Anda di halaman 1dari 10

61

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

MAN 3 Kabupaten Bireuen merupakan salah satu madrasah yang

letaknya sangat strategis, karena dekat dengan jalan Medan-Banda Aceh

sehingga mudah menempuh perjalanan untuk proses belajar mengajar.

Sekolah ini memiliki luas ±1000 m2 dengan jumlah bangunan 31 ruang yang

terdiri dari ruang kelas, ruang guru, UKS, Laboratorium, pustaka dan

mushalla. Selain itu ada juga fasilitas olahraga yaitu lapangan voli dan basket

untuk menunjang kegiatan olahraga siswa dan siswi MAN 3 Kabupaten

Bireuen. Organisasi yang terdapat di sekolah ini yaitu OSIS, pramuka, grup

kesenian, dan lain sebagainya untuk pengembangan kreativitas siswa dan

siswi.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 23 Agustus

2021 tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS dengan

Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Di MAN 3 Kabupaten Bireuen.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh data sebagai berikut.

1. Analisa Univariat

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil analisa data demografi di MAN 3 Kabupaten

Bireuen, karakteristik responden dapat dijabarkan sebagai berikut:


62

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Karateristik Di MAN 3 Kabupaten Bireuen
Tahun 2021

No Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Umur
a. 16 tahun 63 27,6
b. 17 tahun 73 32
c. 18 tahun 92 40,4
Jumlah 228 100
2 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 96 42,1
b. Perempuan 132 57,9
Jumlah 228 100
3 Kelas
a. X 63 27,6
b. XI 73 32
c. XII 92 40,4
Jumlah 228 100
4 Uang Saku
a. Rp.10.000,- 38 16,7
b. Rp. 15,000,- 32 14,0
c. Rp. 20.000,- 141 61,8
d. Rp. 30.000,- 17 7,5
Jumlah 228 100
(Sumber Data Primer 2021)

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat diketahui bahwa distribusi

frekuensi karakteristik responden menurut umur mayoritasnya 18

tahun yaitu sebanyak 92 responden (40,4%). Karateristik responden

menurut jenis kelamin mayoritasnya berjenis kelamin perempuan

yaitu sebanyak 132 responde (57,9%). Karakteristik responden

menurut kelas mayoritasnya respoden berada di kelas XII yaitu

sebanyak 92 responden (57,9%). Karakteristik responden menurut

uang saku mayoritasnya responden memiliki uang saku Rp.20.000,-

yaitu sebanyak 141 responden (61,8%).


63

b. Tingkat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Berdasarkan hasil analisa data tingkat pengetahuan remaja tentang

HIV/AIDS, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
HIV/AIDS di MAN 3 Kabupaten Bireuen
Tahun 2021

No Kategori Jumlah Persen (%)


1 Baik 138 60,5
2 Cukup 55 24,1
3 Kurang 35 15,4
Total 228 100
(Sumber Data Primer 2021)

Berdasarkan tabel 5.2 di atas diketahui bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di MAN 3 Kabupaten Bireuen

berada pada kategori baik yaitu sebanyak 138 orang (60,5%).

c. Perilaku Seksual Pranikah Remaja

Berdasarkan hasil analisa data tentang perilaku seksual pranikah pada

remaja, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja
di MAN 3 Kabupaten Bireuen
Tahun 2021

No Kategori Jumlah Persen (%)


1 Tidak Beresiko 32 14
2 Beresiko Ringan 196 86
3 Beresiko Berat 0 0
Total 228 100
(Sumber Data Primer 2021)
64

Berdasarkan tabel 5.3 di atas diketahui bahwa mayoritas perilaku

seksual pranikah pada remajadi MAN 3 Kabupaten Bireuen berada pada

kategori beresiko ringan yaitu sebanyak 196 responden (86%).

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan tingkat

pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pranikah pada

remaja di MAN 3 Kabupaten Bireuen menggunakan uji Chi-square dengan

tingkat kemaknaan 95% atau nilai α (0.05).

Tabel 5.4
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS Dengan
Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Di MAN 3
Kabupaten Bireuen
Tahun 2021

No Pengetahuan Perilaku Seksual Pranikah ρ α


Tidak Beresiko Beresiko Total Value
Beresiko Ringan Berat
f % f % f % f % 0,349 0,05
1 Baik 23 10 115 50 0 0 138 60,5
2 Cukup 5 2,2 50 21,9 0 0 55 24,1
3 Kurang 4 1,8 31 13,6 0 0 35 15,4
Total 32 14,0 196 86,0 0 0 228 100

Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan uji chi square

diperoleh nilai ρ-Value 0,349 > 0,05, yang berarti tidak ada hubungan

yang signifikansi antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan

perilaku seksual pranikah pada remaja di MAN 3 Kabupaten Bireuen.

C. Pembahasan

1. Analisa Univariat

a. Pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS


65

Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan remaja tentang

HIV/AIDS didapatkan hasil bahwa mayoritasnya responden memiliki

tingkat pengetahuan baik yaitu 138 responden (60,5%) dan

minoritasnya berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 35

responden (15,4%).

Menurut asumsi peneliti hasil ini menunjukkah bahwa remaja di

MAN 3 Kabupaten Bireuen sudah memiliki wawasan dan

pengetahuan tentang HIV/AIDS. Mereka mendapat informasi tetang

hal tersebut melalui berbagai media yang mereka jajaki seperti

internet, buku bacaan, media sosial, lingkungan dan teman sebaya.

Hal ini terbukti pada saat melakukan penelitian, peneliti merespon

siswas/siswi secara keseluruhan tentang sumber informasi yang

mereka akses. Selain itu jumlah uang saku yang mereka miliki juga

berpengaruh terhadap media informasi yang ia gunakan. Semakin

banyak uang saku mereka, semakin banyak media berbayar yang bisa

mereka akses untuk memperoleh segala informasi yan dibutuhkannya.

Menurut Nursalam (2011) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan yaitu umur, pengalaman, pendidikan,

pekerjaan, jenis kelamin, lingkungan, sosial budaya dan informasi.

b. Perilaku seksual pranikah remaja

Hasil penelitian tentang perilaku seksual pranikah pada remaja

di MAN 3 Kabupaten Bireuen didapatkan hasil bahwa mayoritas

responden berada pada kategori beresiko ringan yaitu sebanyak 196


66

responden (86%) dan minoritasnya berada pada kategori tidak

beresiko yaitu sebanyak 32 responden (14%).

Menurut asumsi peneliti hasil ini menunjukkah bahwa remaja di

MAN 3 Kabupaten Bireuen menunjukkan bahwa sebagian besar

mereka sudah berpacaran, namun perilakunya masih pada kategori

beresiko ringan. Perilaku seksual pranikah ini dipengaruhi oleh rasa

penasaran remaja atau dorongan seksualitas, pengaruh teman sebaya,

lingkungan, kurangnya ilmu agama dan kurangnya pengawasan dari

orangtua.

Menurut Elizabeth B Hurlock (1998) dalam Nasruddin (2017),

beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seks pada remaja yaitu

faktor dalam diri mereka seperti pendidikan yang diperoleh dari

keluarga, cinta kasih orang tua, faktor yang diperoleh di sekolah dan

di masyarakat yang mencakup adat kebiasaan, pergaulan dan

perkembangan disegala bidang.

Menurut Laurence Green dalam Sumampouw (2017) faktor

yang mempengaruhi perilaku seksual yaitu pengetahuan, sikap,

pengalaman, fasilitas, sarana, keluarga, teman sebaya, petugas

kesehatan dan sebagainya.

2. Analisa Bivariat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara

tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pada

remaja di MAN 3 Kabupaten Bireuen. Nilai ρ-Value yang diperoleh yitu


67

0,349 > 0,05 yang menunjukkan tidak ada hubungan signifikansi antara

keduanya. Menurut Notoatmodjo (2012) jika nilai ρ-Value > α (0,05)

berarti H0 diterima dan Ha ditolak.

Menurut asumsi peneliti tidak ada hubungan yang signifikansi

antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual

pranikah pada remaja karena ada faktor lain yang mempengaruhi seperti

pengaruh media sosial, sering menonton video porno, kurang pengawasan

dari orang tua, kurang ilmu agama dan pengaruh lingkungan sekitar.

Penelitian serupa sebelumnya pernah diteliti oleh Chodijah (2014)

dengan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan

tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pranikah pada remaja dengan

nilai ρ-Value 0,862. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Kesumawati (2019) yaitu terdapat hubungan yang

signifikan antara pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan perilaku

seksual remaja di SMK Mutiara kota Bandung tahun 2014 dengan p-value

0,000 (ά ≤ 0,05).

Menurut Piaget (Santrock, 1998 dalam Chodijah 2014), remaja

sudah berada pada tahapan berpikir formal operasional. Dengan tahap

berpikir operasional formal tersebut, remaja dianggap mampu menerima

informasi secara tepat, dianalisa dan diserap untuk dijadikan bahan

pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan. Remaja secara umum

sudah mencapai tahapan pemikiran tertinggi yang mampu melakukan

analisis dengan mempertimbangkan berbagai informasi yang sudah


68

diterima, maka dengan tingginya tingkat pengetahuan remaja tentang

HIV/AIDS seharusnya tinggi pula usaha remaja untuk menghindari

berbagai cara yang dapat menyebabkan mereka tertular HIV/AIDS.

Namun dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingginya tingkat

pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS tidak memiliki kontribusi yang

bermakna dengan pencegahan tertularnya HIV/ AIDS melalui hubungan

seksual. Hal ini disebabkan karena perilaku seksual pranikah yang

dilakukan remaja dipengaruhi okeh faktor-faktor lain yang juga

berpengaruh dalam perkembangan remaja, di antaranya faktor

perkembangan fisik, sosial, agama, komunikasi dengan orang tua

(Kesumawati, 2019).

D. Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yang

mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut

1. Penelitian ini terbatas hanya meneliti tentang hubungan tingkat

pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pranikah pada

remaja.

2. Perilaku seks pranikah responden dinilai berdasarkan kuesioner yang

diberikan, tanpa melakukan observasi menyeluruh pada responden,

sehingga memungkinkan hasil yang bias.

3. Pengetahuan responden diukur dengan menggunakan kuesioner tanpa

diawasi dengan ketat, sehingga memungkinkan antar responden saling

bertanya menyebabkan hasil penelitian bias.


69

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 12 sampai 14 Agustus

2021, dengan judul“ Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS dengan

Perilaku Seksual Pranika Pada Remaja MAN 3 Kabupaten Bireuen”, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Mayoritas responden pengetahuannya baik di MAN 3 Kabupaten Bireuen.

2. Mayoritasnya perilaku seksual pranikah pada remaja berada pada kategori

beresiko ringan.

3. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan

perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA 3 Kabupaten Bireuen.

B. Saran

1. Kepada institusi pendidikan diharapkan penelitian ini dapat menambah

informasi dan bahan kepustakaan mengenai hubungan tingkat pengetahuan

tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pranikah pada remaja.

2. Bagi responden diharapkan dapat lebih aktif dalam menambah wawasan

tentang HIV/AIDS dan perilaku seksual remaja.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan data dan hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai salah satu acuan untuk dapat memperdalam tentang


70

hubungan tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual

pranikah pada remaja.

4. Bagi tempat penelitian dapat menjadi sumber informasi tentang pengetahuan

siswa siswinya tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pranikah pada

remaja, sehingga pihak sekolah dapat mengambil langkah-langkah positif

untuk mengarahkan siswa siswinya ke arah yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai