Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Epidemiologi Lanjut

Dosen Pengajar : Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM., M.Kes., M.Sc. PH

Tugas Individu Epidemiologi Lanjut


Review Artikel Jurnal atau Riset (3 Tahun Terakhir) terkait Tema
Thesis

RAHMAWATI
KM.21.10.040

Program Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat


Universitas Mega Buana
2022
REVIEW ARTIKEL JURNAL HASIL RISET TIGA TAHUN TERAKHIR TENTANG
UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian jurnal pertama adalah untuk mengetahui informasi

mendalam terkait jalannya pelaksanaan program promosi kesehatan imunisasi dasar

lengkap untuk mencapai desa Universal Child Immunization (UCI) di wilayah kerja

Puskesmas Rumbai tahun 2019, sedangkan jurnal kedua bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan ibu di Desa Cipambuan tentang pentingnya pemberian

imunisasi dasar lengkap kepada bayi, dan tujuan jurnal ketiga bertujuan untuk

menganalisis faktor pemberian imunisasi dasar lengkap antara pengetahuan dan sikap

ibu tentang imunisasi. Penelitian Puskesmas Tamalate Makassar.

Jurnal penelitian pertama ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam

kepada Kepala UPTD Puskesmas Rumbai, Penanggung Jawab Promosi Kesehatan,

Penanggung Jawab Imunisasi, Kader Posyandu, dan Ibu yang membawa anak ke

posyandu. Dan elakukan analisis situasi, prioritas masalah, pengembangan instrumen,

dan survei determinan penyebab ibu tidak memberikan imunisasi dasar lengkap.

Pelaksanaan intervensi dilakukan kepada ibu di Desa Cipambuan, dengan pemberian

screenshot materi imunisasi dan poster melalui WhatsApp kemudian menampilkan

video edukasi. Kemudian dilakukan penilaian melalui post-test untuk mengukur tingkat

pengetahuan masyarakat setelah dilakukan intervensi. Pada jurnal ketiga yang menjadi

Populasi adalah ibu yang memiliki anak usia imunisasi di Puskesmas Tamalate

Makassar dengan jumlah sampel 122 orang. Data sekunder dari laporan tahunan
imunisasi yang ada di Puskesmas Tamalate Makassar, data primer dengan pembagian

kuisioner yang diisi responden.

PENDAHULUAN

Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang di berikan kepada tidak

hanya anak sejak masih bayi hingga remaja tetapi juga kepada dewasa. Hal ini dapat

diartikan bahwa imunisasi merupakah salah satu investasi yang paling cost-effective

(murah), karna terbukti dapat mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan

kematian akibat PD3I yag diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya. Dalam

Undang-undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa setiap anak berhak

memproleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi dan pemerintah wajib memberikan

imunisasi lengkap kepada setiap bayi, di Indonesia mewajibkan setiap bayi (usia 0-11

bulan) mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis hepatitis B, 1

dosis BCG, 3 dosis DPT-Hib, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak (PUSDATIN,

2016).

Berdasarkan laporan pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI tahun

2018 cakupan Desa/kelurahan UCI pada tiga tahun terakhir, dimana pada tahun 2015

cakupan desa/kelurahan UCI sebesar 82,2%, tahun 2016 sebesar 81,82% dan tahun

2017 sebesar 35,06% hal ini menunjukkan belum tercapainya target RPJMN dalam

Kepmenkes No 482 tahun 2010 yaitu 100% desa mencapai UCI (PUSDATIN,2018).

Riau merupakan salah satu provinsidiIndonesia yang pencapaian desa/kelurahan UCI

masih rendah. Pada tahun 2015 Riau berada di peringkat dua


terendah cakupan desa/kelurahan UCI setelah Papua Barat, dan tahun 2016 Riau

berada di peringkat ketiga terendah cakupan desa/kelurahan UCI setelah Papua Barat

dan Maluku.

METODE PENELITIAN

Penelitian jurnal pertama ini menggunakan metodologi observasi dengan

pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi langsung dan

wawancara dilaksanakan di UPTD Puskesmas Rumbai Kota Pekanbaru. Untuk jurnal

kedua Metode yang digunakan mulai dari melakukan analisis situasi dan menentukan

prioritas masalah, kemudian melakukan pengembangan instrumen melalui kuesioner,

dan survei determinan penyebab ibu tidak memberikan imunisasi dasar lengkap,

sehingga sampai pada tahap pelaksanaan intervensi dan penilaian atau evaluasi.

Sedangkan pendekatan Cross Sectional Study yang merupakan rancangan

penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan

(sekali waktu) antara faktor risiko pengetahuan dan sikap dengan pemberian imunisasi

lengakp dan tidak lengkap. Pengolahan data dengan uji statistic dengan Chi-Square

antara variabel hingga diperoleh hasil Fisher Exact Test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan Jurnal yakni berdasarkan hasil wawancara dengan

informan diperoleh hasil mengenai program yang sudah dijalankan seperti penyuluhan

imunisasi di posyandu yang ada wilayah kerja puskesmas Rumbai, dapat disimpulkan

bahwa program promkes yang di jalankan oleh puskemas Rumbai masih kurang

maksimal dilihat dari belum adanya kegiatan mobilisasi informasi oleh kader.
Berdasarkan wawancara dengan informasi penelitian penelitian didapatkan hasil bahwa

peran petugas kesehatan dalam pelaksanaan program promosi kesehatan imunisasi

dasar lengkap masih belum maksimal dilihat latar belakang salah satu informan yang

belum mengetahui tentang desa UCI dikarena baru memangku jabatan dan latar

belakang pendidikn tidak sesuai dengan programnya. Dan belum fokusnya pemberian

promosi kesehatan kepada masyarakat umum terutama ibu hamil, dan ibu yang

memiliki bayi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya

imunisasi.

Pada jurnal kedua yakni Ibu yang tidak memberikan imunisasi dasar lengkap

disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, tingkat pendidikan dan sikap terhadap

pentingnya imunisasi dasar lengkap. Setelah dilakukan kegiatan intervensi, diberikan

penilaian melalui post-test untuk mengetahui hasil intervensi.

1. Setelah dilakukan intervensi, peserta mengetahui cara-cara pemberian vaksin

yang benar yakni dengan disuntikkan, melalui oral atau mulut, dan

disemprotkan ke hidung.

2. Setelah dilakukan intervensi, masyarakat tahu kapan saja jadwal

anak diimunisasi, yakni 0-7 hari (hepatitis B), 1 bulan (BCG-Polio 1), 2 bulan

(DPT-HB1 dan Polio 2), 3 bulan (DPT-HB2 dan Polio 3), 4 bulan (DPT- HB2

dan Polio 3), 9 bulan (Campak) dan dapat menunda jadwal jikalau

anaksedang sakit yang cukup berat.

3. Setelah dilakukan intervensi, masyarakat paham akan efek samping yang

ditimbulkan pasca pemberian imunisasi adalah normal seperti bengkak,

merah, demam, mual, dsb. Masyarakat paham menangani hal tersebut


dengan memberi asupan ASI eksklusif yang cukup, kompres si anak, dan

memakaikan pakaian yang nyaman untuk anak.

4. Setelah dilakukan intervensi, masyarakat mampu membedakan

yang mana mitos dan fakta terkait informasi yang beredar tentang

imunisasi di masyarakat sehingga masyarakat mampu bijak dalam menerima

informasi dan mengetahui manfaat dan kebenarannya.

Jurnal penelitian ketiga memiliki hasil Berdasarkan hasil uji Fisher Exact Test

didapatkan p = 0,038 yang berarti lebih kecil dari P = 0,05, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemberian

imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Tamalate Makassar.

KESIMPULAN

Kesimpulan jurnal Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan pembahasan,

dapat disimpulkan bahwa kebijakan/program yang dijalankan, peran petugas

kesehatan, kinerja kader posyandu, strategi promosi kesehatan, media promosi

kesehatan dan alokasi pendanaan yang dilakukan dalam promosi kesehatan imunisasi

dasar lengkap untuk mencapai desa UCI adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan atau program yang dilakukan oleh puskesmas yaitu penyuluhan

pentingnya imunisasi yang dilakukan di posyandu guna meningkatkan pengetahuan

ibu akan pentingnya imunisasi dasar lengkap.

2. Peran petugas kesehatan dalam promosi kesehatan adalah penyuluhan dan

pelaksanaan imunisasi serta melakukan advokasi kepada tokoh masyarakat.


3. Kinerja kader posyandu yang belum maksimal dalam pelaksanaan promosi

kesehatan

imunisasi dasar lengkap untuk mencapai desa UCI

4. Media promosi kesehatan yang mendukug upaya penyebaran informasi yang

menjadi

sarana pencerdasan masyarakat yang dibuktikan dengan wawancara dengan ibu

yang

membawa anak keposyandu dan observasi yang dilakukan diposyandu dan

puskesmas.

5. Strategi promosi kesehatan yang dilakukan dalam pelaksanaan program promosi

kesehatan imunisasi dasar legkap untuk mencapai desa UCI berupa advokasi dan

pemberdayaan masyarakat.

6. Alokasi pendanaan promosi kesehatan di biayai oleh BOK yang dianggarkan

langsung oleh pihak puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Maharani, Riri, Dkk. 2020. Analisis Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan


Imunisasi Dasar Lengkap Untuk Mencapai Desa Universal Child
Immunization (UCI) di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Tahun 2019. Prodi
Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru. Jurnal
Menara Ilmu, Vol. XIV No.01 Juli 2020.
Kharin, Nanda, Dkk.2021. Pengetahuan, Pendidikan, dan Sikap Ibu terhadap Imunisasi
Dasar Lengkap di Kabupaten Bogor. Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Jurnal
Pengabdian Kesehatan Masyarakat (Pengmaskesmas) Vol. 1, No. 1, April
2021, Hal. 25-31.
Talib, Muhammad Thabran dan Satriani Albar.2021. Analisis Faktor Pemberian
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Puskesmas Tamalate Makassar.
STIKES Panakkukang Makassar dan RSUD Haji Makassar. Healthcare
Nursing Journal - vol. 3 no. 1 (2021) hal 52-58.

Anda mungkin juga menyukai