Anda di halaman 1dari 9

Al-Asalmiya Nursing

Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)


https://jurnal.stikes-alinsyirah.ac.id/index.php/keperawatan/
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
p-ISSN: 2338-2112
e-ISSN: 2580-0485

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN


MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI DI SDN 02
LUBUK BUAYA PADANG

RISTA NORA

Program studi SI Keperawatan STIKes YPAK Padang


Jln. Pemuda No. 18 Padang
E-mail norarista@gmail.com

ABSTRAK

Masa puberitas anak perempuan ialah dengan datangnya menarche. Pertumbuhan anak usia 10-
14 tahun tahun di sumbar yaitu 270.0000 jiwa dan yang akan mengalami menarche diperkirakan
sebanyak 260.000. Dinas kesehatan sumbar mencatat sebanyak 54% anak cemas menghadapi
menarche, 33% masih cemas walau sudah mendapat informasi dan 13% anak siap menghadapi
menarche. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan
dengan tingkat kecemasan menghadapi menarche pada siswi di SDN 02 Lubuk Buaya Padang
tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptifanalitik dengan desain cross sectional.
Penelitian ini telah dilakukan di SDN 02 Lubuk Buaya Padang pada bulan Oktober 2016- Juli
2017. Populasi yang memenuhi criteria inklusi yaitu sebanyak 32 orang. Data diolah secara
komputerisasi dan dianalisis secara univariat berupa distribusi frekuensi dan analisa bivariat
menggunakan ujichi-square (p value= ≤ 0,005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden
memilki pengetahuan yang rendah (59,4%) dengan tingkat kecemasan berat (43,8%). setelah
dilakukan uji statistic terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tingkat
kecemasan yaitu dengan P < 0,05 yaitu P = 0,003. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan
kepada kepala sekolah untuk melakukan kegiatan edukasi dengan mendatangkan nara sumber
sehingga dapat memberikan informasi kesehatan khususnya mengenai menarche sehingga siswi
tidak cemas saat menghadapi menarche dan memiliki informasi yang sesuai mengenai
menarche.

Kata Kunci: Pengetahuan, Menarche, Tingkat kecemasan


ABSTRACT

The most importain even in the girlspuberty is with the arrival of menarche. The growth of 10-
14 years old in west Sumatra is 270.000 girls and menarche estimated to be 260.000 children.
The west sumatera health service recorded as many as 54% anxious children facing menarche,
33% still anxious despite having received information and 13 children ready to face menarche.
The purpose of this study was to determinaned the relationship knowledge with anxiety level at
facing menarche on students in SDN 02 LubukBuaya Padang in 2017. The type of this research
was descriptive analitik with cross sectional design. This research has been done at SDN 02
Lubuk Buaya Padang in October 2016 – july2017. The population that the inclution as many as
32 people.Collecting data using a questionnaires. Data processed by computerized univariad
analysis that is looking at the distribution frequency and percentage distribution of each
variabel and analyzed by using bivariate is chi-square test to examine the relantionship
variables with 95% confident level ( P< 0,05 ). The results showed that respondents had low
level of knowledge (59,4%) with severe anxiety level (43,8%). Statistical test were significant

Page | 27
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

relationship between of knowledge and anxiety level that with P < 0,05 are P = 0,003. Based on
the results above.Reseacher was suggest to chairmain of school to be able to provide health
information specifically about menarche so that students do not anxiety when faced with
menarche and have the appropriate information about menarche.

Keyword :, Anxiety Level, Knowledge, Menarche.

PENDAHULUAN perkembangan hormon pada remaja itu


Masa remaja merupakan masa sendiri. (Ellya, dkk dalam Lubis, 2013).
transisi yang unik dan ditandai dengan Menurut Kusmiran (2011) rentang usia
berbagai perubahan fisik, emosi dan remaja adalah 11-20 tahun dan terbagi
psikis. Masa remaja juga merupakan menjadi tiga tahap, yaitu remaja awal
masa yang khusus dan penting karena (11-14 tahun), remaja menengah (15-17
merupakan periode pematangan organ tahun), dan remaja akhir (18-20 tahun).
reproduksi manusia yang sering disebut Nagar dalam Dewi (2013),
masa pubertas. Masa ini merupakan menyatakan bahwa remaja yang akan
periode yang sulit bagi remaja mengalami menstruasi pertama
khususnya remaja putri, dikarenakan (menarche) membutuhkan kesiapan
adanya perubahan fisik dan biologis fisik dan psikologis yang baik. Kesiapan
serta perubahan tuntutan dari menghadapi menarche adalah keadaan
lingkungan sehingga diperlukan suatu yang menunjukkan bahwa seseorang
proses penyesuaian diri. Adapun siap untuk mencapai salah satu
perubahan yang dialami oleh remaja kematangan fisik yaitu dengan
putri meliputi perubahan secara datangnya menarche (Yusuf, 2014).
sekunder (pertumbuhan payudara, Menurut Sukmadinta dalam Puspita
rambut kemaluan, perubahan tinggi (2015), kesiapan remaja putri
badan, dll) maupun perubahan secara menghadapi menarche di pengaruhi
primer yaitu dengan datangnya oleh faktor internal yang meliputi
menstruasi pertama atau menarche pengetahuan, usia, persepsi terhadap
(Lubis, 2013) dirinya, sikap, dan faktor eksternal yang
Menstruasi pertama (menarche) meliputi dukungan dari lingkungan, dan
menjadi tanda seorang remaja putri sumber informasi. Apabila seorang anak
sudah memasuki tahap kedewasaan tidak diberikan penjelasan yang baik
khususnya sistem reproduksi. tentang menarche maka akan timbul
Menstruasi pertama sering digunakan gangguan-gangguan psikologis seperti:
sebagai kriteria kematangan seksual kecemasan atau ketakutan terhadap
anak perempuan, tetapi ini bukanlah menstruasi, merasa terhalangi atau
perubahan fisik pertama dan terakhir merasa terbatasi kebebasan dirinya oleh
yang terjadi selama masa puber. datangnya menstruasi, mudah
Umumnya, rata-rata usia remaja putri tersinggung dan mudah marah serta
yang mengalami menarche adalah 12- merasa gelisah dan gangguan tidur
14 tahun. Namun, menarche juga dapat (Lubis, 2013).
terjadi lebih awal pada usia 9-10 tahun Kurangnya pengetahuan terhadap
atau lebih lambat pada usia 17 tahun. menarche menjadi salah satu penyebab
Menstruasi pertama (menarche) paling timbulnya gangguan kecemasan pada
sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi remaja putri karena tidak semua remaja
bisa juga terjadi pada usia 8 atau 16 puteri mengetahui mengenai menarche
tahun tergantung faktor-faktor yang atau menstruasi dan bagaimana cara
mempengaruhi kedewasaan atau menghadapinya. Kecemasan atau

Page | 28
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

perasaan cemas itu sendiri merupakan kecemasan remaja putri dalam


suatu keadaan yang akan dialami ketika menghadapi menarche. Diperkirakan
memikirkan sesuatu yang tidak jumlah mereka yang mengalami
menyenangkan terjadi (Priest dalam gangguan kecemasan mencapai 5% dari
Safaria, 2009). Kecemasan adalah jumlah penduduk, dengan perbandingan
sebuah respon emosional terhadap antara wanita dan pria 2:1 dan
penilaian yang terjadi pada individu, diperkirakan antara 2%-4% penduduk
namun hal tersebut bergantung dari dalam kehidupannya pernah mengalami
bagaimana cara individu gangguan kecemasan (Hawari, 2011).
mempersepsikan rasa cemasnya, ini Pertumbuhan jumlah remaja di
dapat berasal dari stimulasi stresor yang seluruh dunia sangat tinggi, hal ini
bersumber dari luar (interpersonal) atau dikuatkan oleh data yang dirilis
dari dalam (interpsikis). Population Reference Bureau (PRB),
Semakin hari, usia rata-rata bahwa populasi anak muda usia 10-24
menarche memang semakin dini, tahun di dunia pada tahun 2013
keadaan gizi yang semakin baik mencapai 1,81 miliar jiwa atau 25% dari
mempercepat kesiapan tubuh untuk total populasi di dunia. Diperkirakan
menstruasi. Selain itu info tentang seks pada tahun 2050 populasi anak muda
yang makin mudah didapat juga usia 10-24 tahun mencapai 1,9 miliar
memicu otak untuk segera jiwa (PRB 2013 dalam Engga 2016).
mengaktifkan hormon seksual. Berbagai Berdasarkan proyeksi penduduk
gangguan dan kesulitan tersebut secara pada tahun 2015 menunjukkan bahwa
langsung ataupun tidak langsung dapat jumlah remaja (usia 10-24 tahun) di
mempengaruhi kondisi fisik ataupun Indonesia mencapai lebih dari 66,0 juta
psikologis anak. Terlebih lagi bila yang atau 25 % dari jumlah penduduk
bersangkutan tidak memahami dengan Indonesia 255 juta yang artinya, 1 dari
baik tentang menarche dan apa yang setiap 4 orang penduduk Indonesia
harus dilakukan untuk mengatasi adalah remaja (BPS, dalam Engga
masalah yang terjadi. 2016).
Pemberian informasi dan Berdasarkan hasil data dan
pengetahuan yang tepat mengenai informasi kesehatan Sumbar (2015),
menarche diperlukan untuk Jumlah penduduk Sumatera Barat
menumbuhkan sikap positif mereka berkisar antara 5.035.311 (17,20%)
dalam menghadapi menarche. jiwa.
Pengetahuan yang diperoleh remaja Sedangkan menurut kelompok
tentang menstruasi akan mempengaruhi umur penduduk usia 10-14 tahun
persepsi remaja tentang menstruasi berjumlah 270.000 jiwa perempuan dan
pertama (menarche). Apabila secara yang akan menghadapi menarche
psikologis seorang anak perempuan diperkirakan sebanyak 260.000 jiwa.
tidak mempersiapkan diri menghadapi Dinas kesehatan propinsi wilayah
menarche, dikarenakan kurangnya Sumatera Barat tahun 2015 mencatat
informasi, maka akan menimbulkan sebanyak 54% pra remaja cemas dalam
perasaan negatif seperti perasaan cemas menghadapi menstruasi karena
saat menarche terjadi (Nagar dalam kurangnya pengetahuan tentang hal
Dewi, 2013). tersebut, 33% masih cemas walaupun
Pengetahuan yang baik mengenai sudah mengetahui mengenai menarche
menarche yang diperoleh oleh remaja dari kakak, teman, maupun media
putri akan sangat mempengaruhi elektronik, masih bingung untuk

Page | 29
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

melakukan tindakan pada saat METODE


menarche, serta malu diketahui oleh Jenis Penelitian yang digunakan
lawan jenis bahwa mereka sedang adalah Deskriptif Analitik dengan
menarche, dan hanya 13% anak saja pendekatan Cross Sectional, penelitian
yang siap menghadapi menarche. ini sudah dilakukan di SDN 02 Lubuk
Kecemasan dalam menghadapi Buaya Padang Oktober – Juni 2017.
menarche dapat terjadi pada seluruh Populasi dan Sampel, Populasi dalam
remaja termasuk remaja putri di SDN penelitian ini siswi kelas V dan VI SDN
02 Lubuk Buaya Padang. Berdasarkan 02 Lubuk Buaya Padang pada tahun
angket yang sudah disebarkan dalam 2017 dan berjenis kelamin perempuan
studi pendahuluan kepada 46 orang usia 10-12 tahun yang sudah mengalami
remaja putri kelas V dan 54 orang menarche. Sampel pada penelitian ini
remaja putri kelas VI, diperoleh diambil dengan Total Sampling adalah
informasi bahwa sebanyak 32 orang sebanyak 32 orang. Pengumpulan data
sudah mengalami menarche. Umumnya, dengan menggunakan lembar kuesioner
siswa tersebut merasa cemas saat dengan wawancara terpimpin. Data
mengalami menarche karena diolah secara komputerisasi dan dianalisis
ketidaktahuan mereka akan peristiwa secara univariat berupa distribusi frekuensi
tersebut. dan analisa bivariat menggunakan ujichi-
Hal ini juga didukung oleh square (p value= ≤ 0,005).
informasi dari guru dan kepala sekolah
SD 02 Lubuk Buaya Padang bahwa HASIL DAN PEMBAHASAN
program kerja sekolah seperti penyuluhan Hasil Penelitian
bidang kesehatan reproduksi remaja A. Analisa univariat
belum pernah dilakukan. Selain itu, 1. Pengetahuan
materi kesehatan reproduksi remaja juga Tabel 1
belum dimasukan dalam kurikulum Distribusi Frekuensi Pengetahuan
sekolah. Siswi SDN 02 Lubuk Buaya Padang
Berdasarkan hasil wawancara dari 10
siswi yang telah mengalami menarche No Pengetahuan F %
diperoleh informasi bahwa 6 siswi (60%)
1 Rendah 19 59,5
merasa cemas saat menghadapi
menarche. Hal ini dikarenakan 2 Tinggi 13 40,6
ketidaktahuan mereka dengan apa yang Jumlah 32 100
akan dilakukan dan mereka merasa
khawatir akan tembus di sekolah nanti. Berdasarkan tabel 1 dapat di lihat
Kekhawatiran ini disebabkan oleh bahwa dari 32 orang siswilebih dari
ketidaktahuan mereka cara penggunaan separuh (59,5%) siswi memiliki
pembalut. Sementara itu, sebanyak 4 pengetahuan yang rendah tentang
siswi (40%) merasa takut dalam menarche di SDN 02 Lubuk Buaya
menghadapi menarche dikarenakan malu Padang pada tahun 2017.
jika diketahui oleh teman laki-laki karena
takut diejek
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Mengetahui hubungan pengetahuan
dengan tingkat kecemasan menghadapi
menarche pada siswi di SDN 02 Lubuk
Buaya Padang tahun 2017.

Page | 30
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

2. Tingkat Kecemasan Hasil uji statistik dengan chi-square


Tabel 2 diperoleh p=0,003(p<0,005) berarti
Distribusi Frekuensi Tingkat terdapat hubungan bermakna antara
Kecemasan Siswi SDN 02 pengetahuan dengan tingkat kecemasan
LubukBuaya menghadapi menarche pada siswi di
Padang Menghadapi Menarche SDN 02 Lubuk Buaya Padang tahun
No Tingkat f % 2017.
Kecemaan Univariat
1 Berat 14 43,8 1. Pengetahuan
2 Sedang 10 31,3 Dari hasil penelitian dapat di lihat
3 Ringan 8 25,0 bahwa dari 32 orang siswi lebih dari
Total 32 100 separuh(59,5%)siswi memiliki
pengetahuan yang rendah tentang
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat menarche di SDN 02 Lubuk Buaya
bahwa dari 32 orang siswi kurang dari Padang pada tahun 2017.
separuh (43,8%) siswi memiliki tingkat Hasil penelitian ini sama dengan
kecemasan berat dalam menghadapi penelitian yang dilakukan Yusuf, dkk
menarche di SDN 02 Lubuk Buaya (2014) tentang hubungan pengetahuan
Padang Tahun 2017. menarche dengan kesiapan remaja putri
menghadapi menarche di SMPN 3
B. Analisa Bivariat Tidore Kepulauan. Didapatkan hasil
1. Hubungan Pengetahuan Dengan lebih dari separuh siswi memiliki
Tingkat Kecemasan Menghadapi pengetahuan rendah tentang menarche
Menarche Pada Siswi yaitu (57,1%).
Tabel 3 Hasil penelitian ini juga sesuai
Hubungan Pengetahuan Dengan dengan penelitian yang dilakukan
Tingkat Kecemasan Menghadapi Mardilah (2014) tentang faktor-faktor
Menarche Pada Siswi di SDN 02 yang mempengaruhi pengetahuan
Lubuk Buaya Padang remaja putri dalam menghadapi
Tingkat Kecemasan menarche di SMP N 5 Darul Makmur di
Jumlah dapatkan hasil lebih dari separuh
Penge- Berat Sedang Ringan responden memiliki pengetahuan rendah
No
tahuan
f % f % f % f %
tentang menarche yaitu (73,5%).
1 Rendah 12 63,2 6 31,6 1 5,3 19 100 Menurut analisa peneliti rendahnya
pengetahuan siswi tentang menarche
2 Tinggi 2 15,4 4 30,8 7 53,8 13 100
dikarenakan siswi belum mengetahui
Jumlah 14 43,8 10 31,3 8 25,0 32 100 gejala menarche, perubahan fisik saat
P=0,003 menarche serta jarak normal menarche,
Berdasarkan tabel 3 dapat di lihat hal ini dibuktikan dari 10 pertanyaan
bahwa siswi yang mengalami yang diberikan hanya sebanyak (40,6%)
kecemasan berat lebih banyak pada siswi yang mengetahui gejala dari
siswi yang memiliki pengetahuan menarche, hanya separuh (46,9%) siswi
rendah tentang menarche yaitu mengetahui tentang perubahan fisik saat
sebanyak 12 (63,3%). Sedangkan siswi menarche dan hanya (43.8%) siswi
yang mengalami kecemasan ringan yang mengetahui jarak anatara
lebih banyak pada siswi yang memiliki menarche sekarang dengan yang
pengetahuan tinggi tentang menarche berikutnya.
yaitu sebanyak 7 (53,8%).

Page | 31
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Sumber informasi yang kurang (64,1%) siswi memiliki perasaan


adalah salah satu penyebab sebagian khawatir, firasat buruk, takut akan
siswi memiliki pengetahun yang kurang pikiran sendiri (61,7%) siswi sulit
tentang menarche, hal ini dikarenakan berkonsentrasi, sering kebingungan,
siswi masih duduk di bangku sekolah sulit tidur, banyak berkeringat (65,6%)
dasar dan masih belum mendapatkan siswi mengalami kegelisahan, muka
pengetahuan tentang menarche itu tegang, nafas pendek dan cepat saat
sendiri secara formal maupun non menghadapi menarche.
formal.
2. Tingkat Kecemasan Bivariat
Dari hasil penelitian dapat dilihat 1. Hubungan pengetahuan dengan
bahwa dari 32 orang siswi kurang dari tingkat kecemasan menghadapi
separuh (43,8%) siswi memiliki tingkat menarche pada siswi
kecemasan berat dalam menghadapi Hasil penelitian menunjukan bahwa
menarche di SDN 02 Lubuk Buaya siswi yang mengalami kecemasan berat
Padang Tahun 2017. lebih banyak pada siswi yang memiliki
Hasil penelitian yang telah pengetahuan rendah tentang menarche
diperoleh sama dengan hasil penelitian yaitusebanyak 12 (63,3%). Sedangkan
yang dilakukan Irmawati (2013) tentang siswi yang mengalami kecemasan
hubungan pengetahuan tentang ringan lebih banyak pada siswi yang
menarche dengan tingkat kecemasan memiliki pengetahuan tinggi tentang
pada remaja putri di SMPN Tambun menarche yaitu sebanyak 7 (53,8%) di
Selatan didapatkan (45,84%) siswi SDN 02 Lubuk Buaya Padang Tahun
memiliki tingkat kecemasan berat 2017. Dari analisa bivariat
menghadapi menarche. menunjukkan adanya hubungan yang
Hasil penelitian ini juga sejalan bermakna antara pengetahuan dengan
dengan penelitian yang dilakukan oleh tingkat kecemasan menghadapi
Indra (2012) tentang hubungan antara menarche pada siswi dengan p value=
pengetahuan dengan tingkat kecemasan 0,0003
menghadapi menarche pada siswi kelas Penelitian yang sama juga
VI SD Tekaran Wonogiri di dapatkan dilakukan Indra (2012) tentang
(47,25%) siswi mengalami tingkat hubungan pengetahuan dengan tingkat
kecemasan berat menghadapi mearche. kecemasan menghadapi menarche pada
Menurut analisa peneliti kecemasan siswi kelas VI SD Tekaran Wonogiri,
yang di alami siswi dalam menghadapi terdapat nilai p=0,017yang berarti (p≤
menarche merupakan suatu proses dari 0,05) menunjukan adanya hubungan
bentuk reaksi diri sendiri terhadap suatu yang bermakna antara pengetahuan
peristiwa, dikarenakan kurangnya dengan tingkat kecemasan menghadapi
pengetahuan siswi tentang perubahan- menarche pada siswi kelas VI SD
perubahan yang terjadi ketika siswi Tekaran Wonogiri.
menghadapi masa menarche, sehingga Penelitian ini juga sejalan dengan
siswi merasa malu karena adanya penelitianyang dilakukan Irmawati
perubahan fisik pada tubuhnya. Hal ini (2013) tentang hubungan pengetahuan
terbukti dari ketakutan yang dirasakan tentang menarche dengan tingkat
siswi saat menghadapi menarche kecemasan pada remaja di SMPN
banyak siswi yang menjawab dengan Tambun Selatan, terdapat nilai
gejala sedang dan berat, dengan tanda p=0,0005 yang berarti (p≤ 0,05)
kecemasan yang dialami siswi yaitu, menunjukan adanya hubungan yang

Page | 32
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

bermakna antara pengetahuan tentang siswi tentang menarche maka semakin


menarche dengan tingkat kecemasan berat tingkat kecemasan yang dirasakan.
menghadapi menarchepada remaja putri
di SMPN Tambun Selatan. SIMPULAN
Menurut analisa peneliti kecemasan Terdapat hubungan yang bermakna
ini disebabkan karena siswi yang baru antara pengetahuan dengan tingkat
mengalami menarche, mereka kecemasan menghadapi menarche pada
merasakan siklus haid yang belum siswi di SDN 02 Lubuk Buaya Padang
teratur sehingga mereka merasa cemas Tahun 2017. Oleh karena itu saran
yang berat sehingga mengakibat kan peneliti melalui kepala Sekolah SDN 02
kepanikan. Kecemasan ini juga Lubuk Buaya Padang untuk dapat
diakibatkan karena kurangnya memberikan informasi yang jelas
pengetahuan siswi tentang gejala tentang menarche pada siswi sehingga
menarche serta perubahan-perubahan siswi dapat menghindari terjadinya
yang terjadi seperti perubahan fisik, persepsi yang keliru pada saat
psikologis, dan emosi sehingga mereka menghadapi menarche.
merasa bingung dan takut. Kecemasan
siswi dalam menghadapi DAFTAR PUSTAKA
menarchesangat dipengaruhi oleh Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
beberapa faktor, salah satu faktornya Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
adalah pengetahuan siswi tentang
menarche, selain itu masih ada siswi BPS 2016.Profil Kesehatan Indonesia
yang memiliki pengetahuan tinggi Tahun 2015. Jakarta: Kementrian
dengan tingkat kecemasan berat dapat Kesehatan RI. 2015.
disebabkan oleh faktor lain seperti http://www.depkes.go.id/resources/d
lingkungan keluarga dimana lingkungan ownload/pusdatin/profil-kesehatan-
keluarga sangat berperan penting dalam indonesia/profil-kesehatan-indonesia-
pembentukanmental anak untuk 2014.pdf
pertama kalinya. Pada umumnya remaja
putri belajar tentang menarche dari Hawari, Dadang. 2011. Manajemen
ibunya, akan tetapi tidak semua ibu Stres Cemas dan Depresi. Jakarta:
memberikan informasi yang memadai FKUI Jakarta.
dan jelas kepada anaknya tentang
perubahan-perubahan yang terjadi pada Indra, Yudha. 2012. Hubungan
saat anak memasuki masa remaja Pengetahuan Dengan Kecemasan
khususnya tentang terjadinya menarche, Menghadapi Menarche Pada
ibu hanya menjelaskan sebagian Siswi Kelas VI SD Negeri 3
dikarenakan ibu enggan membicarakan Tekaran Wonogiri. Terdapat
hal tersebut secara terbuka kepada Dalam
anaknya karena ibu masih beranggapan http://etd.repository.ugm.ac.id/downl
oadfile/82064/potongan/S2-2015-
hal tersebut masih terlalu dini diketahui 376987-chapter1.pdf. Diakses 22
oleh anaknya. November 2016.
Dari hasil penelitian diatas dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi Irmawati, Lenny. 2013. Hubungan
pengetahuan siswi tentang menarche Pengetahuan Tentang Menarche
maka semakin rendah tingkat dengan Tingkat Kecemasan Pada
kecemasan yang dirasakan dan Remaja Putri di SMPN 6 Tambun
sebaliknya semakin rendah pengetahuan Selatan. Terdapat dalam

Page | 33
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

https://ayurvedamedistra.files.wor Modjo, DewiHubungan pengetahuan


dpress.com/2015/08/hubungan- tentang menstruasi dengan
pengetahuan-tentang-menarche- kesiapan remaja putri
dengan-tingkat-kecemasan-pada- menghadapi menarche.Terdapat
remaja-putri.pdf. Diakses 22 dalam
November 2016 http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMF
IKK/article/download/2850/2826.de
Jahja, Yudrik. 2010. Psikologi wi. Diakses 22November 2016.
Perkembangan. Jakarta. Kencana
Prenada Media Group. Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Ilmu
Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Keliat, Budi Ana, dkk. 2007. Rineka Cipta.
Manajemen Kasus Gangguan
Jiwa. Jakarta: Buku Kedokteran ___________________. 2010.
EGC. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
Kumalasari, Intan dan Andhyantoro,
Iwan.2012. Kesehatan Reproduksi Nursalam. 2008. Konsep dan
untuk Mahasiswa Kebidanan dan Penerapan Metodologi Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Keperawatan, Jakarta: Salemba
Medika. Medika

Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan . 2014. Aplikasi Dalam


Reproduksi Remaja Dan Wanita. Praktik Keperawatan Profesional.
Bandung. Jakarta: Salemba Jakarta: Salemba Medika
Medika.
Pieter, Herri Zan dan Lubis, Namora
Lubis, Namora Lumongga. 2013. Lumongga. 2010. Pengantar
Wanita Dan Reproduksinya. Psikologi Untuk Kebidanan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Jakarta: Prenada Media
Group.
Pieter, Herri Zan, dkk. 2011. Pengantar
Manuaba, Ayu Chandranita, dkk. 2009. Psikopatologi Untuk
Memahami Kesehatan Reproduksi Keperawatan. Jakarta: Prenada
Wanita. Jakarta: Buku Kedokteran Media Group
EGC.
PP Elangga .2016.
Mardilah. 2014. Faktor-faktor yang scholar.unand.ac.id/6645/2/BAB
mempengaruhi pengetahuan %20I.pdf.Diakses 22 November
remaja putri dalam menghadapi 2016.
menarche di SMPN 5 Darul
Makmur Kecamatan Puspita, ita fijanah, dkk. 2015. Faktor-
Darul.Terdapar dalam faktor yang mempengaruhi
http://simtakp.uui.ac.id/dockti/MAR kesiapan remaja putri
DILAH-mardilah_skripsi.pdf. menghadapi menarche di SDN 02
Diakses 17 November 2016. Sukorejo semarang.
http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/
documents/4555.pdf.Diakses 22
November 2016

Page | 34
Al-Asalmiya Nursing / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

Safaria, Triantoro dan Nofrans Eka


Saputra. 2009. Manajemen Emosi.
Jakarta: PT Bumi Aksara

Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku


Keperawatan Jiwa. Jakarta.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu


Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

_________________. 2009. Ilmu


kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Yusuf, Y.2014. Hubungan Pengetahuan


Menarche Dengan Kesiapan
Remaja Putri Menghadapi
Menarche Di SMPN 3 Tidore
Kepulauan.Tedapat dalam
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
jkp/article/download/5272/4785.Diak
ses 22 November 2016.
Sunarto & Agung, hartono. 2002.
Perkembngan Peserta Didik.
Jakarta: Rineka Cipta

Sulistioningsih, 2014.Tinjauan
Kepeustakaan. Terdapat dalam
http://repository.unej.ac.id/bitstream/
handle/123456789/60529/Erna%20S
ulistioningsih%20-
%20102310101008_1.pdf?sequence=
1. Diakses 22 November 2016

Page | 35

Anda mungkin juga menyukai