Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH STRUKTUR HEWAN

Tentang
SISTEM SIRKULASI

KELOMPOK 6 :

1. INDRI DWI LELITA SARI (15010052)


2. INDAH WAHYUNI (15010053)
3. AYU KARTIKA (15010055)

Dosen Pembimbing :
Rina Widiana, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulliah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
makalah tentang sistem sirkulasi ini berjalan dengan lancar.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
membantu kami memberi arahan, serta kepada teman-teman yang memberi kami
motivasi, semoga segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dapat menjadi
amal ibadah dan dapat balasan dari Allah SWT.
Kami menyadari kebatasan ilmu yang kami miliki sehingga terdapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, dengan kerendahan hati kami meminta
maaf atas kesalahan dan kekurangan, serta kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca amin.
Demikianlah makalah ini kami susun, berharap kritik dan saran dari
pembaca, atas kesediaannya kami ucakan terima kasih.

Padang, 24 Februari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1


1.2 Tujuan ............................................................................................ 1
1.3 Manfaat .......................................................................................... 1

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Sistem Sirkulasi ............................................................................. 2


2.2 Sistem Peredaran Darah pada Hewan ............................................ 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimulan ....................................................................................... 23

3.2 Saran ............................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem sirkulasi sangatlah berperan dalam kelangsungan hidup semua hewan


dan manusia. Namun tidak semua hewan memiliki sistem sirkulasi khusus. Pada
hewan berukuran kecil, berbagai zat seperti makanan dan sisa metabolisme dapat
berdifusi dengan mudah. Dengan demikian struktur khusus mentranspor zat tersebut
tidak diperlukan. Dengan kata lain berbagai hewan kecil tidak memerlukan sistem
sirkulasi khusus untuk trnaspor berbagai macam zat tersebut.

Akan tetapi proses difusi berjalan lambat sehingga cara tersebut tidak
memungkinkan dapat memenuhi semua hewan berukuran besar dan hewan yang
memiliki aktivitas yang tinggi. Oleh karena itu, hewan-hewan tersebut memerlukan
sistem sirkulasi khusus. Sistem sirkulasi khusus tersebut diperlukan untuk peredaran
darah maupun zat keseluruh tubuh. Mengingat pentingnya sistem sirkulasi dan
bagian-bagian lainnya, maka kami akan membahas dalam makalah ini.

1.2 Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui sistem sirkulasi

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui sistem peredaran darah pada hewan

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa dapat memahami sistem sirkulasi

2. Mahasiswa dapat memahami sistem peredaran darah pada hewan

1
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Sistem Sirkulasi

Setiap organisme melakukan metabolisme baik organisme seluler maupun


multiseluler. Metabolisme berlangsung dalam setiap sel makhluk hidup dan untuk itu
diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme. Sel-sel mendapat
suplai makanan dari luar tubuh dan dihantarkan ke setiap sel melalui sistem sirkulasi.
Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua yaitu sistem peredaran terbuka dan tertutup.
Sistem peredaran terbuka adalah peredaran atau distribusi darah keseluruh tubuh yang
tidak selalu melewati pembuluhdarah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan
tubuh tanpa melalui pembuluh. Sedangkan sistem peredaran darah tertutup adalah
sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh. Secara garis besar, sistem
sirkulasi memiliki tiga fungsi sebagai berikut :

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen,


serta pembuangan zat sisa metabolisme dari dari tubuh.
2. Berperan penting dalam penyebaran panas dalam tubuh.
3. Menyebarkan tekanan atau kekuatan.

Sistem sirkulasi tersusun atas dua komponen utama yaitu :


1. Jantung, sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh.
a. Jantung Tubuler, terdapat pada hewan invertebrate, memiliki bentuk
sederhana tidak mempunyai klep dan bekerja secara kontraksi peristaltic.
b. Jantung Berongga, terdapat pada hewan vertebrata, bekerja memompa
jantung, merupakan organ berotot dan berkontraksi secara periodic.
2. Pembuluh, saluran yang akan dilewati oleh cairan yang beredar ke seluruh
tubuh.

2
a. Pembuluh Darah terdiri dari Arteri, Vena dan Kapiler.
Arteri dan vena tersusun atas tiga lapisan jaringan melingkar dan
membentuk saluran di bagian tengahnya yaitu laisan tunika intima
(endotelium), tunika media dan tunika adventitia, sedangkan kapiler hanya
tersusun atas tunika intima saja.

b. Pembuluh Limfe

Pembuluh limfe pada hewan vertebrata mempunyai saluran buntu dengan


ujung terbuka yang berfungsi mengangkut kelebihan cairan di ekstrasel
ke sirkulasi darah.

3
1. Struktur Morfologi Jantung Vertebrata
Jantung merupakan modifikasi dari pembuluh darah. Dindingnya terdiri
dariatas tiga lapisan yaitu :
1. Endokardium, dibangun oleh selapis epitelpipih yang dinamakan
endotelium dan jaringan ikat elastis. Endokarpium yang bersesuaian engan
intima dari pembuluh, meliputi suatu pelapis endotel dan suatu lapisan
subendotel yang relative tebal yang tersusun dari jaringan penyambung,
otot polos dan serat-serat elastis.
2. Miokardium, merupakan lapisan otot jantung yang tebal terutamam di
ventrikulus. Miokarpium tersusun atas berkas-berkas otot yang saling
melilit, merupakan otot yang dari jenis yang khas, otot jantung yang tidak
terdapat di anggota lain di badan.
3. Epikardium, terdiri atas jaringan ikat dan epitel yang dinamakan
mesotelium. Jantung mendapat suplai darah dari arteri koronaria dan
darah ditampung oleh vena koronaria.

4
Jantung ikan terdiri atas sinus venosus, satu ruangan atrium (serambi),
satu ruangan ventrikel (bilik), dan konus arteriosus. Sinus venosus dindingnya
tipis, menerima darah dari sepasang vena kardinalis komunis dan sepasang
sinus hepaticus, juga menerima vena koronaria. Darah masuk ke atrium
melalui lubang atrioventrikuler. Lubang sinoatrial atau atrioventikuler dijaga
oleh katup-katup yang mencegah darah ke ruang asal.

Ventrikel dindingnya berotot tebal, berfungsi memompa darah ke


arteri brankialis aferen. Ujung anterior ventrikel berkanjut dengan satu tabung
yang pendek dan berotot serta berkatup, disebut konus anteriosus. Konus
anteriosus berlanjut ke aorta ventral.

Jantung ikan berparu-paru dan amfibia mengalami modifikasi


sehubungan dengan terbentuknya paru-paru yang dimungkinkannya darah
yang kaya akan oksigen, yang kembali dari paru-paru, dipisahkan sama sekali
dari drah yang miskin oksigen. Perubahan yang terjadi adalah terbentuknya
sekat di dalam atrium dengan demikian terdapat atrium kanan dan kiri. Sekat
tersebut sempurna pada anura dan beberapa jenis urodela.

` Vena pulmonalis bermuara di atrium kiri, dengan demikian bagian


ajantung ini mengandung darah yang kaya akan oksigen. Sinus venosus

5
bermuara di atrium kanan, dengan demikian mengandung darah yang miskin
akan oksigen. Namun demikian, darah yang kaya oksigen dan miskin oksigen
kembali bercampur karena amfibia hanya memiliki satu ventrikel.

Modifikasi lainnya adalah terbentuknya katup spiral yang berfungsi


mengarahkan darah yang miskin oksigen dan yang kaya oksigen ke
pembuluh-pembuluh darah yang sesuai. Katup spiral ini dibentuk dalam kanus
anteriosus atau bulbus kordis. Pada anura misalnya, fungsi katup spiral adalah
untuk mengalirkan darah yang miskin akan oksigen ke lekung pulmonalis.
Aorta ventral juga menjadi pendek yag memungkinkan darah yang kaya dan
yang miskin oksigen langsung masuk ke pembuluh darah yang sesuai.

Jantung amniota memperlihatkan dua buah atrium dan dua buah buah
ventrikel.kedua ventrikel terpisah sempurna pada aves dan mamalia. Sinus
venosus masih terdapat pada reptile dewasa, sedangkan pada aves dan
mamalia hanya dijumpai waktu embrio saja. Karena itu pada aves dan
mamalia, pembuluh darah yang biasanya bernuaradi sinus venosus akan
bermuaralangsung di atrium kanan. Tempat semula dari sinus venosus pada

6
hewan dewasa ditandai oleh adanya nodus sinoatrial, satu jaringan
neuromuscular yang berperan alam mengatur denyut jantung.

Atrium kanan menerima darah dari sinus venosus pada reptilian atau
dari vena kava anterior dan posterior pada aves dan mamalia. Selain itu juga
menerima vena koronaria. Atrium kiri menerima darah dari vena pulmonalis.
Pada mamalia, setiap atrium mempunyai evaginasi semacam telinga yang
disebut aurikulum. Atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat interatrial.

Ventrikulus yang terpisah sempurna oleh sekat interventrikular


menjadi ventrikulus kanan dan kiri, dijumpai pad buaya, aves dan mamalia.
Pada amniota lainnya sekat interventrikular tidak sempurna.

Katup-katup terbentuk untuk menjaga jalan darah dari atrium ke


ventrikel. Katup-katup tersebut dibungkus oleh korda tendinae ke otot-otot
papilaris yang mencuat dari dinding ventrikel. Katup-katup juga terdapat
untuk menjaga jalan menuju pembuluh-pembuluh darah besar yang keluar
dari ventrikel agar darah tidak kembali ke ventrikel.

7
2. Embriologi dan Histologi jantung
Sistem peredaran merupakan yang pertama dari semua organ yang
berfungsi selama pertumbuhan. Ini hampir tidak mengherankan, sejak
diferensiasi dan pertumbuhan semua bagian-bagian tubuh yang
tergantunglangsung pada pengangkutan interna. Jantung ayam mulai
berdenyut pada kira-kira 30 jam pengeraman. Ketika tubuhnya belum begitu
cukup besar menutupi organ tersebut. Jantung manusia mulai berfungsi mulai
4 minggu, jika embrio panjangnya hampir mencapai 45 mm.
Tanda-tanda pertama yang nyata tentang pembentukan sistem
peredaran darah ialah timbulnya suatu masa mesoderm yang pepat pada
kantong yolk, dinamakan pulau-pulau darah. Sel-sel permukaan dari pulau-
pulau yang berbatasan , berangsur-angsur menjadi merapat dan membentuk
jarring-jaring pembuluh tipis. Sel-sel yang lebih dalam memisahkan diri satu
sama lainnya dan menjadi sel-sel darah.
Pembuluh-pembuluh dibentuk juga dari mesenkim di dalam jaringan
tubuh. Mulanya semua itu mempunyai ukuran yang sama, dan bersama-sama
mengandung jaringan yang bersambungan dalam hubungannya dengan alat-
alat yang tumbuh cepat seperti sistem saraf pada pusat dan mata.
Beberapa pembuluh limf umum tumbuh dalam hubungan dengan vena
dan kemudian menjadi berdiri sendiri. Bagian-bagian dari sistem tersebut
yang letaknya lebih ke permukaan mempunyai asal-usul yang bebas. Bagian
yang bebas ini mempunyai empat ruangan yang mulai berdenyut secara
berutan dan menjadi jantung.
Arteri, vena, dan kapiler mula-mula secara histologis tidak dapat
dibedakan. Masing-masing berbentuk bumbung dibangun oleh sel
endothelium yang pipih dan tipis, yang terbungkus secara longgar di sebelah
luarnya oleh suatu jala jaringan ikat. Embrio jantung yang terbentuk untuk
pertama kalinya hanya mempunyai dua lapisan yaitu endokarpium interna dan
epimiokarpium yang tebal. Endokarpium berhubungan dengan tunika interna

8
dari pembuluh-pembuluh, tetapi dalam jantungdewasa berbeda dalam hal
tebalnya jaringan ikat elastis yang ada di bawah lapisan endothelium.
Epimiokardium lambat laun menjadi matang, jika sudah berfungsi menjadi
miokardium dan epikardium. Miokardium atau jantung, menjelmakan
pembesaran tunika media arteri. Epikardium berhubungan dengan tunika
eksterna, tetapi berbeda dalam hal membrane serosa yang dibawahnya di
pisahkan oleh jaringan ikat.

9
3. Pembuluh Darah Dan Limfatik
a. Pembuluh Darah
1. Pembuluh-pembuluh Arteri
Pembuluh-pembuluh arteri berfungsi untukmembekali atau mensuplai
kebanyakan organ dengan darah yang kaya akan oksigen, namun demikian
ada pengecualian yaitu pembuluh arteri pulmonalis yang membawa darah
yang miskin akan oksigen dan yang kaya akan karbondioksida ke organ
pernafasan (paru-paru) untuk dibersihkan. Pola dasar pembuluh arteri terdiri
atas pembuluh darah arteri pokok sebagai berikut :
a. Aorta ventral, kaluar dari jantung melintas kraniad di bawah farinks.
b. Aorta dorsal, berpasangan diatas wilayah farinks dan berjalan kaudad di
sebelah dorsal tubuh.
c. Enam pasang lengkung aorta menghubungkan aorta ventral dengan aorta
dorsal.

Cabang-cabang dari pembuluh darah utama tersebut mensuplai darah


ke seluruh tubuh. Modifikasi pembuluh arteri terutama dialami oleh lengkung-
lengkung aorta, sehubungan dengan pernapasan melalui insang atau paru-
paru.

Modifikasi lengkung aorta embrionik pada ikan yang disesuaikan


dengan pernapasannya menggunakan insang. Pada kebnyakan teleostei,
lengkung aorta I dan II lenyap. Lengkung aorta III s.d VI terputus di wilayah
insang, bagian yang ventral menjadi arteri brankialis aferen dan yang dorsal
menjadi arteri brankialis eferen, sedang diantara keduanya terbentuk anyaman
pembuluh dari darah di insang.

Embrio tetrapoda, seperti halnya ikan, awalnya juga mempunyai 6


pasanglengkung aorta. Pada tetrapoda dewasa, lengkung aorta I dan II tidak
terdapat. Lengkung aorta III berikut pasangan aorta dorsal anterior dari

10
lengkung aorta III, disebut arteri carotid interna. Kecuali untuk beberapa jenis
amfibia berekor lemgkung aorta V pada tetrapoda juga hilang pada masa
embrionya. Arteri pulmonalis tumbuh dari lengkung aorta VI.

Pada urodela teresterial, empat lengkung aorta tetap dipertahankan (III,


IV, V, dan VI), tetapi pada urodela aquatic hanya tiga lengkung saja yang
dipertahankan, lengkung aorta kelima menyatu dengan lengkung aorta
kekempat. Pada larva anura (berudu), empat lengkung aorta (III sampai VI)
dipertahankan untuk sementara waktu. Lengkung aorta VI tumbuh
membentuk arteri pulmonalis yang mensuplai tunas paru-paru, sedangkan
lengkung aorta III. IV dan IV mensuplai lengkung faring ketiga, keempat dan
kelima. Dengan hilangnya insang saat metamorphosis, tiga perubahan
mempengaruhi lengkung aorta dan pembuluh-pembuluh darah yang
berhubungan dengannya :

a. Lengkung aorta lenyap


b. Aorta dorsal daintara lengkung aorta III dan IV lenyap, sehingga darah
yang memasuki aorta III hanya bisa menuju kepala
c. Segmen dari lengkung aorta VI di daerah dorsal arteri pulmonalis juga
lenyap.

Pada reptil, aves dan mamalia lengkung aorta yang berkembnag hanya
III, IV dan VI, namun pada dewasa cenderung asimetris. Lengkung aorta III,
IV dan VI dipertahankan simetris pada reptile, namun ada perubahan struktur,
dimana yang merupakan lenhkung sistemik hanya bagian kanan saja. Pada
aves lengkung aorta IV yang sebelah kanan yang berkembang menjadi
lengkung sistemik, sebaliknya pada mamalia yang sebelah kiri perkembangan
lengkung aorta IV menjadi lengkung sistemik dewasa.

Aorta dorsal waktu embrio berpasangan di daerah kepala dan farinks.


Pada hewan dewasa diwakili oleh arteri carotid interna. Di daerah tubuh, aorta

11
dorsal terdapat sebagai pembuluh darah yang tunggal dan membuat cabang-
cabang somatic dan cabang-cabang viseral. Cabang-cabang somatis terdiri
dari arteri subklavia yang mensuplai darah ke anggota depan. Dan lengkung
aorta III pada burung dan dari lengkung aorta IV pada mamalia berkembang
pasangan-pasangan arteri parietalis di aepanjang tubuh secara segmental.
Pembuluh darah ini mensuplai darah ke otot epaksial, kulit, tulang, tulang
belakang, dan dinding tubuh latero-ventral, dan arteri iliaka mensuplai darah
ke anggota belakang.

Cabang-cabang arteri visceral (berpasangan) terdiri dari arteri yang


mensuplai darah ke kantung seni, saluran reproduksi, gonad, ginjal dan
kelenjar adrenal. Cabang-cabang arteri viseral yang tidak berpasangan terdiri
atas arteri yang mensuplai darah ke organ pencernaan seperti arteri celiaka,
arteri mesenterika superior dan arteri mesenterika inferior yang selanjutnya
bercabang-cabang lagi.

12
2. Pembuluh-pembuluh Vena
Pembuluh vena berfungsi untuk mengembalikan darah ke jantung.
Sistem pembuluh vena ini sangat kompleks dan bervariasi pada berbagai
hewan vertebrata. Pada vertebrata yang memiliki sistem peredaran darah yang
ganda, terdapat dua fungsi vena yaitu mengembalikan darah dari seluruh
tubuh ke jantung dan dari paru-paru ke jantung. Sistem pembuluh vena terdiri
dari :
a. Vena Kardinalis dan Prekava
Sinus venosus menerima darah yang kembali ke jantung melalui
sepasang vena kardinalis komunis. Darah dari kepala, kecuali dari rahang
bawah, ditampung oleh sepasang vena kardinalis anterior. Pembuluh ini
berjalan kaudad dan bermuara di vena kardinalis komunis.
Vena kardinalis posterior awal berkesinambungan dengan vena
kaudalis. Vena kardinalisposterior tersebut berjalan lateral dri ginjal, sefalad,
dan bermuara di vena kardinalis komunis.sementara vena kardinalis posterior
awal ini berfungsi, terbentuk diantara ginjal sepasang vena kardinalis
posterior yng baru bersatu dengan ujung anterior vena kardinalis peosterior
awal. Semakin banyak darah yang menggunakan jalur ini, menyebabkan
bagian vena kardinalis posterior awal yang letaknya anterior dari ginjal hilang.
Selanjutnya pembuluh baru ini yang berfungsi sebgai vena kardinalis
posterior. Vena kardinalis komunis pada tetrapoda lebih dikenal dengan nama
prekava.
b. Vena Porta Renalis
Katika vena kardinalis posterior yang lama di bagian anterior dari
ginjal hilang, maka darah dari ekor harus melewati ginjal dan masuk ke vena
kardinalis posterior yang baru. Karena itu vena renalis yang tadinya
berhubungan dengan vena kardinalis posterior yang lama membentuk
anyaman kapiler di ginjal. Akhirnya terbentuklah vena porta renalis.
c. Aliran Abdominalis Lateral

13
Pada ikan, di ketinggian sirip pelvic, aliran abdominalis menerima
vena iliaka, dan selanjutnya kraniad di dalam dinding lateral tubuh sebagai
vena abdominalis lateral. Pada ketinggian sirip pektoralis, vena abdominalis
menerima vena brankialis. Sesudah itu pembuluh darah membelok secara
tajam kea rah jantung dan masuk ke vena kardinalis komunis. Bagian
pembuluh darah ini,yang terdapat antara vena brankhialis dan vena kardinalis
komunis, disebut vena subklavia.

d. Vena Porta Hepatika dan Sinus Hepatika

Diantara pembuluh vena yang pertama yang berdiferensiasi pada


embrio vertebrata yang masih sangat muda, adalah sepasang vena vitclin yang
berjalan dari kantung yolk ke sinus venosus. Salah satu vena tersebut
kemudian menerima vena subintestinalis yang membawa darah dari saluran
pencernaan, kuncup hati, sambil tumbuh meliputi vena vitelin, menyebabkan
vena tersebut terpecah-pecah menjadi sinusoid-sinusoid hati, vena vitelin yang
bergabung dengan vena subintestinalis selanjutnya menjadi vena porta
hepatica yang membawa darah dari organ pencernaan di selom dan limpa ke
hati. Dari hati, darah dibawa oleh sinus hepatica ke sinus venosus.

e. Vena Pulmonalis

Pada mamalia vena pulmonalis mengalirkan darah dari paru-paru ke


atrium kiri. Oleh karena itu darah yang kembali dari paru-paru masuk ke
jantung ini kaya akan oksigen, berbeda dengan darah yang masuk ke jantung
dari vena kava anterior dan posterior.

Jadi, dalam sirkulasi darah arteri membawa darah adari jantung ke


seluruh tubuh. Pembuluh arteri dindingnya berotot dan elastic, oleh karena itu
berkemampuan untuk mengembang dengan datangnya darah. Arteri yang paling
kecil disebut arteriol, berfungsi mengatur tekanan darah di kapiler. Anteriol

14
berakhir di kapiler. Vena dimulai di kapiler dan berfungsi mengangkut darah
kembali ke jantung. Pembuluh vena kurang berotot dan kurang mengandung
jaringan elastic, lebih bnyak mengandung serabut kolagen, oleh karena itu relatif
kurang dapat mengembang dan menyempit.

b. Sistem Peredaran Limfatik


Sistem saluran limfa berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah.
Darah meninggalkan jantung melaui artei dan dikembalikan melalui vena.
Sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran
limfa, yang merembas dalam ruang-ruang jaringan.
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang
mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstial. Beberapa
pengecualian antara lain bagian permukaan kulit, sisitem saraf pusat, bagian
dalam dari saraf parifer, endomisium otot dan tulang.

Struktur pembuluh limfa serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki


lebih banyak katup sehingga pembuluh limfa tampaknya seperti rangkaian
petasan. Pembuluh limfa yang terkecil atau kapiler limfa lebih besar dari
kapiler darah dan hanya terdiri atas selapis endotelium. Pembuluh limfa

15
bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-
rongga limfa di dalam jaringan berbagai organ. Sistem limfa berfungsi untuk :

a. Memberikan pertahanan tubuh melawan penyakit.


b. Mengembalikan cairan yang berlebih dari jaringan tubuh ke dalam darah.
c. Menyerap lemak yang berada di dalam usus halus untuk diangkut ke
dalam darah.

Sistem limfatik terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :

a. Pembuluh Limfa

Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk kembali ke


peredaran darah. Limfa sebenarnya merupakan cairan plasma darah yang
merembes keluar dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah dan
kemudian menjadi cairan intersisial ruang antar sel pada jaringan. Pembuluh
limfa dibedakan menjadi :

1) Pembuluh Limfa Kanan


Terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari daerah kepala dan
leher bagian kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung dan paru-paru
yang terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan bermuara
di pembuluh balik (vena) di bawah selangka kanan.
2) Pembuluh Limfa Kiri

16
Disebut juga sebagai pembuluh dada, terbebtuk dari cairan limfa
yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri,
dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini bermuara di vena bagian
bawah di selangka kiri.

Peredaran limfa merupakan peredaran terbuka. Peredaran dilmulai dari


jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan ini selanjutnya
akan masuk ke dalam kapiler limfa. Dan kapiler limfa akan bergabung dengan
kapiler limfa yang membentuk pembuluh limfa yang lebih besar dan akhirnya
bergabung menjadi pembuluh limfa besar yaitu pembuluh limfa kanan dan
kiri. Kurang dari 100 mili cairan limfa akan dialirkan oleh pembuluh limfa
menuju vena dan dikembalikan ke dalam darah.

b. Organ-organ Limfoid

Organ-organ limfoid berperan sebagai tempat hidup sel fagositosik.


Organ-organ limfoid terdiri atas :

a) Limfa
Limfa merupakan organ limfoid yang paling besar. Kelenjar yang
dihasilkan dari limfa berwarna ungu tua. Limfa terletak di bagian belakang
lambung. Fungsi limpa adalah untuk membunuh kuman penyakit, membentuk
sel darah putih dan antibodi serta menghancurkan sel darah merah yang sudah
tua.
b) Nodus Limfa
Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut
nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut
sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa
adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam limfa.
c) Sumsum Tulang

17
Sumsung tulang merupakan jaringan penghasil limfosit. Sel-sel
limfosit yang dihasilkan akan mengalami perkembangan. Limfosit yang
berkembang di dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B. sedangkan
limfosit yang berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi limfosit T.
limfosit ini akan berperan dalam melawan penyakit.
d) Timus
Timus memiliki fungsi spesifik yaitu tempat perkembangan limfosit
yang di hasilkan dari sumsum merah umtuk menjadi limfosit T. timus tidak
berperan dalam memerangi antigen secara langsung seperti pada organ-organ
limfoid yang lain. Untuk memberikan kekebalan pada limfosit T ini, maka
timus mensekresikan hormone tipopoietin.
e) Tonsil
Tonsil disebut juga amandel. Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan
pangkal tenggorokan. Tonsil mensekresikan kelenjar yang banyak
mengandung limfosit, sehingga tonsil dapat berfungsi untuk membunuh bibit
penyakit dan melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring.

2.2 Sistem Peredaran Darah pada Hewan


1. Sistem peredaran darah pada katak (Amfibia)

18
Katak mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda, jantung
katak terdiri dari tiga ruangan yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik.
Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilikmaka darah banyak
mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik
jantung.

Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri.
Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus
venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi pencampuran
darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2. Dari ventrikel darah yang kaya
O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O 2 di alirkan
ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2. Peredaran darah katak termasuk
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya darah melewati jantung
dua kali).

2. Sistem peredaran darah pada ikan (Pisces)

Ikan memiliki sistem peredaran darah tertutup dan tunggal,


jantungnya terdiri atas dua ruang yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi
darah yang miskin oksigen. Darah yang berasal dari bilik jantung kemudian

19
dipompa melalui aorta yang akan menuju insang, karbondioksida dilepaskan
dan oksigen pun diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang
banyak mengandung oksigen kemudian di alirkan ke seluruh tubuh.
Arah peredaran darah ikan yaitu : darah dari jantung keluar melalui
aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri
brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler dan terjadi pertukaran gas yaiu
CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang, darah mengalir ke
aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O 2 dan
sari makanan serta mengikat CO2. Selanjutnya darah kembali ke jantung
melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior. Peredaran
darah ikan termasuk peredaran darah tunggal karena dalam peredarannya,
darah melalui jantung satu kali.
3. Sistem perdaran darah pada reptile (Reptilia)

Reptil mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan ganda,


jantungnya terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik
kiri dan bilik kanan. Jantung reptile memiliki dua buah aorta, aorta kana dan
aorta kiri. Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh
tubuh. Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan kanan mengalirkan
darah ke bagian belakang tubuh.

20
4. Sistem peredaran darah pada burung (Aves)

Burung memiliki sistem peredaran tertutup dan ganda. Alat-alat


peredaran darah pada burung merpati terdiri atas jantung serta pembuluh
darah. Jantungnya terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri dan kanan serta
bilik kiri dan kanan. Dalam tiap ruang jantung burung dibatasi sekat yang
jelas sehingga darah yang mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru
tidak bercampur dengan darah yang mengandung karbon dioksida yang
berasal dari seluruh tubuh.

5. Sistem peredaran darah pada mamalia

21
Jantung mamalia terdiri dari empat ruangan yaitu serambi kanan dan
kiri serta bilik kanan dan kiri. Sekat di antara serambi kanan dan serambi kiri
sangat jelas sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O 2 dan yang
miskin O2.

Proses sirkulasi pada mamalia :

Ventrikel kanan memompa darah ke paru-parumelalui arteri


pulmonalis. Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru kanan
dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah
yang kaya akan oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmonalis
ke atrium kiri jantung. Kemudian darah yang kaya akan oksigen mengalir ke
dalam ventrikel kiri, ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium
berkontraksi.

Selanjutnya, ventrikel kiri akan memompa darah yang kaya akan


oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistematik. Darah
meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta, yang mengirimkan darah ke arteri
yang menuju ke seluruh tubuh.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua yaitu sistem peredaran terbuka dan
tertutup. Sistem peredaran terbuka adalah peredaran atau distribusi darah
keseluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah
secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Sedangkan
sistem peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh.

Sistem sirkulasi tersusun atas dua komponen utama yaitu :


a. Jantung, sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh. .
b. Pembuluh, saluran yang akan dilewati oleh cairan yang beredar ke seluruh
tubuh.

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, sehingga


diharapkan kepada para pembaca untuk dapat memberikan kritik, saran, atau
evaluasi terhadap makalah kami.

23
DAFTAR PUSTAKA

Bevelander, Gerrit. 1979. Dasar-dasar Histologi Edisi Kedelapan. Erlangga: Jakarta.

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Erlangga : Jakarta.

Djuhanda, Tatang. 1984. Analisa Struktur Vertebrata Jilid Dua. Armico : Bandung.

Helendra. 2013. Struktur Hewan. UNP Press: Padang.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Kasinus : Yogyakarta.

Kimball, John. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid Dua. Erlangga : Jakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai