Anda di halaman 1dari 6

Vol 6 No 1 Tahun 2022 ISSN 2580-3123

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTERI KELAS VI TENTANG KESEHATAN


REPRODUKASI DI SEKOLAH DASAR INKAM
KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2021

Nislawaty1, Fitri Handayani2, Putri Ayuni3


1,2,3
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Email1 : nislawaty@gmail.com
Email2 : fitrihandayani_21@gmail.com
Email3 : putriayunibkn@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dengan masa awal kematangan
organ reproduksi pada remaja adalah perilaku seks bebas masalah kehamilan yang terjadi
pada remaja usia sekolah diluar pernikahan, dan terjangkitnya penyakit menular seksual. Berdasarkan
suvey pendahuluan yang dilakukan dari 10 siswi yang dilakukan wawancara, terdapat 8 siswi yang
belum mengetahui cara perawatan organ reproduksi secara baik, sedangkan 2 orang diantaranya
mengetahui namun informasi tersebut didapatkan dari internet. Tujuan penelitian ini adalah
diketahuinya Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Kelas VI Tentang Kesehatan Reproduksi Di
Sekolah Dasar INKAM Kabupaten Kampar Tahun2021. Desain penelitian deskriptif yaitu
menggambarkan bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Kelas VI Tentang Kesehatan
Reproduksi Di Sekolah Dasar INKAM Kabupaten Kampar Tahun2021. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswi kelas VI yang ada di Sekolah Dasar INKAM berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah total sampling. Analisis dilakukan secara deskriptif terhadap variabel dan
sub variabel. Adapun hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dengan berpengetahuan
kurang tentang kesehatan reproduksi sebanyak 23 responden (76,5%), dan keterpaparan informasi
negative terhadap kesehatan reproduksi sebanyak 20 responden(66,7%). Diharapkan institusi
pendidikan menfasilitasi remaja mendapatkan informasi yang tepat dan akurat terkait dengan kesehatan
reproduksi, dan membantu meningkatkan pengetahuan remaja tentang menjaga organ reproduksi
dimanapun berada.
Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan reproduksi

Jurnal Doppler Page 120


Vol 6 No 1 Tahun 2022 ISSN 2580-3123

PENDAHULUAN kanak-kanak, namun ia masih belum


Kesehatan reproduksi menurut cukup matang untuk dapat dikatakan
Kemenkes RI (2015) adalah dewasa. Masa remaja merupakan masa
keadaan sehat secara fisik, mental, dan transisi perkembangan antara masa anak-
sosial secara utuh, tidak semata-mata anak dan dewasa yang ditandai dengan
bebas dari penyakit atau kecacatan yang perubahan biologis, kognitif, dan sosial.
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan Masa remaja berlangsung dari usia 12-21
proses reproduksi. Adapun Kesehatan tahun yang dibagi menjadi: masa remaja
reproduksi remaja adalah suatu awal (12-15 tahun), masa remaja
kondisi sehat yang menyangkut sistem, pertengahan (15-18 tahun), dan masa
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja akhir (18-21 tahun) (monks. Dkk,
oleh remaja. 2006).
Masa remaja merupakan masa yang Menurut harlock (1980)
dianggap rawan dalam kehidupan karena menjelaskan bahwa tugas perkembangan
merupakan masa peralihan dari kehidupan remaja diantaranya mencapai hubungan
anak menjadi kehidupan dewasa yang baru dan yang lebih matang dengan teman
penuh gejolak.Pemberian informasi sebaya baik itu pria atau wanita, mencapai
masalah seksual menjadi penting terlebih peran sosial pria dan wanita, menerima
lagi mengingat remaja berada dalam keadaan fisiknya dan menggunakan
potensi seksual yang aktif. tubuhnya secara efektif, mencapai
Menurut WHO, remaja adalah kemandirian emosional dari orang tua dan
penduduk dalam rentang usia 10 s/d 19 orang-orang dewasa lainnya dan
tahun, menurut Peraturan Menteri mempersiapkan karir ekonomi.
Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014, Remaja tidak mempunyai tempat
remaja adalah penduduk dalam rentang yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak t
usia 1018 tahun dan menurut Badan ermasuk golongan anak-anak tetapi tidak
Kependudukan dan Keluarga Berencana juga termasuk golongan dewasa.
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10 Perkembangan biologis dan psikologis
s/d 24 tahun dan belum menikah. Jumlah remaja dipengaruhi oleh perkembangan
kelompok usia10 s/d 19 tahun di Indonesia lingkungan dan sosial. Oleh karena itu
menurut sensus penduduk 2010 sebanyak remaja akan berjuang untuk melepaskan
43, 5 juta atau sekitar 18 persen dari ketergantungannya kepada orang tua dan
jumlah penduduk. Di dunia diperkirakan berusaha mencapai kemandirian sehingga
kelompok remaja berjumlah 1,2 miliyar mereka dapat diterima dan diakui sebagai
atau 18 persen dari jumlah penduduk dunia orang dewasa.Pada fase remaja mereka
(Johariyah and Mariati, 2018). tidak lagi disebut sebagai anak-anak dan
Data demografi menunjukkan juga tidak bisa disebut sebagai orang
bahwa remaja merupakan populasi yang dewasa.
besar dari penduduk dunia, who (1995) Banyak orang dewasa yang men
sekitar seperlima dari penduduk dunia ghargai kemandirian remaja, namun dila
adalah remaja.Sekitar 900 juta berada di in kesempatan bersikeras bahwa remaja
negara sedang berkembang. Di indonesia tidak cukup mampu untuk membuat
menurut biro pusat statistik (1999) keputusan yang kompeten dan mandiri
kelompok remaja adalah sekitar 22% yang tentang hidupnya. Karena itu
terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan pertentangan-pertentangan seperti ini
49,1% remaja perempuan (dikutip dari sering menimbulkan masalah untuk para
nancy p, 2002). remaja dalam mengekspresikan
Remaja adalah masa peralihan dari keinginannya.
kanak-kanak ke de wasa. Seorang remaja Pada masa ini, terjadi berbagai
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai perubahan pada diri remaja, salah satunya

Jurnal Doppler Page 121


Vol 6 No 1 Tahun 2022 ISSN 2580-3123

adalah perubahan fisik.Terkait dengan yang tepat bagi remaja agar lebih
perubahan fisik yang terjadi, para remaja bertanggung jawab atas kesehatan
harus dapat menerima keadaan fisiknya reproduksinya.
dan menggunakan tubuhnya secara efektif, Pada dasarnya, pengetahuan
dimana hal tersebut merupakan salah satu kesehatan reproduksi harus dimiliki oleh
tugas perkembangan remaja (santrock, para remaja.Tidak hanya bagaimana
2007).Kemajuan zaman yang serba menjaga kesehatan dan fungsi organ
modern sekarang ini, bisa berdampak reproduksi, tapi juga untuk menghindari
positif dan negatif bagi perkembangan remaja melakukan hal-hal yang
remaja.Perkembangan zaman dengan menyimpang.Untuk itulah perlu informasi
keunikannya tersebut mempengaruhi yang benar dan tepat dalam membahas dan
perilaku seseorang, termasuk remaja. mengedukasi organ ini.
Pengaruh tersebut dapat bersifat tentatif Berdasarkan suvey pendahuluan
dan dapat juga yang dilakukan di Sekola Dasar INKAM
bersifat statif. Hal ini akan sangat dari 10 siswi yang dilakukan wawancara,
memepengaruhi pola fikir (mindset) dan terdapat 8 siswi yang belum mengetahui
pola hidup (way of life) seorang remaja. bagaimana melakukan poerawatan orga
Salah satu masalah yang sering reproduksi secara baik dan benar,
timbul pada remaja terkait dengan masa sedangkan 2 orang diantaranya mengetahui
awal kematangan namun informasi tersebut didapatkan dari
organ reproduksi pada remaja adalah internet.
perilaku seks bebas (free Masih sangat terbatasnya informasi
sex) masalah kehamilan yang terjadi yang harus diperoleh remaja putri btentang
pada remaja usia sekolah diluar bagaimana merawat dan menjaga orga
pernikahan, dan terjangkitnya penyakit reproduksi, untuk itu peneliti tertari
menular seksual termasuk melakukan penelitian tentang Gambaran
HIV/AIDS.Pentingnya kesehatan Pengetahuan Remaja Puteri Kelas VI
reproduksi bagi remaja yaitu karena respon Tentang Kesehatan Reproduksi Di
dari masyarakat terhadap kebutuhan Sekolah Dasar INKAM Kabupaten
pengetahuan reproduksi sangat Kampar Tahun2021.
rendah.Pengetahuan bagi remaja haruslah
membantu mereka dalam menjalankan
hidup menjadi lebih dewasa.Berikut ini METODE PENELITIAN
beberapa hal yang perlu dipahami orang Desain penelitian yang digunakan
tua dalam penelitian ini adalah penelitian
terkait reproduksi pada remaja.Mengapa deskriptif yaitu menggambarkan
sangat penting untuk bagaimana Gambaran Pengetahuan
selalu menjaga kesehatan dan kebersihan Remaja Puteri Kelas VI Tentang
organ-organ tersebut. Menjaga kebersihan Kesehatan Reproduksi Di Sekolah Dasar
organ reproduksi bisa mencegah terjadinya INKAM Kabupaten Kampar Tahun2021.
gangguan. Pastikan untuk selalu Populasi dalam penelitian ini adalah
membersihkan vagina, terutama sehabis seluruh siswi kelas VI berjumlah 30 orang.
buang air Dengan pengambilan sampel dengan
Masa remaja merupakan tahap teknik total sampling.Analisis dilakukan
kehidupan yang paling kompleks, baik secara deskriptif terhadap variabel dan sub
pada remaja itu sendiri maupun orangtua variabel, dengan menghitung distribusi
yang memiliki anak remaja.Pada masa frekuensi dan persentasikan dari tiap-tiap
remaja ini, anak cenderung mengambil variabel
tanggung jawab baru dan belajar untuk
menjadi mandiri.Ini juga menjadi saat

Jurnal Doppler Page 122


Vol 6 No 1 Tahun 2022 ISSN 2580-3123

HASIL DAN PEMBAHASAN hidup menjadi lebih dewasa.Berikut ini


Penelitian ini dilakukan padabulan beberapa hal yang perlu dipahami orang
November tahun 2021 pada remaja puteri tua terkait reproduksi pada remaja.
kelas VI yang ada diSekolah Dasar Pertama, memberikan pemahaman
INKAM Bangkinang dengan jumlah tentang apa itu reproduksi, perawatan dan
responden sebanyak 30 orang. menjaga kesehatan reproduksi tetap
Pengambilan sampel dilakukan dengan terjaga. Kedua cara melakukan perawatan
tekhnik total sampling. Dari penyebaran organ reproduksi itu sendiri, dan ketiga
kuisioner didapatkan hasil sebagai berikut: halhal yang perlu diwaspadai terkait
dengan perilaku menyimpang dan
Tabel 1 :Distribusi Frekuensi Responden memenuhi kebutuhan reproduksi.
Berdasarkan pengetahuan remaja puteri Mengapa pengetahuan tentang
tentang kesehatan reproduksi, dan kesehatan reproduksi sangat penting untuk
keterpaparan informasi tentang kesehatan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan
reproduksi di SD INKAM organ-organ tersebut. Menjaga kebersihan
organ reproduksi bisa mencegah terjadinya
Variabel Frekuensi (%)
1. Pengetahuan gangguan pada sistem reproduksinya.
a. Kurang 23 76,5 Pastikan untuk selalu membersihkan
b. Baik 7 23,3 vagina, terutama sehabis buang air dan
senantiasa mencuci tangan sebelum dan
Jumlah 30 100 setelah membersihkan organ kewanitaan.
2. Keterpaparan
informasi
Masa remaja merupakan tahap
20 66,7
a. Negatif 10 33,3 kehidupan yang paling kompleks, baik
b. Positif pada remaja itu sendiri maupun orangtua
Jumlah 30 100 yang memiliki anak remaja.Pada masa
remaja ini, anak cenderung mengambil
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat tanggung jawab baru dan belajar untuk
bahwa sebagian besar responden dengan
berpengetahuan kurang sebanyak 23 menjadi mandiri.Ini juga menjadi saat
responden (76,5%), dan keterpaparan yang tepat bagi remaja agar lebih
informasi negative sebanyak20 bertanggung jawab atas kesehatan
responden(66,7%) reproduksinya.
Pengetahuan merupakan hal yang Remaja di sekolah dasar INKAM
sangat penting untuk membantu remaja masih memiliki pengetahuan yang rendah
dalam mengatasi problema yang terkait tentang kesehatan reproduksi, sehingga hal
dengan kesehatan reproduksinya. Salah ini merupakan suatu hal yang menjadi
satu masalah yang sering timbul perhatian bersama sama, baik pihak
pada remaja terkait dengan masa awal sekolah, petugas kesehatan serta instansi
kematangan terkait yang membantu peningkatan
organ reproduksi pada remaja adalah pengetahuan remaja agar tetap baik.
perilaku seks bebas (free Bentukbentuk yang baik untuk
sex) masalah kehamilan yang terjadi meningkatkan pengetahuan remaja salah
pada remaja usia sekolah diluar satunya diberikannya penyuluhan dan
pernikahan, dan terjangkitnya penyakit berbagai metode edukasi untuk membantu
menular seksual termasuk HIV/AIDS. meningkatkan pengetahuan remaja,
Pentingnya kesehatan sehingga perhatian terhadap kesehatan
reproduksi bagi remaja yaitu karena respon reproduksi senantiasa terjaga.
dari masyarakat terhadap kebutuhan Pada dasarnya, remaja perlu
pengetahuan reproduksi sangat memiliki pengetahuan seputar kesehatan
rendah.Pengetahuan bagi remaja haruslah reproduksi.Tak hanya untuk menjaga
membantu mereka dalam menjalankan kesehatan dan fungsi organ tersebut,

Jurnal Doppler Page 123


Vol 6 No 1 Tahun 2022 ISSN 2580-3123

informasi yang benar terhadap DAFTARPUSTAKA


pembahasan ini juga bisa menghindari
remaja melakukan hal-hal yang tidak BKKBN (2021) ‘Remaja Ideal Generasi
diinginkan.Memiliki pengetahuan yang Perubahan (Problematika,
tepat terhadap proses reproduksi, serta cara Perkembangan dan Profesi)’.
menjaga kesehatannya, diharapkan mampu
membuat remaja lebih bertanggung jawab. Budiarto, E. (2003) Metodologi Penelitian
Terutama mengenai proses reproduksi, dan Kesehatan. EGC.
dapat berpikir ulang sebelum melakukan
hal yang dapat merugikan. Djama, N. T. (2017) ‘Kesehatan
Reproduksi Remaja’, Jurnal
KESIMPULAN DAN SARAN Kesehatan Poltekkes Ternate, 10(1),
Berdasarkan hasil pengolahan p. 30. doi: 10.32763/juke.v10i1.15.
data,dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden dengan berpengetahuan Fitriana, H. (2017) ‘Pendidikan Kesehatan
kurangtentang kesehatan reproduksi Reproduksi Remaja di SMPN 52
sebanyak 23 responden (76,5%), dan Surabaya’, journal National Public
keterpaparan informasi negativeterhadap Health, 16(1), p. 2. doi:
kesehatan reproduksi sebanyak20 10.20473/ijph.vl13il.2018.107-118.
responden(66,7%).
Diharapkan kepada anak remaja senantiasa Fitriyah, N., Indriani, D. and Sulistyorini,
mencari informasi kesehatan yang terkait Y. (2015) ‘Riwayat Kesehatan
kesehatan reproduksi sedini munkin, untuk Reproduksi Remaja Santri’, Jurnal
menyikapi masalah masalah kesehatan Biometrika dan Kependudukan,
reproduksi dan menjaga organ reproduksi 2(No. 2), pp. 182–192.
senantiasa bersih, sehat dan terjaga.
Begitupula denganinstitusi kesehatan Hidayat Aziz Alimul (2014) Metode
senantiasa menfasilitasi remaja untuk Penelitian Keperawatan dan Tehnik
mendapatkan informasi yang tepat dan Analisis Data. Salemba Medika.
akurat terkait dengan kesehatan
reproduksi, baik itu permasalah yang Indriastuti, D. P. (2009) ‘Hubungan Antara
mungkin timbul dan membantu Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
meningkatkan pengetahuan remaja tentang Dengan Perilaku Higienis Remaja
menjaga organ reproduksi dimanapun Putri Pada Saat Menstruasi’,
berada. Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta, pp. 1–
UCAPAN TERIMAKASIH 10.
Terima kasih kepada Rektor
Univeristas Pahlawan Tuanku Tambusai, Johariyah, A. and Mariati, T. (2018)
Ketua LPPM, Anggota Peneliti, Kepala ‘Efektivitas Penyuluhan Kesehatan
Puskesmas Rumbio, Bidan dan Kepala Reproduksi Remaja Dengan
Desa dan Bidan Desa serta seluruh Pemberian Modul Terhadap
partisipan dalam pelaksanaan penelitian Perubahan Pengetahuan Remaja’,
ini, sehingga publikasi ini dapat Jurnal Manajemen Kesehatan
bermanfaat bagi masyarakat dan bisa Yayasan RS.Dr. Soetomo, 4(1), p.
berkontribusi kepada pendidikan 38. doi: 10.29241/jmk.v4i1.100.
kesehatan.
Notoatmodjo (2017) Metodologi
Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Jurnal Doppler Page 124


Vol 6 No 1 Tahun 2022 ISSN 2580-3123

Sari, H. puti (2014) ‘Perilaku Berisiko dan


Permasalah …… ( Puti Sari H )
Reproductive Health Problems And Risk
Behavior Among Adolescence’,
Academia.

Jurnal Doppler Page 125

Anda mungkin juga menyukai