Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR
....................................................................................... ii DAFTAR ISI
...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. Pengertian tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) ........................................2
B. Klasifikasi tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) ........................................2
C. Bagian-bagian bunga Angiospermae ...............................................................9
BAB III PENUTUP ..............................................................................................12
A. Kesimpulan ................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13
LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta merupakan tumbuhan yang
paling maju dibandingkan dengan tumbuhan lumut (Bryophyta) dan tumbuhan
paku (Pteridophyta) hal ini dikarenakan pada tumbuhan berbiji sudah memiliki
akar, batang dan daun yang sejati serta alat reproduksinya menghasilkan biji,
sebagai perkembangbiakan generatif. Tumbuhan berbiji bisa disebut juga
sebagai Anthophyta yang artinya sebagai tumbuhan berbunga. Dalam klasifikasi
Spermatophyta dibagi menjadi dua subdivisi, yakni subdivisi tumbuhan biji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada
Gymnospermae biji tidak dilindungi oleh kulit buah atau karpel sedangkan pada
Angiospermae biji dilindungi oleh kulit buah. Hampir semua tumbuhan yang ada
di daratan ini merupakan Angiospermae. Berdasarkan jumlah keping biji
Angiospermae dibagi menjadi 2 kelas, yakni Tumbuhan monokotil dan dikotil.
Pada makalah ini akan menjelaskan secara khusus apa itu Angiospermae beserta
klasifikasinya.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)?
2. Apa saja ciri-ciri Angiospermae?
3. Apa saja klasifikasi dari Angiospermae?
4. Apa saja perbedaan antara tanaman monokotil dan dikotil?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tumbuhan biji tertutup.
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri Angiospermae.
3. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi dari Angiospermae.
4. Untuk mengetahui apa saja perbedaan antara tanaman monokotil dan dikotil.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a) Gramineae (suku rumput-rumputan)
Jagung (Zay mays), padi (Oryza sativa), dan gandum (Tritium
sativum) merupakan contoh tumbuhan monokotil dari suku
rumputrumputan yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan
pokok. Tebu (Saccharum officinarum) bermanfaat untuk bahan baku gula,
dan bambu betung (Dendrocalamus asper) sebagai bahan bangunan dan
perabotan rumah tangga. Suku rumput-rumputan ini mempunyai ciri-ciri
daun yang berbentuk pita, tulang daun sejajar dan melekat langsung pada
batang, batang agak berongga, berakar serabut, bunganya berbentuk bulir,
mudah terbang jika tertiup angin. Penyerbukan suku rumput-rumputan ini
dibantu oleh angin.
3
Gambar 2.2 Musa paradisiaca.
4
d) Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Suku ini mempunyai ciri-ciri pelepah daun yang memeluk batang.
Batangnya tumbuh dari rimpang (batang yang tumbuh dari dalam tanah).
Bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, serta
kelopaknya berbentuk tabung.
5
2. Tumbuhan Berkeping Dua (Dicotyledonae)
Tumbuhan Dicotyledonae merupakan tumbuhan yang bijinya
mempunyai dua daun lembaga. Ciri lain yang dimiliki tumbuhan dikotil
adalah mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang
yang tidak tampak, tulang daun menyirip atau menjari, bagian bunga
berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, serta mempunyai kambium dan berkas
pembuluh.
Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa suku antara lain, suku
kacang-kacangan, suku terung-terungan, suku jambu-jambuan dan suku jarak-
jarakan.
a) Papilionaceae (suku kacang-kacangan)
Ciri-ciri suku kacang-kacangan adalah bunganya yang berbentuk
kupu-kupu yang terdiri atas lima mahkota (bendera terdiri atas satu lembar
daun mahkota, sayap terdiri atas dua lembar daun mahkota, serta benang
sari terdiri atas 10 helai, satu helai terpisah dan sembilan helai membentuk
satu bekas), terdapat bintil-bintil pada akarnya yang menjadi tempat hidup
bakteri Rhizobium radicula. Bakteri ini dapat mengikat nitrogen yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dan bentuk buahnya berupa buah polong.
Contoh tanaman yang termasuk suku ini adalah kacang hijau, kacang
kedelai, dan kacang merah yang merupakan sumber protein nabati. Kacang
panjang dan buncis dapat dimanfaatkan sebagai sayur-sayuran.
6
Ciri-ciri suku terung-terungan adalah mahkota bunga berbentuk
terompet atau bintang yang berjumlah lima buah, memiliki kelopak, satu
putik, dan lima benang sari. Buah terletak di atas dasar bunga, dinding
buah terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan tipis dan lapisan dalam tebal
yang berupa kotak buah dan di dalam kotak ini terdapat banyak biji.
Contoh tanaman yang termasuk suku terung-terungan adalah tomat dan
terung yang dimanfaatkan sebagai bahan sayur-sayuran, cabai, tembakau,
dan kecubung yang digunakan sebagai bahan obat-obatan.
7
Gambar 2.8 Ricinus communis, Manihot utilissima, Hevea brasiliensis.
8
Keping biji Berkeping satu Berkeping dua
9
bunga sebelum ia membuka, biasanya berwarna hijau dan berpenampilan lebih
mirip daun dari pada organ-organ bunga yang lain. Pada kebanyakan spesies,
petal lebih berwarna cerah dari pada sepal dan mempromosikan bunga kepada
serangga dan penyerbuk-penyerbuk yang lain.
Stamen terdiri dari sebatang tangkai yang disebut filamen (filament) dan
struktur terminal yang disebut anter (anther). Di dalam anter terdapat ruangruang
yang disebut mikrosporongium (kantong polen) yang menghasilkan polen.
Karpel memiliki sebuah ovarium (ovary) di bagian dasar dan leher yang panjang
dan langsing yang disebut stilus (style). Pada pucuk stilus terdapat struktur yang
biasanya lengket, disebut stigma, yang berperan sebagai landasan pendaratan
bagi polen. Di dalam ovarium terdapat satu ovul (ovule) atau lebih. Jumlah ovul
bergantung pada spesies. Bunga ada yang memiliki karpel tunggal, namun
kebanyakan spesies memiliki karpel majemuk. Pada sebagian besar spesies, dua
karpel atau lebih berfusi menjadi struktur tunggal, hasilnya dalah ovarium
dengan dua ruangan atau lebih. Istilah pistil terkadang digunakan untuk mengacu
pada karpel tunggal atau sekelompok karpel yang berfusi.
10
Bunga lengkap (complete flower) memiliki keempat dasar bunga.
Beberapa spesies memiliki bunga tak lengkap (incomplete flower), yang tidak
memiliki sepal, petal, stamen, atau karpel. Misalnya, sebagian bunga rumput
tidak memiliki petal. Beberapa bunga tak lengkap bersifat steril, tidak memiliki
stamen dan karpel yang fungsional, bunga yang lain bersifat uniseksual
(unisexual), tidak memilki stamen maupun karpel. Bunga juga bervariasi dalam
ukuran, bentuk, warna, bau, susunan organ, dan waktu mekar. Beberapa di
antaranya termasuk bunga tunggal , sedangkan yang lain tersusun dalam gugus
mencolok yang disebut infloresensia (infloroscences). Misalnya, cakram tengah
bunga matahari terdiri dari ratusan bunga tak lengkap yang mungil, dan bagian
yang terlihat seperti petal sebenarnya adalah bunga steril. Sebagian besar
keanekaragaman bunga merepresentasikan adaptasi terhadap
penyerbukpenyerbuk yang spesifik.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah dapat disimpulkan bahwa:
1. Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup memiliki biji yang
dilindungi oleh kulit buah dan memiliki bunga sebagai organ reproduksi.
Sebagian besar tumbuhan yang ada di daratan ini merupakan jenis
tumbuhan Angiospermae.
2. Ciri utama yang dipakai untuk mengelompokkan tumbuhan biji tertutup
ialah sifat dan keadaan bijinya. Biji pada kelompok tumbuhan ini
memiliki cadangan makanan yang disebut keping biji (kotiledon).
Keping biji ini sesungguhnya daun pemula sebagai pertumbuhan awal
jika biji tumbuh. Anggotanya dapat berupa berkayu atau berbatang basah
(herba), mempunyai bentuk dan susunan bunga bermacam-macam.
Batangnya mengalami pertumbuhan sekunder karena berkambium,
namun sebagian yang lain batang tidak mengalami pertumbuhan
sekunder karena tidak berkambium. Memiliki beberapa jenis akar, yakni
serabut dan tunggang.
3. Angiospermae dibagi menjadi dua kelas Monocotyledonae (tumbuhan
berkeping satu) dan Dicotyledonae (tumbuhan berkeping dua).
4. Perbedaan monokotil dan dikotil dilihat dari keping bijinya yaitu
monokotil berkeping satu dan dikotil berkeping dua, jenis akarnya
monokotil berakar serabut dan dikotil berakar tunggang, tulang daun
monokotil berbentuk sejajar atau melengkung dan dikotil berbentuk
menyirip atau menjari, pada batang monokotil tidak berkambium dan
dikotil memiliki kambium.
12
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. dan Jane B. Reece. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Firmansyah, Rikky dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi dkk. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Taryono. 2017. Artikel Tumbuhan Monokotil dan Dikotil.
https://senibudaya12.blogspot.com/2017/08artikel-tumbuhan-
monokotildan-dikotil.html?m=1. Diakses pada 13 Agustus 2019 pukul
21:45.
13
LAMPIRAN
14
15
16