Anda di halaman 1dari 4

Unnes Journal of Public Health 6 (2) (2017)

Unnes Journal of Public Health


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG


ABORSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP ABORSI DI MAN 2
KEDIRI JAWA TIMUR

Suci M. Ayu, dan Tri Kurniawati

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad dahlan Yogyakarta, Indonesia.

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Remaja merupakan salah generasi muda yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan
Diterima Agustus 2016 masa depan bangsa. Remaja dapat mengakses semua informasi dengan mu-dah, termasuk informasi
Disetujui September 2016 tentang seksualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
Dipublikasikan April 2017 remaja putri tentang aborsi dengan sikap remaja ter-hadap aborsi. Penelitian ini menggunakan
observasional analitik dan pendekatan cross sec-tional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi MAN
Keywords: 2 Kediri Jawa Timur kelas X dan XI. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional
Knowlegde; Teenagers, sampling. Teknik analisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Terdapat 29 remaja putri (38,7%) dengan
Abortion tingkat peng-etahuan tidak baik dengan mempunyai sikap tidak baik, terdapat 46 remaja putri (61,3%)
dengan tingkat pengetahuan baik yang mempunyai sikap tidak baik, terdapat 34 remaja putri (59,6%)
dengan tingkat pengetahuan tidak baik dan yang mempunyai sikap baikterdapat 23 remaja putri (40,4%)
dengan tingkat pengetahuan baik yang mempunyai sikap baik. Hasil uji chi square diperoleh p-value
sebesar 0,027<0,05 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri
tentang aborsi dengan sikap remaja terhadap aborsi.

Abstract
Illegal abortion is one of the health problem and mainly occurs on the adolescent or young adult. The
purpose of this research was to analyst the relationship between the levels of knowledge of girl on
abortion and girl’s attitudes toward abortion. This research was using observational analytic method
for the popu-lation of this research was female students of MAN 2 Kediri, East Java class X and XI. The
sampling technique used proportional sampling. There were 29 adolecent (38.7 %) with the level of
knowledge was not good to have a good attitude, there were 46 girls (61.3 %) with a good level of
knowledge that had a good attitude, there were 34 girls (59, 6 %) with the level of knowledge was not
good and who had the good attitude, there were 23 girls (40.4 %) with a good level of knowledge that
had a good attitude. The result obtained chi-square test p -value of 0.027 < 0.05 so that it could be
concluded there was relationship between the levels of knowledge of girl about abortion with adolecent
attitudes toward abortion.

© 2017 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi:
Kampus 1, Jl. Kapas 9, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. pISSN 2252-6781
Indonesia. 55166.
eISSN 2584-7604
E-mail : uchi_fkm@yahoo.com
Suci Musvita Ayu & Tri Kurniawati/ Unnes Journal of Public Health 6 (2) (2017)

PENDAHULUAN Kesehatan Jawa Timur angka kejadian aborsi


illegal di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2011
Remaja merupakan salah satu komponen yang terungkap adalah 36 ribu kasus, dan di kota
generasi muda yang mempunyai peranan yang sangat Kediri mencapai 767 kasus.
besar dalam menentukan masa depan bangsa. Pada Tindakan aborsi yang dilakukan remaja se-
masa ini terjadi perubahan yang cepat dalam proses cara illegal dapat membawa dampak buruk bagi
pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial/tingkah remaja itu sendiri, baik dari segi jasmani maupun
laku serta hormonal. Di sisi lain, arus informasi yang psikologi. Dari segi jasmani seperti kematian ka-rena
semakin kuat saat ini, menjadikan remaja dapat pendarahan, kematian karena pembiusan yang gagal,
mengakses semua informasi dengan mudah, tanpa kematian secara lambat akibat infeksi serius di sekitar
melakukan pe-nyaringan mana informasi yang benar kandungan, rahim yang robek, kerusakan leher rahim,
dan mana informasi yang salah. Kondisi ini dapat kanker payudara, kanker indung telur, kanker leher
mengu-bah pandangan seksual remaja sehingga rahim, kanker hati, ke-lainan pada plasenta yang akan
remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan ter- menyebabkan ca-cat pada anak berikutnya, mandul,
hadap norma-norma yang berlaku di masyara-kat. infeksi rongga panggul dan infeksi pada lapisan
Salah satunya adalah pergaulan bebas yang rahim.
mengakibatkan kehamilan di luar nikah (Rejeki, Dari segi psikologi terutama pada remaja
2010). Menurut Azinar (2013), ada pengaruh yang wanita akan tertindih perasaan bersalah yang da-pat
signifikan antara akses dan kontak media informasi membahayakan jiwanya. Dengan banyaknya dampak
khususnya media pornografi dengan perilaku seksual buruk akibat aborsi tidak menjadikan perilaku aborsi
pranikah berisiko KTD (kehami-lan tidak diinginkan). berkurang, namun justru sebalik-nya. Tingginya
Tidak sedikit remaja yang memiliki persepsi bahwa jumlah remaja yang pernah mela-kukan hubungan
mereka tidak akan ha-mil jika pertama kali seks ataupun melakukan aborsi bisa disebabkan
melakukan hubungan sek-sual dan jika melakukan karena kurangnya pengetahuan atau pendidikan seks
hubungan seksual tidak sampai klimaks tidak yang diterima remaja sejak dini. Menurut Yayuk dan
menyebabkan kehamilan di luar nikah(Arisandi, Abi (2010), terdapat hubungan yang signifikan antara
2012). Hasil SDKI 2012 KRR menunjukkan bahwa pengetahuan re-maja tentang kesehatan reproduksi
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap remaja tentang seks bebas.
belum memadai yang dapat dilihat dengan hanya Sikap adalah reaksi atau respon seseorang
35,3% remaja perempuan dan 31,2% remaja laki-laki yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
usia 15-19 tahun mengetahui bahwa perempuan dapat objek. Memberikan definisi sikap sebagai evalu-asi
ha-mil dengan satu kali berhubungan seksual. umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,
Berdasarkan penelitian WHO, sejak awal 2010 orang lain, obyek atau isu. Berdasarkan definisi
hingga kini, di Indonesia diperkirakan ada sekitar 20- tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap adalah
60% kasus aborsi yang disengaja (indu-ced abortion). respon seseorang terhadap suatu obyek, baik respon
Penelitian di 10 kota besar dan enam kabupaten di positif maupun negatif (Notoatmod-jo, 2007).
Indonesia juga memperkirakan se-kitar 2 juta kasus Pengetahuan merupakan hasil tahu se-telah orang
aborsi, dengan 50% terjadi di perkotaan. Hasil melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek
penelitian di beberapa fasilitas kesehatan seperti tertentu, yaitu melalui penginde-raan yang terjadi
rumah sakit dan lembaga kes-ehatan lain, fenomena melalui penginderaan manusia, seperti penglihatan,
aborsi di Indonesia perlu mendapat perhatian serius pendengaran, penciuman, rasa dan raba. pengetahuan
(Uddin, 2010). Terny-ata sebanyak 21% remaja atau dipengaruhi oleh fak-tor-faktor umur, pengalaman,
satu di antara lima remaja di Indonesia pernah pendidikan, keper-cayaan, sosial ekonomi dan
melakukan aborsi. Menurut Komnas Perlindungan lingkungan (Notoat-modjo, 2007). Aborsi adalah
Anak (Komnas PA) dalam Forum Diskusi Anak pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan
Remaja pada tahun 2011, disebutkan bahwa di 12 sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar
kotabesar di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, kandungan. Menurut istilah kesehatan, aborsi
Yogya-karta, Makassar, Medan, Lampung, didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah
Palembang, Kepulauan Riau dan kota-kota di terta-namnya telur (ovum) yang telah dibuahi rahin
Sumatera Ba-rat hampir 93,7 % remaja pernah (uterus), sebelum janin mencapai 20 minggu. De-
melakukan hubungan seks, 83% remaja pernah finisi lain menyebutkan bahwa aborsi diartikan
menonton video porno, dan 21,2% remaja pernah sebagai terjadinya keguguran janin, melakukan aborsi
melaku-kan aborsi.4 Selain itu, menurut data dari sebagai melakukan pengguguran (dengan sengaja
Dinas karena tidak menginginkan bakal bayi

98
Suci Musvita Ayu & Tri Kurniawati/ Unnes Journal of Public Health 6 (2) (2017)

yang dikandung). baik, terdapat 34 remaja (60,7%) dengan tingkat


pengetahuan tidak baik dan yang mempunyai sikap
METODE baik terdapat 22 remaja (39,3%) dengan tingkat
pengetahuan baik yang mempunyai sikap baik.
Penelitian ini menggunakan metode ob- Berdasarkan analisis menunjukkan bah-wa
servasional analitik dengan pendekatan cross sec- variabel pengetahuan remaja tentang aborsi
tional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi mempunyai nilai P-value sebesar 0,017 yang ku-
MAN 2 Kediri Jawa Timur kelas X. Teknik pe- rang dari 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa
gambilan sampel menggunakan metode propor- terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
tional sampling. Teknik analisis menggunakan uji remaja tentang aborsi dengan sikap remaja terha-
chi-square. dap aborsi.
Hasil uji chi square juga diperoleh kemak-
HASIL DAN PEMBAHASAN naan biologis yaitu hasil uji chi square juga dipero-
leh kemaknaan biologis yaitu nilai PR (CI 95%)
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bah-wa sebesar 1,690 (1,081 – 2,425). Artinya remaja yang
sebagian besar remaja mempunyai tingkat memiliki tingkat pengetahuan baik tentang aborsi
pengetahuan yang baik mengenai aborsi, yang berisiko 1,690 kali lebih besar memiliki sikap yang
ditunjukkan oleh sebanyak 69 siswa atau 52,3% baik terhadap aborsi dibandingkan remaja yang
dan sebanyak 63 siswa atau 47,7% mempunyai memiliki pengetahuan tidak baik. Hal tersebut
tingkat pendidikan yang tidak baik. Tabel 1 me- menunjukkan bahwa tingkat pen-getahuan dapat
nunjukkan bahwa sebagian besar remaja mempu- menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sikap
nyai sikap yang tidak baik terhadap aborsi yaitu seseorang terhadap aborsi, dan merupakan faktor
sebanyak 76 orang (57,6%) dan sebanyak 56 sis- dominan karena nilainya yang lebih dari 1.
wa (42,2%) mempunyai sikap yang baik terhadap
aborsi.Hasil analisis bivariat dapat dilihat pada
Tabel 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat
terdapat 29 remaja (38,2%) dengan tingkat pen- pengetahuan yang baik mengenai aborsi. Hal ini
getahuan tidak baik yang mempunyai sikap tidak ditunjukkan oleh analisis univariat yang me-
baik, tedapat 47 remaja (61,8%) dengan tingkat nunjukkan bahwa mayoritas siswi MAN 2 Ke-
pengetahuann baik yang mempunyai sikap tidak

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Aborsi
No Variabel Frekuensi Persentase
Tingkat Pengetahuan
1 Tidak baik 63 47,7
2 Baik 69 52,3
Jumlah 132 100,0
1 Sikap 76 57,6
Tidak baik
2 tidak baik 56 42,4
Jumlah 132 100,0

Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Aborsi dengan Sikap Remaja terhadap Aborsi
Sikap CI
Variable tidak baik Total X2 P PR
baik Low Up
F % F %
Tidak 29 38,7 34 59,6 63 4,905 0,017 1,690 1,081 2,425
Baik
Pengetahuan
Baik 46 61,3 23 40,4 69
Total 75 57 132

99
Suci Musvita Ayu & Tri Kurniawati/ Unnes Journal of Public Health 6 (2) (2017)

diri Jawa Timur memiliki tingkat pengetahuan gori baik. Sikap siswi MAN 2 Kediri Jawa Timur
yang tinggi yaitu sebanyak 69 orang (52,3%). Hasil terhadap aborsi termasuk dalam kategori tidak
analisis bivariat menunjukkan ada hu-bungan baik. Berdasarkan hasil akhir dari uji statistik yang
antara tingkat pengetahuan remaja put-ri tentang dilakukan didapat adanya hubungan antara tingkat
aborsi dengan sikap remaja terhadap aborsi, pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan
ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,017 yang sikap remaja terhadap aborsi pada siswi MAN 2
kurang dari 0,05. Hasil penelitian ini sesuai Kediri Jawa Timur, Ditunjukkan den-gan hasil uji
penelitian Oktarina dkk (2009) yang menyatakan chi square diperoleh p value 0,017 < 0,05.
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
tingkat pengetahuan dengan sikap mengenai pe- DAFTAR PUSTAKA
nyakit AIDS. Namun hasil penelitian ini berbe-da
dengan penelitian Abiola, et al. (2017) yang Abiola, A. H. O., Oke, O. A., Balogun, M. R., Olato-na,
menyebutkan bahwa tidak ada hubungan signi- F.A., Omilabu, M. A. A. 2017. Knowladge,
fikan secara statistik antara pengetahuan tentang Attitude, and Practice of Abortion among Fe-male
Students of two Public Senior Secondary Schools in
aborsi dan sikap terhadap aborsi. Pengetahuan
Lagos Mainland Local Government Area, Lagos
responden tidak ada hubungannya dengan sikap
State. Journal of Clinical Sciences. Volume 13
mereka terhadap aborsi, karena ada pengetahuan Nomor 8 Juni 2017.
bagus tentang aborsi secara keseluruhan, namun
merupakan sikap buruk secara keseluruhan ter- Ajik S, Sarwanto. 1999. Pengetahuan Penyakit Menu-lar
hadap aborsi. Seksual (PMS) dan HIV/AIDS Remaja PT
Sikap merupakan reaksi atau respon yang Flower Indonesia dan Upaya Peningkatannya.
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 3(2): 39-
atau objek. Sikap dapat bersifat positif maupun 48.
negatif (Andriana, 2014). Pengetahuan merupakan
Andriana D. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan
faktor predisposisi terjadinya peru-bahan sikap (Ajik
dengan Perilaku Seks Pranikah pada Maha-siswa
S, Sarwanto, 1999). Pengeta-huan yang dimiliki UNNES. UNNES Journal of Public Health, 3(4):
seseorang dapat mempenga-ruhi sikap orang tersebut, 27-38.
termasuk pengetahuan yang dimiliki remaja putri
terkait aborsi akan mempengaruhi sikapnya terhadap Arisandi, Devi dan Safitri. 2012. Sikap terhadap Abor-si
tindakan abor-si. Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul. Ju-rnal
umur, pengalaman, pendidikan, kepercayaan, sosial Psikologi. Volume 10 Nomor 1 Juni.
ekonomi dan lingkungan. Dengan pengetahuan yang
Azinar, Muhammad. 2013. Perilaku Seksual Pranikah
dimilikinya, seseorang akan melakukan evaluasi
Berisiko Terhadap Kehamilan Tidak Diingink-an.
terhadap stimulus, apakah akan meneri-ma stimulus
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 8 (2): 153-160.
tersebut atau menolaknya. Dengan pengetahuan yang Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu
dimiliki, seorang remaja dapat melakukan evaluasi Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
terhadap tindakan aborsi se-hingga dapat menentukan
sikap remaja tersebut terhadap aborsi. Semakin Oktarina, Hanafi H, Budisuari MA. 2009. Hubun-gan antara
banyak pengetahuan yang dimiliki remaja tentang Karakteristik Responden, Keadaan Wilayah dengan
aborsi maka remaja akan bersikap negatif terhadap Pengetahuan, Sikap Terhadap HIV/AIDS pada
tindakan aborsi tersebut, sebaliknya semakin sedikit Masyarakat Indonesia. Bule-tin Penelitian
Kesehatan, 12 (4): 362-369.
pengetahuan yang dimiliki remaja maka remaja
cenderung akan bersikap positif terhadap tindakan Oktiva, Y. D., dan Muhlisin, Abi. 2010. Hubungan an-
aborsi (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan mempuny- tara Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan
ai pengaruh dalam pembentukan sikap karena Reproduksi Remaja dan Pola Asuh Orang Tua
mempunyai dasar pengertian dan konsep moral dalam dengan Sikap Remaja tentang Seks Bebas di
diri individu, pemahaman akan baik bu-ruk, garis SMA N 1 Tawangsari Sukoharjo. Volume 03
pemisah antara sesuatu yang boleh atau tidak boleh No.1 Maret 2010.
dilakukan (Rejeki dan Tinah, 2010).
Rezeki, Sri dan Tinah. 2010. Hubungan Pengetahuan
dan Sikap Remaja tentang Reproduksi den-gan
SIMPULAN Perilaku Seks Pranikah. Jurnal Kebidanan.
II(02): 28-39.
Tingkat pengetahuan siswi MAN 2 Kediri
Jawa Timur tentang aborsi termasuk dalam kate- Uddin, Jurnalis. 2010. Kasus Aborsi di Indonesia 2,5
Juta-an Setahun. http://www.antaranews.com/

100

Anda mungkin juga menyukai