Hasil Penelitian
Pada bab ini penulis menyajikan hasil dan pembahasan penelitian mengenai “Hubungan antara
Peran Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien skizofrenia di Wilayah Kerja BLUD
Puskesmas Kalumpang Periode Januari – September 2022?”. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 9 Oktober 2022 - 19 Oktober 2022, dengan jumlah responden semua sebanyak 10 keluarga
dengan masalah skizofrenia. Dimana untuk penelitiannya dilakukan di wilayah kerja BLUD
Puskesmas Kalumpang.
Data hasil penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu: data umum dan data khusus. Data umum
akan menyajikan mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, tinggal
bersama keluarga, status hubungan keluarga dengan pasien, pendidikan, pekerjaan, suku dan
dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia dan hasil uji statistik Somer`s D untuk
mengetahui hubungan antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien
skizofrenia.
Hasil Penelitian
Data Umum
berdasarkan usia, karakteristik responden berdasarkan tinggal bersama keluarga yang sakit,
dan sebagian kecil responden jenis kelamin laki- laki sebanyak 2 responden
yang paling banyak menjadi responden masuk dalam kategori lansia awal
kategori lansia akhir (>56 tahun) dengan presentase (26,7%). Kategori dewasa
awal (25 - 35 tahun) dan dewasa akhir (36 - 45 tahun) sama-sama memiliki
Total 15 100.0
pasien adalah saudara yang satu rumah dengan pasien melihat presentasenya
sebesar 46,7%. Diikuti dengan orang tua pasien dengan presentase 40%.
yaitu 6,7%.
persentase (26,7%).
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Data Khusus
Setelah mengetahui dari data umum dalam penelitian ini maka akan ditampilkan hasil
penelitian berdasarkan dengan data khusus yang meliputi: hubungan antara peran keluarga
dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi serta tabulasi silang tentang variabel independen dan variabel dependen
persentase (13.3%).
Kurang 4 26,7
Cukup 2 13,3
Baik 9 60,0
Total 15 100.0
Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa kepatuhan minum obat pada pasien
kepatuhan minum obat tergolong baik sebanyak 9 responden dengan persentase (60.0%),
namun kepatuhan minum obat tergolong kurang berada diposisi selanjutnya sebanyak 4
dengan program SPSS versi 16.0 didapatkan ρ value = 0.000 < α = 0.05,
statistik Somers’D bahwa r hitung = 0.959 yaitu positif yang berarti semakin
baik peran keluarga maka semakin baik kepatuhan minum obat pada pasien
skizofrenia. Keeratan hubungan dapat dilihat dari nilai r hitung = 0.959 yang
Pembahasan
responden dengan persentase (60%). Hal ini sesuai dengan teori pada
penelitian oleh (Chen, Xu and Wu, 2018) yang menemukan bahwa pada
proses perawatan pasien dengan masalah mental, keluarga adalah yang
pertama kali merespon dan merawat pasien hal ini berhubungan dengan teori
peran dan tanggung jawab dari keluarga. Peran individu dalam keluarga
waktu bersama pasien sebagai PMO pasien agar pasien patuh minum obat
menjadi motor penggerak pemulihan dari gangguan jiwa. Dilain pihak, kata-
pasien merupakan suatu respon positif yang diberikan oleh keluarga, dimana
2016).
Tengah, Kota Ternate. yang termasuk dalam kategori kepatuhan minum obat
skizofrenia yang dirawat di rumah oleh keluarga yang tidak begitu peduli
menjalani pengobatan dibatasi oleh waktu antara dosis pertama dan terakhir
kepatuhan minum obat pasien tidak akan berhasil bila tidak ada dari peran
keluarga, sesibuk apapun keluarga harus bisa meluangkan waktu untuk pasien
Ternate..Hasil uji statistik Somers’D bahwa r hitung =0,959 yaitu positif yang
berarti semakin baik peran keluarga maka semakin baik kepatuhan minum
obat pada pasien skizofrenia. Keeratan hubungan dapat dilihat dari nilai r
keeratan hubungan peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien
Ternate Tengah, Kota Ternate sangat kuat . Hasil penelitian ini juga sesuai
antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia
(13,3%) dan peran keluarga cukup dengan kepatuhan minum obat kurang
(6,6%) dan peran keluarga cukup dengan kepatuhan minum obat baik
penting bagi seseorang yang dapat merasakan perasaan saling memiliki antara
satu sama lain sehingga tercipta hubungan yang saling mendukung (Setiadi,
Heinssen, 1997).
yang baik pada pasien skizofrenia dapat mendukung kepatuhan minum obat
pada pasien skizofrenia. Adanya 2 keluarga yang mempunyai peran keluarga
kurang dan kepatuhan minum obat kurang baik ini dikarenakan kesibukan
terhadap pasien, Juga ditemukan peran keluarga yang cukup tetapi ada 2
keluarga yang kepatuhan minum obat kurang ini dikarenakan pasien setiap
kali diberi obat tidak diminum tetapi dibuang. Oleh karenanya perlu adanya
pendamping minum obat pada pasien baik itu keluarga, kader atau tenaga
kesehatan yang dapat mempersuasi atau melakukan trik agar obat dapat di
86
BAB VI
6.1 Kesimpulan
3. Ada hubungan antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada
Tengah, Kota Ternate dengan ρ value 0.000. Nilai keeratan sangat kuat
yaitu 0.959 berarah positif yang berarti semakin baik peran keluarga yang
diberikan maka semakin baik tingkat kepatuhan minum obat pada pasien
skizofrenia.
6.2 Saran
87
b. Pendamping Minum Obat (PMO) untuk pasien skizofrenia dari tenaga
keluarga yang kurang dan tingkat kepatuhan minum obat pasien yang
pasien.
pasien agar ada yang dapat menjadi PMO pasien, bagi keluarga yang
88
3. Bagi peneliti yang selanjutnya
obat kurang.
85