Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI B/D


KURANG TERPAPAR INFORMASI PADA ANAK

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Konsep Keperawatan Anak

Disusun Oleh:
1. (20007) Ayu Lestari
2. (20015) Nurul Fitria
3. (20018) Retno Banowati

DOSEN:
Ns. Juairiah, S,Kep, M,Kep

AKADEMI KEPERAWATAN SUMBER WARAS


Tingkat 2/Semester 4
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin Nya
Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Anak
dengan defisit pengetahuan tentang imunisasi b/d kekurangan informasi pada anak”
ini merupakan salah satu pokok bahasan dalam mata kuliah
Keperawatan Anak I. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan dan bisa mengaplikasikannya.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan maupun
kesalahan. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan
saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telahmembantu dalam menyusun makalah ini, terutama pada Dosen Pembimbing.

Jakarta, 17 Februari 2022


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
1.2 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.4 Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................................................7
2.1 Pengertian Imunisasi.....................................................................................................7
2.2 Tujuan Imunisasi...........................................................................................................7
2.3 Manfaat Imunisasi.........................................................................................................7
2.4 Jenis Jenis Imunisasi....................................................................................................8
2.5 Dosis Dan Cara Pemberian Imunisasi........................................................................8
2.6 Imunisasi Tambahan..................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................12
Penutup...........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan
memberi vaksin. Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit
khususnya penyakit infeksi. Dengan demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan
menurun, kecacatan serta kematian yang di timbulkannya akan berkurang.
Strateginya imunisasi sebagai alat pencegahan, menjadikan imunisasi sebagai
program utama suatu negara. Bahkan merupakan salah satu alat pencegahan penyakit
yang utama di dunia. Di Indonesia, imunisasi merupakan andalan program Kesehatan.
Imunisasi bayi dan anak dipandang sebagai perlambang kedokteran pencegahan
dan pelayanan Kesehatan. Angka cakupan imunisasi sering di pakai sebagai indikator
pencapaian pelayanan Kesehatan.

Pada tahun 1974, who merencanakan expanded programe on immunization (EPI)


atau program imusasi (ppi) dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang dapat di
cegah dengan imunisasi
(pd3i) yaitu dengan cara peningkatan cakupan imuisasi pada anak-anak di seluruh
belahan dunia. Hasil dari program EPI ini cukup memuaskan, dimana terjadi
peningkatan angka cakupan imunisasi dunia dari 5% menjadi 80%. Di indosnesia. PPI
mulai di selengarakan tahun 1977 dan berfokus pada campak, tetanus dan
polio.sementara imnisasi hepatitis B dimasukan terakhir karena hepatitis B baru
tersedia pada tahun 1980an.

Salah satu indikator keberhasilan program imunisai adalah tercapainya universal


child immunization (UCI). Pencapaian uci merupakan gambaran cakupan imunisasi
pada bayi (0-11 bulan) secara nasional hingga tingkat pedesaan. Who dan unicef
menetapkan indikator cakupan imunisasi adalah 90% di tingkat nasional dan 80% di
semua kabupaten. Pada 1990, Indonesia telah mencapai target uci di mana paling
sedikit 80% bayi di setiap desa telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebelum
berumur satu tahun.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan imunisasi?
2. Apa saja tujuan dari imunisasi?
3. Apa saja manfaat imunisasi?
4. Apa jenis jenis imunisasi?
5. Bagaimana dosis dan cara pemberian imunisasi?
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian imunisasi
2. Untuk mengetahui tujuan di berikannya imunisasi
3. Untuk mengetahui manfaat imunisasi
4. Untuk mengetahui jenis jenis imunisasi
5. Untik mengetahui dosis dan cara pemberian imunisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terinfeksi penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit sakit ringan. System imunitas dapat mencegah antigen
menginfeksi tubuh. System imunitas ini bersifat alami dan artificial. Imunitas alami bersifat
spesifik dan non spesifik. Saat antigen menginfeksi tubuh, imunitas non spesifik
menyempurnakan perlawanan dari imunitas. Imunitas spesifik terdiri dari imunitas humoral
dan imunitas seluler. System pertahanan humoral menghasilkan imunoglobing (IgM, IgA,
iGd, IgG, iGe), sedangkan system pertahanan seluler terdiri dari sel limfosit B dan sel
limfosit T. pada tahap selanjutnya, imunitas spesifik setekah 2-3 tahun, sedangkan imunitas
humoral harus menunggu sampai 6-9 tahun.
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar
merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. System
imun tubuh mempunyai memori, Ketika vaksin masuk kedalam tubuh, maka akan di bentuk
antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sebagai satu
pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antigen yang sama dengan
vaksin maka antibodi akan tercipta lebih cepaat dan banyak walaupun antigen bersifat lebih
kuat dari vaksin yang pernah di hadapi sebelumnya. Oleh karena itu imunisasi efektif
mencegah penyakit infeksius.
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan
vaksin kedalam tubuh agar membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu,
sedangkan yang di masukkan ke dalam tubuh melalui suntikan dan melalui mulut.

2.2 Tujuan Imunisasi


Tujuan imunisasi adalah untuk mecegah terjadinya penyakit tertentu pada sesorang dan
menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat. Tujuan pemberian imunisasi
adalah di harapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka
morbiditas dan moralitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat di
cegah dengan imunisasi.

2.3 Manfaat Imunisasi


Berdasarkan proses atau mekanisme pertahanan tubuh, imusasi di bagi menjadi 2 : imunisasi
aktif dan imunisasi pasif.
a. Imunisasi aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang di harapkan akan terjadi sesuatu
proses infeksi buatan, sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang
akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta di hasilkannya cell memori.
Dalam imunisasi aktif terdapat 4 macam kandungan dalam setiap vaksinnya, yang di
jelaskan sebagai berikut:
1. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau
mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan ( berupa polisakarida,
toksid, virus yang di lemahkan, atau bakteri yang di matikan).
2. Pelarut berupa air steril atau berupa cairan kultur jaringan.
3. Presertatif,stabilser, dan antibiotik yang berguna untuk mencegah tumbuhnya
mikroba sekaligus untuk stabilisasi antigen.
4. Adjuvans yang terdiri atas garam aluminium yang berfungsi untuk
meningkatkan imunogenitas antigen.
b. Imunisasi pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin), yaitu suatu zat yang di hasilkan
melalui sesuatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang
yang di gunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh
yang terinfeksi.

2.4 Jenis Jenis Imunisasi


Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yang di wajibkan oleh pemerintah (imunisasi dasar)
dan ada juga yang di anjurkan.imunisasi wajib di Indonesia sebagaimana telah di wajibkan
oleh who di tambah dengan hepatitis B. sedangkan imunisasi yang hanya di anjurkan oleh
pemerintah dapat di gunakan untuk mencegah suatu kejadian yang di luar biasa atau penyakit
endemic atau untuk kepentingan tertentu (berpergian) misalnya Jemaah haji yang di
suntikkan imunisasi meningitis. Macam macam imunisasi:
a. Imunisasi bcg
b. Imunisasi dpt ( difteri, pertusis, tetanus)
c. Imunisasi polio
d. Imunisasi campak
e. Imunisasi hepatitis
2.5 Dosis Dan Cara Pemberian Imunisasi
Vaksin Jadwal Dosis Cara Efek samping
pemberian pemberian
BCG 0-2 bulan Dosis 0,05 cc Intra cutan - Demam
( ampul - Terbentuknya
dilarutkan benjolan
4cc sodium - Bengkak
chloride - Kemerahan
physiological - Jaringan parut pada
solution) lokasi suntikan
DPT 0-11 bulan 0,5 cc Intra muskular - Demam
(3 kali - Rasa nyeri
suntikan - Bengkak atau merah
dengan pada daerah tubuh
frekuensi 4 yang di suntik
minggu, - Anak menjadi rewel
diulang - Muntah, lemas atau
Kembali pada tidak nafsu makan
umur 5-10
tahun)
Hepatitis 0-11 bulan 0,5 cc Intra muscular - Demam
( frekuensi 3 - Gatal gatal
kali,) - Mual
- Muncul ruam di kulit
bengkak di area bekas
suntikan
- Sensasi terbakar pada
kulit
Polio 2-11 bulan 2 tetes Oral - Diare berat
( frekuensi 3 - Anak sakit parah
kali, dengan - Difiensi kekebalan
interval 4
minggu, di
ulang umur
1,5 -10 tahun)
Campak 9-11 bulan 0,5 cc Subcutan - Gangguan
penglihatan atau
pendengaran
- Rasa kantuk
berlebihan
- Mudah memar atau
berdarah
A. Pengkajian
a. Identitas Anak dan/atau Orang Tua
b. Keluhan Utama (KU)
Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi sehat
jasmani jasmani dan rohani karena akan dipenetrasikan dipenetrasikan antigen antigen
dalam imunisasi imunisasi
yang akan memicu fungsi imunnya, namun seiring dengan kondisi anak
yang rentan terhadap kontak infeksi dari lingkungan, tidak menutup
kemungkinan jika saat memasuki jadwal imunisasi ia berada dalam kondisi
sakit . Maka dari itu, perlu ditanyakan apakah anak memiliki keluhan
kesehatan baik secara langsung pada anak ataupun orang tua/pengasuhnya
beberapa beberapa saat sebelum sebelum diimunisasi. diimunisasi. Keluhan Keluhan
ini dapat dijadikan dijadikan indikator indikator
apakah imunisasi harus dilanjutkan, ditunda sementara waktu, atau tidak
diberikan sama sekali.
c. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan
utama. Jika saat ini kesehatan anak baik, riwayat penyakit sekarang
mungkin tidak terlalu menjadi acuan, akan tetapi jika anak dalam kondisi
tidak sehat, hal ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui
status kesehatan anak saat ini, selain untuk kepentingan imunisasi, hal ini
juga dapat juga dapat dijadikan panduan dijadikan panduan apakah anak harus anak
harus mendapat perawatan mendapat perawatan lebih
lanjut mengenai penyakitnya.
d. Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, mengenai keadaan
perkembangan perkembangan anak saat ini, apakah anak berada dalam keadaan
keadaan normal, normal,
meragukan, atau memerlukan rujukan. Apabila anak memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut, maka dapat dilakukan DDST.

1. Diagnose keperawatan
a. Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi ( D. 0111)
b. Hipertermia b/d respon trauma ( D. 0130)

2. Intervensi keperawatan
a. Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi ( D. 0111)
Setelah dilakukan perawatan , tingkat pengetahuan Meningkat dengan
kriteria hasil ( L. 12111) :
- Verbalisasi minat dalam belajar 5 (meningkat)
- Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik 5
( meningkat)
- Pertanyaan tentang masalah yang di hadapi 5 ( menurun)
- Persepsi yang keliru terhadap masalah 5 ( menurun)
3. Intervensi yang di lakukan: edukasi Kesehatan (I. 12383)
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

b. Hipertemia b/d respon trauma ( D. 0130)


Setelah dilakukan perawatan , termoregulasi Meningkat dengan kriteria hasil
( L. 14134) :
- Suhu tubuh 5 (membaik)
- Suhu kulit 5 (membaik)
- Menggil 5 ( menurumn)
- Kulit merah 5 ( menurun )
4. Intervensi yang di lakukan:manajemen hipertermia (I.15506)
- Monitor suhu tubuh
- Longgarkan atau lepas pakaian
- Anjurkan tirah baring

4. Implementasi keperawatan
a. Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi (D.0111)
- Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- menjadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
- menajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
b. hipertermia b/d respon trauma (D. 0130)
- Memonitor suhu tubuh
- Melonggarkan atau lepas pakaian
- menganjurkan tirah baring

5. Evaluasi keperawatan
6. Setelah dilakukan perawatan diharapkan evaluasi yang dihasilkan adalah defisit
pengetahuan dan hipertemia teratasi.

2.6 Imunisasi Tambahan


1. Human papilloma virus
- penelitan vaksin HPV bivalen di kuadrivalen menunjukan imunogenisitas yang tinggi
- vaksin HPV yang telah beredar di Indonesia di buat dengan teknologi rekobinan.
2. Menigokukus
Vaksin tetravalent mengandung lyophilized purified polysaccharides dari N. meningitis,
masing masing antigen 50 mcg di dalam 0.5 ml dengan fenol 25% sebagai reservasi.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Imuniasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. Vaksin
adalah suatu obat yang di berikan untuk membantu mencegah suatu penyakit. Vaksin
membantu tubuh untuk menghasilkan anti bodi yang berfungsi melindungi tubuh terhadap
penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu
membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa anak kanak. Vaksin secara umum
cukup aman. Keuntungan perlindungan yang di berikan vaksin jauh lebih besar dari efek
sampingnya yang timbul. Dengan adany vaksin maka banyak penyakit masa anak kanak yang
serius, yang sekarang ini sedah jarang di temukan.

3.2 Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf.
Untuk itu mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU 3S (SDKI,SIKI DAN SLKI)
Downloads/dlscrib.com-pdf-klp-8-konsep-dan-aplikasi-askep-anak-sehat-imunisasi-
dl_96c42ca9b8f3ead06d2ea179abe34180.pdf
Downloads/dlscrib.com-pdf-makalah-kelompok-4-konsep-imunisasi-
dl_709fc102b1655a057a10f026356c45d9.pdf

Anda mungkin juga menyukai