Anda di halaman 1dari 9

JUDUL : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI WILAYAH


POSYANDU ANGGREK V SIDOWAYAH,KECAMATAN KEDUNGGALAR

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahsan. Hasil

pengumpulan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner di wilayah posyandu

anggrek v dusun Sidowayah Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi pada bulan

mei 2021 dengan jumlah responden 30 orang. Data disajikan dalam bentuk data

univariat dan data bivariat. Data univariat menggambarkan karakteristik usia dan

pendidikan responden. Data bivariat membahas hasil yang diperoleh melalui

pengolahan data yaitu tingkat pengetahuan tentang imunisasi, kelengkapan imunisasi

dasar, dan hubungan tingkat pengetahuan tentang imunisasi dengan kelengkapan

imunisasi dasar di wilayah Posyandu Anggrek V Dusun Sidowayah Kecamatan

Kedunggalar Kabupaten Ngawi.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran umum tempat penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah Posyandu Anggrek V yang merupakan

posyandu yang berada di Dusun Sidowayah Kecamatan Kedunggalar Kabupaten

Ngawi.

4.1.2 Analisa Univariat


1) Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia responden di wilayah
Posyandu Anggrek V Dusun Sidowayah Kecamatan Kedunggalar pada 10 mei
2021 (n=30)

Usia Frekuensi Presentase (%)

17-25 tahun 17 orang 56,67

26-35 tahun 13 orang 43,33

36-45 tahun -

Total 30 orang 100

Sumber kuesioner responden, 2021

Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan data bahwa dari seluruh responden sejumlah

30 orang usia terbanyak 17-25 tahun yaitu 17 orang (56,67%). Sedangkan paling

sedikit berusia 26-35 tahun yaitu 13 orang (43,33%).

2) Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan responden di


wilayah Posyandu Anggrek V Dusun Sidowayah Kecamatan Kedunggalar
pada bulan mei 2021 (n=30)

Pendidikan Frekuensi Presentase

SD - -

SLTP 5 orang 16,67

SLTA 23 orang 76,67

SARJANA 2 orang 6,66

TOTAL 30 orang 100


kuesioner responden, 2021

Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan data dari jumlah responden 30 orang

pendidikan terbanyak yaitu SLTA 23 orang (76,67%). Sedangkan paling sedikit

responden dengan tingkat pendidikan sarjana yaitu sebanyak 2 orang (6,66%).

4.1.3 Analisa Bivariat

1) Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan

Tabel 4.3 Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar di wilayah


Posyandu Anggrek V Dusun Sidowayah Kecamatan Kedunggalar tahun 2021

Pengetahuan Frekuensi Presentase

Baik 14 orang 46,67

Cukup 14 orang 46,67

Kurang 2 orang 6,66

Total 30 100

Sumber kuesioner responden, 2021

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan data bahwa responden sejumlah 30 orang

dengan tingkat pengetahuan baik sebanayak 14 orang (46,67%). Responden

dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (46,67%). Responden

dengan pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (6,66%).

2) Karakteristik responden berdasarkan kelengkapan imunisasi


Tabel 4.4 Kelengkapan imunisasi dasar di wilayah Posyandu Anggrek V
Sidowayah Kedunggalar tahun 2021

Kelengkapan imunisasi Frekuensi Presentase

Lengkap 23 orang 76,67

Tidak Lengkap 7 orang 23,33

Total 30 100

Sumber kuesioner responden, 2021

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa responden sejumlah 30 orang

memberikan imunisasi lengkap kepada anaknya sebanyak 23 orang (76,67%) .

Responden sebanyak 7 orang (23,33%) tidak memberikan imunisasi secara

lengkap.

3) Hubungan tingkat pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi

Tabel 4.5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dengan


Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita Di Wilayah Posyandu Anggrek V
Dusun Sidowayah Kecamatan Kedunggalar pada 10 Mei 2021 (n = 30)

Kelengkapan Imunisasi
Lengkap Tidak Lengkap
Tingkat Pengetahuan P
n % n %
Baik 11 36,67 % 3 10 %
Cukup 11 36,67 % 3 10 % 0,653
Kurang 1 3,33 % 1 3,33 %
Total 23 76,67 % 7 23,33 %

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa dari jumlah responden dengan

pengetahuan baik dan cukup masing-masing sebanyak 14 responden terdapat 11

responden dengan status kelengkapan imunisasi lengkap dan 3 responden dengan

status kelengkapan imunisasi tidak lengkap, sedangkan responden dengan


pengetahuan kurang terdapat 2 responden dengan status kelengkapan imunisasi

lengkap 1 responden dan 1 responden dengan status kelengkapan imunisasi tidak

lengkap.

Untuk mencari hubungan tingkat pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi

digunakan uji chi-Square dan didapatkan hasil p vaiue 0,653 ( > 0,05 ) maka

dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

kelengkapan imunisasi.

4.1 Pembahasan

4.2.1 Gambaran responden berdasarkan usia dan tingkat pendidikan

Usia menurut Budiman & Riyanto seiring bertambahnya umur maka akan

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang

didapat akan semakin bertambah.

Berdasarkan data yang didapat pada tabel 4.1 didapatkan hasil bahwa dari

seluruh responden sejumlah 30 orang usia terbanyak 17-25 tahun yaitu 17 orang

(56,67%). Sedangkan paling sedikit berusia 26-35 tahun yaitu 13 orang (43,33%)

hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Setyaningsih (2019) bahwa usia ibu

mempengaruhi pengetahuan dan kemampuan dalam mengambil keputusan.

Sehingga semakin bertambah umur seseorang maka semakin meningkat

pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.

Menurut Budiman & Riyanto pendidikan merupakan suatu usaha untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah


(formal ataupun nonformal) yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan

untuk mendewasakan diri melalui pengajaran dan pelatihan.

Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan data dari jumlah responden 30 orang

pendidikan terbanyak yaitu SLTA 23 orang (76,67%). Sedangkan paling sedikit

responden dengan tingkat pendidikan sarjana yaitu sebanyak 2 orang (6,66%)

hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Setyaningsih (2019) yang

menyatakan bahwa kelengkapan imunisasi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.

Jadi pendidikan dapat mempengaruhi kelengkapan imunisasi.

4.2.2 Gambaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan

Pengetahuan adalah sesuatu yang digunakan manusia untuk memahami dunia

yang dapat berubah sesuai dengan informasi yang diterima (Bagaskoro, 2019).

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan data bahwa responden sejumlah 30 orang

dengan tingkat pengetahuan baik sebanayak 14 orang (46,67%). Responden

dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (46,67%). Responden

dengan pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (6,66%). Hasil penelitian ini

sejalan dengan teori Notoatmojo (2012) menyatakan bahwa terdapat

kecenderungan seseorang yang berpengetahuan baik cenderung mempunyai

perilaku yang baik dalam hal ini kesehatan terutama imunisasi.

4.2.3 Gambaran responden berdasarkan kelengkapan imunisasi

Menurut Heraris dalam Setyaningsih (2019) faktor yang berhubungan dengan

status kelengkapan imunisasi dasar adalah pengetahuan, pendidikan, usia ibu,

sikap, status sosial ekonomi, serta opini orangtua.


Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa responden sejumlah 30 orang

memberikan imunisasi lengkap kepada anaknya sebanyak 23 orang (76,67%) .

Responden sebanyak 7 orang (23,33%) tidak memberikan imunisasi secara

lengkap. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Heraris dalam Setyaningsih

(2019) yang menyatakan bahwa alasan ibu tidak mengimunisasikan anaknya

adalah tidak tahu jadwal imunisasi, takut efek samping, lupa, anak sakit, takut

anak sakit, dan rumah jauh. Namun yang paling banyak ditemukakan adalah ibu

tidak tahu jadwal imunisasi. Jadi kurangnya pengetahuan menyebabkan ibu tidak

mengetahui jadwal imunisasi sehingga mempengaruhi status kelengkapan

imunisasi anaknya.

4.2.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kelengkapan Imunisasi

Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa dari jumlah responden dengan

pengetahuan baik dan cukup masing-masing sebanyak 14 responden terdapat 11

responden dengan status kelengkapan imunisasi lengkap dan 3 responden dengan

status kelengkapan imunisasi tidak lengkap, sedangkan responden dengan

pengetahuan kurang terdapat 2 responden dengan status kelengkapan imunisasi

lengkap 1 responden dan 1 responden dengan status kelengkapan imunisasi tidak

lengkap.

Untuk mencari hubungan tingkat pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi

digunakan uji chi-Square dan didapatkan hasil p vaiue 0,653 ( > 0,05 ) maka

dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

kelengkapan imunisasi.

Pengetahuan bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi

kelengkapan imunisasi, sehingga meskipun pengetahuan seorang ibu baik tetapi


jika tidak didukung oleh faktor lain misalnya keterjangkauan tempat pelayanan

kesehatan dan dukungan tenaga kesehatan maka pemberian imunisasi pada anak

tidak dapat terpenuhi (Astrianzah dalam Herari, 2018).

4.2 Keterbatasan Peneliti


Dalam penelitian ini, terdapat keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti

untuk menjabarkan permasalahan sehingga kedalaman isi penelitian ini masih

kurang sempurna.

1. Keterbatasan Populasi, Sampel, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Populasi dan sampel yang digunakan oleh peneliti membuat data

yang dikumpulkan berdasarkan jumlah sampel responden yang ditemukan

oleh peneliti secara kebetulan selama satu bulan dengan syarat sesuai dari

kriteria sampel peneliti. Hal itu dikarenakan keterbatasan waktu dari peneliti

akibat pandemi Covid-19, sehingga menjadi suatu hambatan tersendiri.

4.3 Implikasi Hasil Penelitian


1. Implikasi Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman pada responden

tentang pengertian imunisasi, tujuan, manfaat, macam imunisasi, lokasi

penyuntikan imunisasi, jadwal imunisasi, dan efek samping imunisasi.

2. Implikasi Bagi Pembaca dan Peneliti

Hasil penelitian ini menambah pengetahuan tentang imunisasi dasar dan

kelengkapan status imunisasi dasar. Selain itu juga dapat menjadi referensi data

balita yang belum diimunisasi secara lengkap yang nantinya dapat dijadikan

sebagai data untuk membuat penelitian selanjutnya mengenai kelengkapan status

imunisasi .
3. Implikasi Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai studi literatur dan bahan

kajian untuk penelitian selanjutnya terkait dengan faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yang belum diteliti oleh peneliti seperti informasi, sosial budaya,

lingkungan, dan pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai