Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

Pelayanan
P2
Imunisasi

No. PDN/ 034 / 2022

No Tgl Pemeriksa / Pengesahan Keterangan Paraf

UPTD PUSKESMAS BUKIT LAMANDO


DINAS KESEHATAN KAB. BUTON SELATAN
Desa Sandang Pangan, Kec. Sampolawa
2022
i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 2

BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN...................................................... 3


A. Definisi....................................................................................... 3
B. Ruang Lingkup Kegiatan........................................................... 3
C. Landasan Hukum....................................................................... 3-4

BAB III TATA LAKSANA............................................................................ 5


A. Pelayanan Imunisasi ................................................................. 5-6
B. Pencatatan dan pelaporan......................................................... 7
C. Monitoring dan Evaluasi............................................................ 8

BAB IV DOKUMENTASI.............................................................................. 9

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awal kehidupaan bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya,
seperti penyakit saluran nafas akut, polio, kerusakan hati, tetanus, campak dan
banyak lagi penyakit berbahaya lainnya. anak yang terkena penyakit tersebut
memiliki resiko kematian yang tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia,
serangan virus dan penyakit tersebut akan menyebabkan derita fisik dan mental
berkepanjangan dan bahkan dapat menimbulkan kecacatan
Perlindungan terhadap penyakit infeksi dihubungkan dengan suatu kekebalan.
Tedapat dua mekanisme untuk mendapatkan kekebalan, yaitu secara aktif dan
pasif. Kekebalan aktif adalah perlindungan dihasilkan oleh sistem kekebalan
seseorang itu sendiri, jenis kekebalan ini biasanya menetap. Kekebalan pasif
adalah perlindungan yang diberikan oleh antibodi yang dihasilkan oleh hewan
atau manusia yang diberikan kepada orang lain; biasanya melalui suntikan.
Kekebalan pasif sering memberikan perlindungan efektif, tetapi perlindungan ini
akan menurun setelah beberapa minggu atau bulan. Cara lain untuk
menghasilkan kekebalan adalah dengan imunisasi, yaitu memberikan vaksin.
Vaksin yang diberikan mengandung antigen terhadap suatu penyakit tertentu
yang akan berinteraksi dengan sistem kekebalan dan menghasilkan respons
imun yang setara dengan yang dihasilkan setelah seseorang menderita penyakit
tersebut, tetapi tidak menyebabkan orang itu sakit dan menderita komplikasi.
Vaksin menghasilkan memori kekebalan yang sama dengan jika orang tersebut
menderita penyakit tersebut.
Pelaksanaan Imunisasi di Indonesia telah dimulai sejak sebelum perang
dunia ke dua dengan tujuan memberantas penyakit cacar. Kemudian kegiatan
imunisasi ini dilaksanakan secara rutin di seluruh Indonesia sejak tahun 1956.
Kegiatan Imunisasi ini telah berhasil membasmi penyakit cacar, dibuktikan
dengan Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh WHO pada tahun 1974.
Kemudian pada tahun 1977, WHO memulai pelaksanaan program imunisasi
sebagai upaya global secara resmi dan disebut suatu Expanded Program on
Immunization (EPI) yang dikenal di Indonesia sebagai Program Pengembangan
Imunisasi (PPI). Melalui Kementerian Kesehatan yaitu Program Pengembangan
Imunisasi (PPI) dilaksanakan pada tahun 1977. Melalui tujuan/ sasaran MDGs
utamanya menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian pada anak
akibat penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu
Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B.

1
Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat cost effective.
Banyak kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Eradikasi imunisasi dasar lengkap yang dilakukan
dengan baik secara global akan memberi keuntungan secara finansial. Biaya
jangka pendek yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan eradikasi tidak akan
seberapa dibanding dengan keuntungan yang akan didapat dalam jangka
panjang. Tidak akan ada lagi anak-anak yang menjadi cacat dan mengalami
kesakitan karena tidak melakukan imunisasi lengkap sehingga biaya yang
diperlukan untuk rehabilitasi penderita dapat ditekan.
Dari factor tersebut dibuatlah Focus Group Discussion (FGD) yang
melibatkan Lurah, Camat, Puskesmas Kertosari, Kapolsek, Danramil, Dinas
Pendidikan dan kepala KUA untuk memecahkan masalah dan mewadahi
gagasan dalam meningkatkan capaian imunisasi dasar lengkap. Hal ini
disebabkan karena pencapaian UCI (Universal Child Immunization) di wilayah
kerja Puskesmas Kertosari belum maksimal. Masih ada beberapa daerah di
wilayah kerja Puskesmas Kertosari yang rendah bahkan sangat rendah.
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar
lengkap, minimnya tingkat Pendidikan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kertosari, faktor ekonomi serta adanya faktor sosial budaya yang ada dalam
masyarakat membuat capaian UCI (Universal Child Immunization) masih rendah.
Dari faktor tersebut dibuatlah Focus Group Discussion (FGD) untuk memecahkan
masalah dan mewadahi gagasan untuk meningkatkan capaian imunisasi dasar
lengkap.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan cakupan capaian UCI (Universal Child Immunization)
pada seluruh bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Bukit Lamando
2. Tujuan Khusus
a. Menigkatkan kunjungan Imunisasi bayi dan balita di posyandu yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi
c. Meningkatkan pengetahuan keluarga terkait pentingnya imunisasi,
tumbuh kembang serta pola asuh anak

2
BAB 2
RUANG LINGKUP KEGIATAN

A. Definisi
Imunisasi adalah suatu cara memasukkan kuman penyakit yang sudah
dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara suntik atau minum dengan maksud
agar terjadi kekebalan terhadap jenis penyakit tertentu di dalam tubuh

B. Ruang Lingkup Kegiatan


1. Pelayanan Imunisasi di luar gedung
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Monitoring dan evaluasi

C. Landasan Hukum
Sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan Imunisasi di Puskesmas
diperlukan peraturan perundang undangan pendukung. Beberapa ketentuan
perundang-undangan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. UU No. 23 Tahun 2022 tentang perlindungan anak
2. UU No. 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
4. UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
5. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2009 tentang kesehatan
6. Peraturan pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan
pemerintah antar pemerintah, pemerintah antar daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota
7. Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1333 tahun 199 tentang Standar
Pelayanan Puskesmas Perawatan
9. Keputusan bersama Menteri Kesehatan RI No. 894/Menkes/SKB/VIII/2001
dan kepala Bidan Kepegawaian Negara No. 35 tahun 2001 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka kreditnya
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 81 tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusunan SDM kesehatan di Tingkat Provinsi, kabupaten /Kota, serta RS.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijkan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

3
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.741/Menkes/SK/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
14. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 pasal 21 (3) Pelayanan imunisasi
dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi Baccile
Calmett Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan Hepatitis-B (DPT-HB),
Polio, dan Campak.

4
BAB 3
TATA LAKSANA

A. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan pelayanan gizi Imunisasi gedung ditekankan kearah promotif dan
preventif serta sasarannya adalah masyarakat diwilayah kerja Puskesmas.

1. Pelayanan Posyandu Oleh Petugas Imunisasi


a. Tujuan : Untuk menurunkan angka kesakitan kecacatan dan kematian
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) di wilayah
kerja Puskekesmas Bukit Lamando Sasaran : kelompok dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas
b. Lokasi : Gedung posyandu
c. Fungsi tenaga Imunisasi Puskesmas dalam pemberian vaksin Imunisasi
agar tercapainnya program Indonesia Yang Sehat. Pelaksanaan
Pelayanan Imunisasi saat posyandu dilakukan dengan :
1) Melakukan identifikasi/medaftarkan semua bayi dan baduta yang akan
di imuisasi di wilayah kerja
2) Membuat jadwal kegiatan
3) Menyiapkan tempat, Buku khor sasaran, alat tulis, serta logistic vaksin
dan vaksin
4) Memberikan edukasih kepada keluarga sasaran mengenai imunisasi
5) Memberikan vaksin imunisasi ke pada sasaran sesuai jadwal yang
terterah pada buku KIA dan di sesuaikan dengan khor bayi atau buku
register bayi.
6) Menyusun laporan hasil kegiatan pelaksanaan Imunisasi saat
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bukit Lamando
d. Target agar bias mendapatkan desa UCI dan target yang 100% sesuai
dengan sasaran

2. Surveilenc Kasus KIPI


a. Tujuan : untuk pemantauan kasus KIPI dalam rangka memantapkan
pelaksanaan program imunisasi
b. Sasaran : Bayi/Balita /Balita dan Baduta pasca imunisasi yang mengalami
KIPI
c. Lokasi : Desa atau rumah sasaran
d. Pelaksanaan Kasus KIPI :

5
1) Mendapatkan pelaporan kasus KIPI dari masyarakat kader dan
perawat desa/ bidan desa
2) Melakukan analisis penyebab dengan cara investigasi langsung ke
lapangan
3) Segera menindak lanjuti kasus dengan cara berkolaborasi dengan
dokter
4) Membuat pencatatan dan pelaporan sesuai dengan klasifikasi kasus
KIPI (Ringan, Sedang, Berat). Untuk di laporkan ke Dinkes
e. Target yang di ingikan adalah semua bayi/ balita yang setelah
mendapatkan Imunisasi yang memiliki reaksi KIPI agar bias ditangani
dengan cepat dan tepat

3. Sweeping Imunisasi Dasar dan Boster


a. Tujuan : Tercapainya target sasaran Imunisasi Dasar Lengkap di wilayah
kerja Puskemsas Bukit lamando Sasaran : kader posyandu
b. Sasaran : Semua Bayi/Balita yang tidak Berkunjung saat pelayanan
Imunisasi di Jadwal Posyandu
c. Lokasi : Posyandu atau rumah sasaran
d. Pelaksanaan Sweeping Imunisasi Dasar dan Boster antara lain:
1) Menentukan sasaran yang akan di kunjungi
2) Membuat jadwal kunjungan
3) Melakukan kunjungan ulang ke posyandu atau rumah sasaran
4) Memberikan Imunisasi kepada sasaran sesuai jadwal Imunisasi yang
ada dalam BUKU KIA
5) Memantau pelaksanaan kegiatan sweeping Imunisasi
6) Mengevaluasi hasil Kegiatan yang dilaksanakan
7) Menyusun laporan hasil kegiatan
e. Target yang di ingikan adalah bayi/balita harus mendapatkan imunisasi
dengan Lengkap

4. Pelaksanaan BIAS
a. Tujuan : Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap
penyakit Campak, Difteri, dan Tetanus termasuk tetanus neonatorum
b. Sasaran : Anak SD kelas 1, 2 dan 3
c. Lokasi : Semua Sekolah SD di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Lamando
d. Tahapan pelaksanaan BIAS antara lain :
1) Pendataan sasaran di setiap sekolah SD untuk kelas 1, 2, dan 3
2) Membuat Jadwal kegiatan dan surat untuk pelaksanaan kegiatan

6
3) Persiapan logistic dan vaksin yang akan di berikan
4) Melaksanakan kegiatan BIAS
5) Monitoring kegiatan
6) Dokumentasi saat melaksanakan kegaiatan
7) Membuat Laporan Kegiatan

5. Sweeping BIAS
a. Tujuan : Memberikan Imunisasi dengan cara berkunjung Ulang di setiap
Sekolah SD di wilayah kerja Puskesamas Bukit Lamando
b. Sasaran : siswa/siswi SD kelas 1, 2, dan 3 yang tidak sempat hadir saat
pelaksanaan jadwal BIAS
c. Lokasih : Semua sekolah SD atau rumah sasaran
d. Cara Pelaksanaan Sweeping BIAS :
1) Pendataan sasaran di setiap sekolah
2) Membuat Jadwal sweeping BIAS dan surat untuk pelaksanaan
kegiatan.
3) Persiapan logistic dan vaksin yang akan di berikan.
4) Melaksanakan kegiatan sweeping BIAS dengan berkunjung ulang di
sekolah sekolah atau rumah siswa/siswi yang belum mendapatkan
imunisasi BIAS saat jadwal BIAS
5) Monitoring Kegiatan
6) Dokumentasi saat kegiatan dilaksanakan
7) Membuat Laporan kegiatan
e. Target dalam kegiatan ini adalah semua siswa siswi di SD kelas 1, 2, dan
3 yang Tidak sempat hadir saat jadwal pelaksanaan BIAS

B. Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan di Puskesmas, data dan informasi
dari hasil pencatatan diolah dan dianalisa serta dilaporkan ke Dinas kesehatan
kabupaten. Pencatatan dan pelaporan untuk mendokumentasikan pelayanan
Imunisasi diluar gedung menggunakan instrument antara lain:
1. Rekapitulasi hasil sistem informasi Puskesmas (Simpus)
2. Rekapitulasi hasil sistem informasi posyandu (SIP)
3. F3/Imunisasi (rekapitulasi data Imunisasi di puskesmas)
4. F2/Imunisasi (rekapitulasi data Imunisasi setaip Desa)
5. F1/Imunisasi (rekapitulasi data Imunisasi dari posyandu)
6. Pelaporan Hasil Imunisasi

7
7. Pelaporan Jumlah Kasus KIPI
8. Pelaporan Rekapitulasi Hasil BIAS

C. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilaksanakan di Puskesmas, data dan informasi hasil
diolah dan dianalisa serta dilaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/Kota.
Kegiatan yang dimonitor adalah kegiatan pelayanan Imunisasi baik didalam
gedung maupun diluar gedung. Cara melakukan monitoring dan evaluasi perlu
memperhatikan jenis dan waktu kegiatan yang dilaksanakan.

8
BAB IV
DOKUMENTASI

A. Laporan Profil Pelayanan P2 Imunisasi


B. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan
C. Form-Form yang di gunakan:
1. Form Pelayanan Imunisasi saat jadwal Posyandu
2. Form jadwal Imunisasi yang terterah dalam buku KIA
3. Informed Consent Pasien CFC
4. Buku catatan atau kohor bayi/balita setiap desa
5. Laporan evaluasi hasil Imunisasi
6. Grafik Cakupan Imunisasi
7. Laporan bulanan Imunisasi

Rongi, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Bukit Lamando

MASTON, S.Kep.,Ns.
NIP. 19890115 201904 1 001

Anda mungkin juga menyukai