Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PROGRAM P2M

PUSKESMAS MOKOAU

KENDARI

DISUSUN OLEH :

DWYNDAWATI INTA: J1A1 16 289

FIKTORIA KEKEIA: J1A1 16 295

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat.
Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada
pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal,
tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes,
2004).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes,
2011).
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan dan
merupakan unit pelaksanaan teknik Daerah (UPTD) Dinas kesehatan
Kabupate/Kota. Upaya pelayanan yang di selenggarakan adalah:
a. Pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu upaya promotif dan preventif pada
masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
b. Pelayanan medik dasar, yaitu upaya kuratif dan rehabilitatif denan
pendekatan individu dan keluarga melalui upaya perawatan yang tujuannya
menyembuhkam penyakit untuk kondisi tertentu.
Program penanggulangan penyakit menular (P2M) merupakan program
pelayanan kesehatan puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular
penyakit menular, dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian,
dan kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit menular maupun tidak menular.

B. TUJUAN
Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu meliputi dua tujuan, tujuan umum
dan tujuan khusus.
Ada pun tujuan umumnya yaitu:
Untuk memenuhi tagas mata kuliah program penanggulangan penyakit
menular (P2M) yang di berikan kepada kami selaku mahasiswa dari Ibu KARMA
IBRAHIM, S.KM, M.Kes sebagai pengampuh mata kuliah.
Dan untuk tujuan khususnya yaitu:
1. Untuk mengetahui 10 besar penyakit menular tertinggi di puskesmas mokoau.
2. Untuk mengetahui program-program penanggulangan penyakit menular (P2M)
yang telah dilaksanakan di puskesmas khususnya pada puskesmas Mokoau
kendari.
3. Untuk mengetahui faktor penghambat dari program penanggulangan penyakit
menular (P2M) yang telah di jalankan pada puskesmas Mokoau kendari.
4. Untuk mengetahui analisis SWOT

C. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan dalam pengambilan data pada program penanggulangan
penyakit menular (P2M) di puskesmas Mokoau kendari adalah sebagai berikut:
Hari : Kamis,
Tanggal : 8 September 2018,
Tempat: Puskesmas Mokoau
Alamat: Kompleks Perumahan BTN Kendari permai, Kelurahan Padaleu,
Kecamatan Kambu Kota Kendari.
BAB II
PEMBAHASAN
Program penanggulangan penyakit menular (P2M) merupakan tindakan
yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi, membasmi,
mengeliminasi penyakit dan kecatatan dengan menerapkan sejumlah intervensi
yang telah dibuktikan efektif. (Kleinbaum, et al., 1982; Last 2001).
Tujuan dari program ini yaitu untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian, dan kecatatan yang di akibatkan oleh penyakit menular. Penyakit
menular yang telah terlaksana sesuai dengan data yang kami peroleh pada
program penanggulangan penyakit menular (P2M) di puskesmas Benu-Benua
yaitu:
1. Imunisasi,
2. Pneumonia,
3. Diare,
4. TB, (tuberculosis),
5. DBD (demam berdarah dengue).
6. Malaria
Dari program-program yang telah terlaksana tersebut memiliki berbagai
faktor hambatan maupun faktor pendukungnya.
a. Imunisasi
Imunisasi merupakan pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang
untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit.

Program yang dilaksanakan oleh puskesmas mokoau yaitu:


1) Memberikan imunisasi campak dan polio pada masyarakat setempat.
2) Melakukan pemeriksaan pada masyarakat yang terkait dengan penyakit
polio dan campak, dan hasilnya tidak di temukan penderita campak
dan polio.
3) Memberikan imunisasi pada bayi dan balita.

Hambatan:
Untuk saat ini tidak ditemukan hambatan yang ada pada program ini.
Pendukung:
Pada program ini faktor pendukungnya yaitu masyarakat setempat sangat
antusias dalam pemberian imunisasi pada bayi dan balita mereka.

b. Pemberatasan penyakit Pneumonia


Pneumonia merupakanda infeksi atau peradangan pada salah satu atau
kedua paru-paru (alveolus).
Program yang dilaksanakan yaitu:
1) Memberikan penyuluhan yang terkait dengan pneumonia,
2) Memberikan obat-obatan serta melakukan vaksinasi pada masyarakat
setempat.
Faktor penghambat:
Tidak di temukan hambatan pada pelaksanaan program ini.

c. Pemberatasan penyakit Diare


Diare merupakan buang air besar dengan konsistensi cair (mencret)
sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam).
Program yang dilaksanakan yaitu:
1) Melakukan penyuluhan pada masyarakat setempat, melakukan
pencegahan,
2) Memberikan penanganan ada penderita diare pada masyarakat’
3) Pemberian obat-abatan seperti zink pada masyarakat atau pasien, dan
bagi pasien sangat di wajibkan.
Faktor penghambat:
Kurangnya pengetahuan dari orang tua, di mana adanya tanda-tanda diare
padaanaknya yang seharusnya segera di bawa di puskesmas akan tetapi
setelah 2 hari baru adanya tindakan dari orang tua dengan membawa
anaknya ke puskesmas.
Faktor pendukung:
Tersedianya obat-obatan berupa zink yang akan di salurkan pada
masyarakat.

d. Pemberatasan penyakit Tuberculosis (TB).


TB merupakan penyakit saluran nafas yang disebabkaan oleh
mycobacterium, yang berkembang biak di dalam bagian tubuh di mana
terdapat banyak aliran darah dan oksigen.
Program yang dilaksanakan yaitu:
1. Memberikan penyuluhan pada masyarakat setempat,
2. Pemeriksaan konteks rumah pada penderita TB,
3. Pemantauan kepatuhan dalam pengonsumsian obat,
4. Scrinning penderita TB.
Faktor penghambat:
Penderita TB yang tidak mau di kunjungi rumahnya, serta kurangnya
kunjungan masyarakat di puskesmas.
Faktor pendukung:
Jarak penderita TB yang mudah terjangkau.

e. Pemberatasan penyakit Demam berdarah dengue (DBD).


Untuk program yang dilaksanakan pada DBD kami tidak
mendapatkan informasi/data sebab pemegang program ini sedang
berhalangan hadir atau tidak ada di puskesmas pada saat kami melakukan
proses pengambilan data.

f. Pemberatasan penyakit Malaria


Untuk program yang dilaksanakan pada malaria kami pun tidak
mendapatkan informasi/data sebab pemegang program ini tidak lagi bekerja
pada puskesmas Benu-Benua, dan kami mencoba mencari informasi/data
mengenai malaria dari pemegang program lain yang ada di puskesmas
tersebut akan tetapi mereka tidak mengetahuinya, dan program malaria ini
untuk tahun 2017 ini tidak terlaksana sesuai dengan tahun sebelumnya.

D. HASIL
Adapun hasilnya yaitu:
1. Program Imunisasi,
2. Program Pneumunia,
3. Program Diare,
4. Program Tuberculosis (TB),
5. Program Demam Berdarah (DBD).
6. Program Malaria.

E. HAMBATAN
Hambatan yang kami alami yaitu kurangnya pengetauan kami mengenai
letak/lokasi puskesmas Benu-Benua kendari.

a. Hambatan operasonal.
Hambatan yang kami alami pada saat proses pengambilan data di
puskesmas Mokoau yaitu dimana penanggung jawab/kordinator dari
program penanggulangan penyakit menular (P2M) yang awalnya hanya di
pegang oleh satu orang akan tetapi untuk saat ini telah terbagi menjadi
beberapa orang yaitu sesuai dengan jumlah program penanggulangan
penyakit menular yang ada di puskesmas tersebut, serta kurangnya
informasi dari salah satu pemegang program P2M yang telah ada dimana
yang bersangkutan berhalangan hadir pada saat kami melakukan proses
pengambilan data.
b. Hambatan pelaksanaan program.
Pelaksanaan program penanggulangan penyakit menular (P2M) pada
puskesmas Mokoau terlaksana sesuai dengan apa yang telah di programkan
sebelumnya, akan tetapi dari pelaksanaan program tersebut masih terdapat
sedikit hambatan, dimana masyarakatnya masih kurang kesadaran mengenai
pentingnya hidup sehat, serta pada saat masyarakatnya berkunjung di
peskesmas apabila penyakit yang di deritanya sudah parah.

c. Hambatan infrastruktur
Pelaksanaan program penanggulangan penyakit menular (P2M) pada
puskesmas Mokoau di mana kurangnya alat yang di sediakan puskesmas untuk
di gunakan tenaga kesehatan dalam pemeriksaan penanggulangan penyakit
menular (P2M), contoh: pemeriksaan penyakit HIV/ AIDS
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil pengambilan atau pengumpulan dan analisis data yang telah kami
lakukan pada program penanggulangan penyakit menular (P2M) di puskesmas
kendari dapat kami simpulkan bahwa program P2M yang telah di laksanakan
pada puskesmas tersebut telah terlaksana dengan baik walaupun masih ada sedikit
kendala ditemukan pada program tersebut.

Anda mungkin juga menyukai