Anda di halaman 1dari 13

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP

DENGAN LINGKUNGANNYA

NAMA : Dhewa Dharmawan Setiaji


KELAS : 7.I
NOMOR PRESENSI : 07

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 2 DEMAK
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita
Rasulullah SAW, yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliah ke zaman yang
modern ini.
Dalam penyusunan makalah ini pastilah kami mengalami berbagai hambatan
maupun kendala. Dengan segala upaya, makalah ini dapat terwujud dengan baik berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih lanjut.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan
khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya. Kami juga berharap makalah ini
mampu menjadi salah satu bahan bacaan untuk acuan pembuatan makalah selanjutnya
agar menjadi lebih baik.

ii
DAFTAR ISI
I. COVER…………………………………………………………………… i
II. KATA PENGANTAR……………………………………………….. ii
III. DAFTAR ISI …………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
Latar Belakang …………………………………………………….. 1
Permasalahan……………………………………………………….. 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………… 2
A. Difinisi Makhluk Hidup ………….……………………………… 2
B. Definisi Lingkungan ………………………………………….. 3
C. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya …………….. 4

BAB III PEMBAHASAN….…………………………………………… 6


A. Macam jenis interaksi makhluk hidup ………………. 6
B. interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi.................. 6
C. dampak adanya interkasi makhluk hidup…………… 7
BAB IV PENUTUP……………………………………………………….. 8
A. Kesimpulan …………………………………………………… 9
B. Saran …………………………………………………………. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Bumi merupakan planet yang memiliki kehidupan makhluk hidup. Manusia


adalah salah satu penghuni bumi yang keberadaannya sudah beribu tahun lamanya
dan memiliki pertumbuhan peradaban yang dinamis. Pertumbuhan peradaban
berjalan seiring dengan pertumbuhan dan pola pikir manusia Peradaban manusia
yang tidak bisa lepas dengan keterkaitan dengan alam sekitar dan lingkungan di
sekitar tempat tinggal.

Sebagai makhluk Tuhan yang memiliki akal tentunya manusia memiliki


keterkaitan dengan lingkungan sekitar diantaranya adalah interaksi dengan manusia
lainnya yang lebih dikenal dengan interaksi social dan interaksi dengan alam
sekitarnya.
Keterkaitan makhluk hidup merupakan konsep alamiah yang berjalan susuai
dengan kaidah alamiah makhluk hidup. Keterkaitan ini saling membutuhkan dan
memberikan dampak satau sama lain. Dampak yang dihasilkan dari keterkaitan ini
dapat mempengaruhi kehidupan makhluk lain.

Mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkunganya akan penulis


paparkan dalam makalah berikut :

B. Permasalahan
Berikut adalah permasalah yang akan didiskusikan :
1. Apa macam jenis interaksi makhluk hidup?
2. Bagaimana interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi?
3. Apa dampak adanya interkasi makhluk hidup ?
1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Interaksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari Interaksi adalah hal saling
melakukan aksi, berhubungan, mem-pengaruhi; antar hubungan. Hubungan yang
dimaksud bisa dalam aspek sosial dan lingkungan. Bila mana diartikan sebagai
Interkasi lingkungan maka dapat disimpulkan bahwa interaksi lingkungan adalah
hubungan yang dilaksanakan orang perorang atau kelompok yang berkaitan
langsung dengan lingkungan.

Makhluk hidup menurut KBBI adalah sesuatu yang dijadikan atau yang
diciptakan oleh Tuhan (seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan);
Pengertian makhluk hidup atau organisme adalah setiap entitas individual yang
bisa menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Semua organisme pasti memiliki sel.
Organisme atau makhluk hidup ini diklasifikasikan berdasarkan taksonomi yang
terbagi menjadi beberapa kelompok, seperti hewan, tumbuhan, dan fungsi yang
multiseluler atau mikroorganisme uniseluler, meliputi Protista, bakteri dan arkea.
Meskipun semua jenis makhluk hidup ini berbeda. Namun, semua jenis makhluk
hidup ini mampu bereproduksi, tumbuh dan berkembang, pemeliharaan diri dan
merespons rangsangan.

Berdasarkan Encyclopaedia Britannica, pengertian makhluk hidup merupakan


makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan untuk berevolusi atau mengalami
perkembangan bentuk hidup. Hal tersebut didasarkan pada bukti sisa-sisa fosil
mikroorganisme menyerupai ganggang biru di bebatuan yang berusia 3,5 miliar
tahun.
2
B. Definisi Lingkungan
Istilah lingkungan berasal dari kata “Environment”, yang memiliki makna
“The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism”.
Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan secara umum diartikan sebagai segala
sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang
kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling
memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah
sesuai dengan kondisi dan seberapa besar komponen lingkungan itu dapat
memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya berubah menjadi baik dan tidak menutup
kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh
makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua
komponen utama, yaitu komponen biotik terditi atas makhluk hidup dan komponen
abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau benda mati

Komponen abiotik Lingkungn abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup


yang menghuni suatu lingkungan. Komponen abiotik adalah semua benda tak hidup
yang ada di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik antara lain tanah, temperatur,
air, udara, dan sinar matahari. Komponen abiotik sangat menentukan banyak dan
jenis organisme yang dapat hidup pada ekosistem. Komponen abiotik yang
berpengaruh pada ekosistem, antara lain:
a) Tanah
Tanah adalah faktor abiotik yang tersusun oleh kombinasi mineral, air, udara, dan
bahan organik yang berasal dari pengurai tumbuhan atau hewan. Perbedaan zat
penyusun tanah akan menghasilkan jenis tanah yang berbeda. Jenis tanah akan
memengaruhi jenis makhluk hidup yang berada pada ekosistem. Di tanah yang
tandus akan ditemukan sedikit organisme. Adapun didaerah yang tanahnya subur
dan gembur akan ditemukan banyak organisme.

3
b) Temperatur/suhu
Temperatur atau suhu ikut menentukan jenis organisme yang dapat hidup di
sustu tempat tertentu. Pada daerah dingin atau bersalju akan ditemukan burung
penguin, panda, dan beruang salju. Burung penguin, panda, dan beruang salju tidak
akan ditemukan gurun atau padan pasir yang suhunya panas. Di padang pasir akan
ditemukan unta dan pohon kurma. Suhu memengaruhi reaksi biokimiawi di dalam
tubuh. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan pada
reaksi-reaksi biokimiawi didalam tubuh, sehingga aktivitasnya terganggu. Oleh karena
itu, setiap makhluk hidup membutuhkan sushu optimum untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. c) Air Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk
menunjang suatu kehidupan. Semua sel dan jaringan terdiri atas air. Air merupakan
media pelarut zat-zat yang dibutuhkan dan media pengangkut dalam tubuh hewan dan
tumbuhan. Air juga merupakan suatu bentuk habitat bagi makhluk hidup, seperti:
danau, sungai, dan laut. Air sangat mempengaruhi proses kehidupan. d) Sinar matahari
Sinar matahari sebagai sumber energi utama bagi semua organisme yang ada dibumi

Sinar matahari diserap tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis


menghasilkan makanan dan oksigen yang diperlukan bagi kehidupan. Sinar matahari
sangat memengaruhi suhu lingkungan dan suhu lingkungan sangat memengaruhi
terhadap kehidupan organisme. e) Udara Udara merupakan komponen abiotik yang
sangat diperlukan makhluk hidup. Hewan dan manusia menggunakan oksigen yang
terdapat di udara untuk bernapas dan mengeluarkan karbon dioksida ke udara.
Sedangkan, tumbuhan mengambil karbon dioksida dari udara untu proses fotosintesis
dan menghasilkan oksigen sebagai produk sampinagan. Oksigen dilepaskan ke udara
untuk di gunakan oleh semua makhluk hidup. Dengan demikian, terjadilah perputaran
zat yang berlangsung terus menerus. Peristiwa ini menunjukan adanya saling
ketergantungan dan saling membutuhkan antara makhluk hidup dan lingkungannya.

4
2. Komponen biotik
Hewan, tumbuhan, manusia, dan mikroorganisme termasuk komponen biotik. Di
dalam ekosistem, komponen biotik memiliki peran (relung) dan tugas tertentu.

C. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Salah satu makhluk yang berada di bumi adalah manusia. Manusia diciptakan
memiliki akal yang menjadi pembeda terhadap makhluk lainnya. Keterkaitan
dengan manusia dengan lingkungan juga dapat di cermati dengan interkasi manusia
dengan manusia lainnya atau dikenal dengan interaksi social. Manusia berinterkasi
dengan lingkungan dapat di kelompokan menjadi lingkungan social (hubungan
manusia dengan manusia) dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan (alam).

Interaksi keduanya saling memberikan dampak atau pengaruh dalam


lingkungan. Salah satu yang dapat dirasakan adalah adanya perkembangan
peradaban manusia dari jaman batu hingga jaman digital saat ini. Perubahan itu
dapat dari segi perilaku, cara berfikir dan perlakuan manusia terhadap alam
sekitarnya.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Macam Jenis Interaksi Makhluk Hidup


Komponen abiotik Lingkungn abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup
yang menghuni suatu lingkungan. Komponen abiotik adalah semua benda tak
hidup yang ada di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik antara lain tanah,
temperatur, air, udara, dan sinar matahari. Komponen abiotik sangat menentukan
banyak dan jenis organisme yang dapat hidup pada ekosistem

B. Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Terjadi


1. Interaksi antar komponen biotik
Di alam ini tidak ada satupun organisme yang dapat hidup sendirian. Setiap
organisme selalu membutuhkan organisme lain. Adanya saling membutuhkan
antara organisme satu dengan organisme lainnya menimbulkan interaksi. Bentuk
interaksi yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup sehingga membentuk
hubungan yang sangat khas disebut simbiosis.
Dalam kehidupan, terdapat tiga bentuk simbiosis, yaitu simbiosis
mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. a. Simbiosis
mutualisme Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang
berbeda jenis dan saling menguntungkan. Contohnya bunga dan lebah. Bunga
menghasilkan madu yang disukai lebah dan lebah membantu penyerbukan bunga.
Oleh karena itu, keduanya memperoleh keuntungan. b. Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda
jenis, yang satu untung dan yang lain tidak dirugikan. Contohnya angrek dan
tumbuhan yang ditumpanginya. Anggrek hanya menempel pada pohon yang
ditumpanginya untuk mendapat sinar matahari.

6
Pohon yang ditumpangi anggrek tidak mengalami kerugian apapun. c. Simbiosis
parasitisme Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua organisme yang
berbeda jenis, yang satu untung dan yang lain dirugukan. Contoh benalu dengan
inangnya. Benalu dapat berfotosintesis karena memiliki zat hijau daun, tetapi
benalu menyerap air dari inangnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan inang yang
ditumpangi menjadi terganggu karena kebutuhan air untuk fotosintesis berkurang
sehingga makanan yang dihasilkansedikit. Jika benalu makin tumbuh dan
berkembang, maka inang akan mengalami kematian.

2. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik


Dalam suatu ekosistem, komponen abiotik berpengaruh atau menentukan
jenis makhluk hidup yang sesuai dengan lingkungannya. Sebaliknya, komponen
biotik pun berpengaruh pada komponen abiotic. Ekosistem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah komponen
hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut berada
dalam suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.

C. Dampak Adanya Interaksi Makhluk Hidup


Interaksi manusia dengan lingkungannya akan memberikan dampak dalam
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Adanya perubahan lingkungan
sekitar diantaranya terputusnya rantai makanan yang selama ini sudah
berlangsung.

7
Terjadinya ketidakseimbangan ekosistem. Eksosistem menjadi pincang dan
akan mengganggu proses sirkulasi system kehidupan di alam. Sebagai contoh
dengan di perburan ular . hilangnya atau berkurangnya ular di alam akan
memberikan dampak pada populasi tikus semakin banyak. Keadaan ini akan
memberikan dampak pada tanaman padi yang diserang atau dimakan tikus,
sehingga produksi padi/ pangan akan berkurang. Sementara manusia
membutuhkan pangan. kekurangan pangan berdampak pada perubahan perilaku
manusia. terjadinya kelangkaan pangan akan memicu tindakan pencurian atau
criminal.

8
BAB IV.
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Interkasi makhluk hidup dengan lingkungan adalah hubungan saling
membutuhkan satau sama lain. Adapun macam interaksi ini dikelompokkanmenjadi
dua abiotic dan biotik. Abiotik dapat kembangkan menjadi adanya hubungan symbiosis
mutualisime. Symbiosis komensalisme dan symbiosis paratisme.
Interaksi yang terjadi memberikan konsekuensi beberapa perubahan diantarnya
adalah system rantai makanan dn hubungan antar makhluk hidup seperti hubungan
symbiosis mutaulisme, komensalisme dan parasitesme. Dengan demikian menjaga
pinterkasi makhluk hidup perlu dilakukan oleh manusia agar eksistem dapat terjaga
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/ipa-modul-7-interaksi-makhluk-hidup-dan-
lingkungannya/

https://bobo.grid.id/read/082462504/pengaruh-negatif-interaksi-manusia-dengan-
lingkungan-alamnya?page=all

https://ringtimesbali.pikiran-rakyat.com/edukasi/pr-283768777/rangkuman-ipa-kelas-
7-interaksi-makhluk-hidup-dengan-lingkungan-persiapan-uts-pts-semester-2-
terlengkap

Anda mungkin juga menyukai