“EKOSISTEM”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Dosen
Pengampuh Dr. Marini Susanti Hamidun, S.Si, M.Si
Oleh
SELLY SAFITRI
NIM 431419002
PRODI/KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI A
JURUSAN BIOLOGI
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
sebuah makalah dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul “Ekosistem” yang mungkin dalam penulisan masih
ada kesalahan dan kekeliruan namun penyusun yakin bahwa manusia ini tidak ada
yang sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan membawa
kesadaran kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Makalah ini menjelaskan mengenai Ekosistem. Penulis menyadari bahwa
makalah ini sepenuhnya masih ada kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kedepannya agar dapat menyusun makalah
lebih baik lagi.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Selly Safitri
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Konsep Ekosistem.................................................................................3
2.2 Komponen Ekosistem............................................................................4
2.3 Tipe-Tipe Ekosistem..............................................................................6
2.4 Sistem Interaksi Komponen Biotik Abiotik........................................13
2.4.1 Interaksi Antar Individu.................................................................13
2.4.2 Interaksi Antar Populasi...............................................................17
2.4.3 Interaksi Antar Komunitas.............................................................18
BAB III PENUTUP......................................................................................20
3.1 Kesimpulan..........................................................................................20
3.2 Saran....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara
makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing,
dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem
ini akan terus terjaga.
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Konsep Ekosistem
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui Komponen dalam Ekosistem
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui Tipe-tipe Ekosistem
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui Interaksi komponen Biotik & Abiotik
5. Agar Mahasiswa dapat menjelaskan Rantai makanan dan Jaring makanan
6. Agar mahasiswa dapat mengetahui Interaksi antar Individu
7. Agar mahasiswa dapat mengetahui Interaksi antar Populasi
8. Agar mahasiswa dapat mengetahui Interaksi antar Komunitas
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini agar mahasiswa maupun pembaca dapat
mengerti berbagai pengetahuan tentang tentang Ekosistem dalam ruang
lingkup Ekologi. Selain itu dapat menambah referensi bagi pembaca
mengenai Ekosistem dan ruang lingkupnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai
sumber dari semua energi yang ada (Odum, 1996).
4
1. Komponen autotrofik yaitu organisme yang mampu menyediakan atau
mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan-bahan organik
dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari atau
klorofil.
2. Komponen heterotrofik yaitu organisme yang mampu memanfaatkan
hanya bahanbahan organik sebagai bahan makanannya dan bahan
tersebut disintesis dan disediakan oleh organisme lain. Komponen ini
meliputi herbivora, karnivora, dan dekomposer.
Hal yang perlu diperhatikan dalam interaksi antara komponen autotrofik
dengan heterotrofik adalah adanya fungsi dan organisme yang berinteraksi
terpisahkan secara fisik (berbagai organiseme tersusun dalam stratifikasi) dan
fungsi dasar yang terpisah oleh waktu (tenggang waktu antara terbentuknya
pangan yang diproduksi organisme autotrofik dengan pemanfaatan pangan
oleh organisme heterotrofik).
Berdasarkan fungsi ekologi, ekosistem terdiri dari empat komponen, yakni
produsen, konsumen, pengurai, dan unsur abiotik. Produsen, konsumen dan
pengurai disebut sebagai “three functional kingdoms of nature”, karena ketiga
komponen tersebut dipisahkan berdasarkan tipe nutrisi dan sumber energi
yang digunakan. Berdasarkan segi penyusunnya, ekosistem terdiri dari empat
komponen, antara lain:
1. Bahan tak hidup (abiotik, non hayati) yaitu komponen fisik dan kimia
yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari dsb dan merupakan
medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan
2. Produsen yaitu organisme autotrofik yang umumnya tumbuhan
berklorofil yang mensintesis makanan dari bahan anorganik
sederhana.
3. Konsumen yaitu organisme heterotrofik yang terdiri dari hewan
(herbivora dan karnivora) dan manusia.
4. Pengurai (dekomposer) yaitu organisme heterotrofik yang
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan
5
organik kompleks), menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan
melepas bahan-bahan yang sederhana yang dapat dipakai oleh
produsen. Bakteri dan jamur termasuk dalam kelompok ini (Odum,
1996).
6
2) Bioma padang rumput, tumbuhan yang terdapat pada bioma
tersebut yaitu terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput,
sedangkan pada hewannya antara lain: kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung hantu.
7
Gambar 3. Bioma Hutan Gugur
5) Bioma taiga, merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies,
sepeti konifer, pinus, dan sejenisnya, pada bioma taiga terdapat
semak dan tumbuhan basah, tetapi jumlahnya hanya sedikit.
Sedangkan hewan yang terdapat pada bioma ini antara lain, moose,
beruang hitam, ajag, dan burung – burung yang bermigrasi ke
selatan pada musim gugur.
yang dingin.
Gambar 5. Bioma Tundra
8
b. Ekosistem perairan
Ekosistem perairan ini dibedakan menjadi dua ekosistem, antara
lain, ekosistem tawar dan ekosistem air laut sebagai berikut:
1) Ekosistem air tawar, merupakan ekosistem yang mempunyai
variasi suhu yang tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan
dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Tumbuhan yang banyak
dijumpai pada ekosistem ini adalah tumbuhan jenis ganggang dan
tumbuhan biji, sedangkan hewan yang terdapat pada ekosistem air
tawar ini yaitu terdiri dari semua jenis filum pada hewan, dan
organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi. Adaptasi pada organisme air tawar yaitu: Adaptasi
tumbuhan dan adaptasi hewan. Ekosistem air tawar juga
digolongkan menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar tenang dan
ekosistem air tawar mengalir.
9
matahari. Fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri dapat ditemukan di daerah ini. Sementara itu,
Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa fitoplankton.
Zooplankton tersebut kemudian menjadi sumber makanan
bagi ikan-ikan kecil. Ikan tersebut menjadi sumber makanan
bagi ikan yang lebih besar dan kemudian ikan yang lebih
besar dimangsa oleh ular, kura-kura, dan burung pemakan
ikan.
10
ikan salmon yang masih kecil hidup di sungai dan pada saat
sudh besar kembali ke laut.
11
2. Ekosistem padang lamun (Sea Grass) merupakan ekosistem
yang tinggi produktivitas organiknya, karena hamir di
semua jenis substrat dapat ditumbuhi lamun, seperti substrat
berlumpur sampai berbatu.
3. Ekosistem muara sungai (Estuari) merupakan daerah atau
lingkungan perairan tempat bercampurnya air sungai dan air
laut, sehingga adanya perubahan salinitas tersebut
mengakibatkan organisme-organisme laut tidak dapat hidup
di daerah estuari.
12
ecosystem, yang menghubungkan antara daratan dengan
pedalaman serta daerah pesisir muara.
13
2.4.1 Rantai Makanan dan jaring – Jaring Makanan
A. Rantai Makanan
Pada rantai makanan dalam suatu ekosistem, organisme yang ada
di dalam ekosistem tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan
berdasarkan fungsinya antara lain, Produsen, Konsumen (Tingkat I, II,
III, dan seterusnya atau Herbivora, Karnivora Tingkat I, II, III, top
Karnivora), Dekomposer atau mikroorganisme pengurai. Masing-masing
kelompok ini mempunyai jarak transfer makanan tertentu dari sumber
energi yang masuk ke Ekosistem (Owen, 1980).
Produsen merupakan organisme yang dapat membentuk bahan
organik dari CO2 dan air dengan bantuan energi matahari dalam proses
fotosintesis. Termasuk produsen adalah tumbuhan yang berklorofil
(berdaun hijau). Konsumen merupakan organisme yang menggunakan
bahan organik yang telah dibentuk oleh produsen untuk makanannya.
Termasuk konsumen adalah organisme yang tidak bisa membuat
makanannya sendiri, dan bukan tumbuhan (hewan, manusia, dan
mikroorganisme).
Dekomposer merupakan organisme yang dapat menguraikan
sampah organik yang berasal dari produsen dan konsumen melalui proses
humifikasi dan mineralisasi menjadi bahan mineral, termasuk
dekomposer adalah mikroorganisme tanah. Masing-masing kelompok
organisme yang mempunyai jarak transfer makanan dari sumber energi
menempati suatu tingkatan transfer tertentu, sebagai berikut :
1. Tingkat Trofik 1 : Produsen berupa tumbuhan
2. Tingkat Trofik 2 : Herbivora berupa Hewan
3. Tingkat Trofik 3 : Karnivora berupa hewan yang memakan hewan
herbivora
4. Tingkat Trofik 4 : Karnivora berupa hewan yang memakan hewan
tingkat trofik 3 (Owen, 1980).
Rantai makanan rerumputan sebagai salah satu rantai makanan
yang sederhana seperti disajikan pada Gambar 7 Produksi primer bruto
14
hasil fotosintesis melalui proses respirasi (R1) diubah menjadi produksi
primer netto (NPP). Energi yang telah terikat melalui produksi primer
bruto (GPP), yaitu energi yang diukur dari jumlah produksi, diambil lagi
untuk proses R1, tetapi energi juga ada yang hilang F1 atau ada juga
yang hilang karena mati atau membusuk (C1). Organisme autrotof
kemudian menjadi makanan herbivora malalui proses herbivori, dan
memerlukan juga energi (R1) dan ada juga energi yang hilang (F1).
Proses ini disebut juga asimilasi atau produksi sekunder bruto (GPP2)
dan herbivora disebut consumen primer. Herbivora kemudian dimakan
oleh satwa lain melalui proses asimilasi selanjutnya, yaitu proses
karnivori yang dapat juga dimakan oleh tumbuhan lain pemakan satwa.
Energi yang digunakan disini adalah R2 yang sebagian hilang sebagai
C2.
Gambar 7. Input dan Kehilangan Energi pada Jenjang Tropik Suatu Rantai
Makanan
15
antara proses produksi, respirasi, dan konsumsi dapat disajikan dalam
kategori/jenjang tropik sebagai berikut:
16
Gambar 2. Ilustrasi Rantai makanan dan Jaring makanan
17
3) Parasitisme adalah hubungan antarorganisma yang berbeda spesies
yang bersifat merugikan salah satu spesies. Contohnya adalah antara
benalu dengan pohon inangnya, lintah dengan organisma yang diambil
darahnya, kutu, jamur, cacing pita dan lain-lain.
4) Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisma yang
berbeda spesies yang salah satu spesies diuntungkan dan spesies
lainnya tidak dirugikan. Contohnya adalah tumbuhan epifit yang hidup
menempel pada batang atau cabang pohon. Tumbuhan epifit dapat
memperoleh cahaya karena menempel di pohon yang tinggi,
sedangkan pohon yang ditumpanginya tidak diuntungkan maupun
dirugikan.
5) Mutualisme adalah hubungan antara dua organisma yang berbeda
spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya
adalah antara bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-
kacangan. Bakteri tersebut hidup pada akar tanaman dan memfiksasi
N2 (gas) dan mengubahnya menjadi nitrat dan amonium sebagai
nutrien untuk bakteri itu sendiri dan tanaman kacang-kacangan.
18
menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
tertentu (Owen, 1980).
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi. Ekosistem mempunyai dua komponen utama, yaitu
komponen biotik dan abiotik. Dimana komponen biotik merupakan
komponen penyusun makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik
merupakan komponen penyusun ekosistem tak hidup.
Ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Komponen biotik banyak dipengaruhi oleh
komponen abiotik. Tumbuhan sangat bergantung keberadaan dan
pertumbuhannya dari tanah, air, udara tempat hidupnya. Sebaliknya,
komponen abiotik juga dipengaruhi oleh komponen biotik. Keberadaan
tumbuhan mempengaruhi kondisi tanah, air dan udara disekitarnya.
Banyaknya tumbuhan membuat tanah menjadi gembur dan dapat
menyimpan air lebih banyak serta membuat udara menjadi sejuk. Untuk
Interaksi biotik maupun abiotiknya terdiri dari interaksi antar individu,
interaksi antar populasi, interaksi antar komunitas.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar akan kodrat manusia
yang tak pernah luput dari kesalahan, maka dari itu untuk lebih
menyempurnakan penyusunan makalah kedepan, kami mengharapkan
pembaca bisa menambah wawasan dari penjelasan materi makalah ini dan
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
20
dan saling menyempurnakan literasi mengenai Makalah Ekosistem agar
dapat menjadi sumber acuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
21
22