DENGAN LINGKUNGANNYA
ii
DAFTAR ISI
I. COVER…………………………………………………………………… i
II. KATA PENGANTAR……………………………………………….. ii
III. DAFTAR ISI …………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
Latar Belakang …………………………………………………….. 1
Permasalahan……………………………………………………….. 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………… 2
A. Difinisi Makhluk Hidup ………….……………………………… 2
B. Definisi Lingkungan ………………………………………….. 3
C. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya …………….. 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. Permasalahan
Berikut adalah permasalah yang akan didiskusikan :
1. Apa macam jenis interaksi makhluk hidup?
2. Bagaimana interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi?
3. Apa dampak adanya interkasi makhluk hidup ?
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Interaksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari Interaksi adalah hal saling
melakukan aksi, berhubungan, mem-pengaruhi; antar hubungan. Hubungan yang
dimaksud bisa dalam aspek sosial dan lingkungan. Bila mana diartikan sebagai
Interkasi lingkungan maka dapat disimpulkan bahwa interaksi lingkungan adalah
hubungan yang dilaksanakan orang perorang atau kelompok yang berkaitan
langsung dengan lingkungan.
Makhluk hidup menurut KBBI adalah sesuatu yang dijadikan atau yang
diciptakan oleh Tuhan (seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan);
Pengertian makhluk hidup atau organisme adalah setiap entitas individual yang
bisa menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Semua organisme pasti memiliki sel.
Organisme atau makhluk hidup ini diklasifikasikan berdasarkan taksonomi yang
terbagi menjadi beberapa kelompok, seperti hewan, tumbuhan, dan fungsi yang
multiseluler atau mikroorganisme uniseluler, meliputi Protista, bakteri dan arkea.
Meskipun semua jenis makhluk hidup ini berbeda. Namun, semua jenis makhluk
hidup ini mampu bereproduksi, tumbuh dan berkembang, pemeliharaan diri dan
merespons rangsangan.
3
b) Temperatur/suhu
Temperatur atau suhu ikut menentukan jenis organisme yang dapat hidup di
sustu tempat tertentu. Pada daerah dingin atau bersalju akan ditemukan burung
penguin, panda, dan beruang salju. Burung penguin, panda, dan beruang salju tidak
akan ditemukan gurun atau padan pasir yang suhunya panas. Di padang pasir akan
ditemukan unta dan pohon kurma. Suhu memengaruhi reaksi biokimiawi di dalam
tubuh. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan pada
reaksi-reaksi biokimiawi didalam tubuh, sehingga aktivitasnya terganggu. Oleh karena
itu, setiap makhluk hidup membutuhkan sushu optimum untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. c) Air Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk
menunjang suatu kehidupan. Semua sel dan jaringan terdiri atas air. Air merupakan
media pelarut zat-zat yang dibutuhkan dan media pengangkut dalam tubuh hewan dan
tumbuhan. Air juga merupakan suatu bentuk habitat bagi makhluk hidup, seperti:
danau, sungai, dan laut. Air sangat mempengaruhi proses kehidupan. d) Sinar matahari
Sinar matahari sebagai sumber energi utama bagi semua organisme yang ada dibumi
4
2. Komponen biotik
Hewan, tumbuhan, manusia, dan mikroorganisme termasuk komponen biotik. Di
dalam ekosistem, komponen biotik memiliki peran (relung) dan tugas tertentu.
Salah satu makhluk yang berada di bumi adalah manusia. Manusia diciptakan
memiliki akal yang menjadi pembeda terhadap makhluk lainnya. Keterkaitan
dengan manusia dengan lingkungan juga dapat di cermati dengan interkasi manusia
dengan manusia lainnya atau dikenal dengan interaksi social. Manusia berinterkasi
dengan lingkungan dapat di kelompokan menjadi lingkungan social (hubungan
manusia dengan manusia) dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan (alam).
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
Pohon yang ditumpangi anggrek tidak mengalami kerugian apapun. c. Simbiosis
parasitisme Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua organisme yang
berbeda jenis, yang satu untung dan yang lain dirugukan. Contoh benalu dengan
inangnya. Benalu dapat berfotosintesis karena memiliki zat hijau daun, tetapi
benalu menyerap air dari inangnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan inang yang
ditumpangi menjadi terganggu karena kebutuhan air untuk fotosintesis berkurang
sehingga makanan yang dihasilkansedikit. Jika benalu makin tumbuh dan
berkembang, maka inang akan mengalami kematian.
7
Terjadinya ketidakseimbangan ekosistem. Eksosistem menjadi pincang dan
akan mengganggu proses sirkulasi system kehidupan di alam. Sebagai contoh
dengan di perburan ular . hilangnya atau berkurangnya ular di alam akan
memberikan dampak pada populasi tikus semakin banyak. Keadaan ini akan
memberikan dampak pada tanaman padi yang diserang atau dimakan tikus,
sehingga produksi padi/ pangan akan berkurang. Sementara manusia
membutuhkan pangan. kekurangan pangan berdampak pada perubahan perilaku
manusia. terjadinya kelangkaan pangan akan memicu tindakan pencurian atau
criminal.
8
BAB IV.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Interkasi makhluk hidup dengan lingkungan adalah hubungan saling
membutuhkan satau sama lain. Adapun macam interaksi ini dikelompokkanmenjadi
dua abiotic dan biotik. Abiotik dapat kembangkan menjadi adanya hubungan symbiosis
mutualisime. Symbiosis komensalisme dan symbiosis paratisme.
Interaksi yang terjadi memberikan konsekuensi beberapa perubahan diantarnya
adalah system rantai makanan dn hubungan antar makhluk hidup seperti hubungan
symbiosis mutaulisme, komensalisme dan parasitesme. Dengan demikian menjaga
pinterkasi makhluk hidup perlu dilakukan oleh manusia agar eksistem dapat terjaga
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/ipa-modul-7-interaksi-makhluk-hidup-dan-
lingkungannya/
https://bobo.grid.id/read/082462504/pengaruh-negatif-interaksi-manusia-dengan-
lingkungan-alamnya?page=all
https://ringtimesbali.pikiran-rakyat.com/edukasi/pr-283768777/rangkuman-ipa-kelas-
7-interaksi-makhluk-hidup-dengan-lingkungan-persiapan-uts-pts-semester-2-
terlengkap