Anda di halaman 1dari 28

Mahluk hidup dan lingkungan

Tugas kelompok
Mata kuliah konsep dasar ipa
Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah tersebut

Dosen pengampu:
Ade gunawan, M.p,d

NAMA KELOMPOK:
Mutiara Bella Chantika (23350150)
Natasya Dhea Puspita (23350122)
Nazwa Zharazetie (23350053)

PROGAM STUDI
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2023

KATA PENGANTAR

Dalam pembuatan Alhamdulilah dengan mengucapkan puji dan syukur


kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa salawat serta salam kiya
ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan banyak suri
tauladan kepada kita semua. Dalam makalah ini penulis banyak mengalami
hambatan dan beberapa persolan namun dengan izin Allah dan dukungan dari
berbagai pihak akhirnya penulis ingi mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Demikianlah
makalah ini penulis buat, semua pihak khususnya bagi penulis seniri. Akhir kata
taka ada gading yang tak retak, untuk segala kekurangan dan kekurangan dan
kesalahan yang ada, penulis mohon maaf sebesar besarnya. Jika ada kritik atau
saran yang bersifat memangun, penulis menenerimanya dengan tangan terbuka.
Makalah ini disusun untuk Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya, Aamiin.

Metro, 13 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

Ekosistem...................................................................................................................2

Komunitas..................................................................................................................9

Simbiosis..................................................................................................................10

Rantai makanan........................................................................................................15

Ciri khas hewan dan tumbuhan dengan habitnya....................................................17

Aktivitas manusia yang mempengaruhi ekosistem..................................................23

BAB III PENUTUP................................................................................................24

SIMPULAN.............................................................................................................24

SARAN....................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan
seperti bernapas bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang
diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di
dalam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di
antara makhluk hidup tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi, surya, mineral,
serta Flora fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup Dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua
Makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan
dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan
kegiatan semuanya memerlukan lingkungan.

2. Rumusan masalah
1. apa pengertian ekosistem, komunitas dan Simbiosis
4. apa pengertian rantai makanan
5. bagaimana ciri khas hewan dan tumbuhan dengan habitatnya
6. apa saja aktivitas manusia yang mempengaruhi ekosistem

3. TUJUAN PENULIS
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Mahluk Hidup dan
Lingkungannya serta rantai rantai makanan dalam pengajaran di
Sekolah Dasar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN EKOSISTEM MENURUT AHLI


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Berikut ini
beberapa pengertian ekosistem menurut para ahli Grameds:

A.G. TANSLEY (1935)

Ekosistem sebagai suatu unit ekologi dimana didalamnya terdapat struktur dan
fungsi. Struktur dalam ekosistem tersebut berhubungan dengan
keanekaragaman spesies atau dalam bahasa inggris merupakan species
diversity. Pada ekosistem yang memiliki struktur kompleks, maka akan terdapat
keanekaragaman spesies yang cukup tinggi. Sedangkan fungsi yang
dimaksudkan adalah yang berhubungan dengan siklus materi serta arus energi
melalui komponen ekosistem.

WOODBURY (1954)

Ekosistem menurut woodbury merupakan tatanan kesatuan secara kompleks di


sebuah wilayah yang terdapat habitat, tumbuhan dan binatang. Kondisi ini
kemudian dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga
semuanya dapat menjadi bagian mata rantai siklus materi serta aliran energi.

ODUM (1993)

Seperangkat unit fungsional dasar dalam suatu ekologi yang di dalamnya


tercakup organisme dan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini yaitu lingkungan
biotik dan abiotik, dimana di antara keduanya kemudian akan saling
memengaruhi. Selain itu dalam ekosistem juga terdapat komponen yang secara
lengkap memiliki relung ekologi lengkap serta proses ekologi yang juga lengkap,
sehingga dalam unit tersebut siklus materi dan arus energi terjadi berdasarkan
kondisi ekosistem. UU LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 1997

Ekosistem sebagai tatanan satu kesatuan cara yang begitu utuh serta
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup untuk saling mempengaruhi.
Unsur-unsur lingkungan hidup ini dapat disebut juga unsur biotik dan abiotik, baik
pada makhluk hidup maupun benda mati di dalamnya. Semuanya tersusun

2
menjadi satu kesatuan dalam sebuah ekosistem yang masing-masing tidak dapat
berdiri sendiri, melainkan harus saling berinteraksi, saling mempengaruhi,
sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.

KOMPONEN EKOSISTEM

Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun


ekosistem ini sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam
ekosistem kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen hidup dan
komponen tak hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai
komponen biotik, dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen
abiotik. Setiap komponen memiliki anggota yang berbeda-beda pula

KOMPONEN BIOTIK

Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah
makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa
adanya makhluk hidup didalamya. Keberadaan makhluk hidup kemudian
membentuk suatu rantai makanan dalam suatu ekosistem. Beberapa contoh dari
komponen biotik yang ada lingkungan sekitar kita, antara lain:

* Organisme Autotrof atau Produsen, disebut sebagai produsen karena


organisme ini mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat
makanan bagi organisme lain yang tinggal di ekosistem. Produsen kemudian
akan membuat makanan dengan menyerap senyawa serta zat- zat anorganik
yang akan diubah menjadi senyawa organik melalui suatu proses yang
dinamakan sebagai fotosistensis.

* Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan


organisme pertama. Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari
organisme autotrof atau produsen dan akan memakan sesama organisme
heterotrof lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa organisme
heterotrof adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik dari
organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi dan makanannya.
Sebagai contoh adalah manusia dan hewan. Ketiganya nanti dibagi lagi
berdasarkan makanannya menjadi Herbivora, Karnivora serta Omnivora

* Pengurai atau Dekomposer, merupakan Golongan terakhir dari komponen


biotik dalam sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme

3
yang menguraikan sisa- sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah
mati. Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang bekerja untuk merubah
bahan bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik
melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau dekomposer
akan menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena
perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa
contoh pengurai atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita
tinggal adalah ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.

KOMPONEN ABIOTIK

Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen


yang tak hidup. Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang
terdiri dari benda-benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut
mempengaruhi kelangsungan hidup. Beberapa jenis komponen abiotik yaitu
suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi
benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem. Berikut beberapa diantaranya:

* Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu,
contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur
sendiri suhu tubuhnya.

* Air: Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu


organisme Contohnya Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan
memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir.

* Garam: Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam


organisme melalui Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial
yang dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup
tinggi.

* Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan
mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya
sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.

Macam-Macam EKOSISTEM

Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional antara komponen biotik


(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup atau lingkungan)
yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam bentuk hubungan

4
timbal balik antara satu dengan yang lain. Secara umum ada tiga tipe ekosistem,
yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan. Berikut penjelasannya
Grameds:

AKUATIK (AIR)

Ekosistem akuatik merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai


besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan
dibagi lagi menjadi:

* Ekosistem air tawar: Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain Variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji, Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme
yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

* Ekosistem Air Laut: Habitat laut (oseanik) ditandai salinitas (kadar garam) yang
tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena
suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C.
Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara
lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah
yang disebut daerah termoklin.

* Ekosistem Estuary: Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai


dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas
atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya
akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa
garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai
cacing, kerang, kepiting, dan ikan

* Ekosistem Pantai: Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di


gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap
hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini
menjalar dan berdaun tebal.

* Ekosistem Sungai: Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.
Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan.
Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air

5
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni
oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, dan buaya.

* Ekosistem terumbu karang: Terdiri dari coral yang berada dekat pantai.
Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang
memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata,
mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora
seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan
ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai
memiliki pasir putih.

* Ekosistem laut dalam: Kedalamannya lebih dari 6.000m. Biasanya terdapat lele
laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat
bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.

* Ekosistem lamun: Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok


tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan
ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat,
mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang
merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut
lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.
Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan
zat-zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan.

Dalam ekosistem laut, terdapat berbagai makhluk hidup di dalamnya. Seperti


contohnya yang dapat kita lihat pada buku Jelajah Terumbu Karang-Teluk
Jailolo, Mulut Ekosistem Laut Pulau Halmahera.

TESETERIAL (DARAT)

Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan


curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim
sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada
pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan
seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia. Berikut beberapa diantaranya
ekosistem darat:

6
* Tundra: Terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara
dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah
ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken,
tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada
umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.

* Karst (batu gamping / gua): Berawal dari nama kawasan batu gamping di
wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri
yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif
terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang
rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.
Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis
yang tidak dijumpai di ekosistem lain.

* Hutan hujan tropis: Terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah
curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya
berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi
pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat
hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim
mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung
cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu
sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan
khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera,
burung, badak, babi hutan, harimau, burung hantu, dan banyak lagi yang dapat
kamu pelajari di Seri Mengenal Habitat Hewan: Hutan Hujan Tropis.

* Hutan gugur: Terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim,
ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10
s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain
rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).

* Taiga: Terdapat di belahan bumi sebelah utara dan pegunungan daerah tropik,
ciri-cirinya adalah suhu yang rendah di musim dingin. Biasanya taiga merupakan
hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.
Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.

7
-Sabana: Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 –
60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.
Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika, Hewan yang hidup di sabana
antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena

* Padang rumput: Terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke


subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per
tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase
(aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan
rumput yang keduanya bergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain:
bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga,
tikus, dan ular yang dapat Grameds pelajari dalam Balita Ingin Tahu: Hewan
Padang Rumput.

* Gurun: Terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-
ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim
yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula
tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun
dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak,
kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lainnya yang dapat Grameds lihat
melalui buku Seri Mengenal Habitat Hewan: Gurun Pasir.

EKOSISTEM BUATAN

Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan. Ekosistem buatan


merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan ini kemudian mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman
atau hewan peliharaan yang didominasi pengaruh manusia, dan memiliki
keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan diantaranya:

* Bendungan

* Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus

* Agroekosistem berupa sawah tadah hujan

* Sawah irigasi

8
* Perkebunan sawit

* Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa

* Ekosistem ruang angkasa.

Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang cukup
banyak serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat
memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua
ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.

Pengertian Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu


daerah yang samadan saling berinteraksi. Tingkat ekologi selanjutnya
adalah komunitas. Komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi
spesies yang berbeda conthnya yaitu, sekumpulan kupu-kupu di taman
merupakan suatu komunitas jika terdiri atas spesies kupu-kupu yang
berbeda. Namun, jika sekumpulan kupu-kupu tersebut terdiri dar populasi
yang sama. Maka, sekumpulan kupu-kupu terebut adalah populasi.
Dalam ekologi, komunitas adalah sekumpulan populasi dari dua spesies
berbeda atau lebih yang saling berhubungan dan menempati wilayah
geografis yang sama pada waktu yang sama. Komunitas dipelajari dalam
ekologi komunitas atau sinekologi, yaitu studi tentang interaksi di antara
spesies dalam komunitas pada banyak skala spasial (ruang) dan
temporal (waktu), termasuk distribusi, struktur, kelimpahan, demografi,
dan interaksi antara populasi yang hidup berdampingan. Fokus utama
ekologi komunitas adalah pada interaksi antarpopulasi sebagaimana
ditentukan oleh karakteristik genotipe dan fenotipe tertentu. Interaksi ini
tidak selamanya menguntungkan, salah satu jenis interaksi yang
merugikan adalah kompetisi.[1] Untuk meminimalisir kerugian yang
didapatkan, semua makhluk hidup melakukan berbagai cara adaptasi
untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Komunitas tentu
adalah tingkat ekologi yang lebih tinggi dari populasi atau individu.
Komunitas merupakan kumpulan dari beberapa populasi dengan spesies
yang berbeda-beda.

9
Contoh komunitas yaitu komunitas kebun binatang di Bali yang terdiri dari
populasi burung jalak, populasi gajah, populasi harimau, populasi ular,
dan lain sebagainya.
Kebun binatang di Bali itu menjadi sebuah komunitas karena dalam satu
lokasi yang sama ada lebih dari populasi yang hidup.

2. Pengertian Simbiosis
Sebuah hubungan Timbal balik antara dua makhluk hidup yang berbeda.
Istilah tersebut dipakai untuk menjelaskan suatu interaksi
antaraorganisme yang hidup berdampingan. Tak bisa dipungkiri, Makhluk
hidup yang ada di bumi semuanya saling bergantung dan berhubungan
satu sama lain. Jadi. Simbiosis merupakan sebuah pola interaksi yang
sangat erat di antara dua organisme yang mempunyai jenis berbeda.
Simbiosis terjadi karena suatu organisme tidak dapat hidup sendiri dan
saling membutuhkan satu sama lain. Interaksi yang dilakukan tersebut
dapat bersifat merugikan, menguntungkan atau netral. Adapun makhluk
hidup yang melakukan simbiosis sering disebut dengan simbion.
- Macam macam Simbiosis
Mungkin itu sedikit penjelasan mengenai simbiosis. Untuk memahami
lebih dalam tentang simbiosis, perlu diketahui juga macam-macam
nya apa saja macam-macam simbiosis yang ada? Berikut ini
rangkuman tentang macam-macam simbiosis beserta contohnya:
1) Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan hubungan Timbal balik antara
dua makhluk hidup yang berbeda yang saling menguntungkan.
Pada simbiosis mutualisme ini, kedua pihak yang terlibat simbiosis
akan mendapat keuntungan masing masing. Beberapa contoh
paling umum dari simbiosis mutualisme antara lain:

10
-Bunga dan kupukupu, kupu-kupu akan hinggap dan menghisap
Nektar dari bunga. Kupu-Kupu mendapat keuntungan berupa
makanan, sementara bunga akan dibantu proses
penyerbukannya.
-Burung Jalak dan kerbau, burung Jalak memakan kutu yang ada
di Pung kerbau. Jalak mendapat keuntungan berupa makanan,
sebentar kerbau akan dibantu karena rasa gatal di punya jadi
hilang.
-Jamur dan tanaman alga, jamur akan membuat lingkungan
menjadi lmbab. Tanaman agar mendapat keuntungan karena bisa
melakukan proses fotosintesis, sementara jamur juga bisa
mendapat makanan dari fotosintesis, sementara jamur juga bisa
mendapat makanan dari fotosintesis yang dilakukan alga.
2) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme adalah hubungan Timbal balik antara
dua makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak dan pihak
yang lain tidak dirugikan maupun diuntungkan. Pada simbiosis
Komensalisme ini, hanya satu pihak saja yang diuntungkan,
sementara pihak yang tidak mendapat pengaruh apapun.
Beberapa contoh paling umum dari simbiosis mutualisme antara
lain:

11
-Ikan Remora dan ikan hiu, ikan Remora biasa berenang di dekat ikan hiu. Ikan
Remora mendapat keuntungan karena mau dapat disamakan hiu dan mendapat
perlindungan, sementara ikan hiu tidak akan.
-Anggrek dan pohon mangga, anggrek akan menempel di pohon mangga agar
mendapat sinar matahari dan cat air. Anggrek mendapat keuntungan karena bisa
melakukan foto sintetis, sementara pohon mangga tidak diuntungkan atau
dirugikan.
-Ikan badut dan Anemon laut, ikan badut biasa tinggal di Tantang kill Anemon
badut mendapat keuntungan karena terlindung dari pemangsa nya sementara
anemon tidak akan terganggu dengan keberadaan ikan badut.
3) Simbiosis Paratisme
Simbiosis separatisme adalah hubungan Timbal balik antara dua makhluk hidup,
di mana satu pihak dirugikan dan satu pihak diuntungkan. Adapun contoh dari
simbiosis paratisme ialah

12
-Kutu dan hewan, aku tuh biasa tinggal di tubuh hewan seperti kerbau, sapi, C
bro, dan sebagainya. Kutu mendapat keuntungan karena mendapat tempat
tinggal dan menghisap darah hewan, sementara hewan hewan tersebut
dirugikan karena darahnya terhisap oleh kutu.
-Cacing pita dan manusia, cacing pita tinggal di sistem pencernaan manusia.
Cacing pita mendapat keuntungan karena mengambil sisa Sari makanan yang
menyebabkan manusia menjadi dirugikan.
-Lalat dan buah, lalu tinggal di dalam buah. Alat akan mendapat keuntungan
karena memiliki tempat bertelur dan berkembang biak, sementara buah akan
dirugikan karena bisa jadi busuk.
3) Simbiosis Netralisme
Simbiosis netral isme adalah jenis hubungan antar makhluk hidup yang tidak
memberi keuntungan atau kerugian pada organisme yang terlibat. Pada
simbiosis netralisme ini, Kedua belah pihak tidak akan mendapat pengaruh
apapun, baik keuntungan atau kerugian. Contoh simbiosis netralisme:

-Kambing dan ayam, keduanya tidak memiliki pengaruh satu sama lain karena
memiliki jenis makanan yang berbeda.
-Katak dan ikan, katak biasa mencari makan di air, tetapi Katak tidak memakan
ikan. Interaksi keduanya tidak memberi pengaruh satu sama lain.
-Sapi dan burung hantu, Meski tinggal di ekosistem yang sama, keduanya tidak
saling menguntungkan atau merugikan karena sapi mencari makan saat siang,
sementara burung hantu mencari makan saat malam.
5) Simbiosis Amensalisme
Simbiosis amensalisme adalah jenis hubungan antar makhluk hidup yang
merugikan satu organisme, sementara organisme lain tidak diuntungkan atau
dirugikan. Contoh simbiosis amensalisme.

13
-Pohon pinus dan tumbuhan lain, pohon pinus dapat mengeluarkan senyawa
Alelopati yang bisa menyebabkan tumbuhan lain tidak tumbuh subur.
-Brokoli dan kubis, brokoli mengandung senyawa yang bisa membuat kubis
menjadi cepat membusuk.
-Pohon walnut dan tumbuhan lain, pohon walnut mengeluarkan senyawa
alelopati yang merugikan tumbuhan lain disekitarnya karena menghambat
pertumbuhan.
6) Simbiois Kompetisi
Simbiosis kompetisi adalah jenis hubungan antara mahluk hidup berupa
kompetisi untuk memperebutkan sesuatu, bias makanan atau yang lainnya.
Contoh simbiosis kompetisi

-Singa dan harimau, masing masing organisme saling berbuat masa yang sama
dalam satu ekosistem yang sama.
-Kambing dan sapi, kedua pihak sama-sama berkompetisi untuk mendapatkan
makanan berupa rumput.

14
-ikan Mas dan ikan arwana, keduanya akan saling berkompetisi untuk berbuat
makanan yang diberikan pada ekosistem kolam.

3. Pengertian Rantai Makanan

Rantai makanan atau food chain adalah perpindahan energi makanan


dari sumber daya tumbuhan melalui seri organismeantai makanan
sering juga disebut sebagai proses makan dan dimakan oleh suatu
seri makhluk hidup. rantai makanan merupakan bagian dari jaring-
jaring makanan titik di mana rantai makanan bergerak secara linier
dan dari produsen ke konsumen teratas titik pada setiap tahap
pemindahan energi, 80% sampai 90% energi potensial kimia berubah
sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan
umumnya terbatas 4 sampai 5 langkah saja. dengan perkataan lain
semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang
tersedia. panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak
titik yang menghubungkan antara tingkatan trofik. tingkat trofik adalah
tingkat dalam rantai makanan di mana suatu organisme memperoleh
energi. meskipun desain rantai makanan dapat bervariasi dalam
ekosistem, semua rantai makanan terdiri dari tingkat trofik dasar yang
sama

tingkat trofik pertama berisi organisme yang mampu menghasilkan zat


makanan sendiri yang sebagai besar merupakan tumbuhan atau
organisme autotrof. produsen primer karena mereka mendapatkan
energi mereka dari sumber abiotik. produsen yang paling utama
mendapatkan energi secara langsung dari matahari. produsen primer
penting bagi keseluruhan rantai makanan karena mereka adalah
sumber asli dari energi yang kemudian dimanfaatkan oleh organisme
lainnya.

tingkat trofik berikut yang mengandung organisme yang dikenal


sebagai konsumen. konsumen adalah organisme yang mendapatkan
energi dari organisme lain atau dengan kata lain konsumen tidak
dapat menghasilkan makanannya sendiri. tingkatan trofik ini yang
mendapatkan energi dari produsen primer disebut konsumen primer
atau konsumen tingkat 1. konsumen primer biasanya diduduki oleh
herbivora, yang merupakan organisme dengan pola makan yang
sepenuhnya rerumputan seperti rusa, kelinci,dan domba.

tingkat trofik ketiga berisi organisme yang disebut konsumen


sekunder titik seperti halnya konsumen primer, konsumen sekunder
seringkali disebut sebagai karnivora karena mereka memakan daging,
dan h dalam hal ini mereka memakan daging dari konsumen primer
dalam tingkat di bawah mereka. konsumen sekunder termasuk
organisme seperti ular, burung pemakan serangga, dan katak.

15
tingkat trofik keempat mengandung organisme yang disebut tersiar.
spesies yang merupakan konsumen tersier sering disebut sebagai
predator puncak karena mereka mengonsumsi organisme dalam
tingkat konsumen di bawah mereka. selain itu, organisme ini disebut
predator karena mereka biasanya tidak memiliki predator lain yang
memakannya. konsumen tersier meliputi spesies seperti serigala
singa gunung, dan harimau.

tingkat trofik terakhir adalah detritivor atau detritus, yang merupakan


organisme yang memakan produk limbah dari hewan lain atau bahan
organik mati. organisme di tingkat ini sering dilupakan karena mereka
kecil dan terlihat. diabaikan, detritivor sangat penting karena mereka
memecah bahan yang mereka konsumsi dan mendaur ulang nutrisi
kembali ke lingkungan dimana organisme lain dapat
menggunakannya. tanpa deskripsi lapisan vegetasi mati dan bangkai
hewan akan menumpuk dan memakan waktu yang sangat lama untuk
terurai. detritivor umum termasuk cacing tanah, lipan, siput.

dalam rantai makanan terdapat dua tipe dasar rantai makanan


berdasarkan jenis mata rantai pertamanya, yaitu:
1. makanan rerumputan (grazzing food chain)
yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.
misalnya tumbuhan-herbivora-karnivora-omnivora-detrivor.
2. rantai makanan sisa/detritus(detritus food chain), rantai makanan
yang tidak dimulai dari tumbuhan tetapi dimulai dari detritivor atau
organisme pemakan sisa. rantai makanan detritus dimulai dari proses
penghancuran luruhan dan ranting tumbuhan oleh bakteri dan fungi
(detritivor) menghasilkan detritus. hancuran bahan organik ini
kemudian menjadi bahan makanan penting bagi cacing, lipan,
crustacean dan lain-lain misalnya: detrivor-herbivora-karnivora-
omnivora.
para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai
pemangsa, rantai parasit dan rantai saprofit.
1. rantai pemangsa
rantai pemangsa landasan Utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai
produsen. rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat
herbivora sebagai konsumen l, dilanjutkan dengan hewan karnivora
yang memangsa herbivora sebagai konsumen ll, dan berakhir pada
hewan pemangsa karnivora maupun sebagai konsumen lll.

16
2. rantai parasit
rantai parasit di mulai dan organisme besar hingga organisme yang
hidup sebagai parasit. contoh organisme parasit: cacing, bakteri, dan
benalu.

3. rantai saprofit
rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai.
misalnya jamur dan bakteri.

4. Ciri khas hewan dan tumbuan dengan habitanya


Bicara tentang hewan, kita pasti teringat dengan lingkungan sekitar
hingga bahkan tempat kita bernaung selama ini secara keseluruhan,
Bumi. Sejak dulu, kita sudah hidup berdampingan dengan berbagai
makhluk di planet ini. Secara mendasar, makhluk hidup di Bumi
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu manusia, tumbuhan, dan hewan.

Namun, tidak usah jauh-jauh memikirkan seberapa banyak serangga


seluruhnya. Sebagai contoh kecil, cobalah melirik kehidupan tetangga-
tetangga kita. Sebagian dari mereka pastilah memelihara hewan, atau
setidaknya pernah memelihara mereka. Di dunia ini, ada lusinan hewan
yang cocok dijadikan teman manusia dalam kehidupan, bukan?

Perkirakan betapa dekatnya kita dengan mereka, misalnya kucing.


Selain kucing piaraan, kita harus paham bahwa populasi kucing
sendiri pun sudah sangat banyak. Jadi, bukan langkah yang salah
bukan, jika kita mencoba memahami ciri-ciri spesies lainnya dengan
baik dan memperlakukan mereka sepantasnya?

17
Dalam vertebrata, hewan-hewan masih diklasifikasikan lagi menjadi
lima kelas, yaitu amfibi, burung, ikan, reptil, dan mamalia. Kelimanya
termasuk dalam filum chordata. Sementara itu, hewan invertebrata
kebanyakan berada dalam filum arthropoda.

1. Hewan Vertebrata
Grameds, kini kita akan berkenalan dengan hewan-hewan bertulang
belakang, melirik ciri-cirinya, serta melihat habitatnya. Mari simak
bersama!

a. Hewan Amfibi

Sebagai permulaan, mari kita mulai dengan kelas amfibi. Inilah kelas
tempat kodok dan kawan-kawannya dikelompokkan. Secara umum,
mereka memerlukan lingkungan yang lembab atau berair untuk
dijadikan habitat dan bertahan hidup di sana.

Berikut adalah ciri-ciri amfibi:


Berdarah dingin.
Menyerap air dan bernapas melalui kulit mereka yang tipis.
Memiliki setidaknya satu kelenjar kulit khusus yang digunakan untuk
sistem pertahanan.
Sebagian besar dari mereka memiliki siklus hidup berupa telur, larva,
lalu dewasa.
Kita bisa bertemu dengan rupa hewan-hewan amfibi di seluruh dunia.
Berikut contoh-contohnya:
Katak
Kadal air
Salamander
Kodok
Habitat Amfibi
Amfibi dewasa dapat hidup baik di air maupun di darat. Pada tahap
larva, mereka hanya bisa hidup di air. Namun, pada tahap dewasa,
amfibi menghabiskan sebagian besar hidupnya di darat, biasanya di
habitat lembab seperti hutan.
Lebih dari 75 persen dari semua spesies kodok dan katak di dunia
hidup di hutan hujan tropis. Beberapa spesies dapat ditemukan di air
hampir setiap saat sepanjang tahun. Beberapa dari mereka bahkan
suka tinggal di padang rumput yang lebih kering dan gurun.
Karena kulit yang khusus, spesies amfibi butuh kondisi hidup yang
sangat spesifik. Terlalu banyak sinar matahari dapat merusak sel-sel
mereka, sementara terlalu banyak angin dapat mengeringkan kulit
dan membuat mereka dehidrasi. Sebab itulah, habitat amfibi sangat
rentan terganggu atau terkontaminasi bahan kimia seperti pembunuh
gulma.

18
b. Hewan Burung

Seperti yang kita tahu, burung umumnya bisa terbang. Lebih lanjut,
burung adalah jenis vertebrata yang berdarah panas. Lalu, apa lagi?
Kelasnya burung, Aves, hanyalah salah satu kelas dari Kingdom
Animalia yang lebih besar. Burung memiliki beberapa karakteristik
yang mirip-mirip dengan kelas lain, yaitu reptil. Namun, mereka juga
memiliki beberapa fitur yang unik. Mari kita lihat ciri-ciri utama
mereka:
Bersifat endotermik: mereka bisa mempertahankan suhu tubuh
dengan konstan dan sendirinya, tidak bergantung pada faktor luar.
Alias, mereka tentunya tak akan mudah demam.
Mereka bipedal: bergerak dengan dua tungkai belakang atau kaki
ketika berada di tanah.
Tungkai atasnya telah berevolusi menjadi struktur khusus, yaitu sayap
yang memungkinkan untuk terbang.
Sebagian besar tubuhnya berupa gelendong, otot inilah ciri khusus
yang membuat mereka lebih nyaman dan efektif saat terbang.
Tulang burung berongga di dalam, untuk menurunkan berat
keseluruhan tubuh.
Bulunya berwarna-warni dan menutupi seluruh tubuh kecuali kaki
yang ditutupi sisik.
Punya paruh alih-alih mulut dengan gigi.
Jantungnya punya empat ruang. Dengan cara ini, darah yang kaya
oksigen dan kurang oksigen dibagi dengan benar. Ini membantu
menjaga suhu konstan.
Sistem sarafnya kompleks dan otaknya berkembang dengan baik.
Banyak burung dikenal sangat mudah diajar dan cerdas.
Telur mereka berkembang di luar tubuh, namun tetap di bawah
perawatan induknya: dua ataupun satu.
Setelah ciri-cirinya, berikut contoh hewan kelas burung. Kita akan
mudah menemukannya karena mereka adalah hewan yang terkenal!
Elang laut
Ayam
Kolibri
Elang
Flamingo
Burung unta
Burung hantu
Burung beo
Penguin
Merpati
Habitat Burung
Meskipun ada banyak tumpang tindih pada makanan yang disediakan
oleh habitat yang berbeda (misalnya makanan serangga), beberapa
habitat kaya akan sumber makanan tertentu.
Padang rumput
Hutan atau hutan hujan
Lahan basah
Pesisir

19
3. Ikan

Sejauh yang diketahui, ikan adalah vertebrata tertua. Mereka telah


ada sejak zaman dahulu, kala jenis hewan lain masih belum
sepenuhnya berevolusi menjadi seperti sekarang. Inilah ciri-cirinya:
Termasuk ektotermik atau berdarah dingin, mereka bergantung pada
lingkungan untuk mengatur suhu tubuh.
Ikan memiliki sirip.
Sebagian besar dari ikan mempunyai tubuh tertutup sisik dan
bernapas melalui insang, meskipun tidak semua.
Pastinya, hidup di bawah air.
Saat ini, terdapat lebih dari 300 ribu spesies ikan yang hidup. Angka
ini lebih banyak bahkan dari gabungan semua kelompok lain
vertebrata! Jenis apa contohnya?

Belut
Ikan Hag
Lamprey
Ikan kecil
Salmon
Kuda laut
Hiu
Habitat Ikan
Air tawar, laut, ataupun air payau menjadi habitat ikan bertulang
belakang. Beberapa spesies dapat mentolerir lingkungan dengan
salinitas yang lebih tinggi daripada salinitas air laut secara umum.
Bahkan, beberapa spesies ikan gobi dapat mentolerir tingkat salinitas
setinggi 60 ppt.
Ikan hidup di hampir semua habitat perairan. Spesies ikan yang
berbeda disesuaikan untuk habitat yang berbeda: pantai berbatu,
terumbu karang, hutan rumput laut, sungai dan sungai, danau dan
kolam, di bawah es laut, laut dalam, dan lingkungan air tawar, asin,
dan payau lainnya.
Secara umum, ikan pun mengandalkan oksigen terlarut dalam air
untuk respirasi.

4. Mamalia

Mamalia secara alami adalah hewan berdarah panas yang tubuhnya


tertutup rambut berbulu. Ini membuat mereka bisa hidup di mana saja,
mulai dari daerah kutup yang dingin sampai hutan tropis.

Pada umumnya, mereka memiliki ciri utama yang sama meski


jenisnya berbeda, seperti monotremata, berkantung, atau
berplasenta. Berikut beberapa cirinya:
Memberikan nutrisi berupa susu pada anak-anak mereka.
Tubuhnya tertutup mantel berupa blubber (seperti milik lumba-lumba),
bulu (singa, kucing, anjing, dan sebagainya), duri (landak), dan sisik
yang tumpang tindih dengan bulu (trenggiling).

20
Melahirkan setelah anaknya tumbuh dalam rahim. Ini berlaku kecuali
jenis monotremata yang bertelur.
Sejauh yang kita bisa ketahui, saat ini di dunia ada lebih dari 5.500
spesies mamalia. Inilah beberapa contoh di antaranya:
Aardvarks
Kelelawar
Gajah
Hamster
Kelinci
Badak
Paus
Habitat Mamalia
Mamalia hidup di banyak habitat yang berbeda, termasuk gurun,
Arktik, lautan, hutan, gunung, tundra, padang rumput, dan sabana.
Mamalia pun lazim dibandingkan dengan reptil dan amfibi. Jika pergi
ke hampir semua bagian dunia, kita akan menemukan bukti aktivitas
mamalia. Tapi, itu mungkin bukan jenis mamalia yang biasa kita
temui.

Dari daerah tropis dan gurun hingga zona beriklim sedang dan daerah
kutub, setiap jenis iklim memiliki ekologi spesies mamalia yang
beragam. Dalam iklim tersebut, Anda dapat melihat berbagai macam
adaptasi dan perilaku yang semakin memisahkan hewan-hewan ini.

Salah satu alasan mengapa mamalia begitu sukses di semua habitat


adalah karena mereka telah melakukan diversifikasi begitu banyak
selama ribuan tahun. Salah satu contohnya adalah bagaimana
mamalia berevolusi menjadi mamalia laut, akuatik, atau semi-akuatik
dibandingkan dengan mamalia darat.

5. Reptil

Saat ini, tak semua reptil hidup di darat. Meski begitu, spesies yang
satu ini banyak dianggap sebagai vertebrata pertama yang
sepenuhnya tinggal di darat. Grameds, mari simak ciri-ciri reptil ini!

Reptil berdarah dingin, mereka tak bisa mengatur suhu tubuh sendiri
seperti mamalia. Inilah alasan utama kita sering melihat mereka di
tempat hangat atau panas.
Punya sisik kasar atau bertanduk. Ini terbuat dari alfa dan beta-keratin
dari lapisan epidermis, berbeda dengan mamalia. Sebab itu, kulit
mereka sebenarnya lebih tipis dari yang kita kira.
Bertelur. Beberapa spesies ular dan kadal melahirkan anak-anak
hidup alias viviparous (misalnya, kadal Eurasia), tetapi kebanyakan
reptil adalah ovipar, yang berarti mereka menghasilkan telur (misalnya
buaya dan kura-kura).
Punya satu atau dua paru-paru yang berkembang dengan baik.
Demi menemukan mangsanya, beberapa reptil memakai lapisan pada
hidup untuk menyerap bahan kimia di udara, misalnya ular dan kadal.

21
Punya dua orientasi pangan yang berbeda, yaitu karnivora dan
herbivora. Contoh reptil karnivora adalah ular dan kadal, sedangkan
herbivora adalah kura-kura.
Semua reptil berganti kulit. Siklusnya berbeda-beda tergantung
jenisnya.
Mereka memiliki empat kaki atau keturunan dari hewan berkaki
empat.
Reptil memiliki berbagai ukuran, ada yang kecil hingga besar.
Grameds, apakah contoh reptil di bawah ini sering kamu temui?
Buaya
Tokek
Kadal
Penyu
Ular
Kura-kura
Habitat Reptil
Reptil bergantung pada kondisi yang memungkinkan mereka untuk
mempertahankan suhu tubuh, mereka harus dapat berjemur dan
menghindari suhu yang ekstrem. Jadi, mereka akan butuh akses ke
sinar matahari langsung, perlindungan dari unsur angin dan panas
yang berlebihan, populasi spesies mangsa yang cukup besar, serta
penutup untuk menghindari predator.
Mereka juga akan memerlukan tempat berkembang biak yang cocok
untuk spesies bertelur dan ruang untuk hibernasi yang sesuai,
Grameds.
Di sisi lain, terdapat berbagai hal yang kerap dihindari reptil untuk
dijadikan tempat tinggal alias habitatnya. Contohnya seperti habitat
yang seragam dan kekurangan pohon dan semak. Mereka
memerlukan jejak sebagai tempat untuk bertelur dan tempat yang
“agak berantakan”.
Maksudnya, reptil justru menyukai tempat yang tampak tak terpakai
dan alami, seperti tanah yang tak terlalu sempurna dan tidak rata. Ini
akan menjadi tempat tinggal yang sempurna bagi reptil. Mereka juga
memerlukan habitat yang secara alami bisa menyediakan jalan untuk
bergerak, tetapi tidak terlalu rapi.
Tak hanya di habitat bersifat besar, reptil juga bisa hidup di lahan
yang cukup kecil, contohnya kebun, halaman sekolah, dan tempat-
tempat lain yang memungkinkan. Bahkan, lokasi di dekat pedesaan
pun bisa menjadi habitat reptil jika kondisinya cukup tepat untuk
mendorong koloni dan mempertahankan populasi mereka.

22
5. Aktivitas manusia yang memengaruhi ekosistem
Dalam kehidupannya, manusia melakukan aktivsitas-aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan pangan, sandang maupun papan. Dalam
pemenuhan kebutuhannya tersebut seringkali manusia menggunakan
teknologi tanpa memperhatikan kelestarian alam.
Berikut adalah contoh aktivitas manusia yang merusak
keseimbangan ekosistem.

1. Penebangan dan Perburuan


Hutan memberikan mmanfaat yang sangat besar bagi kehidupan
manusia. Hutan menyediakan sumber-sumber air, bahan-bahan yang
dapat digunakan untuk perabot rumah tangga seperti kayu, rotan, dan
bambu, tanaman obat dan masih banyak lagi manfaat yang kita ambil
dari hutan.
Jika pohon-pohon di hutan ditebang dengan berlebihan untuk
memenuhi kebutuhan industri perkayuan, atau lahan-lahan hutan
dibuka untuk pemukiman, perladangan, dan pertanian liar maka hal ini
akan memberikan dampak langsung terhadap ekosistem hutan.
Dengan berkurangnya pohon di hutan,
1. Daerah resapan air akan berkurang
2. Persediaan oksigen akan berkurang, dan
3. Hewan-hewan di hutan akan kehilangan tempat hidup dan sumber
makanan.

2. Kegiatan Pembangunan
Untuk sarana dan prasarana kehidupannya manusia mengadakan
aktivitas pembangunan, baik pembanguan dan pemukiman, pabrik
atau perkantoran. Setiap kegiatan pembangunan tersebut pasti akan
membawa dampak negatif bagi lingkungan apabila tidak diimbangi
dengan kegiatanpelestarian alam.

3. Pembuangan Limbah dan Sampah

Dalam sebagian besar aktivitas sehari-harinya manusia menghasilkan


sampah atau limbah. Limbah-limbah tersebut bisa berupa limbah
rumah tangga, pertanian, transportasi, dan industri.
Limbah atau sampah yang dihasilkan oleh manusia dan
kegiatannya tersebut apabila tidak ditanggulangi secara benar dan
bertanggung jawab akan mngakibatkan kerusakan lingkungan.

4. Penggunaan Bahan Kimia yang Berlebihan dalam Pertanian

Dalam rangka meningkatkan pertaniannya, petani banyak


menggunakan bahan kimia seperti pupuk buatan untuk menyuburkan
tanah dan pestisida untuk menganggulangi hama dan penyakit
tanaman.
Penggunaan bahan kimia yang berlebihan akan menimbulkan
dampak negatif bagi keseimbangan ekosistem di sekitarnya.

23
5. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Manusia dikaruniai kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun kemampuan pemanfaatan
tersebut seringkali tidak disertai dengan sikap tanggung jawab terhadap
kelestarian lingkungan. Berikut ini adalah contohnya:
a. Pembakaran hutan.
b. Penggunaan pukat harimau dan bom.
c. Pembocoran pada proses pengeboran minyak.

BAB III
PENUTUP

Simpulan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita dan memengaruhi
perkembangan makhluk hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kesatuan
antara makhluk hidup dan lingkungannya disebut ekosistem. Interaksi yang dilakukan
menghasilkan hubungan timbal balik, ada yang saling diuntungkan dan dirugikan. Dalam
ekosistem, antara komponen biotik dan abiotik saling memengaruhi dan saling
ketergantungan

Saran

Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh
karena itu kita harus menjaga ekosistem lingkungan terutama di sekitra tempat tinggal kita

Dan jagalah kelestarian lingkungan makhluk hidup, karena makhluk hhidup yang satu
dengan makhluk hidup yang lainnya sangat ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri

24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/

P.P., Wahyu(2009). Memahami saling ketergantungan dalam


Ekosistem.Bandung.Puri Delco. 2009.

hhtps://www.bola.com/ragam/read/4487203/macam-macam-simbiosis-lengkap-
beserta-penjelasan-dan-contohnya diakses Minggu 24,Oktober 2021.

https://caritahu.konten.co.id/news/mengenal-3-macam-simbiosis-dalam-makhluk-
hidup-serta-contohnya di akses minggu 24, Oktober 2021
https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis diakses minggu 24, Oktober
2021

Nitasari, Nasria Ika. 2013. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan


(https;//nasriaika1125 wordpress.com/2013/06/18rantai-makanan-
dan-jaring-jaring-makanan/)

https://books.google.co.id/books?
id=wQfh1LKEy_0C&pg=PA3&dq=ciri+khas+hewan+dan+tumbuhan+d
engan+
+habitatnya&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_s
earch&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjki9WsvaKCAxW52TgGHVy1
D9EQ6AF6BAgGEAM#v=onepage&q=ciri%20khas%20hewan
%20dan%20tumbuhan%20dengan%20%20habitatnya&f=false.

25

Anda mungkin juga menyukai