OLEH :
KELOMPOK 4
DOSEN PEMBIMBING :
Dra. NURSYAHRA,M.Si
PADANG
2017
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, penulis haturkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan
Inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah taksonomi
tumbuhan tinggi dengan baik.
Pada penulisan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak,sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam membuat makalah ini.
Namun, tak lepas dari semua itu, penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik agar penulis dapat membagun tugas-tugas yang baik dan benar dimasa depan. Terima
kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah tumbuhan Angiospermae..................................................................... 2
2.2 Pengertian dan ciri-ciri Angiospermae............................................................. 2
2.3 Pengertian dan ciri-ciri Classis Monocotyledoneae......................................... 6
2.4 Klasifikasi Ordo dari Classis Monocotyledoneae............................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae
yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun
yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita
konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung,
buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah
kariopsis dari Graminae misalnya padi dan jagung. Angiospermae dibedakan ke dalam dua
kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah tumbuhan Angiospermae
2. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri tumbuhan angiospermae
3. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri monocotyledoneae
4. Untuk mengetahui Klasifikasi Ordo dari Classis Monocotyledoneae
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Angiospermae
Sejarah penemuan Angiospermae tidak terlepas dari penemuan Robert Brown pada
tahun 1827. Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690)
bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan
dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene
atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap
sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian
yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.
Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar
terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama
Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister
menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga
(penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang
benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua
tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian
terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.
Angiospermae dikenal sebagai golongan tumbuhan yang telah memiliki bunga sejati.
Nama angiospermae diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ
reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya merupakan modifikasi dari daun dan
batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (bakal biji
yang terlindung didalam bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain.
Tumbuhan yang memiliki bunga ini disebut dengan nama Anthophyta atau Magnoliophyta
(tumbuhan bunga). Nama Angiospermae ini diambil dari penggabungan dua kata bahasa
Yunani Kuno: aggeion (penyangga atau pelindung) dan sperma (biji) yang diperkenalkan
oleh Paul Hermann pada tahun 1960. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern,
kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio.
2
Kelompok tumbuhan ini memiliki jaringan pembuluh pada batangnya. Memiliki ovul
(putik) dengan 1 atau lebih karpel dengan 1 atau banyak bakal biji. Organ ini berhubungan
langsung dengan stigma (kepala putik) yang merupakan jalan tempat masuknya serbuk sari
(polen), ini merupakan elemen dasar dari gynoecium. Sedangkan alat kelamin jantan berupa
(androecium) stamen yang mengaduk serbuk sari (pollen) yang terletak pada athena (kepala
sari) dan tangkai sari (filamen). Setelah terjadinya penggabungan sel kelamin jantan dan
betina ovul akan berkembang menjadi biji dan dinding ovari akan berkembang menjadi
lapisan buah. Pada angiospermae ini dikenal dengan pembuahan ganda.
3
Daur hidup Angiospermae
1. Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk
mikrospora (2n)
2. Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan
mikrospora yang haploid (n)
3. Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa
butir serbuk sari yang haploid (n)
4. Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah
secara meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel
megaspore yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)
5. Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga atau
sel kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata mitosis tiga kali
berturut-turut. Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma,
disebut kariokinesis. Dari kariokinesis dihasilkan delapan inti (nucleus) yang akan
tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar
yang bersatu disebut Inti Kandung Lembaga Sekunder (2n).
4
6. Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh
(tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua
inti, yaitu satu inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n) membelah lagi secara
kariokinesis sehingga ;menghasilkan dua inti, yaitu sati inti sperma I (n) dan satu inti
sperma II (n).
7. Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif mengalami
degenerasi. Inti sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zygot (2n). Inti
sperma II (n) membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan
endosperma (3n). pembuahan dada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
8. Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai
cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan
makanan bagi embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji,
disebut biji. Ketika biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah
yang melindungi biji dan membantu pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang
sesuai maka akan timbuh menjadi sporofit baru.
5
makro dan mikrosporofil terpisah mikrosporofil (benang sari) terpisah
berupa spermatozoid yang masih atau terkumpul pada suatu bunga.
gerak aktif. Berupa inti sperma (inti generatif)
yang tidak bergerak aktif.
Hampir selalu dengan anemofili. Bermacam-macam
Serbuk sari jatuh langsung pada (autofili,anemofili, hidrofili,
Penyerbuka bakal biji. zoofili,dll).
n Jarak antara penyerbukan sampai Serbuk sari jatuh kekepala putik
pembuahan relatif panjang. Jarak penyerbukan sampai
pembuahan lebih pendek
Akar dan batang berkambium, Ada yang berkambium ada yang
selalu mengadakan pertumbuhan tidak, ada yang menebal sekunder,
menebal sekunder,berkas ada yang tidak berbekas pembuluh
pembuluh pengangkutan kolateral pengangkutan ada yang
terbuka. xylem terdiri atas trakeida berkolateral terbuka dan ada yang
Anatomi
saja dan floem tanpa sel-sel berkolateral tertutup, ada yang
pengiring bikolateral.
Xilem terdiri dari trakea dan
trakeida dan floem dengan sel-sel
pengiring.
Kelompok tumbuhan monocotyl memiliki habitus herba, semak, perdu atau ada yang
menyerupai pohon, dan ada yang berupa liana (rotan). Kelompok tumuhan ini ada yang hidup
diair (hidrofit), higrofit, epifit, dan xerofit. Tumbuhan monokotil memiliki sistem perakatan
serabut dimana akar lembaga tidak tumbuh, namun muncul akar-akar lain yang sama
besar,hampir sama panjang,dan tidak bercabang. Batangnya dari pangkal ke ujung hampir
sama besar dan umunya tidak bercabang, ruang dan buku jelas, daun umumnya daun tunggal,
biasanya memiliki pelepah daun, terkadang memiliki lidah daun yang dianggap sebagai
metamorfosis dari stipula (daun penumpu). Pertulangan daun umumnya sejajar dan
melengkung, namun ada juga yang menjari seperti pada keladi-keladian dan menyirip
sepeerti daun pisang. Akar dan batang umumnya tidak berkambium dengan ikatan pembuluh
6
yang terletak tersebar dengan tipe kolateral tertutup. Perhiasan bunga umumnya kelipatan 3
dan biji memiliki satu kotiledon.
Aspek
Dicotyledoneae Monocotyledoneae
pembeda
Biji mempunyai lembaga dengan Biji mempunyai lembaga denggan 1
2 daun lembaga. daun lembaga yang mengalami
Pada waktu berkecambah belah metamorfosis menjadi alat penghisap
Biji menjadi 2 bagian. makanan dari endosperm bagi
lembaga.
Pada waktu berkecambah biji tidak
membelah
Lembaga/ Akar terus tumbuh menjadi akar Akar lembaga kemudian mati,
kecambah tunggang yang bercabang-cabang disusul dengan pembentukan akar-
dan akhirnya membentuk sistem akar yang kurang lebih sama besar
akar tunggang. dan keseluruhannya membentuk
Ujung akar lembaga dan ujung sistem akar serabut.
pucuk lembaga tidak mempunyai Ujung akar lembaga dilindungi oleh
pelindung yang khusus. koleoriza. Ujung pucuk lembaga
dilindungi oleh koleoptil.
Batang Batang dari pangkal keujung Batang dari pangkal keujung hampir
seperti kerucut panjang, sama besar, tidak bercabang-cabang.
bercabang-cabang, buku-buku dan Buku-buku dan ruas-ruas batang
ruas tidak jelas. tampak jelas.
Daun Daun tunggal atau majemuk, Daun tunggal,berupih, kadang-
sering kali disertai daun penumpu, kadang mempunyai lidah-lidah yang
jarang mempunyai upih, daun dianggap sebagai metamorfosisnya
duduknya tersebar atau berkurang. daun penumpu. Daun duduknya
Tulang daun menyirip atau berseling atau merupakan rozet.
menjari. Tulang daun sejajar atau melengkung
Pada cabang sering terdapat 2 Pada cabang, daun pertama hanya 1
7
daun pertama yang duduk terletak dalam ketiak cabang didalam
berhadapan dan terletak tegak bidang median.
lurus pada bidang median.
Bunga Bagian-bagian bunga berbilangan Bagian-bagian bunga berbilangan
dua, empat, atau lima tiga (trimer)
(dimer,tetramer, dan pentamer)
Anatomi Baik akar maupun batang Batang maupun akar tidak memiliki
mempunyai kambium, sehingga kambium.
dapat tumbuh membesar
(pertumbuhan sekunder).
8
Lawrance (1964) membagi classis monocotyledoneae ini menjadi 10 ordo yaitu:
pandanales, helobiae, spathyflorae, glumiflorae, pricipes, synanthae, farinosea, liliflorae,
schitaminae, dan microspermae.
Ordo Pandanales
Ordo Helobiae
Ordo Glumiflorae
Ordo Pricipes
Ordo Spatyflrae
Ordo Farinosae
Ordo Schitaminae
Ordo Microspermae
Perbedaan masing-masing ordo pad classis monocotyledoneae dapat dilihat dari kunci
determinasi berikut:
1. Tidak memiliki perhiasan bunga, atau jika ada tereduksi seperti bulu-bulu keras,
braktea, seperti sisik.
2. Bunga-bunga susunannya bervariasi tetapi tidak dalam keriak dari braktea yang
seperti sekam
3. Perhiasan bunga tersusun oleh bulu-bulu keras atau sisik seperti sekam, daun
panjang kaku berbentuk pedang.........................................................Pandanales
9
3. Perhiasan bunga biasanya dari braktea yang lunak, tipis lunak,daun bervariasi
atau tidak ada,buah biasanya berbiji keras atau bacca
4. Biji tanpa endosperm, butir polendalam triads,buah satu biji.............Helobiae
4. Biji dengan endosperm, butir-butir polen dalam diads atau tetrads, buah lebih
dari satu biji...................................................................................Spathiflorae
2. Bunga-bunga didalam ketiak braktea seperti sekam kering.....................Glumiflorae
1. Perhiasan bunga umumnya ada dan dalam dua lingkaran, lingkaran dalam atau kedua-
duanya umumnya petaloid (kecuali pada Synanthae)
5. Tumbuhan selalu berkayu, daun umuumnya majemuk atau berlekuk,
bercangap,berbagi menjari
6. Daun buah 3 daam tiap bakal buah, tiap ruang 1 bakal biji..............Principes
6. Daun buah 2-4 tiap ruang banyak bakal biji.....................................Synanthae
5. Tumbuhan seperti herba (Herbaceus), atau jika berkayu daunnya tidak pernah
majemuk maupun flabellate
7. Biji tidak kecil,mempunyai endosperm
8. Endosperm seperti tepung.....................................................Farinose
8. Endosperm lunak, seperti tanduk atau tulang rawan
9. Stamen yang fertil 3-6, biji jarang berarillus.................Liliflorae
9. stamen yang fertil 1, biji berarillus................................Schitaminae
7. biji sangat kecil tanpa endosperm.........................................Microspermae
Tumbuhan pada ordo ini memiliki ciri-ciri daun berbentuk garis, bunga unisexsual,
dioecious atau monoecious, perhiasan bunga berambut atau dengan sisik yang kering,
Gynoecium dengan satu pistil, ovary 1 atau beberapa karpel, pollen diads, stamen satu sampai
banyak, buah seperti nut, biji dengan endosperm.
10
Familia Pandanaceae
Tumbuhan kelompok ini memiliki ciri-ciri: habitus berupa pohon atau perdu, tegak
atau kadang-kadang merambat. Mempunyai akar udara yang kuat, untuk menyokong batang
dan juga dihasilkan dari cabang batang. Tidak mengakumulasi silika tetapi raphida yang
tumbuh baik biasanya dalam ikatan pada sel-sel berlendir, berbagai bentuk kristal kalsium
oksalat juga terdapat dalam idioblas yang tersebar. Daun biasanya tersusun spiralis, 3 atau 4
baris, sangat rapat, sehingga kelihatannya tanpa ruas pada ujung batang dan cabang,berbentuk
garis atau pita, mempunyai pelepah, berlunas yang kuat dan banyak alur, kebanyakan berduri
kecil sepanjang lunas dan tepi daunnya. Tumbuhan berumah dua, bunga uniseksual, karangan
bunga panicula atau sangat rapat, perhiasan bunga tereduksi atau tidak ada, karangan bunga
mula-mula ditutupi oleh bractea yang berbentuk seludang atau seperti daun, bunga jantan
jarang dapat dibedakan, stamen sangat banyak dan rapat, lepas atau berupa berkas kelompok
yang tersebar pada sumbu yang berbentuk tongkol, filamen lepas atau berlekatan, antena 2
ruang (tiap ruang kadang-kadang terbagi lagi), basifix, pecah dengan celah vertical, ovarium
rudimenter ada tidak ada, tongkol bunga betina tunggal, bunga dengan atau tanpa staminodea
yang hipogin, pistil sangat banyak, berlekatan menjadi berkas atau sendiri-sendiri, ovarium
superus,1 ruang, bakal biji 1 atau banyak, placenta basal atau parietal, anatropus, stilus
pendek atau tidak ada stigma1 dan pistil kadang-kadang bersatu dengan stigmanya. Buah
syncarpous, tiap pistil tumbuh menjadi buah bacca yang seperti drupa atau buah yang
mengayu (berdaging didalamnya) bersatu menjadi buah majemuk. Biji kecil, endosperm
berdaging, embrio sangat kecil.
Familia ini mempunyai 3 genera yaitu: Pandanus, Freyeinetia, Sarranya. Familia ini
memiliki lebih kurang 300 jenis yang terdapat didaerah tropis Afrika, Asia, Polynesia,
Australia sampai kepulauan Hawai. Familia ini berbeda bentuknya dari kedua familia lain,
karena bentuknya seperti palm yang berkayu dengan buah besar berdaging serta syncarpus.
Dari daerah asalnya daun pandanus berguna untuk tikar, pakaian, macam-macam alat rumah
tangga, sedangkan daging buah yang masih muda dari beberapa jenis merupakan bahan
makanan.
11
Contoh spesies pada familia ini antara lain: Pandanus tectorius Soland ex Park.,
Sin.P.odoratissimus L.F atau P. Fasicularis Lam. (pandan pundak, pandan duri, pandan
nipah) banyak ditemui dipantai, sering ditanam untuk anyaman, perbungaan jantan untuk
pewarnaan rambut, buahnya dapat dimakan. Pandanus amaryllifolius Roxb. (pandan wangi,
daun pewangi, pandan musang, penyedap dan pewarna makanan, pewangi rampai dan
rambut, bahan obat-obatan). Pandanus amboinensis Warb. (pandan gunung), daun untuk
anyaman. Pandanus helicopus Kurz (rasau), daun untuk anyaman tikar. Pandanus
polycephalus Lamk. (pandan kecil),dipantai, daun untuk dianyam.
12
Gambar. habitus Pandanus tectorius
13
Gambar. Pandanus tectorius
14
Gambar. Susunan buah Pandanus tectorius Gambar. Pandanus amaryllifolius
Kelompok tumbuhan aquatik atau payau (rawa), sering hampir seluruhnya terbenam
dalam air. Bagian bunga cyclis, bagian-bagian alat kelamin bebas. Biji tanpa atau hampir
tidak ada endosperm. Mempunyai squamulae intravaginales yang merupakan sisik kecil yang
berhubungan dengan pangkal daun, yang mungkin merupakan “appendages” dari bagian
bawah permukaan daun ke permukaan atasnya. squamulae intravaginales sering dijumpai
juga pada beberapa anggota familia Araceae dan kebanyakan lemnaceaer. Carpel satu hingga
banyak, kebanyakan apocarp atau pseudo syncarp.
Familia Potamogetonaceae
Familia Najadaceae
Familia Aponogetonaceae
Familia Scheuchzericeae
Helobiae
Ordo
Familia Liliaeaceae
Familia alismataceae
Familia ini memiliki ciri-ciri antara lain merupakan tumbuhan herba perenial atau
annual, habitat aquatik atau payau, tumbuhan membelit atau tegak, memiliki daun yang
mengapung. Akar serabut dan memiliki rhizoma yang kuat. Menghasilkan C-glikosil-flavon
15
dan mungkin steroid saponin, tapi tanpa proantosianin, sangat banyak aerenkim, pada daun
dan batang terdapat latisifer yang terbentuk dari skhizogen(pada Sagittaria tidak ada latisifer
tetapi ada sel-sel tanin), berbagai bentuk kristal terdapat pada jaringan parenkim. Daun
tersusun dibawah, bertangkai panjang membentuk upih yang terbuka pada pangkalnya,
mempunyai pelepah yang menyelubungi batang. Bentuk daun bervariasi mulai dari lurus
sampai bulat telur atau bagian pangkalnya sagitatus atau hastatus, atau bangun anak panah,
bertulang melengkung, ada juga yang berupa roset.
Bunga majemuk tipe racemosa atau panicula (malai atau dalam karangan). Bunga
biseksualatau uniseksual (pada sagittaria), bertangkai, sering berkarang dan mempunyai daun
pelindung. Perhiasan bunga 6 dalam 2 lingkaran, actinomorf,lingkaran luar 3 berwarna hijau
seperti sepal, lingkaran dalam lebih besar dan petaloid, mudah gugur. Stamen 6 atau lebih
(jarang 3), hypogen, lepas dan antena mempunyai 2 ruang. Gynoecium dengan 6 atau lebih
putik yang bebas, tersusun spiral atau pada genus yang lebih maju dalam satu lingkaran,
dengan dasar bunga datar atau cembung. Bakal buah menumpang (superus), satu ruang, bakal
biji satu atau kadang-kadang beberapa, stigma 1 dan sulit dibedakan dengan stilus. Buah
Achene, jarang folicular, dan buah kotak.
Familia ini terdiri dari 14 genera dengan 55-60 spesies yang tersebar didaerah
tempereta dan tropis. Contoh spesiesnya Alisma plantago-aquatica L., Sagittaria latifolia
Wild. Tepung dari umbi dapat dimakan, daun muda dilalap.
16
Gambar. daun Alisma plantago-aquatica Gambar. bunga Alisma plantago-
aquatica
17
Gambar. Sagittaria sagitafolia
18
Gambar. bunga Sagittaria sagitafolia
19
Gambar. putik Sagittaria sagitafolia
Familia butomaceae
Tumbuhan yang umumya hidup di air, payau, atau daerah rawa, herba perenial,
biasanya dengan getah seperti susu. Akar serabut dan memiliki rhizoma yang kuat. Daun
duduk atau memeluk batang, umumnya membentuk reset akar, bagun pedang atau bertangkai
dengan helaian daun bulat atau elips, bertulang dengan melengkung. Bunga tunggal atau
tersusun payung dilindungi oleh bractea, biseksual,dengan perhiasan bunga 6 bagian lepas,
imbricata dalam 2 lingkaran, aktinomorf, llingkaran luar 3 bagian seperti sepala (jarang
berwarna), lingkaran dalam 3 lebih besar, seperti petala, biasanya tipis dan mudah gugur.
Stamen 6-9 atau lebih (kadang-kadang kurang dalam ostenia), dalam satu lingkaran, hypogen,
jika banyak bagian sebelah luar sering tidak mempunyai antena, tangkai benang sari bebas,
antena basifix, 2 ruang. Gynoecium dengan 6 putik atau lebih, bebas atau berlekatan bagian
pangkal.bakal buah menumpang, satu ruang,1 karpel, baka biji banyak,anatropus, placenta
parietal, buah bumbung (Falliculur). Biji tanpa endosperm, embrio bentuk sepala kuda atau
tegak.
Familia ini memiliki 6 genus dengan 9 jenis, antara lain: Butomus umbellatus (L.),
Limnocharis flava (L.), Bucheau (genjer), bisa dimakan. Hydocleys sp., Ostenia sp.,
Tenagocharis sp., Ellatosis sp.
20
Gambar. Limnocharis flava
Familia hydrocharitaceae
21
Merupakan kelompok tumbuhan dengan habitus herba perenial (jarang annual) diair
tawar atau air laut, seluruhnya terendam dalam air atau sebagian muncul dari permukaan air.
Akar jarang pada substrat, umumnya melayang. Sel-sel tanin umumnya tersebar mengandung
proantosianin, tetapi tanpa asam ellagat, tanpa alkaloid, hanya jarang sianogenik, antosianin
dihasilkan oleh beberapa jenis, kristal tidak ada.
Daun basal atau kaulin tersebar berhadapan atau berkarang, sering berpelepah atau
stipula yang melebar didasar, selalu ada sisik disebelah dalam pelepah, petiolus ada atau tak
ada, urat daun melengkung atau sejajar. Bunga tunggal atau dalam pembungaan simosa 1-2
braktea yang lepas atau bersatu membentuk spatha yang sesil atau bertangkai panjang,
aktinomorf, atau zigomorf, uniseksual (berumah dua atau berumah satu), atau biseksual, sepal
3 lepas, petal 3 lepas, melekat pada puncak ovarium atau membentuk hipantium, kadang-
kadang apetal. Stamen 2 atau 3 sampai banyak dalam 1 sampai beberapa lingkaran masing-
masing 3 helai, kadang-kadang yang terluar atau terdalam menjadi staminoidea, bernektar,
ginaesium 2(3)-6(20) karpel, ovarium inferus, 1 ruang, stillus sebanyak karpel. Buah kering
atau berdaging, membuka tidak retatur, biji beberapa sampai banyak, tanpa endosperm.
Familia ini terdiri dari sekitar 15 marga dengan 100 jenis kosmopolit. Contoh spesies
Thalassia testudinum Banks ex Koing di laut Karabia, sampai kedalaman 30 meter diair
tawar. Hydrilla verticilata (L.f.) Royle (ganggang, hidra), Hydrocharis dubia (Bl.) Pers.
(eceng lelaki), Ottelia alismoides (L.) Pers. (eceng gede), dapat dimakan. Vallisneria spiralis
L. (rumput laut), tanaman hias dalam air.
22
Gambar. Hydrilla verticilata
Tumbuhan umumnya herba atau tanaman memanjat dengan bunga yang kecil, sangat
tereduksi pada tongkol yang menggembung yang kebanyakan disokong oleh satu seludang
yang herbaceous dan besar, tanpa periantium atau sangat mereduksi (tidak seperti petala),
ovarium biasanya superus, buah berupa berry. Ordo ini meliputi dua familia yaitu Araceae
dan Lemnaceae.
Familia Araceae
Kelompok tumbuhan dengan ciri-ciri kebanyakan berupa herba yang hidup di dalam
tanah (jarang di air) kadang-kadang epifit mempunyai rizoma atau umbi, dengan getah seperti
susu, seperti air atau beraroma yang keras. Daun tunggal atau majemuk, bunga di dasar
23
batang atau pangkal, tersebar, tangkai daun dengan pangkal berpelepah yang seperti
membrane, daun berbentuk pedang, dan bertulangg sejajar atau bertulang melintang macam-
macam dengan pertulangan menyirip atau menjari.
Karangan bunga berupa tongkol yang tunggal, kadang-kadang disokong oleh seludang
yang herbaceous dan mudah gugur yang umumnya besar dan berwarna yang cerah. Bunga
bisexsualis atau unisexualis (tanaman berumah satu atau dua), kecil dan sering berbau busuk,
periantium jarang ada pada bunga yang unisexual tapi ada pada bunga yang bisexualis.contoh
spesies pada family ini adalah : Arisaema triphyllum, Aglaonema simplex, Alocasia indica,
Amorphopallus campanulatus, Amorphophallus titanium.
Familia Lemnaceae
Habitus herba kecil atau sangat kecil yang terapung di air tawar, menyerupai talus,
tidak jelas berakar atau 1- beberapa akar, tidak bercabang, tidak mempunyai xilem dengan
trakeid di akarnya, ada repida atau tidak, kadang-kadang mengakumulasi mangan dan
kadang-kadang tersebar sel-sel bertanin. Tumbuhan bulat berbentuk lensa, dilengkapi
kantung reproduksi yang terletak ditepi atau dipermukaan atas dekat pangkal, pembiakann
umumnya dengan membentuk tunas pada kantong reproduksi. Familia ini terdiri dari 6 genus
yang kosmopolit yaitu : Lemna, Spirodela, Wolffia, Wolffiella, Pseudowolffia, dan
Wolffiopsis.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Angiospermae dikenal sebagai golongan tumbuhan yang telah memiliki bunga sejati.
Nama angiospermae diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ
reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya merupakan modifikasi dari daun dan
batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup.
3.2 Saran
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari
makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kami
susun dapat bermanfaat bagi kita semua.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27