Anda di halaman 1dari 29

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT LAPORAN MANAJEMEN

FAKULTAS KEDOKTERAN Maret 2022


UNIVERSITAS TADULAKO

PROGRAM IMUNISASI
DI PUSKESMAS MABELOPURA

Disusun Oleh :

Muhammad Gisda Yoga Permana


N 111 21 131

Pembimbing Klinik:

dr. Miranti, M. Kes


dr. Maria Florence Putong

DISUSUN DALAM RANGKA UNTUK MEMENUHI TUGAS


KEPANITERAAN KLINIK
DI BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI PUSKEMAS

MABELOPURA

Yang diajukan oleh:

MUHAMMAD GISDA YOGA PERMANA

N 111 21 131

Telah disetujui oleh:

Pembimbing :

dr. Maria Florence Putong Tanggal :

dr. Miranti, M.Kes Tanggal :


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif di wilayah kerjanya.1
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih
utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat
lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Imunisasi Program adalah
imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat
dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.2
1.2 Profil Puskesmas Mabelopura
UPTD Puskesmas Mabelopura merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang berada di Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah tepatnya di Jl. I
Gusti Ngurah Rai No. 18 Kel. Tatura Selatan Kecamatan Palu selatan Kota
Palu, Kecamatan Palu Selatan dengan batas-batas wilayah kerja sebagai
berikut:
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Lolu Utara
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marawola
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tatanga
4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Birobuli Utara dan
Kelurahan Birobuli Selatan.
Puskesmas Mabelopura merupakan puskesmas yang berada di wilayah
kecamatan Palu Selatan yang memiliki luas wilayah sekitar 6.14 km2 adapun
wilayah kerja Puskesmas Mabelopura mencakup 2 (dua) kelurahan, yaitu:
Kelurahan Tatura Utara, dan Kelurahan Selatan.3

1.3 Kependudukan

Pertumbuhan penduduk sampai dengan tahun 2022 jumlah penduduk di


Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mabelopura mencapai 28.427 jiwa,
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya karena ada pemekaran
wilayah. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan penduduk di wilayah UPTD
Puskesmas Mabelopura dari tahun 2016 s/d 2022 dapat dilihat pada grafik
berikut ini:
Jumlah Penduduk

31,519 31,685
31,318

30,025 30,025

28,954
28,427

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Grafik. Jumlah penduduk di wilayah UPTD puskesmas Mabelopura tahun


2016 – 2022
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Capaian Program Imunisasi di Puskesmas Mabelopura?
2. Apa saja kendala dalam pelaksanaan Program Imunisasi di Puskesmas
Mabelopura?
1.5 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan manajemen ini antara lain;
1. Sebagai bahan pembelajaran dalam manajemen pengelolaan
Puskesmas.
2. Sebagai syarat penyelesaian tugas di bidang Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
3. Sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program Imunisasi
Vaksinasi di Puskesmas Mabelopura.
4. Sebagai rekomendasi mengenai langkah tindak lanjut yang dilakukan
untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam program Imunisasi
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

2.1 Program Imunisasi


A. Definisi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Imunisasi Program adalah imunisasi yang
diwajibkan kepada seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam
rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.2
Vaksinasi adalah pemberian Vaksin yang khusus diberikan dalam
rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan dan tidak menjadi sumber penularan. Vaksinasi Program adalah
pelaksanaan Vaksinasi kepada masyarakat yang pendanaannya
ditanggung atau dibebankan pada pemerintah.4
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa
mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan,
masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin mikroorganisme yang
telah diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan, yang ditambahkan
dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.2
B. Tujuan
 Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
 Tujuan Khusus
a. Tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi
sesuai target RPJMN.
b. Tercapainya Universal Child Immunization/UCI (Prosentase
minimal 80% bayi yang mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di
seluruh desa/kelurahan
c. Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada anak umur di bawah
dua tahun (baduta) dan pada anak usia sekolah dasar serta Wanita
Usia Subur (WUS).
d. Tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat
dicegah dengan Imunisasi.
e. Tercapainya perlindungan optimal kepada masyarakat yang akan
berpergian ke daerah endemis penyakit tertentu.
f. Terselenggaranya pemberian Imunisasi yang aman serta
pengelolaan limbah medis (safety injection practise and waste
disposal management).2
C. Sasaran
 Sasaran Imunisasi Rutin
a. Bayi pada Imunisasi Dasar
Jumlah bayi lahir hidup di tingkat Provinsi dan Kabupaten
dihitung/ditentukan berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan. Sasaran ini digunakan untuk menghitung
Imunisasi Hepatitis B, BCG dan Polio1.
b. Anak dibawah dibawah usia 2 tahun (Baduta) pada Imunisasi
lanjutan
o Untuk sasaran Imunisasi lanjutan pada baduta sama dengan
jumlah Surviving Infant (SI) tahun lalu.
o Jumlah Baduta dihitung/ditentukan berdasarkan jumlah
Surviving infant (SI).
c. Anak sekolah dasar pada Imunisasi lanjutan
Untuk sasaran Imunisasi lanjutan pada anak sekolah dasar
didapatkan dari data Kementerian Kesehatan.
d. Wanita Usia Subur (WUS) pada Imunisasi lanjutan
Batasan Wanita Usia Subur WUS yang menjadi sasaran
Imunisasi lanjutan adalah antara 15-49 tahun. Jumlah sasaran WUS
ini didapatkan dari data Kementerian Kesehatan. Wanita usia subur
terdiri dari WUS hamil dan tidak hamil. WUS = 21,9% x Jumlah
Penduduk
 Sasaran Imunisasi Tambahan
Sasaran Imunisasi tambahan adalah kelompok resiko (golongan
umur) yang paling beresiko terkenanya kasus. Jumlah sasaran
didapatkan berdasarkan pendataan langsung.
 Sasaran Imunisasi Khusus
Sasaran Imunisasi khusus ditetapkan dengan keputusan
tersendiri (misalnya jemaah haji, masyarakat yang akan pergi ke
negara tertentu).2
D. Metode
1. Pelayanan Imunisasi Program dapat dilaksanakan secara massal atau
perseorangan.
2. Pelayanan Imunisasi Program dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan keluarga untuk meningkatkan akses pelayanan imunisasi.
3. Pelayanan Imunisasi Program secara massal dilaksanakan di
posyandu, sekolah, atau pos pelayanan imunisasi lainnya.
4. Pelayanan Imunisasi Program secara perseorangan dilaksanakan di
rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.2
E. Media dan Alat
1. Logistik yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Imunisasi Program
meliputi:
a. Vaksin;
b. ADS;
c. Safety Box;
d. Peralatan Anafilaktik;
e. peralatan Cold Chain;
f. peralatan pendukung Cold Chain;
g. Dokumen Pencatatan Pelayanan Imunisasi.
2. Peralatan Cold Chain terdiri atas:
a. alat penyimpan Vaksin meliputi cold room, freezer room, vaccine
refrigerator, dan freezer;
b. alat transportasi Vaksin meliputi kendaraan berpendingin khusus,
cold box, vaccine carrier, cool pack, dan cold pack; dan
c. alat pemantau suhu, meliputi termometer, termograf, alat
pemantau suhu beku, alat pemantau/mencatat suhu secara terus-
menerus, dan alarm.
3. Peralatan pendukung Cold Chain meliputi automatic voltage stabilizer
(AVS), standby generator, dan suku cadang peralatan Cold Chain.2
2.2 Kegiatan Program Imunisasi di Puskesmas Mabelopura
Sesuai dengan program pemerintah, program imunisasi yang dilakukan oleh
Puskesmas Mabelopura bertujuan untuk meningkatkan sistem imun atau
sistem kekebalan tubuh seseorang agar menekan angka kesakitan, kecacatan
dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Program imunisasi Puskesmas sendiri memiliki sasaran yang merupakan
masyarakat dari Kelurahan Tatura Utara dan juga masyarakat dari Kelurahan
Tatura Selatan, yang mana kedua Kelurahan tersebut merupakan termasuk
dalam wilayah kerja dari Puskesmas Mabelopura.
BAB III
PEMBAHASAN
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan
efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya. Imunisasi merupakan hal
yang penting dalam pelayanan kesehatan untuk melindungi individu yang rentan
dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Program imunisasi
merupakan salah satu upaya untuk memberikan perlindungan kepada penduduk
terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi yang
dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, balita, anak-anak, wanita
usia subur, dan ibu hamil.5,6
Program imunisasi merupakan program penyelenggaraan pelayanan
kesehatan prioritas di Indonesia yang diimplementasikan dari pemerintah pusat
hingga daerah. Setiap penyelenggaraan program pelayanan kesehatan, penyedia
pelayanan kesehatan harus memperhatikan aspek kualitas, termasuk dalam hal ini
kualitas pelayanan imunisasi. Untuk menilai kualitas dari pelayanan kesehatan,
maka perlu dilakukan pengukuran kualitas yang dilakukan dengan
membandingkan kenyataan dilapangan dengan standar layanan kesehatan.7
3.1 Input
Adapun perangkat program Vaksinasi di Puskesmas Mabelopura adalah
sebagai berikut:

INPUT Puskesmas PERMENKES


Man Pada Tahun 2020 jumlah Jenis dan jumlah ketenagaan
tenaga kesehatan yang ada di minimal yang harus tersedia
UPTD Puskesmas di Puskesmas adalah sebagai
Mabelopura sebanyak 76 berikut
orang yang mana diantaranya 1. Puskesmas Induk
terdapat 4 orang dokter a. pengelola program
umum, 23 bidan, dan 15 Imunisasi dan KIPI
perawat. Dengan jumlah b. pengelola logistik
SDM yang ada maka Imunisasi
Pengelola program imunisasi c. pelaksana Imunisasi
di puskesmas mabelopura 2. Puskesmas Pembantu
dapat sesuai dengan pelaksana Imunisasi
Permenkes Nomor 12 Tahun 3. Polindes/ Poskesdes di
2017. Desa Siaga pelaksana
Imunisasi
Methode Pelaksanaan Imunisasi di Berdasarkan Permenkes No.
puskesmas mabelopura 12 Tahun 2017 tentang
melayani Imunisasi Program Penyelenggaraan Imunisasi
dapat dilaksanakan secara asal 25 mengatakan bahwa;
massal atau perseorangan. 1. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan Imunisasi Program Program dapat
secara massal dilaksanakan di dilaksanakan secara
posyandu atau sekolah. massal atau perseorangan.
Sedangkan pelayanan 2. Pelayanan Imunisasi
Imunisasi Program secara Program dilaksanakan
perseorangan dilaksanakan di dengan menggunakan
Puskesmas setiap hari rabu. pendekatan keluarga
Hal ini sesuai dengan dengan untuk meningkatkan akses
Permenkes No. 12 tahun pelayanan imunisasi.
2017. Untuk imunisasi 3. Pelayanan Imunisasi
khusus yaitu vaksinasi Program secara massal
Covid-19 petugas program dilaksanakan di posyandu,
imunisasi sudah menerapkan sekolah, atau pos
sistem 2 meja akan tetapi pelayanan imunisasi
dikarenakan keterbatasan lainnya.
ruangan sehingga alur 4. Pelayanan Imunisasi
pelayanan masyarakat masih Program secara
belum sesuai dengan perseorangan
Keputusan Menteri dilaksanakan di rumah
Kesehatan Republik sakit, Puskesmas, klinik,
Indonesia. dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
Menurut Keputusan
Mentri Kesehatan
Republik Indonesia alur
pelayanan baik di
puskesmas, fasilitas
pelayanan kesehatan
lainnya maupun pos
pelayanan vaksinasi
menggunakan sistem 2
meja yang mana selain
ruang tunggu juga terdapat
meja1 untuk Skrining dan
vaksinasi sedangkan meja
2 Pencatatan (termasuk
Pendaftaran dan
Perubahan Data, jika
dibutuhkan) dan
observasi.
Material Selama 3 sampai 4 tahun 1. Logistik yang dibutuhkan
terakhir puskesmas dalam penyelenggaraan
mabelopura tidak memiliki Imunisasi Program
kendala mengenai kurangnya meliputi:
peralatan atau pun bahan a. Vaksin;
yang dibutuhkan untuk b. ADS;
program imunisasi. c. Safety Box;
d. Peralatan Anafilaktik;
e. peralatan Cold Chain;
f. peralatan pendukung
Cold Chain;
g. Dokumen Pencatatan
Pelayanan Imunisasi.
2. Peralatan Cold Chain
terdiri atas:
a. alat penyimpan
Vaksin meliputi cold
room, freezer room,
vaccine refrigerator,
dan freezer;
b. alat transportasi
Vaksin meliputi
kendaraan
berpendingin khusus,
cold box, vaccine
carrier, cool pack, dan
cold pack; dan
c. alat pemantau suhu,
meliputi termometer,
termograf, alat
pemantau suhu beku,
alat
pemantau/mencatat
suhu secara terus-
menerus, dan alarm.
3. Peralatan pendukung Cold
Chain meliputi automatic
voltage stabilizer (AVS),
standby generator, dan
suku cadang peralatan
Cold Chain.
Machine Pada pelaksanaan program 1. Dalam Gedung
imunisasi di puskesmas Untuk meningkatkan
mabelopura, pelayan jangkauan pelayanan,
dilakukan di dalam gedung Imunisasi dapat diberikan
dan juga di luar gedung yang melalui fasilitas
mana yang dimaksud dengan pemerintah maupun
di dalam gedung yaitu swasta, antara lain rumah
program imunisasi sakit pemerintah,
perseorangan yang dilakukan Puskesmas, instalasi
di puskesmas setiap hari rabu pelayanan kesehatan di
sedangkan pelaksanaan pintu masuk Negara
program imunisasi massal (Kantor Kesehatan
dilakukan diluar gedung atau Pelabuhan), Unit
di posyandu dan sekolah- Pelayanan Kesehatan
sekolah. Hal ini sesuai Swasta (UPKS) seperti
dengan Permenkes No. 12 rumah sakit swasta,
Tahun 2017. Ketika praktek dokter, praktek
menjalankan program bidan, dan Klinik swasta.
Imunisasi Khusus, terkadang 2. Luar Gedung
pihak Puskesmas Mabelopura Pelayanan Imunisasi di
tidak memiliki tempat atau luar gedung yang
ruangan yang kurang dimaksud adalah di
memadai sehingga alur posyandu, pos pelayanan
pelayanan masyarakat masih Imunisasi, di sekolah, atau
belum sesuai dengan kunjungan rumah
Keputusan Menteri Menurut Keputusan Mentri
Kesehatan Republik Kesehatan Republik
Indonesia. Indonesia, kegiatan vaksinasi
menggunakan ruang/ tempat
yang cukup luas dengan
sirkulasi udara yang baik
(dapat juga mendirikan tenda
di lapangan terbuka);

Tabel diatas menggambarkan input dari program imunisasi yang terjadi di


Puskesmas Mabelopura berdasarkan dari hasil wawancara dan juga observasi di
lapangan dan disesuaikan dengan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 12 Tahun
2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
3.2 Proses
1. P1 (Perencanaan)
Perencanaan program manajemen di Puskesmas Mabelopura telah diatur
dalam Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Untuk program imunisasi di puskesmas mabelopura baik yang berada
dalam gedung Puskesmas maupun di luar gedung merupakan kegiatan
rutin sehingga setiap tahun selalu ada kecuali adanya kegiatan nasional
yang dapat merubah jadwal kegiatan imunisasi. Dalam pelayanan program
imunisasi perseorangan dilakukan dipuskesmas mabelopura secara rutin
setiap hari rabu.
2. P2 (Pelaksanaan)
Mengenai pelaksanaan Program Imunisasi yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Mabelopura sudah sangat baik. Puskesmas Mabelopura
melakukan pelayanan program imunisasi perseorangan yang dilaksanakan
setiap hari rabu di puskesmas mabelopura, sedangkan untuk pelayanan
vaksinasi massal dilakukan di luar gedung atau di posyandu dan sekolah-
sekolah. Apabila data menunjukkan terdapat masyarakat yang tidak
melaksanakan imunisasi pada jadwalnya maka pihak puskesmas
melakukan sweeping ke masyarakat atau turun langsung ke rumah
masyarakat untuk melakukan imunisasi.
3. P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian)
Untuk pengawasan, puskesmas mabelopura melakukan sistem PWS atau
pemantauan wilayah setempat. Sehingga petugas imunisasi dari puskesmas
dapat melihat wilayah mana yang masih kurang dalam pelaksanaan
program imunisasi dalam sebulan dan juga melihat dari data yang terdapat
dalam posyandu. Untuk menanggulangi kurangnya masyarakat yang
melakukan imunisasi di posyandu maka puskesmas membuka pelayanan
imunisasi secara rutin di puskesmas serta jika perlu melakukan swiping
atau turun langsung ke masyarakat.
3.3 Output
Program Imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Mabelopura telah
berjalan dengan cukup baik, hanya saja terdapat beberapa beberapa kendala
pada program tersebut sehingga data yang didapatkan tidak mencapai target
yang diharapkan khususnya pada imunisasi khusus yaitu Vaksinasi Covid-
19. Kendala tersebut berupa tidak dimilikinya data masyarakat wilayah
kerja Puskesmas Mabelopura yang sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Hal ini menyebabkan data yang dimiliki oleh Puskesmas Mabelopura tidak
mencapai target yang diinginkan.
Berikut data pencapaian indikator program Imunisasi di wilayah kerja
puskesmas mabelopura

Indikator Target Capaian Gap Narasi Masalah


Capaian Indikator
IDL(Imunisasi 100% 54% 46% Masih sekitar 46%
Dasar Lengkap) balita belum terIDL
(Imunisasi Dasar
Lengkap)
Imunisasi 95% 15% 80% Masih sekitar 80%
lanjutan baduta baduta belum
(Usia 18 s/d 24 terimunisasi lanjutan
bulan) baduta (Usia 18 s/d 24
bulan)
Imunisasi Td 5 90% 2% 88% Masih sekitar 88%
pada WUS (15 WUS belum
s/d 49 tahun) terimunisasi Td 5 (15
s/d 49 tahun)
Imunisasi Td 2 90% 36% 54% Masih sekitar 54%
pada bumil bumil belum
terimunisasi Td 2

Berikut data pencapaian dilakukannya Vaksinasi Covid-19 di semua


kelompok umur pada wilayah kerja Puskesmas Mabelopura;

Kelompo Dosis Jumlah Pencapaian Target Gap Vaksin Narasi Masalah


k Umur yang (%) 1 dan 2
(Tahun) Tervaksin
Dosis 666 15,04 100% 14,41% Masih terdapat
6 – 11
1 Gap 14,41%
Dosis 28 0,63 100% vaksin 1 dan 2
2 pada usia 6-11
tahun
Dosis 1.409 28,49 100% 9,36% Masih terdapat
12 – 17
1 Gap 9,36% vaksin
Dosis 946 19,13 100% 1 dan 2 pada usia
2 12-17 tahun
Dosis 6.480 37,58 100% 8,49% Masih terdapat
18 – 59
1 Gap 8,49% vaksin
Dosis 5.016 29,09 100% 1 dan 2 pada usia
2 18-59 tahun
Dosis 237 1,37 100%
3
Dosis 659 28,11 100% 0,29% Masih terdapat
>60
1 Gap 0,29% vaksin
Dosis 652 27,82 100% 1 dan 2 pada usia
2 >60 tahun
Dosis 37 1,58 100%
3
NO INDIKATOR PROGRAM U S G Jumlah Peringkat
IMUNISASI

1 Masih sekitar 46% balita 4 4 4 64 5


belum terIDL (Imunisasi
Dasar Lengkap)
2 Masih sekitar 80% baduta 3 4 3 36 7
belum terimunisasi lanjutan
baduta (Usia 18 s/d 24 bulan)
3 Masih sekitar 88% WUS 3 3 3 27 8
belum terimunisasi Td 5 (15
s/d 49 tahun)
4 Masih sekitar 54% bumil 4 4 3 48 6
belum terimunisasi Td 2
5 Masih terdapat Gap 14,41% 5 4 4 80 4
vaksin 1 dan 2 pada usia 6-11
tahun
6 Masih terdapat Gap 9,36% 5 5 4 100 1
vaksin 1 dan 2 pada usia 12-17
tahun
7 Masih terdapat Gap 8,49% 5 4 4 80 2
vaksin 1 dan 2 pada usia 18-59
tahun
8 Masih terdapat Gap 0,29% 5 4 4 80 3
vaksin 1 dan 2 pada usia >60
tahun
Seluruh Anak Usia 12
Lingkungan Metode – 17 Tahun Tervaksin
Lengkap 1 dan 2

Dukungan
Lintas
Program
Kurang

Kesadaran Kurang
Masyarakat masifnya
Masih Kurang sosialisasi

Masih terdapat Gap


9,36% vaksin 1 dan
2 pada usia 12-17
Mobil Operasional tahun
Hanya 1 Untuk
Kegiatan Rangkap

Lokasi
Tidak
Vaksinasi Sulit
Adanya
Dijangkau
SDM yang
Mendata
Alat/Material
Manusia
No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah Ket
Masalah Masalah Terpilih

1 Masih Faktor Manusia : o Penambahan Petugas  Penambahan


terdapat Gap Masih kurangnya o Latih lebih banyak petugas
9,36% SDM yang mendata petugas yang sudah ada
vaksin 1 dan masyarakat yang telah
melakukan vaksinasi
2 pada usia
12-17 tahun

Faktor Metode: o Sosialisasi dan bekerja  Sosialisasi dan


Kurang masifnya sama dengan dengan bekerja sama
sosialisasi kader dan pak RT untuk dengan dengan
mengedukasi kader dan pak RT
masyarakat mengenai untuk
vaksinasi mengedukasi
o Media sosialisasi lebih masyarakat
dekat dengan mengenai
masyarakat vaksinasi

Faktor Lingkungan : o Pemantapan kinerja  Meningkatkan


- Dukungan lintas promkes kerjasama lintas
program masih o Meningkatkan program untuk
kurang kerjasama lintas memberikan
- Kesadaran program untuk edukasi ke
masyarakat masih memberikan edukasi ke masyarakat
kurang masyarakat mengenai mengenai
pentingnya vaksinasi pentingnya
vaksinasi

Faktor Material: o Mendiskusikan bersama  Mendiskusikan


- Mobil Operasional pemerintah setempat bersama
Hanya 1 Untuk dan masyarakat pemerintah
Kegiatan Rangkap mengenai penentuan setempat dan
- Lokasi vaksinasi sulit
lokasi vaksinasi masyarakat
dijangkau
o Penambahan mobil mengenai
operasional penentuan lokasi
vaksinasi
RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM VAKSINASI PUSKESMAS MABELOPURA BULAN MARET 2022
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Sumber
Dana Alat Penanggung Keberhasilan Pembiayaan
Jawab
1. Penambahan 5 orang Kader Rp. _ Petugas 100% BOK
Petugas 250.000 Program
Vaksinasi
2. Sosialisasi dan 2 orang 1 Orang Rp. Selebara Petugas 100% BOK
bekerja sama Petugas 1.000.000 n dan alat Program
dengan dengan dan 1 pengeras Vaksinasi
kader dan pak
orang suara
RT untuk
kader
mengedukasi
masyarakat
mengenai
vaksinasi
3. Meningkatkan Seluruh 2 orang 1 Orang Petugas 100% BOK
kerjasama lintas Anak Usia Petugas _ _ Program
program untuk dan 1 Vaksinasi
12 – 17
memberikan
orang
edukasi ke Tahun kader
masyarakat Tervaksin
mengenai Lengkap 1
pentingnya
dan 2
vaksinasi
4. Mendiskusikan 2 orang 1 orang Rp. _ Petugas 100% BOK
bersama RT, dan 1 200.000 Program
pemerintah orang Vaksinasi
setempat dan
kelurahan
masyarakat
mengenai
penentuan lokasi
vaksinasi
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM VAKSINASI PUSKESMAS MABELOPURA BULAN
MARET 2022
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
Jawab Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan

1. Penambahan 5 orang Kader Petugas 1X Minggu a. Susun usulan PKM Rp. 250.000
Petugas Program Terakhir ke Kapus, TU,
Vaksinasi Februari dan Mutu
b. Serahkan
Usulan ke TU
Penyetujuan ke
Kapus dan
Mutu
2. Sosialisasi dan 2 orang 1 Orang Petugas 1X Akhir a. Menyusun Ke Rp.
bekerja sama Petugas Program Minggu ke materi Masyarakat 1.000.000,00
Seluruh Anak
dengan dengan dan 1 Vaksinasi 2 sosialisasi
Usia 12 – 17
kader dan pak
orang b. Membuat
Tahun
RT untuk
kader permohonan
mengedukasi Tervaksin
pelaksanaan
masyarakat Lengkap 1 dan kegiatan
mengenai 2 c. Pelaksanaan
vaksinasi Sosialisasi
3. Meningkatkan 2 orang 1 Orang Petugas 1X Minggu a. Susun bahan Aula PKM
kerjasama Petugas Program Pertama kerjasama
lintas program dan 1 Vaksinasi Bulan b. Membuat janji
untuk
orang Maret untuk
memberikan
kader pertemuan
edukasi ke
bersama Pihak
masyarakat
Kelurahan
mengenai
pentingnya
c. Mendiskusikan

vaksinasi mengenai
kerjasama
listas sektoral
4. Mendiskusikan 2 orang 1 orang Petugas 1X Minggu a. Susun bahan Aula PKM Rp. 200.000
bersama RT, dan 1 Program Pertama kerjasama
pemerintah orang Vaksinasi Bulan b. Membuat janji
setempat dan
kelurahan Maret untuk
masyarakat
pertemuan
mengenai bersama Pihak
penentuan Kelurahan
lokasi c. Mendiskusikan
vaksinasi
mengenai
lokasi
vaksinasi
d. Melakukan
Survei lokasi
e. Menentukan
lokasi
vaksinasi
3.4 Outcome
Berdasarkan laporan manajemen yang disusun oleh penulis, outcome
yang diharapkan dari Program Vaksinasi khususnya kelompok umur 12-17
tahun adalah sebagai berikut:
1. Terciptanya kerjasama lintas sectoral dalam hal ini pemerintah
setempat, LSM, tokoh masyarakat untuk membantu pendataan
masyarakat khususnya kelompok umur 12-17 tahun yang sudah
diberikan vaksin Covid-19 tahap 1 dan 2
2. Penambahan petugas untuk mendata agar terpenuhinya data
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Mabelopura yang sudah
melakukan Vaksinasi Covid-19.
3. Mendekatkan akses masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-
19, agar lebih banyak masyarakat yang tervaksin Covid-19.
3.5 Analisis H. L Bloom
Menurut konsep Bloom (Inputs for health), dijelaskan bahwa
masalah atau derajat Kesehatan ditentukan oleh 4 faktor penentu utama
yaitu:
a. Genetik
b. Lingkungan dan sanitasi
c. Perilaku
d. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan analisis masalah berdasarkan Teori Bloom, faktor
berpengaruh dalam capaian program Kesehatan lingkungan di
Puskesmas Mabelopura yaitu:

1. Faktor lingkungan yang berkaitan dengan akses menuju lokasi


imunisasi dalam hal ini imunisasi khusus atau vaksinasi covid-19.
Hal ini mempegaruhi minat masyarakat untuk melakukan
imunisasi. Luas wilayah kerja Puskesmas Mabelopura yang
mencakup 2 kelurahan dan padat penduduk membuat pemantauan
serta kontroling masyarakat yang belum malakukan imunisasi
khusus cukup sulit. Maka dari itu diperkukan kerjasama lintas
sectoral agar dapat membantu pihak puskesmas dalam menjalankan
tugas dalam program imunisasi.
2. Perilaku masyarakat yang masih kurang kesadaran akan pentingnya
imunisasi dalam hal ini vaksinasi covid-19 di masa pandemic
seperti sekarang ini. Pada masa pandemic seperti saat ini
seharusnya masyarakat lebih antusias untuk melakukan vaksinasi
covid-19 agar dapat terhindar dari infeksi covid-19 dan agar
terciptanya herd immunity.
3. Mengenai pelayanan kesehatan yang diberikan sudah memadai
dengan disediakannya gerai imunisasi di posyandu dan juga adanya
pelayanan imunisasi yang diberikan oleh petugas imunisasi
puskesmas mabelopura setiap hari rabu. Tidak hanya itu, petugas
imunisasi puskesmas juga melaksanakan sweeping jika
menemukan masyarakat yang belum melaksanakan imunisasi
sesuai dengan jadwalnya. Meningkatkan kesadaran masyarakat
khususnya kelompok umur 12-17 tahun untuk melakukan vaksinasi
Covid-19 secara lengkap (tahap 1 dan 2) dengan kerjasama lintas
sectoral (LSM, Aparat penegak hukum, pihak kelurahan dari
tingkat teratas hingga terakhir).
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan Program Imunisasi di Puskesmas Mabelopura sudah
berjalan dengan baik. Namun, terdapat kendala dalam pendataan masyarakat
yang telah divaksin
a. Input yakni dalam menjalankan Program Imunisasi yaitun pada imunisasi
khusus dalam hal ini Vaksinasi Covid-19 sudah menerapkan sistem 2
meja akan tetapi dikarenakan keterbatasan ruangan sehingga alur
pelayanan masyarakat masih belum sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/4638/2021
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
b. Proses yakni pelaksanaan kegiatan yang belum semuanya dilaksanakan
dengan baik dikarenakan masih ada masyarakat yang enggan melakukan
Imunisasi.
c. Output yakni indikator keberhasilan dari kegiatan program imunisasi
dalam hal ini imunisasi khusus atau vaksinasi Covid-19 yang belum
mencapai target sehingga masih perlu dilakukannya pendataan terhadap
masyarakat yang telah melaksanakan vaksin Covid-19.
4.2 Saran
1. Sebaiknya Pihak Puskesmas Mabelopura melakukan kerjasama lintas
sectoral agar melakukan pendataan terhadap masyarakat yang telah
melakukan vaksinasi sehingga dapat mencapai target yang diinginkan
2. Sebaiknya pihak Puskesmas Mabelopura ketika melakukan vaksinasi
untuk memilih ruangan yang memadai atau melakukan pada ruangan
terbuka agar sistem 2 meja yang dianjurkan pemerintah bisa terlaksana
sesuai dengan KMK yang berlaku
3. Pihak puskesmas Mabelopura harusnya lebih aktif lagi melakukan
sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya vaksinasi Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun
2019 tentang Puskesmas. 2019;Nomor 65(879):2004–6.
2. Kementerian Kesehatan R. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
2017;110265:110493.
3. Puskesmas Mabelopura. Profil Kesehatan Puskesmas Mabelopura Tahun
2020.2020
4. Kementerian Kesehatan R. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/4638/2021. JurnalrespirologiOrg
[Internet]. 2021;2019(2):1–4. Available from:
http://www.jurnalrespirologi.org/index.php/jri/article/view/101
5. Saragi M, Herlija M. Analisis Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar
Lengkap pada Bayi di Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Penanggalan Tahun 2021. Public Heal J. 2021;8(1):1–6.
6. Asmanto E, Syafrani S, Kamal Y, Hanafi A, Sambudi D. Analisis
Implementasi Manajemen Program Imunisasi Hepatitis B-0 di Wilayah
Kerja Puskesmas Rumbio Jaya Kabupaten Kampar Tahun 2020. J Kesehat
Komunitas. 2021;7(1):24–32.
7. Khomariah IN, Suryoputro A, Arso SP. Analisis Pelaksanaan Program
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Pada Bayi Di Puskesmas Kota Semarang
(Studi Kasus pada Puskesmas Kedungmundu dan Puskesmas Candilama) |
Khomariah | Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). J Kesehat Masy
[Internet]. 2018;6(5):86–94. Available from:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/21981

Anda mungkin juga menyukai