OLEH KELOMPOK 2
SESI : B
DOSEN PEMBIMBING :
PADANG
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan hidayah nya kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini
dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Umum
dengan judul Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang...............................................................................................
........................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah..........................................................................................
........................................................................................................................2
c. Tujuan Pembahasan.......................................................................................
........................................................................................................................2
Bab II Pembahasan
a. Kesimpulan....................................................................................................
........................................................................................................................57
ii
b. Saran..............................................................................................................
........................................................................................................................58
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan.
Hal ini mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut,dengan suatu sistem
yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini, memungkinkan para ahli lebih mudah
mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam itu. Dasar klasifikasi makhluk
hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi,
fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh
hewan dan tumbuhan. Berdasar kesamaan ciri, kita dapat mengklompokan atau
mengklasifikasikannya. Kegiatan pengklasifikasikan makhluk hidup bertujuan untuk
memeprtmudag mengenal objek yanng beraneka ragam dengan cara mencari
persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Klasifikasi juga
mempermudah dalam pemberian nama ilmiah terhadap suatu individu.
2. Rumusan Masalah
Makalah ini merumusakan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian keanekaragaman makhluk hidup?
2. Bagaimana organisasi kehidupan?
3. Apa pengertian klasifikasi makhluk hidup?
4. Bagaimana pengklasifikasian makhluk hidup?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Keanekaragaman makhluk hidup tingkat gen
Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang kita kenal sebagai sel.
Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu
memiliki jumlah variasi susunan gen yang berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan
peenyusun Gen setiap makhluk hidup adalah sama, namun jumlah dan susunanya
yang berbeda-beda sehingga menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
Keanekaragaman makhluk hidup merupakan perbedaan atau variasi gen yang
terdapat dalam suatu spesies makhluk hidup. Contoh buah durian yang memiliki
kulit tebal, kulit tipis, dagingnya tebal, berdaging buah tipis, biji besar atau biji kecil.
Demikian pula dengan buah mangga yang mempunyai ukuran, warna, bentuk dan
tekstur serta rasa daging buah yang tidak sama dengan yang mangga lainnya. Mangga
mempunyai beberapa variasi yaitu mangga golek, mangga apel, mangga gedong dan
mangga kuini.
Makhluk hidup tersusun atas unit satuan kecil yang kita kenal sebagai sel.
Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu
3
memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan
penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah sama, namun jumlah dan susunannya
yang berbeda-bbeda sehingga menampilkan sifat-sifat yang berbeda-beda pula.
4
hidup. Variasi ini disebabkan karena adanya rekombinasi (pencampuran) gen-
gen dalam jenis tersebut sehingga melahirkan variasi yang lebih beragam.
5
Sistem klasifikasi pada keanekaragaman makhluk hidup
6
1. Sistem klasifikasi buatan (artificial)
Klasifikasi menurut sistem ini adalah suatu cara pengelompokan
organisme berdasarkan satu ataau beberapaa ciri dengna atau tanpa
membbandingkan organisme tersebut ddengan organisme lainnya. Ciiri
yang umumnya diamati pada sistem klasifikasi iini anttara laiin: ciri
morfologi, alat rreprooduksi, habbiitat dan penampakan makhluk hidup
(benntuk dan uukurannya) penganut ssistem klasifikasi ini adalah
Aristtoteles (384-322 sm) dan Theophrasus (muurid Aristoteles).
.
PENYEBAB TERJADINYA KEANEKARAGAMAN MAHKLK HIDUP
7
Faktor yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman hayati ada dua
macam, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan
penurunan sifat dari induk kepada anaknya. oleh karenanya, faktor genetik amat
ditentukan oleh gen. Sementara faktor lingkungan adalah faktor yang muncul dari
lingkungan fisik, kimia, dan abiotik seperti suhu, cahaya, makanan, mineral, air, dsb.
2. Keadaan Lingkungan
Selain faktor genetik, lingkungan juga memgang peranan yang ening dalam
mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contohnya, di daerah yang lebih subur
biasanya akan terdapat lebih banyak jenis makhluk hidup bila dibandingkan dengan
daerah yang gersang. Itu membuktikan bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh
terhadap keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah.
8
B. BUKTI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam konteks biologi yang modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang
diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi dibawa oleh gen yang diwariskan pada
keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh
mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti
yang terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen melalui reproduksi seksual
.
a. Jean Baptiste Lamarck (1744 -1829)
Lamarck mengatakan bahwa evolusi diakibatkan perubahan sifat yang
diwariskan. Menurut Lamarck, makhluk hidup selalu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penyesuaian tersebut akhirnya akan menyebabkan makhluk hidup
tersebut mengalami perubahan (baik secara morfologis, fisiologis maupun tingkah
laku). Perubahan inilah yang kemudian akan diwariskan pada keturunannya.
Akibatnya, generasi berikutnya akan mendapatkan akumulasi perubahan yang
diperoleh dari nenek moyangnya.
Teori Lamarck biasa dicontohkan dengan jerapah. Menurutnya, nenek
moyang jerapah semua berleher pendek. Tetapi karena kebiasaan menjulurkan leher
untuk menjangkau dedaunan muda yang letaknya tinggi di ujung batang, maka lama-
kelamaan lehernya mengalami pemanjangan. Pemanjangan leher inilah yang
kemudian diwariskan pada keturunannya, sehingga kini kita melihat jerapah berleher
panjang.
9
b. Charles Darwin (1809 – 1882)
1. Adaptasi
10
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan dan
tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi yang
dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
a. Adaptasi Morfologi
b. Adaptasi Fisiologi
11
2. Variasi
Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa genetis yang
menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda
satu sama lain. Sebagai contoh, pada dasarnya semua orang di bumi membawa
informasi genetis sama. Namun ada yang bermata sipit, berambut merah, berhidung
mancung, atau bertubuh pendek, tergantung pada potensi variasi informasi
genetisnya.
Evolusionis menyebut variasi dalam suatu spesies sebagai bukti kebenaran
teorinya. Namun, variasi bukanlah bukti evolusi, karena variasi hanya hasil aneka
kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak menambahkan karakteristik
baru pada informasi genetis.
Variasi selalu terjadi dalam batasan informasi genetis yang ada. Dalam ilmu
genetika, batas-batas ini disebut "kelompok gen" (gene pool). Variasi menyebabkan
semua karakteristik yang ada di dalam kelompok gen suatu spesies bisa muncul
dengan beragam cara. Misalnya pada suatu spesies reptil, variasi menyebabkan
kemunculan varietas yang relatif berekor panjang atau berkaki pendek, karena baik
informasi tentang kaki pendek maupun panjang terdapat dalam kantung gen.
Namun, variasi tidak mengubah reptil menjadi burung dengan menambahkan
sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah metabolisme mereka. Perubahan
demikian memerlukan penambahan informasi genetis pada makhluk hidup, yang
tidak mungkin terjadi dalam variasi.
3. Seleksi Alam
12
Perubahan tersebut bersama dengan adapatsi akan menciptakan perubahan secara
genetik dan morfologi, sehingga akan berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati.
Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan
maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan
bernafas.
Tumbuhan :
1. reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau bergerak
sebagian tubuh.
2. tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas
secara pasif.
3. menyusun zat-zat makanan sendiritumbuh kembang berlangsung selama
hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu.
4. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.
13
Hewan :
1. memiliki alat pernafasan khusus.
2. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif.
3. Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat.
4. Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua bagian
tubuh jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.
2 Pohon
mangga
3 Pohon
mangga
4 Kacang tanah
5 Sapi
6 Kambing
7 Ayam
8 Ikan
9 Kucing
10 Burung
Pembahasan
14
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak
dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan
berkembang.
Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati
dengan jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri
malu dan gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari.
Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan
batang. Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya
gerak batang dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak
organ di tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada
tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan
bersel tunggal)
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada
tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak
punya organ khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan
melalui organ pernafasan khusus.
Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja
berbeda bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan
fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah
ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.
Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan
15
maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan
bernafas.dimana pada pengamatan kali ini kita bisa beri contoh tentang
pengamatan suatu objek yaitu:
2) Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 1 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya
Cara Kerja
Seismonasti dan Niktinasti
16
a. Seismonasti
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pot putri malu sebaiknya disediakan beberapa
hari sebelumnya agar ketika percobaan dalam
keadaan segar. Caranya dengan mencari tanaman
putri malu dan memindahkan dengan tanpa
mengganggu akarnya (mengikutkan bagian
tanahnya).
3. Letakkan pot putrid malu di meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan kasar
pada bagian daun dengan menggunakan
penggaris
4. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja
(table yang disediakan)
b. Niktinasti
(2) Berilah tanda A pada pot petama dan B pada pot kedua
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutup dengan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya (jangan menyentuhnya)
(7) Amati yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan
dengan pot A
17
(8) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang
disediakan)
2) Geotropisme
(1) Sediakan dua pot kecil untuk tanaman kacang merah. Tanamlah
3 biji kacang merah pada setiap pot 1-2 minggu sebelum percobaan
dimulai. Pembuatan pot ini sebaiknya di tempat terang dan terbuka
agar tanaman kacang merah tumbuh dengan tegak.
(2) Beri label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya.
Tabel
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
Pot putri
No Mula- ½ jam
malu
mula kemudian
Disimpan
Tetap
1 di tempat Membuka
membuka
terang
18
Ditutup
dengan
penutup
2 Membuka Menutup
yang
kedap
cahaya
19
Pengamatan hari
Jenis 1 2 3 4 5 6 7 Keterangan
pot
A Batang tumbuh tegak
B
Batang membengkok
ke atas menuju
matahari
- Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-
tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
- Niktinasti
20
- Geotropisme negatif
Kesimpulan
- Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan
agak cepat. Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
- Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun
putri malu tersebut mulai menguncup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang
berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.
- Tujuan putri malu mengacupkan daunnya ialah sebagai alat untuk
pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk
melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
- Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negative.
21
purpurea). Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan
membuka kembali jika matahari terbit.
22
2) Untuk membuktikan bahwa respirasi menghasilkan
karbondioksida (Co2)
a) Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya
b) Air suling, bila tidak ada bias digunakan air tawar
secukupnya
c) Botol selai / botol mulut lebar 3 buah
d) Plastisin secukupnya
e) Sedotan limun 6 buah
f) Spidol 1 buah
g) Selang plastic kecil 1 meter
h) Kertas saring (jika perlu) 2 lembar
i) Corong plastic ukuran kecil 1 buah
23
g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan
spidol, kemudian letakkan secara horizontal
h) Lakukan langkah a-g dengan cara yang sama, namun kecambah diganti
dengan kecoa atau belalang dan diberi label B
i) Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai control) dan diberi label C
j) Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes
tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi warna merah
k) Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang 5
menit selama 5 kali pengamatan
l) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)
2) Respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)
a) Membuat air kapur jenuh
(1) Larutkan kapur tohor atau kapur sirih ke dalam 250 ml hingga jenuh
(sebagian ada yang tidak melarut)
(2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang jernih
(3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastic kecil, hati-hati agar
endapan kapur tidak ikut tersedot.
(4) Bila anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air menjadi
keruh. Bila hal ini terjadi lakukan penyaringan dengan menggunakan kertas
saring yang diletakkan pada corong plastic, hingga diperoleh air kapur yang
benar-benar jernih
b) Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai A,B, dan C dengan ukuran
yang sama, lebih kurang 50 ml
c) Pasanglah perangkat percobaan lainnya yaitu sedotan limun dan plastisin.
d) Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan untuk
bernafas. Selanjutnya hembuskan nafas anda pada botol B melalui sedotan
limun 1
e) Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol B menjadi
keruh
24
f) Amati kedudukan air berwrna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
setiap respirometer
g) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table pengamatan)
25
m m m
t t t t T
e e e e e
C t t t t t
a a a a a
p p p p p
e. Pembahasan
26
3 botol yang diberi label A, B, dan C berisi endapan air kapur sirih mula-mula
dalam keadaan jernih. Ketiga botol diberi sedotan limun (1) dan (2) dengan
posisi yang berbeda
27
c. Pada respirometer C tetesan pewarna (eosin) tidak berjalan karena dalam
respirometer tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi.
3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Air kapur
sirih yang paling keruh pada botol B. Hal ini disebabkan respirasi
menghasilkan Co2 yang ditandai keruhnya air setelah diberi hembusan nafas.
Flora dan fauna di kelompokan menjadi tiga daerah ,yaitu daerah asia
(asiatis), daeah peralihan eah dan dyang mendapatkan pengaruh dari Australia
antara asiatis dengan peralihan di batasi garis Wallace.
28
hutan menghijau di musim penghujan dan meranggas
pada kemarau
pada bagian dasar hutan, semak masih bias tumbuh
3) stepa
4) sabana
6) padang rumput
29
B. PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA
Contoh :
Fauna bagian timur meliputi daerah papua ,kepulauan aru dan beberapa
pulau sekitar nya cirri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran
kecil,banyak terdapat burung berbulu indah ,hewan berkantong .contoh nya
sebagai berikut:
a) kanguru pohon
b) musang berkantong
c) burung kasuari
d) burung cendrawasih
30
e) burung kakatua berjambul merah
Jenis fauna ini di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang
berbeda dengan fauna di daerah asiatis maupun australis jenis fauna peralihan
terdapat di Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna peralihan :
b) anoa
c) babi rusa
d) burung maleo
A. Pandangan islam tentang asal usul manusia serta surat dan ayat yang
mempertegas pandangan islam
31
Pertama, allah telah menciptakan manusia pertama daripada
tanah (Adam). kedua, penciptaan manusia kedua daripada bahan baku
manusia pertama (Hawa). ketiga, penciptaan manusia daripada bahan
baku manusia pertama (Adam) dan manusia kedua (Hawa). oleh itu,
kita sebagai anak cucu Adam haruslah merasa bangga karena kita ini
daripada sebaik-baik kejadian dan lebih mulia daripada makhluk yang
lain. Dalam surah Al-Qiyamah (75:37-39), penciptaan manusia terbagi
menjadi empat tahap.
32
Berbicara tentang asal-usul kejadian manusia mengharuskan
kita untuk berbicara tentang asal-usul kehidupan dan hidup. Teori
pertama yang dapat dikenali dari Aristotle (384-322M) yang disebut teori
Abiogenesis atau Generasio Spontanea. Menurut teori ini, semua yang
hidup muncul secara terus menerus dari yang mati atau materi.
Namun teori ini di ragui oleh Lazardo Spanlazani, frencesco
Redi (dari Itali) dan Louise pasteur (dari perancis), berhasil membuktikan
bahwa makhluk hidup tidak dari materi yang mati. Semenjak itu, pada
tahun 1860, telah muncul teori baru yang menyatakan bahwa semua
makhluk yang hidup berasal dari yang hidup sebelumnya (omne vivum
ex vivo).
33
Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara
ringkas memaparkan bahwa:
34
keyakinan yang membabibuta masyarakat pada intergritas moral
ilmuwan.
Hal ini dapat dilihat melalui dalam diagram yang dibuat oleh
Washbum (tahun 1960). Persoalan jika benar manusia berasal dari kera
mengapa manusia tidak berubah menjadi kera dan begitu juga
sebaliknya. Oleh sebab itu, manusia dan kera berbeda dan teori ini tidak
relevan.
35
C. Dasar-dasar Taksonomi (klasifikasi, Identifikasi,
Binominal Nomenclature )
a. Klasifikasi
1. Pengertian klasifikasi
2. Dasar Klasifikasi
a. Klasifikasi Kladistik
Ilmu dalam sistematika mengenai cara pengelompokkan
berbagai komponen berdasarkan karakteristiknya.
b. Klasifikasi Alami
Tokoh klasifikasi sitem alami adalah Aristoteles yang membagi
makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom) yaitu hewan dan
tumbuhan.Hewan dibagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan habitat dan perilakunya sedangkan tumbuhan
dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.
36
c. Klasifikasi Buatan
Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne
yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan atas persamaan dan perbedaan
struktur tubuh makhluk hidup.
d. Klasifikasi filogenik
Klasifikasi ini dikelompokkan berdasarkanjauh dekatnya
kekerabatan antarorganisme atau kelompok dengan melihat
keturunan dan hubungan kekerabatan.
e. Klasifikasi fenetik
Klasifikasi berbagai macam organisme erdasarkan kesamaan
atau kemiripan morfologi dan sifat lainnya yang tidak
tergantung pada asal evolusi organisme yang bersangkutan.
f. Klasifikasi Artifisial
Klasifikasi berdasarkan persamaan ciri atau sifat
morfologi,fisiologi, dan anatomi yang terdapat pada makhluk
hidup.
g. Klasifikasi Modern
Klasifikasi ini didasarkan hubungan kekerabatan organisme, ciri-
ciri gen atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia.
3. Proses Klasifikasi
Ada tiga tahap yang dilakukan untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup
1. Pencandraan (Identifikasi) adalah proses mengidentifikasi atau
mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi
2. Pengelompokkan, setelah pencandraan makhluk hidup
dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri
serupa.
37
3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok ini diberi nama
untuk memudahkan dalam mengenal ciri-ciri makhluk hidup
4. Manfaat Klasifikasi
o Klasifikasi memudahkan kita dalam mempelajari makhluk
hidup yang beraneka ragam.
o Klasifikasi memuahkan kita mengetahui hubungan
kekerabatan atar jenis makhluk hidup.
o Klasifikasi memudahkan komunikasi
5. Tujuan klasifikasi
o Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan
ciri-ciri yang dimiliki.
o Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain.
o Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
o Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui
namanya atau belum memiliki nama.
a. Identifikasi
38
Identifikasi diartikan sebagai pengenalan (nama, tempat, nama
dan tempat yang belum diketahui) dalam klasifikasi.
b. Binominal Nomenclature
1. System Binominal Nomenclature
39
Nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu
dimulai dengan hurug besar
Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan genus
dan kata kedua menunjukkan spesies.
Contoh nama padi Oryza sativa
40
D. Perkembangan Sistem Klasifikasi
1. Arti Penting
2. Asas Klasifikasi
41
yang sama. Contohnya sayap pada kelelawar dan sayap pada serangga
merupakan organ analog karena digunakan unutk dapat terbang. Carolus
Linnaeus, menemukan sistem klasifikasi yang modern. Pada tahun 1753, dia
menerbitkan suatu klasifikasi tentang tumbuhan, lalu pada tahun 1758
mengenai hewan, karena terbitannya tentang klasifikasi tersebut dia dijuluki
bapak taksonomi, nama yang diberikan untuk penemuan atau bahasan tentang
klasifikasi. Sistem klasifikasinya pada dasarnya merupakan sistem yang kita
gunakan saat ini, yaitu berdasarkan prinsip homologi. Klasifikasi yang modern
ialah mengelompokkan semua makhluk hidup yang saling berkerabat atau
berkaitan. Karena seringnya tidak ada sisa fosil dari moyang bersama, maka
kita harus menebak atau menerka-nerka kaitan atau kekerabatan evolusioner
dengan makhluk kesamaan organisme yang akan diklasifikasikan. Jika jumlah
ciri-ciri homolog terbesar, maka akan dikelompokkan bersama.
Sistem Klasifikasi
1. Klasifikasi 2 kingdom
42
43
2. Klasifikasi tiga kingdom
44
3. Klasifikasi empat kingdom
Klasifikasi ini ada atas usulan dari Whittaker pada tahun 1969.
Organismenya dibagi yaitu kingdom monera, kingdom protista, kngdom fungi,
kingdom plantae dan kingdom animalia. Kingdom monera, kingdom ini
terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Kingdom ini tidak memiliki
membran inti. Kingdom protista, terdiri dari makhluk hidup yang memiliki
selaput inti dan bersel tunggal. Umumnya protista hidup di air, ada di air tawar
dan air laut, dan juga ada d tempat yang lembab. Protista dikelompokkan pula
menjadi tiga yaitu protista yang menyerupai hewan (protozoa), protista yang
menyerupai tumbuhan (ganggang), protista yang menyerupai jamur. Kingdom
fungi, Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan
memiliki peran sebagai dekomposer pada lingkungan. Jamur mendapatkan
makanan dengan cara saprofit atau parasit. Kingdom plantae, Plantae atau
tumbuhan ialah makhuk hidup yang mempunyai membran inti (Eukariotik)
yang dapat membuat makanannya sendiri dan bersel banyak. Pada umumnya
plantae hidup di darat. Perkembangbiakannya bisa secara kawin dan tidak
kawin. Kingdom animalia, Animalia atau hewan adalah organisme yang
memakan makhluk hidup lain untuk kebutuhan makanannya. Sel-sel hewan
45
tidak memiliki dinding sel. Hewan ada yang tinggal di laut, di air tawar, dan
juga di darat.
46
5. Klasifikasi enam kingdom
47
Kingdom fungi, Fungi adalah sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh, Fungi memiliki
bermacam-macam bentuk. Kingdom plantae. Kingdom animalia, hewan
tidak dapat membuat makan sendiri sehingga bersifat heterotrof.
48
E. KLASIFIKASI ORGANISME
49
Ingemarsson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia. Sejak kecil
Linnaeus dilatih menjadi seorang gereja yang setia, tetapi dia kurang tertarik.
Itu dikarenakan dia lebih tertarik dalam studi botani. Tahun 1732 Badan
Akademik Ilmu Pnegetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk
meneliti Laplandia. Dan hasilnya dicetak pada tahun 1737 dengan judul “Flora
Laponica”. Pada tahun 1735 Linnaeus pindah ke Belanda. Disana dia
mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Pada tahun 1739
Linnaeus menikah dengan seorang wanita bernama Sara Elisabeth Morea di
Stockholm. Pada tahun 1741 dia mendapatkan gelar profesor dalam bidang
kedokteran di Univrsitas Uppsala. Pada tahun 1757 dia mendapatkan gelar
kebangsawanan (von) dari Raja Swedia Adolf Fredrik. Pada tahun 1774 dan
1776 dia terkena serangan stroke. Pada 10 Januari 1778 di Uppsala Linnaeus
meninggal dunia.
50
Berdasarkan dasar-dasar klasifikasi tersebut, sistem
klasifikasi dibedakan menjadi :
51
4. Klasifikasi Sistem Modern
52
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson kelas.
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Tingkatan terkecil dari klasifikasi makhluk hidup adalah species dan yang
terbesar adalah kingdom. Species yang berkerabat dekat ditempatkan dalam
satu tingkatan yaitu genus. Beberapa genus dimasukkan ke dalam satu famili.
Beberapa famili dimasukkan ke dalam satu ordo. Beberapa ordo dimasukkan
ke dalam satu kelas. Beberapa kelas dimasukkan ke dalam satu divisio untuk
kelompok tumbuhan atau ke dalam satu filum untuk kelompok hewan.
Beberapa divisio atau filum dimasukkan ke dalam satu kingdom.
Bahasa
Bahasa Bahasa
Indones
Latin Inggris
ia
Kerajaa
Regnum Kingdom
n
53
Phylum Phylum Filum
1. Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi. Semula makhluk hidup
di dunia ini hanya dikelompokkan menjadi dua kingdom, yaitu plantae dan
animalia. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini makhluk
hidup dikelompokkan menjadi enam kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi,
Plantae, Animalia, dan Virus.
1. Thallophyta
2. Bryophyta
3. Pteridophyta
4. Spermatophyta
54
o Filum Kingdom Animalia
3. Kelas
Setiap divisi atau filum dapat dipecah lagi menjadi kelompok yang
lebih kecil yang dikenal kelas. Dasar pengelompokannya menggunakan sifat
atau ciri yang masih umum. Misalnya, divisi spermatophyta dibedakan lagi
menjadi beberapa kelas berdasarkan keping bijinya, menjadi kelas monokotil
dan kelas dikotil.
4. Ordo
Setiap kelas dapat dipecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil
yang disebut ordo. Dasar pengelompokannya adalah sifat atau ciri khusus dari
ciri yang digunakan sebagai dasar pengelompokan tingkat kelas. Misalnya,
kelas monokotil dapat dibedakan menjadi beberapa ordo, di antaranya :
1. Rumput-rumputan (Poales)
2. Rumput teki (Cyperates)
3. Jahe-jahean (Zingiberales)
4. Bakung-bakungan (Liliales)
55
5. Pandan-pandanan (Pandanales)
5.Famili
Berdasarkan sifan dan ciri yang lebih khusus, setiap ordo dapat
dibedakan lagi menjadi beberapa famili. Misalnya, ordo liliales dapat
dibedakan menjadi famili lili-lilian (Liliaceae), dan amarilis
(Amaryllidaceae).
6. Genus
Setiap famili dapat dibedakan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yaitu
dikenal dengan Genus. Anggota-anggota genus mempunyai persamaan ciri
yang lebih banyak bila dibandingkan tingkatan takson di atasnya. Misalnya,
famili liliceae terbagi menjadi, genus lili (Lilium), lidah buaya (Aloe), dan
bawang-bawangan (Allium).
7. Species
Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para
ilmuwan, akhirnya melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur atau tata
nama biner yang meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis
a. Nama jenis
Nama jenis untuk hewan atau tumbuhan terdiri atas dua
kata tunggal (mufrad) yang sudah dilatinkan.
56
b. Nama marga (genus)
Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku
kata benda berbentuk tunggal (mufrad). Huruf pertamanya ditulis
dengan huruf besar.
c. Nama suku (familia)
57
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi,D.A,DKK.2012.BIOLOGI.Jakarta:Erlangga
Tim Biologi Umum. 2013. Bahan Ajar Mata Kuliah Biologi Umum. Padang:
STKIP
http://www.artikelsiana.com/2014/09/apa-itu-keanekaragaman-
hayati-gen-jenis.html#