Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR IMUNISASI PADA ANAK

DI SUSUN OLEH :

1. Didit Suherman B202301021


2. Emi Yuniati B202301028
3. Hesti Winarsih B202301037
4. Vetra Ayu Agstiana B202301074
5. Yuliana Nurhayati B202301077

Program RPL SI Keperawatan


Universitas Muhammadiyah Klaten
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat,dan hidayahnya sehingga makalah yang berjudul “Konsep Dasar
Imunisasi pada Anak” ini dapat di selesaikan tepat waktu dan sebagaimana
mestinya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang
telah memberikan tugas kepada kami.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak
kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak yang telah meluangkan waktu untuk membaca makalah ini dan
harapan kami dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Gunungkidul, 02 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
a. Latar Belakang........................................................................................1
b. Rumusan Masalah...................................................................................1
c. Tujuan ....................................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR IMUNISASI..............................................................3
a. Pengertian.............................................................................................3
b. Tujuan..................................................................................................4
c. Macam-macam imunisasi.....................................................................5
d. Jenis-jenis imunsasi.............................................................................5
e. Mekanisme Imunisasi...........................................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................9
a. Kesimpulan..........................................................................................9
b. Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Imunisasi merupakan salah satu program yang bersifat nasional
dan internasional yang dirancang untuk mengendalikan tingkat morbiditas
dan mortalitas berbagai penyakit, khususnya penyakit infeksi.(Rachmawati
dkk,2019). Dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan terutama
Bayi dan anak, maka di perlukan upaya kesehatan seperti peningkatan
upaya pencegahan suatu penyakit dan peningkatan pelayanan pengobatan,
untuk memenuhi tujuan tersebut pemerintah harus memberikan pelayanan
yang terbaik.
Untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan Bayi dan anak
ini perlu adanya sumber daya manusia yaitu tenaga kesehatan misalnya
dokter,bidan,perawat dan sebagainya yang profesional. Sarana dan
prasarana yang memadai dan alat-alat yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan masyarakat untuk pelayanan kesehatannya. Apabila dari
komponen di atas kurang maka pelayanan kesehatan yang di berikan akan
kurang berkualitas.

B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana konsep dasar dari imunisasi.
b. Apa Pengertian dari imunisasi.
c. Apakah tujuan dari imunisasi.
d. Apa saja macam-macam dari imunisasi.
e. Apa saja jenis-jenis imunisasi.
f. Bagaimana mekanisme imunisasi.

1
C. Tujuan.
Berdasarkan Rumusan masalah di atas dapat di tentukan tujuan
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar dari imunisasi.
b. Untuk mengetahui apa pengertian imunisasi.
c. Untuk mengetahui tujuan dari imunisasi.
d. Untuk mengetahui macam-macam dari imunisasi.
e. Untuk mengetahui jenis-jenis imunisasi.
f. Untuk mengetahui Bagaimana mekanisme kerja dari imunisasi.

2
BAB II
KONSEP DASAR IMUNISASI

A. Pengertian.
Imunisasi secara bahasa berasal dari kata imun yang berarti kebal
(resisten) atau imunitas yang berarti kekebalan. Pemberian imunisasi
hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit tertentu
saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit yang lainnya maka diperlukan
imunisasi yang lainnya pula( Marimbi,2010 dan Mansjoer, 2010 dalam
Rachmawati dkk,2019). Istilah lainnya yang erat dengan imunisasi adalah
vaksin dan vaksinasi. Vaksin didefinisikan sebagai suatu bahan yang
terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman yang di lemahkan
atau dimatikan untuk merangsang tubuh membuat antibodi atau kekebalan.
Adapun vaksinasi diartikan sebagai aktivitas pemberian vaksin atau
toksoid(Hockenberry dan Wilson,2015 dalam Rachmawati dkk,2019).
Imunisasi adalah suatu proses yang membuat seseorang imun atau
kebal terhadap suatu penyakit melalui pemberian vaksin yang merangsang
sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi supaya kebal terhadap
penyakit tertentu (Kemenkes, 2022). Vaksin adalah jenis bakteri atau virus
yang sudah dilemahkan atau dimatikan guna merangsang sistem imun
dengan membentuk zat antibodi di dalam tubuh (Kemenkes,2022).
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
terhadap suatu penyakit dengan memberikan “infeksi ringan” yang tidak
berbahaya namun cukup untuk menyiapkan respons imun, sehingga apabila
kelak terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit (Ranuh dkk,
2017).

3
B. Tujuan Imunisasi.
Tujuan dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderitaan
suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa
menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat
di hindari dengan imunisasi yaitu:
1. Hepatitis.
2. Campak.
3. Polio.
4. Difteri.
5. Tetanus.
6. Batuk Rejan.
7. Gondongan.
8. Cacar air.
9. TBC (Ranuh dkk, 2017).
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan
menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, tetapi dapat dirasakan oleh :
1. Anak, yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit
dan kemungkinan cacat atau kematian.
2. Keluarga, yaitu menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan
bila anak sakit, mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua
yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang
nyaman.
3. Negara, yaitu memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa
yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara
(Kemenkes, 2023).

4
C. Macam Imunisasi.
1. Imunisasi Aktif.
Imunisasi Aktif adalah kekebalan tubuh yang didapat seorang karena
tubuh yang secara aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi
polio atau campak . Imunisasi aktif juga dapat di bagi 2 macam:
a. Imunisasi aktif alamiah.
Adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh sembuh
dari suatu penyakit.
b. Imunisasi aktif buatan.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang di
berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
2. Imunisasi Pasif.
Imunisasi Pasif merupakan kekebalan tubuh yang di dapat
seseorang yang zat kekebalan tubuhnya di dapat dari luar.Contohnya
Penyuntikan ATC (Anti tetanus Serum).Pada orang yang mengalami
luka kecelakaan. Contah lain adalah: Terdapat pada bayi yang baru
lahir dimana bayi tersebut menerima berbagi jenis antibodi dari ibunya
melalui darah placenta selama masa kandungan.misalnya antibodi
terhadap campak. Imunisasi pasif ini di bagi yaitu:
1. Imunisai pasif alamiah.
Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh ibu
yang merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam
kandungan.
2. Imunisasi pasif buatan.
Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum
untuk mencegah penyakit tertentu (Ranuh dkk, 2017).
.
D. Jenis Imunisasi.
Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar
dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar diberikan sejak lahir dan

5
dilanjutkan sesuai jadwal. Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum
berusia satu tahun, terdiri dari :
1. Imunisai BCG adalah prosedur memasukkan vaksin BCG yang
bertujuan memberi kekebalan tubuh terhadap kuman
mycobakterium tuberculosis dengan cara menghambat penyebaran
kuman.
2. Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberian
vaksin hepatitis B ke tubuh bertujuan memberi kekebalan dari
penyakit hepatitis.
3. Imunisasi Polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam
bentuk oral) atau di kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV)
bertujuan memberi kekebalan dari penyakit poliomelitis.Imunisasi
dapat di berikan empat kali dengan 4-6 minggu.
4. Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan
memberi vaksin DPT (difteri pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus)
pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit
difteri, pertusis, dan tetanus. Pemberian vaksin pertama pada usia 2
bulan dan berikutnya dengan interval 4-6 minggu.
5. Imunisasi MR ( Measles and Rubella ) adalah tindakan imunisasi
yang bermanfaat untuk melindungi anak-anak dari penyakit
campak dan rubella.

6. Imunisasi Hib adalah tindakan imunisasi yang bermanfaat


mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib) yang
menjadi penyebab utama meningitis pada anak-anak di bawah usia
5 tahun. Selain itu, bakteri tersebut bisa menyebabkan infeksi di
telinga, paru-paru, darah, kulit, maupun persendian (Kemenkes,
2023).

Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk


menjamin terjaganya tingkat imunitas pada anak baduta, anak usia
sekolah, dan wanita usia subur, yang tediri dari :

6
1. Imunisasi lanjutan pada anak baduta : merupakan ulangan
imunisasi dasar untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan
untuk memperpanjang masa perlindungan anak yang sudah
mendapatkan imunisasi dasar yaitu dengan diberikan 1 dosis DPT-
HB-Hib pada usia 18 bulan dan 1 dosis campak/MR pada usia 24
bulan. Perlindungan optimal dari pemberian imunisasi lanjutan ini
hanya didapatkan apabila anak tersebut telah mendapatkan
imunisasi dasar secara lengkap.
2. Imunisasi anak sekolah : imunisasi lanjutan yang diberikan pada
anak usia SD diberikan pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) yang diintegrasikan dengan kegiatan UKS.
Imunisasi yang diberikan adalah imunisasi campak, tetanus, dan
difteri. Imunisasi ini diberikan pada kelas 1 (campak dan DT),
kelas 2 (Td), dan kelas 5 (Td). Untuk mencegah Kanker Leher
Rahim pemerintah mencanangkan perluasasan imunisasi HPV
secara nasional melalui program BIAS, imunisasi diberikan pada
anak perempuan usia kelas 5 SD/MI/sederajat atau anak usia 11
tahun (bagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah) untuk dosis
pertama dan selanjutnya dosis kedua 6 sampai 12 bulan kemudian.

3. Imunisasi pada wanita usia subur : imunisasi yang diberikan pada


wanita usia subur adalah imunisasi tetanus toksoid difteri (Td)
yang berada pada kelompok usia 15-39 tahun baik itu WUS hamil
(ibu hamil) dan tidak hamil (Kemenkes, 2023).

Adapun penambahan 3 imunisasi adalah; vaksin Pneumococcal Conjugate


Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV).Vaksin
PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang
telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.Vaksin Rotavirus untuk
mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Sementara
vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.
(KEMENKES,2022)

7
E. Mekanisme Imunisasi.
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi
terhadap organisme tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit terlebih
dahulu. Vaksin merupakan zat yang di gunakan untuk membentuik
imunitas tubuh. Terbuat dari mikroorganisme ataupun bagian dari
mikroorganisme penyebab infeksi yang telah di matikan atau di lemahkan
dan tidak akan membuat penderita jatuh sakit. Vaksin di masukan kedalam
tubuh biasanya melalui suntikan.
Sistem pertahanan tubuh kemudian akan bereaksi terhadap vaksin
yang di masukan ke dalam tubuh tersebut sama seperti apabila
mikroorganisme menyerang tubuh dengan cara membentuk antibodi
kemudian akan membunuh vaksin tersebut layaknya membunuh
mikroorganisme yang menyerang.
Kemudian antibodi akan terus berada di peredaran darah
membentuk imun, ketika suatu saat tubuh di serang oleh mikroorganisme
yang sama, maka antibodi akan melindungi tubuh dan mencegah
terjadinya infeksi.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Dari pembahasan di atas, dapat di simpulkan bahwa Imunisasi
adalah suatu proses untuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal
terhadap infasi mikroorganisme (bakteri dan virus) yang betujuan untuk
untuk mengurangi angka penderitaan suatu penyakit yang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada
penderitanya. Ada 2 macam imunisasi yaitu imunisasi aktif dan pasif.
Jenis-jenis imunisasi dasar meliputi imunisai BCG, Hepatitis B, Polio,
DPT, Campak.
Mekanisme kerja dari imunisasi yakni bekerja dengan cara
merangsang pembentukan antibodi terhadap organisme tertentu, kemudian
antibodi akan terus berada di peredaran darah membentuk imun, ketika
suatu saat tubuh di serang oleh mikroorganisme yang sama, maka antibodi
akan melindungi tubuh dan mencegah terjadinya infeksi.

B. Saran.
Mengingat betapa pentingnya manfaat dari imunisasi, maka sangat
dibutuhkan peran serta masyarakat untuk terus meningkatkan lagi
kesadaran dan motivasi untuk melakukan imunisasi dasar lengkap dan
lanjutan, demi mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang
perlindungan terhadap suatu penyakit (booster). Tidak kalah penting bagi
setiap tenaga kesehatan untuk turut berperan dalam mensukseskan
program imunisasi dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat
dan melakukan monitoring capaian imunisasi serta evaluasi ke depannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI.” Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak


Indonesia ” www.promkes.kemkes.go.id. Diakses pada Minggu 01
Oktober 2023. https://promkes.kemkes.go.id/?p=8986

Kemenkes.”Cegah Kanker Leher Rahim, Kemenkes canangkan Perluasan


Imunisasi HPV Secara Nasional” www.p2p.kemkes.go.id. Diakses pada
Minggu 01 Oktober 2023. http://p2p.kemkes.go.id/cegah-kanker-leher-
rahim-kemenkes-canangkan-perluasan-imunisasi-hpv-secara-nasional/
#:~:text=Imunisasi%20HPV%20ini%20utamanya
%20diberikan,6%20sampai%2012%20bulan%20kemudian.

Kemenkes.”Pentingnya Imunisasi bagi Anak” www.yankes.kemkes.go.id.


Diakses pada Minggu 01 Oktober 2023.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1331/pentingnya-imunisasi-
bagi-anak

Ranuh dkk. (2017). Pedoman Imunisasi di Indonesia. In Badan Penerbit Ikatan


Dokter Anak Indoneisa (6th ed.). Jakarta: IDAI.

Rachmawati, Septi Dewi, Wisnu Barlianto, Ariani.(2019).PEDOMAN PRAKTIS


IMUNISASI PADA ANAK: Pemberian Imunisasi pada Anak Sehat, Sakit,
dan Terlambat Jadwal. Malang : UB Press

10

Anda mungkin juga menyukai