Tugas kelompok
Mata kuliah konsep dasar ipa
Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah tersebut
Dosen pengampu:
Ade gunawan, M.p,d
NAMA KELOMPOK:
Mutiara Bella Chantika (23350150)
Natasya Dhea Puspita (23350122)
Nazwa Zharazetie (23350053)
PROGAM STUDI
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
Ekosistem...................................................................................................................2
Komunitas..................................................................................................................9
Simbiosis..................................................................................................................10
Rantai makanan........................................................................................................15
SIMPULAN.............................................................................................................24
SARAN....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan
seperti bernapas bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang
diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di
dalam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di
antara makhluk hidup tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi, surya, mineral,
serta Flora fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup Dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua
Makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan
dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan
kegiatan semuanya memerlukan lingkungan.
2. Rumusan masalah
1. apa pengertian ekosistem, komunitas dan Simbiosis
4. apa pengertian rantai makanan
5. bagaimana ciri khas hewan dan tumbuhan dengan habitatnya
6. apa saja aktivitas manusia yang mempengaruhi ekosistem
3. TUJUAN PENULIS
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Mahluk Hidup dan
Lingkungannya serta rantai rantai makanan dalam pengajaran di
Sekolah Dasar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ekosistem sebagai suatu unit ekologi dimana didalamnya terdapat struktur dan
fungsi. Struktur dalam ekosistem tersebut berhubungan dengan
keanekaragaman spesies atau dalam bahasa inggris merupakan species
diversity. Pada ekosistem yang memiliki struktur kompleks, maka akan terdapat
keanekaragaman spesies yang cukup tinggi. Sedangkan fungsi yang
dimaksudkan adalah yang berhubungan dengan siklus materi serta arus energi
melalui komponen ekosistem.
WOODBURY (1954)
ODUM (1993)
Ekosistem sebagai tatanan satu kesatuan cara yang begitu utuh serta
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup untuk saling mempengaruhi.
Unsur-unsur lingkungan hidup ini dapat disebut juga unsur biotik dan abiotik, baik
pada makhluk hidup maupun benda mati di dalamnya. Semuanya tersusun
2
menjadi satu kesatuan dalam sebuah ekosistem yang masing-masing tidak dapat
berdiri sendiri, melainkan harus saling berinteraksi, saling mempengaruhi,
sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.
KOMPONEN EKOSISTEM
KOMPONEN BIOTIK
Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah
makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa
adanya makhluk hidup didalamya. Keberadaan makhluk hidup kemudian
membentuk suatu rantai makanan dalam suatu ekosistem. Beberapa contoh dari
komponen biotik yang ada lingkungan sekitar kita, antara lain:
3
yang menguraikan sisa- sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah
mati. Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang bekerja untuk merubah
bahan bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik
melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau dekomposer
akan menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena
perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa
contoh pengurai atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita
tinggal adalah ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.
KOMPONEN ABIOTIK
* Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu,
contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur
sendiri suhu tubuhnya.
* Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan
mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya
sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.
Macam-Macam EKOSISTEM
4
timbal balik antara satu dengan yang lain. Secara umum ada tiga tipe ekosistem,
yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan. Berikut penjelasannya
Grameds:
AKUATIK (AIR)
* Ekosistem air tawar: Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain Variasi suhu tidak
menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji, Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme
yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
* Ekosistem Air Laut: Habitat laut (oseanik) ditandai salinitas (kadar garam) yang
tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena
suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C.
Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara
lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah
yang disebut daerah termoklin.
* Ekosistem Sungai: Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.
Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan.
Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air
5
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai dihuni
oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, dan buaya.
* Ekosistem terumbu karang: Terdiri dari coral yang berada dekat pantai.
Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang
memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata,
mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora
seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan
ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai
memiliki pasir putih.
* Ekosistem laut dalam: Kedalamannya lebih dari 6.000m. Biasanya terdapat lele
laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat
bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
TESETERIAL (DARAT)
6
* Tundra: Terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara
dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah
ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken,
tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada
umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
* Karst (batu gamping / gua): Berawal dari nama kawasan batu gamping di
wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri
yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif
terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang
rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.
Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis
yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
* Hutan hujan tropis: Terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah
curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya
berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi
pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat
hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim
mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung
cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu
sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan
khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera,
burung, badak, babi hutan, harimau, burung hantu, dan banyak lagi yang dapat
kamu pelajari di Seri Mengenal Habitat Hewan: Hutan Hujan Tropis.
* Hutan gugur: Terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim,
ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10
s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain
rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
* Taiga: Terdapat di belahan bumi sebelah utara dan pegunungan daerah tropik,
ciri-cirinya adalah suhu yang rendah di musim dingin. Biasanya taiga merupakan
hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.
Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.
7
-Sabana: Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 –
60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.
Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika, Hewan yang hidup di sabana
antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena
* Gurun: Terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-
ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim
yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula
tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun
dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak,
kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lainnya yang dapat Grameds lihat
melalui buku Seri Mengenal Habitat Hewan: Gurun Pasir.
EKOSISTEM BUATAN
* Bendungan
* Sawah irigasi
8
* Perkebunan sawit
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang cukup
banyak serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat
memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua
ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
Pengertian Komunitas
9
Contoh komunitas yaitu komunitas kebun binatang di Bali yang terdiri dari
populasi burung jalak, populasi gajah, populasi harimau, populasi ular,
dan lain sebagainya.
Kebun binatang di Bali itu menjadi sebuah komunitas karena dalam satu
lokasi yang sama ada lebih dari populasi yang hidup.
2. Pengertian Simbiosis
Sebuah hubungan Timbal balik antara dua makhluk hidup yang berbeda.
Istilah tersebut dipakai untuk menjelaskan suatu interaksi
antaraorganisme yang hidup berdampingan. Tak bisa dipungkiri, Makhluk
hidup yang ada di bumi semuanya saling bergantung dan berhubungan
satu sama lain. Jadi. Simbiosis merupakan sebuah pola interaksi yang
sangat erat di antara dua organisme yang mempunyai jenis berbeda.
Simbiosis terjadi karena suatu organisme tidak dapat hidup sendiri dan
saling membutuhkan satu sama lain. Interaksi yang dilakukan tersebut
dapat bersifat merugikan, menguntungkan atau netral. Adapun makhluk
hidup yang melakukan simbiosis sering disebut dengan simbion.
- Macam macam Simbiosis
Mungkin itu sedikit penjelasan mengenai simbiosis. Untuk memahami
lebih dalam tentang simbiosis, perlu diketahui juga macam-macam
nya apa saja macam-macam simbiosis yang ada? Berikut ini
rangkuman tentang macam-macam simbiosis beserta contohnya:
1) Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan hubungan Timbal balik antara
dua makhluk hidup yang berbeda yang saling menguntungkan.
Pada simbiosis mutualisme ini, kedua pihak yang terlibat simbiosis
akan mendapat keuntungan masing masing. Beberapa contoh
paling umum dari simbiosis mutualisme antara lain:
10
-Bunga dan kupukupu, kupu-kupu akan hinggap dan menghisap
Nektar dari bunga. Kupu-Kupu mendapat keuntungan berupa
makanan, sementara bunga akan dibantu proses
penyerbukannya.
-Burung Jalak dan kerbau, burung Jalak memakan kutu yang ada
di Pung kerbau. Jalak mendapat keuntungan berupa makanan,
sebentar kerbau akan dibantu karena rasa gatal di punya jadi
hilang.
-Jamur dan tanaman alga, jamur akan membuat lingkungan
menjadi lmbab. Tanaman agar mendapat keuntungan karena bisa
melakukan proses fotosintesis, sementara jamur juga bisa
mendapat makanan dari fotosintesis, sementara jamur juga bisa
mendapat makanan dari fotosintesis yang dilakukan alga.
2) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme adalah hubungan Timbal balik antara
dua makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak dan pihak
yang lain tidak dirugikan maupun diuntungkan. Pada simbiosis
Komensalisme ini, hanya satu pihak saja yang diuntungkan,
sementara pihak yang tidak mendapat pengaruh apapun.
Beberapa contoh paling umum dari simbiosis mutualisme antara
lain:
11
-Ikan Remora dan ikan hiu, ikan Remora biasa berenang di dekat ikan hiu. Ikan
Remora mendapat keuntungan karena mau dapat disamakan hiu dan mendapat
perlindungan, sementara ikan hiu tidak akan.
-Anggrek dan pohon mangga, anggrek akan menempel di pohon mangga agar
mendapat sinar matahari dan cat air. Anggrek mendapat keuntungan karena bisa
melakukan foto sintetis, sementara pohon mangga tidak diuntungkan atau
dirugikan.
-Ikan badut dan Anemon laut, ikan badut biasa tinggal di Tantang kill Anemon
badut mendapat keuntungan karena terlindung dari pemangsa nya sementara
anemon tidak akan terganggu dengan keberadaan ikan badut.
3) Simbiosis Paratisme
Simbiosis separatisme adalah hubungan Timbal balik antara dua makhluk hidup,
di mana satu pihak dirugikan dan satu pihak diuntungkan. Adapun contoh dari
simbiosis paratisme ialah
12
-Kutu dan hewan, aku tuh biasa tinggal di tubuh hewan seperti kerbau, sapi, C
bro, dan sebagainya. Kutu mendapat keuntungan karena mendapat tempat
tinggal dan menghisap darah hewan, sementara hewan hewan tersebut
dirugikan karena darahnya terhisap oleh kutu.
-Cacing pita dan manusia, cacing pita tinggal di sistem pencernaan manusia.
Cacing pita mendapat keuntungan karena mengambil sisa Sari makanan yang
menyebabkan manusia menjadi dirugikan.
-Lalat dan buah, lalu tinggal di dalam buah. Alat akan mendapat keuntungan
karena memiliki tempat bertelur dan berkembang biak, sementara buah akan
dirugikan karena bisa jadi busuk.
3) Simbiosis Netralisme
Simbiosis netral isme adalah jenis hubungan antar makhluk hidup yang tidak
memberi keuntungan atau kerugian pada organisme yang terlibat. Pada
simbiosis netralisme ini, Kedua belah pihak tidak akan mendapat pengaruh
apapun, baik keuntungan atau kerugian. Contoh simbiosis netralisme:
-Kambing dan ayam, keduanya tidak memiliki pengaruh satu sama lain karena
memiliki jenis makanan yang berbeda.
-Katak dan ikan, katak biasa mencari makan di air, tetapi Katak tidak memakan
ikan. Interaksi keduanya tidak memberi pengaruh satu sama lain.
-Sapi dan burung hantu, Meski tinggal di ekosistem yang sama, keduanya tidak
saling menguntungkan atau merugikan karena sapi mencari makan saat siang,
sementara burung hantu mencari makan saat malam.
5) Simbiosis Amensalisme
Simbiosis amensalisme adalah jenis hubungan antar makhluk hidup yang
merugikan satu organisme, sementara organisme lain tidak diuntungkan atau
dirugikan. Contoh simbiosis amensalisme.
13
-Pohon pinus dan tumbuhan lain, pohon pinus dapat mengeluarkan senyawa
Alelopati yang bisa menyebabkan tumbuhan lain tidak tumbuh subur.
-Brokoli dan kubis, brokoli mengandung senyawa yang bisa membuat kubis
menjadi cepat membusuk.
-Pohon walnut dan tumbuhan lain, pohon walnut mengeluarkan senyawa
alelopati yang merugikan tumbuhan lain disekitarnya karena menghambat
pertumbuhan.
6) Simbiois Kompetisi
Simbiosis kompetisi adalah jenis hubungan antara mahluk hidup berupa
kompetisi untuk memperebutkan sesuatu, bias makanan atau yang lainnya.
Contoh simbiosis kompetisi
-Singa dan harimau, masing masing organisme saling berbuat masa yang sama
dalam satu ekosistem yang sama.
-Kambing dan sapi, kedua pihak sama-sama berkompetisi untuk mendapatkan
makanan berupa rumput.
14
-ikan Mas dan ikan arwana, keduanya akan saling berkompetisi untuk berbuat
makanan yang diberikan pada ekosistem kolam.
15
tingkat trofik keempat mengandung organisme yang disebut tersiar.
spesies yang merupakan konsumen tersier sering disebut sebagai
predator puncak karena mereka mengonsumsi organisme dalam
tingkat konsumen di bawah mereka. selain itu, organisme ini disebut
predator karena mereka biasanya tidak memiliki predator lain yang
memakannya. konsumen tersier meliputi spesies seperti serigala
singa gunung, dan harimau.
16
2. rantai parasit
rantai parasit di mulai dan organisme besar hingga organisme yang
hidup sebagai parasit. contoh organisme parasit: cacing, bakteri, dan
benalu.
3. rantai saprofit
rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai.
misalnya jamur dan bakteri.
17
Dalam vertebrata, hewan-hewan masih diklasifikasikan lagi menjadi
lima kelas, yaitu amfibi, burung, ikan, reptil, dan mamalia. Kelimanya
termasuk dalam filum chordata. Sementara itu, hewan invertebrata
kebanyakan berada dalam filum arthropoda.
1. Hewan Vertebrata
Grameds, kini kita akan berkenalan dengan hewan-hewan bertulang
belakang, melirik ciri-cirinya, serta melihat habitatnya. Mari simak
bersama!
a. Hewan Amfibi
Sebagai permulaan, mari kita mulai dengan kelas amfibi. Inilah kelas
tempat kodok dan kawan-kawannya dikelompokkan. Secara umum,
mereka memerlukan lingkungan yang lembab atau berair untuk
dijadikan habitat dan bertahan hidup di sana.
18
b. Hewan Burung
Seperti yang kita tahu, burung umumnya bisa terbang. Lebih lanjut,
burung adalah jenis vertebrata yang berdarah panas. Lalu, apa lagi?
Kelasnya burung, Aves, hanyalah salah satu kelas dari Kingdom
Animalia yang lebih besar. Burung memiliki beberapa karakteristik
yang mirip-mirip dengan kelas lain, yaitu reptil. Namun, mereka juga
memiliki beberapa fitur yang unik. Mari kita lihat ciri-ciri utama
mereka:
Bersifat endotermik: mereka bisa mempertahankan suhu tubuh
dengan konstan dan sendirinya, tidak bergantung pada faktor luar.
Alias, mereka tentunya tak akan mudah demam.
Mereka bipedal: bergerak dengan dua tungkai belakang atau kaki
ketika berada di tanah.
Tungkai atasnya telah berevolusi menjadi struktur khusus, yaitu sayap
yang memungkinkan untuk terbang.
Sebagian besar tubuhnya berupa gelendong, otot inilah ciri khusus
yang membuat mereka lebih nyaman dan efektif saat terbang.
Tulang burung berongga di dalam, untuk menurunkan berat
keseluruhan tubuh.
Bulunya berwarna-warni dan menutupi seluruh tubuh kecuali kaki
yang ditutupi sisik.
Punya paruh alih-alih mulut dengan gigi.
Jantungnya punya empat ruang. Dengan cara ini, darah yang kaya
oksigen dan kurang oksigen dibagi dengan benar. Ini membantu
menjaga suhu konstan.
Sistem sarafnya kompleks dan otaknya berkembang dengan baik.
Banyak burung dikenal sangat mudah diajar dan cerdas.
Telur mereka berkembang di luar tubuh, namun tetap di bawah
perawatan induknya: dua ataupun satu.
Setelah ciri-cirinya, berikut contoh hewan kelas burung. Kita akan
mudah menemukannya karena mereka adalah hewan yang terkenal!
Elang laut
Ayam
Kolibri
Elang
Flamingo
Burung unta
Burung hantu
Burung beo
Penguin
Merpati
Habitat Burung
Meskipun ada banyak tumpang tindih pada makanan yang disediakan
oleh habitat yang berbeda (misalnya makanan serangga), beberapa
habitat kaya akan sumber makanan tertentu.
Padang rumput
Hutan atau hutan hujan
Lahan basah
Pesisir
19
3. Ikan
Belut
Ikan Hag
Lamprey
Ikan kecil
Salmon
Kuda laut
Hiu
Habitat Ikan
Air tawar, laut, ataupun air payau menjadi habitat ikan bertulang
belakang. Beberapa spesies dapat mentolerir lingkungan dengan
salinitas yang lebih tinggi daripada salinitas air laut secara umum.
Bahkan, beberapa spesies ikan gobi dapat mentolerir tingkat salinitas
setinggi 60 ppt.
Ikan hidup di hampir semua habitat perairan. Spesies ikan yang
berbeda disesuaikan untuk habitat yang berbeda: pantai berbatu,
terumbu karang, hutan rumput laut, sungai dan sungai, danau dan
kolam, di bawah es laut, laut dalam, dan lingkungan air tawar, asin,
dan payau lainnya.
Secara umum, ikan pun mengandalkan oksigen terlarut dalam air
untuk respirasi.
4. Mamalia
20
Melahirkan setelah anaknya tumbuh dalam rahim. Ini berlaku kecuali
jenis monotremata yang bertelur.
Sejauh yang kita bisa ketahui, saat ini di dunia ada lebih dari 5.500
spesies mamalia. Inilah beberapa contoh di antaranya:
Aardvarks
Kelelawar
Gajah
Hamster
Kelinci
Badak
Paus
Habitat Mamalia
Mamalia hidup di banyak habitat yang berbeda, termasuk gurun,
Arktik, lautan, hutan, gunung, tundra, padang rumput, dan sabana.
Mamalia pun lazim dibandingkan dengan reptil dan amfibi. Jika pergi
ke hampir semua bagian dunia, kita akan menemukan bukti aktivitas
mamalia. Tapi, itu mungkin bukan jenis mamalia yang biasa kita
temui.
Dari daerah tropis dan gurun hingga zona beriklim sedang dan daerah
kutub, setiap jenis iklim memiliki ekologi spesies mamalia yang
beragam. Dalam iklim tersebut, Anda dapat melihat berbagai macam
adaptasi dan perilaku yang semakin memisahkan hewan-hewan ini.
5. Reptil
Saat ini, tak semua reptil hidup di darat. Meski begitu, spesies yang
satu ini banyak dianggap sebagai vertebrata pertama yang
sepenuhnya tinggal di darat. Grameds, mari simak ciri-ciri reptil ini!
Reptil berdarah dingin, mereka tak bisa mengatur suhu tubuh sendiri
seperti mamalia. Inilah alasan utama kita sering melihat mereka di
tempat hangat atau panas.
Punya sisik kasar atau bertanduk. Ini terbuat dari alfa dan beta-keratin
dari lapisan epidermis, berbeda dengan mamalia. Sebab itu, kulit
mereka sebenarnya lebih tipis dari yang kita kira.
Bertelur. Beberapa spesies ular dan kadal melahirkan anak-anak
hidup alias viviparous (misalnya, kadal Eurasia), tetapi kebanyakan
reptil adalah ovipar, yang berarti mereka menghasilkan telur (misalnya
buaya dan kura-kura).
Punya satu atau dua paru-paru yang berkembang dengan baik.
Demi menemukan mangsanya, beberapa reptil memakai lapisan pada
hidup untuk menyerap bahan kimia di udara, misalnya ular dan kadal.
21
Punya dua orientasi pangan yang berbeda, yaitu karnivora dan
herbivora. Contoh reptil karnivora adalah ular dan kadal, sedangkan
herbivora adalah kura-kura.
Semua reptil berganti kulit. Siklusnya berbeda-beda tergantung
jenisnya.
Mereka memiliki empat kaki atau keturunan dari hewan berkaki
empat.
Reptil memiliki berbagai ukuran, ada yang kecil hingga besar.
Grameds, apakah contoh reptil di bawah ini sering kamu temui?
Buaya
Tokek
Kadal
Penyu
Ular
Kura-kura
Habitat Reptil
Reptil bergantung pada kondisi yang memungkinkan mereka untuk
mempertahankan suhu tubuh, mereka harus dapat berjemur dan
menghindari suhu yang ekstrem. Jadi, mereka akan butuh akses ke
sinar matahari langsung, perlindungan dari unsur angin dan panas
yang berlebihan, populasi spesies mangsa yang cukup besar, serta
penutup untuk menghindari predator.
Mereka juga akan memerlukan tempat berkembang biak yang cocok
untuk spesies bertelur dan ruang untuk hibernasi yang sesuai,
Grameds.
Di sisi lain, terdapat berbagai hal yang kerap dihindari reptil untuk
dijadikan tempat tinggal alias habitatnya. Contohnya seperti habitat
yang seragam dan kekurangan pohon dan semak. Mereka
memerlukan jejak sebagai tempat untuk bertelur dan tempat yang
“agak berantakan”.
Maksudnya, reptil justru menyukai tempat yang tampak tak terpakai
dan alami, seperti tanah yang tak terlalu sempurna dan tidak rata. Ini
akan menjadi tempat tinggal yang sempurna bagi reptil. Mereka juga
memerlukan habitat yang secara alami bisa menyediakan jalan untuk
bergerak, tetapi tidak terlalu rapi.
Tak hanya di habitat bersifat besar, reptil juga bisa hidup di lahan
yang cukup kecil, contohnya kebun, halaman sekolah, dan tempat-
tempat lain yang memungkinkan. Bahkan, lokasi di dekat pedesaan
pun bisa menjadi habitat reptil jika kondisinya cukup tepat untuk
mendorong koloni dan mempertahankan populasi mereka.
22
5. Aktivitas manusia yang memengaruhi ekosistem
Dalam kehidupannya, manusia melakukan aktivsitas-aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan pangan, sandang maupun papan. Dalam
pemenuhan kebutuhannya tersebut seringkali manusia menggunakan
teknologi tanpa memperhatikan kelestarian alam.
Berikut adalah contoh aktivitas manusia yang merusak
keseimbangan ekosistem.
2. Kegiatan Pembangunan
Untuk sarana dan prasarana kehidupannya manusia mengadakan
aktivitas pembangunan, baik pembanguan dan pemukiman, pabrik
atau perkantoran. Setiap kegiatan pembangunan tersebut pasti akan
membawa dampak negatif bagi lingkungan apabila tidak diimbangi
dengan kegiatanpelestarian alam.
23
5. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Manusia dikaruniai kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun kemampuan pemanfaatan
tersebut seringkali tidak disertai dengan sikap tanggung jawab terhadap
kelestarian lingkungan. Berikut ini adalah contohnya:
a. Pembakaran hutan.
b. Penggunaan pukat harimau dan bom.
c. Pembocoran pada proses pengeboran minyak.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita dan memengaruhi
perkembangan makhluk hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kesatuan
antara makhluk hidup dan lingkungannya disebut ekosistem. Interaksi yang dilakukan
menghasilkan hubungan timbal balik, ada yang saling diuntungkan dan dirugikan. Dalam
ekosistem, antara komponen biotik dan abiotik saling memengaruhi dan saling
ketergantungan
Saran
Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh
karena itu kita harus menjaga ekosistem lingkungan terutama di sekitra tempat tinggal kita
Dan jagalah kelestarian lingkungan makhluk hidup, karena makhluk hhidup yang satu
dengan makhluk hidup yang lainnya sangat ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/
hhtps://www.bola.com/ragam/read/4487203/macam-macam-simbiosis-lengkap-
beserta-penjelasan-dan-contohnya diakses Minggu 24,Oktober 2021.
https://caritahu.konten.co.id/news/mengenal-3-macam-simbiosis-dalam-makhluk-
hidup-serta-contohnya di akses minggu 24, Oktober 2021
https://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis diakses minggu 24, Oktober
2021
https://books.google.co.id/books?
id=wQfh1LKEy_0C&pg=PA3&dq=ciri+khas+hewan+dan+tumbuhan+d
engan+
+habitatnya&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_s
earch&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjki9WsvaKCAxW52TgGHVy1
D9EQ6AF6BAgGEAM#v=onepage&q=ciri%20khas%20hewan
%20dan%20tumbuhan%20dengan%20%20habitatnya&f=false.
25