BAB IV
Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahsan. Hasil
mei 2021 dengan jumlah responden 30 orang. Data disajikan dalam bentuk data
univariat dan data bivariat. Data univariat menggambarkan karakteristik usia dan
Ngawi.
36-45 tahun -
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan data bahwa dari seluruh responden sejumlah
30 orang usia terbanyak 17-25 tahun yaitu 17 orang (56,67%). Sedangkan paling
SD - -
Total 30 100
Total 30 100
lengkap.
Kelengkapan Imunisasi
Lengkap Tidak Lengkap
Tingkat Pengetahuan P
n % n %
Baik 11 36,67 % 3 10 %
Cukup 11 36,67 % 3 10 % 0,653
Kurang 1 3,33 % 1 3,33 %
Total 23 76,67 % 7 23,33 %
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa dari jumlah responden dengan
lengkap.
digunakan uji chi-Square dan didapatkan hasil p vaiue 0,653 ( > 0,05 ) maka
kelengkapan imunisasi.
4.1 Pembahasan
Usia menurut Budiman & Riyanto seiring bertambahnya umur maka akan
berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang
Berdasarkan data yang didapat pada tabel 4.1 didapatkan hasil bahwa dari
seluruh responden sejumlah 30 orang usia terbanyak 17-25 tahun yaitu 17 orang
(56,67%). Sedangkan paling sedikit berusia 26-35 tahun yaitu 13 orang (43,33%)
hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Setyaningsih (2019) bahwa usia ibu
yang dapat berubah sesuai dengan informasi yang diterima (Bagaskoro, 2019).
lengkap. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Heraris dalam Setyaningsih
adalah tidak tahu jadwal imunisasi, takut efek samping, lupa, anak sakit, takut
anak sakit, dan rumah jauh. Namun yang paling banyak ditemukakan adalah ibu
tidak tahu jadwal imunisasi. Jadi kurangnya pengetahuan menyebabkan ibu tidak
imunisasi anaknya.
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa dari jumlah responden dengan
lengkap.
digunakan uji chi-Square dan didapatkan hasil p vaiue 0,653 ( > 0,05 ) maka
kelengkapan imunisasi.
kesehatan dan dukungan tenaga kesehatan maka pemberian imunisasi pada anak
kurang sempurna.
oleh peneliti secara kebetulan selama satu bulan dengan syarat sesuai dari
kriteria sampel peneliti. Hal itu dikarenakan keterbatasan waktu dari peneliti
kelengkapan status imunisasi dasar. Selain itu juga dapat menjadi referensi data
balita yang belum diimunisasi secara lengkap yang nantinya dapat dijadikan
imunisasi .
3. Implikasi Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai studi literatur dan bahan
pengetahuan yang belum diteliti oleh peneliti seperti informasi, sosial budaya,