Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja adalah masa terjadi transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa

dimana remaja sedang mengalami perubahan fisik maupun fisiologi (Erni dan sitti, 2015).

Menurut World Health Organization (2023) mendefinisikan remaja adalah penduduk laki

laki dan perempuan yang rentang usia nya 10-19 tahun, dari hasil data WHO jumlah remaja

putri yang sudah mengalami menstruasi adalah sekitar seperlima dari penduduk dunia dan

jumlah remaja putri yang sudah menstruasi di negara berkembang adalah sekitar 900 juta

jiwa.

Menurut Riskesdas (2019) Rata-rata menarche yang terjadi di Indonesia pada remaja

putri adalah usia 10-19 tahun. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2019,

jumlah remaja putri usia 10-14 tahun di indonesia adalah 46 juta jiwa remaja dan 22.080.000

(48%) adalah remaja putri, kemudian di daerah lampung terdapat 367.127 jiwa remaja putri,

dan pada daerah kabupaten Way Kanan remaja putri usia 10-19 tahun yaitu 37.222 jiwa.

Dari hasil data di atas menunjukan bahwasannya remaja di Indonesia harus mendapatkan

perhatian khusus karena sudah termasuk usia sekolah dan reproduksi.

Menarche merupakan suatu periode menstruasi pertama yang ditandai dengan

munculnya perubahan secara fisiologis yang meliputi perubahan fisik dan mental. menarche

terjadi secara tiba-tiba dan mencolok perubahan-perubahan tersebut dapat memicu

timbulnya kecemasan (Destriati Sinaga dan Enima Hallawa, 2019). Selain itu pada setiap

remaja usia datangnya menarche berbeda-beda terkadang ada remaja yang usia 8 tahun

sudah menarche namun adapula yang usia 12 bahkan 16 tahun baru menarche (Nurifa S,

2021). Bahkan ada yang menyebutkan adanya pengaruh psikis yang kuat dari luar berupa

film porno atau film dengan alur atau tema cerita percintaan, godaan dan stimulus dari lawan

jenis akan mengakibatkan kematangan seksual yang lebih cepat (Susanti dan Wulandari,

2017). Oleh karena itu remaja putri yang menghadapi menarche memerlukan persiapan,
Salah satu persiapan yang penting dan harus dimiliki oleh seorang remaja yang menghadapi

menarche yaitu dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang menarche.

Pengetahuan tentang menarche pada remaja putri sangatlah dibutuhkan, Remaja putri

membutuhkan informasi tentang proses menstruasi dan kesehatan selama menstruasi jika

tidak remaja putri akan mengalami kesulitan dalam menghadapi menstruasi (Anisatun &

Tulus, 2014). Namun banyak dari remaja putri pada saat menarche terjadi remaja putri akan

merasa jijik, takut, bingung, dan menjadi cemas Pernyataan ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan Putra (2017) bahwa dari 16 siswi didapatkan hasil 10 siswi (62,5%)

memiliki pengetahuan yang kurang dan tingkat kecemasan yang berat, 5 siswi (31,25%)

memiliki pengetahuan yang cukup dan tingkat kecemasan sedang, dan 1 siswi (6,25%)

memiliki pengetahuan cukup dan tingkat kecemasan berat. Dalam situasi seperti ini

diperlukan pengetahuan yang benar tentang menarche dan diharapkan pula orangtua mampu

memberikan alternatif pemecahan masalah secara tepat (BKKN, 2016).

Sebagian besar masyarakat merasa tabu membicarakan tentang masalah menstruasi

dalam keluarga, sehingga dampaknya remaja putri kurang memiliki pengetahuan tentang

menarche. Pemahaman yang kurang tentang menarche akan menimbulkan perasaan atau

keinginan untuk menolak proses fisiologis serta anggapan yang salah tentang menstruasi

bahwa menstruasi itu sesuatu yang kotor, tidak suci, najis dan ternoda (Mansur & Budiarti,

2014)

Selain itu orang tua secara dini harus memberikan penjelasan tentang menarche pada

anak perempuannya, orang tua diharapkan dapat memberikan dukungan emosi yang

diekspresikan melalui kasih sayang, cinta atau empati yang bersifat memberi dukungan

sehingga remaja merasa nyaman dan tidak takut ketika mengalami menstruasi pertama

(menarche) dan mampu memberikan pengetahuan tentang proses terjadinya menstruasi

secara biologis, kebersihan pada saat menstruasi, dukungan emosional dan dukungan

psikologis agar anak lebih mengerti dan siap dalam menghadapi menarche. Sayangnya tidak

semua ibu sebagai orang tua memberikan informasi yang baik kepada putrinya. Sebagian ibu

enggan memberikan informasi secara terbuka. Kondisi ini akan menimbulkan kecemasan
pada anak, bahkan sering tidak menyenangkan. Akibanya, anak mengembangkan sikap

negatif terhadap menstruasi pertama (menarche) dan melihatnya sebagai penyakit (Aboyeji,

dkk, 2015). Hal ini menunjukan adanya keterkaitan antara pengetahuan dan dukungan orang

tua dalam menghadapi menarche karena jika remaja putri tidak memiliki pengetahuan dan

dukungan yang baik maka remaja putri akan mengalami kebingungan, takut serta cemas

Kecemasan yang timbul terus menerus jika tidak segera ditangani akan menimblkan

rasa takut yang berlebihan terhadap menstruasi. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi

psikologis remaja dimana remaja tidak dapat mengontrol emosi, hal ini dapat menyebabkan

remaja putri menjadi enggan untuk melakukan sesuatu, menjadi kurang bertenaga,

keengganan untuk mengerjakan tugas sekolah dan hal ini menyebabkan tidak stabilnya

emosi remaja putri (Fitria & Rohman, 2016).

Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di SDN 01 Serupa Indah

terdapat 10 siswi dan di dapatkan hasil 5 siswi merasakan bingung dan takut saat keluar

darah menstruasi pertama kali, siswi tersebut juga memiliki pengetahuan yang kurang

tentang menstruasi serta dukungan orang tua yang negatif. Kemudian 3 siswi merasakan

gelisah saat menstruasi pertama kali, pengetahuan siswi tersebut juga kurang serta dukungan

orang tua yang negatif. Dan terakhir 2 siswi merasakan hal biasa saja saat menstruasi,

pengetahuan siswi tersebut juga cukup dan memiliki dukungan orang tua yang positif. Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana hubungan pengetahuan

dan dukungan orang tua dengan tingkat kecemasan remaja dalam menghadapi menarche di

SDN 01 Serupa Indah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas dapat disusun rumusan masalah adakah

hubungan pengetahuan dan dukungan orang tua dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi menarche di SDN 01 Serupa Indah?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan

dukungan orang tua dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche di SDN 01

Serupa Indah.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan remaja putri dalam menghadapi

menarche di SDN 01 Serupa Indah

b. Mengetahui distribusi frekuensi dukungan orang tua remaja putri dalam

menghadapi menarche di SDN 01 Serupa Indah

c. Mengetahui distribusi frekuensi tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi

menarche di SDN 01 Serupa Indah

d. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan kecemasan dalam menghadapi

menarche di SDN 01 Serupa Indah

e. Mengetahui hubungan dukungan orang tua terhadap tingkat kecemasan remaja

putri dalam menghadapi menarche di SDN 01 Serupa Indah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi responden

Manfaat bagi responden adalah penelitian ini akan memberikan pengetahuan

kepada responden tentang pentingnya pendidikan dan dukungan orang tua dalam

mengahadapi menstruasi sehingga anak yang mengalami menarche akan berkurang

tingkat kecemasannya.

2. Manfaat bagi tempat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat

pengetahuan dan dukungan orang tua terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi

menarche pada remaja putri.

3. Manfaat bagi institusi pendidikan


Sebagai bahan, masukan dan referensi mahasiswa yang akan melakukan
penelitian tentang hubungan pengetahuan dan dukungan orang tua terhadap tingkat
kecemasan dalam menghadapi menarche.

4. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian dapat sebagai data dasar bagi peneliti yang berminat melakukan

penelitian tentang menghadapi menarche pada anak usia sekolah.

E. Ruang Lingkup

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Subjek

penelitian ini adalah siswi kelas 5 dan 6, Objek penelitian ini adalah pengetahuan dan

dukungan orang tua dalam menghadapi menarche, Waktu penelitian akan dilaksanakan di

SDN 01 Serupa Indah pada bulan Juli tahun 2023.

Anda mungkin juga menyukai