PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amenore adalah istilah medis untuk tidak adanya periode menstruasi, baik
secara permanen atau sementara. Amenorrhea dapat diklasifikasikan sebagai
primer atau sekunder. Dalam amenore primer, periode menstruasi tidak pernah
dimulai (berdasarkan umur 16), sedangkan amenore sekunder didefinisikan sebagai
tidak adanya menstruasi selama tiga siklus berturut-turut atau jangka waktu lebih
dari enam bulan pada wanita yang sebelumnya menstruasi.
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor internal seperti
perubahan sementara di tingkat hormonal, stres, dan penyakit, serta faktor eksternal
atau lingkungan. Hilang satu periode menstruasi jarang tanda masalah serius atau
kondisi medis yang mendasari, tapi amenore dari durasi yang lebih lama mungkin
menandakan adanya suatu penyakit atau kondisi kronis.
Siklus menstruasi normal terjadi karena perubahan kadar hormon dibuat dan
dikeluarkan oleh indung telur. Ovarium merespon sinyal hormon dari kelenjar
pituitari yang terletak di dasar otak, yang, pada gilirannya, dikendalikan oleh hormon
yang diproduksi di hipotalamus otak. Gangguan yang mempengaruhi setiap
komponen siklus peraturan dapat menyebabkan amenore. Namun, penyebab umum
amenore pada wanita muda kadang-kadang diabaikan atau disalahpahami oleh
individu dan lain-lain, adalah kehamilan yang tidak terdiagnosa. Amenore pada
kehamilan merupakan fungsi fisiologis normal. Kadang-kadang, masalah mendasar
yang sama dapat menyebabkan atau memberikan kontribusi baik untuk amenore
primer atau sekunder. Sebagai contoh, masalah hipotalamus, anoreksia atau
olahraga ekstrim dapat memainkan peran utama dalam menyebabkan amenore
tergantung pada usia orang dan jika ia telah mengalami menarche.
1 ASKEP AMENORE
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana konsep dasar penyakit dari amenore ?
2. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan amenore ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui konsep dasar penyakit amenore.
2. Mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan amenore.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan paper ini ditempuh metode-metode tertentu untuk
mengumpulkan beberapa data dan mengolah data tersebut. Untuk pengumpulan
Data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan berbagai sumber
yang memuat materi yang terkait dengan konsep dasar asuhan keperawatan
dengan gangguan amenore. Sumber tersebut seperti internet dan berbagai buku
referensi. Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode dengan jalan menyusun data atau fakta-fakta
yang telah diperoleh secara sistematis dan menuangkannya dalam suatu simpulan
yang disusun atas kalimat-kalimat
2 ASKEP AMENORE
BAB II
PEMBAHASAN
I.
j.
4 ASKEP AMENORE
2. Pubertas normal
a. Berhubungan dengan hiperandrogenisitas ( sindroma polikistik ovarii,
terlambatnya
onset
defisiensi
21-hydroylase
[hiperplasia
adrenal
hormone
hormone
yang
tidak
mencukupi
untuk
membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid atau hanya
sedikit.
c. Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik, psikologis, penambahan berat
badan .
d. Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan
e. Disfungsi Ovarium : kelainan congenital, tumor
f. Endometrium tidak bereaksi
g. Penyakit lain : penyakitmetabolik, penyakit kronik, kelainan gizi, kelainan
hepar dan ginjal.
5 ASKEP AMENORE
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
Tidak terjadi haid
Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun.
Nyeri kepala
Badan lemah
Tanda dan gejala tergantung dari penyebabnya :
Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya
adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan
lembab.
Sakit kepala
Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak
sedang menyusui )
6 ASKEP AMENORE
D. KLASIFIKASI
Klasifikasi amenora adalah sebagai berikut :
1. Amenora primer mengacu pada masalah ketika wanita muda yang berusia
lebih dari 16 tahun belum mengalami menstruasi tetapi telah menunjukkan
maturasi seksual, atau menstruasi mungkin tidak terjadi sampai usia 14
tahun tanpa disertai adanya karakteristik seks sekunder.
2. Amenora sekunder tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6 bulan setelah
menarke normal pada masa remaja, biasanya disebabkan oleh gangguan
emosional minor yang berhubungan dengan berada jauh dari rumah,
masuk ke perguruan tinggi, ketegangan akibat tugas-tugas. Penyebab
kedua yang paling umum adalah kehamilan, sehingga pemeriksaan
kehamilan harus dilakukan.
E. PATOFISIOLOGI
Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior gangguan dapat
berupa tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang
membuat menjadi terganggu. Kelainan kompartemen IV (lingkungan) gangguan
pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung
menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti serotonin yang dapat
menghambat pelepasan gonadrotropin.Kelainan ovarium dapat menyebabkan
amenorrhea primer maupun sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan
perkembangan ovarium ( gonadal disgenesis ). Kegagalan ovarium premature dapat
disebabkan kelainan genetic dengan peningkatan kematian folikel, dapat juga
merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan. Melakukan kegiatan yang
berlebih
dapat
menimbulkan
amenorrhea
dimana
dibutuhkan
kalori
yang
Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali diperiksa adalah tanda-tanda vital
dan juga termasuk tingg badan, berat badan dan perkebangan seksual.
Pemeriksaan yang lain adalah :
1. Keadaan payudara
2. Keadaan rambut kemaluan dan genetalia eksternal
3. Keadaan vagina
4. Uterus : bila uterus membesar kehamilan bisa diperhitungkan
5. Servik : periksa lubang vagina
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada amenorrhea primer : apabila didapatkan adanya perkembangan
seksual sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung
telur, rahim, perekatan dalam rahim). Melalui pemeriksaan USG, histerosal
8 ASKEP AMENORE
I. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan pada pasien ini tergantung dari penyebab. Bila penyebab adalah
kemungkinan genetic, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian
dapat dilakukan terapi sulih hormone, namun fertilitas belum tentu dapat
dipertahankan.
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea yang
dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit dan olahraga adalah
terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik yang
berlebih juga dapat membantu. Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang
mengalami Amenorrhea Primer.
9 ASKEP AMENORE
II.
A. PENGKAJIAN
Anamnesis
Anamnesis
yang
akurat
berhubungan
dengan
pertumbuhan
dan
1. Keadaan umum :
a. Anoreksia-cacheksia, bradikardi, hipotensi, dan hipotermi.
b. Tumor hipofise-perubahan pada funduskopi, gangguan lapang pandang,
dan tanda-tanda saraf kranial.
c. Sindroma polikistik ovarium-jerawat, akantosis, dan obesitas.
d. Inflammatory bowel disease-Fisura, skin tags, adanya darah pada
pemeriksaan rektal.
e. Gonadal dysgenesis ( sindroma Turner )- webbed neck, lambatnya
perkembangan payudara.
10 ASKEP AMENORE
2. Keadaan payudara
a. Galactorrhea-palpasi payudara.
b. Terlambatnya pubertas- diikuti oleh rambut kemaluan yang jarang.
c. Gonadal dysgenesis (sindroma Turner )- tidak berkembangnya payudara
dengan normalnya pertumbuhan rambut kemaluan.
4. Keadaan vagina
a. Imperforasi himen- menggembung atau edema pada vagina eksternal.
b. Agenesis ( Sindroma Rokitansky-Hauser )- menyempitnya vagina tanpa
uterus dan rambut kemaluan normal.
c. Sindroma insensitifitas androgen- menyempitnya vagina tanpa uterus dan
tidak adanya rambut kemaluan.
11 ASKEP AMENORE
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Cemas berhubungan dengan krisis situasi
2. Gangguan konsep diri : HDR yang dihubungkan dengan ketidaknormalan
(amenorrhea primer)
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan penyakitnya, perubahan
proses keluarga.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat
tentang penyakitnya (amenorrhea)
12 ASKEP AMENORE
C. RENCANA TINDAKAN
Diagnosa
Tujuan
dan
Kriteria Intervensi
Rasional
Keperawatan Hasil
Cemas
Setelah
berhubungan
asuhan
dilakukan Kaji
tingkat
keperawatan
kecemasan : ringan,
ansietas
..x24
mungkin
jam
situasi
mengacu pada
mengungkapkan
kenyamanan
penyebab
ketentraman hati
perasaan
kriteria hasil :
dan
pasien
keadaan agitasi.
Rasa
cemasnya.
Peningkatan
untuk
nyaman
akan
menunjukkan
Cemas px dapat
mengungkapkan
berkurang
pikiran
Memperlihatkan
perasaan
keadaan
mengeksternalisasik
menjadi
relaksasi
an kecemasan
tenang
dan
Anjurkan
seperti
menurunnya
untuk
distraksi
nonton
tv,
dengarkan
radio,
permainan
untuk
kecemasan
Agar
perasaan
Agar
lebih
pikiran
menjadi
rileks
dan tenang.
Stimulasi
yang
mengurangi
rendah
kecemasan.
memungkinkan
Singkirkan stimulasi
yang berlebihan
sekali
menurunkan
rasa takut dan
kebingungan
Gangguan
Setelah
saling
percaya
Memulai
hubungan
dengan
cara
13 ASKEP AMENORE
tidak Cipakan
dihubungkan
diharapkan
dengan
mengalami
ketidak
normalan
diri
( hasil :
amenorrhea
primer
harga
Mengungkapkan
penerimaan
diri
secara verbal
batasan
Agar
terhadap
negative
tidak diinginkan
Bantu
untuk
mngarah
respon
yang baik
positif
penyusunan
diri
rendah
diharapkan
dengan
mampu
penyakitnya,
mengungkapkan
perubahan
perasaannya
terhadap
rendah px tidak
proses
kriteria hasil :
keluarga
pasien
dalam
pencapaian
tujuan
hubungan
saling percaya
Mengungkapkan
perasaan
dengan
yang
dan
menerima
nyata
pengembangan
diberikan Bina
untuk
sesuatu
pujian
berhubungan
rendah
mampu
mencapai
penghargaan
selama
diri
untuk
Berikan
efektif
menurun dan px
yang tinggi
keperawatan
hal
harga
Agar px selalu
mengidentifikasi
Bantu
Setelah
tidak
pengungkapan
Koping
yang baik
pasien
berkelanjutan
Memulai
hubungan
dengan baik
Untuk
mengetahui
dalam
sejauh
mengidentifikasi
koping individu
kekuatan personal
dari px tersebut
mengapa
Agar
mana
pasien
mempunyai
14 ASKEP AMENORE
perasaan
yang
kepercayaan
berhubungan
diri
dengan
dapat marah
Bantu individu untuk
emosional
Memberi
pengetahuan
Mengidentifikasi
memecahkan
tentang
pola
masalah
pengendalian
koping
personal
dengan
diri
Instruksikan individu
untuk
melakukan
tekhnik
relaksasi
Mampu
memecahkan
masalah
terlebih
dahulu
secara mandiri
Memberikan
kompetensi
agar
pasien
lebih rileks
Kurang
Setelah
pengetahuan
asuhan
berhubungan
dilakukan Mengkaji
keperawatan
tingkat
Meningkatkan
pengetahuan pasien
kompetensi
tentang
pengetahuan px
dengan
mampu
yang dideritanya
kurang
penyakit
informasi
mgenal
menjelaskan
dan
penyakitnya
pasien
Menyediakan
pengajaran
sesuai
pemahaman
dengan
tingkat
kepada
pemahaman pasien
Memberikan
penyakitnya (
mengetahui
amenorrhea )
tentang
informasi
penyakitnya
sumber-sumber
pasien
yang
maupun klg
mampu Memberikan
penyakit
mampu
akurat
bahwa penyakit
ini
dari
pasien
berbahaya
jika
tidak
ditangani
dan
Agar
px
lebih
menjelaskan
dapat
memahami jika
pengertian,
dipertanggungjawab
perawat mampu
15 ASKEP AMENORE
penyebab, tanda
kan
mendemonstras
pengobatan
tsb.
penyakitnya.
D. IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan intervensi
E. EVALUASI
1. Dx 1 Cemas berhubungan dengan krisis situasi :
gejala serta
pengobatan penyakitnya.
3. Dx
Gangguan
konsep
diri
HDR
yang
dihubungkan
dengan
16 ASKEP AMENORE
17 ASKEP AMENORE
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Amenore adalah istilah medis untuk tidak adanya periode menstruasi, baik
secara permanen atau sementara. Amenorrhea dapat diklasifikasikan sebagai
primer atau sekunder. Dalam amenore primer, periode menstruasi tidak pernah
dimulai (berdasarkan umur 16), sedangkan amenore sekunder didefinisikan sebagai
tidak adanya menstruasi selama tiga siklus berturut-turut atau jangka waktu lebih
dari enam bulan pada wanita yang sebelumnya menstruasi.
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor internal seperti
perubahan sementara di tingkat hormonal, stres, dan penyakit, serta faktor eksternal
atau lingkungan. Hilang satu periode menstruasi jarang tanda masalah serius atau
kondisi medis yang mendasari, tapi amenore dari durasi yang lebih lama mungkin
menandakan adanya suatu penyakit atau kondisi kronis.
B. SARAN
Sebagai seorang perawat diharapkan lebih memperdalam pengetahuan serta
keterampilannya agar menjadi seorang perawat yang profesional. Dan sebagai
seorang mahasiswa diharapkan agar lebih memperdalam ilmu agar menjadi
seorang perawat yang profesional.
Dan sebagai seorang tenaga kesehetan agar dapat bekerja sama dengan
baik
sehingga
tercipta
pelayanan
kesehatan
yang
menyeluruh
dan
18 ASKEP AMENORE
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta : EGC
Difa Danis. Kamus Kedokteran. Gitamedia Press.
Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC.
Jakarta
Hartono, Poedjo. 2000. Kanker Serviks/Leher Rahim & Masalah Skrining di Indonesia.
Kursus Pra kongres KOGI XI Denpasar. Mimbar Vol.5 No.2 Mei 2001
Knight, Jhon. F. 1997. Wanita Ciptaan Ajaib Beberapa Gangguan Sistem Tubuh dan
Perawatannya.Bandung : Indonesia Pubershing Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar.
Bandung
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo & JNKKRPOGI. Jakarta
Saifidin, Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
19 ASKEP AMENORE