Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KONSEP-KONSEP DASAR EKOLOGI


“Pengertian dan Ruang Lingkup Ekologi”

Disusun oleh :

Yuri Anryani
211210588

Dosen Pembimbing :
Sejati, SKM, M.Kes

SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


POLTEKKES KEMENKES PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT. Salawat dan salam
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW karena rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah, dengan judul “Pengertian dan Ruang
Lingkup Ekologi”.
Pada makalah ini penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan
referensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Dalam menyelesaikan makalah ini
penulis banyak dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Pihak
yang membantu penulis mendapat imbalan yang setimbal dari Allah SWT. Makalah
ini masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak.

Padang, 4 Agustus 2021

Yuri Anryani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………...1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..2

C. Tujuan Makalah…………………………………………………………………….2

D. Manfaat Makalah…………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekologi…………………………………………………………………3

B. Ruang Lingkup Ekologi…………………………………………………………….4

C. Komponen-komponen Ekologi……………………………………………………..6

D. Tingkatan Organisme Makhluk Hidup Spesies, Populasi, Komunitas……………..7

E. Habitat dan Niche…………………………………………………………………11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………14

B. Saran………………………………………………………………………………14

C. Soal………………………………………………………………………………15

Daftar Pustaka………………………………………………………………………..19

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pernahkah anda memlihara ikan dalam aquarium/ kolam atau hewan
peliharaan lainnya? Jika pernah maka anda pernah mengalami betapa repotnya
usaha yang dilakukan agar hewan tersebut tetap hidup dan selalu sehat. Anda
harus memberi mereka makanan bergizi secara teratur, membersihkan
aquariumatau kandang, memberi ruang untuk bergerak, mengganti air secara
teratur, mangatur suhu dan kegiatan lain yang harus dilakukan untuk memelihara
hewan. Apakah pernah terpikirkan oleh anda bagaimana sejumlah kegiatan
tersebut dilakukan di danau atau hutan? Siapa yang bertugas melakukan
pemeliharaan sejumlah makhluk hidup di lingkungan tersebut? Kehidupan di
danau, kolam, gunung, lautan, gurun pasir berjalan terus tanpa ada manusia yang
memberikan makanan, membersihkan kotoran, mengatur suhu, dan kegiatan
lainnya. Selama jutaan tahun hewan, tanaman, dan mikroorganisme lain telah
mengembangkan cara mereka sendiri untuk tetap bertahan hidup secara bersama
sama dalam satu lingkungan tersebut. Ekologi merupakan ilmu yang
memperhatikan bagaimana makhluk hidup tinggal dalam lingkungan mereka,
mengambil segala keperluan mereka dari lingkugan mereka, dan juga
memberikan sumbangan peran dalam lingkungan mereka. Fokus perhatian
ekologi adalah ekosistem yang dibentuk oleh sejumlah makhluk hidup yang
tinggal bersama dalam suatu lingkungan dan saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya. Ekosistem dapat mencakup satu lingkungan kecil seperti setetes air tapi
bisa juga besar seluas lautan.
Kemudian berikut contoh lainnya, di daerah pedesaan tentu kita sering
melihat petani mencangkul lahan, membajak sawah, menanam, mengairi sawah,
memupuk, dan kegiatan lainnya. Kegiatan petani ini telah dilakukan beberapa
tahun yang lalu. Secara tidak langsung mereka sudah mengetahui adanya
hubungan antara tanaman dengan tanah, tanaman dengan air, tanaman dengan
unsur hara, dan lain sebagainya. Apa yang dilakukan petani tersebut sebenarnya
sudah mengaplikasikan tentang ekologi. Jadi aplikasi ekologi sebenarnya telah
dilakukan oleh manusia jauh sebelum istilah ekologi itu sendiri diperkenalkan
oleh para pakar ekologi. Pada pertanian masa kini, manusia sudah banyak

1
menerapkan prinsip-prinsip alami untuk mendukung proses-proses ekologis yang
baik. Pada jaman nenk moyang bertani masih sangat sederhana, tetapi pada saat
ini telah menerapkan prisip-prinsip ekologi. Misalnya penggunaan pupuk
kandang, pupuk hijau, kompos, dan pupuk alam lainnya. Pada dasarnya
masyarakat petani sudah mengetahui bahwa dalam kotoran ternak, kompos,
maupun daun-daunan mengandung hara yang diperlukan tanaman, sehingga apa
yang dilakukan oleh petani tersebut membantu proses-proses ekologis terutama
dalam hubungannya dengan pendauran atau siklus hara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekologi?
2. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup ekologi?
3. Apa saja komponen komponen ekologi?
4. Apa saja tingkatan organisme makhluk hidup spesies, populasi, dan komunitas?
5. Apa yang terjadi dengan habitat dan nichenya?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk memahami maksud dari ekologi
2. Untuk memahami maksud ruang lingkup ekologi
3. Untuk memahami komponen komponen ekologi
4. Untuk memahami tingkatan organisme makhluk hidup spesies, populasi, dan
kominitas
5. Untuk memahami habitat dan niche dalam ekologi

D. Manfaat Makalah
1. Dapat memberikan pemahaman yang cermat dan jelas mengenai konsep dasar
ekologi.
2. Sebagai sumber pemahaman bberapa konsep dasar ekologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekologi
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian
adalah tanaman, sedangkan lingkungannya berupa air, tanah, unsur hara, dan
lainnya. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos
artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Jadi, ekologi artinya ilmu yang mempelajari organisme di tempat
tinggalnya. Secara umum yang dimaksud dengan ekologi adalah ilmu yang
mmepelajari hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme
dengan lingkungannya. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi dari alam. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu
yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup. Proses ekologi adalah
berlangsungnya proses hubungan antara organisme (B) dan lingkungannya (A).
Banyak proses yang terjadi selama berlangsungnya hubungan tersebut mulai dari
proses untuk mempertahankan diri, proses berkembangbiak, proses penyesuaian
diri, dan lainnya.
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli
biologi Jerman pada tahun 1866. beberapa pakar ahli bologi pada abad ke 18 dan
19 telah mempelajari bidang bidang yang kemudian termasuk dalam ruang
lingkup ekologi. Anthony van Leeuwenhoek yang terkenal sebagai pioner
penggunaan mikroskop dan pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan
regulasi populasi. Sebelumnya Hippocrates, Aristoteles, dan para filosuf Yunani
telah menulis beberapa materi yang sekarang masuk dalam bidang ekologi.

Struktur ekosistem menurut Odum (1983) terdiri dari beberapa indikator yang
menunjukan keadaan dalam sistem ekologi pada waktu dan termpat tertentu.
Beberapa penyusun struktur ekosistem antara lain adalah densitas (kerapatan),
biomas, materi, energi, dan faktor faktor fisika kimia lain yang mencirikan
keadaan sistem tersebut. Fungsi ekosistem menggambarkan hubungan sebab
akibat yang terjadi dalam sistem. Berdasarkan struktur dan fungsi ekosistem,
maka seseorang yang belajar ekologi arus didukung oleh pengetahuan yang

3
komprehensip berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan seperti:
taksonomi, morfologi, fisiologi, matematika, kimia, fisika, agama, dan lainnya.
Belajar ekologi tidak hanya mempelajari ekosistem tetapi juga otomatis
mempelajari organisme pada tingkatan organisasi yang lebih kecil seperti spesies,
populasi, dan komunitas.
Menurut Zoer’aini (2003), seseorang yang belajar ekologi sebenarnya
mempertanyakan berbagai hal antara lain adalah:
1. Bagaimana alam bekerja?
2. Bagaimana spesies beradaptasi dalam habitatnya?
3. Apa yang diperlukan organisme dari habitatnya untuk melangsungkan
kehidupan ?
4. Bagaimana organisme mencukupi kebutuhan materi dan energi?
5. Bagaiman interaksi antar spesies dalm lingkungan?
6. Bagaimana individu dalam spesies diatur dan berfungsi sebagai populasi?
Manusia sebagai makhluk hidup juga menjadi pembahasan dalam kajian ekologi.
Ekologi menjadi jembatan antara ilmu alam dengan ilmu sosial.

B. Ruang Lingkup Ekologi


Dalam ekologi kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem
dengan lingkungannya. Definisi ekologi ini pertama kali disampaikan oleh Ernest
Haeckel (Zoologiwan Jerman, 1834-1914). Ekologi adalah cabang ilmu biologi
yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain seperti
kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi
di bidang pertanian dan perkebunan dia antaranya penggunaan katrol biologi
untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas. Ekologi
berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya.
Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip yang terkandung dalam
hubungan timbal balik tersebut. Dalam ekologi menggunakan metoda pendekatan
secara menyeluruh pada komponen-komponen yang berkaitan dalam satu sistem.
Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan individu.
Untuk mempelajari gambaran yang cukup jelas tentang batas batas wilayah
kerja dari ilmu ekologi dapat menggunakan konsep model dari Miller. Konsep
tersebut beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem
yang tersusun oleh berbagai komponen atau kesatuan. Dalam suatu ekosistem

4
atau sekelompok komponen tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari kelompok
kesatuan lain. Dalam hal ini kesatuan kelompok komponen pertama merupakan
satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua akan menyusun
kesatuan kelompok ke tiga, begitu seterusnya. Atas dasar pemikiran itu, Miller
menyusun konsep model atas ekosistem alam semesta. Menurut konsep tersebut
bagian bagian atom akan membentuk satuan atom. Satuan atom akan membentuk
satuan molekul, dan satuan molekul akan membentuk satuan protoplasma,
demikian proses pembentukan satuan lainnya. Dalam model tersebut ditampilkan
batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu batas terbawah adalah tingkat organisme
atau tingkat individu dan batas teratas adalah tingkat biosfer. Secara ringkas ruang
lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum biologi yang
menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut:
Makromolekul ---) protoplasma ---) sel ---) jaringan ---) organ tubuh ---) sistem
organ ---) organisme ---) populasi ---) komunitas ---) ekosistem ---) biosfer.
Lingkungan yang dimaksud meliputi lingkungan inorganik (abiotik) dan
organik (biotik). Lingkungan abiotik terdiri dari atmosfer, cahaya, air, ragam
garam, tanah, dan lainnya. Oleh karena itu ekologi mengkaji arus energi dan daur
materi. Lingkungan biotik meliputi makhluk hidup di dalamnya yang saling
terkait satu sama lai, sehingga populasi beserta fungsi dan perannya dalam suatu
lingkungan dikaji dalam ekologi (Wirakusumah, 2003). Keterkaitan dan
ketergantungan komponen biotik (manusia, tumbuhan, dan hewan) dan komponen
abiotik (air, tanah, dan udara) harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan
seimbang. Perubahan salah satu komponen akan mempengaruhi komponen
lainnya. Ekologi dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan, antara lain:
1. Tingkat-tingkat organisasi (ekosistem, komunitas, populasi, organisme).
2. Jenis lingkungan dan habitatnya.
3. Penerapan asas dasar ekologi.

C. Komponen-komponen Ekologi
Berdasarkan fungsinya terdiri atas dua komponen yaitu:
1. Komponen autotrof
Berasal dari kata autos yang artinya sendiri dan trophikos yang artinya
menyediakan makanan. Secara umum, komponen autotrof adalah organisme
yang mampu menyediakan atau mensintesis makanan sendiri berupa bahan-

5
bahan anorganik dan bahan-bahan organik dengan bantuan energi matahari
dan klorofil. Oleh karena itu, organisme yang mempunyai klorofil disebut
organisme autotrof.
2. Komponen heterotrof
Berasal dari kata heterros yang artinya berbeda dan lain. Secara umum,
komponen heterotrof adalah organisme yang mampu memanfaatkan bahan-
bahan organik sebagai bahan makanannya dan bahan tersebut disintesis dan
disediakan oleh organisme lain. Manusia, hewan, jamur, dan jasad renik
termasuk dalam kelompok ini.
Berdasarkan komponen penyusunnya terdiri dari empat komponen yaitu:
1. Komponen abiotik, yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah,
air, udara, sinar matahari, dan sebagainya dan merupakan medium atau
substrak tempat berlangsungnya kehidupan.
2. Produsen, yaitu organisme autotrof misalnya umumnya terdiri dari tumbuhan
berklorofil, yang dapat mensintesis makanan dari bahan-bahan anorganik yang
sederhana.
3. Konsumen, yaitu organisme heterotrof misalnya hewan dan manusia untuk
hidupnya memakan organisme lain.
4. Pengurai dan perombak, yaitu organisme yang menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks) menyerap sebagian
hasil penguraian tersebut dan melepas baha-bahan sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen, bakteri dan jamur termasuk dalam kelompok
ini.

D. Tingkatan Organisme Makhluk Hidup Spesies, Populasi, dan Komunitas


1. Spesies
Spesies adalah kata dalam bahasa latin berarti jenis atau penampakan.
Kita belajar membedakan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Misalnya
antara anjing dan kucing, perbedaan penampakan luarnya. Linnarus pendiri
taksonomi modern menjelaskan spesies individual berdasarkan bentuk
fisiknya, kajian mengenai struktur atau bentuk yang disebut morfologi masih
tetap merupakan metode yang paling sering digunakan untuk mengelompokan
spesies. Para ahli taksonomi modern mempertimbangkan perbedaan dalam
fungsi tubuh, biokimia, perilaku, dan susunan genetik. Akan tetapi,

6
penggolongan organisme menjadi berbagai spesies yang berbeda yang
didasarkan pada data komparatif hanya merupakan bagian dari suatu upaya
yang luas untuk memahami lebih baik hakikat spesies dan faktor-faktor yang
mempertahankan keunikannya di alam.
Menurut Campbell (2005) setidaknya ada enam konsep spesies yaitu
konsep spesies biologis, konsep spesies morfologis, konsep spesies
pengenalan, konsep spesies kohesi, konsep spesies ekologis, dan konsep
spesies evolusioner.
1. Konsep spesies biologis
Menekankan isolasi reproduktif, yaitu kemampuan anggota suatu spesies
untuk saling kawin satu sama lain tetapi tidak dengan anggota spesies yang
lain.
2. Konsep spesies morfologis
Menekankan perbedaan anatomi yang dapat terukur antar spesies. Sebagian
besar spesies yang diidentifikasi oleh para ahli taksonomi telah
dikelompokan menjadi spesies terpisah berdasarkan kriteria morfologi.
3. Konsep spesies pengenalan
Menekankan adaptasi perkawinan yang telah mantap dalam suatu populasi
karena individu mengenali ciri-ciri tertentu dari pasangan kawin yang
sesuai.
4. Konsep spesies kohesi
Menekankan kohesi fenotip sebagai dasar penyatuan spesies dengan
masing- masing spesies ditentukan oleh kompleks gennya yang terpadu
dari kumpulan adaptasinya.
5. Konsep spesies ekologis
Menekankan peranan spesies (niche atau relung), posisi,dan fungsinya
dalam lingkungannya.
6. Konsep spesies evolusioner
Menekankan garis keturunan evolusi dan peranan ekologis.

Cara Pembentukan Spesies (Spesiasi)


Terdapat dua cara umum spesiasi yang didasarkan pada bagian mana aliran gen
diantara dua populasi diinterupsi. Pada cara spesiasi yang disebut dengan spesiasi
Alopatrik, berasal dari bahasa Yunani “allo” yang artinya lain dan “patria” yang

7
artinya tanah air, sawar geografis yang secara fisik mengisolasi populasi pada
awalnya menghambat aliran gen. Populasi yang terpisah oleh sawar geografis
dikenal sebagai populasi aloptrik. Cara spesies yang kedua disebut dengan
spesiasi simpatrik, berasal dari bahasa Yunani “sym” yang artinya bersama dan
“patria” yang artinya tanah air. Faktor instrinsik seperti perubahan kromosom
pada tumbuhan dan perkawinan tidak acak pada hewan mengubah aliran gen.
Populasi simpatrik akhirnya terisolasi secara genetik meskipun daerah tinggalnya
saling tumpang tindih.

2. Populasi
Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan
beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa,
populasi banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi
ayam kampung di Jawa Barat.
Ekologi populasi merupakan bagian dari ekologi yang memusatkan
perhatiannya pada populasi sebagai obyek dan permasalahannya. Dapat
diartikan sebagai cabang ekologi yang menitikberatkan hubungan antara
kelompok makhluk, jumlah individu, dan faktor penentuan populasi dan
penyebarannya. Ekologi populasi mendalami pertumbuhan suatu populasi dan
interaksi diantara populasi yang berhubungan erat di dalam pengaruh faktor
lingkungan yang terkontrol atapun tidak terkontrol. Teori pendekatan ekologi
populasi menjelaskan bahwa kelangsungan hidup dan keberhasilan populasi
ditentukan oleh karakteristik lingkungan dimana populasi berada.

Prinsip Dasar Ekologi Populasi


1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Dalam definisi tersebut lingkungan dapat dibagi
menjadi dua faktor yaitu faktor fisik (abiotik) dan faktor biologi (biotik).
2. Di dalam suatu ekosistem alami atau pertanian (agroekosistem) beragam jenis
makhluk hidup akan membentuk suatu komunitas yang terdiri atas populasi-
populasi dari jenis yang berbeda. Setiap populasi memiliki berbagai
karakteristik seperti kepadatan, struktur umur, laju kelahiran, dan laju kematian.
3. Di alam, populasi makhluk hidup tidaklah statis tetapi selalu dalam keadaan
yang dinamis. Segala perubahan yang terjadi pada jumlah anggota populasi dan

8
faktor-faktor yang mmepengaruhi perubahan tersebut dipelajari dalam studi
dinamika populasi.
4. Ukuran populasi makhluk hidup tergantung pada individu-individu yang lahir,
mati, datang (migrasi), dan pergi (emigrasi). Ukuran populasi akan bertambah
dengan adanya kelahiran dan imigrasi, serta berkurang dengan adanya kematian
dan emigrasi.
5. Jika laju imigrasi dan emigrasi seimbang, serta laju kelahiran dan kematian
tetap maka pertumbuhan populasi akan bersifat eksponensial. Misalnya suatu
populasi dengan jumlah individu (N), rata-rata pertambahan (dN), terjadi dalam
waktu tertentu (dt), maka pertumbuhannya= dN/dt. Karena di dalam dN/dt
terdapat laju atau kecepatan pertumbuhan yang dimiliki oleh populasi tersebut
dengan kode r = rate, maka dengan mengikat jumlah individu semula adalah N
maka dapat dibuat persamaan dN/dt = r N dan r = (dN/dt)/N. Pertumbuhan
eksponensial memperlihatkan potensi biotik makhluk hidup dengan sumber
daya yang tidak terbatas dan tidak ada musuh alami. Kurva pertumbuhan
populasi logistik akan berbentuk huruf J.
6. Ukuran populasi makhluk hidup di alam dibatasi oleh daya dukung
lingkungannya (K), sehingga populasi makhluk hidup akan menunjukan suatu
pertumbuhan logistik dengan persamaan dN/dt =rN(1-N/K). Kurva
pertumbuhan populasi logistik akan berbentuk huruf S.
7. Informasi mengenai laju reproduksi bersih (Ro), waktu generasi (T), dan laju
pertambahan per kapita (r) sejenis makhluk hidup akan dapat diketahui dengan
membuat tabel kehidupan (life table) nya.
8. Makhluk hidup yang memiliki strategi hidup r hidup di habitat sementara,
beradaptasi untuk memperoleh makanan sebanyak-banyaknya dalam waktu
yang singkat, dan ukuran populasinya berfluktuasi tanpa terkendali. Mereka
biasanya berukuran kecil, selalu berpindah-pindah, dan memiliki waktu genersi
yang pendek. Sebaliknya, makhluk hidup dengan strategi hidup K hidup di
habitat yang stabil dan ukuran populasinya mendekati daya dukung habitat.
Mereka biasanya berukuran besar, jarang berpindah-pindah, dan waktu
generasinya panjang.

9
3. Komunitas
Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang
menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi
satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi
harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi
ikan mujair.
Ekologi komunitas atau sinekologi adalah kajian tentang interaksi yang
terjadi antara spesies yang dijumpai di dalam komunitas pada berbagai skala
tempat (spasial) dan waktu (temporal). Kajian ekologi komunitas antara lain
membahss mengenai distribusi, struktur, kelimpahan, demografi, dan interaksi
antara populasi yang hidupnya berdampingan. Fokus kajian utama ekologi
komunitas terletak pada interaksi yang terjadi antara populasi yang ditentukan
oleh karakteristik genotipik dan fenotipik tertentu. Dalam kajian modern
ekologi komunitas beeusaha untuk mengkaji pola-pola tertentu dalam lingkup
komunitas seperti variasi dalam kekayaan spesies, pemerataan, produktivitas,
dan struktur jaring makanan. Selain itu, kajian ekologi komunitas juga
memeriksa proses yang terjadi dalam komunitas seperti dinamika populasi
predator-pemangsa, suksesi,dan penyusunan komponennya di dalam sebuah
komunitas.
Pandangan sintesis dalam kajian ekologi komunitas dapat dicapai
dengan cara mengorganisasikan proses-proses yang terjadi ke dalam empat
kategori yaitu: seleksi, drift,spesiasi, dan aliran penyebaran yang secara
langsung keluar dari urutan perkembangan konsepyual yang biasa terjadi
(Vallend, 2010).
1. Konsep seleksi
Seleksi terjadi ketika individu-individu yang berada dalam suatu populasi
jenis dan ukurannya bervariasi dalam beberapa hal, dan seleksi juga terjadi
ketika ada varian yang berbeda dalam mereproduksi atau mereplikasi diri
mereka sendiri pada tingkat yang berbeda (Bell, 2008). Dalam konteks
komunitas, ada tiga bentuk seleksi yang saling berhubungan yaitu seleksi
konstan, seleksi tergantung frekuensi atau tergantung kepadatan, dan seleksi
spasial (terkait tempat). Seleksikonstan berlangsung secara sederhana. Jika
kebugaran spesies bersifat relatif konstan dalam skala ruang dan waktu, maka
seleksi akan mengabaikan kepadatan spesies akan tetapi memerhatikan

10
variasi antar spesies. Spesies dengan tingkat kebugaran tertinggi akan
dikecualiakn dari semua spesies lainnya, dan bentuk seleksinya akan lebi
rumit (Vallend, 2010).
2. Konsep drift
Karena kelahiran, kematian, dan reproduksi keturunan pada dasarnya adalah
proses yang sifatnya tetap, maka perubahan yang terjadi dalam komunitas
dengan jumlah individu yang terbatas akan memiliki komponen tetap
(skokastik). Jika parameter demografi tingkat individu identik dengan semua
individu dalam komunitas yang tertutup, maka satu satunya pendorong
dinamika komunitas yaitu tidak ada perubahan yang menurun (deterministik)
dalam kelimpaham. Kesimpulannya semua spesies akan ikut hanyut secara
cepat menuju kepunahan, dan satu spesies akan mengalami kelambatan
(Vallend, 2010).

E. Habitat dan Nieche (Relung) Ekologi


Habitat dan relung habitat berasal dari bahasa latin yang berarti menempati,
sehingga habitat dapat diartikan sebagai tempat suatu spesies tinggal dan
berkembang. Pada dasarnya habitat adalah lingkungan (lingkungan fisik) di
sekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh
spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan
fisik yang ada di sekitar suatu spesies atau komunitas. Habitat adalah lingkungan
yang terdiri dari komponen hidup maupun tidak hidup yang berada di sekitar
makhluk hidup yang dapat mereka manfaatkan demi kelangsungan hidup.
Sedangkan relung artinya profesi, status suatu organisme dalam suatu komunitas
dan ekosistem tertentu yang merupakan akibat adaptasi struktural, fungsional, dan
perilaku spesifik organisme itu (Resosoedarmo, 1992).
Dalam ilmu ekologi, jika pada suatu tempat yang sama hidup berbagai
kelompok spesies maka habitat tersebut disebut sebagai biotop, sedangkan yang
dimaksud dengan bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di
suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu. Keanekaragaman spesies pada
habitat-habitat bersifat rumit karena jumlah dan biomassanya sangat tergantung
pada produktivitasnya.
Sebagai contoh suatu habitat pada komunitas bioma hutan gugur daun dapat
dibagi menjadi sebagai berikut:

11
1. Tepi perairan suatu kolam tempat hidup tumbuh-tumbuhan sebangsa gelagah
dan tumbuh-tumbuhan lain di dekatnya.
2. Permukaaan kolam yang ditutup tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan
mikroskopik, berbagai gulma, hewan pelari cepat, kumbang yang berputar-
putar, dan lainnya.
3. Air jernih mengandung plankton protista, krustasea, kumbang air, dan ikan
lainnya.
4. Dalam kolam yang ditumbuhi bunga bakung dan tumbuhan air lainnya yang
menancapkan akarnya pada lantai danau, larva-larva capung yang merangkak,
kecebong yang makan ganggang dan hewan-hewan invertebrata lainnya.
5. Detrius relung ekologi (Ecological Niche) adalah jumlah total semua
penggunaan sumber daya biotik dan abiotik oleh organisme di lingkungannya.
Salah satu cara untuk memahami konsep tersebut adalah melalui anologi yang
ditemukan oleh ahli ekologi Eugene Odum yaitu “jika habitat suatu organisme
adalah alamatnya, relung adalah pekerjaannya” atau dengan kata lain relung suatu
organisme adalah peranan ekologisnya bagaimana ia cocok dengan suatu
ekosistem. Misalnya relung suatu populasi kadal pohon tropis terdiri dari banyak
variabel, antara lain kisaran suhu yang dapat ia tolerir, ukuran pohon dimana ia
bertengger, waktu siang hari ketika ia aktif, serta ukuran dan jenis serangga yang ia
makan. Relung (niches) juga dapat dipahami sebagai posisi atau status suatu
organisme dalam suatu komunitas tertentu yang merupakan hasil adaptasi, respon
isiologis serta perilaku khusus organisme yang bersangkutan. Semua organisme
mempunyai tempat hidup masing-masing sesuai dengan toleransinya terhadap
lingkungan mereka tinggal.
Istilah relung fundamental (Fundamental Niche) mengacu pada kumpulan
sumber daya yang secara teoritis mampu digunakan oleh suatu populasi terlibat
dalam jaring-jaring interaksi dengan populasi spesies lain, dan pembatas biologis
seperti kompetisi, predasi, atau ketidakhadiran beberapa sumber daya yang
digunakan, bisa memaksa populasi tersebut hanya menggunakan sebagian relung
fundamentalnya. Sumber daya yang sesungguhnya digunakan oleh suatu populasi
secara kolektif disebut relung realisasi (realized niche).
Prinsip eksklusi kompetitif menyatakan bahwa dua spesies tidak dapat hidup
bersama-sama dalam suatu komunitas jika relungnya identik. Akan tetapi, spesies
yang secara ekologis serupa dapat hidup bersama-sama dalam suatu komunitas, jika

12
terdapat satu atau lebih perbedaan yang berarti dalam relung mereka. Bila dua
spesies bergantung pada sumber tertentu dalam lingkungannya, maka mereka saling
bersaing untuk mendapatkan sumber tersebut. Yang paling sering terjadi, sumber
yang diperebutkan tersebut adalah makanan, tetapi dapat pula hal-hal seperti tempat
berlindung, tempat bersarang, sumber air, dan tempat yang disinari matahari. Semua
persyaratan ekologis suatu spesies merupakan relung ekologis spesies tersebut.
Terdapat keterkaitan yang erat antara relung ekologis dengan habitat. Relung
ekologis suatu organisme harus tersedia di dalam habitatnya. Akan tetapi, konsep
relung menyangkut pertimbangan yang tidak hanya sekedar tempat tinggal
organisme. Kedudukan yang ditempati oleh suatu spesies di dalm jaring-jaring
makanan merupakan faktor utama dalam menentukan relung ekologisnya. Tetapi
faktor lain juga ikut terlibat. Sebagai contoh kisaran suhu, kelembapan, salinitas,
dan sebagainya yang dapat diterima oleh setiap dua spesies dalam suatu habitat
untuk ikut menentukan relung ekologisnya.
Sebagai analogi dengan mengetahui alamat (habitat) seseorang, maka kita tahu
kemana kita cari orang tersebut tetapi jika mengetahui pekerjaan, hobi, dan cara-
cara bagaimana orang itu bergaul dengan orang lain dalam masyarakat. Kita akan
mengetahui lebih banyak lagi mengenai orang tersebut. Demikian pula relung
ekologis seekor hewan meliputi semua aspek dari kedudukan yang ditempati oleh
hewan tersebut di dalam ekosistem tempat ia hidup. Tiap faktor yang merupakan
bagian dari relung suatu spesies biasanya berkisar sekitar suatu kisaran nilai. Jika
tiap organisme dapat menahan suatu kisaran tertentu dari suhu, kelembaban, PH,
dan sebagainya. Pada umumnya organisme dengan kisaran toleransi yang luas lebih
tersebar dibandingkan organisme dengan kisaran yang sempit.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai “ilmu
yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai
ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup. Proses ekologi adalah
berlangsungnya proses hubungan antara organisme (B) dan lingkungannya (A).
Banyak proses yang terjadi selama berlangsungnya hubungan tersebut mulai dari
proses untuk mempertahankan diri, proses berkembangbiak, proses penyesuaian
diri, dan sebagainya.
Lingkungan yang dimaksud dalam kajian ini inorganik (abiotik) dan organik
( biotik). Lingkungan abiotik terdiri dari atmosfer, cahaya, air, ragam garam, tanah,
dan seterusnya. Oleh karenanya ekologi turut mengkaji arus energi dan daur materi.
Komponen ekologi dibedakan berdasarkan fungsinya dan berdasarkan
komponen penyusunnya. Tingkatan organisme pada ekologi yaitu spesies, populasi,
dan komunitas. Habitat dan nieche setiap organisme yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang berbeda-beda.

B. Saran
Materi yang terdapat dalam makalah perlunya diamati dan ditelaah secara
langsung dalam ekosistem lingkungan sekitar dan perlunya praktik untuk
mengetahui proses-proses ekologi dengan metode yaang teruji.

14
SOAL

1. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Pengertian dari
oikos adalah….
a. Tempat tinggal
b. Pengetahuan
c. Sendiri
d. Berbeda
e. Makanan

2. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok
organisme dengan lingkungannya merupakan pengertian dari….
a. Parasitologi
b. Entomologi
c. Ekologi
d. Mikrobiologi
e. Bakteriologi

3. Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli biologi Jerman
bernama….
a. Leeuwenhoek
b. Odum
c. Hippocrates
d. Aristoteles
e. Ernst Haeckel

4. Untuk mempelajari gambaran yang cukup jelas tentang batas -batas wilayah kerja
dari ilmu ekologi dapat menggunakan konsep model dari….
a. Odum
b. Miller
c. Leeuwenhoek
d. Ernst Haeckel
e. Aristoteles

15
5. Yang tidak termasuk ke dalam lingkungan abiotik adalah….
a. Air
b. Udara
c. Atmosfer
d. Tumbuhan
e. Ragam garam

6. Makromolekul ---) …1….. ---) sel ---) jaringan ---) …..4….. ---) sistem organ ---)
……3….. ---) populasi ---) ……2…. ---) ekosistem ---) biosfer.
Yang tepat untuk mengisi nomor 1 dan 2 adalah …..
a. Protoplasma dan komunitas
b. Protoplasma dan organisme
c. Protoplasma dan organ tubuh
d. Komunitas dan organisme
e. Komunitas dan organ tubuh

7. Organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanan sendiri berupa


bahan organik dan anorganik dengan bantuan matahari dan klorofil adalah
pengertian dari….
a. Konsumen
b. Pengurai
c. Komponen abiotik
d. Komponen heterotrof
e. Komponen autotrof

8. Yang tidak termasuk komponen ekologi berdasarkan komponen penyusunnya


adalah….
a. Komponen autotrof
b. Komponen biotik
c. Produsen
d. Konsumen
e. Pengurai

16
9. Organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati
menyerap sebagian hasil penguraian dan melepas bahan-bahan sederhana yang
dapat digunakan kembali oleh produsen, bakteri, dan jamur merupakan pengertian
dari….
a. Produsen
b. Konsumen
c. Pengurai
d. Komponen heterotrof
e. Komponen autotrof

10. Menekankan adaptasi perkawinan yang telah mantap dalam suatu populasi karena
individu mengenali ciri-ciri tertentu dari pasangan kawin yang sesuai merupakan
konsep spesies….
a. Kohesi
b. Evolusioner
c. Ekologis
d. Pengenalan
e. Morfologis

11. Kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu daerah
tertentu merupakan pengertian dari….
a. Organisme
b. Populasi
c. Komunitas
d. Ekosistem
e. Biosfer

12. Ekologi yang membahas mengenai distribusi, struktur, kelimpahan, demografi,


dan interaksi antara populasi yang hidupnya berdampingan adalah….
a. Biosfer
b. Ekosistem
c. Komunitas
d. Populasi
e. Organisme

17
13. Habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies atau komunitas
adalah pengertian habitat menurut ….
a. Clements dan Shelford
b. Eugene Odum
c. Linnarus
d. Ernst Haeckel
e. Miller

14. Posisi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas tertentu yang
merupakan hasil adaptasi, respon isiologis serta perilaku khusus organisme yang
bersangkutan merupakan pengertian dari…..
a. Habitat
b. Relung
c. Populasi
d. Komunitas
e. Spesies

15. Jika pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies maka habitat
tersebut disebut sebagai….
a. Komunitas
b. Populasi
c. Bioma
d. Biotop
e. Biosfer

18
DAFTAR PUSTAKA

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Handout%20Ekologi_0.pdf

http://gel.geo.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/422/2018/12/Ecology-and-

Environmental-Science-Teaching-Materials.pdf

https://anangkadarsah.id/2018/04/30/ekologi-komunitas/

http://jawarakesehatan.blogspot.com/2016/12/makalah-ekologi-populasi.html

http://repository.ut.ac.id/4305/1/BIOL4215-M1.pdf

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/

BAB-VI_-EKOLOGI.pdf

http://adzhar-arsyad.blogspot.com/2015/04/konsep-spesies-dan-spesiasi.html

https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/321/EKOLOGI-dan-

LINGKUNGAN-HIDUP.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196202131990012

-SRI_HAYATI/MK-

EKOLOGI_DAN_LINGKUNGAN/KONSEP_DASAR_EKOLOGI_DAN_LING

KUNGAN.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai