HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1
Distribusi Karakteristik Responden di Klinik Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua
Tahun 2021
Karakteristik Responden n %
Pendidikan
1 Pendidikan Menengah 22 73,3
2 Pendidikan Tinggi 8 26,7
Total 30 100
Pekerjaan
1 PNS 5 16,7
2 BUMN 3 10,0
3 Pegawai Swasta 10 33,3
4 Wirausaha 8 26,7
5 Ibu Rumah Tangga 4 13,3
Total 30 100
pekerjaan responden adalah pegawai swasta yaitu 10 orang (33,3) dan minoritas
Tabel 4.2
Distribusi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Baby Blues pada
Ibu Postpartum di Klinik Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021
Usia n %
1 <25 Tahun 17 56,7
2 ≥25 Tahun 13 43,3
Total 30 100
Paritas (Jumlah Anak)
1 Primipara 16 53,3
2 Multipara 14 46,7
Total 30 100
Status Perkawinan
1 Tidak Menikah 0 0
2 Menikah 30 100
Total 30 100
Kesiapan Ibu
1 Tidak Siap 19 63,3
2 Siap 11 36,7
Total 30 100
Kejadian Baby Blues
1 Terjadi BBS 18 60,0
2 Tidak Terjadi BBS 12 40,0
Total 30 100
dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah kelompok usia <25 tahun yaitu
17 orang (56,7%) dan minoritas adalah kelompok usia ≥25 tahun yaitu 13 orang
(43,3%).
responden adalah primipara yaitu 16 orang (53,3%) dan minoritas adalah tinggi
mayoritas responden adalah tidak siap yaitu 19 orang (63,3%) dan minoritas
blues dapat dilihat bahwa mayoritas mengalami BBS yaitu 18 orang (60,0%) dan
yang mempengaruhi kejadian BBS pada ibu Postpartum di Klinik Kasih Ibu
Kecamatan Deli Tua Tahun 2021. Uji statistic pada tabel 2x2 dengan derajat
Tabel 4.4
Tabulasi Silang Pengaruh Usia terhadap Kejadian BB
Kejadian BBS
Usia BBS Tidak BBS Total P value OR
n % n % N %
1 <25 Tahun 14 46,7 3 10,0 17 56,7
2 ≥25 Tahun 4 13,3 9 30,0 13 43,3 0,002 20,00
Total 18 60,0 12 40,0 30 100
Berdasarkan tabel silang diatas untuk responden usia <25 tahun dengan bayi
mengalami BBS sejumlah 16 orang (46,7%), sedangkan responden usia <25 tahun
dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 3 orang (10,0%). Untuk responden
usia ≥25 tahun dengan bayi mengalami BBS sejumlah 4 orang (13,3%),
sedangkan responden usia ≥25 tahun dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah
30
9 orang (30,0%). Dari hasil analisis antara usia terhadap kejadian BBS
menggunakan uji Chi-Square di dapat nilai p-value yaitu (0,013) dan nilai Odds
Tabel 4.5
Tabulasi Silang Pengaruh Paritas terhadap Kejadian BB
Kejadian BBS
Paritas BBS Tidak BBS Total P value OR
n % N % N %
1 Primipara 14 46,7 2 6,7 16 53,3
2 Multipara 4 13,3 10 33,3 14 46,7 0,004 17,50
Total 18 60,0 12 40,0 30 100
primipara tahun dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 3 orang (10,0%).
Untuk responden paritas multipara dengan bayi mengalami BBS sejumlah 4 orang
BBS sejumlah 9 orang (30,0%). Dari hasil analisis antara paritas terhadap
kejadian BBS menggunakan uji Chi-Square di dapat nilai p-value yaitu (0,004)
Kejadian BBS
Status
BBS Tidak BBS Total P value OR
Perkawinan
n % N % N %
1 Tidak Menikah 2 6,7 0 0 2 6,7
2 Menikah 16 53,3 12 40,0 28 93,3 0,232 1,750
Total 18 60,0 12 40,0 30 100
Berdasarkan tabel silang diatas untuk responden tidak menikah dengan bayi
tahun dengan bayi tidak mengalami BBS tidak ada. Untuk responden menikah
menikah dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 12 orang (40,0%). Dari
hasil analisis antara status perkawinan terhadap kejadian BBS menggunakan uji
Chi-Square di dapat nilai p-value yaitu (0,232) dan nilai Odds Risk (OR) = 1,750.
Tabel 4.3
Tabulasi Silang Pengaruh Kesiapan Ibu terhadap Kejadian BB
Kejadian BBS
Kesiapan Ibu BBS Tidak BBS Total P value OR
n % N % N %
1 Tidak Siap 15 50,0 4 13,3 19 63,3
2 Siap 3 10,0 8 26,7 11 36,7 0,017 10,00
Total 18 60,0 12 40,0 30 100
Berdasarkan tabel silang diatas untuk responden tidak siap dengan bayi
dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 4 orang (13,3%). Untuk responden
responden siap dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 8 orang (26,7%).
30
Dari hasil analisis antara kesiapan ibu terhadap kejadian BBLR menggunakan uji
Chi-Square di dapat nilai p-value yaitu (0,017) dan nilai Odds Risk (OR) = 10,00.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1.1 Pengaruh Usia Terhadap Kejadian BBS pada ibu Postpartum di Klinik
Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021
responden usia <25 tahun dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 3 orang
(10,0%). Untuk responden usia ≥25 tahun dengan bayi mengalami BBS sejumlah
4 orang (13,3%), sedangkan responden usia ≥25 tahun dengan bayi tidak
mengalami BBS sejumlah 9 orang (30,0%). Dari hasil penelitian ini dapat dilihat
bahwa dari 19 responden berusia <25 sebanyak 16 bayi mengalami BBS, hal ini
menunjukkan bahwa usia yang lebih muda lebih beresiko melahirkan bayi yang
mengalami BBS pada ibu postpartum di Klinik Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua
Dari hasil analisis antara usia terhadap kejadian BBS menggunakan uji Chi-
Square di dapat nilai p-value yaitu (0,013) dan nilai Odds Risk (OR) = 10,50. p
value < α (0,005) dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara usia ibu terhadap
kejadian BBS di Klinik Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua tahun 2021. Nilai OR =
10,50 yang artinya ibu yang berusia <25 tahun 10,50 kali lebih beresiko
Menurut McAnarney & Hendee dalam Alexander (2019) hal ini disebabkan
karena padausia yang lebih awal (kehamilan padaremaja) atau lebih lanjut, telah
laku yang tidak optimal, baik pada ibu yang melahirkan maupun bayi atau anak
berubah, berbeda, dan takut menjadi ibu terlalu dini, merasa dihancurkan diantara
tanggung jawab sebagai anak remaja dan seorang ibu, merasa ditelantarkan dan
pengalaman tertekan dan apa yang sedang terjadi kepada dirinya sendiri, merasa
segala sesuatu milik sendiri. Perasaan diterlantarkan, ditolak dan diasingkan serta
perasaan belum siap menjadi seorang ibu juga muncul pada ibu usia muda.
Kesimpulannya adalah hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan
oleh Paykel dalam Clemmens (2016), yaitu pada usia muda akan meningkatkan
dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 3 orang (10,0%). Untuk responden
sejumlah 9 orang (30,0%). Post partum blues dapat terjadi pada semua ibu
postpartum dari etnik ras maupun dapat terjadi pada ibu primipara maupun
multipara. Ibu primipara merupakan kelompok yang paling rentan mengalami post
responden dengan paritas multipara sebagian besar tidak mengalami post partum
Dari hasil analisis antara paritas terhadap kejadian BBS menggunakan uji
Chi-Square di dapat nilai p-value yaitu (0,004) dan nilai Odds Risk (OR) = 17,50.
p value <α (0,05) dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
Paritas terhadap Kejadian BBS pada ibu Postpartum di Klinik Kasih Ibu
Kecamatan Deli Tua Tahun 2021. OR=17,5 yang artinya ibu paritas primipara
17,5 kali beresiko melahirkan BBS dibandingakan dengan ibu paritas multipara.
bahwa post partum blues lebih banyak dialami oleh ibu primipara 32,5 % dengan
hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian post partum blues. Ibu
tahun dengan bayi tidak mengalami BBS tidak ada. Untuk responden menikah
menikah dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 12 orang (40,0%). Hasil
menikah hanya 2 orang yang tidak menikah. Sementara untuk hasil tabulasi
silang, tidak menunjukkan indikasi bahwa tidak menikah lebih beresiko atau
sebaliknya.
30
menggunakan uji Chi-Square di dapat nilai p-value yaitu (0,232) dan nilai Odds
Risk (OR) = 1,750. p value < α (0,05) dapat disimpulkan bahwa status perkawinan
tidak berpengaruh terhadap Kejadian BBS pada ibu Postpartum di Klinik Kasih
Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021. Nilai OR menunjukkan angka yang relative
responden mengatakan sudah menikah diperoleh p value<α yang artinya tidak ada
pengaruh antara status perkawinan dengan kejadian BBS karena ibu yang
berstatus menikah dan tidak menikah memiliki resiko yang sama untuk
5.1.4 Pengaruh Kesiapan Ibu Terhadap Kejadian BBS pada ibu Postpartum
di Klinik Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021
BBS sejumlah 15 orang (50,0%), sedangkan responden tidak siap dengan bayi
tidak mengalami BBS sejumlah 4 orang (13,3%). Untuk responden siap dengan
dengan bayi tidak mengalami BBS sejumlah 8 orang (26,7%). Hasil ini sesuai
mengatakan jarak kelahiran anak yang masih <2 tahun membuat mereka belum
siap untuk melahirkan. Dari tabulasi silang dapat kita lihat bahwa ibu yang tidak
siap menunjukkan angka kejadi BBS yang lebih tinggi dari ibu yang siap.
Dari hasil analisis antara kesiapan ibu terhadap kejadian BBLR
menggunakan uji Chi-Square di dapat nilai p-value yaitu (0,017) dan nilai Odds
Risk (OR) = 10,00. p value < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh kesiapan ibu terhadap Kejadian BBS pada ibu Postpartum di Klinik
Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021. OR=10,00 yang artinya ibu yang
tidak siap melahirkan beresiko 10,00 kali melahirkan bayi BBS dibandingkan
dengan nilai P-value 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
6.1 Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian yang telah dilakukan pada bulan April-
Mei 2021 tentang faktor faktor yang mempengaruhi kejadian BBS pada ibu
postpartum di klinik Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021 dengan jumlah
1. Ada pengaruh usia ibu dengan kejadian BBS pada ibu postpartum di Klinik
Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021. p-value 0,013 dan nilai Odds Risk
(OR) 10,50
2. Ada pengaruh paritas dengan kejadian BBS pada ibu postpartum di Klinik
Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021. p-value 0,004 dan nilai Odds Risk
(OR) 17,50
3. Tidak ada pengaruh status perkawinan dengan kejadian BBS pada ibu
postpartum di Klinik Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021. p-value
4. Ada pengaruh kesiapan ibu dengan kejadian BBS pada ibu postpartum di Klinik
Kasih Ibu Kecamatan Deli Tua Tahun 2021. p-value 0,017 dan nilai Odds Risk
(OR) 10,00
30
6.2 Saran
Dari penelitian ini diharapkan kepada seluruh ibu postpartum untuk memperluas
wawasan tentang resiko kejadian BBS dan faktor apa saja yang mempengaruhi
Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada peneliti selanjutnya supaya dapat
kejadian BBS dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif pada