembuluh baru ini yang berfungsi sebgai vena kardinalis
posterior. Vena kardinalis komunis pada tetrapoda lebih dikenal dengan nama
prekava.
b. Vena Porta Renalis
Katika vena kardinalis posterior yang lama di bagian anterior dari
ginjal hilang, maka darah dari ekor harus melewati ginjal dan masuk ke vena
kardinalis posterior yang baru. Karena itu vena renalis yang tadinya
berhubungan dengan vena kardinalis posterior yang lama membentuk
anyaman kapiler di ginjal. Akhirnya terbentuklah vena porta renalis.
c. Aliran Abdominalis Lateral
13
Pada ikan, di ketinggian sirip pelvic, aliran abdominalis menerima
vena iliaka, dan selanjutnya kraniad di dalam dinding lateral tubuh sebagai
vena abdominalis lateral. Pada ketinggian sirip pektoralis, vena abdominalis
menerima vena brankialis. Sesudah itu pembuluh darah membelok secara
tajam kea rah jantung dan masuk ke vena kardinalis komunis. Bagian
pembuluh darah ini,yang terdapat antara vena brankhialis dan vena kardinalis
komunis, disebut vena subklavia.
e. Vena Pulmonalis
14
berakhir di kapiler. Vena dimulai di kapiler dan berfungsi mengangkut darah
kembali ke jantung. Pembuluh vena kurang berotot dan kurang mengandung
jaringan elastic, lebih bnyak mengandung serabut kolagen, oleh karena itu relatif
kurang dapat mengembang dan menyempit.
15
bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-
rongga limfa di dalam jaringan berbagai organ. Sistem limfa berfungsi untuk :
a. Pembuluh Limfa
16
Disebut juga sebagai pembuluh dada, terbebtuk dari cairan limfa
yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri,
dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini bermuara di vena bagian
bawah di selangka kiri.
b. Organ-organ Limfoid
a) Limfa
Limfa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang
dihasilkan dari limfa berwarna ungu tua. Limfa terletak di bagian belakang
lambung. Fungsi limpa adalah untuk membunuh kuman penyakit, membentuk
sel darah putih dan antibodi serta menghancurkan sel darah merah yang sudah
tua.
b) Nodus Limfa
Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut
nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut
sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa
adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa.
c) Sumsum Tulang
17
Sumsung tulang merupakan jaringan penghasil limfosit. Sel-sel
limfosit yang dihasilkan akan mengalami perkembangan. Limfosit yang
berkembang di dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B. sedangkan
limfosit yang berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T.
limfosit ini akan berperan dalam melawan penyakit.
d) Timus
Timus memiliki fungsi spesifik yaitu tempat perkembangan limfosit
yang di hasilkan dari sumsum merah umtuk menjadi limfosit T. timus tidak
berperan dalam memerangi antigen secara langsung seperti pada organ-organ
limfoid yang lain. Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka
timus mensekresikan hormone tipopoietin.
e) Tonsil
Tonsil disebut juga amandel. Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan
pangkal tenggorokan. Tonsil mensekresikan kelenjar yang banyak
mengandung limfosit, sehingga tonsil dapat berfungsi untuk membunuh bibit
penyakit dan melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring.
18
Katak mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda, jantung
katak terdiri dari tiga ruangan yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik.
Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilikmaka darah banyak
mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik
jantung.
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri.
Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus
venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi pencampuran
darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2. Dari ventrikel darah yang kaya
O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O 2 di alirkan
ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2. Peredaran darah katak termasuk
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya darah melewati jantung
dua kali).
19
dipompa melalui aorta yang akan menuju insang, karbondioksida dilepaskan
dan oksigen pun diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang
banyak mengandung oksigen kemudian di alirkan ke seluruh tubuh.
Arah peredaran darah ikan yaitu : darah dari jantung keluar melalui
aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri
brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler dan terjadi pertukaran gas yaiu
CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang, darah mengalir ke
aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O 2 dan
sari makanan serta mengikat CO2. Selanjutnya darah kembali ke jantung
melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior. Peredaran
darah ikan termasuk peredaran darah tunggal karena dalam peredarannya,
darah melalui jantung satu kali.
3. Sistem perdaran darah pada reptile (Reptilia)
20
4. Sistem peredaran darah pada burung (Aves)
21
Jantung mamalia terdiri dari empat ruangan yaitu serambi kanan dan
kiri serta bilik kanan dan kiri. Sekat di antara serambi kanan dan serambi kiri
sangat jelas sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O 2 dan yang
miskin O2.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua yaitu sistem peredaran terbuka dan
tertutup. Sistem peredaran terbuka adalah peredaran atau distribusi darah
keseluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah
secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Sedangkan
sistem peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh.
3.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, Tatang. 1984. Analisa Struktur Vertebrata Jilid Dua. Armico : Bandung.
Kimball, John. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid Dua. Erlangga : Jakarta.
24