Anda di halaman 1dari 24

EKOLOGI DAN PERANAN MANUSIA

DALAM EKOSISTEM

DISUSUN

Oleh :

NAMA : LUNA ARIANTI


NPM : 2102020015
PRODI : BAHASA INGGRIS
SEMESTER : 1

DOSEN PENGASUH : TUTILIANA, M.Pd

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekologi dan
Peranan Manusia Dalam Ekosistem”. Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan
tugas kuliah serta untuk melatih kemampuan mahasiswa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah in dapat diselesaikan sesuai waktunya. Kami merasa
bahan ajar ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Sehingga kami
merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha
memperbaiki lebih benar.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Matangglumpang Dua, September 2021

Penulis

2
ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4
A. Pengertian Ekologi ......................................................................4
B. Definisi Manusia..........................................................................4
C. Ekosistem.....................................................................................6
D. Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul Antara Manusia dan
Alam.............................................................................................8
E. Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem..................................10
F. Peranan manusia dalam ekosistem serta dalam usaha mengatasi
berbagai permasalahan lingkungan..............................................10

BAB III PENUTUP ...........................................................................................20


A. Kesimpulan .................................................................................20
B. Saran............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................21

3
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal
pikiran. Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya
di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu
menjaga kelestarian alam sekitar. Pada umumnya manusia bergantung pada
keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat
menunjang kehidupan sehari-hari (Endriyanto, 2012).
Manusia selalu berusaha mengubah lingkungan untuk memperoleh
keperluannya. Kadang-kadang dalam kegiatan demikian seolah-olah menganggu
dan dan bahkan dapat merusak komponen-komponen biotik manusia adalah
heterotrop dan phagotrop yang tumbuh dengan subur dekat pengujung rantai-
rantai makanan yang kompleks. Ketergantungannya dari lingkungan alam tetap
akan terjadi, tidak peduli bagaimanapun rumitnya teknologi yang dimilikinya
(Irwan, 2003).
Hubungan antara organisme satu dengan yang satu dengan yang lainnya
dan dengan semua komponen lingkungannya sangat komplek (rumit), dan bersifat
timbal balik (Rosoedarmo, et.al, 1986 dalam Indriyanto, 2006). Hubungan yang
demikian itu alamiah artinya hubungan yang terjadi secara otomatis pada sistem
alam atau sistem ekologi yang dikenal dengan ekosistem (Indriyanto, 2006).
Suatu konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik baik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Menurut pengertian, suatu sistem terdiri atas komponen-
komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem
terbentuk dari lingkungan hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus
materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi antara komponen dalam
ekosistem itu. Masing-masing komponen itu mempunyai fungsi atau relung.

1
Selama masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama
dengan baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga (Soemarwoto, 2004).
Dengan demikian, dapat kita pahami, bahwa manusia dan makhluk hidup
lainnya tidak bisa hidup dalam kesendirian. Bagian-bagian atau komponen-
komponen lain, mutlak harus ada untuk mendampingi dan meneruskan kehidupan
atau eksistensinya. Dalam kata lain bahwa manusia merupakan makhluk hidup
sosial yang saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Tidak hanya
ketergantungan dengan manusia saja namun disini memiliki ketergantungan
dengan organisme hidup dan tak hidup seperti contohnya organisme hidup lainnya
selain manusia adalah hewan dan tumbuhan yang diartikan sebagai komponen
biotik.
Sedangkan yang tak hidup seperti air, udara, cahay matahari dan
sebagainya, dimana dalam artiannya disebut dengan komponen abiotik. Sehingga
kita mempunyai satu kesatuan yang utuh yaitu adanya saling ketergantunganatau
adanya hubungan timbal balik antara lingkungan dengan dengan makhluk hidup,
kita sebagai manusia harus selalu menjaga lingkungan disekitar kita, sehingga
adanya keseimbangan ekosistem 

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ekologi ?
2. Apa Definisi Manusia?
3. Apa Yang dimaksud Dengan Ekosistem?
4. Apa Saja Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul Antara Manusia dan
Alam?
5. Apa Yang dimaksud Dengan Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem?
6. Bagaimana Peranan manusia dalam ekosistem serta dalam usaha
mengatasi berbagai permasalahan lingkungan?

2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Ekologi
2. Untuk Mengetahui Definisi Manusia
3. Untuk Mengetahui Ekosistem
4. Untuk Mengetahui Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul Antara
Manusia dan Alam
5. Untuk Mengetahui Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem
6. Untuk Mengetahui Peranan manusia dalam ekosistem serta dalam usaha
mengatasi berbagai permasalahan lingkungan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekologi
Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, yaitu
seorang ahli biologi berkebangsaan jerman pada tahun 1869. Secara harfiah
isltilah ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau ilmu
tentang tempat tinggal makhluk hidup (Indriyanto, 2006)
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani
oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Sangat diperhatikan dengan hubungan energi
dan menemukannya kembali kepada matahari kita yang merupakan sumber energi
yang digunakan dalam fotosintesis (Soemarno, 2011).
Sedangkan menurut Irwan (2003) menyatakan bahwa ekologi merupakan
salah satu cabang biologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang hubungan antara
organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempengaruhi pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup.
Menurut Dwidjoseputro (1987), berdasarkan Segi kepentingan manusia
artinya, oleh manusia dan untuk manusia maka dalam ekologi adanya pendekatan
pendekatan manusia atau sering disebut pendekatan Antroposentrik.
Menurut Irwan (2003), berdasarkan konsep ekosistem komponen-
komponen lingkungan hidup dilihat secara terpadu sebagai komponen yang
berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam suatu sistem. Pendekatan ini
disebut dengan pendekatan ekosistem atau pendekatan holistik.

B. Definisi Manusia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal
pikiran. Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya
di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu
menjaga kelestarian alam sekitar. Pada umumnya manusia bergantung pada

4
keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat
menunjang kehidupan sehari-hari (Endriyanto, 2012)
Manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan dirinya sendiri. Tidak
hanya berhadapan, tetapi juga menghadapi, dalam arti mirip dengan menghadapi
soal, menghadapi kesukaran dsb (Drijarkara (1969) dalam Dardiri). Selain yang
telah disebutkan di atas, beberapa rumusan atau definisi lain tentang manusia
adalah sebagai berikut: homo sapiens, homo faber, homo economicus, dan homo
religiosus (Dardiri). Manusia adalah Heterotrop dan phagotrop yang tumbuh
dengan subur dekat pengujung rantai-rantai makanan yang kompleks.
Ketergantungannya dari lingkungan alam tetap akan terjadi, tidak peduli
bagaimanapun rumitnya teknologi yang dimilikinya (Irwan, 2003).
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda,
baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin
untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai mahkluk
individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan
sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai
makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan
dan tempat tinggalnya (Endriyanto, 2012).
Dari berbagai pengertian tentang manusia diatas (menurut para ahli) maka
dapat kami simpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling
mulia karena manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya, karena manusia
diberikan akal pikiran sehingga manusia dapat membedakan yang mana yang baik
dan mana yang buruk atau mana yang boleh dikerjakan dan mana yang tidak
boleh dikerjakan.
Manusia juga sebagai homo sapiens, homo faber, homo economicus dan
homo religius. Maksud dari arti homo sapiens yaitu Manusia merupakan makhluk
ciptaan tuhan yang berakal sehingga manusia merupakan makhluk yang bijak
yang bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Homo faber yaitu makhluk
yangperkakas atau berpiranti yang merupakan hasil dari budaya yang harus

5
dikembangkan sehingga manusia bisa memproduksi suatu peralatan seperti
perlatan pertanian dan sebagainya. Homo economicus artinya bahwa manusia
adalah makhluk ekonomi yang mempunyai kebutuhan dalam menjalani
kehidupannya. Sedangkan homo religius adalah manusia adalah makhluk
beragama atau makhluk tuhan yang memiliki agama sebagai suatu keyakinan dan
kepercayaan dalam menjalani suatu kehidupan.

C. Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A.G. Transley pada tahun 1935 yang menyatakan
bahwa ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat struktur dan
fungsi (Indryanto, 2006).
Munurut Irwan (2003) ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih
tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan daari suatu komunitas dengan
lingkungannya dimana terjadi antar hubungan.
Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian,
suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai
suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu
tempat yang berinteraksi membentuk satu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu
terjadi oleh adanya arus materi dan energiyang terkendali oleh arus informasi
antara komponen dalam ekosistem itu (Soemarwoto, 2004)

Macam-macam ekosistem
Sehubungan dengan itu dalam pengelompokan ekosistem yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat dibagi menjadi ekosistem
alami dan buatan. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang ada campur tangan
manusia, dikarenakan komponen-komponen biasanya kurang lengkap,
memerlukan subsidi energi, memerlukan pemeliharaan atau perawatan, mudah
terganggu, dan mudah tercemar. Ekosistem buatan lebih rentang terhadap
perubahan atau tidak lengkap. Sedangkan ekosistem alami merupakan ekosistem

6
yang belum pernah ada campur tangan manusia atau komponen-komponen lebih
lengkap, tidak memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat
memelihara dan memenuhi sendiri dan selalu dalam keseimbangan (Irwan, 2003)
Menurut Soemarno (2011), ekosistem alamiah (natural ecosistem).
Terdapat heteroginitas yang tinggi dari organisme hidup di sana sehingga mampu
mempertahankan proses kehidupan di dalamnya dengan sendirinya. Contoh;
hutan, danau, laut. Sedangakn Ekosistem buatan (artificial ecosistem).
Mempunyai ciri kurang heterogenitas, sehingga bersifat labil dan untuk membuat
ekosistem tersebut tetap stabil perlu diberikan bantuan energi dari luar dan juga
perlu dilakukan perawatan terhadap ekosistem tersebut. Contoh; kolam ikan,
sawah tambak, aquarium.

Komponen-komponen Ekosistem
Komponen-komponen ekosistem ditinjau dari segi struktur dasarnya terbagi
menjadi :
1. Biotik ( Komponen makhluk hidup)
Misalnya binatang, tumbuhan , dan mikroba (Indrianto, 2006).
Menurut Irwan 2003 :
 Produsen (Autotrofik) yaitu tumbuhan hijau dan bakteri.
 Konsumen (Heterotrofik) yaitu herbivora, karnivora ( karnivora 1,
karnivora 2, dan top karnivora )
 Pengurai/perombak/dekomposer
2. Abiotik ( Komponen benda mati )
Misalnya air, tanah, dan energi (Indryanto, 2006).
Menurut Irwan 2003 :
 Faktor air
Kecerahan, pH, kandungan unsur.
 Faktor Tanah
 Sifat fisik tanah seperti tekstur, kematangan, porositas,
kapasitas menahan air.

7
 Sifat kimia tanah seperti pH, kandungan dan jenis unsur
hara (materi)

Menurut Irwan (2003), Komponen ekosistem terbagi atas beberapa segi, yaitu :
1. Dari segi makanan (Tropik), terbagi menjadi 2 komponen yaitu :
Komponen autotrop dan heterotrop.
2. Dari segi keperluan deskriptif terdiri dari beberapa komponen yaitu :
 Komponen abiotik (terdiri dari senyawa-senyawa inorganik,
senyawa organik, iklim, air dan sebagainya)
 Komponen- komponen biomas terdiri dari produsen (autotrop),
phagotrop dan saprotrof.
3. Dari segi fungsional ekosistem dapat dianalisis menjadi:
 Lingkaran mineral
 Rantai-rantai makanan
 Pengendalian

D. Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul Antara Manusia dan Alam


Masalah-masalah akan timbul apabila manusia tidak dapat menjaga
keseimbangan alam, antara lain:
1. Masalah Erosi dan Banjir. Erosi merupakan gejala alamiah dan seringkali
pula disebut sebagai erosi geoglogi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-
lahan terutama terjadi dengan bantuan media air di sungai yang mengikis
dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini juga dipercepat dengan adanya
penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia sehingga merugikan
lingkungan.
2. Pencemaran Lingkungan (Polusi)
 Pencemaran Tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang mempergunakan pupuk
buatan telah menyebabkan pencemaran tanah. Sampah-sampah
tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam
jumlah tertentu dapat membahayakan kehidupan melalui tanah

8
dimana pepohonan tumbuh dan berkembang. Bagi hewan dan
manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun. Hal
tersebut bisa mengakibatkan cyanosis pada anak-anak, yaitu
timbulnya kesulitan pernafasan karena terganggunya peranan
hemoglobin dalam pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan
indikasi pencemaran yang berbahaya pada tanah karena bahan
tersebut tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam
pepohonan ataupun buah hasil penanaman kita dan hal tersebut
mengakibatkan kemandulan pada burung.
 Pencemaran Air
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dengan air dalam banyak
cara secara langsung dan tidak langsung. Misalkan melalui
pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan
insektisida yang dipergunakan manusia dalam pertanian, dsb.
 Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam
jumlah di atas ambang normal dan membahayakan lingkungan, hal
tersebut bisa diperoleh darin beragam aktifitas manusia baik sehari-
hari ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.
 Pencemaran Suara
Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari
berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-
kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak
terkontrol. Hal tersebut dalam tingkat tertentu sangat berbahaya
bagi manusia karena bisa mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan
depresi.

Kerusakan yang di alami akibat manusia diantaranya yaitu


Pertambangan, Pencemaran, Penebangan hutan, Perburuan liar,
Pembakaran hutan, Penangkapan ikan.

9
E. Manusia Dalam Keseimbangan Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan
homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan
dalam sistem secara keseluruhan. Keseimbangan itu diatur oleh berbagai faktor
yang sangant rumit. Dalam mekanisme keseimbangan ini, termasuk mekanisme
yang mengatur penyimpangan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, yang
mengatur organisme dan produksi serta dekomposisi bahan-bahan organik.
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar sekali
terhadapa perubahan tetapi biasanya batas mekanisme homeostatis dengan mudah
dapat diterobos oleh kegiatan manusia. Contoh: sebuah sungai yang tercemar
dapat memperbaiki diri sendiri namun bila polusinya terlalu banyak maka sungai
itu akan menjadi berubah karena batas homeostatis terlampaui bahkan sungai
tersebut dapat rusak selamanya. Manusia mempunyai kemampuan untuk
menghancurkan ekosistem dan sebaliknya pula. Manusia harus didukung IPTEK
dan tetap berpegang teguh pada kebijakasanaan dalam memperlakukan alam,
karena jika ekosistem terganggu maka manusiapun akan terganggu hidupnya dan
menerima akibatnya.
Setiap usaha manusia terhadap ekosistem harus diperhatikan dengan
seksama, sehingga tidak akan terjadi kerusakan alam. Salah satu tindakan terbaik
adalah melakukan pembangunan dengan mempraktekan usaha perlindungan dan
pengawetan alam.

F. Peranan manusia dalam ekosistem serta dalam usaha mengatasi berbagai


permasalahan lingkungan
1. Peranan manusia dalam ekosistem (Lingkungan)
 Manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis
Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia
merupakan makluk yang dominan secara ekologik.
Terdapat 2 alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik,
yaitu :

10
 Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan,jika
dibandingkan dengan makluk lain selain yang ada dalam ekosistem
 Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap
lingkungan tempat hidupnya atau terhadap organisme lain.
Suatu makluk dikatakan dominan secara ekologik, apabila
menyangkut jumlah populasi, ukuran tubuh dan kemampuan untuk
mengubah lingkungannya.
 Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegak
manusia yang memungkinkan dia bebas menggunakan tangannya,
disamping itu ,kemampuan itu juga erat hubungannya dengan kemampuan
pengelihatan, kecekatan, dan kemampuan penalaran otaknya yang tinggi,
jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan
membuat dan menggunakan alat.
Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan
makanannya. Perubahan hidup dari pengumpulan makanan menjadi
penanam serta pemetik hasil tanam,merupakan suatu pencapaian yang
memiliki dampak ekologi yang luas. Alat-alat pertanian berkembang dari
tingkat penanaman menjadi mesin modern yang dapat mengelolah tanah
yang jauh lebih luas.dengan demikian,terbentuklah ekosistem dibuatan
manusia
 Manusia sebagai makhluk perampok
Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan
alat-alat yang digunakan .manusia dikenal sebagai makhluk yang paling
hebat dalam mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi
ekosistem darat maupun air. Hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivor
dan kebutuhannya yang beraneka ragam ,sejak semula manusia
mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
makanannya saja, tetapi juga keperluanlainnya ,misalnya pakaian dan
perumahan.

11
Sebagai salah satu mata rantai dari jaring-jaring makanan,manusia
dapat memusnahkan organisme lain yang berkompetisi dengannya,dalam
mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya. Manusia juga
mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif ,misalnya
untuk kepercayaan seperti hewan kurban,hewan untuk olahraga, untuk
peliharaan,maupun untuk pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga
dijadikan sebagai tumbuhan estetika seperti bunga hias.
 Manusia sebagai sebab evolusi
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan merupakan penyebab
utama dalam proses evolusi organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat
lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik disengaja maupun tidak
akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunya jumlah
organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah .tetapi lain pihak
terdapat organisme jenis tertentu jumlahnya meningkat dengan pesat
terutama varietasnya. Semua ini adalah akibat dari adanya intervensi
manusia.
Cara manusia mempercepat evolusi adalah dengan
membudidayakan hewan dan tumbuhan, menciptakan habitat baru, serta
penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sampai sekarang manusia
masih terus mengusahakan perkembangan varietas baru yang memenuhi
kebutuhan dan selera manusia. Selain mengubah habitat yang diikuti
terciptanya varietas baru organisme,manusia juga mempercepat evolusi
dengan mandistribusikan hewan dan tumbuhan baru tersebut ke wilayah
dimana awAlnya tidak ada organisme tersebut. Kadar penyebaran ini
dipercepat lagi dengan perbaikan komunitas dari suatu tempat ke tempat
lain.
 Manusia sebagai makhluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori
lingkungan.hewan membuang kotoran berupa faeses yang dapat diuraukan
untuk daur ulang karena terdiri dari zat organik.tetapi pada manusia,selain
faeses,manusia juga membuang kotoran zat organik lain yang

12
penguraiannya sangat lambat. Kotoran tersebut berasal dari bahan sintetik
dan bahkan zat yang beracun.
Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah
.perkebunan.tempat kerja ,alat transportasi dan kegiatan lain. Semua ini
akan mencemari lingkungan .bahan pengotor ini biasanya adalah zat
buangan yang dapatberbentuk padat ,cair,maupun gas. Bahan buangan
berbentuk gas merupakan polutan yang banyak dihasilkan oleh
industri,misalnya senyawa karbon (CO,CO2,hidrokarbon) ,belerang
dioksida,dan lain-lainnya. Juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah
atau barang tambang seperti batu bara.

2. Usaha mengatasi berbagai permasalahan lingkungan


 Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan usaha untuk memelihara atau
dan memeperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita terpenuhi
dengan sebaik-baiknya. Beberapa hal yang terkait dengan kegiatan ini:
 Domestikasi, yaitu pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar. Hal ini
dimulai sangat awal pada kebudayaan manusia.
 Citra lingkungan, kearifan ekologi atau gambaran tentang
lingkungan hidup. Ini dapat didasarkan pada ilmu pengetahuan dan
mistik.
 Cagar alam, adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi
flora, fauna yang ada di dalamnya
 Cagar budaya, pengertiannya serupa dengan cagar alam, yang
dilindungi bukan suatu daerah yang bersifat alamiah, melainkan
hasil budaya manusia. Misal: Candi, Kraton, Bngunan kuno
 Cagar biosfir, dapat meliputi daerah yang dibudidayakan manusia,
misalnay untuk pertanian secara tradisional dan pemukiman. Di
sini boleh ada permukiman.
 Taman nasional, pada prinsipnya sama dengan cagar alam, namun
di dalamnya dapat dilakukan kegiatan pembangunan yang tidak

13
bertentangan dengan tujuan pencagar alaman. Misal: pariwisata,
pendidikan, penelitian.
Melestarikan lingkungan dari pengaruh pembangunan di berbagai
bidang adalah salah satu usaha yang perlu dijalankan. Pengelolaan
lingkungan yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan sebagai
akibat pembangunan. Tujuan pengelolaan lingkungan terutama untuk
mencegah kemunduran populasi sumber daya alam yang dikelola dan
sumber daya alam lain yang ada di sekitarnya dan mencegah pencemaran
limbah atau polutan yang membahayakan lingkungan.
 Pengelolaan Lahan
Pengelolaan lahan disini termasuk pengelolaan lahan pertanian,
pengelolaan lahan untuk pemukiman maupun industri. Dengan makin
berkembangnya ilmu dan teknologi, maka manusia semakin berupaya
untuk mendapatkan strategi baru dalam bidang penggunaan lahan. Strategi
tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil yang maksimal dengan
menggunakan waktu, tenaga dan biaya yang semaksimal mungkin untuk
memperoleh:
 Hasil atau produksi yang maksimum dari setiap unit lahan
 Memilih tata cara pengelolaan lahan yang memberi keuntungan
maksimum
 Menekan sekecil mungkin ketidakmantapan kondisi lahan potensial
sehingga dapat meningkatkan hasil maksimal
 Mencegah menurunnya potensi lahan potensial
 Pengelolaan Hutan
Hutan mempunyai fungsi dan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan
dan kelangsungan lingkungan, terutama berpengaruh terhadap iklim mikro
yaitu iklim yang berlaku pada daerah dalam hutan tersebut. Dikenal suatu
pengelolaan hutan yang merupakan campuran kegiatan kehutanan dengan
kegiatan perkebunan, pertanian dan peternakan. Pengelolaan tersebut
disebut “agroforestry” yang menganut sistem diversifikasi usaha berbagai

14
macam komoditi, tetapi dengan tetap menjaga pemeliharaan hutan secara
optimal. Adapun strategi “agroforestry” adalah:
 Meningkatkan produktivitas lahan hutan secara keseluruhan antara
produktivitas hutan dengan pertanian, perkebunan, perikanan dan
peternakan
 Mengatasi sempitnya lahan pertanian
 Pemerataan penduduk ke daerah pinggiran hutan dengan
meningkatkan taraf hidupnya
Hutan serbaguna merupakan hutan yang dimanfaatkan untuk
berbagai kegiatan, antara lain sebagai sumber plasma nutfah, sarana
penelitian, sarana pendidikan, serta tempat wisata.
 Pengelolaan Air
Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh
manusia dan mahluk hidup lainnya. Manusia memerlukan air baik untuk
proses kimia dan fisika tubuh maupun untuk aktifitas kehidupan lainnya.
Sekalipun air merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, tetapi kualitas air sangat dipengaruhi oleh peranan manusia
dalam pengelolaannya. Pengelolaan air disini termasuk pengelolaan
perairan pantai dan ekosistem danau.
 Strategi pengelolaan air meliputi:
 Melindungi perairan agar tetap terjaga kebersihannya sehingga
dapat menjaga kelangsungan flora dengan menjaga perakaran
tanaman dari gangguan fisik maupun kimiawi
 Mengusahakan cahaya matahari dapat menembus dasar perairan,
sehingga proses fotosintesis dapat berjalan dengan lancer
 Menjaga agar fauna mangsa dan predator selalu seimbang dengan
mempertahankan rantai makanan
 Mempergunakan sumber daya alam berupa air seefisien mungkin,
sehingga zat hara yang ada dapat tersimpan dengan baik yang
berarti sebagai penyimpan energi dan materi

15
Pada prinsipnya pengelolaan sumberdaya alam air ini sangat bergantung
bagaimana kita mempergunakan dan memelihara sumber air itu menjadi
seoptimal mungkin, tetapi tanpa merusak ataupun mencemarinya dan
mempertahankan keadaan lingkungan sebaik-baiknya.
 Usaha Mencegah Pencemaran Air
Usaha pencegahan ini bukan merupakan proses yang sederhana,
tetapi melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:
 Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah terlebih
dahulu sehingga memenuhi standar air limbah yang telah
ditetapkan pemerintah
 Menentukan dan mencegah terjadinya interaksi sinergisme antar
polutan satu dengan yang lainnya.
 Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak
yang tumpah di perairan
 Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke dalam
perairan, untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri.
 Limbah radioaktif harus diproses terlebih dahulu agar tidak
mengandung bahaya radiasi
 Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain
dengan menggunakan aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang
ke perairan umum.
 Pengelolaan Tanah
Pencemaran tanah mempunyai hubungan yang erat dengan
pencemaran air dan udara. Air yang terbuang ke tanah akan masuk ke
dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah.
Usaha Pencegahan Pencemaran Tanah untuk menanggulangi
sampah plastik, maka sebelum dibuang, sampah plastik dibakar terlebih
dahulu :
 Limbah yang mengandung radioaktif hendaknya dibiarkan dahulu
dalam waktu lama sebelum dibuang

16
 Sampah radioaktif yang berbentuk padat harus dibungkus dengan
bahan yang terbuat dari Pb untuk menahan sinar radioaktif, lalu
dimasukkan dalam tromol baja anti karat sebelum dibuang
 Pembuangan sampah berbahaya dilakukan ke dasar laut, ke pulau
karang kosong, dibuang ke dalam bekas tambang kosong atau ke
dalam sumur yang dalam dan jauh dari pemukiman penduduk
 Pengelolaan Udara
Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang
mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi,
sehingga mengganggu manusia, hewan dan tumbuhan serta mahluk hidup
lain di dalam suatu lingkungan. Berdasarkan terjadinya polusi, udara
dikategorikan menjadi dua tipe utama pencemar udara yaitu:
 Polutan primer
Yaitu zat kimia yang mengandung toksik dan masuk secara
langsung ke udara dalam konsentrasi yang merugikan manusia. Zat
kimia tersebut dapat berupa komponen alami udara yang
konsentrasinya meningkat misalnya CO2.
 Polutan sekunder
Yaitu zat kimia yang merugikan manusia yang terbentuk dalam
atmosfir melalui reaksi kimia diantara komponen udara yang ada
 Pengelolaan Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia penting untuk menunjang pembangunan.
Pencemaran sebagai akibat pembangunan dapat pula mempengaruhi
manusia atau masyarakatnya. Dalam hal ini selain dengan menghilangkan
atau memperkecil resiko penularan, masyarakat dapat diberi sekedar ganti
rugi dan ganti rugi ini dalam bentuk:
 Memberikan uang
 Mengangkat mereka menjadi karyawan proyek
 Meningkatkan pengetahuan mereka agar dapat menghindari bahaya
limbah

17
 Menciptakan hubungan yang baik dan saling menguntungkan
antara proyek dan Masyarakat di sekitarnya agar tidak terjadi
konflik dan kecemburuan sosial
 sebagai bapak asuh terhadap proyek-proyek kecil yang
diselenggarakan masyarakat
Disamping itu terhadap karyawan proyek yang dapat secara
langsung terkena pencemaran, selain dilakukan tindakan perlindungan
sebagai usaha memperkecil pencemaran, juga diadakan pendidikan
ketrampilan khusus, sehingga kalau suatu saat mereka tidak dapat
dipekerjakan di tempat dimana mereka bekerja karena berbagai alasan,
khususnya yang menyangkut bahaya pencemaran kepada dirinya,
selanjutnya mereka dapat bekerja sesuai dengan pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang diperolehnya. Dengan demikian menghindari
terjadinya pengangguran, bahkan berarti menciptakan sumber pekerjaan
baru di luar proyek dan meningkatkan ekonomi.

3. Peranan manusia yang merugikan dan menguntungkan lingkungan


Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang
bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung
timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan
manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan
lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.

4. Peranan manusia dalam penyelamatan lingkungan hidup


Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal
pikiran.Karunia itu kemudian digunakan dalam berperilaku dalam kesehariannya
di muka bumi ini. Oleh karena itu, manusia yang hidup di bumi ini harus selalu
menjagakelestarian alam sekitar. Ada dua kategori sifat atau perilaku manusia
dalam kaitannya dengan pelestarian alam. Pertama yakni manusia dengan sifat
dan perilaku menjaga. Yang dimaksud di sini yakni manusia yang dengan
kesadaran yang dimilikinya senantiasa berperilaku menjaga lingkungan

18
sekitarnya. Apapun yang dia lakukan senantiasa mencerminkan kecintaannya pada
lingkungan sekitarnya. Kedua yakni manusia dengan sifat dan perilaku merusak.
Yang dimaksud di sini yakni manusia yang tanpa sadar dan dipengaruhi faktor
tertentu telah merusak alamnya sendiri. Faktor keserakahan penyebab utama
pengrusakan terjadi. Yang ada di otak mereka hanyalah meraup keuntungan
meskipun itu diperoleh dengan cara merusak lingkungan tanpa memikirkan akibat
buruk yang akan terjadi yakni kerusakan alam.
Terdapat perbedaan yang sangat mencolok di antara 2 kategori manusia
ini. Yang pertama,memaknai alam yang kaya akan sumber daya alam sebagai
karunia Tuhan yang harus dijaga, dirawat, dan dilestarikan. Siapa lagi yang akan
peduli terhadap alam jika bukan kita sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga,
merawat dan melestarikan alam jika bukan kita.Yang kedua,memaknai alam yang
kaya akan sumber daya alam hanya sebagai sesuatu yang dapat memberi
keuntungan semata tanpa adanya upaya pelestarian. Mereka tidak pernah berpikir
akan kerusakan yang akan terjadi akibat eksploitasi terhadap alam. Nafsu dunia
sungguh telah membuat mereka terbuai. Bencana yang bisa terjadi sama sekali
tidak mereka pikirkan lagi. Jauhi perilaku buruk seperti eksploitasi terhadap alam
secara berlebihan. Stop penebangan liar terhadap pohon-pohon yang ada di hutan.
Percayalah bahwa reboisasi itu lebih berguna. “One man one tree”. Jangan pernah
membuang sampah di sembarang tempat. Akan sangat baik jika sampah didaur
ulang menjadi pupuk.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia. Manusia memiliki akal
pikiran. Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Menurut pengertian,
suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai
suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu
tempat yang berinteraksi membentuk satu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu
terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendali oleh arus informasi
antara komponen dalam ekosistem itu.
Peranan manusia dalam ekosistem (Lingkungan) adalah manusia sebagai
organisme yg dominan secara ekologis, manusia sebagai makhluk pembuat alat,
manusia sebagai makhluk perampok, manusia sebagai sebab evolusi dan sebagai
makhluk pengotor.

B. Saran

Makalah ini banyak memiliki kekurangan, kami mengharapkan kritik dan


saran dari saudara-saudara (teman-teman). Dan kami mengharapkan makalah ini
menjadi referensi bagi saudara untuk mempelajari Tentang “Ekologi“.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. 1987. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Erlangga :


Jakarta

Kartawinata, K. 2013. Diversitas Ekosistem Alami Indonesia. LIPI Press dan


Yayasan Obor Indonesia : Jakarta

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan . Bumi Aksara : Jakarta

Indriyanto. 2008. Pengantar Budi daya Hutan. Bumi Aksara : Jakarta

Irwan, 2003. Prinsip-prinsip ekologi dan organisasi, ekosistem, komunitas dan


lingkungan. Bumi Aksara : Jakarta

Soemarwoto. O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan .


Djambatan : Jakarta

Soemarno, 2011. Ekologi dan Ilmu Lingkungan . PMPSLP PPSUB. Bahan kajian
MK. Pengantar Lingkungan

Endriyanto, B. 2012. Peranan manusia dalam lingkungan. Bahan memenuhi mata


kuliah ekologi : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

21

Anda mungkin juga menyukai