Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN
IMUNISASI 2023
UPTD PUSKESMAS

Disusun oleh : ROHANI,AMK (Penanggung Jawab PPN)

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.12 Tahun 2017


Jl. Poros Tinanggea - Kendari Kode Pos
93771

Email :
Puskesmaslombakasih001@gma
il.com
KERANGKA ACUAN

KEGIATAN IMUNISASI UPTD PUSKESMAS LOMBAKASIH


TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling mendekati
kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya kesehatan untuk bayi
yaitu imunisasi.
Program imunisasi di Indonesia dimulai dengan memberikan Lima Imunisasi Dasar Lengkap
pada bayi (0 – 11 bln) dilanjutkan booster imunisasi pada usia 18 bln – 3 tahun dengan tujuan
memberikan perlindungan terhadap 8 macam penyakit: TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio,
Hepatitis B dan Meningitis, melalui antigen BCG, DPT, HIB, Polio, Campak, Hepatitis B. Kemudian
untuk melengkapi status imunisasi TT dan Booster terhadap penyakit Difteri, pemerintah juga
memberikan imunisasi DT dan Td saat BIAS. Imunisasi juga diberikan pada WUS dan BUMIL melalui
antigen TT.
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pemerintah bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok umur serta
tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksanaan program imunisasi dilakukan oleh unit
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. Institusi swasta dapat memberikan pelayanan imunisasi
sepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,

B. LATAR BELAKANG
Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang imunisasi,rendahnya cakupan
dan kunjungan masyarakat ke posyandu khususnys bagi masyarakat yang memiliki bayi dan batita
yang wajib mendapatkan imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan,kurangnya kerjasama dan partisipasi
dengan masyarakat secara umum dan lintas terkait secara khusus dalam kegiatan imunisasi (posyandu)
serta beranggapan bahwa posyandu yang termasuk dalam UKBM bukan milik dan kepentingan
mererka melainkan milik instansi.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat di cegah
dengan iunisasi PD3I.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya target Universal Child Immunization yaitu cakupan imunisasi lengkap
minimal 95% secara merata pada bayi di 100% desa / kelurahan pada tahun 2023.
b. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per
1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2016.
c. ERAPO (Eradikasi polio) diharapkan untuk tidak ada lagi virus polio di Indonesi pada
tahun 2014.
d. Tercapainya reduksi campak (RECAM) dimana angka kesakitan campak turun sampai
95% disbanding sebelum ada program imunisasi.
e. Mutu pelayanan sesuai standar WHO.
f. Pemeratan pelayanan sampai kedesa-desa.
g. Tercapainya komitmen global.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penyelenggaran Imunisasi dilaksanakan oleh Puskesmas Lombakasih Fungsi dan Peran
Puskesmas :
Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkoordinir pelaksanaan Imunisasi di
Wilayah kerja Puskesmas Lombakasih. Bidan/tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam
pelaksanaan Imunisasi (identifikasi sasaran yang akan di imunisasi, mengkoordinasi dengan
stakeholder, fasilitasi pertemuan)
1. Koordinator dan Pelaksana
Koordinator imunisasi adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapat pelatihan
imunisasi.
Pelaksana imunisasi adalah dokter, bidan dan perawat yang berkompeten untuk melaksanakan
pemberian imunisasi.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan Imunisasi adalah:
a. Ruang imunisasi dengan ventilasi, pencahayaan yang cukup, dan sarana untuk cuci
tangan.
b. Meja tulis, kursi, alat tulis menulis, computer, lemari berkunci untuk menyimpan berkas
pencatatan dan pelaporan imunisasi
c. Buku KIA
d. Coldchain, vaksin carrier, cool pack, thermometer suhu.
e. Vaksin, spuit, kapas air hangat, KIPI KIT, safety bok, tempat sampah, plastic tempat
sampah.
f. Buku pegangan fasilitator (kohort bayi, buku TT WUS, Register BIAS, buku
kecamatan, buku grafik suhu)
Idealnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti tersebut diatas, namun apabila tidak
ada ruangan khusus, dimanapun tempatnya bisa dilaksanakan.
3. Tahapan Pelaksanaan Imunisasi
a. Koordinator membuat microplaning kegiatan imunisasi.
b. Sosialisasi imunisasi .
Persiapan pelaksanaan
Imunisasi
Hal – hal yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan imunisasi:
a. Melakukan identifikasi / mendata sasaran yang akan dilakukan
imunisasi ada diwilayah kerja.
b. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan imunisasi, misalnya tempat di
Puskesmas,Posyandu Sekolah atau dirumah salah satu warga masyarakat
4. Pelaksanaan Imunisasi
Pelaksanaan imunisasi dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara
pihak peskesmas dengan sasaran imunisasi.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


1. Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
2. Sasaran Imunisasi terdiri dari
a. Bayi umur 0 – 11 bln
b. Batita Umur 18 bln – 36 bln
c. Balita
d. Siswa SD Kelas (1,2,3 dan 5)
e. WUS dan Ibu Hamil ( Umur kehamilan 16 – 32 mgg)

F. JADWAL KEGIATAN
1. Pelayanan dalam Gedung :
- Puskesmas Lombakasih : Setiap hari
2. Posyandu : sesuai jadwal terlampir.
3. BIAS Campak Kls 1 dan Td kls 5 : Oktober 2023
4. Sweeping imunisasi rutin : Februari-Juni 2023

G. EVALUASI KEGIATAN
1. Monitoring dan evaluasi hasil cakupan imunisasi lengkap dilakukan setiap
triwulan dalam staf meeting dan lokakarya mini lintas sektoral.
2. Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan imunisasi setelah selesai
pelaksanaan dibahas dalam staf meeting dan lokakarya mini lintas sektoral.
3. Evaluasi hasil cakupan imunisasi lengkap dan hasil kegiatan imunisasi
dilakukan didinas kesehatan setiap 6 bulan.

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dikirim ke dinas kesehatan maksimal tgl 5 setiap bulannya.

I. PENUTUP
Kegiatan ini dibebankan oleh biaya operasional keuangan UPTD Puskesmas Lombakasih.
KERANGKA ACUAN KERJA KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI ( KIPI )
UPTD PUSKESMAS LOMBAKASIH
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Dalam menghadapi era globalisasi, imunisasi merupakan upaya pencegahan primer
guna mencapai masa depan anak yang lebih sehat,Namun peningkatan pemberian imunisasi harus
diikuti dengan peningkatan efektifitas dan keamanan vaksin yang diberikan.Dipihak lain
peningkatan penggunaan vaksin akan meningkatkan pula kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
yang tidak diinginkan.(PEDOMAN TATALAKSANA MEDIK KIPI)

B. LATAR BELAKANG
Seiring dengan cakupan imunisasi yang tinggi maka penggunaan vaksin juga
meningkat dan sebagai akibatnya kejadian yang berhubungan dengan imunisasi juga
meningkat.Dalam menghadapi hal ini penting diketahui apabila kejadian tersebut berhubungan
dengan vaksin yang diberikan ataukah terjadi secara kebetulan.
Reaksi simpang yang dikenal dengan kejadian ikutan pasca imunisasi ( KIPI ) adalah
kejadian medic yang berhubungan dengan imunisasi dapat berupa reaksi vaksin,reaksi
suntikan,kesalahan prosedur ataupun koinsiden sampai ditentukan adanya hubugan kausal.Untuk
mengetahui hubungan antara imunisasi dengan KIPI diperlukan pencatatan dan pelaporan semua
reaksi simpang yang timbul setelah pemberian imunisasi.Surveilens KIPI tersebut sangat
membantu program imunisasi,khususnya untuk memperkuat keyakinan masyarakat akan
pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakityang paling efektif.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan kegiatan ini adalah untuk pemantauan KIPI
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memberikan tanggapan segera jika ada pelaporan KIPI sehingga program
imunisasi harus mempunyai perencanaan rinci dan terarah.
b. Agar ada pemantauan terhadap KIPI karena kesalahan prosedur.
c. Agar seluruh petugas baik yang berada dilapangan dapat memahami KIPI yang jelas
dan instruksi yang rinci perihal jalur pelaporan.
D. KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Melacak KIPI  Lacak/Bayi/Balita,siswa/siswi setelah di

Imunisasi

 Tanyakan riwayat imunisasi


 Melapor ke kepala UPTD Puskesmas dan
Dinas Kesehatan

2 Analisis KIPI Klasifikasi penyebab terdiri dari :


 Keslahan prosedur/tehnik
pelaksanaan
 Reaksi suntikan
 Induksi Vaksin
 Koinsiden
 Penyebab tidak diketahui

3 Tindak Lanjut kasus  Pengobatan


 Komunikasi
 Perbaikan mutu pelayanan

4 Evaluasi  Evaluasi Rutin


 Evaluasi Tahunan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Mendapat pelaporan KIPI dari masyarakat
2. Melakukan analisis penyebab dengan cara investigasi langsung ke lapangan
3. Membuat pencatatan dan pelaporan
4. Dan segera menindaklanjuti kasus

F. SASARAN
Sasaran dari program ini adalah seluruh saran dari kegiatan imunisasi rutin dan
imunisasi BIAS

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan KIPI Imunisasi Rutin dilaksanakan pertriwulan, sedangkan KIPI BIAS
( BUlan Imunisasi anak sekolah ) dilaksanakn paasca 14 hari setelah dilaksnakannya BIAS
( Jadwal terlampir )
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan untuk menilai efektifitas pemantauan KIPI, dengan criteria adalah :
1. Ketepatan waktu laporan
2. Kelengkapan laporan
3. Keakuratan laporan Kecepatan investigasi
4. Keadekuatan tindakan perbaikan yang dilakukan
5. KIPI tidak mengganggu program imnunisasi

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan penemuan KIPI baik yang
dilaporkan orang tua,masyarakat maupun petugas kesehatan.Laporan KIPI dicatat oleh
petugas kesehatan dalam foemulir laporan KIPI,kemudian direkapitulasi setiap
pertriwulan dan pasca imunisasi BIAS.

J. PENUTUP
Kegiatan ini dibebankan oleh biaya operasional keuangan UPTD Puskesmas
Lombakasih.

Anda mungkin juga menyukai