IMUNISASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan dan Gizi Anak
Dosen Pengampu: Ema Marhamah, S.Pd.I., M.Pd.I
Disusun Oleh:
(Kelompok 6)
Alfidoh Khoirunnisa
Lusi Liswati
Nureva Suliasti
Riska Nurasih
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Makalah ini berjudul “Imunisasi”, penulis sangat berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud Imunisasi?
1.2.2 Apa tujuan dari Imunisasi?
1.2.3 Apa manfaat dari Imunisasi?
1.2.4 Apa saja macam-macam Imunisasi?
1.2.5 Bagaimana pelayanan kesehatan imunisasi?
1.2.6 Kapan jadwal pemberian imunisasi yang baik?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1 Mampu mengetahui Imunisasi
1.3.2 Mampu mengetahui Tujuan Imunisasi
1.3.3 Mampu mengatahui Manfaat Imunisasi
1.3.4 Mampu mengetahuiMacam-macam Imunisasi
1.3.5 Mampu mengetahui Pelayanan Kesehatan Imunisasi
1.3.6 Mampu mengetahui Jadwal Pemberian Imunisasi yang baik
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Imunisasi
2.1.1. Definisi Imunisasi
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang menjadi kebal
terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan melalui pemberian vaksin,
biasanya dalam bentuk suntikan. Imunisasi bisa diberikan pada bayi baru
lahir, anak-anak, maupun orang dewasa dan lansia.
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi,
berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau
resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit
yang lain. “Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan” (Permenkes RI 12, 2017).
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena
sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebai orang dewasa, sehingga
rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya
dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap
terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup
anak.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
o Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi
o Potensi antigen yang disuntikkan
o Waktu antara pemberian imunisasi
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung dari
faktor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan
pada diri anak.
Imunisasi merupakan alat pencegahan yang paling efektif terhadap
penyakit infeksi dan jauh lebih murah dibandingkan biaya pengobatan apabila
3
telah jatuh sakit (Manoj et.al., 2017). Pemberian imunisasi merupakan salah
satu tindakan penting yang wajib diberikan kepada neonatus (bayi yang baru
lahir, hal ini bertujuan mendongkrak atau meningkatkan daya imun
(kekebalan) tubuh bayi (Satiatava, 2012).
4
o Negara, yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa
yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
5
regional di ketiak dan atau di leher, terasa padat tetapi tidak sakit, tidak perlu
di obati akan sembuh dengan sendirinya.
6
memasukkannya sebagai vaksin rutin tingkat infeksi Hib yang parah telah
menurun lebih dari 90 persen.
Vaksin Hib dianjurkan untuk diberikan saat bayi berusia 2, 3, 4 bulan.
Kemudian, jadwal imunisasi Kemenkes akan diulang pada usia 12–15 bulan
dengan dosis tergantung usia bayi (3 atau 4 dosis). Vaksin ini sering
dikombinasikan dengan jenis imunisasi lain atau disebut dengan DPT- HB –
Hib.
Efek Samping: Efektivitas vaksi HIB sekitar 95% dan relative aman
meskipun menimbulkan reaksi lokal berupa rasa nyeri dan kemerahan pada
sekitar 5-15% bayi.
7
Pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada bayi dan balita salah satunya
yaitu pemberian imunisasi dasar lengkap. Untuk pelayanan imunisasi dasar
dapat diperoleh di sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKMB) maupun di sarana pelayanan kesehatan non UKBM.
o Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Menurut PMK nomor 65 tahun 2013, UKBM adalah wahana
pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan
masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk, dan bersama masyarakat dengan
bimbingan dari petugas puskesmas, lintas sektor, dan lembaga terkait
lainnya. Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang
bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi
yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat.
a) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah wujud upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat yang dibentuk oleh, untuk dan bersama
masyarakat setempat atas dasar musyawarah, dengan bantuan dari
tenaga profesional kesehatan dan dukungan sektor terkait termasuk
swasta dalam kerangka desa siaga demi terwujudnya desa sehat.
Kesehatan yang dilaksanakan adalah pelayanan kesehatan dasar, mulai
dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dipadukan
dengan upaya kesehatan lain yang berwawasan kesehatan dan berbasis
masyarakat setempat. Kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya
didukung oleh unsur-unsur tenaga, sarana, prasarana dan biaya yang
dihimpun dari masyarakat, swasta, pemerintah (Kemenkes RI, 2016).
b) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu adalah salah satu wadah peran serta masyarakat yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat
guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan memantau
pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia secara dini. Kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan utama dan
8
kegiatan pengembangan atau pilihan. Kegiatan utama ini diantaranya
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi,
gizi, serta pencegahaan dan penanggulangan diare (Kemenkes RI,
2016).
c) Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Polindes (Pos Bersalin Desa) adalah bangunan yang dibangun
dengan bantuan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk
tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus
tempat tinggal Bidan di desa. Di samping pertolongan persalinan juga
dilakukan pelayanan antenatal dan pelayanan kesehatan lain sesuai
kebutuhan masyarakat dan kompetensi teknis bidan tersebut
(Kemenkes RI,2016).
9
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Upaya kesehatan di puskesmas dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan yang meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial yaitu meliputi:
• Pelayanan promosi kesehatan
• Pelayanan kesehatan lingkungan
• Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
• Pelayanan gizi
• Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya invatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
masing-masing puskesmas.
c) Pustu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas
jangkauan puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil
serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan
kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia (Kemenkes RI, 2016).
d) Dokter Praktek
Dokter yang berprofesi khusus sebagai dokter praktek umum yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan strata pertama (pelayanan
kesehatan primer) dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran
keluarga, terkadang dapat berfungsi di rumah sakit sebagai koordinator,
pembela hak pasien dan teman (advokasi dari tindakan-tindakan medis
yang mungkin tidak optimal (Mardiah,2010).
e) Bidan Praktek
10
Bidan praktek merupakan petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan yang berkualitas, ramah-tamah, aman nyaman, terjangkau
dalam bidang kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan kesehatan
umum dasar (Mardiah, 2010).
Catatan:
a. Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi <24 jam
pasca persalinan, dengan didahului suntikan vitamin K1 2-3 jam
sebelumnya, khusus daerah dengan akses sulit, pemberian Hepatitis B
masih diperkenankan sampai <7 hari
b. Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik Swasta,
Imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan.
c. Pemberian BCG optimal diberikan sampai usia 2 bulan, dapat diberikan
sampai usia <1 tahun tanpa perlu melakukan tes mantoux.
d. Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali HB dapat diberikan
sebelum bayi berusia 1 tahun.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap
suatu penyakit. Proses ini dilakukan melalui pemberian vaksin, biasanya dalam
bentuk suntikan. Imunisasi bisa diberikan pada bayi baru lahir, anak-anak,
maupun orang dewasa dan lansia.
Dari pembahasan di atas adalah mampu mengetahui imunisasi, macam-
macam imunisasi, pelayanan kesehatan imunisasi, serta jadwal pemberian
imunisasi.
3.2. Saran
• Perlu peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang imunisasi
dikalangan paramedis sehingga pelayanan kesehatan khususnya
imunisasidapat diberikan sesuai dengan standar asuhan pelayanan
kesehatan.
• Perlu pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat yangsebenarnya
tentang pentingnya imunisasi dan hal-hal yang berkaitansehingga
masyarakat tidak perlu takut membawa anaknya imunisasi.
• Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan kesehatan bayinya yaitu
harusselalu aktif ke posyandu atau tenaga kesehatan terdekat. Karena
dengan di beri Imunisasi dapat mencegah bayi dalam berbagai penyakit.
12
DAFTAR PUSTAKA
13