Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Rekayasa Lingkungan

Di Susun Oleh :
Yadi Pebri 20310009P

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL


UNIVERSITAS IBA PALEMBANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita taufiq dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tanpa suatu halangan dan rintangan yang cukup berarti.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan
para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan Islami..

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
bersusah payah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan
dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT.

Kami menyadari walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun makalah
sederhana ini, tetapi masih banyak kekurangan yang ada didalamnya. Oleh karena itu, segala tegur sapa
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami berharap akan ada guna dan manfaatnya
makalah ini bagi semua pembaca. Amin.

2
DAFTAR ISI

BAB   I      PENDAHULUAN........................................................................... 1


A.    Latar Belakang ............................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................ 1
BAB   II    PEMBAHASAN............................................................................... 2
A.    Pengertian Lingkungan Hidup ..................................................................... 2
B.     Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu
Lingkungan.................................................................................................... 2
C.     Pemanfaatan Lingkungan Hidup................................................................... 4
D.    Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan................................................. 6
E.     Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit................................................. 7
F.      Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan
Berkelanjutan................................................................................................. 10
G.    Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan...................................... 12
BAB   III   PENUTUP.......................................................................................... 14
A.    Kesimpulan..................................................................................................... 14
B.     Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA           
……………………………………………………………      16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan

bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisme dalam

melangsungkan kehidupan. Dengan kata lain, lingkungan hidup merupakan keseluruhan

unsur atau komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan

perkembangan individu yang bersangkutan.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas

permasalahan :

1.      Apa pengertian dari lingkungan hidup ?

2.      Jelaskan kriteria hukum-hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan ?

3.      Bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup dalam masyarakat ?

4.      Apa keterbatasan ekologis dalam pembangunan ?

5.  Bagaimana cara menyelesaikan interaksi dan rentetan permasalahan rumit ?

6.      Apakah pembangunan harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari keterikatan

pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan manusia merupakan

sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi hal-hal lain yang tidak dapat

kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan hidup.

Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsur atau komponen,

maka tentu saja setiap lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik dan

lingkungan sosial.

Adapun pengertian lingkungan hidup menurut undang-undang Republik Indonesia

No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan

bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia

serta makhluk hidup lain.

Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen

benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke

dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang

termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air.  Baik komponen biotik

maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut

ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.

5
B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu Lingkungan

Apabila kita, manusia, dianggap sebagai individu yang menjadi pusat perhatian di

dalam membicarakan masalah lingkungan hidup, maka unsur-unsur yang berada di

sekitar kita adalah hewan, tumbuhan, air, udara dan tanah.

Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis.

Maksudnya jika salah satu komponen-komponen yang lain, karena dalam suatu

lingkungan hidup ada yang disebut dengan “kaidah satu untuk yang lain”.

Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat dikatakan

sebagai “satu untuk yang lain”, yang dalam hal ini digambarkan bahwa binatang mati

busuk diserap tanah menjadi pupuk bagi tumbuhan rumput. Sebagai contoh : rumput

dimakan rusa, rusa dimakan harimau, dan seterusnya. Di samping rantai makanan ini ada

pula yang dikenal dengan istilah “piramida makanan”.

Apabila salah satu komponen lingkungan hidup seperti digambarkan dalam rantai

makanan dan piramida  makanan mengalami kepunahan, maka apa yang terjadi sudah

dapat dibayangkan. Andai kata di dunia ini tidak ada rumput, maka tentu tidak akan ada

kambing, dan akhirnya binatang tumbuhan juga akan punah. Dari uraian secara singkat di

atas. Beberapa hukum/kaidah lingkungan dapat diperoleh, misalnya :

a. Suatu lingkungan memiliki keteraturan secara alamiah.

b. Suatu lingkungan mempunyai kemampuan tersendiri selama keadaan masih

berkembang.

c. Unsur-unsur / komponen-komponen dalam suatu lingkungan berinteraksi satu

sama lain secara ilmiah.

d. Interaksi dalam suatu lingkungan dilakukan oleh masing-masing

unsur/komponen.

6
e. Dalam batas-batas tertentu terjadi perubahan susunan komponen.

7
Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan hidup antara

lain :

a. Jenis dari jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat

perbedaan lingkungan hidup pada daerah bukit tandus dengan daerah yang

tertutup rimbun oleh tumbuhan.

b. Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, interaksi disini

tidak hanya menyangkut komponen biofisik saja melainkan menyangkut pula

hubungan sosial, karena unsur-unsur lingkungan hidup memiliki sifat dinamis.

c. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, misalnya : di dalam ruangan

tertutup yang merokok, tentu akan menyebabkan ruangan menjadi pengap.

d. Faktor-faktor non material, antara lain kondisi suku, cahaya, dan kebisingan.

e. Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya penduduk.

C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan sangat kita perlukan karena

merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa. Indonesia sebagai suatu negara wajib

menjaga dan melestarikan lingkungan hidup untuk dimanfaatkan dalam memenuhi

kepentingan bersama bagi generasi kini dan mendatang.

Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan yang

berwawasan lingkungan walaupun pada kenyataannya lingkungan hidup di Indonesia

masih memperhatikan.

8
Idealnya pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan pemeliharaan dan

kelestarian lingkungan sehingga dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Setiap pemanfaatan lingkungan hidup harus bertujuan sebagai berikut :

a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan

lingkungan hidup.

b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki

sikap dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.

c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.

d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.

e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

f. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan

pencemaran/kerusakan lingkungan.

Apabila setiap pemanfaatan lingkungan hidup dapat mengacu kepada enam hal di

atas maka lingkungan hidup akan selalu terjaga dan dapat dipergunakan sebesar-besarnya

bagi kemakmuran rakyat saat ini dan di masa yang akan datang.

Beberapa pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :

a. Memelihara dan memperbesarkan benih-benih hewan dan tumbuhan dengan tetap

mempertahankan jenisnya.

b. Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara

membudidayakannya. Seperti penemuan berbagai jenis anggota hutan yang

dikembangkan melalui perkebunan.

c. Budidaya tanaman obat-obatan / membuat apotik hidup di sekitar rumah.

9
d. Digunakan untuk industri, seperti industri yang menghasilkan produknya. Berupa

oksigen (O2) yang tersimpan didalam tabung, industri air mineral, industri pupuk

organik, industri minyak bumi, dan lain-lain.

e. Digunakan pemerintah sebagai daerah konservasi agar lingkungan hidup tersebut

terjaga, seperti adanya daerah suaka alam, suaka margasatwa, tanam nasional,

kebun binatang, dan hutan lindung.

D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan

Meningkatnya jumlah penduduk bumi menyebabkan peningkatan berbagai

kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun pemukiman. Dibutuhkan juga sumber

daya alam lainnya seperti tanah, air, energi, mineral, dan lainnya yang diambil dari

persediaan sumber daya alam di bumi. Semula kehidupan manusia di bumi dikuasai oleh

alam, namun dengan munculnya etika Barat lahirlah sistem nilai yang hakikatnya

memandang bahwa manusialah yang menguasai dan menjadi pusat (antroposentris).

Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia

menyebabkan menipisnya sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengolahan berbagai

barang akhirnya menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh

mengenai terjadinya bencana lingkungan akibat pencemaran dan lainnya adalah sebagai

berikut :

1.      Terjadinya erosi dan banjir di berbagai bagian bumi.

2.      Terganggunya udara di London dan Los Angeles karena udara tercemar oleh asap

berbagai industri sehingga mengganggu kesehatan penduduk.

3.      Pencemaran yang disebabkan karena kecelakaan. Misalnya bocornya pabrik pestisida di

Bhopal (India) dan kecelakaan pusat tenaga nuklir di Chernobyl (Rusia) telah

menimbulkan banyak kerugian.

10
Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan :
Komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan mendefinisikan pembangunan
berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.
Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar
kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan, papan,
pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan,
keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan
kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara. Taraf kesejahteraan ini
diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan alam serta tetap tersediannya
sumber daya yang diperlukan.
Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan adalah dengan reboisasi,
menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala
yang berarti. Artinya, tidak seimbangnya antara yang ditanam dan yang dieksploitasi
menjadi salah satu penyebabnya. Peraturan perudang-udangan pun tidak mampu
mencegah kerusakan lingkungan ini.
Sedangkan Maftuchah Yusuf (2000), mengemukakan empat hal pokok dalam upaya
penyelamatan lingkungan. Diantaranya,
1.      konservasi untuk kelangsungan hidup bio-fisik.
2.      perdamaian dan keadilan (pemerataan) untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari
dalam hidup bersama.
3.      pembangunan ekonomi yang tepat, yang memperhitungkan keharusan konservasi bagi
kelangsungan hidup biofisik dan harus adanya perdamaian dan pemerataan (keadilan)
dalam melaksanakan hidup bersama.
4.      demokrasi yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk turut berpartisipasi
dalam melaksanakan kekuasaan, kebijaksanaan dan pengambilan keputusan dalam
meningkatkan mutu kehidupan bangsa.
Jika hal-hal tersebut di atas tidak segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan
segera dengan cara menangkap, mengadili dan menghukum seberat-beratnya pembalak
liar maka tidak lama lagi bumi akan musnah. Kemusnahan bumi juga berarti kematian
bagi penduduk bumi termasuk di dalamnya manusia.

11
Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan
memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain
lingkungan dan masyarakat serta kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan
selalu berkaitan dan saling berinteraksi dengan lingkungan hidup. Interaksi tersebut dapat
bersifat positif atau negatif. Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi
tersebut sangat diperlukan dalam pembangunan berwawasan lingkungan.

ADAPUN CIRI-CIRI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ANTARA


LAIN :

1.     Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami


kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di
belakang hari;
2.  Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan
pembangunan;
3.      Meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan
4.      Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
lokasi pembangunan

4.      Pencemaran limbah industri dan rumah tangga menyebutkan pencemaran air tanah dan

air permukaan. Hujan asam di berbagai kota termasuk di DKI Jakarta menyebabkan

timbulnya berbagai penyakit, kerusakan, dan kematian tanaman pertanian serta kerusakan

hutan.

Nampaknya pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara dapat meningkatkan

kesejahteraan penduduknya. Sejalan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam makin

meningkat. Akibatnya, persediaan sumber daya alam makin terkuras dan pencemaran

lingkungan makin meningkat. Hal ini terjadi tidak hanya pada negara maju, tetap juga

pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Jumlah industri, kendaraan bermotor, dan

konsumsi energi terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan mereka.

Eksploitasi sumber daya alam yang terus-menerus dan kurangnya kesadaran terhadap

12
lingkungan menyebabkan bencana lingkungan yang terjadi di berbagai bagian bumi

makin beragam.

F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

Walaupun pembangunan kita perlukan untuk mengatasi banyak kendala, termasuk

masalah lingkungan, namun pengalaman menunjukkan, pembangunan dapat

menimbulkan dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan

antara lain :

1.      Banyak pembangunan pengembangan sumber daya air telah menimbulkan masalah

kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah menciptakan habitat

baru atau memperbaiki habitat yang ada bagi berbagai vektor penyakit, antara lain :

banyak jenis nyamuk yang menjadi vektor penyakit malaria, demam berdarah, enchepalis,

filariasis, lalat yang menjadi vektor penyakit tidur dan buta sungai (onchociasis), serta

siput yang menjadi vektor biltharziasis.

2.      Pencemaran udara oleh mobil banyak terdapat di kota besar, seperti Jakarta, Bogor,

Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk Jakarta saja

pencemaran udara telah menyebabkan kerugian terhadap kesehatan yang untuk tahun

2006 diperkirakan sebesar US$ 625 juta.

3.      Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah. Kerusakan

tata guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah contoh lain. Karena

kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan frekuensi banjir meningkat.

Di Jakarta dan Bandung banjir sudah menjadi kejadian rutin dalam musim hujan.

Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak

kita tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita

13
pasti ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan berusaha

untuk menekannya menjadi sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus berwawasan

lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan

sampai pada waktu operasi pembangunan itu. Pembangunan berkelanjutan didefinisikan

sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi

kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka”.

Pembangunan berkelanjutan mengandung arti, lingkungan dapat mendukung

pembangunan dengan terus menerus karena tidak habisnya sumber daya yang menjadi

modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan manusia, seperti ilmu dan

teknologi, pabrik, dan prasarana pembangunan.

Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut

menentukan pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tergusurnya

pemukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak mengolah

atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan,

merupakan salah satu sebab penting terjadinya kesenjangan yang makin lebar dan

kecemburuan sosial yang semakin meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses

pembangunan.

Jelaslah, bahwa untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, pembangunan itu

haruslah berwawasan lingkungan. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

merupakan salah satu alat dalam upaya dapat dilakukannya pembangunan berwawasan

lingkungan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di

sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang

bersangkutan.

Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen

benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke

dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang

termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air.  Baik komponen biotik

maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut

ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.

Keseluruhan permasalahan lingkungan hidup saling berkaitan dan apabila

direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima

permasalahan pokok, yaitu :

1.   Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.

2.   Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia sangat

tajam.

3    Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.

4.   Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh moral,

akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.

5.   Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur lingkungan

tidak berfungsi dengan baik.

15
B. Saran

Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat kami sampaikan

adalah:

         1.      Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena yang

merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat, terutama

masyarakat miskin.

         2.      Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pengawasan dampak pembangunan

karena tanpa adanya pengawasan yang ketat, maka pemerintah akan menjadi sembrono dan

mengabaikan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang merupakan syarat

utama mengurangi dampak negatif pembangunan.

16
17

Anda mungkin juga menyukai