Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EKOLOGI DAN PERANAN MANUSIA DALAM


EKOSISTEM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata Kuliah: Ilmu Alamiah Dasar

Dosen Pembimbing:
Dini Wahyuni, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Arma Meliana
Nisrina Zahra
Yuliana Dian Pratiwi

Kelas: Matematika Semester 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA (S.1)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
KAMPUS NANDA AL-MUSHOFFA
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
TP. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Ta’ala tuhan semesta alam, shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi wasallam
beserta seluruh keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah yang berjudul
“Ekologi dan Peranan Manusia dalam Ekosistem”.
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata
kuliah Ilmu Alamiah Dasar dengan dosen pembimbing Dini Wahyuni, M.Pd.
Dalam penyusunannya, kami mengambil sumber dari beberapa literatur,
terutama buku-buku ilmiah. Pembaca mungkin akan menemukan beberapa
kekurangan dan kesalahan penulisan dalam makalah ini, oleh karena itu kami
senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan di
masa yang akan datang.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat
waktu. Akhir kata, semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.

Kepulauan Meranti, 12 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................3
B. Rumusan Masalah ...................................................................................4
C. Tujuan Penelitian......................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi Ekologi ........................................................................................6
B. Prinsip Ekologi .........................................................................................7
C. Ekosistem dan Komponennya ................................................................7
D. Manusia dan Lingkungan Hidup ...........................................................10
E. Peran Manusia dalam Ekosistem ...........................................................12
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................14
B. Saran .........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................16

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan di sekitarnya


yaitu sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber
daya alam yang paling utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah
merupakan tempat manusia melakukan berbagai kegiatan. Air sangat di perlukan
oleh manusia sebagai komponen terbesar di tubuh manusia. Selain itu, udara
merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungan dalam kondisi yang
sehat.
Allah Ta’ala telah menghamparkan bumi dan menjadikan seluruh isinya
untuk kebutuhan manusia. Semua yang ada di langit dan bumi, daratan dan lautan,
sungai-sungai, matahari dan bulan, malam dan siang, tanaman dan buah-buahan,
binatang melata dan hewan ternak, yang memang didedikasikan untuk kebutuhan
manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan hidup memang bagian yang
absolut dari kehidupan manusia, karena manusia termasuk makhluk sosial yang
tidak dapat hidup secara individual. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya
seperti dalam mencari sandang, pangan dan papan sangat bergantung dengan
lingkungan. Lingkungan juga menyediakan berbagai sumber daya alam yang
menjadi daya dukung bagi kehidupan yang layak, sehingga manusia, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan dapat memperoleh asupan tenaga dari sumber daya tersebut.
Namun demikian, berbagai bencana muncul silih berganti akibat kerusakan
ekologi yang dilakukan oleh manusia dengan cara mengeksploitasi lingkungan
tanpa memperhatikan kelestarian dan keseimbangannya. Karena itu seluruh
manusia terus mencari solusi secara kolektif guna mengatasi krisis ekologi ini.
Kerusakan alam bermula saat manusia memasuki sebuah zaman yang
mereka sebut sebagai zaman modern. Hal ini diperparah dengan sikap yang tamak
dan serakah yang melekat pada diri manusia. Dengan demikian, tidak keliru jika

3
beberapa sarjana muslim yang konsern dengan isu lingkungan, mengharuskan
manusia untuk memperbaiki aspek spiritualnya untuk menciptakan lingkungan
yang asri.
Persoalan lingkungan hidup bukan sekedar permasalahan sampah,
pencemaran, pengrusakan hutan, atau kerusakan alam, melainkan sebagai bagian
dari suatu pandangan hidup itu sendiri. Masalah lingkungan hidup bersumber dari
pandangan hidup dan sikap manusia yang egosentris dalam melihat dirinya dan
alam sekitarnya dengan seluruh aspek kehidupannya.
Dengan mempertimbangkan uraian sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa
banyaknya krisis ekologi yang terjadi tidak hanya menjadi sebuah takdir Ilahi
semata, tetapi hal itu lebih banyak disebabkan hukum keseimbangan alam yang
tidak terjaga. Jika alam tidak dijaga keharmonisan dan keseimbangannya, maka
secara hukum alam keteraturan yang ada pada alam akan terganggu dan dapat
berakibat munculnya bencana alam. Krisis ekologis merupakan dampak dari
pengerukan kekayaan alam yang berkepanjangan. Dan bencana dapat terjadi dari
krisis ekologis yang sangat akut.
Dengan dorongan permasalahan ekologi yang ada, dalam makalah ini akan
dipaparkan ha-hal yang mengenai seputar keterkaitan antara ekologi dan manusia
guna meningkatkan kesadaran untuk mengembalikan citra alam dan lingkungan.

B. Rumusan Masalah

Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan
efisien maka timbullah beberapa rumusan masalah makalah yang diantaranya:
1. Apa definisi ekologi?
2. Apa saja prinsip dalam ilmu ekologi?
3. Apa itu ekosistem dan komponennya?
4. Bagaimana hubungan manusia dan lingkungan hidup?
5. Apa saja peran manusia dalam ekosistem?

C. Tujuan Penelitian
Dalam membahas materi ini tujuan yang dapat diambil yaitu:

4
1. Memahami definisi ilmu ekologi.
2. Mengetahui prinsip-prinsip dalam ilmu ekologi.
3. Mengetahui makna ekosistem dan komponen di dalamnya.
4. Mendalami hubungan manusia dan lingkungan hidup.
5. Mengetahui peran-peran manusia dalam ekosistem.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ekologi

Ekologi disebut juga ilmu lingkungan adalah merupakan integrasi dari


berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari jasad hidup maupun jasad
yang tak hidup. Ilmu ini merupakan perpaduan antara berbagai cabang ilmu di
antaranya adalah sosiologi, ilmu kesehatan, geografi, fisika, kimia, biologi dan
sebagainya. Fokus kajiannya membahas kecermatan pemindahan energi dalam
berbagai sistem dan dampaknya. Semua yang ada di muka bumi ini tidak peduli
apakah makhluk hidup maupun tak hidup yang selalu berinteraksi. Interaksi
tersebut akan berimplikasi pada proses yang melibatkan pemindahan energi.

Kata ekologi berasal dari kata Bahasa Yunani, terdiri dari dua kata yaitu
oikos (-habitat) dan logos (-ilmu). Jadi, ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan atau interaksi antar makhluk hidup, maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Istilah “ekologi” pertama kali dikemukakan oleh ahli
biologi berkebangsaan Jerman Ernst Haeckel pada tahun 1866 yang menyatakan
ekologi mempelajari hubungan yang komprehensif antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.

Oleh karena itu pula maka dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai
kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Sementara itu, Krebs (Effendi dkk,
2018) mendefinisikan ekologi sebagai pengetahuan ilmiah mengenai interaksi
yang menentukan distribusi dan kelimpahan suatu organisme (ekologi adalah di
mana organisme ditemukan, berapa jumlahnya, dan mengapa). Sedangkan
Ricklefs (Effendi dkk, 2018) menyebut ekologi sebagai ilmu lingkungan alam,
terutama mempelajari hubungan mendalam antara organisme dengan lingkungan
sekitarnya.

6
Dilihat dari definisinya, terdapat cukup banyak pengertian ekologi, yang
beberapa di antaranya dirangkum dari berbagai sumber (Widodo dkk, 2021 dan
Effendi dkk, 2018) sebagai berikut:

1. Ekologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari rumah atau


habitat

2. Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup

3. Ekologi merupakan studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan distribusi


organisme

4. Ekologi merupakan studi hubungan antara organisme dan lingkungannya

5. Ekologi merupakan studi yang mencari tahu hubungan organisme atau


makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.

B. Prinsip dalam Ekologi

Prinsip dalam ekologi:


1. Adanya interaksi (interaction).
2. Adanya saling ketergantungan (interdependence).
3. Adanya keanekaragaman (diversity).
4. Adanya keharmonisan (harmony).
5. Adanya kemampuan berkelanjutan (sustainability).

C. Ekosistem dan Komponennya

Organisme hidup dan tak hidup sulit dipisahkan satu sama lain, saling
berinteraksi untuk mencapai keseimbangan hidup. Proses interaksi ini akan
menghasilkan aliran energi dan makanan. Aliran energi dan makanan ini
memungkinkan terjadinya siklus mineral yang terjalin dalam satu sistem yang
dinamakan ekosistem yang juga lazim disebut tata lingkungan.

Menurut undang-undang lingkungan hidup (UULH. 1982) ekosistem adalah


tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengeruhi. Ekosistem juga diartikan sebagai tingkatan organisme

7
yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas
dengan lingkungannya dimana teradi antar hubungan.

Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata lingkungan.


Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan
komponen abiotik.

1. Komponen biotik adalah ekosistem yang tergolong mahluk hidup.

Komponen biotik pada ekosistem sawah misalnya, bisa mencakup


mikroorganisme, padi, belalang, manusia, jamur, ganggang, lumut, dan tumbuhan
paku. Komponen biotik dalam ekosistem tidak dipelajari secara individu, tetapi
dalam satuan populasi dan komunitas.

a. Populasi

Populasi tidak terdiri dari satu makhluk hidup atau individu, tetapi
atas sekumpulan makhluk hidup yang menempati suatu kawasan tertentu.
Namun, sekumpulan makhluk hidup ini hanya disebut populasi jika
memiliki jenis yang sama atau satu spesies jika mampu untuk bebiak
silang dan menurunkan anakan yang fertil. Sebagai contoh populasi,
perhatikanlah sebuah kolam ikan yang dihuni oleh berbagai jenis
makhluk hidup seperti ganggang, lumut, serangga air, Iele, ikan mas, dan
laninya. Jika setiap jenis makhluk hidup ini jumlahnya lebih dari satu,
maka pada kolam ikan akan terbentuk populasi ganggang, populasi
lumut, populasi serangga air, dan seterusnya.

b. Komunitas

Populasi-populasi makhluk hidup yang ada pada suatu tempat tidak


berdiri sendiri begitu saja, tetapi saling berinteraksi. Pada sebuah kolam
ikan misalnya, populasi ganggang akan berinteraksi dengan populasi ikan
berukuran kecil. Interaksi antara ganggang dengan ikan kecil berlangsung
melalui proses makan. Interaksi antara populasi pada suatu area ini
membentuk komunitas. Komunitas tidak harus meliputi kawasan yang

8
luas dengan tumbuhan dan hewan yang beragam. Tempurung kelapa
yang sudah berisi air hujan lebih dari seminggu dapat menjadi suatu
komunitas yang tersusun atas bakteri, jamur, dan protozoa.

2. Komponen abiotik adalah komponen materi yang tergolong tak hidup.

Termasuk komponen abiotik ini antara lain iklim, senyawa anorganik, dan
senyawa organik. Iklim dalam hal ini melibatkan suhu, kelembaban, cuaca, arah
angin dan sebagainya. Komponen senyawa anorganik antara lain karbon (C),
nitrogen (N), karbondioksida (CO2), air (H2O) dan sebagainya, termasuk pula di
sini daur/ siklus mineralnya. Senyawa organik yang meliputi protein, lemak,
hidrat carbon dan sebagainya yang dapat mengikat antara mata rantai komponen
biotik dan abiotik.

Ekosistem terbesar di muka bumi disebut biosfer yang terdiri dari seluruh
ekosistem yang ada di permukaan bumi. Pada umumnya ekosistem dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu ekosistem air, darat, dan buatan.

1. Ekosistem Air

Ekosistem air sangat variatif karena perbedaan kandungan garam, variasi


cahaya matahari yang diperoleh. Terdapat beberapa ekosistem air yaitu:

a. Ekosistem air tawar


b. Ekosistem air laut
c. Ekosistem muara
d. Ekosistem terumbu karang
e. Ekosistem laut dalam

2. Ekosistem Darat

Ekosistem darat atau dikenal juga ekositem terestial merupakan ekosistem


yang lingkungan fisiknya berupa daratan dan terbentuk secara alami. Cuaca dan
iklim serta curah hujan sangat berpengaruh. Berdasarkan cuaca dan iklimnya,

9
ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa jenis, yang dikenal dengan bioma,
yaitu sebagai berikut:

a. Bioma hutan hujan tropis


b. Bioma padang rumput
c. Bioma gurun
d. Bioma hutan gurun
e. Bioma taiga
f. Bioma tundra

3. Ekosistem Buatan

Ekositem buatan terbentuk karena campur tangan manusia. Ekosistem


buatan dengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun,
keanekaragaman hayati di sini terbatas. Contohnya ekosistem kolam, sawah, dan
akuarium.

D. Manusia dan Lingkungn Hidup

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari


penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait
secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil. Menurut
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1, Lingkungan Hidup
adalah kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Dalam sejarah kehidupan, manusia sebagai makhluk yang pertama kali


bersedia menerima amanah dari Tuhan untuk mengelola alam semesta ini.
Manusia selalu berusaha untuk dapat menguasai alam semesta. Di sini manusia
adalah makhluk yang paling berhak mengatur, menata, dan memanfaatkan
lingkungan sesuai dengan kebutuhannya, sedang makhluk lainya seringkali tidak
diberi kesempatan mengatur alam semesta ini. Berkat kemampuan dalam hal
berpikir, bernalar manusia dapat mengatur, memanfatkan sumber daya alam

10
hayati maupun non hayati untuk kebutuhan hidup dan kehidupannya. Cara
memanfaatkan sumber daya alam ini dilakukan lewat berbagai cara yang
kesemuanya itu ditujukan untuk kemakmuran hidup, kesejahteraan dan
kelangsungan hidup manusia beserta anak turunnya. Manusia dalam mengelola
dan memanfaatkan sumber daya alam lewat kemampuan intelektualnya, di
samping ada kemanfaatannya bagi makhluk hidup tetapi juga ada sisi negatif yang
muncul. Efek yang selalu mengiringinya adalah rusaknya sumber daya alam dan
bahkan seringkali juga memusnahkan sumber daya alam flora maupun fauna serta
manusia itu sendiri.

Dalam penciptaan makhluk, Tuhan Allah menciptakan manusia sebagai


makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia
dilengkapi dengan akal pikiran dan hati untuk memecahkan persoalan yang
dihadapinya, sedangkan makhluk lainnya tidak dilengkapi akal pikiran. Manusia
mampu memikirkan masa depan anak keturunannya. Oleh karena itu, manusia
yang hidup di bumi ini harus selalu menjaga kelestarian alam sekitar. Ada dua
kategori sifat atau perilaku manusia dalam kaitannya dengan pelestarian alam.
Pertama, yakni manusia dengan sifat dan perilaku menjaga, yang dimaksud di sini
yakni manusia yang dengan kesadaran yang dimilikinya senantiasa berperilaku
menjaga lingkungan sekitarnya. Apapun yang dia lakukan senantiasa
mencerminkan kecintaannya pada lingkungan sekitarnya. Kedua, yakni manusia
dengan sifat dan perilaku merusak. Yang dimaksud di sini yakni manusia yang
tanpa sadar dan dipengaruhi faktor tertentu telah merusak alamnya sendiri. Faktor
keserakahan penyebab utama pengrusakan terjadi. Yang ada di otak mereka
hanyalah meraup keuntungan meskipun itu diperoleh dengan cara merusak
lingkungan tanpa memikirkan akibat buruk yang akan terjadi yakni kerusakan
alam.

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati. dan seterusnya, serta terkait serta
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik

11
baik itu positif maupun negatif. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda
menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Dalam
lingkungan hidup, manusia dapat berperan sebagai organisme yang dominan
secara ekologik, makhluk pembuat alat, makhluk perampok, penyebab evolusi,
dan sebagai makhluk pengotor. Terdapat 2 alasan mengapa manusia disebut
dominan secara ekologik, yaitu :
a. Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya terutama dalam hal makanan jika dibandingkan dengan makluk lain
selain yang ada dalam ekosistem
b. Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan
tempat hidupnya atau terhadap organisme lain. Suatu makluk dikatakan dominan
secara ekologik, apabila menyangkut jumlah populasi, ukuran tubuh dan
kemampuan untuk mengubah lingkungannya.

E. Peran Manusia dalam Ekosistem

Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang
bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung
timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun
peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat
menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung
lingkungan.

1. Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai
berikut:
a. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya
Alam makin menciut (depletion) contohnya eksploitasi minyak bumi;
b. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota, contonya
menurunnya jenis tanaman tertentu seperti pohon meranti dll;

12
c. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi
ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan
subsidi energi, contoh berubahnya lahan hutan menjadi lahan pertanian;
d. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan
tanah hingga menimbulkan longsor;
e. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Hal ini berakibat
menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan
dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri, contohnya
masuknya senyawa timbal pabrik ke DAS, asap pabrik yang mengandung gas
CO.

2. Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:


a. Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana
terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
b. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian
keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
c. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan
pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang
batasnya;
d. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk
menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat
sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah
yang mengandung humus;
e. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi
lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada dua kata kunci yang sangat erat hubungannya dengan keserasian
lingkungan hidup, yaitu ekologi dan ekosistem. Ekologi merupakan salah satu
dasar ilmu bagi ilmu lingkungan. Ekologi adalah ilmu yangmempelajari hubungan
timbal balik antara manusia, hewan, dan tumbuhan dengan lingkungannya.
Ekologi berasal dari kata ‘oikos’ yang berarti rumah dan ‘logos’ yang berarti
studi/ telaah. Dalam ekologi makhluk hidup dipelajari dalam unit populasi.
Adapun ekosistem menjadi bagian dalam ekologi. Ekosistem adalah suatu
organisasi makhluk hidup beserta lingkungannya. Yang dimaksud lingkungan
hidup adalah komponen biotik, abiotik, serta faktor sosial ekonomi yang
mempengaruhinya.
Manusia sebagai makhluk yang berakal, dimuliakan, dan pilihan Allah
Ta’ala sebagai khalifah dibumi mempunyai peranan utama dalam keseimbangan
alam. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang
bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung
timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun
peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat
menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung
lingkungan.

B. Saran

Apabila manusia mampu memakmurkan dan memelihara alam lingkungan


dengan baik, maka alam juga akan membalas dan bersahabat dengan baik.
Manusia dalam penerapan ekologi harus mampu menjadi insan mulia yang
bertanggung jawab mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam berdasarkan
asas konservasi untuk mencapai kemakmuran agar dapat memenuhi

14
kebutuhannya. Manusia yang baik adalah yang mampu menghargai tata aturan
etik, sopan santun, dan sebagai makhluk yang berbudaya ia tidak liar baik secara
sosial maupun alamiah. Maka manusia perlu memperhatikan:
1) keseimbangan ekologi dan dan sumber alam,

2) kelangsungan dan kelestarian hidup manusia,

3) estetika, kenikmatan dan efisiensi kehidupan manusia,

4) memanfaatkan kekayaan alam lingkungan untuk kesejahteraan hidup manusia,

5) melesterikan lingkungan sehingga kemanfaatannya dapat dinikmati oleh


manusia dari generasi ke generasi sepanjang masa.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ami, M. M., & Damayanti, M. P. (2021). Ilmu Alamiah Dasar. Junrejo, Batu:
Literasi Nusantara.

Purnaweni, M. D. (2022). Ekoloi Manusia. Semarang: Penerbit Fastindo.

Permata, T. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/Mts Kelas VII. CV. Lima Utama
Grafika.

Asiyah, M. H., Walid, M. A., Mustamin, M. A., & Topano, M. A. (2019). Ilmu
Alamiah Dasar Dalam Perspektif Islam. Tanah Patah, Bengkulu: Penerbit Vanda.

16

Anda mungkin juga menyukai