Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang Hubungan tingkat pengetahuan
dengan kepatuhan kepatuhan minum obat pasien tuberculosis paru di wilayah kerja
puskesmas walenrang kab.luwu tahun 2021. Di perolah hasil analisis variabel independen dan
variabel dependen yang disajikan dalam distribusi frekuensi silang denan menggunakan chi
square( kemaknaan (0.05) yang di olah dengan program SPSS sebagai berikut :
A. Hasil Penelitian
(Sembilan) desa wilayah kerja yaitu : Desa Barammase, Desa Batustanduk, Desa
Bulo, Desa Harapan, Desa Kalibamamase, Desa Lalong, Desa Saragi, Desa
Tombang, Desa Walenrang. Luas wilayah puskesmas walenrang 600 meter dengan
2. Karakteristik Responden
responden.pemaparan responden ini akan di uraikan dalam data umum yang meliputi
Karkteristik f (%)
Usia
20-29 tahun 9 20.9
30-39 tahun 15 34.9
40-49 tahun 12 27.9
50-59 tahunn 7 16.3
Jenis kelamin
Laki-laki 23 53.5
perempuan 20 46.5
Status perkawinan
Belum menikah 2 4.7
Menikah 30 69.8
Janda 4 9.3
Duda 7 16.3
Pendidikan
Tidak sekolah 3 7.0
Lulus SD 8 18.6
Lulus SMP 6 14.0
Lulus SMA 17 39.5
Perguruan tinggi 9 20.9
pekerjaan
Tidak bekerja 10 23.3
Pedagang 9 20.9
Swasta 5 11.6
PNS 2 4.7
Petani 12 27.9
Buruh 3 7.0
wiraswasta 2 4.7
TB paru
Tb baru 36 83.7
Tb kambuh 7 16.3
Total 43 100.0
Berdasarkan data penelitian, dari 43 responden terdapat responden dengan usia yang
paling banyak adalah usia 30-39tahun (34.9%) dan yang paling sedikit adalah usia
orang (53,5%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 20 orang (46,5%). Responden
berdasrkan status perkawinan, belum menikah sebanyak 2 orang (4,7%), menikah
sebanyak 30 orang (69,8), janda sebanyak 4 orang (9,3%) dan duda sebanyak 7 orang
lulus Sd sebanyak 8 orang (18,6%), lulus Smp sebanyak 6 orang (14,0%) lulus Sma
3. Analisa Univariat
a. Deskripsi pengetahuan
Tabel 5.2
Responden Berdasarkan Pegetahuan Di Puskesmaswalennrang
Kab.LuwuTahun 2021
Pengetahuan f %
Tinggi 21 48,8
Rendah 22 51,2
total 43 100.0
Sumber data: 2021
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang
Tabel 5.3
Responden Berdasarkan Kepatuhan Minum Obat Di Puskesmas
Walenrang Kab. Luwu Tahun 2021
Kepatuhan minum obat f %
Patuh 16 37,2
Tidak patuh 27 62,8
43 100.0
Sumber data: 2021
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa
responden yang tingkat kepatuhanya 16 orang (37,2%) dan tidak patuh sebanyak
27 orang (62,8%).
4. Analisa Bivariat
Tabel 5.4
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat
Pada Pasien Tuberculosis Di Puskesmas Walenrang
Kab.Luwu Tahun 2021
Kepatuhan minum obat
Total
Pengetahuan Patuh Tidak Patuh
n % n % n %
Tinggi 11 68.8 10 37.0 21 48.8
Rendah 5 31.3 17 63.0 22 51.2
Total 43 100.0
P value = 0,062
22 orang dengan patuh 5 orang (22,7%) tingkat kepatuhan minum obat (31,3%)
dan tidak patuh sebanyak 17 orang( 77,3%) tingkat kepatuhan minum obat
(63,0%).
Hasil uji analisis Chi-square test diperoleh nilai P value 0.062 lebih besar
dari nilai 0,05 yang artinya Ha ditolak dan Ho di terima atau tidak terdapat
tuberculosis.
B. Pembahasan
1. Deskripsi Pengetahuan
baik mengetahui tentang penyebab TB paru dan factor resiko yang dapat
memperparah kondisi pasien, usia pasien rata-rata 35-45 tahun yang dinilai
sehingga pengetahuan pasien lebih meningkat, pasien dengan TB kambuh juga lebih
hidup seseorang seperti halnya dalam penelitian ini yang ditemukan memiliki
pengetahuan tinggi adalah responden dengan usia 35-45 tahun yang dapat
rendah kurang mengetahui penyebab TB paru sedangkan faktor resiko yang dapat
pengetahuan seperti yang disampaikan oleh Siti Fadillah dan Eddy Aryanto (2019)
tentang TB paru
penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Pengetahuan atau ranah kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
dengan apa yang telah di alaminya seperti yang disampaikan oleh Upik Rahmi(2020)
yang menyatakan jenis kelamin memiliki hubungan yang signifikan antara kepatuhan
berobat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitia yang dilakukan oleh Sutarto,Eka
susiyanti dan Tri Umiana Soleha (2017) menemukan bahwa tingkat pengetahuan
pasienpendidikannya yang pendidikan rendah dengan kategori yang terbagi pada SD-
SMP.
rutin meminum obat sesuai dengan yang disarankan oleh dokter, datang ke puskesmas
paru hal ini menyebabkan pasien kambuh lebih memperhatikan kondisi di banding
tingkat pasien dalam melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan
oleh dokternya atau orang lain. Kepatuhan pasien adalah sejauh mana perilaku pasien
tidak mematuhi aturan meminumobat secara teratur, tidak datang ke puskesmas untuk
Lira Mufti Azzahri dan Nur afrinis (2020)menemukan bahwa penelitian dari 40
Peneliti berasumsi bahwa kepatuhan minum obat pasien yang patuh adalah pasien
penyebab TB paru, factor risiko yang memperparah kondisi, dan cara pencegahan
penyakit. Hasil penelitian diperoleh bahwa pasien lebih banyak mengetahui kebiasaan
disembuhkan dengan minum obat secara teraturdan pengaturan pemenuhan gizi dan
aktifitasfisik yang baik. Selain itu ditemukan puladarike 21 responden yang memiliki
pengetahuan tinggi terdapat pasien yang patuh 11 orang dengan tidak pernah berhenti
telah di tentukan, pasien dengan kepatuhan paling tinggi paling banyak diantaranya di
sebelumnya sehingga lebih teliti dan patuh seperti yang disampaikan oleh Elza
Yunita, Lira Mufti Azzahri dan Nur Afrinis (2020) menyatakan bahwa ada hubungan
paru.Ditemukan pula yang tidak patuh 10orang, pasien yang pernah berhenti
meminum obatnya dan tidak memberi tahu dokter, pasien juga sering lupa untuk
meminum obat. Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah diantaranya adalah pasien
yang bekerja, pasien yang bekerja kurang teratur mengkomsumsi obat dikarenakan
ketika mereka berangkat kerja tidak membawa obatnya, pasien yang sibuk dengan
pekerjaanya kurang teratur dalam mengkomsumsi obat dan pasien tidak datang ke
puskesmas/rumah sakit untuk pengambilan obat dan disampaikan pula oleh Upik
penyakit TB paru,TB peroses penularanya melalui udara misalnya bersin, batuk dan
air ludah. Selain itu ditemukan pula dari 22 responden yang berpengetahuan rendah
terdapat pasien yang patuh 5 dengan teratur mengkomsumsi obat sesuai dengan
anjuran dokter, selalu membawa obat ketika hendak bepergian, pasien yang patuh
jenis kelamin perempuan lebih patuh seperti yang disampaikan oleh Valentina Meta
Srikartika, Annisa Dwi Cahya dan Ratna Suci Wahyu Hardiati (2016) menyatakan
dengan rencana pengobatan yang lama, pasien yang tidak patuh diantaranya adalah
pasien dengan pendidikan rendah di antaranya SD-SMP, pasien tidak patuh dalam
kurangnya informasi yang di dapatkan sehingga pasien tidak patuh berobat TB.
Seperti yang disampaikan oleh Sholihul, Annisa Nurida, Yelvi Levani dan Wichda
Shirosa Nerly (2020) adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan
Hasil uji analisis Chi-square test diperoleh nilai P value 0,062 lebih besar dari
nilai 0.05 yang artinya Ha ditolak dan Ho di terima atau tidak terdapat hubungann
Hasil penelitian ini didukung oleh Nindi Elvira fitriani, Tumpak sinaga, abdul syafran
kepatuhan minum obat anti tuberculosis paru (OAT) pada penderita penyakit TB paru
BTA+ dan didukung pula oleh hasil penelitian dariAida maftuhah (2018)yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan pasien
TB paru dengan kepatuhan berobat pasien TB paru. akan tetapi, penelitian ini
bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh lusiane adam (2020) yang
keinginan pasien untuk sembuh, cara berpikir, dukungan sosial dan pengetahuan
pasien tentang penyakit TB paru. Dalam dina fauzia (2017). Kepatuhan adalah
merupakan suatu perubahan perilaku yang tidak mentaati peraturan ke perilaku yang
mentaati peraturan (Green dalam Notoadmojo, 2013) dalam Ismaildin, Sylive Puspita,
ketidakpatuhan minum obat, seperti kemauan dalam diri pasien sendiri itu sendiri
untuk sembuh, usia pasien, TB kambuh dan pendidikan yang rendah juga
C. Keterbatasan penelitian
pengumpulan data dengan kuesioner yang bersifat self evaluative sehingga responden
dapat memberikan jawaban yang bersifat subjektif sehingga peneliti menekankan pada
dapat di reduksi.
D. Implikasi penelitian untuk keperawatan
pengetahuan dengan kepatuhan mium obat pada pasien tuberculosis paru. Oleh karena itu
TB paru.
BABVI
A. Kesimpulan
rendah sebanyak 22 orang (51,2%) dan yang patuh resesif adalah pengetahuan tinggi
2. Berdasarkan hasil penelitian, kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis paru yang
dominan adalah tidak patuh sebanyak 27orang (76,7%) dan yang resesif adalah patuh
dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru. (p value 0,062)
B. Saran
1. Bagi pasien
Disarankan kepada pasien untuk lebih mempuyai semangat diri untuk sembuh karena
itu semua kembali pada kemauan pasien itu sendiri, lebih patuh lagi terhadap
pengobatan yang telah diberikan oleh dokter dan lebih terbuka kepada keluarga
2. Bagi puskesmas
Di sarankan kepada puskesmas untuk lebih meningkatkan lagi edukasi kepada pasien
Di sarankan bagi peneliti yang lainya untuk melakukan penelitian dengan meneliti
Inisial :………
Menyatakan bersedia berpartisipasi dalam pengambilan data atau sebagai responden pada
penelitian yang akan dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Strata satu keperawatan Institut
Kesehatan Dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo yang dalam penelitian ini berjudul
“Hubungan tingkat penngetahuan denga kepatuhan minum obat pasien tuberculosis paru
di wilayah kerja puskesmas walenrang kab.luwu tahun 2021”. Saya yakin bahwa informasi
yang saya berikan ini bermanfaat bagi Peneliti, Mahasiswa Program Studi Strata satu
keperawatan Institut Kesehatan Dan Bisnis STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo dan dunia
kesehatan serta bagi masyarakat. Dan jawaban yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya.
Walenrang, 2021
Responde
ABSTRAK
Tuberculosis paru merupakan merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru,disebabkan
oleh mycobacterium tuberculosis. Yang melakukan pengobatan selama 6 bulan, jika tidak diobati dan di tangani
dapat menyebabkan kematian.Pengetahuan merupakan hasil yang di lakukan setelah individu melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Kepatuhan adalah suatu sikap yang akan muncul pada seseorang yang
merupakan suatu reaksi terhadap sesuatu yang ada dalam peraturan yang harus di jalankan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis
paru di wilayah kerja puskesmas walenrang kab.luwu
Jenis penelitian yang digunakan adalah non eksperimen dengan rancangan korelasi.Populasi dan sampel
dalam penelitian ini yaitu pasien TB paru di wilayah kerja puskesmas walenrang kab.luwu sebanyak 43
orang.Penelitian ini menggunnakan kuesioner dalam pelaksanaanya.Uji analisa yang digunakan adalah chi-square.
Hasil penelitian di simpulkan bahwa tidak terdapat Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
minum obat pada pasien tuberkulosis paru. (p value 0,062)
menyarankan kepada puskesmas untuk lebih meningkatkan lagi edukasi kepada pasien agar dapat
mendapatkan infotmasi yang lebih jelas dan tepat.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE LEVEL WITH DRUG COMPLIANCE IN PULMONARY
TUBERCULOSIS PATIENTS IN THE WORK AREA OF HEALTH CENTERS
LUWU DISTRICT WALENRANG IN 2020
Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that attacks the lung parenchyma, caused by
Mycobacterium tuberculosis. Those who do treatment for 6 months, if not treated and handled can cause death.
Knowledge is the result that is done after the individual senses a certain object. Compliance is an attitude that will
appear in someone which is a reaction to something that is in the rules that must be carried out. The purpose of this
study was to determine the relationship between the level of knowledge and adherence to medication in pulmonary
tuberculosis patients in the working area of the Walenrang Public Health Center, Luwu Regency.
The type of research used is non-experimental with a correlation design. The population and sample in
this study were pulmonary TB patients in the working area of the Walenrang Public Health Center, Luwu Regency
as many as 43 people. This study uses a questionnaire in its implementation. The analytical test used is chi-square.
The results of the study concluded that there was no relationship between the level of knowledge and
adherence to medication in pulmonary tuberculosis patients. (p value 0.062).
suggest to the puskesmas to further improve patient education so that they can get clearer and more
precise information
Keywords: knowledge, compliance, TB patients