Anda di halaman 1dari 4

Journal JPCS

Peqguruang: Conference Series Vol. … No. ... Nov. 2020


eISSN: 2686–3472

Graphical abstract
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN
PENGETAHUAN IBU TERHADAP KETERATURAN
IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS
POLEWALI
Urwatil Wusqa Abidin, Andi Liliandriani, Onky Nuansa Pattola
1*
1
Universitas Al Asyariah Mandar
*Corresponding author
urwaabidin95169@gmail.com

Abstract Abstrak
Immunization so far is considered inadequate, seen from the Imunisasi selama ini dianggap belum memadai dilihat dari masih
increasing number of infectious diseases that can be prevented by meningkatnya penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi,
immunization, especially in Polewali Mandar Regency.The purpose khususnya di Kabupaten Polewali Mandar.
of this study was to describe the level of education and knowledge Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat
of mothers about complete basic immunization for infants who came pendidikan dan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada
to visit the Polewali Health Center, Polewali Mandar Regency. This bayi yang datang berkunjung di Puskesmas Polewali Kabupaten
research is a descriptive survey research, using a sampling technique Polewali Mandar. Penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif,
by accidental sampling where the sample is mothers who have menggunakan tehnik sampling secara Accidental Sampling dimana
children aged 0-12 months who visited the Polewali Health Center, sampelnya adalah ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan yang
Polewali Mandar Regency. From the results of the study, it was berkunjung ke Puskesmas Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Dari
found that most of the mothers had good knowledge about complete hasil penelitian didapatkan bahwa Sebagian besar ibu mempunyai
basic immunization and were advised to further increase their pengetahuan yang baik tentang imunisasi dasar lengkap dan disarankan
knowledge about immunization and often listen to health worker untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi dan sering
counseling and read a lot. mendengar penyuluhan-penyuluhan petugas kesehatan serta banyak
membaca.
Keywords: Education, Knowledge, Immunization. Kata kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Imunisasi.

Article history
DOI: …………………..
Received : ……………2020 | Received in revised form : ………………2020 | Accepted :………….. 2020

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 1, Nomor 2, November (2020)| eISSN: 2686–3472


2
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga, dst/ Judul Artikel dalam Bahasa….

1. PENDAHULUAN pada saat penelitian berlangsung. Besar sampel sebanyak 50 orang


Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu berdasarkan kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
parameter utama ukuran kesejahteraan masyarakat pada umumnya dengan tehnik survey langsung ke puskesmas pada waktu
dan kesehatan anak pada khususnya.Sampai saat ini Indonesia imunisasi dilaksanakan .
masih termasuk kategori negara dengan AKB yang tinggi bahkan Sebelum pengisian koesioner, peneliti menjelaskan tentang
tertinggi di negara ASEAN dibanding dengan negara maksud dan tujuan penelitian, cara pengisian koesioner serta
maju.Penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian seperti kerahasiaan dari jawaban responden dan pada saat pengisian
tuberkulosis, hepatitis B, dipteri, tetanus, pertusis, polio, dan koesioner peneliti mendampingi responden.
campak sebagai permasalahan yang serius sehingga ada upaya Adapun hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk distribusi
pencegahan primer yang mendasar dan merupakan kegiatan rutin frekuensi disertai dengan penjelasan sebagai berikut :
seperti pendeteksian kelainan janin dalam rahim, imunisasi pada 1. Karakteristik Umum Responden
ibu hamil, bayi, dan balita(Anonim, 2011). a. Umur
Pengetahuan ibu dapat diperoleh dari pendidikan atau Umur responden bervariasi rentang antara 20–36 tahun,
pengamatan serta informasi yang didapat seseorang. Pengetahuan sebagaimana dapat di lihat pada tabel berikut :
dapat menambah ilmu dari seseorang serta merupakan proses Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
dasar dari kehidupan manusia. Melalui pengetahuan, manusia Menurut Umur
dapat melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu
sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas yang Umur Frekuensi Persentase(%)
dilakukan para ibu seperti halnya dalam pelaksanaan imunisasi
bayi, tidak lain adalah hasil yang diperoleh dari pendidikan dan
pengetahuan, sehingga dapat memberikan dorongan dan motivasi 20-25 12 24
untuk menggunakan sarana pelayanan kesehatan. (Slamet, 2009). 26-30 25 50
Berdasarkan data 2019 sasaran bayi yang mendapat 31-36 16 26
imunisasi dasar di Puskesmas Polewali Kabupaten Polewali
Mandar untuk tiga bulan terakhir sejumlah 455 bayi. Diantaranya Total 50 100
mendapat imunisasi BCG 80%, Polio I 80%, Polio IV 85%, DPT Sumber : Data Primer Tahun 2020
Hb I 80%, DPT Hb 3 85%, Campak 85% dan Hepatitis B 75%.
Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa pemberian Pada tabel 1 di atas menunjukkan bahwa dari 50
imunisasi sangat penting dalam pencegahan penyakit menular responden,proporsi terbesar pada umur 26–30 tahun sebanyak 25
yang berkembang pesat di Indonesia serta pengetahuan ibu yang orang (50%).
memiliki bayi tentang pentingnya pemberian imunisasi b. Pekerjaan
memegang peran sangat penting, maka calon peneliti merasa Distribusi karakteristik responden menurut pekerjaan pada
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Gambaran penelitian ini dapat di lihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :
Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu tentang Keteraturan
Imunisasi Dasar pada Bayi di Puskesmas Polewali Kabupaten
Pokewali Mandar”.

2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
survei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden
tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang keteraturan menurut pekerjaan
imunisasi dasar pada bayi. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia 0-12 bulan yang Pekerjaan Frekuensi Persentase(%)
datang berkunjung ke Puskesmas Polewali. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu-ibu yang mempunyai bayi berusia
0-12 bulan yang datang berkunjung ke Puskesmas Polewali. Ibu Rumah Tangga 37 74
Teknik yang gunakan dalam pengambilan sampel adalah Wiraswasta 5 10
accidental sampling yaitu dilakukan dengan mengambil PNS 2 4
responden yang kebetulan ada atau tersedia ( Sugiyono,
2011 ).Selama penelitian berlangsung sample yang didapatkan Honorer 2 4
yaitu sebanyak 50 responden.Pengambilan sampel dengan Mahasiswa 2 4
memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga sampel Pegawai Swasta 2 4
dianggap telah mewakili dari seluruh populasi.
Total 50 100
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber : Data Primer Tahun 2014

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Polewali. Pengambilan Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari 50
data dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Sampel yang responden sebagian besar pekerjaannya adalah ibu rumah tangga
digunakan adalah ibu-ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan yaitu sebanyak 37 orang (74%).
yang datang mengimunisasikan anaknya di Puskesmas Polewali

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 1, Nomor 2, November (2019) | eISSN: 2686–3472


3
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga, dst/ Judul Artikel dalam Bahasa….

2. Deskripsi variabel yang diteliti Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa responden
a. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan lebih banyak mempunyai pengetahuan baik tentang keteraturan
Untuk mengetahui gambaran tingkat pendidikan responden dapat imunisasi dasar pada bayi yaitu sebanyak 35 orang (70%)
di lihat pada tabel 3 sebagai berikut : sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 15
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden menurut tingkat orang (30%).
pendidikan
Pembahasan
Pendidikan Frekuensi Persentase(%) 1. Tingkat Pendidikan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 dan diperoleh
informasi bahwa dari 50 ibu yang diteliti ternyata lebih banyak
Tinggi 35 70
mempunyai pendidikan Tinggi daripada yang pendidikannya
Rendah 15 30 Rendah, yaitu masing-masing 70% kategori Tinggi dan hanya
Total 50 100 30% dengan kategori Rendah. Dalam hal ini, semakin tinggi
tingkat pendidikan seorang ibu, maka wawasan pengetahuan
Sumber : Data Primer Tahun 2020 semakin bertambah dan semakin menyadari bahwa perlunya
untuk mengetahui lebih banyak tentang imunisasi dasar lengkap
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa dari 50 agar bayi menjadi sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
responden yang diteliti ada 35 orang (70%) yang pendidikannya menular yang sering terjangkit. Keadaan ini menggambarkan
Tinggi dan 15 (30%) yang berpendidikan Rendah. bahwa tingkat pendidikan orang tua ( ibu ) yang sudah baik di
b. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang Puskesmas Polewali sehingga ibu dapat berfikir secara objektif
keteratuaran untuk perubahan tingkah laku melalui proses belajar ( Ngatimin,
imunisasi berdasarkan pendidikan . 2009). Didalam proses belajar akan terjadi perubahan kearah yang
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan lebih baik, lebih dewasa dan lebih matang dalam diri individu
berdasarkan keteratuaran imunisasi (Soekidjo Notoatmodjo, 2009).
Hasil penelitian Arijal Bakri, S.Kep (2003) tentang
Keteraturan Imunisasi Total hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pelaksanaan imunisasi di
Pendidikan dusun Sampulangan Lompo desa Tamalate kecamatan Galesong
Teratur Tidak F Utara kabupaten Takalar didapatkan pelaksanaan imunisasi
Teratur % dengan baik sebanyak 22 orang dari 58 responden hal ini
F % F % menandakan pelaksanaan imunisasi belum terlalu baik karena
faktor pendidikan yang kurang dari ibu dimana tingkat pendidikan
Tinggi 34 68 1 2 35 responden rata-rata Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama kebawah.
70 Hasil penelitian lain tentang imunisasi dasar bayi yang
Rendah 6 12 9 18 15 30 dilakukan oleh Maryati, S.Kep (2005) di Puskesmas Kassi–Kassi
Kotamadya Makassar di dapatkan pengetahuan ibu yang baik
Total 40 80 10 20 50 terhadap imunisasi mencapai 55,39% dan sikap positif ibu
100 terhadap imunisasi didapatkan 68,05% ini menandakan bahwa
pelaksanaan imunisasi sudah cukup baik. Hal ini didukung karena
Sumber : Data Primer Tahun 2020 sebagian besar tingkat pendidikan responden yang di teliti tamat
Sekolah Menengah Atas.
Berdasarkan table 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari 50 Dengan demikian bila pendidikan responden Tinggi, maka
responden ada 35 orang (70%) yang tingkat pendidikannya baik ia dapat berfikir objektif untuk mengerti dan paham tentang anak
dan baik pula tingkat pengetahuannya tentang imunisasi dasar yang menderita penyakit. Disamping itu terdapat 30% responden
yaitu sebesar (68 %) dan ada 15 orang (30%) yang tingkat yang mempunyai pendidikan Rendah, sehingga kemungkinan
pendidikannya kurang dan terdapat 12% yang pengetahuannya kemampuan berfikir secara objektif kurang untuk perubahan
baik. tingkah laku melalui proses belajar. Hal ini dapat menyebabkan
c. Distribusi frekuensi pengetahuan responden responden untuk tidak mengerti tentang keteraturan imunisasi
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang dasar pada bayi.
imunisasi dasar lengkap pada bayi dapat di lihat pada tabel 5 Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat dikatakan
sebagai berikut : semakin baik tingkat pendidikan orang tua (ibu) semakin mengerti
dan teratur terhadap jadwal pemberian imunisasi dasar pada bayi,
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu karena orang tua (ibu) tersebut telah memiliki kemampuan untuk
tentang imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Polewali berfikir secara objektif yang juga didukung dengan pengetahuan
guna perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik.
Pengetahuan Frekuensi Persentase(%) 2. Tingkat Pengetahuan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian yang ditujukan pada tabel 4.4
diperoleh informasi bahwa ibu yang mempunyai bayi usia 0–12
Cukup 35 70 bulan dan datang mengimunisasikan anaknya di Puskesmas
Kurang 15 30 Polewali, yang memiliki tingkat pengetahuan tentang imunisasi
dasar lengkap pada bayi lebih banyak berada pada kategori Cukup
Total 50 100 dari pada kategori kurang yaitu masing-masing 70% kategori
Sumber : Data Primer Tahun 2020 Cukup dan hanya 30% dengan kategori kurang.

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 1, Nomor 2, November (2019) | eISSN: 2686–3472


4
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga, dst/ Judul Artikel dalam Bahasa….

Dari hasil penelitian di atas, ibu yang memiliki pengetahuan


cukup dikarenakan sebagian besar ibu memiliki tingkat Mansjoer,A dkk 2008. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke 3 jilid
pendidikan yang tinggi dan pengetahuan yang cukup tentang kedua, Penerbit Aesculapius FKUI. Jakarta.
pengertian dari imunisasi itu sendiri. Hal ini dikarenakan ibu-ibu Muslihatun.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan
sering mendapat informasi dengan mengikuti setiap kegiatan Balita.yogyakarta:Fitramaya
penyuluhan yang diadakan oleh petugas kesehatan. Selain itu,
informasi yang biasanya ibu-ibu peroleh barasal dari media dan Nadhirin M.(panitia PIN pusat). 2009. Pekan Imunisasi
sumber bacaan. Sedangkan ibu-ibu yan]g pengetahuannya kurang, Nasional,berita epidemiologi,DepKes RI Dirjen Pemberantasan
disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah dan pemahaman Penyakit Menular dan Pencegahan Lingkungan Pemukiman.
yang kurang tentang pengertian dari imunisasi itu sendiri. Selain Jakarta.
itu, ibu-ibu tidak mendapat penjelasan yang baik atau memiliki
sikap yang buruk, dan biasanya ibu-ibu malas untuk mencari
informasi yang berkaitan tentang imunisasi. Sehingga sebagian
ibu-ibu selalu berasumsi bahwa anak-anaknya tidak perlu
diimunisasi, karena tanpa diimunisasi anak-anaknya akan tumbuh
dengan sehat. Maka dapat dikatakan dengan tingkat pengetahuan
yang baik dapat memahami pemberian imunisasi bagi anak, maka
orang tua (ibu) menyadari betapa pentingnya keteraturan
imunisasi dasar pada bayi dan anak untuk mencegah terjadinya
penyakit yang masih dapat dicegah dengan imunisasi seperti :
BCG, Hepatitis, Polio, DPT dan Campak , sebaliknya
pengetahuan yang kurang menjadi penghalang tercapainya
program imunisasi dasar pada bayi dan anak sehingga penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi tidak tercapai dengan baik.
Pengetahuan ini dapat di peroleh melalui penyuluhan petugas
kesehatan, media cetak dan elektronik.

4. SIMPULAN
1. Ibu-ibu yang datang mengimunisasikan anaknya di Puskesmas
Polewali, sebagian besar memiliki tingkat pendidikan tinggi.

2. Pengetahuan ibu-ibu tentang keteraturan imunisasi dasar pada


bayi di Puskesmas Polewali, Banyak yang memiliki pengetahuan
cukup.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2010. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu


Bekerja dan Tidak Bekerja Tentang Imunisasi. Medan

Alimul,A.Aziz. 2008. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan


Ilmiah. Salemba medika : Jakarta

Baratawidjaja, K.G 2013.Imunologi. Balai penerbit fakultas


kedokteran universitas Indonesia : Jakarta.

DinKes 2013.Profil kesehatan Nusa Tenggara Timur 2013.NTT.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Penyelenggaraan


Imunisasi. Jakarta.

Gupte,S.2009.Panduan Perawatan Anak.Jakarta:Pustaka Populer


Obor
Hidayat,2007. Metode Penelitian dan Tehnik Analisis Data,
Salemba Medika. Jakarta.

Irianto,Kus 2010. Gizi dan Pola Hidup Sehat, CV.Yrama Widya.


Bandung.

Latif,2007. Pekan Imunisasi Nasional, Menuju Indonesia Bebas


Polio,Pedoman Rakyat.

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 1, Nomor 2, November (2019) | eISSN: 2686–3472

Anda mungkin juga menyukai