Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH IPA DASAR

Tentang

KONSEP EKOLOGI DAN EKOSISTEM MAHLUK HIDUP

Disusun Oleh: Kelompok 13

Amida ( 2014070124 )

Ahmadi ( 2114070108 )

Tri Andika Rizki ( 2114070133 )

Dosen Pengampu:

Dwi Nur Umi Rahmawati

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

1443H/2022M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan semesta alam yang
sampai saat ini masih memberikan limpahan kasih sayangnya kepada kita dan khususnya kepada kami
karena dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah IPA Dasar dengan judul Konsep Ekologi dan
Ekosistem Makhluk hidup yang diampu oleh Ibuk Dwi Nur Umi Rahmawati
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan kepada kami dan semua pihak yang telah membantu terselesainya tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas ini, untuk itu
kritik dan saran sangat penyusun perlukan demi perbaikan kedepannya. Terakhir penyusun berharap
semoga makalah ini akan dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Padang, 02 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2

A. Mendeskripsikan konsep ekologi dan ekosistem makhluk hidup ............................... 2


1. Konsep ekologi makhluk hidup................................................................................... 2
2. Konsep ekosistem makhluk hidup............................................................................... 2
3. Komponen ekosistem.................................................................................................. 3
4. Hubungan antar komponen ekosistem......................................................................... 5
5. Keseimbangan ekosistem............................................................................................ 7
B. Mendeskripsikan konsep adaptasi dan revolusi............................................................ 7
1. Konsep adaptasi makhluk hidup.................................................................................. 7
2. Macam-macam adaptasi.............................................................................................. 8
3. Tujuan dan mekanisme adaptasi.................................................................................. 9
4. Pengertian evolusi....................................................................................................... 10
5. Prinsip evolusi............................................................................................................. 10
6. Ciri-ciri proses evolusi................................................................................................ 11
7. Perkembangan teori evolusi....................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu
kelompok biotik, flora darat dan udara, fauna darat da udaranya, kelompok abiotik tambah sawah,
udara dan udara, dan kelompok budaya tambah ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan
masyarakat. Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara satu
organisme dengan yang lainnya, dan antara organisme tersebut dengan lingkungannya. Secara
etimologi kata ekologi berasal dari oikos (rumah tangga) dan logos (ilmu) yang diperkenankan
pertama kali dalam biologi oleh seorang biolog Jerman Ernst Hackel. Definisi ekologi menurut
Otto Soemarwoto adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Dalam kajian ekologi manusia dikenal dengan hubungan manusia dengan alam yakni teori
anthroposentris. Semua yang ada di alam ini adalah untuk manusia. Namun tidak sedikit dari
manusia yang sadar akan pentingnya menjaga alam. Sebagaimana telah dipahami bahwa alam
merupakan tempat manusia untuk hidup dan berkembang biak. Hubungan manusia dengan alam
saling keterkaitan, dari alamlah manusia mendapat penghidupan dan tanpa dukungan dari alam
manusia dan makhluk lainnya akan terancam. Ketidakramahan manusia terhadap alam akan
berdampak pada diri manusia dan mahluk lainnyapun akan terancam. Dampak dari permasalahan
ekologi ini adalah banyaknya terjadi kerusakan alam baik di daratan, di lautan maupun di udara.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah mekanisme terbentuknya ekosistem di awal terbentuknya ?
2. Apa saja proses yang terjadi pada ekosistem ?
3. Apakah proses – proses ekosistem ?
4. Bagaimanakah kondisi ekosistem yang kita amati tersebut di masa – masa mendatang ?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui mekanisme ekosistem di awal terbentuknya
2. Dapat mengetahui proses yang terjadi dari mulai terbentuknya ekosistem sampai kondisi yang
kita ketahui terakhir.
3. Dapat mengetahui dampak proses – proses di kehidupan mendatang jika ada gangguan.
4. Dapat memperkirakan kondisi ekosiste di asa mendatang

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mendeskripsikan konsep ekologi dan ekosistem makhluk hidup


1. Konsep ekologi makhluk hidup
Menurut N.H.T. Siahaan dalam buku Hukum Lingkungan dan Ekologi
Pembangunan (2004), ekologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mencari tahu
hubungan organisme atau makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Dapat dikatakan
ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya adalah ekologi. Secara etimologis, ekologi berasal dari Bahasa Yunani,
yakni oikos dan logos. Oikos berarti rumah atau habitat dan logos berarti ilmu
pengetahuan. Maka dapat diartikan jika ekologi ialah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari rumah atau habitat.
Ekologi termasuk dalam cabang ilmu Biologi. Ekologi mempelajari interaksi
antara organisme dengan lingkungan sekitarnya. Ilmu ekologi pertama kali digunakan
oleh Ernst Haeckel, seorang biolog Jerman, pada 1869. Sejak saat itu, ekologi dimasukkan
dalam cabang ilmu biologi. Ilmu ekologi memang pertama kali digunakan pada 1869.
Namun, ilmu ekologi pertama kali dikemukakan pada 1865 oleh Reiter. Saat itu, ilmu
ekologi menjadi fokus dasar yang membedakannya dengan cabang ilmu biologi lainnya.1
Dalam Bahasa Inggris, ekologi dikenal sebagai ecology. Dilansir dari The
Ecologica Society of America, ilmu ekologi berusaha memahami pentingnya hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya, termasuk manfaat ekosistem untuk
makhluk hidup.
2. Konsep ekosistem makhluk hidup
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai
suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup dan saling mempengaruhi. Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit
biosistem. Melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energinya menuju pada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energy,
dalam ekosistem, organisme pada  komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan
1
Tisno Hadisubroto1989.Ekologi Dasar.Jakarta:Depdikbud

2
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga amemengaruhi lingkungan fisik untuk
kelangsungan hidupnya.
Dalam kehidupan yang ada, tidak akan terlepas dari adanya interaksi dengan
lingkungan yang mendukung adanya keseimbangan dalam hidup. Pada buku Prinsip-
Prinsip Ekologi Ekosistem Lingkungan dan Pelestariannya, dibahas mengenai pengertian,
proses, unsur ekosistem, dan masih banyak lagi.
Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi:
1. Individu, yaitu terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup
tunggal.
2.  Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan di daerah tertentu.
3. Komunitas, yaitu populasi yang mendiami wilayah tertentu.
4. Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
5. Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun,
padang rumput, savana dan steva.
6. Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.

Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara
komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi
yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu sama
lain. Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain: Simbiosis, terbagi menjadi
tiga jenis: mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.

3. Komponen ekosistem
Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun
ekosistem ini sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam ekosistem
kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen hidup dan komponen tak
hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai komponen biotik, dan
komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen abiotik. Setiap komponen memiliki
anggota yang berbeda-beda pula. Berikut lebih jelasnya:
1. Komponen Biotik
Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah
makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa adanya
makhluk hidup didalamya. Keberadaan makhluk hidup kemudian membentuk suatu

3
rantai makanan dalam suatu ekosistem. Beberapa contoh dari komponen biotik yang
ada lingkungan sekitar kita, antara lain:
a. Organisme Autotrof atau Produsen, disebut sebagai produsen karena organisme
ini mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi
organisme lain yang tinggal di ekosistem. Produsen kemudian akan membuat
makanan dengan menyerap senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah
menjadi senyawa organik melalui suatu proses yang dinamakan sebagai
fotosistensis.
b. Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan
organisme pertama. Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari
organisme autotrof atau produsen dan akan memakan sesama organisme
heterotrof lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa organisme
heterotrof adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik dari
organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi dan makanannya. Sebagai
contoh adalah manusia dan hewan. Ketiganya nanti dibagi lagi berdasarkan
makanannya menjadi Herbivora, Karnivora serta Omnivora
c. Pengurai atau Dekomposer, merupakan Golongan terakhir dari komponen biotik
dalam sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme yang
menguraikan sisa- sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati.
Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang bekerja untuk merubah bahan
bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik
melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau dekomposer
akan menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena
perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa
contoh pengurai atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita
tinggal adalah ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.
2. Komponen Abiotik
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen
yang tak hidup. Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri
dari benda-benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut
mempengaruhi kelangsungan hidup. Beberapa jenis komponen abiotik yaitu  suhu,
sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi benda mati yang
ikut berperan dalam ekosistem. Berikut beberapa diantaranya:

4
a. Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu,
contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur
sendiri suhu tubuhnya.
b. Air: Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme
Contohnya Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan
memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir.
c. Garam: Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam
organisme melalui Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial yang
dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.
d. Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan
mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga
proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari

4. Hubungan antar komponen ekosistem


Komponen biotik dan abiotik memiliki hubungan yang erat satu sama lain.
Kehidupan komponen biotik dipengaruhi oleh komponen abiotiknya. Sedangkan keadaan
komponen abiotik ditunjang oleh komponen biotik. Dalam pengertian sederhana dapat
dikatakan bahwa terjadi hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan
komponen abiotik.
Adapun contoh komponen biotik memengaruhi komponen abiotik adalah
tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis menghasilkan oksigen, sehingga kadar oksigen
meningkat dan suhu lingkungan menjadi sejuk. Jadi, tumbuhan hijau (komponen biotik)
mampu memengaruhi komposisi udara dan suhu lingkungan (komponen abiotik).
Sedangkan contoh komponen abiotik memengaruhi komponen biotik adalah cahaya,
tanah, air, udara dan unsur hara (komponen abiotik) memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan (komponen biotik).
Contoh relasi ketergantungan antar sesama komponen biotik antara lain:
a. Saling ketergantungan intraspesies (makhluk hidup sejenis). Contohnya sekumpulan
lebah saling bekerjasama mengumpulkan madu sebagai cadangan makanan di
sarangnya.
b. Saling ketergantungan antar spesies (makhluk hidup tidak sejenis). Contohnya,
tanaman kacang-kacangan memerlukan bakteri Rhizobium untuk membantu
menambat nitrogen bebas dari udara. Sedangkan bakteri rhizobium memerlukan
media atau substrat dan makanan untuk hidup.

5
c. Saling ketergantungan antarspesies yang berbeda jenis juga terjadi dalam peristiwa
makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan menimbulkan perpindahan materi
dan energi. Hal ini akan membentuk jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari: rantai
makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan.
d. Selain interaksi tersebut, komponen biotik juga membentuk beberapa jenis hubungan
antar makhluk hidup antara lain:
a. Hubungan netral
Hubungan netral adalah relasi yang tidak saling memengaruhi.
Netralisme terjadi apabila jenisnya berbeda. Namun, sejatinya hubungan yang
benar-benar netral tidak ada. Sebab, setiap organisme memerlukan komponen
abiotik (udara, ruangan, air dan cahaya) yang sama, sehingga timbul persaingan.
b. Hubungan simbiosis
Hubungan simbiosis adalah hubungan saling memengaruhi antara dua
organisme. Hubungan simbisos ada tiga jenis yakni simbiosis mutualisme (saling
menguntungkan), simbiosis komensalisme (satu diuntungkan dan yang lain tidak
dirugikan) dan simbiosis paratisisme (ada satu pihak yang dirugikan).
c. Hubungan kompetisi
Hubungan kompetisi dapat terjadi dalam suatu ekosistem terdapat
ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, pasangan kawin dan
ruang. Kompetisi dapat terjadi antara individu-individu dalam suatu spesies
maupun individu-individu yang berbeda spesies.
Contoh relasi kompetisi adalah antara banteng dan rusa yang menempati
padang rumput yang sama. Adapun contoh kompetisi dalam satu jenis adalah
persaingan antara pejantan kumbang badak memperebutkan betina saat musim
kawan.
d. Hubungan predasi
Hubungan predasi adalah hubungan antara organisme yang memangsa dan
organisme yang dimangsa. Sebagai contoh, hubungan antara rusa dengan singa.
Meskipun tampaknya kejam, hubungan predasi diperlukan untuk mengendalikan
jumlah populasi mangsa. Sebagaimana diketahui, rusa dapat berkembangbiak
secara pesat dan bila tidak dimakan dapat mengganggu sumber makanannya yang
terbatas.2

2
Mohammad Nur. 2015. Bencana Merusak Ekosistem. Bekasi. Mitra Utama.

6
5. Keseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana interaksi antara
komponen-komponen di dalamnya berlangsung secara harmonis dan
seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut berdampak signifikan pada keselerasan serta
kesejahteraan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Ekosistem hutan termasuk
ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendiri tanpa
campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di alam dapat terganggu karena
kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan terbesar terhadap ekosistem.
Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem Selain faktor-faktor
alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem adalah keberadaan dan
aktivitas manusia. Dengan akal dan pikirannya, manusia akan mengubah suatu
lingkungan. Hasilnya adalah terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan
ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu
1. Faktor Alam Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi,
gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana
biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan
lingkungan menjadi tidak seimbang.
2. Faktor Manusia Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia
dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa
kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

B. Mendeskripsikan Konsep Adaptasi Dan Revolusi


1. Konsep adaptasi makhluk hidup
Adaptasi adalah salah satu cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan
sekitarnya untuk bertahan hidup. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungan
akan bertahan hidup, sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri
berisiko mengalami kepunahan. Adaptasi ialah penyesuaian diri yang dilakukan makhluk
hidup terhadap lingkungannya sebagai bentuk pertahanan diri. Kemampuan beradaptasi
berperan penting dalam kehidupan agar terhindar dari ancaman kepunahan. Adaptasi disebut
juga sebagai penyesuaian diri baik itu melalui genetik ataupun habitat.
Menurut Lamarch Adaptasi merupakan perubahan yang dilakukan oleh makhluk
hidup dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Di mana tingkat perkembangan
suatu suatu organ sebanding dengan penggunanya..

7
Rohadi Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya. Penyesuaian ini berupa bentuk tubuh, penyesuaian tingkah laku, dan
penyesuaian bentuk tubuh.
Jadi, adaptasi adalah salah satu cara bagaimana makhluk hidup mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang bisa beradaptasi terhadap
lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan). Selanjutnya
organisme akan mampu mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur dan cahaya.
Organisme juga bisa mempertahankan hidup dari musuh alaminya serta bereproduksi.
Makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedangkan
makhluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri berisiko mengalami kepunahan. Sebagai
contohnya ikan yang dapat bernapas di dalam air karena memiliki insang, begitu juga dengan
tumbuhan kaktus yang dapat bertahan hidup di suhu ekstrem.  

2. Macam-Macam Adaptasi
1. Adaptasi Morfologi
Proses dari adaptasi ini membuat makhluk hidup menyesuaikan bentuk tubuhnya
terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Adapun bagian-bagian tubuh yang dapat diubah
oleh makhluk hidup biasanya adalah alat gerak, bentuk mulut, maupun bentuk tubuh
secara keseluruhan. Selain itu, penyesuaian ini dilakukan agar mendapatkan makanan
serta bentuk tubuh yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Beberapa contoh adaptasi
morfologi biasanya terjadi pada bentuk alat mulut serangga, bentuk daun tumbuhan,
bentuk kaki burung, dan lain sebagainya.3
2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi merupakan proses penyesuaian metabolisme atau fungsi kerja


organ makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan sekitar. Macam adaptasi ini menjadi
salah satu penyesuaian diri yang cukup sulit diidentifikasi, sebab proses ini terjadi di
dalam tubuh. Jadi, macam adaptasi ini tidak dapat dilihat dengan mata. Namun, biasanya
macam adaptasi fisiologi ini meliputi organ pernapasan, organ sirkulasi darah, organ
pencernaan, dan beberapa organ lainnya.

3. Adaptasi Perilaku

3
Godam. 2009. Macam Dan Jenis Adaptasi Mahluk Hidup – Morfologi, Fisiologi dan Tingkah Laku.

8
Adaptasi perilaku adalah macam adaptasi yang menyesuaikan tingkah laku
makhluk hidup terhadap situasi serta keadaan di lingkungan tempat tinggal. Secara umum,
adaptasi perilaku selain untuk mendapatkan makanan, juga untuk melindungi diri dari
predator.
Macam adaptasi perilaku ini banyak terjadi pada hewan, hal ini sebagai bentuk
respons terhadap kondisi atau rangsangan dari luar. Adapun contoh dari macam adaptasi
ini ialah penyesuaian waktu makhluk hidup dalam melakukan aktivitasnya dan hibernasi
penyamaran warna tubuh.4

3. Tujuan dan mekanisme adaptasi


Adaptasi dilakukan agar makhluk hidup tetap bisa hidup walau lingkungannya
berubah. Adaptasi memungkinkan makhluk hidup bertahan dari kondisi baru lingkungan
(kondisi geografis), melindungi diri dari pemangsa, mendapatkan makanan dan air, juga
bereproduksi.
Mekanisme adaptasi ialah Penyesuaian dengan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan , tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sifat
yang dimiliki suatu populasi yang ada sekarang merupakn sifat yang diturunkan dari generasi
ke generasi. Nenek moyang dari populasi yang bersangkutan telah berhasil mempertahankan
hidup dan berkembang biak karena memiliki sifat tersebut. Dengan kata lain, populasi yang
ada sekarang merupakan populasi yang lolos dari seleksi alam.
Penjelasan ini merupakan ringkasan dari teori-teori seleksi alam yang dikemukakan
oleh Darwin, yang prinsip-prinsip pokoknya adalah sebagai berikut.
1. Sifat dari individu –individu dalam suatu poulasi tidak sama persis. Individu-individu
mempunyai sifat yang bervariasi dalam hal ukuran, kecepatan berkembangbiak,
merespons kondisi lingkungan dan lai-lain.
2. Beberapa sifat yang berbeda dalam suatu populasi diwarisi oleh nenek moyang. Dengan
kata lain individu-individu mewarisi gen pembawa sifat tersebut dari nenek moyangnya.
3. Semua populasi mempunyai potesi untuk mendiami seluruh permukaan bumi jika setaip
individu dapat bertahan hidup dan menghasilkan keturunan secara maksiamal. Namun,
tidak setiap individu mempunyai sifat demikian. Ada individu yang mati sebelum
berkembangbiak. Individu yang mampu berkembangbiak mewariskan sifat kepada
keturunannya.

4
Godam. 2009. Contoh Bentuk Adaptasi Tingkah Laku Behavioral Pada Mahluk Hidup – Ilmu Biologi.

9
4. Nenek moyang yang berbeda meninggalkan keturunan yang berbeda jumlahnya. Ini juga
berarti bahwa ndividu dari populasi yang ada sekarang juga menghasilkan anak yang
jumblahnya berbeda.
5. Anak-anak yang di turunkan oleh suatu individu tidak seluruhnya tergantung pada
interaksi sifat individu orang tua dengan lingkungannya.

Meskipun dalam teorinya Darwin yakin bahwa sifat-sifat makhluk hidup yang
teradaptasi dengan lingkungan hidup merupakan ciri yang bersifat menurun, tetapi ia tidak
menyadari bahwa bentuk adaptasi yang terbaiklah yang memancarkan ciri-ciri adaptif kepada
keturunannya.

4. Pengertian evolusi
Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara
perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo
yang artinya membentang. Pengertian tentang konsep evolusi dapat timbul baik secara alam
maupun secara logika dari pengertian tentang genetika.
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
5. Prinsip evolusi
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.
Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi
dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya
yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi
melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan
seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan
perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Di dalam manusia terdapat naluri yang
berada di dasar diri kita yang dapat digali melalui berbagai pendekatan yang dibahas di dalam
buku Mortido Ketakutan, Keserakahan Dan Keawasan Sebuah Evolusi Peradaban Edisi
Revisi.

10
6. Ciri-Ciri Proses Evolusi
Ahli-ahli biologi telah mengadakan pengamatan tentang perbandingan kupu-kupu yang
berwarna gelap dengan yang berwarna cerah di Inggris Selatan masih sama pada tahun 1850.
Akan tetapi waktu mereka mempelajari koleksi dari daerah industri Midland di Inggris yang
penuh asap, mereka menemukan sedikit sekali kupu-kupu yang berwarna cerah. Tidak
diragukan lagi bahwa pewarnaan dikendalikan secara genetik, namun mengapa kupu-kupu
berwarna cerah lebih banyak terdapat di suatu daerah, sedang kupu-kupu yang berwarna gelap
terdapat lebih banyak di daerah lain? Dari peristiwa ini dapat kita catat empat hal penting
yaitu :
1. Suatu peristiwa harus mempunyai dasar, yaitu ”bahan mentahnya”. Sebelum frekuensi
kupu-kupu berwarna gelap naik, telah ada beberapa individu yang berwarna gelap dalam
populasi ini dan warna gelap ini bersifat menurun. Jadi peristiwa evolusi memerlukan
penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Ada faktor perubahan dalam evolusi.
2. Peristiwa evolusi tidak mencangkup semua bahan mentah yang ada. Seabad yang lalu
terdapat banyak penyimpangan yang menurun pada kupu-kupu. Tetapi hanya satu
penyimpangan yaitu warna gelap yang menjadi dasar untuk perubahan dalam populasi.
penyimpangan lainnya sedikit banyak tetap dalam frekuensinya. evolusi adalah perubahan
selektif, dengan faktor-faktor lingkungan (dalam hal ini jelaga dan burung pemangsa)
yang mengarahkan seleksi ini. Jadi dalam evolusi ada faktor pengarah.
3. Peristiwa evolusi adalah perubahan didalam populasi, bukan perubahan didalam satu atau
beberapa individu. Seabad yang lalu dalam populasi kupu-kupu Biston betularia hanya
terdapat beberapa kupu-kupu yang berwarna gelap. Perubahan yang terjadi selama seratus
tahun berikutnya adalah perubahan pada frekuensi warna gelap dalam populasi.
4. Pada umumnya perubahan bukanlah ciri yang terpenting dalam peristiwa evolusi. Pada
tahun 1850 semua individu hampir serupa. Kini mereka masih hampir serupa pula.
Kebanyakan dari perbedaan-perbedaan yang jarang terjadi pada tahun 1850, sekarang
masih tetap jarang terdapat dan hanya sedikit penyimpangan baru dapat ditemukan. Yang
berubah hanya frekuensi ciri-ciri warna. Jadi dalam evolusi terdapatb faktor stabilitas.

7. Perkembangan Teori Evolusi


1. Teori Evolusi Manusia Purba

11
Sampai di sini, kamu sudah mulai paham apa yang dimaksud dengan teori
evolusi, kan? Biar lebih jelas, ada baiknya jika kamu mengatahui teori evolusi manusia
purba. Seperti yang dibahas sebelumnya, Anaximander, seorang filsuf pra-Socrates yang
hidup sekitar tahun 610–546 SM sudah membahas mengenai kemungkinan bagaimana
manusia berevolusi dari ikan.
2. Teori Evolusi Charles Darwin

Sebenarnya, informasi mengenai manusia yang berevolusi dari kera muncul


karena teori evolusi manusia menurut Charles Darwin. Dalam buku “The Origin of
Species” yang mengemukakan tentang teori evolusi ditulis oleh Charles Darwin,
menyimpulkan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama (common
ancestor) dan berhubungan antara satu sama lainnya. Menurut Darwin dalam buku
tersebut, proses mutasi genetik dari nenek moyang yang sama mengakibatkan terjadinya
proses evolusi dan munculnya berbagai spesies baru.

BAB III

12
PENUTUP

1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan yang dilakukan pada ekosiste hutan dapat disimpulkan
bahwa komponen-komponen ekosistem hutan tersebut sangat bermacam-maca. Dapat dilihat dari
jenis-jenis tumbuhan hewan dan lingkungannya yang berada didalamnya. Semua makhluk hidup
tergantung dengan makhluk hidup lainnya. Ketergantungan ini menjadikan adanya pertukaran
material antara biotik dan abiotik, sehingga terbentuknya tingkat-tingkat organisme kehidupan.
Dari awal mula hingga akhir terbentuknya ekosistem terjadi beberapa proses diantaranya :
Pertunbuhan populasi, Interaksi antar spesies, Kepunahan, Produksi primer, Aliran energy,
Suksesi. Selama tidak ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar, dari alam maupun dari
tangan manusia,maka ekosistem tersebut akan tetap ada,tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan.
Setiap makhluk hidup yang ada di bumi ini tentunya mengalami proses kehidupan. Proses
kehidupan terjadi pada manusia, hewan, tumbuhan dan seluruh makhluk hidup yang ada di alam.
Dalam proses kehidupan makhluk di alam tentunya membutuhkan banyak hal, seperti kebutuhan
untuk melangsungkan kehidupan di alam. Ayam, kucing, kelinci, bunga, dan tumbuhan dan semua
yang dapat bergerak, bernafas, membutuhkan makanan dan berkembang biak adalah makhluk
hidup. Manusia, tumbuhan dan hewan adalah makhluk hidup. Manusia bernafas, tumbuhan
bertumbuh tinggi, hewan bergerakk. Itu adalah salah satu contoh ciri makhluk hidup.

DAFTAR PUSTAKA

13
Godam. 2009. Contoh Bentuk Adaptasi Tingkah Laku Behavioral Pada Mahluk Hidup – Ilmu Biologi.
Godam. 2009. Macam Dan Jenis Adaptasi Mahluk Hidup – Morfologi, Fisiologi dan Tingkah
Laku.

Hadisubroto,Tisno.1989.Ekologi Dasar.Jakarta:Depdikbud

Hibatul, T., Riniatsih, I., & Azizah, R. (2013). Struktur Komunitas Zooplankton di Ekosistem Lamun
Alami dan Berbagai Lamun Buatan Perairan Teluk Awur, Jepara. Journal of Marine Research,
2(4), 16-22.

Ibid. Ikhwan S.D ―Ilmu Pengetahuan Alam 4:untuk SD/MI Kelas IV (Jakarta:Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009). Hlm. 58-72.

IPA Materi Komponen Ekosistem. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Irwan, Z.D. 1992. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem, Komunitas dan Lingkungan.
(Jakarta: PT Bumi Aksara).

Keraf, A. S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Penerbit Buku Kompas.

Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia
learning center.

Nurdyansyah, N. (2015). Model Social Reconstruction Sebagai Pendidikan Anti– Korupsi Pada Pelajaran
Tematik di Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah 1 Pare. Halaqa, 14(1).

Nurdyansyah, N. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes IPA of
SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2).

Nurdyansyah, N. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pelajaran

14

Anda mungkin juga menyukai