KEGIATAN
IMUNISASI 2023
UPTD PUSKESMAS
Email :
Puskesmaslombakasih001@gma
il.com
KERANGKA ACUAN
A. PENDAHULUAN
Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling mendekati
kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya kesehatan untuk bayi
yaitu imunisasi.
Program imunisasi di Indonesia dimulai dengan memberikan Lima Imunisasi Dasar Lengkap
pada bayi (0 – 11 bln) dilanjutkan booster imunisasi pada usia 18 bln – 3 tahun dengan tujuan
memberikan perlindungan terhadap 8 macam penyakit: TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio,
Hepatitis B dan Meningitis, melalui antigen BCG, DPT, HIB, Polio, Campak, Hepatitis B. Kemudian
untuk melengkapi status imunisasi TT dan Booster terhadap penyakit Difteri, pemerintah juga
memberikan imunisasi DT dan Td saat BIAS. Imunisasi juga diberikan pada WUS dan BUMIL melalui
antigen TT.
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pemerintah bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok umur serta
tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksanaan program imunisasi dilakukan oleh unit
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. Institusi swasta dapat memberikan pelayanan imunisasi
sepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,
B. LATAR BELAKANG
Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang imunisasi,rendahnya cakupan
dan kunjungan masyarakat ke posyandu khususnys bagi masyarakat yang memiliki bayi dan batita
yang wajib mendapatkan imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan,kurangnya kerjasama dan partisipasi
dengan masyarakat secara umum dan lintas terkait secara khusus dalam kegiatan imunisasi (posyandu)
serta beranggapan bahwa posyandu yang termasuk dalam UKBM bukan milik dan kepentingan
mererka melainkan milik instansi.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat di cegah
dengan iunisasi PD3I.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya target Universal Child Immunization yaitu cakupan imunisasi lengkap
minimal 95% secara merata pada bayi di 100% desa / kelurahan pada tahun 2023.
b. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per
1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2016.
c. ERAPO (Eradikasi polio) diharapkan untuk tidak ada lagi virus polio di Indonesi pada
tahun 2014.
d. Tercapainya reduksi campak (RECAM) dimana angka kesakitan campak turun sampai
95% disbanding sebelum ada program imunisasi.
e. Mutu pelayanan sesuai standar WHO.
f. Pemeratan pelayanan sampai kedesa-desa.
g. Tercapainya komitmen global.
F. JADWAL KEGIATAN
1. Pelayanan dalam Gedung :
- Puskesmas Lombakasih : Setiap hari
2. Posyandu : sesuai jadwal terlampir.
3. BIAS Campak Kls 1 dan Td kls 5 : Oktober 2023
4. Sweeping imunisasi rutin : Februari-Juni 2023
G. EVALUASI KEGIATAN
1. Monitoring dan evaluasi hasil cakupan imunisasi lengkap dilakukan setiap
triwulan dalam staf meeting dan lokakarya mini lintas sektoral.
2. Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan imunisasi setelah selesai
pelaksanaan dibahas dalam staf meeting dan lokakarya mini lintas sektoral.
3. Evaluasi hasil cakupan imunisasi lengkap dan hasil kegiatan imunisasi
dilakukan didinas kesehatan setiap 6 bulan.
I. PENUTUP
Kegiatan ini dibebankan oleh biaya operasional keuangan UPTD Puskesmas Lombakasih.
KERANGKA ACUAN KERJA KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI ( KIPI )
UPTD PUSKESMAS LOMBAKASIH
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi era globalisasi, imunisasi merupakan upaya pencegahan primer
guna mencapai masa depan anak yang lebih sehat,Namun peningkatan pemberian imunisasi harus
diikuti dengan peningkatan efektifitas dan keamanan vaksin yang diberikan.Dipihak lain
peningkatan penggunaan vaksin akan meningkatkan pula kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
yang tidak diinginkan.(PEDOMAN TATALAKSANA MEDIK KIPI)
B. LATAR BELAKANG
Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi maka penggunaan vaksin juga
meningkat dan sebagai akibatnya kejadian yang berhubungan dengan imunisasi juga
meningkat.Dalam menghadapi hal ini penting diketahui apabila kejadian tersebut berhubungan
dengan vaksin yang diberikan ataukah terjadi secara kebetulan.
Reaksi simpang yang dikenal dengan kejadian ikutan pasca imunisasi ( KIPI ) adalah
kejadian medic yang berhubungan dengan imunisasi dapat berupa reaksi vaksin,reaksi
suntikan,kesalahan prosedur ataupun koinsiden sampai ditentukan adanya hubugan kausal.Untuk
mengetahui hubungan antara imunisasi dengan KIPI diperlukan pencatatan dan pelaporan semua
reaksi simpang yang timbul setelah pemberian imunisasi.Surveilens KIPI tersebut sangat
membantu program imunisasi,khususnya untuk memperkuat keyakinan masyarakat akan
pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakityang paling efektif.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan kegiatan ini adalah untuk pemantauan KIPI
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memberikan tanggapan segera jika ada pelaporan KIPI sehingga program
imunisasi harus mempunyai perencanaan rinci dan terarah.
b. Agar ada pemantauan terhadap KIPI karena kesalahan prosedur.
c. Agar seluruh petugas baik yang berada dilapangan dapat memahami KIPI yang jelas
dan instruksi yang rinci perihal jalur pelaporan.
D. KEGIATAN
Imunisasi
F. SASARAN
Sasaran dari program ini adalah seluruh saran dari kegiatan imunisasi rutin dan
imunisasi BIAS
J. PENUTUP
Kegiatan ini dibebankan oleh biaya operasional keuangan UPTD Puskesmas
Lombakasih.