Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN

REPRODUKSI DI DUSUN PALLANTIKANG DESA


BALUMBUNGANG KECAMATAN BONTORAMBA
KABUPATEN JENEPONTO
TAHUN 2017

Rohani Mustari1 dan Indriyana2


1,2
Universitas Indonesia Timur
1
Email:rohanimustari@gmail.com

ABSTRAK
Masalah kesehatan reproduksi pada remaja saat ini semakin meningkat, seperti kasus
HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual, dan abortus tidak
aman. Melihat gejala tersebut, pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja sangat
diperlukan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di Dusun
Pallantikang Desa Balumbungang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 80 orang yang semuanya adalah remaja di Dusun
Pallantikang Desa Balumbungang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto dengan
jumlah sampel yang diteliti sebanyak 67 orang dengan menggunakan teknik Accidental
Sampling. Dari hasil penelitian berdasarkan pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi responden yang mengetahui kesehatan reproduksi sebanyak 65 orang (97,0%)
dan responden yang tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi sebanyak 2 orang
(3,0%), pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi berdasarkan lingkungan
responden yang mempunyai lingkungan yang baik sebanyak 60 orang (90,0%), lingkungan
yang kurang sebanyak 7 orang (10,0%). pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
berdasarkan media informasi responden yang mempunyai informasi yang baik sebanyak 61
orang (91,0%) dan yang mempunyai informasi kurang sebanyak 6 orang (9,0%). Dapat
disimpulkan bahwa sudah banyak remaja yang mengetahui tentang kesehatan reproduksi di
Dusun Pallantikang Desa Balumbungang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto,
tetapi remaja sebaiknya menambah lagi pengetahuan dengan cara mencari informasi
seputar kesehatan reproduksi baik melalui media masa atau media elektronik atau juga
melaui situs-situs internet dan sering bertanya pada orang tua atau orang lain yang
dianggap biasa memberikan penjelasan mengenai Kesehatan Reproduksi.

Kata Kunci : Kesehatan Reproduksi Remaja, Pengetahuan.

I. PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan periode keputusan. Masa remaja merupakan masa


pematangan organ reproduksi, megalami yang unik, karena pada masa ini ia
perubahan struktur tubuh dari anak-anak mengalami perasaan cinta, kasih sayang,
menjadi dewasa. Masa remaja merupakan dan saling pengertian terhadap orang lain.
masa yang penting dan khusus, karena Remaja juga perlu menyadari akan
pada masa ini, ia telah menemukan jati pentingnya pembuatan keputusan untuk
dirinya bisa membedakan tindakan yang menolak setiap kegiatan seksual yang
benar dan yang salah, serta dapat berfikir rentan terjadi pada masa remaja karena
dengan cermat sebelum mengambil suatu setiap kegiatan seksual mempunyai resiko

78 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018


negative pada kesehatan reproduksi. atau 79%. Proporsi hubungan seksual
Hubungan atau kontak seksual pada (40%) dan kehamilan remaja yang tidak
remaja di bawah 17 tahun juga berisiko diinginkan (19%) terlihat tinggi, 20%
terhadap timbulnya sel kanker pada mulut persalinan berasal dari remaja putri
rahim, penyakit menular seksual dan (Kodim, 2008)
HIV/AIDS, hal ini membuat remaja Menurut hasil penelitian
memperoleh informasi mengenai menunjukkan bahwa remaja putra dan
kesehatan reproduksi dari berbagai putri yang berusia 15-19 tahun masih
macam sumber. Sumber informasi dari beranggapan perempuan tidak akan hamil
keluarga sebagain pendidik utama justru jika melakukan hubungan seksual hanya
tidak mampu memberi cukup informasi satu kali. Kesalahan presepsi ini sebagian
karena hal ini masih dianggap tabu. besar terjadi pada remaja putra 49,7%
Mereka berusaha mencari informasi dari sedangkan remaja putri 42,3%.
media yang banyak beredar (Sarwono P, Ditemukan hanya 19,2% remaja yang
2005, hal 263). Kesehatan reproduksi sadar akan adanya peningkatan resiko
remaja kini masuk dalam UU Nomor 36 tertular IMS jika memiliki pasangan
Tahun. seksual lebih dari satu dan 51 % dari
2009 tentang Kesehatan. Kesehatan mereka Pekerja Seksual Komersial (PSK)
reproduksi remaja juga menjadi bagian (Nasira, 2010).
dari Tujuan Pembangunan Milenium Menurutdata yang didapatkan
(MDGs), yaitu tujuan tentang penurunan berdasarkan sensus penduduk 2010
angka kematian ibu melahirkan diketahui bahwa pertumbuhan penduduk
(berhubungan dengan kehamilan usia melebihi proyeksi nasional yaitu 237 juta
remaja) dan tujuan pengendalian jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduk
HIV/AIDS. (Hartiningsih, 2010) (LPP) 1,49 persen per tahun. Kalangan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) remaja cukup besar untuk bisa dirangkul
menyebutkan, seperlima dari penduduk di dalam menekan tingkat populasi
dunia adalah remaja, dengan 900 juta penduduk di masa akan datang (BKKBN,
penduduk remaja berada di negara yang 2012).
sedang berkembang dengan 20 persennya Berdasarkan data yang diperoleh dari
berada di Indonesia. Jumlah remaja di Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
Indonesia adalah sekitar 35,8 jumlah Selatan jumlah remaja di Sulawesi
populasi penduduk di Indonesia. Remaja Selatantahun 2013 yaitu 91.363 orang,
yang secara populasi menempati urutan jumlah remaja khususnya Kabupaten
terbesar dari seluruh populasi penduduk Jeneponto tahun 2014 yaitu 34.624 orang
dewasa ini permasalahan remaja begitu dengan kategori umur 15-19 tahun.
kompleks. Kegiatan seksual juga Beberapa khasus yang terjadi di kalangan
menempatkan remaja pada tantangan remaja remaja yang melakukan seks pra
risiko terhadap berbagai masalah nikah tahun 2012 menurut SDKI pada laki
kesehatan reproduksi. Aplikasi hasil laki yang berusia15-19 tahun sebanyak
Konferensi ICPD dan MDG’s 4,5%, sedangkan usia 20-24 tahun 14,6%,
mengharapkan di akhir tahun 2015 nanti pada wanita umur 15-19 tahun 0,7%,
minimal 90% diseluruh jumlah Remaja umur 20-24 tahun 1,8%. Sesuai
sudah harus mengenali Pengetahuan dataDeputi Bidang Keluarga Berencana
tentang kesehatan reproduksi dan seksual dan Kesehatan Reproduksi
serta hak-hak yang menyertainya Amerika BKKBN,dimana jumlah remaja yang
Serikat tahun 1997 menampilkan melakukan hubungan seks mengalami
gambaran yang menakjubkan. Jumlah peningkatan, yakni 46% remaja data
remaja usia (15-19 tahun) yang sensus nasional bahkan menunjukkan 48-
mengalami kehamilan mencapai 840.000 51% perempuan hamil adalah remaja, dan

79 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018


jumlah remaja pelaku aborsi sesuai data dapat di wujudkan dalam
BKKBN bahwa dari 2,4 juta aborsi pada penyuluhan,bimbingan dan konseling,
tahun 2012 yang dilakukan usia pra nikah pencegahan, penanganan masalah yang
atau tahap SMP dan SMA. Menurut berkaitan dengan KRR, selain itu Program
Kementrian Kesehatan RI kasus HIV Badan Kependudukan dan Keluarga
tahun 2014 di Sulawesi Selatan sebanyak Berencana Nasional (BKKBN) kini juga
839 kasus. Menurut data Badan Narkotika akan menyasar remaja bukan pada
Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel penggunaan Kontrasepsi, namun dengan
pengguna narkoba sebanyak131 ribuan pendewasaan usia perkawinan. Salah
orang pada tahun 2016. Menurut satunya adalah Program Generasi
penelitian yang dilakukan sebelumnya Berencana (GenRe) agar remaja bisa
oleh Suriyati (2014), beberapa kasus merencanakan karir dan pernikahan sesuai
yang terjadi dikalangan remaja dengan siklus kesehatan remaja (Kartika,
menyebutkan bahwa remaja yang hamil di 2010, hal 135).
luar nikah sebanyak 13.836 orang, aborsi Berdasarkan uraian di atas
12.655 orang, infeksi saluran reproduksi pengetahuan mengenai Kesehatan
17.348 orang, infeksi menular seksual Reproduksi pada remaja sangat penting
17.774 orang. untuk mencegah terjadinya masalah-
Berbagai permasalahan yang masalah seputar kesehatan reproduksi
berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada remaja. Pengetahuan mengenai
remaja di atas dapat ditekan dengan Kesehatan reproduksi yang di ukur dalam
pengetahuan yang baik tentang Kesehatan penelitian ini adalah pengetahuan dasar
Reproduksi Remaja (KRR). Pendidikan yang harus diketahui oleh remaja sebagai
KRR memberikan bekal pengetahuan bekal hidupnya. Maka dari itu peneliti
kepada remaja mengenai anatomi dan tertarik untuk mengetahui Gambaran
fisiologi reproduksi, proses Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan
perkembangan janin, dan berbagai Reproduksi di Dusun Pallantikang Desa
permasalahan reproduksi seperti Infeksi Balumbungang Kecamatan Bontoramba
Menular Seksual (IMS), Human Kabupaten Jeneponto. Hasil penelitian ini
Immunodefisiency Virus (HIV)/Acquired diharapkan dapat di pergunakan sebagai
Immunoe Defisiency Syndrome (AIDS). acuan penelitian berikutnya dan sebagai
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan dasar data pertimbangan mengenai perlu
dampaknya serta pengembangan perilaku diadakan pendidikan kesehatan reproduksi
reproduksi yang sehat (fisik, mental, pada remaja melalui jalur formal dan non
ekonomi, spiritual). Pendidikan KRR formal.

II. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif merupakan


Ditinjau dari tujuan penelitian yang penelitian yang dilakukan dengan tujuan
akan dicapai, penelitian yang dilakukan utama untuk membuat gambaran atau
ini menggunakan jenis deskriptif. deskripsi suatu keadaan secara objektif.
Penelitian deskriptif merupakan penilitian (Notoatmodjo, 2010).
yang didalamnya tidak ada analisis B. Lokasi dan Waktu Penelitian
hubungan antar variabel, tidak ada 1. Lokasi penelitian
variabel bebas dan terikat, bersifat umum Penelitian ini dilaksanakan di Dusun
yang membutuhkan jawaban di mana, Pallantikang Desa Balumbungang
kapan, berapa banyak, dan siapa. Kecamatan Bontoramba Kabupaten
(Hidayat, 2014). Jeneponto Tahun 2017.
2. Waktu penelitian

80 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018


Waktu penelitian ini dilaksanakan pengambilan sempel dengan memilih
pada tanggal 15-20 Agustus 2017. siapa yang kebetulan ada atau dijumpai
C. Populasi dan Sampel yang ditentukan sendiri oleh peneliti yang
1.Populasi sesuai dengan kriteria.
Populasi adalah wilayah generalisasi D. Pengumpulan Data
yang terdiri dari atas objek atau subjek Data yang diperlukan dalam
yang mempunyai kuantitas dan penelitian ini adalah data primer. Dimana
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh data primer adalah data yang diperoleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik dengan menggunakan kusioner dan alat
kesimpulannya (Hidayat, 2014). bantu berupa alat tulis.
Populasi pada penelitian ini adalah E. Instrumen Penelitian
seluruh remaja yang berada di Dusun Jenis instrumen yang digunakan
Pallantikang Desa Balumbungang dalam penelitian ini adalah kuesioner
Kecamatan Bontoramba Kabupaten yang dibuat oleh peneliti dengan
Jeneponto yang berjumlah 80 orang. menggunakan format pengumpulan data
2. Sampel dalam bentuk checklist. Model pertanyaan
Sampel merupakan bagian populasi yang digunakan adalah closed ended
yang akan diteliti atau sebagian jumlah questions. Langkah-langkah proses
dari karakteristik yang dimiliki oleh pengolahan data, dapat dilakukan secara
populasi. Dalam penelitian kebidanan, berikut :
kriteria sampel meliputi kriteria inklus 1. Editing
dan kriteria eksklusi, yaitu kriteria Proses editing dengan melakukan
menentukan dapat atau tidaknya sampel pengecekan kelengkapan data pada data-
tersebut digunakan (Hidayat, 2014). data yang telah terkumpul, bila terdapat
Sampel adalah sebagian dari jumlah kesalahan atau kekurangan dalam
karakteristik obyek yang diteliti yaitu 67 pengeumpulan data akan diperbaiki
orang remaja. dengan memeriksanya dan dilakukan
a. Kriteria inklusi pendataan ulang.
1) Responden yang berumur 12-24 tahun 2. Coding
dan belum menikah. Coding merupakan kegiatan
2) Responden yang bersedia untuk pemberian kode (angka) tertentu pada
diteliti. tiap-tiap data sehingga memudahkan
3) Responden yang bertempat tinggal di dalam melakukan analisa data.
Pallantikang Desa Balumbungang 3. Tabulating
Kecamatan Bontoramba Kabupaten Angka-angka dalam skor tiap butir
Jeneponto. dijumlahkan. Sehingga diperoleh
b. Kriteria eksklusi kesuluruhan yaitu dijadikan dasar
1) Responden yang mengalami pertimbangan dalam pedikat sesuai
gangguan kesehatan. ketentuan yang telah ditentukan.
2) Responden yang tidak berada F. Pengolahan dan Penyajian Data
ditempat. 1. Pengolahan data
3. Tekhnik Pengambilan Sampel Pengolahan data secara manual
Tekhnik sampling merupakan suatu menggunakan kalkulator berdasarkan atas
proses seleksi sampel yang digunakan variabel yang diteliti.
dalam penelitian dari populasi yang ada, 2. Penyajian data
sehingga jumlah sampel akan mewakili Data dalam penelitian disajikan
keseluruhan populasi yang ada. dalam bentuk table distribusi frekusensi
Tekhnik sampling yang digunakan dengan presentasi dan penjelasan tabel.
dalam penelitian ini adalah teknik G. Analisa Data
Accidental Sampling yaitu teknik

81 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018


Penelitian deskriftif menggunakan lembar persetujuan informend consent
formulasi untuk distribusi frekuensi atau tersebut diberikan sebelum penelitian
presentasi. dilakukan dengan memberikan lembar
1. Bila jawaban benar diberi score : 1 persetujuan untuk menjadi responden.
2. Bila jawaban salah diberi score : 0 2. Tanpa Nama (Anonym)
Jadi jumlah score adalah jawaban Masalah etika kebidanan merupakan
benar atau frekuensi dibagi jumlah masalah yang memberikan jaminan dalam
responden di kali 100% dengan rumus : penggunaan subjek penelitian dengan cara
P = x 100% tidak memberikan atau mencantumkan
nama responden pada lembar alat ukur
Keterangan :
dan hanya menuliskan kode pada lembar
P : Persentase yang dicari
pengumpulan data atau hasil penelitian
f : Frekuensi
yang akan disajikan.
n : Jumlah sampel
3. Kerahasiaan (confidentiality)
H. Etika Penelitian
Masalah ini merupakan masalah etika
Masalah etika yang perlu diperhatikan
dengan memberikan jaminan kerahasiaan
antara lain adalah sebagai berikut :
hasil penelitian, baik informasi maupun
1. Informend Consent
masalah-masalah lainnya. Semua
Informend consent merupakan bentuk
informasi
persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan
yang telah dikumpulkan dijamin membeda-bedakan antara responden yang
kerahasiaan oleh peneliti, hanya satu dengan yang lainnya.
kelompok data tertentu yang akan 5. Kejujuran
dilaporkan pada hasil riset. Melakukan penelitian dengan sejujur-
4. Keadilan jujurnya, tanpa menutupi hasil atau
Melakukan penelitian dengan adil temuan-temuan yang didapatkan pada saat
tanpa melihat status responden, tidak meneliti.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pallantikang Desa Balumbungang


Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Kecamatan Bontoramba Kabupaten
Pallantikang Desa Balumbungang Jeneponto. Teknik sampling yang
Kecamatan Bontoramba Kabupaten digunakan dalam penelitian ini adalah
Jeneponto. Pengambilan data dilakukan teknik Accidental Sampling yaitu teknik
dengan mendatangi tempat tinggal pengambilan sampel dengan memilih
masing-masing responden dan siapa yang kebetulan ada atau dijumpai
membagikan kuesioner kepada tiap-tiap yang ditentukan sendiri oleh peneliti yang
remaja yang bertemu di jalan Dusun sesuai dengan kriteria. Pengolahan data
Pallantikang Desa Balumbungang dilakukan dengan menggunakan
Kecamatan Bontoramba Kabupaten kalkulator, kemudian dibagi menurut
Jeneponto pada tanggal 15-20 Agustus karakteristik dan di analisa secara
2017. Penelitian ini menggunakan data deskriptif selanjutnya dimasukkan ke
primer yang diperoleh melalui kuesioner, dalam tabel distribusi frekuensi sebagai
yang dibagikan kepada 67 responden, berikut :
yang bertempat tinggal di Dusun

82 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018


Tabel 1
Distribusi frekuensi pengetahuan remaja di Dusun Pallantikang Desa
Balumbungang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto
Tahun 2017
Pengetahuan Tentang
Frekuensi (f) Presentase (%)
Kesehatan Reproduksi

Tahu 65 97,0 %

Tidak tahu 2 3,0 %

Jumlah 67 100

Sumber : Data Primer, 2017


Data pada tebel di atas menunjukkan responden yang mengetahui kesehatan
bahwa dari 80 remaja di Dusun reproduksi sebanyak 65 orang atau
Pallantikang Desa Balumbungang sebesar 97,0% dan responden yang tidak
Kecamatan Bontoramba Kabupaten mengetahui tentang kesehatan reproduksi
Jeneponto yang menjadi responden dalam sebanyak 2 orang atau sebesar 3,0%.
penelitian ini sebanyak 67 orang,
Tabel 2
Distribusi frekuensi lingkungan terhadap pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi di Dusun Pallantikang Desa Balumbungang Kecamatan
Bontoramba Kabupaten Jeneponto
Tahun 2017
Lingkungan Frekuensi (f) Presentase (%)

Baik 60 90,0 %

Kurang 7 10,0 %

Jumlah 67 100

Sumber : Data Primer, 2017


Data pada tebel di atas menunjukkan yang baik sebanyak 60 orang atau sebesar
bahwa dari 80 remaja di Dusun 90,0%, lingkungan yang kurang sebanyak
Pallantikang Desa Balumbungang 7 orang atau sebesar 10,0%. Artinya
Kecamatan Bontoramba Kabupaten lingkungan merupakan sumber informasi
Jeneponto yang menjadi responden dalam bagi remaja dalam menghadapi berbagai
penelitian ini sebanyak 67 orang, permasalahannya.
responden yang mempunyai lingkungan
Tabel 3
Distribusi frekuensi media informasi terhadap pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi di Dusun Pallantikang Desa Balumbungang Kecamatan
Bontoramba Kabupaten Jeneponto
Tahun 2017
Media Informasi Frekuensi (f) Presentase (%)
Baik 61 91,0 %
Kurang 6 9,0 %
Jumlah 67 100
Sumber : Data Primer, 2017

83 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018


Data pada tebel di atas menunjukkan Dalam penelitian ini tidak sedikit
bahwa dari 80 remaja di Dusun remaja yang mempunyai pengetahuan
Pallantikang Desa Balumbungang yang baik tentang kesehatan reproduksi
Kecamatan Bontoramba Kabupaten remaja.
Jeneponto yang menjadi responden dalam Tingginya tingkat pengetahuan
penelitian ini sebanyak 67 orang, responden tentang kesehatan reproduksi
responden yang mempunyai informasi tidak terlepas dari didikan keluarga (orang
yang baik sebanyak 61 orang atau sebesar tua, guru, dan masyarakat). Serta mencari
91,0% dan yang mempunyai informasi informasi secara terperinci dari media
kurang sebanyak 6 orang atau sebesar informasi yang ada yang dapat menambah
9,0%. Artinya media informasi pengetahuan remaja mengenai kesehatan
merupakan sumber informasi bagi remaja reproduksi.
dalam menghadapi berbagai Hasil penelitian terhadap 67 remaja
permasalahannya. yang ditunjukan pada tabel 1 diperoleh
B. Pembahasan hasil remaja yang mengetahui kesehatan
Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi sebanyak 65 orang (97,0%)
reproduksi yang memadai sangat dan responden yang tidak mengetahui
diperlukan. Banyak kasus kesehatan tentang kesehatan reproduksi sebanyak 2
reproduksi pada remaja dikarenakan orang (3,0%).
pengetahuan mengenai kesehatan 2. Lingkungan
reproduksi yang kurang, seperti
meningkatnya kasus HIV/AIDS. Dalam penelitian diketahui bahwa
Kehamilan yang tidak diinginkan, sebagian besar remaja menganggap
penyakit menular seksual, dan abortus lingkungan, mempunyai peranan penting
tidak aman. bagi mereka, berbagai aspek lingkungan
Dalam penelitian yang akan dibahas di antaranya keluarga, sekolah, dan
adalah gambaran pengetahuan remaja masyarakat, karena nilai-nilai yang
tentang kesehatan reproduksi berdasarkan ditanamkan oleh orang tua, guru, dan
lingkungan dan media informasi. teman bergaul dapat mempengaruhi
1. Pengetahuan pengetahuan remaja.
Bilamana orang tua, guru dan teman 3. Media Informasi
bergaul mampu memberikan pemahaman Dalam penelitian ini tidak sedikit
mengenai pengetahuan kesehatan remaja yang mendapat informasi dari
reproduksi, maka remaja cenderung berbagai media karena media dapat
mengontrol perilaku seks yang dapat menyediakan berbagai informasi bebas
berpengaruh pada organ reproduksi. tanpa batas walaupun informasinya ada
Hasil penelitian terhadap 67 remaja positif dan negarif mengenai kesehatan
yang ditunjukan pada tabel 5.2 diperoleh reproduks, hal ini dapat mempengaruhi
hasil remaja yang mempunyai lingkungan kesehatan reproduksinya.
yang baik sebanyak 60 orang (90,0%), Hasil penelitian terhadap 67 remaja
lingkungan yang kurang sebanyak yang ditunjukan pada tabel 3 diperoleh
7 orang (10,0%). Artinya lingkungan responden yang mempunyai informasi
mempunyai peranan penting sebagai yang baik sebanyak 61 orang (91,0%) dan
sumber informasi khususnya informasi yang mempunyai informasi kurang
mengenai kesehatan reproduksi dalam sebanyak 6 orang (9,0%). Artinya media
membentuk pandangan remaja mengenai informasi merupakan sumber informasi
seksualitas. bagi remaja dalam menghadapi berbagai
permasalahannya.

84 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018


II. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan remaja sebaiknya menambah lagi


Bardasarkan hasil penelitian terhadap pengetahuan dengan cara mencari
Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan informasi seputar kesehatan reproduksi
Reproduksi di Dusun Pallantikang Desa baik melalui media masa atau media
Balumbungang Kecamatan Bontoramba elektronik atau juga melaui situs-situs
Kabupaten Jeneponto Tahun 2017 internet dan sering bertanya pada orang
sebanyak 67 responden, maka dapat tua (ibu) atau orang lain yang dianggap
disimpulkan bahwa : biasa memberikan penjelasan mengenai
1. Lebih banyak responden yang Kesehatan Reproduksi.
mengetahui tentang kesehatan reproduksi 2. Diharapkan pada Lingkungan,
sebanyak 65 orang (97,0%) dibanding termasuk orang tua, guru, dan teman
yang tidak mengetahui tentang kesehatan sebaya meningkatkan perannya dalam
reproduksi sebanyak 2 orang (3,0%). program pendidikan kesehatan reproduksi
2. Lebih banyak responden yang dan pengawasan agar remaja tidak mudah
mempunyai lingkungan yang baik terpengaruh pada hal yang tidak baik
sebanyak 60 orang (90,0%) dibanding seperti memberikan informasi tentang
responden yang mempunyai lingkungan kesehatan reproduksi karena
yang kurang sebanyak 7 orang (10,0%). perkembangan teknologi yang semakin
3. Lebih banyak responden yang meluas hal ini dapat dilakukan pada
mempunyai informasi yang baik waktu senggang atau istirahat pada jam
sebanyak 61 orang (91,0%) dibanding pelajaran.
responden yang mempunyai informasi 3. Diharapkan informasi dari media
kurang sebanyak 6 orang (9,0%). cetak dan elektronik yang lebih edukatif
B. Saran dan inofatif diperlukan remaja, sehingga
Berdasarkan hasil Penelitian yang di remaja mendapatkan pengetahuan
Peroleh dengan judul Gambaran memadai mengingat peran media massa
Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan yang sangat kuat dalam pengambilan
Reproduksi di Dusun Pallantikang Desa informasi.
Balumbungang Kecamatan Bontoramba 4. Bagi institusi Diharapkan hasil
Kabupaten Jeneponto Tahun 2017 maka penelitian ini dapat di jadikan sebagai
peneliti dapat memberikan beberapa saran pertimbangan dan pertambahan sumber
sebagai berikut: perpustakaan D III Kebidanan Universitas
1. Bagi remaja di Dusun Indonesia Timur dalam pengembangan
Pallantikang Desa Balumbungang Kec. mata kuliah kesehatan reproduksi.
Bontoramba Kab. Jeneponto, disarankan

DAFTAR PUSTAKA

Andrews. 2011. Promosi Kesehatan. Elisabeth. 2015. Asuhan Kebidanan


Yogyakarta : Fitrayama Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Budiman, dkk. 2013. Pengetahuan dan Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Hartaningsih. 2010. Generasi Orang Tua
Jakarta:Salemba Medika Kepada Anak melalui Proses Sosialisasi.
Dinas Kesehatan Kota Makassar. 2013. Jakarta : Gramedia Pustaka
Profil Kesehatan Kota Makassar Hadi. 2005. Pendidikan Suatu Pengantar.
2013.dinkeskotamakassar.net/downloa Surakarta : UNS Press
d/718Gabung%20profil%202013.pdf

85 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018


Hartaningsih. 2010. Generasi Orang Tua Nasira. 2010. Faktor-faktor yang
Kepada Anak melalui Proses Mempengaruhi Pengetahuan Remaja
Sosialisasi. Jakarta : Gramedia tentang Kesehatan Reproduksi.
Pustaka Semarang : Undip
Hendra. 2008. Faktor-Faktor yang Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan.
Mempengaruhi Pengetahuan. Jakarta Jakarta: PT Rineka Cipta
: Pustaka Sinar Harapan Notoatmodjo. 2010. Metode Penelitian
Hidayat. 2014. Metode Penelitian Kesehatan. Jakrata: PR Rineka Cipta
Keperawatan dan Teknik Analisa Poltekkes Depkes Jakarta. 2010.
data. Jakarta : Salmeba Medika Kesehatan Remaja Problem dan
Huda M, dkk. 2011. Keperawatan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika
Komunitas. Yogyakarta : Fitrayama Purwoastuti Endang, dkk. 2015 . Panduan
Hurlock. 2009. Psikologi Perkembangan Materi Kesehatan Reproduksi dan
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Keluarga Berencana. Yogyakarta :
Kehidupan. Jakarta : Erlangga Pustaka Baru
Kartika. 2010. Pengaruh Komitmen Rejeki. 2010. Kesehatan Reproduksi
Organisasi dan Ketidakpastian Remaja. Jakarta : PT Raneka Cipta
Lingkungan : Jurnal Kutansi Santrock. 2003. Perkembangan Remaja.
Kumalasari Intan, dkk. 2012. Kesehatan Jakarta : Erlangga
Reproduksi untuk Mahasiswa Sarwono. 2005. Bunga Rampai Obstetri
Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta dan Ginekologi Sosial. Jakarta:
Selatan: Salemba Medika Yayasan Bina Pustaka
Kusmiran Eny. 2011. Kesehatan Sujiayanti. 2009. Buku Ajar Konsep
Reproduksi Remaja dan Wanita. Kebidanan . Yogyakarta : Nuha
Jakarta Selatan: Salemba Medika Medika
Lisa Juliana, dkk. 2013. Narkoba Suryati. 2014. Buku Ajar Asuhan
Psikotropika dan Gangguan Jiwa. Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Yogyakarta: Nuha Medika Medika
Manuaba. 2007. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta
Wawan,dkk. 2010. Teori dan Pengukuran
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

86 Jurnal Ilmia Media Bidan Volume 3 Nomor 2, Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai