Anda di halaman 1dari 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak

menuju dewasa yang meliputi perubahan fisik, psikologis, dan sosial

(Notoatmodjo, 2007). Data demografi menunjukan bahwa remaja merupakan

populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World Health

Organization (WHO) sekitar 20% dari penduduk dunia adalah remaja

berumur 10-19 tahun. Lebih dari 70 juta penduduk Indonesia adalah remaja.

Menurut Biro Pusat Statistik tahun 2009 kelompok remaja umur 10-19 tahun

adalah 22%, yang terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan 49,1% remaja

perempuan (Soetjiningsih, 2007).

Pada masa ini remaja akan dihadapkan pada keadaan yang

memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang

terjadi sebagai proses menuju masa pubertas. Perubahan-perubahan tersebut

dapat menimbulkan kecemasan dan reaksi negatif bagi remaja (Gunarsa,

2007). Reaksi negatif tersebut dapat berupa perilaku menyimpang atau

kenalan remaja (Sarwono, 2013). Di Indonesia, angka kenakalan remaja

semakin meningkat. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) dari 2,4 juta kasus aborsi, 29,2% hingga 33,3%

pelakunya adalah remaja (BKKBN, 2012). Bahkan, menurut survei Komisi

Nasional Perlindungan Anak di 33 provinsi tahun 2008 menyimpulkan 97%

1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2

remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas

(SMA) pernah menonton film porno, 93,7% remaja pernah berciuman,

meraba alat kelamin dan oral sex (seks melalui mulut), 62,7% remaja SMP

dan SMA sudah tidak perawan, dan 21,2% remaja mengaku pernah aborsi

(BKKBN, 2010).

Reaksi negatif terhadap perubahan pada masa remaja seharusnya

dapat dihindari apabila remaja telah dipersiapkan dan mendapat informasi

tentang perubahan-perubahan tersebut (Soetjiningsih, 2007). Dalam hal ini,

orang tua atau utamanya ibu memiliki peranan yang penting dalam

membekali anaknya dengan pengetahuan tentang masalah dan bagaimana

menghadapi fase remaja (Gunarsa, 2007). Orang tua yang kurang siap

memberikan informasi yang benar dan tepat waktu, karena ketidaktahuan

serta membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan

teknologi merupakan salah satu faktor timbulnya masalah pada remaja

(Moersintowarti, 2008). Oleh karena itu orang tua juga memerlukan

pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja, mengingat pengetahuan

merupakan faktor kekuatan terjadinya perubahan sikap (Notoatmodjo, 2012).

Studi pendahuluan dilakukan oleh penulis di Kelurahan Sragen Kulon

Kabupaten Sragen dengan melakukan wawancara terhadap 10 ibu yang

memiliki anak usia 10-19 tahun, didapatkan hasil 6 ibu mengetahui tentang

kesehatan reproduksi remaja, sedangkan 4 ibu tidak mengetahui. Dalam

upaya mempersiapkan masa pubertas pada anaknya sebanyak 7 ibu

mengatakan sudah membekali anaknya dengan pengetahuan tentang masa

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3

remaja dan ilmu agama, serta melakukan pengawasan terhadap pergaulan

anak mereka. Sedangkan 3 ibu membekali anaknya dengan ilmu agama serta

melakukan pengawasan terhadap pergaulan anaknya, namun belum

membicarakan tentang kesehatan reproduksi remaja dengan anak mereka.

Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Rina Triana (2010) dengan

judul “Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas pada Anaknya di SD Swasta

Harapan Medan”. Hasil penelitian tersebut adalah ada hubungan antara

pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya

mempersiapkan masa pubertas pada anaknya. Perbedaan dengan penelitian

yang penulis lakukan, yaitu dilihat segi waktu, tempat, sampel dan teknik

sampling serta analisis data penelitian.

Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan

Reproduksi Remaja Dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada

Anak”.

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan

reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anak?

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan

reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anak.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi

remaja.

b. Untuk mengetahui upaya ibu dalam mempersiapkan masa pubertas pada

anak.

c. Untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu tentang

kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa

pubertas pada anak.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

tentang adanya hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi

remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anak.

2. Manfaat aplikatif

Bagi ibu diharapkan dapat meningkatkan upaya dalam

mempersiapkan masa pubertas anak dengan cara meningkatkan

pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai