Anda di halaman 1dari 17

“KEHIDUPANMANUSIA

PADA MASA ISLAM“


Ilmu Pengetahuan Sosial

Ditulis Oleh :
MUHAMAD RASYA ADITIYA

KEL.7
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………….……........ i


Daftar isi……………………………………………………………………........... ii
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang………………………………………………....………
1
b. Masalah………………………………………………………..………
1
c. Tujuan………………………………………………………….....……
1

2. BAB II PEMBAHASAN
A. ORGANISASI KEHIDUPAN .............................................................
B. RANTAI MAKANAN ......................................................................... 2
C. DAUR BIOGEOKIMIA 4

1. Pencemaran Lingkungan ................................................................. 6

2. Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem 7


8
3. BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan ……………………….............…………………...………
b. Saran……………………………………...……………………………

Daftar Pustaka
11
11
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana dengan rahmat dan
karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Makhluk Hidup Dan Lingkungannya.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Penulis tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada Guru dan teman-teman yang telah membantu
terwujudnya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan
umumnya.
kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi saya sadar, tak ada
gading yang tak retak, begitu juga laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran demi perbaikan makalah ini akan penulis sambut dengan senang hati,agar lebih sempurna dalam
pembuatan makalah yang akan datang.
MAKALAH
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan
berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di
alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energy surya, mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut.

Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan
semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan
lingkungan.

B. Rumusan masalah
a). Bagaimana ciri-ciri makhluk hidup?
b). Bagaimana keanekaragaman makhluk hidup?

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a). Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
b). Mengetahui pengertian keanekaragaman makhluk hidup.
c). Mengetahui jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA


A.Ciri-ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri tersebut
antara lain;
1. Makhluk Hidup Berkembang Biak
Berkembang biak merupakan kemampuan makhluk hidup untuk memperbanyak keturunan. Tujuan
makhluk hidup berkembang biak adalah untuk melestarikan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk
hidup dibagi menjadi dua, yaitu perkembangbiakan secara vegetatif (tidak kawin) dan perkembangbiakan
secara generatif (kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya perkembangbiakan dilakukan secara
generatif. Sementara, pada hewan tingkat rendah perkembangbiakan pada umumnya dilakukan secara
vegetatif. Pada tumbuhan, perkembangbiakan juga dilakukan secara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat berupa tunas, stek, stolon, geragih. Adapun perkembangbiakan
secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji.
2. Makhluk Hidup Bernapas
Semua makhluk hidup pasti melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah mengambil udara dari luar
(O2) dan mengeluarkan udara dari dalam (CO2) dari dalam tubuh. Proses pernapasan ini berguna untuk
menghasilkan energi atau yang lebih dikenal dengan proses oksidasi. Oksidasi merupakan proses
pembakaran makanan dalam tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan energei yang berguna bagi
makhluk hidup untuk mampu beraktivitas.
Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat dan jenis makhluk hidup.
Makhluk hidup yang hidup di darat akan memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk
hidup yang hidup di air ataupun makhluk hidup amphibi. Makhluk hidup yang hidup di darat seperti
manusia, kucing dan kambing bernapas dengan menggunakan paru-paru. Sementara ikan, bernapas
dengan menggunakan insang. Lain halnya dengan makhluk hidup amfibi yang bernapas dengan
menggunakan insang, kulit dan paru-paru. Makhluk hidup seperti tumbuhan juga bernapas. Alat
pernapasannya berupa stomata dan lentisel.
3. Makhluk Hidup Bergerak
Salah satu ciri yang sangat membedakan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup adalah
bergerak. Gerak pada manusia dan hewan akan nampak sangat jelas karena manusia dan hewan
mempunyai alat gerak. Alat gerak pada manusia berupa kaki dan tangan. Sementara alat gerak pada
hewan dapat berupa kaki, sayao, sirip, silia, dan lainnya.
Selain hewan dan manusia, tumbuhan juga mampu bergerak. Gerak pada tumbuhan memang sulit kita
amati secara kasat mata. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah gerak menutupnya daun putri malu bila
disentuh, menutupnya daun petai cina pada sore hari,
4. Makhluk Hidup Menerima dan Menganggapi Rangsangan (Iritabilitas)
Kemampuan menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang adalah salah satu hal yang
membedakan makhluk hidup dengan makhluk tak hidup. Dengan istilah ini, tidak berarti manusia, gajah,
atau pohon mudah terangsang. Tetapi yang kita maksudkan mereka memberikan tanggapan terhadap
perubahan dalam lingkungannya.
Tanggapan makhluk hidup terhadap rangsang umumnya diperlihatkan dalam bentuk gerak. Gerak
tumbuh, gerak sebagian tubuh ataupun gerak berpindah tempat. Sebagian dari makhluk tak hidup, ada
juga yang secara sepintas, kita menganggapnya dapat bergerak.
Untuk membuktikan adanya gerak pada hewan sebagai tanggapan terhadap rangsang, bukanlah
merupakan suatu masalah, kita dengan mudah dapat melakukannya. Tetapi untuk tumbuhan, kita perlu
melakukan secara seksama. Karena, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang dapat mudah teramati.
Misalnya gerak menutup daun putri malu bila menerima rangsangan berupa sentuhan.
5. Makhluk Hidup tumbuh dan Berkembang
Tumbuh merupakan suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk, dan penambahan ukuran ini tidak
kembali kepada ukuran semula. Sedangkan kembang, merupakan suatu proses pencapaian kedewasaan,
mulai dari bentuk atau keadaan yang sederhana, misalnya biji ke bentuk atau keadaan yang makin
kompleks, misalnya pohon. Penambahan ukuran dan pencapaian kedewasaan ini terjadi karena adanya
proses pembentukan jaringan baru yang diawali oleh penambahan jumlah, ukuran dan fungsi dari sel.
Tentu saja pertambahan jumlah dan ukuran ini hanya dapat terjadi jika ada penambahan materi berupa
zat-zat yang diproleh dari makanan.
6. Makhluk Hidup Memerlukan Makanan dan Air
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber tenaga, untuk tumbuh kembang, dan untuk
mengganti sel-sel yang telah rusak. Sedangkan air diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut
beberapa zat, vitamin dan mineral. Makanan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan tubuh setelah
melalui proses biologi dan kimiawi. Sebagian dari zat makanan tersebut kemudian melalui proses
pembakaran diubah menjadi energi. Untuk proses ini diperlukan oksigen yang didapat dari proses
pernafasan.
7. Makhluk Hidup Mengeluarkan Zat Sisa
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat
sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan
atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan urine

B. Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia.
Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan
hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan
manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut :
Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
1. Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan berbagai mahluk
hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok organism, misalnya
memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun
harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain-lain.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud sejenis
yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara
alamiah menghasilkan keturunan.
Contoh : pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.
3. Komunitas
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi yang
hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan
anggota-anggotanya. Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga
sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban
Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti parit, kolam, sungai,
danau, dan laut.
b. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan seperti di
hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.
Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi
ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang,
dst.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang, populasi pohon
cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh
banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan, dan
tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu
suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami). Contoh : danau,
sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat. Contoh : sawah, ladang, kolam, dan akuarium.
5. Bioma
Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu daerah yang luas dan memiliki flora dan
fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak
geografis dan astronomis. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai
(dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan. Ciri
khas dari sebuah bioma adalah vegetasi tertentu yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh
kondisi iklim regionalnya.

6. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi
untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi
dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
Contoh : bumi tempat tinggal kita.
C.Kenaekaragaman Makhluk Hidup
1. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri atas unsur-unsur biotik (jenis-jenis
makhluk hidup), faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) dan kimia (keasaman, salinitas) yang saling
berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, kondisi lingkungan fisik
dan kimia yang beraneka ragam. Oleh karena itu, jika susunan komponen jenis dan susunan faktor fisik
serta kimianya berbeda, ekosistem yang dihasilkanpun akan berbeda. Ekosistem yang satu dengan
ekosistem yang lain tidak mungkin akan tersusun dari organisme-organisme yang sama serta unsur-unsur
kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tertentu akan terdiri atas kombinasi
organisme dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem yang
lain.
2. Kenaekaragaman Jenis
Jenis merupakan satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk dan penampilannya yang terdiri atas
pengelompokan populasi dan bagian individu yang mampu salin berkawin sesamanya secara bebas (tetapi
tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan yang menyerupai tetuanya.
Untuk kelompok individu yang tidak berkembang biak secara kawin, misalnya pada kebanyakan jenis
mikrobia batasan jenis ditentukan oleh kemampuannya dalam menduduki relung yang sama.
Jenis terbentuk dari kesesuaian kandungan genetik yang mengatur sifat-sifat kebakaan dengan lingkungan
tampat hidupnya. Karena lingkungan tempat hidup jenis beraneka ragam, maka jenis yang dihasilkan
akan beraneka ragam pula. Pada umumnya proses terjadinya jenis berlangsung secara perlahan-lahan dan
dapat memakan waktu ribuan tahun. Proses ini berlangsung melalui perubahan penyesuaian atau evolusi
jenis lain yang sudah ada sebelumnya. Dalam waktu yang sangat lama proses evolusi telah membentuk
jutaan jenis yang berbeda-beda. Proses ini mengakibatkan terdapatnya keterkaitan antara jenis yang satu
dengan jenis yang lainnya. Keterkaitan inilah yang dikenal dengan kekerabatan.
3. Keanekaragaman Genetik
Setiap jenis, umumnya terdiri dari beberapa populasi, yang tersusun dari sekumpulan individu yang
banyak sekali jumlahnya. Seluruh warga suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang
sama. Akan tetapi setiap kerangka dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor pengatur kebakaan. Faktor inilah
yang menentukan apakah suatu bibit jagung berbiji putih, kuning, merah, ungu atau lainnya, atau apakah
seekor ayam akan berbulu hitam, coklat, putih, abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang nampak tadi,
atau juga yang tidak jelas terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya yang disebuut gen.
Sekalipun individu-individu suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama, setiap
individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda-beda bergantung peda penurunnya. Susunan
perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang bersangkutan.
Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman susunan faktor genetik yang
terkandung dalam jenis yang bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik yang tidak sama
dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang sama. Selain ditentukan oleh
faktor genetiknya, sifat yang terlihat dari luar pada masing-masing individu, ditentukan pula oleh keadaan
lingkungan atau perpaduan keduanya. Dua individu yang mempunya susunan genetik yang sama akan
menunjukkan sifat luar yang sangat berbeda. Jika masing-masing lingkungan hidupnya sangat berbeda.
Sebaliknya dua individu yang memiliki susunan genetik yang berbeda boleh jadi akan menunjukkan
beberapa sifat luar yang mirip bila keduanya hidup dalam lingkungan yang sama.
No Persamaan Perbedaan
Tumbuhan Hewan
1. Bernafas a).System bernafas dengan aerob a).System bernafas dengan difusi
b).System bernafas dengan anaerob b).System bernafas dengan trakea
c).System bernafas dengan insang
2. Berkembang biak a). Berkembang secara generative (penyerbukan) a).Berkembang secara generative
(eksternal,internal),(ovipar,vivipar,ovovivipar)
b).Berkembang secara vegetative (alami,buatan)
3. Tanggap terhadap rangsangan (Iribalitas) a). Gerak autonom a)Gerak melompat
b). Gerak esionom b)Gerak merayap
c). Gerak higroskofis c)Gerak terbang
4. Tumbuh dan berkembang a).Pengaruh cahaya matahari a).Tumbuh besar
b).Pengaruh Suhu dan kelembaban b).Tumbuh dewasa
c).Pengaruh Air dan unsur tanah
5. Memerlukan makan dan air a).Pupuk a).Makanan atau nutrisi
b).Air dan udara b).Air dan udara
c).Nutrisi unsur hara tanah

D. Klasifikasi Makhluk Hidup


Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan semua makhluk hidup menjadi 6 kingdom yang
meliputi, Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
1). Archaebacteria
Archaebacteria merupakan organisme prokariotik uniseluler yang hidup di lingkunngan anerob dengan
kondisi yang ekstrem, misalnya kawah gunung berapi dan sumber air panas. Ada yang merupakan
autotrof, tetapi sebagian besar merupakan heterotrof.
2). Eubacteria
Anggotanya merupakan organisme prokariotik uniseluler, meskipun ada pula yang berkoloni membentuk
filamen. Bakteri termasuk organisme autotrof atau heterotrof dengan tiga bentuk dasar, yaitu bulat, batang
dan spiral.

3). Protista
Ciri-ciri protista adalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau multiseluler (bersel
banyak), dan autotrof atau heterotrof.
Jenis-jenis protista:
a). Protista mirip hewan (Protozoa). Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri seperti
hewan (protozoa).
1). Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda
hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
2). Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau
manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).
3). Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh:
Paramecium caudatum.
7). Animalia (Hewan)
Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu invertebrata (hewan yang tidak memiliki
tulang belakang) dan vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang).
a. Invertebrata
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animali yang termasuk dalam
kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai di
pegunungan. Hewan-hewan yang termasuk invertebrata antara lain: porifera (hewan berpori), coelenterata
(hewan berongga), platyhelminthes (cacing pipih), nemathelmintes (cacing benang atau cacing gilik),
annelida (cacing gelang), mollusca (hewan bertubuh lunak), anthropoda (hewan yang memiliki kaki
bersendi-sendi) dan echinodermata (hewan berkulit duri).
b. Vertebrata
Vertebrata pada umumnya terbungkus oleh lapisan tubuh (epidermis dan dermis). Vertebrata yang hidup
di darat biasanya memiliki kulit menanduk dan memiliki tulang. Pada vertebrata tingkat rendah
endosekeleton berupa tulang rawan. Adapun vertebrata yang sudah maju , endosekeleton berupa tulang
keras. Sistem peredaran darah dilengkapi jantung dengan atriun dan ventrikel. Sistem pernafasan
dilengkapi organ berupa ingsang, kulit dan paru-paru. Sistem eksresi dilengkapi dengan organ ginjal.
Sistem reproduksi secara seksual antara hewan jantan dan betina.
Hewan yang termasuk vertebrata adalah :
1. Pisces
Tubuh pisces ditutupi oleh sisik, memiliki alat gerak berupa sirip. Suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai
dengan lingkungan disebut poikilotermis. Habitatnya diperairan tawar, perairan laut dan perairan payau.
Hewan ini bernapas menggunakan ingsang memiliki alat khusus yang berfungsi untuk mengetahui arah
atau arus air disebut gurat sisi. Reproduksi terjadi secara seksual, pertemuan sel telur dan sperma terjadi
diluar tubuh disebut pembuahan eksternal. Kelas pisces dibagi mennjadi tiga ordo, yaitu Agnatha,
Chondrichtyes, dan Osteichthyes.
2. Amphibia
Amphibia merupakan kelompok hewan dengen fase hidup yang berlangsung di air dan darat. Amphibia
merupakan kelompok Vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibia memiliki kulit
yang selalu basah dan berkelenjar, tidak memiliki sisip. Alat gerak berupa dua pasang kaki untuk berjalan
atau berenang, berjari empat atau lima atau lebih sedikit, tidak bersirip. Mata memiliki kelopak yang
dapat digerakkan. Mata juga memiliki selaput yang menmutupi mata saat berada dalam air (disebut
Membrana niktitans).
Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan
insang. Setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan
lingkungannya disebut poikilotermis. Reproduksi amphibia berlangsung dengan pembuahan eksternal.
Tubahnya memiliki sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi
satu dalam kloaka. Amphibia dibagi menjadi 3 ordo, yaitu stegoephalia, caudata, dan anura.
3. Reptilia
Reptilia merupakan vertebrata yang mampu menyesuaikan diri di lingkungan kering di tanah. Kulitnya
mengalami penandukkan (kornifikasi) untuk mencegah banyak hilangnya cairan tubuh. Tubuh dilengkapi
dengan 2 pasang anggota gerak, masing-masing memiliki 5 jari, ada jenis yang tidak memiliki kaki.
Reptilia berkembang biak dengan bertelur. Telur diletakkan disuatu tempat dan dibiarkan menetas sendiri.
Namun, ada beberapa hewan yang mrngerami telurnya. Reptilia memiliki lubang kloaka yang transversal
(plagiotremata). Reptilia memiliki gigi untuk mempertahankan diri serta mengunyah makanan.
Pernapasan reptilia selalu dengan paru-paru. Pada chelonia bernapas juga dengan kloaka. Sistem
peredaran darah berupa jantung yang terdiri atas 2 serambi dan 2 bilik dengan sekat yang tidak sempurna
(foramen panizzae) contohnya pada crocodilia sehingga pemisah darah tidak sempurna. Reptilia dibagi
menjadi empat ordo, yaitu Chelonia, Rhynchocephalia, Squamata, dan Brocodilia.

E. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan antara makhluk
hidup.
Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau herbivora.Produsen
Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.
Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen I
Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).
Konsumen I disebut konsumen primer.
Contoh : belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
Konsumen II
Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
Konsumen II disebut konsumen sekunder.
Contoh : singa, harimau, dll.
Konsumen III
Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
Konsumen III disebut konsumen tersier.
Contoh : burung elang, manusia

Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati
menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Contoh : bakteri dan jamur
Contoh Rantai Makanan : Rantai Makanan, di lingkungan dapat dijumpai adanya proses makan-dimakan.
Sebagai contoh, rumput dimakan belalang, belalang dimakan burung kecil, burung kecil dimakan ular,
dan ular dimakan burung elang.

F. Jaring-jaring Makanan
Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang sederhana.
Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak
selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu
memakan satu jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang saling
berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan.
Jadi apakah jaring-jaring makanan itu? Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai
makanan yang saling berhubungan. Perhatikan contoh jaring-jaring makanan berikut!

G. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur biogeokimia adalah daur unsur atau zat misalnya karbondioksida, oksigen, air, nitrogen,
fosfor dan mineral yang lain. Jika daur biogeokimia itu terhenti, ekosistem akan mengalami kerusakan.
Proses makan-dimakan di dalam ekosistem menimbulkan perputaran unsur yang dikenal sebagai daur
unsur. Karena daur itu berjalan melalui tubuh makhluk hidup, tanah dan persenyawaan kimia, maka
disebut sebagai daur biogeokimia. Unsur-unsur yang mengalami daur biogeokimia itu misalnya oksigen,
karbon, nitrogen, fosfor, kalium dan unsur lainnya.
a. Daur Air
Air yang ada di lingkungan mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Air di
sungai, danau, dan laut menguap menjadi awan. Awan akhirnya jatuh sebagai air hujan. Air hujan
sebagian dimanfaatkan tumbuhan, hewan dan manusia, sebagian lagi meresap ke dalam tanah kemudian
muncul sebagai mata air, dan sebagian lagi langsung mengalir melalui sungai menuju ke laut. Demikian
seterusnya.
b. Daur Oksigen dan Karbon

Semua makhluk hidup memerlukan oksigen (O2) untuk pernafasannya. Sisa pernafasan adalah
karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Tumbuhan hijau membutuhkan CO2 dan air untuk fotosintesis.
Hasil fotosintesis berupa gula dan oksigen. Oksigen yang dilepaskan ke udara diambil oleh makhluk
hidup untuk pernafasan. Demikian seterusnya.
c. Daur Nitrogen
Unsur nitrogen sebagian besar di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2). Gas nitrogen
mencakup 78% dari berbagai gas yang ada diatmosfer. Hanya sedikit organisme yang dapat
menggunakan nitrogen dama bentuk N2. organisme yang dapat mengikat nirogen alah bakteri
(Azotobakter sp). Nitrogen diserap oleh tumbuhan dalam bentuk amoniak. Amoniak kemudian dirombak
oleh bakteri nitrit kemudian dengan bantuan bakteri juga nitrit dirubah menjadi nitrat dan beru diserap
oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan nirogennya.
d. Daur Fosfor
Fosfor terdapat dialam dalam bentuk ion fosfat (PO34-). Ion fosfat terdapat dalam bebatuan.
Tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbifora mendapat fosfat dari tumbuhan
yang dimakannya dan karnifora mendapat fosfat dari herbifora yang dimakannya. Bakteri dan jamur
menguraikan bahan organik ditanah lalu melepas fosfat yang kemudian diambil oleh tumbuhan.
e. Daur Sulfur
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses
rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan kemudian akan diuraikan leh komponen organiknya
oleh bakteri. Beberapa bakteri terlibat dalam daur sulfur antara lain Desulfobrio dan Desolfomaculum
yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalaa bentuk hidrogen sulfida (H2S). H2S digunakan bakteri
fotoatotrof anaerob dan melepaskan sulfur dan oksigen.
H.Contoh perbedaan tumbuhan dan hewan :
No. Hal yang diamati Nama hewan (ayam) Nama tumbuhan (pohon mangga)
1 Cara bergerak Berpindah tempat dengan kaki Mengugurkan daunya
2 Cara bernafas Paru-paru Stomata
3 Cara memperoleh makanan Memakan hewan / tumbuhan lain Memasak
sendiri makanannya
4 Cara menanggapi rangsang Bergerak atau menyerang Mengugurkan daunya.
I. Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang
berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik yang kita
kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan berupa mesin dan
alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang berlimpah dalam waktu yang
singkat. Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini
disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap lingkungan dapat
mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk mendukung
kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun
biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas manusia serta organisme
lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
a. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang menurunkan
kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang tidak sesuai lagi
digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan mandi. Sumber
polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah tangga, sampah padat maupun cair,
buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta tumpahan minyak.
b. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam
konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi manusia,
hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan yang tercemar
dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan pencemar yang terdapat di
udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran tanah dapat disebabkan
oleh sampah .
2. Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepan dari aktifitas. Aktifitas tersebut tentu sangat
berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Beberapa aktifitas yang mereka lakukan dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Berikut contoh aktifitas / kegiatan manusia yang dapat mengganggu
lingkungan :
1) Penebangan hutan secara liar.
Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan :
Hilangnya tempat tinggal dan tempat berlindung hewan yang hidupdi dalamnya.
Akar tanaman tidak dapat menahan hujan sehingga menyebabkan tanah longsor atau erosi.
Tanah yang longsor menyebabkan air sungai menjadi keruh sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai
tumbuhan yang ada di dasar di bawah air sungai.
Tumbuhan-tumbuhan tersebut akan mati sehingga hewan yang bergantung pada tumbuhan tersebut juga
akan mati.
Berkurangnya resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
2) Penambangan terbuka.
Penambangan terbuka menyebabkan :
Hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati sehingga tidak ada lagi tumbuhan yang dapat hidup
di sana.
Limbah dari sisa pertambangan menyebabkan sungai menjadi keruh dan coklat.
Zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan dibuang ke aliran sungai sehingga membunuh
ikan dan satwa lainnya.
3) Pembuangan sampah atau limbah.
Pembuangan sampah atau limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan :
Sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat digunakan.
Makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan kesulitan mencari air bersih.
4) Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan :
Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan terbuang bersama aliran air.
Pupuk tersebut banyak mengandung hara mineral menyebabkan perkembangbiakan tumbuhan air
menjadi cepat.
Permukaan air dipenuhi oleh tumbuhan air, sehingga sinar matahari terhalang masuk ke dalam
perairan.
Proses fotosintesis fitoplankton menjadi terhambat sehingga kadar oksigen dalam air menurun dan
menyebabkan kematian masal penghuni perairan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan :
Mematikan makhluk hidup sealin hama pertanian yang sebenarnya bermanfaat.
Hama menjadi kebal terhadap pestisida sehingga menjadi ledakan jumlah hama.
5) Perburuan liar
Perbruan liar menyebabkan berkurangnya jumlah hewan bahkan lama kelamaan akan punah.
6) Penangkapan ikan tanpa terkendali
Penggunaan dinamit dan pukat harimau menyebabkan ikut terbunuhnya ikan yang masih muda dan
menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Penggunaan jaring bermata kecil menyebabkan ikan kecil dan ikan yang belum dewasa juga ikut
tertangkap sehingga menghambat proses regenerasi ikan.
Penangkapan ikan saat musim kawin menyebabkan terhambatnya proses regenerasi ikan karena ikan
yang tertangkap belum sempat berkembang biak.
7) Perusakan terumbu karang
Perusakan terumbu karang menyebabkan rusaknya kehidupan ribuan makhluk yang saling bergantung,
karena terputusnya rantai makanan dalam ekosistem terumbu karang.

J. PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP

Pentingnya Pelestarian Makhluk Hidup


Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam. Satu makhluk
hidup membutuhkan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan bergantung pada tumbuhan secara
langsung maupun tidak langsung. Demikian pula tumbuhan tumbuh makin subur jika mendapat zat hara
atau pupuk alami. Zat hara ini dapat bertambah dengan adanya kotoran hewan.

Manusia sangat membutuhkan tumbuhan sebagai sebagai sumber obat-obatan. Dengan kemajuan ilmu
pengetahuan, para ahli semakin berhasil menemukan obat berbagai penyakit. Bahan pembuat obat itu
banyak yang diambil dari sari tumbuhan. Alangkah menyedihkan jika suatu saat kita tidak dapat
memperoleh karena tumbuhan obat yang dibutuhkan sudah punah.
Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya
antara lain sebagai berikut.
 Melindungi Tempat Hidupnya

Pemerintah di berbagai negara telah membuat berbagai peraturan yang melindungi hewan dan
tumbuhan. Bentuk perlindungan itu antara lain menjaga agar hewan dapat hidup bebas di tempat asalnya.
Jadi, karena orang utan dan harimau berasal dari Tuhan, maka hewan-hewan itu harus dapat hidup di
hutan dengan aman dan nyaman. Hewan dilindungi dari perburuan liar. Orang yang berburu hewan yang
dilindungi dapat dikenai hukuman.

Di Indonesia, pemerintah menetapkan suatu daerah menjadi kawasan yang dilindungi berupa cagar
alam dan Suaka Margasatwa. Cagar alam adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang
terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan. Suaka margasatwa adalah
cagar alam yang secara khusus digunakan untuk melindungi hewan liar di dalamnya.Contohnya adalah
Cagar Alam Dieng di Jawa Tengah, Cagar Alam Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam Gunung
Lorentz di Papua, dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum di Kalimantan Barat.

Selain itu, untuk melayani masyarakat umum, pemerintah membuat taman nasional, taman hutan raya,
dan taman wisata alam.

 Mengembangbiakkan
Manusia turut bertanggung jawab atas punahnya hewan dan tumbuhan. Karena ulah manusia, banyak
hewan mati diburu dan tumbuhan musnah dalam kebakaran hutan. Akan tetapi, manusia juga dapat
menyelamatkan kelestarian hewan dan tumbuhan.
Untuk menambah jumlah hewan dan tumbuhan, manusia melakukan pengembangbiakan secara
buatan. Di beberapa tempat dibuat tempat penangkaran, yaitu tempat khusus untuk untuk
mengembangbiakkan hewan. Misalnya, penangkaran buaya. Jadi, manusia tetap dapat mengambil
keuntungan dari hewan tanpa mengurangi jumlah hewan itu. Kulit buaya dapat dibuat tas dan sepatu. Ada
pula penangkaran orang utan di Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Penangkaran orang utan bertujuan
untuk memperbanyak orang utan sehingga tidak punah.

Para pecinta tumbuhan, khususnya tumbuhan langka, juga berusaha mengembangbiakkan tumbuhan.
Mereka tidak jarang mengadakan berbagai pameran tumbuhan langka. Dengan pameran ini, mereka
mengingatkan masyarakat umum untuk mau turut melestarikan tumbuhan.
 Melarang Kepemilikan Satwa Yang Dilindungi
Pada masa lalu, tidak sedikit orang yang memelihara hewan liar di rumahnya. Seharusnya, hewan-
hewan itu dapat hidup bebas di hutan. Saat ini, masyarakat umum tidak boleh memelihara hewan yang
dilindungi di rumahnya. Misalnya, orang dilarang memelihara orang utan ,simpase, atau harimau.
Hewan-hewan ini terus diperjuangkan untuk dapat kembali ke tempat asalnya di hutan. Orang yang
melanggar peraturan ini dapat dikenai hukuman.

Melindungi Tumbuhan
Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa tumbuhan hanya dapat hidup subur
di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang semakin sulit kita temui walaupun belum termasuk tumbuhan
langka. Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak tertarik untuk menanamnya. Akibatnya, ada
buah-buahan yang makin sulit kita lihat di pasaran.

Pelestarian Lingkungan Makhluk Hidup yang Hampir Punah


Banyak tumbuhan dan hewan menjadi langka. Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan
hewan dan tumbuhan langka ?? Tumbuhan dan hewan langka adalah hewan dan tumbuhan yang
jumlahnya sangat sedikit sehingga kita jarang menemukan di alam.
Kelangkaan hewan dan tumbuhan disebabkan oleh :

1. Penggunaan hewan dan tumbuhan yang berlebihan


2. Perburuan dan penangkapan hewan liar
3. Penebangan pohon langka untuk kepentingan manusia

Usaha Pencegahan Kepunahan Hewan dan Tumbuhan

Pelestarian hutan merupakan salah satu bentuk usaha untuk melestarikan sumber daya alam
hayati. Pelestarian hutan meliputi pelestarian hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Usaha pelestarian tersebut dibedakan menjadi pelestarian in-situ dan pelestarian ex-situ.
Pelestarian in-situ
adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya, pelestarian
komodo di Pulau Komodo dan badak bercula satu di Ujung Kulon.
Pelestarian ex-situ
adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan dengan memindahkan dari habitat
aslinya dan dipelihara di tempat lain yang sesuai. Misalnya, kebun binatang yang banyak
memelihara hewan dari tempat lain.

Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan langka juga dilakukan dengan melindungi suatu
wilayah tertentu. Wilayah tersebut antara lain :
Cagar Alam
adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnyadilindungi
Undang-Undang dari bahaya kepunahan. Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain
sebagai berikut : Cagar Alam Pulau Dua di Jawa Barat, untuk melindungi berbagai jenis burung
laut ( kerajaan burung )
Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, untuk melindungi berbagai jenis hewan, antara lain badak,
rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak
Cagar Alam Penunjang Pangandaran di Jawa Barat. Selain melestarikan hutan, tempat ini juga
merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
Cagar Alam Raflesia di Bengkulu. Tempat ini khusus melindungi bunga raflesia ( Rafflesia
arnoldi ) yang merupakan bung terbesar di dunia.
Suaka Margasatwa
adalah cagar alam yang khusus digunakan untuk melindungi hewan yang hidup di dalamnya.
Contoh suaka margasatwa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka margasatwa yang terbesar di
Indonesia. Hewan yang dilindungi di tempat ini antara lain, gajah, badak sumatra, orang utan,
tapir, harimau, kambing hutan, rusa, dan berbagai jenis burung
Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama melindungi komodo.
Selain komodo, tempat ini juga melindungi burung kakak tua, ayam hutan, kerbau liar, babi
hutan, dan rusa
Taman Nasional
merupakan kawasan pelestarian alam sesuai dengan ekosistem aslinya. Taman Nasional dapat
digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, budaya, dan pariwisata. Contohnya adalah
Taman Nasional Gunung Gede Pangrago di Jawa Barat dan Taman Nasional Bunaken di
Sulawesi.
Sumber daya alam hayati yang berupa tumbuhan, hewan, dan jasad renik merupakan kekayaan
alam yang sangat berharga. Fungsi tumbuhan yang paling penting adalah sebagai pemasok
oksigen yang diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup selalu berkaitan dengan habitatnya. Penggundulan hutan untyuk
kepentingan manusia dapat menyebebkan habitat berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan jasad
renik berubah. Jika habitatnya berubah, sebagian besar tumbuhan, hewan, dan jasad renik akan
mati. Kematian tersebut menyebabkan tidak ada lagi keseimbangan ekosistem di hutan.
Akibatnya, hilanglah kehidupan berbagai jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang telah hilang
kehidupannya tidak digantikan oleh makhluk hidup lain.

Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau
makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara,
mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam
hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya.
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan keanekaragaman
makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk
hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan
asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu
species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini. Apakah itu tidak
merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui cara–cara sebagai berikut :
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Tumbuh-tumbuhan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1. Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh : kebon
kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan.
2. Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi Contoh: di Cibinong LIPI
dengan buah-buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg.
3. Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Hewan
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1. Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut.
2. Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya.
3. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.
4. Membuat undang–undang perburuan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting
yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat
memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat
beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu
rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari
manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak
untuk di tempati.

B. Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca makalah ini kiranya pembaca
dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan
layak untuk di tempati.

DAFTAR PUSTAKA
Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
http://indryirot.blogspot.com/2013/03/makalah-lingkungan-hidup.html

Anda mungkin juga menyukai