Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Konsep Dasar IPA Lanjutan


Dosen Pengampu A. Mufiah Nur S.Pd., M.Pd

Oleh:
Tri Ramadhani
Sitti Khairunnisa
Putri Pratiwi

SD 2F
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat & ridho Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan ridhanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai
tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu A. Mufiah Nur S.Pd., M.Pd selaku
dosen pengampu Konsep Dasar IPA Lanjutan yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagi pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini kami akan
memaparkan tentang materi “Makhluk Hidup”.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari temna-teman maupun dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar..............................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................3
Bab I Pendahuluan.........................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................5
Bab II Pembahasan........................................................................................6
A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup....................................................................6
B. Ciri-ciri khusus pada hewan................................................................9
C. Ciri-ciri khusus pada tumbuhan..........................................................9
D. Pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim...............10
E. Pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar rahim..................10
F. Perkembangbiakan tumbuhan secara generative..............................11
G. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif.................................12
H. Perkembangbiakan vegetatif alami melalui cara umbi lapis, umbi batang,
tunas, tunas adventif, rizoma, geragih dan spora..............................12
I. Perkembangbiakan vegetatif buatan melalui cara stek, cangkok,
menempel (okulasi), menyambung, merunduk, dan kultur jaringan 13
J. Perkembangbiakan hewan secara generative....................................15
K. Perkembangbiakan hewan secara vegetatif.......................................16
Bab III Penutup...........................................................................................17
A. Kesimpulan.......................................................................................17
B. Saran..................................................................................................17
Daftar Pustaka.............................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti
bernaas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti diketahui bahwa tidak ada makhluk
hidup yang dapat hidup sendiri dikehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling
ketergantungan diantara makhluk hidup tersebut. Lingkungan adalah kombinasi
antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air serta
dlora yang tumbuh diatas tanah maupun didalam lautan.
Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya, semua makhluk hidup
menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungannya.
Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar, makhluk hidup
makan, minum dan melakukan kegiatannya semuannya memerlukan lingkungan.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup
tersebut yang membuat para ilmuan yang ingin mempelajari makhluk hidup secara
lebih lanjut membuat suatu sistem yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini bertujuan
untuk mempermudah para ilmuan memilah-milah perbedaan serta persamaan yang
terdapat pada makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan dan
persamaan tersebut meliputi perbedaan dan persamaan baik secara morfologi,
anatomi, fisiologi, tingkah laku dan sebagainya.
Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam keragaman bentuk,
penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan
makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana ciri-Ciri Makhluk Hidup?
2. Bagaimana ciri-ciri khusus pada hewan?
3. Bagaimana ciri-ciri khusus pada tumbuhan?
4. Bagaiamana pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim?
5. Bagaiamana pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar rahim?
6. Bagaimana perkembangbiakan tumbuhan secara generative?
7. Bagaiamana perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif?
8. Bagaimana perkembangbiakan vegetatif alami melalui cara umbi lapis, umbi
batang, tunas, tunas adventif, rizoma, geragih dan spora?
9. Bagaiamana perkembangbiakan vegetatif buatan melalui cara stek, cangkok,
menempel (okulasi), menyambung, merunduk, dan kultur jaringan?
10. Bagaimana perkembangbiakan hewan secara generative?
11. Bagaiamana perkembangbiakan hewan secara vegetatif?

4
C. Tujuan
1. Mengetahui Ciri-Ciri Makhluk Hidup
2. Mengetahui Ciri-ciri khusus pada hewan
3. Mengetahui Ciri-ciri khusus pada tumbuhan
4. Mengetahui Pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim
5. Mengetahui Pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar rahim
6. Mengetahui Perkembangbiakan tumbuhan secara generative
7. Mengetahui Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif
8. Mengetahui Perkembangbiakan vegetatif alami melalui cara umbi lapis, umbi
batang, tunas, tunas adventif, rizoma, geragih dan spora
9. Mengetahui Perkembangbiakan vegetatif buatan melalui cara stek, cangkok,
menempel (okulasi), menyambung, merunduk, dan kultur jaringan
10. Mengetahui Perkembangbiakan hewan secara generative
11. Mengetahui Perkembangbiakan hewan secara vegetatif

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup


1. Bernapas
Bernapas adalah ciri-ciri makhluk hidup yang paling umum dan yang paling
utama. Bernapas adalah proses menghirup dan mengeluarkan. Seluruh makhluk
hidup pasti bernapas, karena itu adalah salah satu cara untuk bertahan hidup.
Meskipun tidak semua makhluk hidup bernapas dengan cara yang sama.
Proses bernapas akan melibatkan oksigen dan karbondioksida. Bagi manusia,
mereka bernapas dengan menggunakan hidung. Menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida dengan beberapa proses. Tubuh akan mengalami
oksidasi biologi, terjadi pada sel-sel tubuh yang butuh oksigen. Proses tersebut
akan menghasilkan karbondioksida karena terjadi proses pembakaran zat makanan
oleh oksigen. Organ tubuh yang berperan untuk pernapasan adalah paru-paru.
Pada tumbuhan, proses bernapas dinamakan dengan proses fotosintesis. Pada
proses fotosintesis, karbondioksida akan diolah bersamaan dengan air dan sinar
matahari. Proses tersebut berlangsung di stomata. Akan ada glukosa padat yang
dikonsumsi oleh tumbuhan dari proses itu. Setelah itu oksigen akan dikeluarkan
oleh tumbuhan melalui stomata.
Proses pernapasan pada hewan terjadi berbeda-beda. Tergantung jenis hewan
dan jenis lingkungan tempat tinggalnya. Contohnya seperti mamalia yang
berpanas menggunakan hidung dan paru-paru. Berbeda lagi dengan ikan, ikan
berpanas menggunakan insang yang terletak di bagian sisi kiri dan kanan pada
kepala ikan.
2. Membutuhkan Nutrisi
Ciri-ciri makhluk hidup selanjutnya adalah membutuhkan sebuah nutrisi.
Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan nutrisi. Nutrisi dari luar tubuh yang
masuk ke dalam tubuh akan diolah dan diproses di dalam tubuh. Pengolahan
tersebut akan menghasilkan zat-zat yang nantinya akan digunakan oleh tubuh.
Setelah itu akan dihasilkan sebuah energi atau tenaga supaya tubuh bisa bekerja
secara semestinya.
Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi makanan dan minuman.
Minuman juga memiliki peran penting dalam perolehan nutrisi. Minuman atau air
akan digunakan tubuh untuk zat pelarut di dalam tubuh.
Bagi manusia dan hewan, mereka tidak bisa menghasilkan makanan sendiri
melalui tubuh. Akan tetapi, berbeda dengan tumbuhan. Tumbuhan bisa
menghasilkan makanan melalui tubuhnya sendiri.
3. Bergerak
Bergerak yang dimaksud pada ciri-ciri tumbuhan adalah bukan berarti
berpindah-pindah tempat, atau melakukan mobilitas. Hewan dan manusia

6
memiliki sistem gerak. Seperti otot, sendi, dan tulang yang bisa digunakan untuk
bergerak.Hewan dan manusia menggunakannya untuk bergerak seperti berjalan
dan berlari. Berbeda dengan tumbuhan, tumbuhan bergerak atas reaksi terhadap
lingkungan.
Gerak yang terjadi pada tumbuhan pun hanya terjadi pada beberapa bagiannya
saja, yaitu terbatas. Contohnya seperti gerak pada bunga dari kuncup menjadi
mekar, ketika tumbuhan bergerak mencari air atau sinar matahari. Ada beberapa
jenis gerak pada tumbuhan, yaitu Gerakan taksis, Gerak nasti, dan Gerakan
tropisme. Gerakan-gerakan tersebut terjadi karena adanya reaksi hormone pada
tumbuhan, contohnya seperti hormone auksin.
4. Bereaksi Pada Rangsang atau Iritabilitas
Ciri-ciri makhluk hidup juga akan bereaksi pada rangsang. Dalam hal ini
makhluk hidup memiliki nervous system. Ini adalah kemungkinan makhluk hidup
ketika merasakan sesuatu saat terjadi suatu perubahan yang ada di lingkungan.
Setiap makhluk hidup pasti bisa menanggapi atau menerima suatu rangsangan.
Rangsangan yang dapat dirasakan oleh makhluk hidup seperti bunyi, cahaya, rasa,
sentuhan, bau, dan lain-lain.
Reaksi pada rangsangan yang dapat dirasakan oleh hewan dan tumbuhan
terjadi karena memiliki sebuah sistem khusus. Sistem tersebut ialah sistem saraf,
sistem hormon, sistem otot dan sistem indra. Hal tersebut membuat hewan dan
manusia dapat mendengar, mencium, melihat, menyentuh atau meraba, dan dapat
merasakan sebuah rasa.
Berbeda dengan tumbuhan. Tumbuhan tidak memiliki sistem-sistem yang ada
pada hewan dan manusia. Akan tetapi, tubuhan tetap bida mereaksi pada
rangsangan. Seperti ketika adanya cahaya matahari, gaya Tarik bumi, sentuhan,
keberadaan zat kimia dan air.
5. Tumbuh dan Berkembang
Ciri-ciri selanjutnya yang ada pada makhluk hidup adalah tumbuh dan
berkembang. Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan terjadi
hampir memiliki kemiripan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
meliputi bertumbuhnya dan perkembangan tubuh. Seperti bertambahnya tinggi
badan manusia dan hewan, bertambahnya berat badan, volume, dan lain-lain.
Pada hewan dan manusia pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara
terus menerus, suatu saat dapat berhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan
tidak terbatas. Selama tumbuhan masih hidup, maka pertumbuhan dan
perkembangan akan terus terjadi.
Pada manusia dan hewan, pertumbuhan dimulai ketika masih menjadi janin.
Janin akan keluar sehingga mengalami perkembangan dan pertumbuhan sedikit
demi sedikit. Sedangkan pada tumbuhan berbeda. Perkembangan dan
pertumbuhan tumbuhan dimulai ketika tumbuhan masih menjadi benih. Kemudian
tumbuh dan berkembang hingga tumbuhan tersebut mati.
6. Bereproduksi atau Berkembangbiak

7
Setiap makhluk hidup mengalami reproduksi sehingga dapat berkembang
biak. Cara berkembang biak pada setiap makhluk hidup berbeda. Manusia
berkembang biak hanya secara beranak. Akan tetapi, hewan berkembang biak
melalui beberapa cara. Cara-cara tersebut antara lain beranak, bertelur, membelah
diri, beranak dan bertelur dan lain-lain.
Pada manusia, proses reproduksi berawal dari pembuahan sel telur dan
berlanjut mengalami proses fertilisasi. Umumnya proses reproduksi pada hewan
sama dengan proses yang terjadi pada manusia. Sedangkan tumbuhan berkembang
biak dengan cara yang berbeda. Tumbuhan dapat berkembang biak dengan
sendirinya atau dengan bantuan manusia.
Proses yang terjadi pada tumbuhan dapat berlangsung secara vegetatif (tidak
kawin) dan generatif (kawin). Contoh secara vegetatif adalah melalui tunas, umbi,
geragih, akar tinggal, spora, atau membelah diri. Sedangkan contoh secara
generatif melalui proses penyerbukan.
7. Mengeluarkan Zat Sisa
Seluruh makhluk hidup akan mengeluarkan zat-zat sisa yang ada di dalam
tubuh. Ketika tubuh sudah mendapatkan nutrisi dan sudah diproses maka akan
menghasilkan zat-zat untuk tubuh. Zat-zat yang sudah tidak terpakai akan
dikeluarkan oleh tubuh. Zat-zat tersebut ada yang memiliki racun.
Hewan dan manusia memiliki cara yang sama untuk mengeluarkan zat-zat
sisa. Zat sisa tersebut dikeluarkan secara dalam bentuk gas, zat cair, dan zat padat.
Berbeda dengan tumbuhan. Tumbuhan mengeluarkan zat sisa melalui stomata.
8. Beradaptasi
Ciri-ciri selanjutnya yaitu makhluk hidup akan beradaptasi. Setiap makhluk
hidup harus bisa beradaptasi terhadap lingkungannya. Adaptasi adalah proses
penyesuaian diri. Proses ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan sekaligus
bertahan hidup.
Ketika makhluk hidup tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya, ia harus
berpindah tempat. Berpindah ke tempat lain untuk beradaptasi. Jika makhluk
hidup tersebut tidak berpindah tempat tetapi tidak dapat beradaptasi juga, maka ia
akan mati.
9. Memerlukan Suhu Lingkungan Teretntu
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu. Suhu lingkungan
tersebut  disesuaikan dengan kebutuhan tubuhnya. Manusia yang hidup di daerah
pegunungan akan berbeda dengan manusia yang hidup di daerah pesisir pantai.
Begitu pula dengan hewan. Contohnya seperti beruang kutub yang tinggal di
daerah kutub dengan suhu rendah atau dingin. Jika beruang kutub ditempatkan di
lingkungan dengan suhu hangat pasti tidak dapat bertahan. Tumbuhan yang hidup
di lingkungan lembab, akan memiliki daun yang berbeda yaitu tipis dan lebar
seperti tumbuhan semanggi.
10. Mengalami Metabolisme
Proses metabolisme pada tubuh yang menjadi ciri-ciri makhluk hidup sedikit
berhubungan dengan bernapas. Hal ini karena pada proses metabolisme tubuh,

8
diperlukan oksigen untuk bermetabolisme. Oksigen dihasilkan melalui proses
bernapas.
Selain oksigen, bahan dasar yang dibutuhkan saat melakukan metabolisme
adalah substrat. Substrat adalah nutrisi yang berasal dari zat makanan atau zat
minuman. Pada proses metabolisme ini, zat-zat makanan yang masuk ke dalam
tubuh dan dicerna akan dipecah. Zat tersebut akan mengalami berbagai macam
proses. Setelah itu akan terbagi menjadi berbagai macam energi dan senyawa
untuk tubuh.
11. Regulasi
Regulasi adalah ciri-ciri makhluk hidup. Regulasi merupakan sebuah
kemampuan yang dimiliki oleh makhluk hidup. Kemampuan tersebut meliputi
cara untuk melakukan keserasian yang ada di dalam tubuh. Regulasi tersebut
diatur oleh hormone dan saraf.

B. Ciri-ciri Khusus pada Hewan (Cicak, Bebek, kelelawar, Unta)


1. Cicak
 Cicak mempunyai perekat pada telapak kakinya, sehingga dapat merayap
di dinding atau langit-langit rumah.
 Cicak juga memiliki lidah panjang dan lengket yang dapat menangkap
serangga.
 Cicak mempunyai ukuran rata-rata 7 hingga 10 cm.
 Hewan ini dapat memutuskan ekornya untuk melindungi diri.
 Terdapat beberapa jenis cicak, yaitu cicak rumah, cicak pohon hijau, dan
tokek.
 Cicak pohon hijau dan tokek mempunyai ukuran yang lebih besar dari
cicak rumah.
2. Bebek
 Untuk mencari makan berupa paruh yang agak agak pajang dan lebar pada
bagian ujungnya.
 Tubuhnya tidak basah saat terkena air, karena bulu bebek memiliki lapisan
minyak.
 Bebek memiliki selaput diantara jari kakinya
 Bebek berjalan dengan menggoyang-goyangkan ekornya.
3. Kelelawar
 Tidur dengan menggantung
 Mamalia satu-satunya yang dapat terbang
 Terbang dengan menggunakan indra pendengaran
 Menyukai kegelapan
 Melakukan hibernasi
4. Unta
 Memiliki punuk untuk menyimpan cadangan makanan
 Memiliki bulu mata yang panjang untuk menghalau debu

9
 Memiliki bantalan kaki agar tidak terpeosok dipasir

C. Ciri-ciri Khusus pada Tumbuhan (Kaktus, Teratai, Kantung Semar)


1. Kaktus
 Batang berair
 Berduri
 Berfotosintesis dibatang
 Katikula tebal
 Adanya areoles
 Akar panjang yang menyebar
2. Teratai
 Memiliki akar pendek dan berserat
 Memiliki batang yang kuat dan berongga
 Memiliki daun lebar dan tak basah
3. Kantung semar
 Mempunyai kantong perangkap serangga
 Menghasilkan nektar yang manis
 Menghasilkan cairan pencerna serangga
 Mempunyai cara tersendiri untuk mendapatkan nutrisi
 Tiga bagian kantong pada tanaman kantong semar punya fungsi sendiri.

D. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di dalam Rahim


Proses perkembangan pada manusia diawali dengan pembuahan (fertilisasi).
Fertilisasi adalah peleburan sel sperma dari alat kelamin pria dengan sel telur (ovum)
dari wanita. Proses tersebut terjadi di dalam tuba fallopi. Kedua sel kelamin itu akan
melebur, selanjutnya menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang
menjadi embrio di dalam rahim. Setelah berumur dua bulan, kemudian embrio disebut
janin. Janin akan berkembang hingga sampai waktunya untuk dilahirkan.

E. Pertembuhan dan Perkembangan Manusia di Luar Rahim


Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, volume, tinggi massa dan bersifat
irreversible. Perkembangan adalah perubahan yang mengarah ke pendewasaan. Tahap
pertumbuhan dan perkembangan diluar rahim terdiri dari :
 Bayi. Lahir setelah berada dalam kandungan ibunya selama kurang lebih
sembilan bulan. Bayi belum dapat berbicara dan berjalan. Bayi memerlukan
air susu ibu (ASI) sebagai sumber gizi utama. Masa balita (bawah lima tahun)
yaitu tahap pertumbuhan anak pada rentang usia 2–5 tahun. Pada usia 2 tahun,
biasanya balita sudah bisa berjalan, berlari, dan melompat sendiri. Mereka
biasanya manja dan keras kepala sehingga memerlukan perhatian khusus dari
orang tuanya.

10
 Masa anak-anak. Berada diantara masa balita dan remaja. Pada tahap ini,
seorang anak mulai lancar membaca dan menulis. Mereka mulai aktif dalam
berdiskusi dengan teman-temannya. Pada tahap ini, gigi susu akan tanggal dan
digantikan dengan gigi permanen.
 Masa remaja. Seseorang mengalami masa pubertas, yaitu masa ketika tubuh
seseorang mengalami perubahan dari anak-anak menjadi orang dewasa.
Hormon reproduksi mulai dihasilkan untuk mempersiapkan manusia dalam
proses memiliki keturunan. Tubuh remaja mengalami perubahan, misalnya
suara remaja laki-laki mulai membesar dan remaja perempuan mengalami
menstruasi.
 Masa dewasa. Pertumbuhan seseorang mencapai puncaknya pada masa
dewasa. Pertumbuhan tulang dan otot berhenti sehingga orang dewasa tidak
bertambah tinggi.
 Masa lansia (lanjut usia). Masa perkembangan terakhir manusia. Pada masa
ini, kemampuan tubuh seseorang mulai berkurang karena adanya penurunan
kerja sel-sel tubuh. Tulang dan otot mulai melemah, kulit mulai keriput, dan
rambut mulai beruban. Wanita lanjut usia mengalami menopause, yaitu
berhentinya siklus menstruasi.
Dengan demikian, maka pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar
rahim dimulai dari bayi - masa anak-anak - remaja - dewasa - lanjut usia.

F. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generative


Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan tumbuhan yang
dilakukan secara seksual atau kawin. Dalam prosesnya, perkembangbiakan generatif
dapat dialami oleh tumbuhan maupun hewan selama mereka memiliki organ
reproduksi. Kecuali, tumbuhan atau hewan tersebut memiliki faktor lain yang
mengakibatkan organ reproduksi tidak berfungsi optimal sehingga tidak dapat
melakukan perkembangbiakan generatif.
Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan secara kawin
(seksual). Organ reproduksi jantan dan organ reproduksi betina akan menghasilkan sel
gamet. Apabila sel gamet ini bertemu dalam proses reproduksi, maka ada peleburan
yang dinamakan pembuahan. Pada tumbuhan biji tertutup, pembuahan didahului oleh
penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Pembuahan akan
menghasilkan biji. Biji tumbuhan yang jatuh di tanah atau lokasi yang cocok dapat
berkembang hingga menjadi tumbuhan baru.
Pengertian perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah terjadinya
tumbuhan baru yang didahului dengan penyerbukan atau persarian. Penyerbukan
adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari yang mengandung sel kelamin jantan ke kepala
putik yang mengandung sel kelamin betina. Alat-alat perkembangbiakan generatif
tumbuhan terdapat pada bunga. Bentuk dan susunan bunga setiap jenis tumbuhan
berbeda-beda, namun fungsinya tetap sama, yaitu sebagai alat reproduksi.
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan melalui beberapa cara yakni:

11
1. Konjungsi adalah ketika reproduksi generatif pada tumbuhan belum jelas organ
reproduksinya. Biasanya terjadi pada ganggang laut, jamur, dan tumbuhan yang
menyerupai bakteri.
2. Isogami merupakan meleburnya dua sel gamet atau kelamin yang sama besar.
Biasanya terjadi pada tumbuhan sederhana berupa paku-pakuan.
3. Anisogami adalah gamet yang bisa dibedakan antara betina dan jantan. Gamet
betina memiliki ukuran yang lebih besar daripada gamet jantan. Gamet anisogami
non-motil atau tidak bisa bergerak.
4. Penyerbukan dan pembuahan adalah terjadi ketika organ reproduksi jantan berupa
benang sari dan organ reproduksi betina berupa putik bertemu. Ketika benang sari
dan putik melebur, maka akan terbentuk biji yang bisa ditanam lagi.

G. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetative


Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan tanpa adanya
proses perkawinan. Pada tanaman, perkembangbiakan vegetatif bisa dilakukan secara
alami dan buatan. Sebagai makhluk hidup, tumbuhan juga mengalami
perkembangbiakan untuk mempertahankan populasinya.

H. Perkembangbiakan Vegetative Alami melalui cara Umbi Lapis, umbi


batang, tunas, tunas adventif, rizoma, geragih dan spora
Perkembangbiakan vegetatif secara alami artinya tumbuhan berkembang biak
tanpa adanya bantuan manusia. Perkembangbiakan ini juga tidak melalui perkawinan
atau penyerbukan. Namun, perkembangbiakan ini dilakukan oleh tumbuhan itu
sendiri dan juga tumbuhan lain. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan
vegetaif alami.
1. Tunas
Tunas adalah perkembangbiakan tanaman yang menggunakan bagian tunas
atau tanaman yang baru tumbuh. Tunas berada di bawah tanaman induk dan tunas
muncul di atas permukaan tanah. Tunas biasanya berasal dari batang, daun muda,
buah/bunga yang menjanjikan. Contoh perkembangbiakan tumbuhan bertunas
terjadi pada tanaman pisang, tebu, dan bambu.
2. Tunas Adventif
Tunas adventif memiliki kemiripan dengan tunas biasa, namun tunas adventif
merupakan tumbuhan yang tumbuh dari bagian tumbuhan seperti akar atau daun.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak menggunakan tunas adventif di
antaranya cocor bebek, cemara, dan sukun.
3. Spora
Spora adalah organ reproduksi yang dimaksudkan untuk penyebaran pada
tumbuhan berpembuluh tidak berbiji. Spora biasanya memiliki satu atau lebih sel
tertutup dalam lapisan pelindung. Contoh tumbuhan berspora adalah lumut, jamur,
dan tanaman paku.

12
4. Umbi Lapis
Umbi lapis adalah organ reproduksi yang dihasilkan dari sekelompok daun
tebal berlapis dengan susunan seperti roset. Polisakarida pada umbi lapis bukan
merupakan akumulasi karbohidrat. Biasanya di dasar serat. Contoh tanaman yang
menggunakan umbi lapis untuk pembibitan antara lain bawang merah, bawang
putih, bawang bombay, bunga bakung, bunga tulip, bunga lili hujan, bunga
amarilis, dan bunga narsis.
5. Umbi Batang
Umbi batang merupakan alat perkembangbiakan berupa batang atau
modifikasi struktur batang yang terdapat di dalam tanah dan biasa digunakan
sebagai cadangan makanan bagi tanaman. Saat ditanam di tanah, umbi ini bisa
tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
umbi batang adalah kentang, ubi jalar, talas, bengkuang, gadun, dan genbiri.
6. Geragih
Geragih adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan memodifikasi batang
yang tumbuh di samping atau bisa disebut cabang di batang. Di batang ini akan
ada ruas-ruas yang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Umumnya ditemukan di
banyak spesies terna. Terna adalah tumbuhan berbatang tidak berkayu (lunak).
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan geragih atau
stolon antara lain stroberi, rumput teki, dan pegagan.
7. Rhizoma
Rhizoma merupakan salah satu alat perkembangbiakan vegetatif alami.
Rhizoma atau sering dikenal dengan akar rimpang adalah batang menjalar yang
berada di bawah tanah. Batang tersebut menghasilkan kuncup yang akan menjadi
batang ke arah atas dan akar ke arah bawah.

I. Perkembangbiakan Vegetative Buatan melalui cara Stek, Cangkok,


Menempel (Okulasi), Menyambung, Merunduk, Kultur Jaringan
Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman
tidak melalui perkawinan tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan
bantuan manusia). Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan
manusia disebut perkembangbiakan vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara
dari perkembangbiakan vegetatif buatan.
1. Cangkok
Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak
bagian batang. Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena
tumbuhan tidak bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan
manusia.
Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik.
Gunakan plastik bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati
perkembangbiakan tumbuhan. Setelah tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.
Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di
tempat lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan cara cangkok biasanya yang

13
memiliki biji dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas cangkok adalah mangga, jambu
air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.
2. Okulasi
Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan
pucuk dari batang satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi
membantu meningkatkan kualitas dan mutu dari tanaman.
Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman yang terbaik dan
memperoleh benih yang berkualitas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan
cara okulasi adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan
kamboja.
3. Stek
Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian
tubuh tanaman seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu
memotong untuk membentuk sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai
orang tuanya. Cara stek ini dapat dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.
a. Stek Batang
Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan
memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan
menggunakan stek batang dengan cara memotong bagian batang yang
mempunyai ruas atau mata.
Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus
sudah tua. Pastikan ada 3-4 simpul pada batang. Lalu, pastikan jarak potong
antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm. Setelah memotongnya dengan
tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah. Contoh tanaman yang
dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun, singkong,
kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung,
anggur, dan mawar.
b. Stek Daun
Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan
tanaman maka stek daun menggunakan daun untuk mengembangbiakan
tanaman. Caranya adalah dengan memetik daun yang sudah tua dan
memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih mudah tumbuh.
Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan
auksin. Setelah itu, memasuki tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini,
daun ditancapkan di tanah dan ditutup dengan plastik berlubang. Tanaman
yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun adalah tanaman
wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.
c. Stek Akar
Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan
bagian tubuh tumbuhan yaitu akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat
akar tanaman. Rahasianya adalah mencabut akar yang tumbuh dan memotong
akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.

14
Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar
dikubur di dalam campuran tanah dan pupuk organik. Selama proses
penimbunan akar, perawatan harus dilakukan agar tidak merusak akar.
Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh tumbuhan yang
diperbanyak dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji, cemara, apel,
albasia, dan sukun.
4. Merunduk
Cara merunduk dilakukan dengan menumbuhkan akar dari batang yang
ditanam (dirundukan) ke dalam tanah. Bagian cabang atau ranting yang tertimbun
tanah tersebut akan tumbuh akar. Setelah akar cukup kuat maka batang yang
menghubungkan dengan tanaman induk dapat dipotong. Contohnya kangkung,
sirih, stroberi, apel, dan lain-lain
5. Mengenten/Menyambung
Mengenten adalah perkembangbiakan buatan yang biasanya dilakukan pada
tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon, demi mendapatkan kualitas buat
yang baik. Mengenten atau menyambung adalah menggabungkan batang bawah
dan batang atas dua tanaman yang sejenis.
6. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah jenis perkembangbiakan vegetatif buatan, yaitu
perkembangbiakan yang digunakan untuk melakukan perbanyakan tanaman tanpa
harus melalui penyerbukan. Dilansir dari Science Direct, kultur jaringan dilakukan
dengan pemotongan jaringan tanaman dan menumbuhkannya pada media nutrisi
buatan.

J. Perkembangbiakan Hewan Secara generative


Perkembangbiakan generatif atau bisa disebut dengan perkembangbiakan
seksual terjadi jika sel kelamin jantan (spermatozoid) bertemu dengan sel kelamin
betina (sel telur). Perkembangbiakan generatif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ovipar,
vivipar, dan ovovivipar.
1. Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan perkembangbiakan dengan cara bertelur.
Perkembangbiakan ini biasanya dilakukan oleh unggas dan reptil. Setelah terjadi
pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di dalam
cangkang telur. Embrio tersebut mendapatkan nutrisi dan cadangan makanan dari
dalam telur yang akan dikeluarkan dari tubuh induknya. Sehingga, embrio hewan
ovipar berkembang di dalam telur yang berada di luar tubuh induknya. Beberapa
ciri hewan ovipar yaitu tidak memiliki kelenjar susu dan tidak memiliki daun
telinga. Contoh hewan ovipar atau bertelur adalah ayam, bebek, dan angsa.
2. Vivipar (Melahirkan)
Vivipar merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara
melahirkan. Setelah terjadi pembuahan, embrio akan tumbuh dan berkembang di
dalam rahim induk betina. Selama di dalam kandungan, embrio tersebut
mendapatkan nutrisi dari makanan yang dimakan oleh induknya melalui plasenta.

15
Beberapa ciri hewan vivipar yaitu memiliki kelenjar susu, memiliki daun telinga,
dan tubuh dilindungi rambut. Contoh hewan melahirkan adalah kucing, anjing,
dan singa.
3. Ovovivipar (Bertelur dan Melahirkan)
Ovovivipar merupakan kombinasi dari dua cara perkembangbiakan yang telah
dibahas sebelumnya, yakni ovipar dan vivipar. Pada perkembangbiakan secara
ovovivipar, setelah terjadi pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan
berkembang di dalam telur. Sekilas memang terdengar mirip ovipar. Tapi, pada
ovovivipar, telur tersebut tidak akan dikeluarkan dari tubuh induknya, melainkan
akan tetap berada di dalam tubuh induknya sampai menetas. Setelah menetas,
barulah calon anak tersebut akan dilahirkan oleh induk betinanya. Jumlah hewan
yang berkembangbiak secara ovovivipar tidak sebanyak hewan yang
berkembangbiak secara ovipar dan vivipar. Beberapa contoh hewan ovovivipar di
antaranya adalah platypus, kuda laut, beberapa spesies hiu, dan iguana.

K. Perkembangbiakan Hewan secara Vegetative


Perkembangbiakan vegetative terjadi tanpa adanya perkawinan. Pada
umumnya, perkembangbiakan vegetatif terjadi pada hewan tingkat rendah. Hewan
tingkat rendah yang dimaksud memiliki struktur tubuh yang tidak sempurna. Adapun
ada tiga cara perkembangbiakan vegetatif, yaitu tunas, fragmentasi, dan membelah
diri.
1. Tunas
Tunas kecil akan muncul pada tubuh induk hewan. Ketika sudah cukup umur,
tunas tersebut akan berpisah dengan tubuh induknya dan akan membentuk
individu baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan tunas adalah Poryfera
dan Hydra.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara hewan berkembang biak dengan memotong atau
memutuskan bagian tubuhnya. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara
ini adalah Planaria dan beberapa jenis cacing.
3. Membelah diri
Perkembangbiakan secara membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu
seperti amoeba. Cara induk hewan membelah diri adalah dengan membagi
tubuhnya menjadi dua bagian sama besar. Ukuran hewan amoeba sangat kecil
sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop saja

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun ciri-ciri makhluk hidup yaitu makan, metabolisme, melakukan
adaptasi, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa dan
iribiltas. Adapun beberapa hewan dan tumbuhan yang memiliki ciri khusus
diantaranya, cicak, kelelawar, kaktus, teratai dan sebagainya.
Dalam perkembangbiakan hewan dan tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu
perkembangbiakan secara generatif dan perkembang biakan secara vegetatif. Adapaun
perkembangbiakan secara generative yaitu perkembangbiakan secara kawin,
sedangkan secara vegetatif yaitu cara reproduksi secara aseksual. Dalam
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif terbagi menjadi dua yaitu
perkembangbiakan secara vegetatif alami dan buatan.

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
diatas masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari ebberapa sumber dan kritik bisa membangun dari pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, S. N. (2021, Desember). katadata. Retrieved from katadata web site:
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61b9cdfe4200b/perkembangbiakan-hewan-
secara-generatif-dan-vegetatif
Alfrendi, J. (2020, Desember). bobo.grid . Retrieved from bobo.grid web site:
https://bobo.grid.id/amp/082471134/ciri-ciri-khusus-bebek-mulai-dari-leher-yang-
panjang-hingga-ekornya?page=all
ashari, A. (2020, Agustus). bobo.grid. Retrieved from bobo.grid web site:
https://bobo.grid.id/read/082276325/cara-tumbuhan-berkembang-biak-dengan-umbi-
lapis-contohvegetatif-alami
Eirin, G. (2021, Agustus). bobo.grid. Retrieved from bobo.grid web site:
https://bobo.grid.id/read/082826278/contoh-tanaman-yang-berkembang-biak-secara-
vegetatif-alami
Kurniasih, W. (2021, Desember). Gramedia. Retrieved from Gramedia web site:
https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-makhluk-hidup/
Ricky. (2020, Maret). Gramedia. Retrieved from Gramedia website:
https://www.gramedia.com/literasi/vegetatif-generatif/
Setyaningsih, S. B. (2020, Desember). tribunnews. Retrieved from tribunnews web site:
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2020/12/23/5-hewan-yang-memiliki-ciri-
khusus-dan-habitatnya-ada-cicak-hingga-bunglon
Wijayanti, R. S. (2021, Maret). bobo.grid. Retrieved from bobo.grid web site:
https://bobo.grid.id/amp/082713184/ciri-khusus-tumbuhan-teratai-dan-fungsinya-
memiliki-daun-lebar-dan-tak-pernah-basah?page=all

18
19

Anda mungkin juga menyukai