Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

ARSITEKTUR LINGKUNGAN

Praktikum ke 1 (satu)
Judul praktikum
MENGIDENTIFIKASI KOMPENEN SUMBERDAYA BIOTIK DAN ABIOTIK
YANG ADA DI LINGKUNGAN KAMPUS B UNINDRA

Disusun oleh:
Bintoro Juandaru 202145500013
Nadira Oktavia 202145500077
Nur Azizah Izmy 202145500031

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktkum kami mengenai
kompenen sumberdaya biotik dan abiotik yang berada dilingkungan kampus Unindra ini
dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Arsitektur Lingkungan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai sumberdaya alam biotik abiotik dan keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari bagi
para pembaca dan wabilkhusus bagi penulis.
Terlebih dahulu saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Andrianto Kusumoarto,
S.P, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah Arsitektur lingkungan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang tersebut. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu, terima kasih atas semua bantuannya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
tugas ini
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kriktik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
menyempurkan laporan ini. Akhir kata semoga dengan kami membuat laporan praktikum ini
dapat bermanfaat dan memberikan informasi bagi para pembacanya. Demikian yang dapat
kami sampaikan saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 23 September 2022

Penulis,
BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun secara tidak langsung. Adapun
berdasarkan UU No. 23 tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia seta makhluk lainnya.
Pengertian lain menurut Otto Soemarwoto lingkungan ialah jumlah seluruh benda dan
keadaan yang terdapat didalam ruang yang dimana mempegaruhi kehidupan kita. Secara
teoritis bahwa pada ruang itu tak terbatas jumlahnya, namun secara praktis pada ruang tersebut
selalu diberikan batasan yang sesuai kebutuhan yang bisa ditentukan semisal, laut, jurang,
taman, hutan dll. Jadi lingkungan hidup mesti kita artikan secara luas atau tidak hanya melulu
sekedar lingkungan biologi dan fisik akan tetapi juga untuk lingkungan budaya, lingkungan
sosial, dan lingkungan ekonomi.
Perlu ditekankan kembali didalam pengertian lingkungan hidup atau pengertian lingkungan
bahwa antara suatu unsur dengan unsur yang lainnya yang berada didalam suatu wadah
lingkungan, merupakan sebuah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya. Bahkan untuk diantaranya saling memperngaruh dan berperngaruh, terutama
didalam hal kualitas lingkungan itu sendiri.
Lingkungan hidup itu sendiri terbagi menjadi 2 komponen yaitu komponen biotik dan abiotik
a. Komponen biotik, merupakan suatu komponen yang terdiri dari makhluk hidup seperti
hewan, tumbuhan, dan juga manusia tentunya
b. Komponen abiotik sendiri merupakan suatu komponen yang terdiri dari benda-benda
mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari, dan lain sebagainya.
Komponen-komponen diatas merupakan bagian sub berikutnya yang ada didalam lingkungan
hidup dan membentuk suatu kehidupan yang disebut ekosistem. Ekosistem sendiri ialah sebuah
tatanan kesatuan secara kompleks yang di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang
yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi
satu bagian mata rantai siklus makanan dan aliran perkembangan.
Dengan demikian, keberlanjutan lingkungan yang baik, sehat, aman dan nyaman
merupakan kondisi saat ini dan masa yang akan datang yang diinginkan oleh setiap makhluk
hidup. Berkenaan dengan hal tersebut perlu adanya indentifikasi komponen-komponen
sumberdaya lingkungan hidup yang berada di lokasi praktikum serta perlu diidentifikasi
interaksi yang terjadi di antara komponen tersebut. agar bisa menjadi sumber bacaan ataupun
literatur untuk keberlangsungan kehidupan lingkungan alam sekitar yang lebih baik.
b. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kompenen biotik dan abiotik?


2. Bagaimana bentuk interaksi antara komponen biotik dan abiotik?
3. Apa peran komponen biotik dan abiotik terhadap lingkungan kampus B unindra?

c. Tujuan
Maksud di tulisanya hasil laporan kerja praktikum ini adalah:
1. Dapat mengidentifikasi berbagai komponen sumberdaya yang berada di lingkungan
kampus B Unindra.
2. Dapat mengetahui komponen sumberdaya biotik dan abiotik yang berada di
lingkungan kampus B Unindra.
3. Dapat menjelasakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik

d. Manfaat
Dengan adanya penelitian kecil ini diharapkan mampu mengidentifikasi keberlangsungan
sumberdaya biotik dan abiotik pada suatu lingkungan sehingga kita mengetahui apakah
komponen ini sudah seimbang atau belum, demi terciptanya suatu kehidupan alam lingkungan
yang selaras berdampingan dengan makhluk hidup lainnya.
BAB II METODE PRAKTIKUM
a. Lokasi dan waktu praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada Sabtu 24 September 2022, pada pukul 13.00 s/d 16.00
WIB. Lokasi penelitian ini bertempat di lingkungan kampus B Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta, Kelurahan Gedong, Kecamatan Ps. Rebo, Jakarta Timur, Kota DKI Jakarta.
b. Bahan dan alat
Alat dan bahan yang menunjang dalam penelitian kali ini berupa;
1. Buku/kertas
2. Alat tulis
3. Kamera handphone
4. Laptop
5. Software pendukung
6. Peta lokasi praktek
7. literatur

c. Metode praktikum
Pada kesempatan penelitian kali ini metode yang kelompok kami gunakan berupa
metode observasi langsung dikasawan kampus Unindra Gedung B. Metode ini dilakukan
dengan cara mengamati, menganalisa, dan mengkelompokan komponen-komponen biotik dan
abiotik yang ada dilingkungan kampus.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Defininsi komponen biotok dan abiotik

A. Komponen Biotik
Biotik atau komponen hidup merupakan sebuah komponen yang terdiri dari organisme-
organisme yang berukuran makro maupun mikro yang terdapat didalam sebuah ekosistem.
Beberapa jenis komponen yang termasuk kedalam komponen biotik diantaranya hewan,
tumbuhan, manusia, bahkan makro atau mikro organisme sekalipun. Berdasarkan peran dan
fungsinya komponen biotik dibedakan lagi kedalam 4 peranan, yaitu;

A. Komponen Produsen
Produsen merupakan komponen biotik atau makhluk hidup yang berada di tingkatan
teratas. Hal ini dikarenakan produsen mampu memenuhi kebutuhan dengan membuat
makanannya sendiri. Pengertian lain dari produsen adalah organisme yang mampu
menyusun zat anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi organik
(mengandung bahan kehidupan) menjadi makanannya sendiri. Contoh organisme yang
dapat menghasilkan makanannya sendiri bisa kita temui pada tumbuhan hijau, yang
cara dalam membuat makanannya ialah dengan memanfaatkan energi matahari atau
energi kimia untuk melakukan proses fotosistesis dengan hasil yang dikeluarkan berupa
oksigen yang berfungsi untuk keberlangsungan makhluk hidup lainnya. Pada studi
kasus hasil survey yang kami lakukan, sudah terdapat komponen produsen yang berada
dilingkungan kampus, adapun komponen produsen yang ditemui di lingkungan kampus
sebagai berikut.
1) Pepohonan yang banyak ditanami di lingkungan kampus.
Berbagai jenis pohon ditanami seperti pepohonan yang menghasilkan buah,
pohon ketapang, pohon ketapang kencana, pohon pucuk merah, dan pepohonan
yang rimbun seperti bambu. Masing-masing tak serta merta ditanam begitu saja,
namun pasti sudah ditentukan agar lingkungan tersebut selalu menghadirkan
udara oksigen yang bersih, mengingat lingkungan kampus berada di tepi jalan
besar yang cukup banyak menghasilkan gas buang karbondioksida.
2) Lumut yang tumbuh alami di titik-titik yang lembab.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem yang kurang lebih sama
dengan daun atau pohon yakni, sebagai penyedia oksigen, penyimpan cairan
(karena sifat selnya yang mirip spons), dan sebagai penyerap polutan.
Tumbuhan ini juga dikenal sbg tumbuhan perintis, dapat hidup pada anggota
yang terkait yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya. Manfaat lain dari
tumbuhan lumut biasanya digunakan Sebagai ornamen kelola ruang beberapa
spesies seperti Sphagnum bisa digunakan sebagai obat kulit dan mata.
Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi,
mengurangi bahaya banjir, dan dapat menyerap cairan pada musim kemarau.
B. Komponen Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri
dan bergantung pada makhluk hidup lain. Konsumen disebut juga heterotrof dan
biasanya merupakan golongan hewan, manusia, jamur, dan mikroba juga termasuk
golongan konsumen karena masih bergantung pada makhluk hidup lain dalam
pemenuhan kebutuhan makanan. Berdasarkan tingkatannya konsumen dibagi menjadi
tiga macam sebagai berikut:
1) Konsumen Primer, yaitu konsumen yang memakan langsung produsen.
Contoh: hewan-hewan herbivora, contoh hewan herbivora yang terdapat
dilingkungan kampus berupa burung dan serangga.

2) Konsumen Sekunder, yaitu konsumen yang memakan konsumen primer.


Contoh: Tingkatan ini diisi oleh hewan-hewan karnivora yang masih bisa
dimangsa. Yang terdapat dilingkungan kampus berupa tikus dan laba-laba.

3) Konsumen Tersier, yaitu konsumen yang memakan konsumen sekunder.


Contoh: Biasanya konsumen puncak merupakan hewan yang tidak bisa
dimakan oleh hewan lainnya. Seperti burung elang ular dll, untuk studi
kampus sendiri tidak ditemukan keberadaan konsumen tersier tersebut.
C. Komponen Dekomposer atau Pengurai
Pengurai merupakan organisme
heterotrof yang menguraikan produsen dan
konsumen yang sudah mati. Biasanya pengurai
merupakan mikroorganisme seperti jamur dan
bakteri. Dalam penguraiannya materi organik
yang kompleks akan diubah menjadi materi
yang lebih sederhana dan akhirnya menjadi
mineral mineral yang dimanfaatkan Kembali
oleh produsen. Pada lingkungan kampus kami
menemukan bebrapa jens komponen pengurai seperti jamur dibeberapa titik.

D. Detrivitor
Organisme yang memakan bahan atau partikel-partikel organik menjadi
partikel-partikel yang lebih kecil (detritus). Contoh makhluk hidup yang termasuk
detritus,yaitu cacing tanah, siput, serangga tanah,dll.
B. Komponen Abiotik

Merupakan komponen ekosistem yang berupa benda mati yang didalamnya mencakup
habitat, tanah,air,suhu,musim,dan lain-lain.komponen abiotik menyediakan nice atau relung
untuk komponen biotik sebagai habitanya sehingga dengan demikian akan terjadi interaksi
antara komponen abiotik dan biotik. Sumber abiotik adalah segala sesuatu yang diperlukan
oleh makhluk hidup, termasuk sumber energi yang berasal dari luar ekosistem atau sinar
matahari dan zat-zat anorganik (Nitriogen, Karbondioksida, Air, Fosfor, Kalium). Secara
terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang
menjadi medium dan substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut.
Pada studi kasus hasil survey yang kami lakukan, terdapat komponen abiotik yang berada
dilingkungan kampus, adapun komponen abiotik yang ditemui di lingkungan kampus sebagai
berikut.

A. Air
Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air.
Karena air merupakan komponen yang sangat vital
bagi kehidupan. Fungsi air bagi makhluk hidup
adalah untuk menjalankan metabolisme, sebagai
pelarut dalam sitoplasma, dan mencegah sel dari
kekeringan. Meskipun demikian, kebutuhan
organisme akan air tidaklah sama antara satu dengan
yang lainnya. Hal ini juga mempengaruhi cara hidup
organisme di suatu tempat, air dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air
diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan
dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana
hidup lainya. Contoh komponen air yang kami temukan di lingkungan kampus guna
melengkapi keberlangsungan hidup organisme.
B. Udara
Sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Oksigen diperlukan manusia dan hewan
untuk bernapas atau karbondioksida yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis
juga berasal dari udara. Bahkan bumi pun dilindungi oleh atmosfer yang merupakan
lapisan-lapisan udara. Gas ini diperlukan oleh makhluk hidup untuk membentuk protein
dan senyawa lainnya. Hewan dan manusia tidak mampu memanfaatkan nitrogen yang
ada di udara secara langsung. Pemanfaatan
nitrogen oleh hewan dan manusia dilakukan
setelah menjadi protein dan asam amino yang
dibentuk oleh tumbuhan.

C. Cahaya matahari
Keadaan udara di suatu tepat dipengaruhi oleh cahaya matahari, kelembapan, dan juga
temperatur. Intensitas cahaya matahari yang diterima oleh suatu daerah akan
mempengaruhi kelembaban atau kadar uap air di udara. Cahaya matahari adalah salah
satu komponen abiotik yang memiliki peran penting untuk membantu berlangsungnya
proses fotosintesis pada tumbuhan. Selain itu, hampir semua makhluk hidup
membutuhkan cahaya matahari karena
mengandung vitamin yang diperlukan oleh
tubuh. Cahaya matahari juga dapat
mempengaruhi kelembaban dan temperatur
udara pada suatu daerah yang berujung pada
kondisi dari tekanan udara. Secara tak
langsung, semua komponen abiotik ini saling
berhubungan antara satu dengan lainnya.
D. Tanah
Keberadaan suatu ekosistem juga dipengaruhi oleh kondisi
tanah. Bila bumi hanya berisi batu dan logam, tanpa ada
tanah maka tidak akan ada berbagai jenis tumbuhan dan
organisme lainnya. Tanah merupakan tempat hidup bagi
berbagai jenis organisme, terutama tumbuhan. Adanya
tumbuhan akan menjadikan suatu daerah memiliki berbagai
organisme pemakan tumbuhan dan organisme lain yang
memakan pemakan tumbuhan tersebut. Sebagai
perbandingan adalah tanah yang subur dengan tanah yang
tandus. Kualitas tanah bisa dilihat dari derajat keasaman
(pH), tekstur (komposisi partikel tanah), dan kandungan
garam mineral atau unsur hara.

E. Topografi
Topografi adalah letak suatu tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan air
laut atau dipandang dari garis bujur dan garis lintang. Topografi yang berbeda
menyebabkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembaban, tekanan udara,
dan suhu udara, sehingga topografi dapat menggambarkan distribusi makhluk hidup.
F. Iklim
Iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata di suatu tempat yang luas dalam waktu yang
lama, terbentuk oleh interaksi berbagai komponen abiotik seperti kelembaban udara,
suhu, curah hujan, cahaya matahari, dan lain sebagainya. Iklim mempunyai hubungan
yang erat dengan komunitas tumbuhan dan kesuburan tanah.
2. Interaksi antar komponen

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti perlu interaksi dengan orang atau organisme lain di
dalam kehidupannya sehari-hari. Interaksi yang terjadi tersebut bentuknya bisa bermacam-
macam. Begitupun dalam suatu ekosistem ada berbagai macam interaksi yang terjadi, baik
yang saling menguntungkan, merugikan, ataupun tidak berpengaruh terhadap satu dengan
lainnya. Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik untuk membentuk ekosistem.
Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi
dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat
trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut,
suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin
terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini
tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk
mencapai keseimbangan baru.

Interaksi antara biotik dan abiotik adalah interaksi yang terjadi antara makhluk hidup serta
alam yang ada disekitarnya. Interaksi ini sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.
Interaksi ini terjadi antara semua makhluk hidup dengan air, udara, dan sinar matahari.
Interaksi antar komponen ini di bagi lagi kedalam dua subjek pembahasan lain yakni sebagai
berikut.

A. Interaksi Antara Biotik Dengan Biotik Dalam Ekosistem

Biotik adalah makhluk hidup yang ada di dalam setiap ekosistem. Setiap makhluk hidup
memiliki penaranan dalam keseimbangan ekosistem. Dalam interaksi antara biotik dan
biotik dalam ekosistem, terdapat 6 jenis interaksi dalam ekosistem. Yaitu sebagai
berikut.

1. Intraspesifik

Intraspesifik adalah jenis interaksi yang terjadi antar makhluk hidup dalam satu
spesies yang sama di dalam satu ekosistem. Dalam interaksi intraspesifik, biasanya
terjadi pada mahluk hidup yang hidup berkoloni. Contoh interaksi intraspesifik
adalah interaksi yang terjadi pada koloni semut. Semut adalah salah satu hewan
yang hidup dalam kelompok yang memiliki keteraturan yang ketat
2. Interspesifik

Interspesifik adalah jenis interaksi yang terjadi antara jenis makhluk hidup yang
berbeda dalam satu komunitas. Dalam komunitas, setiap makhluk hidup dapat
saling berinteraksi. Interaksi ini tidak harus terjadi hanya dalam satu spesies. Tapi
juga dapat terjadi antara spesien makhluk hidup yang berbeda jenis. Dalam interaksi
interspesifik, dibedakan menjadi 2, yaitu predasi dan kompetisi.

• Predasi adalah salah satu bentuk interaksi dimana hewan memangsa hewan
lain. Hewan yang memangsa biasa di sebut sebagai hewan
predator. Contohnya singa memakan zebra

• Kompetisi adalah jenis interaksi antar spesies, dimana antara spesies ini
saling berkompetisi dalam memperebutkan makanan. Contohnya seperti
zebra dan kuda yang bersaing untuk mendapatkan rumput.

3. Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan antara makhluk hidup


di dalam satu ekosistem. Simbiosis ini dapat
bersifat menguntungkan atau bahkan merusak
makhluk hidup yang lain. Dalam interaksi simbiosi
di bedakan menjadi 1 yaitu simbiosis mutualisme,
simbiosis komensalisme, dan simbiosis
parasitisme. Pada studi kasus di kampus kami
menemukan 1 simbiosis komensalisme yakni
tanaman paku dengan pohon inangnya.

4. Antibiosis

Interkasi antibiosis adalah interkasi yang terjadi antara 2 makhluk hidup, dimana
salah satu makhluk hidup mengeluarkan racun untuk membunuh dan melumpuhkan
makhluk lain. Dalam interaksi ini dapat dikatakan makhluk hidup tersebut
menghambat pertumbuhan hewan lain dengan mengeluarkan racun di sekitar tubuh
mereka dan di sekitar wilayah mereka.
5. Aleopati

Interaksi aleopati memiliki kemiripan dengan interaksi


antibiosis. Kedua jenis ini sama- sama menghasilkan racun yang
mampu mematikan atau menghambat pertumbuhan makhluk
hidup lain. Interaksi aleopati biasanya hanya terjadi dalam dunia
tumbuhan. Tumbuhan yang melakukan interaksi alepoati akan
memenangkan kompetisi dalam mencari makan ataupun cahaya
matahari. Contoh interaksi aleopati kami bisa temukan
dilingkungan kampus yakni pohon kamboja yang mengeluarkan
racun di sekitar tubuhnya. Racun ini menyebabkan tanah menjadi
tidak subur, dan mematikan rumput di sekitarnya.

6. Netral

Interaksi netral adalah hubungan antara dua


jenis makhluk hidup yang tidak saling
merugikan dan juga tidak saling
menguntungkan. Hal ini akibat dari
kebutuhan dua makhluk tersebut berbeda
walau tinggal dalam satu ekosistem yang
sama. Contoh dari interaksi ini adalah
antara semut dan kupu- kupu yang berada
dalam satu bunga.
B. Interaksi Antara Biotik Dengan Abiotik Dalam Ekosistem

Interaksi antara biotik dan abiotik adalah interaksi yang terjadi antara makhluk hidup
serta alam yang ada di sekitarnya. Interaksi ini sangat dibutuhkan oleh semua makhluk
hidup. Interaksi ini terjadi antara semua makhluk hidup dengan air, udara, dan sinar
matahari. Contoh simbiosis ini adalah hubungan antara matahari dan makhluk hidup.
Matahari sangat berguna dalam proses fotosintesis tanaman. Selain itu, matahari juga
membantu beberapa hewan dalam mencari makan.

Hubungan antara udara dengan makhluk hidup, adalah udara yang mengandung
oksigen untuk dipakai semua makhluk hidup bernapas. Selain itu udara yang
mengandung CO2 dipakai oleh semua tanaman untuk proses fotosintesis. Udara yang
bergerak yaitu angin membantu bunga dalam proses penyerbukan. Angin juga
membawa angin panas ke tempat yang lebih dingin, sehingga tidak ada daerah yang
terlalu panas juga terlalu dingin. Air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk
hidup. Jika tidak ada air, maka satu persatu makhluk hidup akan mati. Air juga berperan
dalam mendinginkan tubuh seperti yang di lakukan badak pada kubangan lumpur untuk
mendinginkan tubuh. Air juga berperan dalam proses fotosintesis tanaman.
3. Manfaat atau Peran komponen terhadap lingkungan kampus

Perlu kita sadari bahwa manusia bukan saja dapat mengubah lingkungannya tetapi juga
merupakan bagian fungsional dari lingkungan itu, karena untuk kebutuhan hidup seperti
makanan, pengolahan air minum, dan lainnya bergantung pada proses-proses biologi. Dalam
ekosistem komponen biotik dan abiotik masing-masing saling mempengaruhi sesamanya atau
berinteraksi keduanya, jadi ekosistem bukan hanya keanekaragaman makhluk hidup saja tetapi
juga semua faktor fisikokimia yang membentuk lingkungan disekitarnya.
Ekosistem tidak selalu dalam keadaan stabil, adakalanya terjadi intervensi yang
menyebabkan sistem bergeser ke suatu arah, tetapi akhirnya akan bergeser kembali dengan
arah yang berlawanan. Pada umumnya suatu ekosistem tidak merupakan sistem yang tertutup,
sehingga perubahan atau gangguan dari luar ataupun dari dalam dapat datang membawa
selingan dalam keseimbangan. Contohnya dapat berupa migrasi organisme atau spesies,
kebakaran, banjir, tanah longsor, hujan abu, kekeringan dan gangguan-ganggguan yang berasal
dari manusia. Gangguan-gangguan tersebut menimbulkan pergeseran, tetapi kemudian sistem
akan pulih kembali asalkan pergeseran tadi tidak melampaui batas toleransi alam meresponnya.
Nyatanya tanpa kita sadari dengan adanya ekosistem dan interaksi yang ada di
lingkungan kita khususnya kampus B Unidra ternyata memiliki dampak atau manfaat baik yang
tidak kita sadari sehingga kita merasakan perasaaan oase lingkungan yang berbeda meskipun
letak kampus tersebut berada di daerah kota metropolitan yang padat dengan tingkat polusi gas
karbon yang cukup tinggi.
Semua ini berkat lingkungan ekosistem buatan yang dibuat di area kampus, dengan
begitu tercipta suatu proses interaksi ekosistem secara alami seperti, berlangsungnya daur
ulang sampah organik di ekosistem. Contohnya jamur dan bakteri pengurai berperan
menguraikan sampah organik menjadi zat-zat anorganik yang sangat diperlukan bagi
kehidupan tumbuhan dan sekaligus dapat mengatasi masalah sampah organik. Kemudian
dengan hadirnya sumber senyawa anorganik yang sangat diperlukan bagi kehidupan.
Contohnya tanah merupakan sumber air dan unsur hara penting bagi kehidupan tumbuhan dan
makhluk hidup yang lainnya. Dan dengan banyaknya pepohonan membantu mengatasi
permasalahan polusi. Yakni tumbuhan menyerap CO2 udara untuk fotosintesis, menyediakan
O2 yang baru bagi organisme lainnya yang berada dilingkungan kampus.
Demikian contoh segelintir beberapa peranan komponen ekosistem bagi kehidupan
khususnya yang ada di lingkungan kampus B Unindra. Masih banyak manfaat lain yang belum
tergali dan termanfaatkan dengan baik dan optimal. Ini merupakan tantangan bagi kita semua
untuk lebih nmengoptimalkan peran dan manfaat komponen ekosistem bagi kehidupan,
tentunya disertai dengan upaya pelestarian dan menjaga kesinambungan antar komponen agar
memberi manfaat baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Berdasarkan hasil observasi dan melihat sumber-sumber bacaaan terkait ekosistem
lingkungan, bahwa suatu ekosistem yang dapat dikatakan baik dan seimbang ialah terdiri dari
komponen biotik dan komponen abiotik. Didalam ekosistem tersebut kedua komponen tersebut
senantiasa berinteraksi baik saling menguntungkan ataupun malah merugikan. Jika dari salah
satu komponen tersebut terganggu habitatnya maupun kelangsungan hidupnya, maka akan
sangat berpengaruh pada kesimbangan ekosistem. Jika kesimbangan ekosistem tersebut
terganggu maka dampaknya bisa merugikan seluruh makhluk hidup yang ada dilingkungan
ekosistem tersebut.

b. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat lebih memahami
mengenai komponen ekosistem biotik dan abiotik yang ada dilingkungan sekitar kita
kemudian, untuk lebih maksimalnya dalam memahami tentang komponen tersebut disarankan
kepada mahasiswa atau pembaca untuk mencari bahan-bahan bacaan lain yang berkenaan
dengan hal ini, Sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai komponen biotik
dan abiotik.
Kemudian lingkungan hidup yang bersih adalah salah satu yang diimpikan banyak orang
karena dengan lingkungan yang bersih maka akan tercipta suasana yang nyaman dan tenang.
Untuk itulah dengan adanya bacaan ini mari bersama-sama kita jaga kebersihan dan keutuhan
lingkungan ekosistem untuk menjadi hidup yang lebih baik dari pencemaran linkungan
maupun pencemaran yang bisa mengganggu aktivitas kehidupan manusia guna mewujudkan
lingkungan yang bersih dimasa yang akan dating.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikibooks.org/wiki/Biologi_Update_I/Ekosistem

https://id.wikipedia.org/wiki/Komponen_abiotik

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/interaksi-antar-organisme-dalam-ekosistem-apa-saja-
11799/#:~:text=Sementara%20itu%2C%20ada%20beberapa%20bentuk,%2C%20predasi%2C%20kom
petisi%20dan%20simbiosis.&text=Netral%20merupakan%20hubungan%20yang%20tidak%20saling%
20mempengaruhi%20atau%20mengganggu%20satu%20sama%20lain.

http://staff.unila.ac.id/janter/2012/09/14/interaksi-antarkomponen-biotik-dengan-
abiotik/#:~:text=Interaksi%20antara%20komponen%20biotik%20dengan,keanekaragaman%20biotik
%2C%20serta%20siklus%20materi.

https://ilmugeografi.com/biogeografi/interaksi-dalam-ekosistem

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB7.pdf

https://tulisan.fadillaharsa.id/2019/07/peranan-komponen-ekosistem-bagi-kehidupan/

Anda mungkin juga menyukai