Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

IMUNISASI DPT

Di Susun Oleh :

Widia Hendari Bunga Mayang


B.15.12.058

Dosen Pembimbing : Nurbaity, SST, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
PALEMBANG
2017
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah yang kami buat ini dapat
terselesaikan. Dengan berbagai sumber referensi yang didapat akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ” Imunisasi DPT ”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Penyuluhan Kebidanan.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing dalam proses pembuatan makalah ini.
Taklupa pula kami mengucapkan terimakasih pada teman-teman yang
telah bekerjasama dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini terdapat masih banyak kesalahan dan
kekurangan karena faktor batasan pengetahuan kami, maka kami dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
menyempurnakan makalah ini.

Palembang, Desember 2017

Penyusun

ii

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 3
1.3 Tujuan....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi DPT............................................................................ 5
2.2 Tujuan dari Imunisasi DPT....................................................... 7
2.3 Pemberian Imunisasi DPT......................................................... 8
2.4 Cara Pemberian Imunisasi DPT................................................ 8
2.5 Alat dan Bahan Imunisasi DPT................................................. 8
2.6 Prosedur Kerja Imunisasi DPT.................................................. 9
2.7 Efek Samping Imunisasi DPT................................................... 10
2.8 Kontraindikasi Imunisasi DPT.................................................. 10
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................... 12
3.2  Saran.......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Program imunisasi merupakan cara yang penting untuk melindungi

anak. Tapi ini bukan jalan satu –satunya. Imunisasi harus di berikan dengan

bijaksana (Biddulph, 398:1999). Penyakit yang Dapat di Cegah dengan

Imunisasi (PD3I) seperti TBC, Dipteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio,

Hepatitis b, merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara –

negara berkembang termasuk indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian

anak,5% pada balita di Indonesiaadalah PD3I. Agar target nasional dan

global untuk mencapai eradikasi, eliminasi, harus di pertahankan tinggi dan

merata sampai mencapai tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi.

Kegagalan untuk menjaga tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata

dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I. Program nasional

imunisasi anak ini menargetkan peningkatan cakupan imunisasi di Indonesia

menjadi 80,5% yang di ukur melalui peningkatan imunisasi Dpt dan

Campak pada bayi dan anak.

Tujuan penyelengaraan peningkatan angka cakupan imunisasi

membangun komitmen yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan

terhadap program peningkatan cakupan imunisasi. Lebih memasyarakatkan

program peningkatan cakupan imunisasi sebagai salah satu program

peningkatan kesehatan masyarakat lebih meluas dalam rangka pencapaian

1
visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dimana salah satu target

nya untuk menurun kan angka kematian bayi

Dalam kegitan imunisasi yang dipakai sebagai indikator imunisasi

lengkap adalah imunisasi campak berdasarkan laporan yang diterima

cakupan imunisasi campak rata – rata telah melebihi target yang ditetapkan.

Sehingga target Universal Child Imunization (UCI) pada tingkat kabupaten

dan kota masih dapat dipertahankan.

Program pembangunan kesehatan di indonesia dalam rencana

pembangunan jangka menengah nasional 2005 – 2009, mempunyai visi

masyarakat yang mandiri untuk hidup sehatdimana salah satu target nya

adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita. Berdasarkan Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 Angka Kematian

Bayi (AKB) baru lahir (neonatal) masih berada pada kisaran 20 per 1000

kelahiran hidup. Departemen Kesehatan menargetkan pada tahun 2010

angka kematian bayi baru lahir menjadi 15 persen 1000 kelahiran hidup.

Departemen kesehatan menargetkan pengurangan angka kematian

bayi. Angka kematian bayi berkurang dari 248 menjadi 206 per 1000

kelahiran hidup yang di capai pada tahun 2009. Sementara angka harapan

hidup berkisar rata – rata 70,6 per tahun. Pencegahan nya antara lain dengan

kegiatan imunisasi pada bayi harus di tingkatkan dan dipertahankan atau

ditingkatkan cakupannya. Sehingga mencapai Universal Child Imunization

(UCI), sampaidi tingkat desa merupakan modal awal untuk sehat. Tanpa

imunisasi kira – kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena

2
penyakit campak. 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit

batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit

tetanus. Dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio.

Imunisasi akan dilakukan dengan memberikan vaksin tertentu akan

melindungi anak terhadap penyakit – penyakit tertentu.Walau pun pada saat

ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia dimasyarakat, tetapi

tidak semua bayi telah di bawah untuk mendapatkan imunisasi yang

lengkap. Bila mana fasilitas pelayanan Kesehatan tidak dapat memberikan

imunisasi dengan perkembangan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:

1.  Apa yang dimaksud dengan DPT ?

2.  Apa tujuan dari imunisasi DPT ?

3. Kapan waktu yang tepat pemberian imunisasi DPT ?

4. Bagaimana cara pemberian imunisasi DPT ?

5. Apa saja alat dan bahan imunisasi DPT ?

6. Bagaimana prosedur kerja imunisasi DPT ?

7. Apa efek samping imunisasi DPT ?

8. Bagaimana kontraindikasi imunisasi DPT ?

3
1.3  Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka

tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:

1. Mengetahui definisi DPT

2. Mengetahui tujuan dari imunisasi DPT

3. Mengetahui waktu yang tepat pemberian imunisasi DPT

4. Mengetahui cara pemberian imunisasi DPT

5. Mengetahui alat dan bahan imunisasi DPT

6. Mengetahui prosedur kerja imunisasi DPT

7. Mengetahui efek samping imunisasi DPT

8. Mengetahui kontraindikasi imunisasi DPT

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Definisi DPT

Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan

tetanus. Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi

terhadap difteri, pertusis dan tetanus.

Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan

dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Difteri disebabkan

oleh C. diphteriae, sering timbul di negara dengankeadaan kesehatan

lingkungan tidak baik; jarang timbul di negara-negara industri. Dalam

tahun1989 di laporkan 46.800 kasus di 160 negara, kira-kira10%diantaranya

meninggal dunia. Penderita dapat menulari orang lain melalui

kontak  perorangan setelah sakit selama 4 minggu atau lebih. Gejala

meliputi demam, tak enak badan dan sakit tenggorokan. Basil difteri di

tenggorokan mengeluarkantoksin yang dapat berakibat fatal bagi jantung

dan susunan saraf. Imunisasi lengkap DPT pada bayi di dunia, mencapai ±

47%.

Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang

ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang

melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat

menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas,

makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius,

5
seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Pertusis disebabkan oleh B.

pertussis. Diperkirakan kasus pertusissejumlah 51 juta dengan kematian

lebih dari 600;000 orang; namun hanya 1,1 juta penderita dilaporkan dari

163 negara dalam tahun 1983. Hampir 80% anak-anak yang tidak

diimunisasi menderita sakit pertusis sebelum umur 5 tahun. Kematiankarena

pertusis, 50% terjadi pada bayi (umur < 1 tahun). Pertusis ditularkan melalui

kontak dari orang ke orang, dan penderita dapat menularkan penyakitsejak

timbulnya gejala awal. Masa inkubasi penyakit 6 – 12 hari. Gejala

awal pertusis menyerupai influensa, yakni pilek, bersin-bersin, batuk dan

demam (stadiumcatarrhalis) kemudian diikuti stadium spasmodic dan

konvalesen.

Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada

rahang serta kejang. Tetanus neonatorum disebabkan oleh pemotongan tali

pusat dengan alat yang tidak steril, atau menutupinya dengan bahan-bahan

seperti abu,lumpur sehingga terinfeksi dengan bakteri tetanus. Kasus tetanus

di dunia diperkirakan 30 mengenai 800.000 bayi yang baru lahir setiap

tahun. Pada tahun 1983 dilaporkan10.000 tetanus neonatorum dari 74

negara. Hampir 100% bayi yang menderitatetanus neonatorum, meninggal

dunia. Penyakit tetanus ditandai dengan kejang-kejang yang berkembang ke

seluruh tubuh. Saat ini hanya ± 14% ibu hamil didunia ini yang

mendapatkan imunisasi TT dua dosis. Bayi yang dilahirkan olehibu yang

telah mendapatkan vaksinasi tetanus toxoid (IT) pada waktu hamil,

akanmendapatkan kekebalan selama 12 minggu dari sejak ia dilahirkan.

6
2.2    Tujuan Dari Imunisasi DPT

1.    Mencegah penyakit difteri

Difteri adalah penyakit yang bermula dari infeksi pada hal ini terkadang

nyaris tanpa disertai radang tenggorokan yang menyebabkan saluran

pernapasan tersumbat, kerusakan jantung dan kematian. Serta bisa

menyebabkan infeksi paru-paru dan kerusakan otak .

2.    Mencegah terjadinya pertussis

Penyakit batuk biasanya banyak terjadi pada anak balita. Penyebab

penyakit ini adalah kuman Haemophylus pertusis. Kuman ini biasanya

berada di saluran pernafasan. Bila anak-anak dalam keadaan daya tahan

tubuhnya melemah, maka kuman tersebut mudah sekali menyerang dan

menimbulkan penyakit. Penularannya melalui cairan yang keluar dari

hidung yang tersembur keluar waktu batuk atau bersin. Perawatan dan

pencegahan penyakit ini tidak terlalu sulit. Bila anak tidak begitu

menderita dan cuaca cukup baik, boleh ia dibawa keluar agar dapat

menghirup udara segar dan bersih. Makanan sebaiknya diberikan yang

ringan-ringan dan cukup bergizi. Pencegahan penyakit ini dengan

imunisasi DPT .

3.    Mencegah Tetanus

Tetanus adalah manifestasi sistemik tetanus disebabkan oleh absorbsi

eksotoksin sangat kuat yang dilepaskan oleh clostridiumtetani pada masa

pertumbuhan aktif dalam tubuh manusia. Penyebab penyakit ini adalah

clostridiumtetani yang hidup anaerob, berbentuk spora selama di luar

7
tubuh manusia, tersebar luas di tanah dan mengeluarkan toksin bila dalam

kondisi baik. Toksin ini dapat menghancurkan sel darah merah, merusak

leukosit dan merupakan tetanosporasmin yaitu toksinyang neurotropik

yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot.

2.3     Pemberian Imunisasi DPT

Booster pertama biasanya diberikan pada umur sekitar 2 sampai 11

bulan dan yang selanjutnya diberikan pada usia sekitar 4-5 tahun (Alimul,

2003 :72). Imunisasi dasar vaksin DPT diberikan setelah berusia 2 bulan

sebanyak 3 kali (DPT I, II dan III) dengan interval tidak kurang dari 4

minggu. Imunisasi DPT ulangan diberikan satu tahun sejak imunisasi DPT

III, kemudian saat masuk sekolah (5 – 6 tahun) dan saat meninggalkan

sekolah dasar (12 tahun). Menurut program dilanjutkan dengan TT dikelas 2

dan 3 SD.

2.4 Cara Pemberian Imunisasi DPT

Imunisasi DPT diberikan dengan cara injeksi intra muskuler (IM)

pada paha sebanyak 0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 kali dengan interval 4

minggu.

2.5 Alat Dan Bahan Imunisasi DPT

1. Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya

2. Vaksin DPT dan pelarutnya dalam termos es

8
3. Kapas alkohol

4. Sarung tangan

2.6 Prosedur Kerja Imunisasi DPT

1. Cuci tangan

2. Gunakan sarung tangan

3. Jelaskan kepada orang tua prosedur yang akan dilakukan

4. Ambil vaksin DPT dengan spuit sesuai dengan program /anjuran, yaitu

0,5 ml

5. Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, tangan kiri ibu merangkul bayi,

meyangga kepala bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi.

Tangan kanan bayi melingkar ke belakang tubuh ibu dan tangan kanan

ibu memegang kaki bayi dengan kuat).

6. Lakukan desinfeksi 1/3 area tengah paha bagian luar yang akan

diinjeksi dengan kapas alkohol

7. Regangkan daerah yang akan diinjeksi

8. Lakukan injeksi dengan memasukkan jarum ke intramuskular di daerah

femur

9. Lepaskan sarung tangan

10. Cuci tangan

11. Catat reaksi yang terjadi

9
2.7 Efek Samping Imunisasi DPT

1. Panas

Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat

imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh dalam 1 – 2 hari. Anjurkan

agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan dengan cara

melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat.

2.  Rasa sakit di daerah suntikan

Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.

3.  Peradangan

Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin

disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang

tidak steril karena :

a. Telah tersentuh,

b. Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak

steril,

c. Sterilisasi kurang lama,

d. Pencemaran oleh kuman.

2.8 Kontraindikasi Imunisasi DPT

Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah,

pernah menderita kejang atau pada penyakit gangguan kekebalan (defisiensi

imunologik). Sakit batuk, pilek, demam atau diare yang sifatnya ringan,

bukan merupakan kontraindikasi yang mutlak. Dokter akan

10
mempertimbangkan pemberian imunisasi, seandainya anak anda sedang

menderita sakit ringan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan

tetanus. Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi

terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Imunisasi dasar vaksin DPT diberikan

setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali (DPT I, II dan III) dengan interval

tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT diberikan dengan cara injeksi

intra muskuler (IM) pada paha sebanyak 0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 kali

dengan interval 4 minggu. Efek samping imunisasi DPT yaitu panas, rasa

sakit di daerah suntikan, dan peradangan.

3.2     Saran

   Berdasarkan hasil kesimpulan diatas agar orang tua khusus para ibu

ikut berperan serta dalam memberikan imunisasi kepada anaknya dengan

cara membawa anaknya mengikuti setiap imunisasi yang diadakan

diposyadu dan menjelaskan penting nya imunisasi dilakukan dengan tujuan

memberikan kekebalan dan mencegah suatu penyakit tertentu  mulai dari

imunisasi Hepatitis, BCG, DPT, Polio dan Campak

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, aziz Alimul A. 2008. Buku Saku Praktikum Anak. Jakarta : EGC

http://vivinainur-unipdu.blogspot.co.id/2014/01/makalah-imunisasi-dpt.html

http://triamanggara.blogspot.co.id/2012/11/imunisasi-dpt.html

13

Anda mungkin juga menyukai