Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EKOLOGI DAN EKOSISTEM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan

Semester 4 Kelas A

Dosen Pengampu : Ika Listiana, M.Si

Disusun Oleh:

Adilah Zharifah (2111020060)

Luthfan Arsil Kirom (2111020088)

Muhammad Hasbi Hamdani (2111020149)

Nufus Maulidatus Salma (2111020100)

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Tahun Pelajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah swt, yang telah memberikan
penulis nikmat sehat serta waktu yang bermanfaat sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan ini tepat pada
waktunya. Makalah yang penulis beri judul “Ekologi dan Ekosistem” ini disusun
guna memenuhi nilai tugas yang telah di berikan dosen pengampu yakni Ibu Ika
Listiana, M.Si
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta pengalaman,
atau bahkan di praktekkan dalam kegiatan sehari-hari. Baik bagi pembaca maupun
penulis.
Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan
makalah ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu,
kepada para pembaca kiranya dapat memberikan masukan dan saran-saran guna
melengkapi kesempurnaan dari makalah ini. Akhirulkalam, semoga ini bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Aamiin.

Bandar Lampung, 21 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II
ISI
A. Definisi Ekologi .............................................................................................................. 2
B. Ruang Lingkup Ekologi .................................................................................................. 2
C. Jenis-jenis Ekologi ......................................................................................................... 4
D. Definisi Ekosistem ......................................................................................................... 4
E. Struktur Ekosistem ........................................................................................................ 5
F. Jenis-jenis Ekosistem ..................................................................................................... 7
G. Interaksi ........................................................................................................................ 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua makhluk hidup beserta lingkungannya memiliki keterkaitan
antara satu sama lain. Yang artinya selalu terjadi interaksi di antara kedua
komponen tersebut yang akan menghasilkan perubahan. Di mana saja
tumbuhan atau hewan berada, pasti mereka akan berusaha beradaptasi dan
menyesuaikan diri sengan lingkungannya, begitu pula lingkungan yang akan
mengalami perubahan secara fisik yang disebabkan oleh mahluk hidup yang
tumbuh didalamnya.
Peran ekologi sangat penting dalam menjaga lingkungan agar tetap
seimbang. Maka ekologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang sudah
sepatutnya kita pelajari agar bisa mengelolah lingkungan dengan baik dan
tidak merusaknya hanya demi kepentingan pembangunan.
Karena ekologi dan ekosistem sendiri memiliki cakupan yang sangat
luas, untuk itu disini penulis akan memaparkan materi umum terkait ekologi
dan ekosistem.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ekologi?
2. Seperti apa ruang lingkup Ekologi?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Ekologi!
4. Apa yang dimaksud dengan Ekosistem?
5. Jelaskan struktur dari Ekosistem!
6. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Ekosistem!
7. Bagaimana Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan?

C. Tujuan
Untuk mengetahui setiap hal yang menjadi rumusan masalah.

1
BAB II
ISI

A. Definisi Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos, yang berarti rumah atau
tempat tinggal, dan logos, yang berarti ilmu. Maka secara harfiah, ekologi
memiliki pengertian yaitu ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Ernest Haeckel (1834 1914) adalah orang yang pertama kali
mengemukakan definisi ekologi. Haeckel (1896) menyatakan bahwa ekologi ialah
pengetahuan mengenai keseluruhan hubungan berbagai organisme dengan
lingkungannya dan dengan faktor organik dan. anorganik. Ekologi sebagai suatu
disiplin ilmu tumbuh melalui perikehidupan alamiah (natural history).
Definisi lain yang dikemukakan oleh Krebs (1985) sangat sederhana,
modern, dan komprehensif bahwa ekologi adalah penelaahan ilmiah mengenai
interaksi yang menentukan penyebaran dan kelimpahan organisme. Ada beberapa
ilmuwan lain yang mengemukakan pendapatnya mengenai ekologi, antara lain
Tansley (1935) yang mengemukakan bahwa ekologi ialah hubungan timbal balik
(interaksi) antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya, dimana sifat
interaksi ini aktif dan dinamis.
Jadi dapat kita simpulkan secara singkat bahwasannya ekologi merupakan
cabang ilmu dari biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk
hidup dengan lingkungannya.
B. Ruang Lingkup Ekologi
Ilmu ekologi secara umum mempelajari tentang interaksi organisme
dengan lingkungan hidup di sekitarnya. Ruang lingkup ekologi pada dasarnya
terbatas pada beberapa hal, seperti misalnya individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer.
1. Individu
Individu merupakan satuan organisme dari setiap jenis atau spesies tertentu
pada suatu lingkungan. Contoh individu adalah seorang manusia, seekor ikan,
seekor burung, dan lain sebagainya.
2. Populasi
Populasi adalah suatu kelompok dari individu-individu sejenis yang berada di
suatu tempat tertentu dan pada waktu tertentu. Contoh dari populasi adalah
populasi manusia, populasi burung, populasi rumput, dan masih banyak lagi
populasi lainnya.
3. Komunitas
Komunitas adalah suatu kelompok makhluk hidup yang terdiri atas beberapa
populasi dan saling melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya pada
suatu tempat dan waktu tertentu.
Contoh komunitas, misalnya komunitas padang rumput. Pada komunitas
padang rumput terdapat populasi rumput, populasi belalang, populasi burung,
populasi ular, dan populasi lainnya.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu kondisi terjadinya hubungan timbal balik dan
hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Contohnya seperti ekosistem hutan dan ekosistem air laut.
5. Biosfer
Biosfer adalah tingkatan organisasi biologi yang paling besar dan di dalamnya
terdapat semua kehidupan yang ada di bumi. Di dalam biosfer terdapat pula
interaksi antara lingkungan fisik secara keseluruhan.
6. Lanskap
Ekologi lanskap fokus terhadap faktor yang mengendalikan pertukaran energi,
materi dan organis dalam suatu ekosistem.
7. Global
Ruang lingkup bertumpu pada pertukaran energi regional dan pengaruh materi
terhadap fungsi dan distribusi organisme pada tingkatan biosfer.
C. Jenis-jenis Ekologi
Ada beberapa jenis ekologi yang diterapkan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia, yaitu:
1. Ekologi manusia adalah cabang ekologi dengan fokus mempelajari tentang
keadaan lingkungan hidup manusia.
2. Ekologi tumbuhan adalah cabang ekologi yang mempelajari tentang tumbuhan
sebagai suatu organisme dan memusatkan tumbuhan itu sendiri sebagai fokus
dengan mengabaikan hewan dan manusia.
3. Ekologi hewan memusatkan fokus pada hewan sebagai suatu organisme
dengan mengabaikan manusia dan tumbuhan.
4. Ekologi perairan, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme
dengan lingkungan perairan, sepert sungai, waduk, muara dan laut.
5. Ekologi habitat adalah cabang ekologi yang memusatkan fokusnya pada
pembahasan mengenai sifat dari suatu habitat.
6. Ekologi populasi adalah cabang ekologi yang berfokus mempelajari berbagai
hubungan antara kelompok organisme dan jumlah individu. Ekologi populasi
juga mempelajari faktor penentu besarnya suatu populasi beserta
penyebarannya.
7. Ekologi sosial adalah cabang dari ekologi yang mempelajari hubungan antara
manusia dengan lingkungan alam dan teknologi yang ada di sekitarnya.
8. Ekologi bahasa mempelajari dan juga melakukan penyelidikan terhadap
hubungan antara bahasa dengan lingkungan manusia.
9. Ekologi antariksa mempelajari tentang ekosistem yang dapat menopang
kehidupan manusia selama ada dalam penerbangan antariksa.
D. Definisi Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut
proses interaksi organisme hidup dengan lingkungannya. Lingkungan yang
dimaksud dapat berupa lingkungan biotik (makhluk hidup) maupun abiotik
(non makhluk hidup)
Ekosistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu satuan lingkungan yang
melibatkan unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik
(iklim, air, dan tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling
berinteraksi satu sama lainnya.
E. Struktur Ekosistem
Ekosistem dapat bermacam-macam bentuknya sesuai dengan bentangan
atau hamparan tempat ekosistem berada, seperti ekosistem hutan, rawa, danau dan
lain lain. Namun, jika dilihat dari komponennya terdiri atas
1. Komponen fisik (abiotik)
Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari benda-benda yang tidak hidup
a. Suhu
Suhu merupakan derajat panas yang sumber utamanya adalah radiasi
matahari. Suhu merupakan komponen abiotik di udara, tanah dan air. Suhu
sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup, dimana hal tersebut berkaitan
dengan reaksi kimia dalam tubuh manusia yang yag memerlukan enzim dan
kerja enzim dipengaruhi oleh suhu.
b. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari radiasi matahari.
Cahaya mataharii berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya, tumbuhan
memerlukan cahaya matahari untuk bisa melakukan fotosintesis.
c. Air
Air terdiri dari molekul-molekul H2O, air dapat berbentuk cair, padat dan gas.
Air sangat diperlukan oleh mahluk hidup karena sebagian besar tubuhnya
mengandung air.
d. Kelembapan
Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah.
Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan
kelembapan di tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan
diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena
penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbedabeda.
Sebagai contoh, jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat lembab.
e. Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen
(20,93%), karbon dioksida (0,03%), dan gas-gas lain. Nitrogen diperlukan
makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen digunakan makhluk hidup
untuk bernapas. Karbon dioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.
f. Garam-garam mineral
Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium, dan
natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air.
Contohnya kandungan ion-ion hydrogen menentukan tingkat keasaman,
sedangkan kandungan ion natrium dan klorida di air menentukan tingkat
salinitas (kadar garam). Tumbuhan mengambil garam-garam mineral (unsure
hara) dari tanah dan air untuk proses fotosintesis.
g. Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau
lumut, dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat, tekstur, dan
kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh
organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh
dengan baik pada tanah yang subur
h. Topografi
Topografi artinya tinggi rendahnya permukaan bumi di suatu daerah.
Topografi berkaitan dengan kelembapan, cahaya, suhu, serta keadaan tanah di
suatu daerah. Interaksi berbagai factor itu membentuk lingkungan yang khas.
Sebagai contoh, keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan
di derah datar. Organisme yang hidup di derah yang berbukit berbeda dengan
di daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran makhluk hidup.
2. Komponen Biotik
Komponen biotik ini meliputi seluruh makhluh hidup yang ada
dilingkungan ekosistem tersebut. Selain itu, komponen biotik terbagi menjadi
tiga, yaitu autotrof, heterotrof, dan saprotrof.
a. Autotrof
Komponen biotik autotrof mencakup seluruh tumbuhan yang dapat tumbuh
dalam ekosistem terebut. Mereka menghasilkan makanan sendiri melalui
fotosintetis, oleh karena itu disebut autotrof. Sehingga, organisme lain
bergantung pada autotrof (produsen) untuk makanan.
b. Heterotrof
Heterotrof atau konsumen adalah organisme yang bergantung pada organisme
lain untuk makanan. Heterotrof dikelompokkan menjadi tiga, primer, sekunder,
dan tersier.
F. Jenis-jenis Ekosistem
Ekosistem yang terdapat pada permukaan bumi ada bermacam macam.
Ekosistem ini dikelompokkan menurut karakteristiknya. Ekosistem dapat
dibedakan menurut asal dan letak geografisnya.
1. Ekosistem Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya ekosistem dapat dibedakan menjadi ekosistem
alami dan ekosistem buatan.
a. Ekosistem Alami
Ekosistem alami memiliki komponen-komponen yang lebih lengkap.
Ekosistem alami tidak memerlukan pemeliharaan atau pasokan energi. Hal ini
karena ekosistem alami dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Ekosistem
alami berada dalam kondisi seimbang.
b. Ekosistem Buatan
Ekosistem alami terjadi secara alamiah Ekosistem buatan terjadi karena
adanya campur tangan manusia. Ekosistem ini biasanya memiliki komponen
yang kurang lengkap Ekosistem buatan memerlukan pasokan energi dan
pemeliharaan. Oleh karena itu, ekosistem buatan menjadi mudah terganggu.
Ekosistem buatan lebih rentan terhadap perubahan atau bersifat tidak mantap.
2. Ekosistem Berdasarnya Letaknya
Ekosistem juga dibedakan berdasarkan letaknya. Berdasarkan letak
geografinya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan perairan
a. Ekosistem Darat
Ekosistem darat yaitu ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan
Bumi dapat dibagi menjadi ekosistem-ekosistem darat yang besar Ekosistem
darat yang besar ini dipengaruhi oleh iklim Ekosistem ini disebut bioma.
b. Ekosistem Perairan
Ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem
air laut.
Ekosistem air tawar memiliki beberapa ciri khas diantaranya adalah, variasi
suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, sangat dipengaruhi oleh iklim
dan cuaca.
Tumbuhan maupun hewan yang hidup di perairan air tawar juga melakukan
penyesuaian, Tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar ada yang bersel satu,
tetapi ada juga yang bersel banyak. Tumbuhan air tawar yang bersel satu yaitu
alga hijau-biru. Banyak tumbuhan bersel yang hidup di air tawar, contohnya
teratai, eceng gondok, dan semanggi air. Ekosistem air tawar dapat dibagi
menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air tenang yaitu danau dan
rawa. Ekosistem air mengalir yaitu sungai.
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum diantaranya, memiliki salinitas
tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi, NaCl mendominasi
mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%, iklim dan cuaca tidak terlalu
berpengaruh, memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di
kedalaman.
Ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan daratan. 50% oksigen
ang dihisap oleh organisme di daratan berasal dari fitoplankton di lautan.
Ekosistem air laut dibedakan menjadi laut, pantai, estuari (muara), dan
terumbu karang.
G. Interaksi
Suatu ekosistem memiliki kemampuan untuk mempertahankan
kondisi seimbang seperti semula, bila tidak memperoleh gangguan dari luar.
Kemampuan untuk tetap stabil disebut stabilitas. Lingkungan yang mampu
menjaga keseimbangannya sendiri disebut lingkungan yang memiliki
keseimbangan dinamis.
Selama ekosistem tidak diganggu maka akan tetap menjaga
keseimbangannya sendiri. Sebaliknya, jika diganggu oleh penggaggu dari
luar, seperti manusia, dan gangguan tersebut melampaui batas kekuatan
normalnya, maka kemampuan ekosistem tidak mampu kembali ke keadaan
semula. Dalam lingkungan yang normal atau alami, antar komponen menjalin
interaksi. Interaksi tersebut terjadi antara komponen abiotik dengan biotik
maupun antar komponen yang ada dalam kedua komponen tersebut.
1. Interaksi Komponen Abiotik dengan Komponen Biotik
Komponen biotik banyak dipengaruhi oleh komponen abiotik.
Tumbuhan sangat bergantung keberadaan dan pertumbuhannya dari tanah, air,
udara tempat hidupnya. Jenis tanaman tertentu dapat tumbuh dengan baik pada
kondisi tanah tertentu. Sebaran tumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh cuaca
dan iklim. Misalnya, di pantai tanaman kelapa dapat tumbuh subur, tetapi
tidak demikian di daerah pegunungan. Sebaliknya, komponen abiotik juga
dipengaruhi oleh komponen biotik. Keberadaan tumbuhan mempengaruhi
kondisi tanah, air dan udara disekitarnya. Banyaknya tumbuhan membuat
tanah menjadi gembur dan dapat menyimpan air lebih banyak serta membuat
udara menjadi sejuk.
a. Interaksi antarkomponen abiotik
Di alam antarkomponen abiotik juga saling berinteraksi. Proses pelapukan
batuan dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim juga mempengaruhi
keberadaan air di suatu wilayah. Suhu udara di suatu tempat, dalam kadar
tertentu, dipengaruhi oleh warna batuan, keberadaan tubuh-tubuh air dan
sebagainya. Kandungan mineral dalam air juga dipengaruhi oleh batuan dan
tanah yang dilaluinya.
b. Interaksi antarkomponen biotik
Antarkomponen biotik juga terjadi interaksi. Interaksi tersebut dapat terjadi
antar organisma, populasi maupun komunitas.
2. Interaksi antarorganisma
Organisma secara individu melakukan berbagai bentuk interaksi
dengan sesama jenisnya maupun dengan jenis yang lain. Interaksi
antarorganisma dapat dibedakan menjadi:
a. Netral, yaitu hubungan tidak saling mengganggu antarorganisma dalam habitat
yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua
belah pihak. Contohnya, interaksi yang netral adalah antara kambing dengan
kupu-kupu.
b. Predasi, yaitu hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Pemangsa
tidak bisa hidup tanpa hewan yang dimangsanya. Itulah sebabnya jika hewan
yang dimangsanya habis, maka pemangsa juga akan pergi atau punah.
Pemangsa berperan sebagai pengontrol jumlah dari suatu populasi. Jika
jumlah pemangsa berkurang maka jumlah hewan yang dimangsanya akan
bertambah. Contohnya, jika ular banyak yang dibunuh oleh manusia, maka
populasi tikus akan bertambah.
c. Parasitisme adalah hubungan antarorganisma yang berbeda spesies yang
bersifat merugikan salah satu spesies. Contohnya adalah antara benalu dengan
pohon inangnya, lintah dengan organisma yang diambil darahnya, kutu, jamur,
cacing pita dan lain-lain.
d. Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisma yang berbeda
spesies yang salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak
dirugikan. Contohnya adalah tumbuhan epifit yang hidup menempel pada
batang atau cabang pohon. Tumbuhan epifit dapat memperoleh cahaya karena
menempel di pohon yang tinggi, sedangkan pohon yang ditumpanginya tidak
diuntungkan maupun dirugikan.
e. Mutualisme adalah hubungan antara dua organisma yang berbeda spesies yang
saling menguntungkan kedua belah pihak. Contohnya adalah antara bakteri
Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan. Bakteri tersebut
hidup pada akar tanaman dan memfiksasi N2 (gas) dan mengubahnya menjadi
nitrat dan amonium sebagai nutrien untuk bakteri itu sendiri dan tanaman
kacang-kacangan.
3. Interaksi antarpopulasi
Interaksi antarpopulasi terjadi antara populasi yang satu dengan
populasi lain. Interaksi tersebut dapat bersifat alelopati maupun kompetisi.
Interaksi alelopati adalah interaksi antarpopulasi yang terjadi jika populasi
yang satu menghasilkan zat yang dapat menghambat tumbuhnya populasi lain.
Contoh alelopati adalah jamur Penicillium sp.yang dapat menghasilkan
antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, sedangkan
contoh kompetisi adalah antara populasi kuda dengan populasi kijang dalam
memperoleh rumput.
4. Interaksi Antarkomunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling
berinteraksi di suatu wilayah yang sama. Sebagai contoh adalah komunitas
padang rumput yang dihuni oleh beberapa populasi diantaranya kuda, banteng,
ular, belalang, singa, macan, srigala dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
hubungan antara sesama mahluk hidup ataupun hubungan antara mahluk
hidup dengan lingkungan. Sedangkan ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan
lingkungan.

Ruang lingkup ekologi diantaranya adalah populasi, komunitas,


ekosistem, hingga biosfer.
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut
proses interaksi, interdependensi organisme hidup dengan lingkungan mereka.
Setiap ekosistem memiliki enam komponen, yaitu produsen, makro-
konsumen, mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran
iklim. Perbedaan antarekosistem hanya pada unsur-unsur penyusun masing-
masing komponen tersebut. Masing-masing komponen ekosistem mempunyai
peranan dan mereka saling terkait dalam melaksanakan proses-proses dalam
ekosistem. Proses-proses dalam ekosistem meliputi aliran energi, rantai
makanan, keanekaragaman, siklus materi, perkembangan, dan pengendalian.
B. Saran
Penulis berharap lebih banyak literatur yang diterbitkan sehingga
untuk referensi penulisan berikutnya menjadi lebih variatif serta apabila
terdapat kesalahan dalam informasi ataupun penulisan agar dapat
menghubungi penulis untuk perbaikan kedepannya.
DAFTAR RUJUKAN

Kurniawati santi. 2018. Ekosistem. Klaten: P.T Intan Pariwara.


Maknun Djohar. 2017. Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan
Kampus Hijau, Asri, Islami dan Ilmiah. Cirebon: Nurjati Press.
Sandika Bayu. 2021. Ekologi: Integrasi Islam Sains. Jawa Tengah: Yayasan
Citra Dharma Cindekia.
Subardi, Nuryani, Shidiq. 2009. Biologi 1: Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Dapertemen Pendidikan.
Suyud, Sutriyono, Reda. Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem.
Diakses 22 Maret 2023, dari Universitas Terbuka Repository

Anda mungkin juga menyukai