Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP IMUNISASI PADA ANAK

Dosen Pengampu : Septian Mugi Rahayu., Ns., M.Kep

Oleh :

Ariel : 2022 - 01 - 14201 - 051


Elvipansi : 2022 - 01 - 14201 - 062
Pebri Valentina : 2022 - 01 - 14201 - 081
Pita Ica Wulandari : 2022 - 01 - 14201 - 083
Putri Alimah : 2022 - 01 - 14201 - 085
Putri Sandra Yohana : 2022 - 01 - 14201 - 086
Rere Ayu Keke Pujiani : 2022 - 01 - 14201 - 087
Salsa Bela : 2022 - 01 - 14201 - 088
Sarah Gita Terisya : 2022 - 01 - 14201 - 090

YAYASAN EKA HARAP

STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA

TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Konsep Imunisasi Pada Anak” disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Anak I

Penulis berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun, terlepas dari
itu penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik.

Palangka Raya, 13 Maret 2024.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Definisi Imunisasi............................................................................................................3

2.2 Jenis-jenis Imunisasi.......................................................................................................3

2.3 Manfaat Imunisasi..........................................................................................................4

2.4 Imunisasi dasar Wajib....................................................................................................5

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8

3.2 Kritik dan Saran.............................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Imunisasi adalah proses dimana seseorang dibuat kebal atau resisten terhadap penyakit
menular, biasanya oleh tindakan pemberian vaksin. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh
sendiri untuk melindungi orang terhadap infeksi berikutnya atau penyakit (WHO, 2020) Di
Kanada, imunisasi telah menyelamatkan banyak nyawa daripada intervensi kesehatan lainnya.
Tanpa adanya imunisasi, kita dapat melihat wabah serius dari banyak penyakit yang terlindungi
oleh imunisasi. Tidak hanya melindungi orang yang mendapat imunisasi, tetapi imunisasi juga
berperan penting terhadap pencegahan penyebaran penyakit di masyarakat. (Immunze Canada
2019).

Anak-anak yang menerima vaksin terbukti terlindungi dari penyakit menular yang dapat
menyebabkan penyakit serius atau kecacatan dan berakibat fatal. Namun saat ini di Indonesia
masih ada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap bahkan tidak pernah
mendapatkan imunisasi sedari lahir. Hal itu menyebabkan mereka mudah tertular penyakit
berbahaya karena tidak adanya kekebalan terhadap penyakit tersebut.

Dalam program imunisasi di Indonesia, pemberian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada
bayi, merupakan suatu keharusan. Imunisasi dasar merupakan salah satu upaya untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi. Imunisasi Dasar Lengkap tercapai jika
bayi telah mendapat imunisasi Hepatitis B, BCG, DTP, Polio, dan campak sebelum berusia satu
tahun. Imunisasi BCG hanya dianjurkan bagi negara endemis.

UNICEF mendukung berbagai upaya pemerintah untuk memulihkan akses anak kepada
layanan kesehatan penting dan untuk mengatasi penurunan angka imunisasi rutin. Di antara yang
terpenting adalah kampanye vaksinasi kejar dengan hasil vaksin campak dan rubela diberikan
kepada 26,5 juta anak, vaksin polio kepada 1,3 juta, dan vaksin Penta kepada dua juta anak. Per
2022, Indonesia telah mencapai 94,6 persen cakupan imunisasi dasar.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini adalah :

1. Apa itu Imunisasi?


2. Apa saja jenis-jenis Imunisasi
3. Apa manfaat dari Imunisasi?
4. Apa saja yang termasuk dalam Imunisasi dasar yang wajib?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan dalam
makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui definisi Imunisasi


2. Untuk mengetahui jenis-jenis Imunisasi
3. Untuk mengetahui manfaat dari Imunisasi
4. Untuk mengetahui apa saja Imunisasi dasar yang wajib

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Imunisasi


Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi,berarti diberikan
kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atauresisten terhadap suatu penyakit
tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yanglain. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalanseseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
apabila suatu saatterpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakitringan (Kementerian Kesehatan RI)

Imunisasi merupakan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh


sehingga dapat memberikan perlindungan tubuh dari infeksi atau penyakit. Imunisasi secara
tidak langsung meningkatkan angka harapan hidup dan memiliki manfaat bagi pembangunan
bangsa. Imunisasi juga memiliki pengaruh dengan kesejahteraan masa depan bangsa. Anak-anak
yang sehat merupakan investasi bangsa di masa depan. Kesehatan anak yang baik dari kehidupan
prenatal sampai dengan remaja adalah sumber daya untuk pembangunan sosial dan ekonomi.
Gangguan perkembangan dan kesehatan anak yang buruk mengarah kepada tuntutan tambahan
orang tua yang nantinya berdampak terhadap potensi penghasilan keluarga dan memiliki
konsekuensi merugikan untuk saudara sekandung anak tersebut.

Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada anak sejak masih bayi.
Karena di usia yang masih bayi mereka sangat rentan terhadap penyakit karena di dalam
tubuhnya belum terbentuk terhadap sistem kekebalan tubuh yang kuat.

2.2 Jenis-jenis Imunisasi


Imunisasi adalah proses menginduksi kekebalan terhadap penyakit tertentu. Kekebalan
dapat diinduksi baik secara pasif melalui pemberian sediaan yang mengandung antibodi atau
secara aktif oleh pemberian vaksin untuk merangsang sistem kekebalan tubuh menghasilkan
respon imun humoral/seluler yang berkepanjangan.

3
1. Imunisasi pasif

Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan pasif disebut imunisasi pasif
dengan memberikan antibodi atau faktor kekebalan pada seseorang yang membutuhkan.
Contohnya adalah pemberian imunoglobulin spesifik untuk penyakit tertentu, misalnya
imunoglobulin tetanus untuk penderita penyakit tetanus. Kekebalan pasif juga dapat diinduksi
secara alami melalui transfer transplasental dari antibodi ibu selama kehamilan. Antibodi
transplasental yang diturunkan secara maternal dapat memberikan perlindungan selama 1 bulan
pertama kehidupan bayi dan lebih lama selama menyusu.

2. Imunisasi aktif

Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan aktif disebut imunisasi aktif
dengan memberikan zat bioaktif yang disebut vaksin, dan tindakan itu disebut vaksinasi.
Kekebalan yang diperoleh dengan vaksinasi berlangsung lebih lama dari kekebalan pasif karena
adanya memori imunologis, walaupun tidak sebaik kekebalan aktif yang terjadi karena infeksi
alamiah. Untuk memperoleh kekebalan aktif dan memori imunologis yang efektif maka
vaksinasi harus mengikuti cara pemakaian dan jadwal yang telah ditentukan oleh produsen
vaksin melalui bukti uji klinis yang telah dilakukan.

2.3 Manfaat Imunisasi


Manfaat imunisasi bagi bayi dan anak jauh lebih besar dibandingkan risiko efek
sampingnya. Melindungi tubuh bayi/anak dari serangan dan ancaman bakteri/virus penyakit
tertentu, mencegah anak dari tertular penyakit yang disebabkan oleh bakteri/virus serta
meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tertentu dan meningkatkan status
kesehatan bayi /anak yang berdampak pada kualitas tumbuh kembang dan produktivitas sumber
daya manusia di masa depan. Imunisasi juga mengurangi dan menghilangkan kecemasan anak
tertular penyakit berbahaya sehingga merasa lebih yakin anak-anak akan menjalani proses
tumbuh kembangnya dengan sehat dan aman serta terbukti memberikan perlindungan secara
cepat, aman dan sangat efektif (relatif murah atau cost effective).

4
Setiap bayi / anak diberikan vaksin sesuai jadwal yang telah ditentukan supaya vaksin
mampu memberikan perlindungan dan kekebalan optimal, jadwal dibuat sesuai jenis penyakit
yang akan dicegah. Beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi yaitu :

1. Hepatitis B
2. Tuberkulosis
3. Tetanus
4. Difteri
5. Pertusis
6. Poliomyelitis,
7. Meningitis
8. Pneumonia
9. Campak, dan Rubela

2.4 Imunisasi dasar Wajib


Imunisasi dasar wajib adalah imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah sesuai dengan
program pengembangan imunisasi (PPI). Imunisasi yang termasuk dalam PPI adalah BCG,
Hepatitis B, DPT, polio, dan campak.

1. BCG

Imunisasi BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Namun untuk mencapai
cakupan yang lebih luas, Kementrian Kesehatan menganjurkan untuk pemberian imunisasi BCG
pada umur 0 - 12 bulan. Dosis 0,05 ml untuk bayi 1 tahun. Apabila BCG diberikan pada umur >3
bulan sebaiknya dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu. Vaksin BCG diberikan apabila hasil uji
tuberculin menunjukkan negatif. Pemberian vaksin BCG ulangan tidak dianjurkan. Vaksin BCG
merupakan vaksin hidup, maka tidak diberikan kepada pasien dengan sistem kekebalan yang
rendah. Vaksin BCG disuntikkan di lengan kanan atas, sesuai anjuran WHO, krena lebih mudah
dilakukan.

2. Hepatitis B

Vaksin hepatitis B (HepB) harus segera diberikan setelah lahir, mengingat vaksinasi
HepB merupakan upaya pencegahan yang sangat efektif untuk memutuskan rantai penularan
penyakit hepatitis B melalui transmisi maternal dari ibu kepada bayinya segera setelah lahir.

5
Jadi, imunisasi HepB-1 diberikan dalam jangka waktu 12 jam setelah bayi dilahirkan. Ini
mengingat walaupun hanya 3,9% ibu hamil yang mengidap penyakit hepatitis B aktif, tetap
mempunyai risiko penularan kepada bayi yang bisa mencapai 90%. Imunisasi HepB-2 diberikan
1 bulan (4 minggu) setelah pemberian imunisasi HepB-1, yaitu saat bayi berumur 1 bulan.
Imunisasi HepB-3 diberikan ketika bayi mencapai umur 3-6 bulan. Sejak 2005, Kementerian
kesehatan Republik Indonesia memberikan vaksin HepB saat bayi lahir dalam kemasan uniject,
dilanjutkan dengan vaksin kombinasi DTwP/HepB atau DTwP/HepB/Hib pada umur 2-3-4
bulan. Tujuan pemberian vaksin HepB dalam kombinasi dengan DTwP dan Hib untuk
mempermudah pemberian dan meningkatkan cakupan pembeian imunisasi HepB-3 dan Hib yang
masih rendah. Apabila sampai dengan umur 5 tahun anak belum pernah memperoleh imunisasi
HepB, maka ia harus secepatnya mendapat imunisasi HepB.

3. DTP (Difteri,Tetanus, Pertusis)

Saat ini telah ada vaksin DtaP (DTP dengan komponen acelluler pertusis) di samping
vaksin DTwP (DPT dengan komponen whole cell pertussis) yang telah dipakai selma ini. Kedua
vaksin DTP tersebut dapat digunakan dalam jadwal imunisasi. Imunisasi DTP dasar diberikan 3
kali sejak bayi berumur 2 bulan, dengan jarak 4-8 minggu. DTP tidak boleh diberikan sebelum
bayi berusia 6 minggu. DTP-1 diberikan ketika bayi berumur 2 bulan, DTP-2 ketika bayi
berumur 4 bulan, dan DTP-3 diberikan ketika bayi berumur 6 bulan. Ulangan (booster)/DTP,
atau DTP 4 diberikan dalam waktu 1 tahun setelah pemberian DTP-3, yaitu ketika bayi berumur
18-24 bulan. DTP-5 saat anak masuk sekolah pada usia 5 tahun. Pada usia 5 tahun seorang anak
harus mendapatkan penguat ulangan DTP. Untuk meningkatkan cakupan imunisasi ulangan
vaksinasi DTP diberikan pada awal sekolah dasar dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS). Vaksin DTP dapat dikombinasikan dengn vaksin lain, yaitu hepatis B, Hib, atau polio
injeksi (IPV).

4. Polio

Vaksinasi dapat melindungi orang dari polio. Polio adalah penyakit yang disebabakan
oleh virus. Terdapat dua jenis vaksinasi polio yang berisi virus

a) OPV (Oral Polio Vaksin) berisi vaksin hidup yang dilemahkan. Cara pemberian vaksin
ini adalah dengan diteteskan dimulut.

6
b) IPV (Inactivated Polio Vaccine) berisi vaksin inaktif. Cara pemberiannya adalah dengan
disuntikkan.

Kedua jenis imunisasi polio ini dapat dipakai secara bergantian. Vaksinasi jenis IPV
dapat diberikan kepada anak sehat ataupun anak sakit dan dapat diberikan sebagai imunisasi
dasar dan ulangan. Vaksinasi IPV dapat juga diberikan bersamaa dengan pemberian vaksinasi
DTP secara terpisah atau kombinasi. Untuk imunisasi dasar polio 1,2 dan 3 diberikan pada bayi
berumur 2 bulan, 3-4 bulan, 4-6 bulan. Interval pemberian diantara dua imunisasi tidak kurang
dari 4 minggu. Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun sejak imunisasi polio 4 dan imunisasi
selanjutnya dilakukan saat masuk sekolah (5-6 tahun). Dosis OPV diberikan 2 tetes per oral dan
IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuscular.

5. Campak

Imunisasi campak pertama diberikan dengan suntikan ketika bayi berumur 9 bulan.
Namun ternyata kekebalan tidak bertahan lama sehingga banyak anak yang masih terkena
campak walaupun telah diimunisasi. Sejak 2013 diberikan suntikan tambahan campak kedua
pada umur 2 tahun dan saat kelas satu SD (dalam program BIAS). Vaksin campak rutin
dianjurkan diberikan dalam satu dosis 0,05 ml secara subkutan pada umur 9 bulan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada anak sejak masih bayi.
Imunisasi dibagi menjadi imunisasi aktif dan imunisasi pasif, imunisasi sangat penting untuk
meminimalisir risiko bayi dan terkena penyakit, yang berdampak pada kualitas tumbuh kembang
dan produktivitas sumber daya manusia di masa depan. Imunisasi dasar wajib yang termasuk
dalam PPI (Program Pengembangan Imunisasi) adalah BCG, Hepatitis B, DPT, polio, serta
campak dan rubella.

3.2 Kritik dan Saran


Hendaknya setelah mengetahui mengenai apa itu imunisasi beserta manfaatnya,
masyarakat dapat lebih membuka mata terkait topik imunisasi pada anak mengingat masih ada
anak-anak di luar sana yang masih belum diberikan imunisasi dikarenakan kurangnya kesadaran
ibu dan keluarga. Serta untuk tenaga kesehatan agar bisa senantiasa mengingatkan dan
mengedukasi masyarakat untuk melakukan imunisasi hingga skala naiknya pencatatan imunisasi
di Indonesia dapat bertambah dan melindungi anak-anak bangsa dari virus dan bakteri yang telah
disebutkan tadi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Batubara, Hamidah [et al]. 2024. Penyuluhan Kesehatan Tentang Imunisasi Pada Kader
Di Desa Sipungguk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar. Jawa Barat:
Universitas Padjajaran Bandung.

Rahmadini, Annisa [et al]. 2024. Edukasi Pemberian Imunisasi Pada Bayi Dan Balita Di
Posyandu Nila B. Jawa Barat: Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor.

Sirait, Jane. 2024. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Terhadap Status Imunisasi
Dasar Pada Bayi Usia 12-24 Bulan di Desa Nauli Kec. Sigumpar Kab.Toba
Tahun 2023. Sumatera Utara: Akper HKBP Balige

Unicef. 2022. Laporan Tahunan Unicef. Indonesia

Frastika, Imelda. 2020. Persepsi dan Sikap Orang Tua tentang Pemberian Imunisasi
Anak. Banten: Universitas Pelita Harapan

Anda mungkin juga menyukai