Anda di halaman 1dari 13

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE PADA SISWI KELAS IV, V
DAN VI DI SD NEGERI 3 SELO

Oleh :
LISTIANA MAULA ZULFAH
NIM 17021239

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI, 2020
NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE PADA SISWI KELAS IV, V
DAN VI DI SD NEGERI 3 SELO

Oleh :
LISTIANA MAULA ZULFAH
NIM 17021239

Disetujui pada November 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Sutrisno S.Kep., M.Kep. Ns.Sulistiyarini,M.H.


NIDN. 0621127501 NIDN : 0616128204
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN TENTANG MENARCHE PADA SISWI KELAS IV, V
DAN VI DI SD NEGERI 3 SELO

ABSTRAK
Latar Belakang – menstruasi pertama (menarche) puncak dari suatu perubahan
pada seorang anak perempuan yang telah dewasa (Imelda, 2017). Masa pubertas
terjadi ketika seorang perempuan mengalami perkembangan fisik dan pematangan
fungsi organ reproduksi, secara umum menstruasi pertama terjadi pada saat usia
12-14 tahun tetapi saat ini terjadi penurunan usia ke usia lebih muda sehingga
menyebabkan siswi Sekolah Dasar mengalami menarche (Sari & Idris, 2020).
Tujuan – untuk mengetahui adakah Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Tentang Menarche
Metode – desain dalam penelitian ini adalah Quasy Eksperimen, Pendekatan Pre
Post Test with Control Group Design.Responden sebanyak 44 orang yang terbagi
atas 22 kelompok kontrol dan 22 kelomppok intervensi.
Hasil – pengetahuan tentang menarche pada siswi kelas IV, V dan VI di SD
Negeri 3 Selo.dengan hasil uji paired simple T test yaitu nilai p 0,000 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan pada kelompok kontol atau kelompok
yang tidak di beri intervensi berupa pendidikan kesehatan dari hasil uji paired
simple T test didapatkan nilai p 0,664 > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.
Simpulan –Ada pengaruh pendidikan kesehatanterhadap peningkatan
Kata Kunci : Menarche, pengetahuan
Kepustakaan : 8 (2010-2020)
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL OF
KNOWLEDGE ABOUT MENARCHE IN CLASS IV, V AND VI STATES IN
SD NEGERI 3 SELO

ABSTRACT

Background – The first menstruation (menarche) is the peak of a change in an


adult girl (Imelda, 2017). Puberty occurs when a woman experiences physical
development and maturation of reproductive organ functions, in general the first
menstruation occurs at the age of 12-14 years but currently there is a decline in
age to a younger age, causing elementary school students to experience menarche
(Sari & Idris, 2020 ).
Purpose – To find out whether there is an effect of health education on increasing
knowledge about menarche
The design method in this research is Quasy Experiment, Pre Post Test Approach
with Control Group Design. Respondents were 44 people who were divided into
22 control groups and 22 intervention groups.
Results - knowledge about menarche in grades IV, V and VI at SD Negeri 3 Selo.
With the results of the paired simple T test, p value 0.000 <0.05, Ho is rejected
and Ha is accepted. Whereas in the dick group or the group that was not given
intervention in the form of health education from the results of the paired simple T
test, the p value was 0.664 > 0.05, then Ha was rejected and H0 was accepted.
Conclusion – There is effect of health education on improving
Keywords: Menarche, knowledge
Literature : 8 (2010-2020)
PENDAHULUAN pengetahuan baik, sedangkan data
Menstruasi pertama (menarche) kesiapan didapatkan sebanyak 70 %
puncak dari suatu perubahan pada (7 siswi) tidak siap menghadapi
seorang anak perempuan yang telah menarche dan 30 % (3 siswi) siap
dewasa (Imelda, 2017). Masa menghadapi menarche (Mukhoirotin
pubertas terjadi ketika seorang & Qomari, 2017).
perempuan mengalami Pengetahuan maupun pemberian
perkembangan fisik dan pematangan informasi tentang menstruasi yang
fungsi organ reproduksi, secara tidak tepat menyebabkan munculnya
umum menstruasi pertama terjadi gangguan psikologis seperti
pada saat usia 12-14 tahun tetapi saat ketidaksiapan, kecemasan, ketakutan,
ini terjadi penurunan usia ke usia kebingungan, pusing, mual,
lebih muda sehingga menyebabkan disminorhea, haid tidak teratur,
siswi Sekolah Dasar mengalami pemberian pendidikan kesehatan
menarche (Sari & Idris, 2020). menstruasi proses penyampaian
Berdasarkan data WHO 2018 usia informasi tentang kesehatan
remaja antara 10-19 tahun, Usia menstruasi yang bertujuan
menstruasi pertama atau menarche memberikan pengetahuan dan
antara 13-14 tahun 37,5% terjadi informasi kepada remaja putri (Utari,
pada anak remaja, sedangkan di 2016). Hal yang mempengaruhi
Indonesia manarche lebih awal pengetahuan antara lain kondisi
sekitar usia 9 tahun, dan menarche lingkungan, kurangnya persediaan
lebih lambat terjadi sampai usia 17 buku tentang menstruasi, sehingga
tahun (Kemenkes RI, 2018). menjadi kurangnya minat membaca,
Berdasarkan penelitian yang dilihat dari hasil penelitian bahwa
dilakukan di MIN Rejoso Peterongan tidak ada responden yang mendapat
Jombang dari 10 responden informasi tentang menstruasi dari
didapatkan hasil sebanyak 70 % (7 buku, peperti penelitian dari Indarsita
siswi) tingkat pengetahuan kurang, & Purba (2017:187) yang
20 % ( 2 siswi) tingkat pengetahuan menyebutkan bahwa kurangnya
cukup, 10 % (1 siswi) tingkat persediaan buku tentang kesehatan

1
reproduksi dapat mempengaruhi Populasi pada penelitian ini
kurangnya tingkat pengetahuan berjumlah 44 responden, menurut
khususnya tentang menstruasi. Arikunto (2010), apabila populasi
METODOLOGI PENELITIAN penelitian berjumlah kurang dari
Jenis penelitian ini adalah 100, maka sampel yang diambil
penelitian kuantitatif. Penelitian adalah semuanya, namun apabila
kuantitatif merupakan penelitian populasi penelitian berjumlah lebih
yang digunakan untuk menjawab dari 100 maka sampel dapat diambil
persoalan apa dan mengapa, makna antara 10-15% atau 20-25% atau
suatu gejala atau fenomena yang lebih. Sesuai dengan teori tersebut
ditafsirkan oleh peneliti, dan bukan maka, jumlah sampel yang
oleh subjek yang diteliti. Desain digunakan dalam penelitian ini
penelitian ini merupakan penelitian adalah sebanyak 44 responden
yang disusun sedemikian sehingga dimana dari 44 responden akan di
peneliti dapat memperoleh jawaban bagi menjadi 2 kelompok yaitu 22
atas pertanyaan penelitian responden sebagai kelompok kontrol
(Suliyanto, 2018). Desain dari dan 22 responden sebagai kelompok
penelitian ini adalah quasy intervensi. Instumen yang digunakan
eksperimen dengan menggunakan pada penelitian ini adalah SOP dan
pendekatan pretest-posttest with Kuesioner.
control group, yaitu dengan HASIL
kelompok remaja diobservasi Tabel 1 Distribusi Frekuensi
terlebih dahulu sebelum diberi Responden Berdasarkan Umur
pendidikan kesehatan, kemudian Pada Kelompok Intervensi dan
dilakukan observasi kembali setelah Kelompok Kontrol Tahun 2021
dilaksanakan pendidikan kesehatan. Umur Kelompok Kelompo
Populasi dalam penelitian ini adalah Intervensi k
Kontrol
siswi kelas IV,V, dan VI di Sekolah
Frekuensi Pres Fre Pre
Dasar Negeri 3 Selo yang berjumlah (n) enta kue sen
44 orang. se nsi tas
(%) (n) e

2
(% didapatkan paling banyak kelas 6
) yaitu sebanyak 10 orang (45,5%),
10 5 22,7 6 27,
sedangkan pada kelompok kontrol
11 7 31,8 8 3
12 10 45,5 8 36, didapatkan paling banyak kelas 5
4 yaitu sebanyak 9 orang (40,9%).
36,
Table 3 Distribusi Pengetahuan
4
Jumla 22 100 22 10 Responden Kelompok Perlakuan
h 0 Pretest dan Posttest Tahun 2021
Berdasarkan table 1 distribusi
Kateg Pretest Posttest
frekuensi responden berdasarkan ori
umur pada kelompok intervensi Penge
tahua N % N %
didapatkan paling banyak usia 12
n
tahun sebanyak 10 orang (45,5%), Baik 11 50 16 72,7
sedangkan pada kelompok kontrol Buruk 11 50 6 27,3
Total 22 100 22 100
didapatkan paling banyak adalah usia
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
11 dan 12 tahun yaitu sebanyak 8
sebagian besar responden pada
orang (36,4%).
kelompok intervensi memiliki
Tabel 2 Distribusi Frekuensi
pengetahuan baik setelah diberikan
Responden Berdasarkan Kelas
pendidikan kesehatan yaitu sebanyak
Pada Kelompok Intervensi dan
16 responden (72,7 %).
Kelompok Kontrol Tahun 2021
Table 4 Distribusi Pengetahuan
Kelompok Kelompok
Responden Kelompok Perlakuan
Intervensi Kontrol
Frek Prese Fre Pres Pada Kelompok Kontrol Tahun
Kelas
uens ntase kue entas 2021
i (n) (%) nsi e
Kategori Pre Test Post Test
(n) (%)
Pengeta
4 5 22,7 6 27,3 N % N %
huan
5 7 31,8 9 40,9
6 10 45,5 7 31,8 Baik 7 31,8 8 36,4
Jumlah 22 100 22 100
Buruk 15 68,2 14 63,6
Berdasarkan table 2 distribusi
frekuensi responden berdasarkan Total 22 100 22 100

kelas pada kelompok intervensi

3
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Tabel 6 Uji Paired Sample T Test
pada kelompok kontrol sebagian Pengetahuan Tentang Menarche
besar responden memiliki Pretest dan Posttest Pada
pengetahuan buruk pada penilaian Kelompok Intervensi
pre test yaitu sebanyak 15 responden Variabel N Mean P value
(68,2 %). Pengetahuan
Pengetahuan 22 10,55 0,000
Tabel 5 Distribusi Normalitas
pretest
Pengetahuan Sebelum dan Setelah kel. 22 11,82
Pendidikan Kesehatan Pada Intervensi
Pengetahuan
Kelompok Intervensi
posttest
Shapiro-wilk kel.
Statist D Sig. Intervensi
ic f. Dari hasil uji analisis dengan
Pengetahua 0,934 2 0,149
menggunakan paired sample t test di
n sebelum 2
penkes 0,925 0,096 peroleh nilai rata – rata sebelum dan
kelompok 2 setelah dilakukan pendidikan
intervensi 2 kesehatan mengalami peningkatan,
Pengetahua
n setelah hal tersebut di tunjukan dengan nilai
penkes mean pretest sebesar 10,55 dan
kelompok posttest seberar 11,82. Hasil uji
intervensi
analisis di peroleh nilai p 0,000 <
Berdasarkan table 5 hasil uji
0,05 maka Ho di tolak dan Ha di
normalitas data di peroleh nilai
terima. Artinya pengaruh pendidikan
probabilitas pre treatment sebesar
kesehatan terhadap peningkatan
0,149 > 0,05 dan nilai probabilitas
pengetahuan tentang menarche pada
post treatment sebesar 0,096 > 0,05.
siswi kelas IV, V, dan VI di SD
Sehingga dapat di simpulkan bahwa
Negeri 3 Selo.
sebaran data keduanya normal.
PEMBAHASAN
Karena sebaran data keduanya
a. Umur
normal, maka uji hipotesis yang di
Menurut penelitiusia
gunakan adalah T-berpasangan yaitu
mempengaruhi terhadap daya
paired sample t-test

4
tangkap dan pola pikir seseorang, b. Kelas
dengan bertambahnya usia individu, Menurut peneliti kelas merupakan
daya tangkap dan pola pikir tempat interaksi terjadinya proses
seseorang akan lebih berkembang, pembelajaran atau pemberian dan
sehingga pengetahuan yang penerimaan informasi. Semakin
diperoleh semakin banyak. Usia tinggi tingkatan kelas seseorang
merupakan faktor terpenting dalam maka semakin sering ia menerima
seseorang menerima informasi. informasi dan memahami
Informasi merupakan salah satu pengetahuan yang mereka peroleh.
faktor yang berpengaruh terhadap Semakin seseorang sering menerima
tingkat pengetahuan. Seseorang yang informasi maka semakin bertambah
mempunyai sumber informasi lebih juga pengetahuanya.
luas akan mempunyai pengetahuan Sejalan dengan penelitian
yang luas juga (Notoadmodjo, 2007). menurut Mubarak, (2011) tingkatan
Semakin bertambahnya usia kelas mempengaruhi proses belajar,
seseorang maka semakin tambah semakin tinggi tingkatan kelas
juga kognitif serta informasi yang seseorang, semakin mudah orang
didapat. Semakin seseorang sering tersebut menerima informasi.
menerima informasi maka semakin Pengetahuan sangat erat kaitannya
bertambah pengetahuan dari orang dengan kelas dimana diharapkan
tersebut. Semakin bertambah umur seseorang dengan tingkatan kelas
seseorang tingkat kematangan dan tinggi, maka orang tersebut akan
kekuatan seseorang akan lebih semakin tinggi juga pengetahuannya.
matang dalam berpikir dan akan c. Analisa Bivariat
sering menerima informasi. Pengaruh pendidikan kesehatan
keterbiasaan orang menerima terhadap tingkat pengetahuan
informasi akan berdampak pada tentang menarche pada kelompok
tingkat pengetahuan (Nursalam, intervensi
2013). Menurut peneliti pemberian
pendidikan kesehatan ini sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan

5
siswi dalam hal ini yaitu informasi tentang kesehatan
pengetahuan tentang menarche. reproduksi ternyata dapat membuat
Terbuktidari hasil penelitian responden mengetahui, memahami
didapatkan perubahan yang dan mulai mengerti untuk
signifikan antara pengetahuan siswi mengaplikasikan informasi tersebut.
sebelum diberi pendidikan kesehatan Selain itu, pendidikan kesehatan juga
dan setelah diberikan pendidikan dapat mempengaruhi perubahan
kesehatan. Dengan bertambahya pengetahuan responden
pengetahuan siswi tentang menarche Berdasarkan hasil penelitian
adanya proses yang terjadi pada saat dapat membuktikan bahwa
kegiatan pemberian pendidikan pendidikan kesehatan dapat
kesehatan yaitu berfungsinya indra menciptakan perubahan pada diri
penglihatan dan pendengaran seseorang dan dapat merubah
menangkap informasi yang diberikan pengetahuan seseorang, bahwa
oleh peneliti yang kemudian pendidikan kesehatan merupakan
disalurkan ke otak yang membuat suatu proses perubahan pada diri
pengetahuan responden bertambah. seseorang yang dihubungkan dengan
Siswi juga terlihat memperhatikan pencapaian tujuan kesehatan individu
dan mampu menerima informasi saat dan masyarakat. Selain itu
diberikan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan merupakan
dengan metode power point yang suatu proses perkembangan yang
dijelaskan oleh peneliti. berubah secara dinamis, yang
Penelitian ini sejalan dengan didalamnya seseorang dapat
Prautami & Dewi, (2018) menerima atau menolak informasi,
berdasarkan hasil penelitian ini sikap maupun praktek baru yang
peneliti berpendapat bahwa setelah berhubungan dengan tujuan hidup
dilakukan pendidikan kesehatan sehat. Dengan adanya informasi
ternyata pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi
meningkat. Hal ini berarti bahwa khususnya tentang menarche pada
dengan memberikan pendidikan siswi kelas V dan VI tingkat
kesehatan yakni dengan memberikan pengetahuan siswi meningkat

6
menjadi baik dari yang pretest Berdasarkan hasil penelitian
tingkat pengetahuan tentang yang telah dilakukan terdapat
menarche sebagian besar dalam saranyang perlu di pertimbangkan
kategori cukup setelah diberikan antara lain sebagai berikut :
pendidikan kesehatan kemudian 1. Teoritis
dilakukan posttest sebagian besar Hasil penelitian ini diharapkan
menjadi kategori baik (Sukmawati et bisa menjadi referensi dalam
al, 2016). penelitian selanjutnya dan semoga
KESIMPULAN dapat memperluas penelitian dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang menambah variabellain yang
telah dilakukan peneliti, maka dapat memiliki hubungan serta dapat
diambil kesimpulan ada pengaruh meningkatkan teori tentang pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap pendidikan kesehatanterhadap
peningkatan pengetahuan tentang tingkat pengetahuan tentang
menarche pada siswi kelas IV, V, menarche.
dan VI di SD Negeri 3 Selo yang di 2. Praktis
tunjukkan dengan hasil uji paired a. Bagi Peneliti
simple T test yaitu nilai p 0,000 < Dengan adanya penelitian ini,
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diharapkan akan mendapatkan
diterima. Sedangkan pada kelompok tambahan ilmu serta wawasan dan
kontol atau kelompok yang tidak di pengalaman sehingga dapat
beri intervensi berupa pendidikan memberikan informasi tentang
kesehatan dari hasil uji paired simple pengaruh pendidikan
T test didapatkan nilai p 0,664 > 0,05 kesehatanterhadap tingkat
maka Ha ditolak dan H0 diterima pengetahuan tentang menarche.
yang artinya tidak ada pengaruh b. Bagi Institusi
pendidikan kesehatanterhadap Hasil penelitian ini,
peningkatan pengetahuan tentang diharapkan dapat menambah
menarche pada siswi kelas IV, V dan pengetahuan dan wawasan mengenai
VI di SD Negeri 3 selo. dalam menghadapi menarche.
SARAN c. Bagi Masyarakat

7
Dengan adanya penelitian ini Mukhoirotin, & Qomari, N. P.
(2017). Pengaruh Pendidikan
diharapkan ebagai bahan masukan
Kesehatan Terhadap
betapa pentingnya informasi dini Pengetahuan Dan Kesiapan
Dalam Menghadapi Menarche
menarche pada anak anak
Di Min Rejoso Peterongan
perempuan, khususnya bagi tenaga Jombang. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap
pendidik diharapkan memberikan
Pengetahuan Dan Kesiapan
informasi pendidikan kesehatan Dalam Menghadapi Menarche
Di Min Rejoso Peterongan
tentang kesehatan reproduksi pada
Jombang, 1(1Mukhoirotin,
siswinya, misalnya pada saat Qomari, N. P. (2017). 758-
2157-1-PB jurnal nasional.
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Pengaruh pendidikan kesehatan
d. Bagi Peneliti terhadap pengetahuan dan
kesiapan dalam menghadapi
Adanya penelitian ini,
menarche di min rejoso
diharapkan dapat menerapkan ilmu peterongan jombang, 1(1), 22–
29.
yang diperoleh selama belajar dan
http://journal.unipdu.ac.id:8080/
memberikan sumber informasi index.php/edunur), 22–29.
http://journal.unipdu.ac.id:8080/
pengaruh pendidikan kesehatan
index.php/edunursing/article/vie
terhadap menarche. w/758
Notoatmodjo. (2015). Perbedaan
e. Bagi Peneliti Selanjutnya
Pengetahuan Ibu Tentang
Dengan penelitian ini Inhalasi Sederhana. Jurnal
Kesehatan Holistik, 9(2), 97–
diharapkan sebagai bahan referensi
102.
penelitian selanjutnya agar dapat Notoatmodjo. (2017). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Dengan
dikembangkan lebih luas serta dapat
Media Poster Terhadap
menambahkan desain penelitian Pengetahuan Manajemen
Hipertensi Pada Penderita
maupun variable penelitian.
Hipertensi. Jurnal Keperawatan
Misalnya dengan menambahkan Soedirman, 12(1), 38.
https://doi.org/10.20884/1.jks.2
variabel hubungan status gizi,
017.12.1.715
keturunan dll terhadap kejadian Nursalam. (2013a). Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan
menarche.
(Edisin ke). Salemba Medika.
DAFTAR PUSTAKA Prautami, E. S., & Dewi, R. (2018).
Pendidikan Kesehatan Terhadap
Arikunto, S. (2010). Prosedur
Pengetahuan Tentang Menarche
penelitian suatu pendekatan
Pada Siswi Sekolah Dasar.
praktik. Rineka Cipta.

8
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi
Science Kesehatan, 9, 270–282.
Sari, R. J., & Idris, I. (2020). Periode
menarche pada remaja putri di
kota stabat Latar Belakang.
5(2), 43–48.
Suliyanto. (2018). Pelatihan Metode
Pelatihan Kuantitatif. Journal of
Chemical Information and
Modeling, 5(2), 223–232.
https://doi.org/10.1017/CBO978
1107415324.004

Anda mungkin juga menyukai