Anda di halaman 1dari 31

LITERATUR REVIEW

OLEH :

JENDRI TASIDJAWA
117591610

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
2020

Literatur review : Vol.1.mei 2020


EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN

PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS PRANIKAH

(LITERATUR REVIEW)

Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi llmu Keperawatan (STIK)


Famika Makassar
*email kerespodensi : jendritasidjawa1997@gmail.com
No telphone : 081241292039

ABSTRAK
Latar belakang : Menurut data WHO, satu dari limah perempuan di dunia telah
melahirkan pada usia 18 tahun,masalah kesehatan reproduksi dan seksual di
indonesia masih terabaikan, ini terlihat dari banyak kasus kematian ibu diluar
nikah.pengetahuan mereka tentang resiko melakukan hubungan seksual masih
rendah,hal ini dikarenakan karna informasi tantang seksual dan reproduksi msih
sangat minim. di harapkan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan
kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan pada remaja sedini mungkin.

Tujuan : untuk mengindentifikasi efektivitas pengaruh penyuluhan kesehatan


terhadap peningkatan pengetahuan remaja

Metode : pencarian artikel dilakukan melalui data base schoolar, pubmed,dan


telusur pada google biasa sebagai acuan data sekunder terkait keterlibatan
remaja dalam mengetahui bahaya seks pranikah menganalisis artikel yang di
dapat dengan menggunakan critical appraisal skills program tools (CASP) pre
test and post test design dan quantitative research

Hasil : Ada 14 artikel terkait, efektivitas pengaruh penyuluhan kesehatan


terhadap peningkatan pengetahuan remaja , 11 artikel mengenai perubahan
pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan dan 3
artikel terkait pendidikan seks pranikah, dan identifikasi faktor yang
mempengaruhi seks pranikah.

Kesimpulan : diperlukan penyuluhan kesehatan reproduksi dan bahaya seks


pranikah secara berkesinambungan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan.
Dan dampak seks pranikah pada remaja

Kata kunci : Penyuluhan kesehatan,pengetahua, bahaya seks pranikah

Literatur review : Vol.1.mei 2020


PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa

rentangan kehidupan individu, dimana terjadi perubahan fisik yang

sangat besar yaitu pematangan organ dan fungsi reproduksi.

Berkenaan dengan perubahan tersebut remaja juga mulai

merasakan adanya dorongan seksual serta menunjukkan

ketertarikan terhadap lawan jenis. Akibatnya remaja mulai coba-

coba dalam hal seksualitas.

Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah

penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah

penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia

remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok

usia 10-19 tahun di Indonesia menurut sensus penduduk 2010

sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk. Di

dunia diperkirakan kelompok remaja berjumlah 1,2 milyar atau 18%

dari jumlah penduduk dunia (Kementerian Kesehatan RI, 2016).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun

2013, tercatat perilaku seksual di dunia sebanyak 40% - 80%

perempuan telah aktif dalam seksualitas pada usia 18 tahun,

Literatur review : Vol.1.mei 2020


sebanyak 4% laki-laki berusia 10 tahun mengatakan mereka

sudah pernah melakukan hubungan seksual, 10% pada usia 12

tahun, 22% pada usia 14 tahun, dan 64% pada usia 18 tahun.

Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan

sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat

modern, yang mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup

mereka. Kesehatan remaja sebagian besar ditentukan oleh perilaku

mereka. Hal terpenting dan kompleks menyangkut perilaku

kesehatan remaja adalah masalah seksual (Suryoputro,dkk, 2016).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, presentasi

seks pranikah pada remaja tahun 2007 usia 15-19 tahun sebanyak

3,7% pada laki-laki dan perempuan sebanyak 1,3%, sedangkan

usia 20-24 tahun sebesar 10,5% dan perempuan sebanyak 1,4%.

Tahun 2012 terjadi peningkatan presentasi seks pranikah usia 15-

19 tahun sebanyak 4,5% pada laki-laki dan perempuan sebanyak

0,7%, sedangkan usia 20-24 tahun sebesar 14,6% dan perempuan

sebanyak 1,8% (Kusumaryani, 2017)

Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) pada tahun 2015 menyatakan bahwa 57,5% pria melakukan

hubungan seks pranikah karena rasa penasaran/ingin tahu yang

kuat, sedangkan 38% wanita melakukan seks karena terjadi begitu

saja, sedangkan 12,6% wanita melakukan hubungan seksual

karena dipaksa oleh pasangannya. (BKKBN 2015) .

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Dampak dari kasus tersebut banyak remaja yang mengalami

masalah pada kesehatan reproduksi, salah satunya adalah

HIVAIDS dan penyakit menular. Hasil laporan situasi

perkembangan HIVAIDS & PIMS di Indonesia pada tahun 2016,

sebanyak 972 remaja kelompok usia 15-19 tahun yang tercatat

memiliki penyakit HIV-AIDS. ( Kemenkes RI 2016)

Perilaku seksual pranikah di kalangan remaja diperkuat

dengan data dari Depkes sejak Tahun 2009 di 4 kota besar

(Medan, Jakarta Pusat, Bandung dan Surabaya), menunjukkan

bahwa 35,9% remaja mempunyai teman yang sudah pernah

melakukan hubungan seks pranikah dan 6,9% responden telah

melakukan hubungan seks pranikah . World Health Organization

(WHO) memperlihatkan bahwa semakin meningkat pula aktivitas

seksual di antara kaum muda di kawasan Asia-Pasifik. Hasil

RISKESDAS tahun 2010 diketahui bahwa Indonesia termasuk

negara dengan persentase pernikahan usia muda tinggi di dunia

(ranking 37) (Kementerian Kesehatan, 2015 dalam (Setyorani,

2017).

Upaya bidan di komunitas dalam hal mencegah terjadinya

seks pranikah akibat akses informasi yang salah yaitu dengan

memberikan bimbingan pada kelompok remaja yang salah satunya

dengan cara penyuluhan tentang seks pranikah beserta

dampaknya. Hal ini sesuai dengan wewenang bidan dalam

Literatur review : Vol.1.mei 2020


KEPMENKES RI No 900/ MENKES/ SK/ VII/ 2002 pasal 4 isinya

pelayanan kepada wanita dalam masa pranikah meliputi konseling

untuk remaja, konseling persiapan pranikah dan pemeriksaan fisik

yang dilakukan menjelang pernikahan (Fitriana, 2018)

Di Sulawesi Selatan berdasarkan survei RPJMN Remaja

tahun 2015, 29,24% remaja diketahui memiliki pacar, aktifitas yang

diakui telah dilakukan saat berpacaran, yaitu 68,86%

bergandengan tangan, 50% cium pipi, 51,88% cium bibir, 65,26%

saling membelai, dan 34,90% meraba payudara pasangan wanita,

sedangkan remaja yang mengakui telah melakukan senggama

sebanyak 21,69% (BKKBN, 2016). Berdasarkan hasil riset Civic

Institute dan Kemasos FISIP Unhas tahun 2016, dari 400 remaja

berstatus pelajar dan mahasiswa di Makassar, 33% mengakui telah

melakukan hubungan seksual pranikah, dari persentase tersebut

remaja yang diketahui mulai melakukan seks pranikah sejak SMP

sebanyak 2,75%, SMA sebanyak 16,7%, dan Perguruan Tinggi

sebanyak 13,55%, sedangkan remaja yang mengakui pernah

melakukan aborsi sebanyak 40% .

Tingginya persentase remaja melakukan hubungan seksual

pranikah yang berakibat terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan

serta aborsi dan berujung pada kematian ibu menjadi persoalan

serius yang harus diperhatikan. Hal ini berkaitan semakin tingginya

Angka Kematian Ibu (AKI) akibat aborsi yang dilakukan oleh remaja

Literatur review : Vol.1.mei 2020


yang merupakan satu indikator penilaian derajat kesehatan

masyarakat

Oleh karena itu, di era globalisasi yang seperti ini, remaja

harus segera diselamatkan dari bahaya globalisasi sedini mungkin,

salah satu cara untuk menekan perilaku seks pada remaja yaitu

dengan memberikan edukasi / penyuluhan seksualitas atau

pendidikan seks dari sumber yang benar dan terpercaya. Edukasi

seksualitas merupakan cara penyebaran pesan mengenai

kesehatan reproduksi dalam hal ini pendidikan seks yang di

dalamnya merupakan pesan pentingnya bahaya seks (Haery,

2017)

Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual ini bermaksud

untuk menerangkan segala hal yang berhubungan dengan

reproduksi, seks dan seksualitas dalam bentuk yang wajar, yang

meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai

kelahiran, penjelasan anatomi manusia, pertumbuhan dan

perkembangan organ-organ reproduksi, perilaku seksual, aspek

aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan sesuai dengan

norma-norma yang berlaku di masyarakat (Sarwono, Sarlito.W.

2011).

Literatur review : Vol.1.mei 2020


METODE

Proses pencarian literatur secara elektronik dilakukan melalui database

pubmed dan schoolar, dan google biasa sebagai bahan acuam untuk data

sekunder. stategi pencarian dalam database schoolars dalam bahasa

indonesia dengan kata kunci yaitu remaja”AND”penyuluhan kesehatan

“AND” Pengetahuan”AND” dampak seks pranikah” sedangkan dan

pencarian dalam database pubmed dalam bahasa inggris dengan kata

kunci yaitu “ adolescent OR health education OR Knowleage OR the

impact of premarital sex OR dan pencarian pada sedangkan data

sekunder dicari dengan menggunakan kata kunci pengaruh efektivitas

penyuluhan kesehatan tentang bahaya seks pranikah terhadap

peningkatan pengetahun remaja. pemilihan artikel menggunakan kriteria

inklusi yang telah ditentukan yaitu artikel yang berfokus pada penyuluhan

kesehatan tentang bahaya seks pranikah terhadap peningkatan

pengetahuan, dengan desain penelitian pre test and post test design dan

penelitian kuantitatif . tahun publikasi 10 tahun terakhir dengan rentan

waktu 2011-2020 dan publikasi full text.

Pedoman untuk menganalisis kualitas pelaporan diantara publikasi

melalui critical appraisal skiils programme tools (CASP) Mengunakan

critical appraisal of a pre test and post test design dan critical appraisal a

quantitative reserch. tujuan penilaian CASP untuk mengektrasikan

publikasi yang didapatkan, menilai kualitas metodologi dan untujk

Literatur review : Vol.1.mei 2020


menentukan sejauh mana penelitian telah membahas kemungkinan bias

dalam desain dan analisis nya untuk memanilisir resiko bias pada

penelitian ini pemilihan data dilakukan secara independent yang meliputi

latarbelakang, tujuan, metode, dan hasil. Kemudian data di ekstrasi pada

setiap studi yang diinklusikan meliputi : penulis, tahun, negara ,populasi,

desain studi dan hasil dari setiap studi, sistesis data dilakukan oleh

penulis dan dua 3 orng pendamping yang saling berdiskusi untuk

menganalisis artikel yang akan di pilih jika ada data yang tidak lengkap

dapat di eksekusi

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Tabel 1. Kriteria inklusi dan Kriteria ekslusi pengumpulan artikel

Indicator Kriteria inklusi Kriteria ekslusi


Responden Artikel Membahas Artikel yang tidak

efektivitas pengaruh membahas Artikel

penyuluhan kesehatan efektivitas pengaruh

tentang bahaya seks penyuluhan

pranikah terhadap kesehatan tentang

peningkatan bahaya seks pranikah

pengetahuan remaja terhadap peningkatan

pengetahuan remaja

Tipe dari Penelitian dengan Hanya abstrak, laporan

penelitian pendekatan kuantitatif individu dan news letter


Tahun publikasi Penelitian dipublikasi Penelitian dipublikasi

tahun 2011 hingga 2020 sebelum tahun 2011


Hasil Penelitian berfokus pada Bila penelitian tidak

efektivitas pengaruh berfokus pada

penyuluhan kesehatan efektivitas pengaruh

tentang bahaya seks penyuluhan

pranikah terhadap kesehatan tentang

peningkatan bahaya seks pranikah

pengetahuan remaja terhadap peningkatan

pengetahuan remaja
Bahasa Artikel penelitian Artikel penelitian yang

menggunakan bahasa tidak berbahasa asing

Literatur review : Vol.1.mei 2020


inggris

HASIL

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Berdasarkan diagram alur pencarian literature pada pubmed, sebanyak 21

publikasi yang diidentifikasi dari data base, 10 artikel dikeluarkan karena

ditemukan merupakan artikel yang duplikat di lebih dari satu data base. Kemudian

dilakukan scrining judul dan abstrak yang relevan dengan tujuan penulisan,

hasilnya ditemukan 5 artikel dengan full text, selajutnya dinilai kualitas artikel dan

akhirnya 2 artikel yang dilakukan ulasan sistematik ini disajikan dalam Hasil

sintesis grid

Berdasarkan algoritma pencarian pada google schoolars didapatkan hasil

5.050 jurnal yang diidentifikasi, dilakukan seleksikan setiap jurnal dengan key

word “AND” didapatkan hasil 950, di eksklusikan dengan mengubah rentang

khusus pada 10 tahun terakhir update, di dapatkan hasil 10 jurnal dan akhirnya 12

artikel yang dilakukan ulasan sistematik ini disajikan dalam Hasil sintesis grid

Berdasarkan algoritma pencarian pada google biasa sebagai acuan data

sekunder di dapatkan hasil 2 jurnal yang dilakukan ulasan sistematik ini disajikan

dalam Hasil sintesis grid

studi literatur di fokuskan pada jurnal,terkait penyuluhan kesehatan

tentang bahaya seks pranikah terhadap peningkatan pengetahuan bahaya seks

pranikah, 11 artikel mengenai perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan kesehatan dan 3 artikel terkait pendidikan seks pranikah,

namun secara keseluruhan siswa yang mempunyai andil besar dalam menhindari

bahaya seks pranikah.

PEMBAHASAN

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Berdasarkan hasil sintesis dari 14 artikel dapat di narasikan sebagai

berikut :

Melalui pendidikan seks ini dapat dijadikan sarana untuk memberitahu

remaja bahwa seks adalah sesuatu alamiah dan wajar terjadi pada setiap

orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu mengenai berbagai perilaku

seksual beresiko sehingga mereka dapat menghindarinya Zulfikar,dkk

(2018)

a) Pengertian pengetahuan

Menurut Tetti R.A( 2015)bahwa pengetahuan dipengaruhi

oleh pengalaman seseorang, kemudian pengalaman tersebut dapat

diekspresikan, diyakini sehingga menimbulkan motivasi

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah

pendidikan, media massa atau informasi, sosial budaya dan

ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah seseorang tersebut menerima informasi, sehingga

pengetahuan menjadi lebih baik. Semakin majunya teknologi

akan tersedia bermacam- macam media massa yang dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru,

sehingga pengetahuan menjadi baik. Kebiasaan dan tradisi yang

dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang

dilakukan baik atau buruk, dengan demikian seseorang akan

Literatur review : Vol.1.mei 2020


bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukannya.

Ameliana Puspita (2018)

Menurut Notoatdmojo (2010), tingkat pengetahuan

seseorang dipengaruhi oleh faktor pendidikan yaitu bimbingan

yang diberikan seorang terhadap perkembangan orang lain

sehingga seseorang tersebut menjadi tahu. Hasil penelitian diatas

menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan pengetahuan seperti

yang diharapkan dari penyuluhan kesehatan. Diharapkan

pengetahuan ini dapat merubah perilaku seksual remaja SMA

terhadap perilaku seksual yang bebas. Peningkatan

pengetahuan ini karena adanya pemberian informasi, dimana

didalamnya terdapat proses belajar

Perkembangan seksualitas yang dialami membuat remaja

mulai berpikir menyukai lawan jenisnya. Hal ini akan menjadi

masalah bagi remaja bila faktor lingkungan (keluarga, sekolah, dan

masyarakat) kurang mau memahami dan mengerti keadaan

seksual yang dihadapi remaja. Akibatnya remaja akan bersikap

tertutup terhadap masalah seksual dan kemungkinan akan

melakukan tindakan penyimpangan seksual, salah satunya adalah

hubungan seksual pranikah

c) Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada siswi-siwi setelah

dilakukan penyuluhan

Literatur review : Vol.1.mei 2020


menunjukkan ada peningkatan jika dibandingkan dengan

pengetahuan sebelumnya. Pendidikan kesehatan merupakan salah

satu dari strategi promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat

dilakukan dengan penyuluhan. Adapun tujuan pendidikan

kesehatan yaitu untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan.

Pengetahuan akan mempengaruhi perilaku suatu individu atau

organisasi dan akan mempengaruhi kesehatannya, ira Marti Ayu

( 2020)

d) Pengetahuan remaja tentang pendidikan seks

pengetahuan remaja tentang pendidikan seks, terdiri dari

beberapa indikator, yaitu pengertian dan tujuan pendidikan seks,

gender, organ reproduksi, pengertian perilaku seks pranikah, dan

dampak melakukan hubungan seks pada remaja. Pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). pengetahuan

yang baik diperoleh dari media elektronik, media massa, maupun

dari petugas penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh instansi

yang terkait seperti seminar atau menyelenggarakan pendidikan

remaja sebaya

e) Perilaku seks pranikah pada remaja

Literatur review : Vol.1.mei 2020


perilaku seks pranikah pada remaja, terdiri dari perilaku seks

yang tidak beresiko diantaranya berpegangan tangan, berpelukan,

cium kering, cium basah, necking, petting, oral seks, dan perilaku

seks yang beresiko yaitu bersenggama/intercourse massa yang

dengan adanya tekhnologi yang semakin berkembang (video kaset,

hp, internet). Remaja selalu ingin tahu dan ingin mencoba, bahkan

meniru apa yang dilihat atau didengarnya dari media massa.

Namun hal ini dapat berdampak positif apabila informasi yang

didapat baik dan benar.

f) Indikator penyebap seks pranikah

Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja

yang telah berkembang kematangan seksualnya secara utuh maka

remaja tersebut sulit mengendalikan rangsangan-rangsangan yang

akan membuat mereka melakukan perilaku seksual secara bebas

(Sarwono, 2012) Beberapa studi sebelumnya juga menunjukkan

bahwa metode pendidikan partisipatif lebih efektif dalam

meningkatkan pengetahuan bila dibandingkan dengan metode

ceramah Fardila Elba dkk, (2020).

Semakin tinggi tingkat pengetahuan maka semakin mudah

untuk berpikir rasional, menguraikan dan menyikapi masalah, serta

membuat keputusan. Pada dasarnya remaja perlu dibekali dengan

informasi mengenai bahaya pernikahan dini supaya mereka

mampu memahami konsekuensinya, sehingga mereka tidak

Literatur review : Vol.1.mei 2020


sematamata mengambil keputusan untuk melakukan pernikahan

dini tanpa mengetahui risikonya Fardila Elba dkk, (2020)

g) Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi

Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi perlu diberikan sejak

dini, agar para remaja mendapatkan informasi yang benar dan

akurat. Sudah saatnya para pendidik dan orang tua membicarakan

masalah reproduksi dan seksualitas secara jujur, terbuka dan

profesional Sri Lilestina Nasution (2012) Berdasarkan hasil tersebut

menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan setelah

diberikan penyuluhan.

KESIMPULAN

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Berdasarkan 16 jurnal yang ditemukan terdapat perbedaan

signifikan antara sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah dilakukan

ternyata terdapat peningkatan signifikan pengetahuan para responden

maka pendidikan tentang seksual perlu diberikan pada remaja usia SMA

sehingga tidak menjadi tabu dan mereka mendapatkan informasi yang

benar sehingga tidak memperoleh informasi dari sumber yang dapat

memberikan pemahaman yang salah, dan perlu di lakukan sedini mungkin

pada siswa SMA secara berkesinambungan

SARAN

Literatur review : Vol.1.mei 2020


yang direkomendasikan oleh peneliti bagi Puskesmas yang

wilayah kerja pada setiap tempat nya, di harapkan dapat melakukan

pendekatan dalam melakukan penyuluhan sedini mungkin pada siswa/i

SMA yang berada wilaya kerja masing-masing. Dan bagi perguruan tinggi

kesehatan agar pengabdian masyarakat dapat juga dilakukan penyuluhan

bahaya seks pranikah bagi remaja sedapat mungkin, agar mereka dapat

terpapar informasi dan tahu tentang bahaya seks pranikah

QUALITY ASSESMENT

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Algoritma Pencarian

P I C O
Remaja Penyuluhan kesehatan Pengetahuan Dampak seks pranikah
Tabel Komparansi

Kata kunci PubMED schoolar Google


Remaja
Penyuluhan kesehatan 2 9 3
Pengetahuan
Dampak seks pranikah

PubMED Schoolars Google


2 9 3

Identification Artikel yang


Diidentifikasi n: 5050 Eksklusi : Double
Publikasi ( n: 938 )

Screening Hasil Skrining


n : 950
Eksklusi :Tidak full test
, dan tidak sesuai
pertanyaan penelitian
Sesuai dengan ( n: 11)
Eligibility pertanyaan penelitian
n: 21

Eksklusi : Bukan hasil


penelitian
Jumlah artikel yang (n: 14)
Diiklusi n : 14

Literatur review : Vol.1.mei 2020


HASIL SISTESIS GRID

Author,Tahun, negara Tujuan Utama Desain Penelitian Karakteristik populasi Hasil


Efektivitas penyuluhan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya seks pranikah

Egy Pratama dkk. Penelitian ini bertujuan untuk kuantitatif dengan pulasi pada penelitian Hasil penelitian ini menunjukan
Bandung mengetahui hubungan model korelasi ini adalah seluruh bahwa sebagian besar
pengetahuan remaja tentang siswa-siswi SMA Z responden 84,6% memiliki
pendidikan seks dengan Bandung kelas X dan pengetahuan baik, sebagian
perilaku seks pranikah pada XI yang berjumlah 682 kecil responden 15,4% memiliki
remaja di orang, pengetahuan cukup, dan tidak
ada satupun responden 0%
memiliki pengetahuan kurang.
Selain itu sebagian besar
responden 86% berperilaku seks
tidak beresiko dan sebagian
kecil responden 14% berperilaku
seks beresiko. Hasil analisa
diperoleh p<0,01 dan nilai
rs0.583 itu berarti juga bahwa
sebanyak 58% perilaku seks
pranikah dipengaruhi oleh
pengetahuan tentang pendidikan
seks dan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain di luar penelitian

Tetti R.A Tujuan dari penelitian ini cross sectional 103 orang yaitu Hasil penelitian menunjukkan

Literatur review : Vol.1.mei 2020


( 2015) adalah untuk mengetahui remaja usia (15-17 bahwa: (1) terdapat hubungan
Bekasi hubungan pengetahuan dan tahun) yang signifikan antara
sikap tentang kesehatan pengetahuan dan sikap tentang
reproduksi dengan perilaku kesehatan reproduksi dengan
seks pranikah perilaku seks pranikah pada
remaja usia (15-17 tahun), (2)
pengetahuan dan sikap yang
baik akan mempengaruhi
perilaku seks pranikah. (3)
pengetahuan dan sikap
merupakan faktor predisposisi
yang terdapat dalam diri
seseorang yang memotivasi
untuk bertindak, baik positif
maupun negatif
DEDI M,dkk (2015). Tujuan penelitian ini adalah Pre and post test design Populasi adalah 230 Hasil penelitian menunjukkan
Tapanuli untuk mengetahui pengaruh siswa bahwa ada peningkatan
penyuluhan terhadap pengetahuan tentang bahaya
peningkatan pengetahuan seks pranikah dari 68,80
tentang bahaya menjadi 74 setelah konseling
diberikan, dan metode diskusi
memiliki nilai perbedaan rata-
rata 5,66 sehingga yang paling
metode yang efektif dalam
meningkatkan pengetahuan
siswa tentang bahaya seks pra
nikah
Ira Marti Ayu dkk, Tujuan dari kegiatan yaitu Eksprimen dengan 58 siswi Hasil kegiatan ini yaitu terjadi

Literatur review : Vol.1.mei 2020


2020 agar terjadi peningkatan pendekatan Pre and peningkatan pengetahuan
Jakarta pengetahuan siswi berkaitan post test design mahasiswa tentang kesehatan
dengan kesehatan reproduksi pada point terjadi
reproduksi peningkatan pengetahuan
mahasiswa tentang kesehatan
reproduksi pada point batasan
usia remaja, alasan masa
remaja penting bagi kesehatan
reproduksi, penyakit yang
diakibatkan berhubungan
seksual di usia remaja, umur
menikah perempuan, alasan
hubungan seks pra nikah dan
dampak seks pranikah bagi
masyarakat
Intan Permata Sari Tujuan penelitian ini adalah Quasi Experiment populasi yang Hasil dari penelitian ini yaitu
Walesasi . dkk, (2019). untuk mengetahui pengaruh dengan rancangan Non berjumlah 52 pelajar diperoleh pValue = (0,000<0,05)
Manado penyuluhan terhadap Equivalent Control yang artinya terdapat
peningkatan pengetahuan Group peningkatan pengetahuan yang
tentang bahaya bermakna terhadap seks
pranikah.

Fardila Elba dkk, tudi ini bertujuan untuk Metode penelitian Populasi terdiri dari Hasil penelitian menunjukkan

Literatur review : Vol.1.mei 2020


(2020) mengetahui efektivitas menggunakan studi 316 remaja putri bahwa setelah intervensi
Bandung pembekalan materi kuantitatif dengan terdapat peningkatan yang
kesehatan reproduksi rancangan signifikan pada skor
tentang bahaya pernikahan eksperimental semu pengetahuan yaitu dari (R =
dini terhadap pengetahuan dengan metode pre test- 66.14, s.b = 15.38) menjadi [R =
remaja putri. post test design, 76.36, s.b = 16.10, t (101) =
7.65, p = 0.000]. Intervensi
memiliki efektivitas yang besar
(ES ≥ 0.14) terhadap
peningkatan pengetahuan
remaja putri tentang bahaya
pernikahan dini (ES = 0.37).
Pembekalan materi kesehatan
reproduksi tentang bahaya
pernikahan dini efektif untuk
meningkatkan pengetahuan
remaja putri

Sri Lilestina Nasution Tujuan dari penelitian ini Penelitian ini Populasi dalam hasil analisis data dan temuan
(2012) adalah untuk mengetahui merupakan penelitian penelitian ini adalah penelitian yang telah
Jakarta pengaruh pengetahuan noneksperimen dengan remaja perempuan dikemukakan sebelumnya, yaitu
kesehatan reproduksi remaja desain survei dan laki-laki umur 15– terdapat pengaruh pengetahuan
terhadap perilaku seksual menggunakan 24 tahun dan belum kesehatan reproduksi remaja
pranikah remaja di pendekatan kuantitatif menikah terhadap pengalaman
Indonesia. Penelitian ini dengan statistik berpacaran. Berdasarkan uji
menggunakan data sekunder inferensial regresi berganda yang dilakukan
dari Survei Indikator Kinerja pada penelitian ini, secara
RPJMN Remaja yang signifikan terdapat pengaruh

Literatur review : Vol.1.mei 2020


dilakukan pada 33 provinsi di pengetahuan kesehatan
Indonesia reproduksi terhadap
pengalaman pacaran remaja

Elvi Suryani mengetahui Efektivitas penelitian eksperimen Populasi dalam Hasil penelitian dengan uji
(2017) penyuluhan generasi semu (quasi- penelitian ini adalah independent sample t-test
Padang berencana terhadap experiment), dengan sebanyak 60 orang diperoleh tidak ada perbedaan
pengetahuan dan sikap rancangan non pengetahuan sebelum intervensi
remaja tentang triad equivalent control pada kelompok kontrol dan
kesehatan reproduksi remaja group kelompok eksperimen, ada
perbedaan pengetahuan
sesudah intervensi pada
kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, tidak ada
perbedaan sikap sebelum dan
sesudah intervensi pada
kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, dan dengan
menggunakan uji independent
sample t-test.
Ameliana Puspita Tujuan penelitian ini kuantitatif dengan populasi penelitian Hasil p-value pengetahuan
(2018) diketahui pengaruh pendekatan one group adalah siswa-siswi diperoleh 0,000, sehingga dapat
Bandar lampung Penyuluhan Kesehatan prepost test design kelas X di SMA “X” disimpulkan ada pengaruh
Reproduksi terhadap Bandar Lampung Penyuluhan Kesehatan
pengetahuan tentang Tahun 2018 berjumlah Reproduksi remaja terhadap
perilaku seksual remaja di 87 pengetahuan tentang perilaku
SMA “X” Bandar Lampung seksual remaja di SMA “X”

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Tahun 2018.
Bandar Lampung Tahun 2018 .
Zulfikar,dkk Penelitian ini bertujuan untuk quasiexperimental 594 siswa Hasil penelitian menunjukan
(2018) diketahuinya pengaruh onegroup pretest- bahwa adapengaruh pendidikan
Palu pendidikan kesehatan posttest design kesehatan tentang seks pra
tentang seks pra nikah nikah terhadap pengetahuan
terhadap pengetahuan siswa siswa di SMA 1 Balano
Lambunu dengan nilaiρ 0.000 <
0.05.
Sastria, Andi, D. Tujuan dari penelitian ini pre-test dan post-test Populasi dari Hasil dari pengolahan data pada
(2019). dkk yaitu untuk mengetahui penelitian ini yaitu pengetahuan didapatkan p =
(2019) pengaruh penyuluhan seks seluruh remaja kelas 0,000 (α<0,05), dan pada sikap
Sidarap pranikah terhadap X dan XI di SMK didapatkan nilai p = 0,000
pengetahuan dan sikap Lamario (α<0,05). Kesimpulan dari hasil
remaja Watansoppeng yang penelitian ini adalah ada
berjumlah 38 orang pengaruh penyuluhan seks
pranikah terhadap pengetahuan
dan sikap remaja di SMK
Lamario Watansoppeng

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Nina Zayanti penelitian ini bertujuan untuk penelitian deskriptif 69 orang remaja Hasil penelitian ini menunjukan
(2017) mengetahui pengetahuan dengan pengambilan pengetahuan remaja sebelum
Bandung remaja sebelum dan sesudah sampel secara potong diberikan promosi kesehatan
mendapatkan promosi lintang (cross cukup (56,5%) dan sesudah
kesehatan mengenai bahaya sectional). diberikan promosi kesehatan
seks bebas menjadi baik (91,3%). Sikap
remaja sebelum diberikan
promosi kesehatan memiliki
sikap positif (55,1%) dan
sesudah diberikan promosi
kesehatan meningkat (71,0%)
Chaohua.L ,dkk Tujuan penelitian ini adalah cross-sectional 16.554 responden Faktor-faktor kontekstual,
(2014). untuk mengetahui pengaruh termasuk keluarga, teman
penyuluhan terhadap sebaya, sekolah dan media,
Amerika serikat peningkatan pengetahuan menjelaskan 30-50% dari
tentang bahaya varians dalam pengetahuan
yang berhubungan dengan seks,
8-22% dari varians dalam
permisif seksual seksual
pranikah dan 32-41% dari
varians dalam seks perilaku
yang terkait. Variabel media
menjelaskan 13-24% dari
varians dalam pengetahuan
seksual, 3-13% dalam permisif
seksual seksual pranikah dan 3-
13% dalam perilaku yang
berhubungan dengan seks, yang

Literatur review : Vol.1.mei 2020


sebanding dengan variabel
keluarga, teman sebaya dan
sekolah. Asosiasi ini berbeda
menurut kota dan jenis kelamin.
Rashid, S.,dkk Untuk mengetahui Pengaruh cross sectional Berjumlah 48 Hasil penelitian mengungkapkan
(2016) Pendidikan Seks terhadap bahwa sejumlah anak muda
India Perilaku Seksual Berisiko sekolah yang memiliki
Remaja Sekolah Going: Studi pengetahuan seksual yang
Kasus Mbenjere Secondary, cukup tetapi masih melakukan
Ntaja dan Nsanama risiko seksual. Namun studi ini
Communit menyimpulkan bahwa
pendidikan seks gagal
berdampak positif terhadap
perilaku anak sekolah karena

Literatur review : Vol.1.mei 2020


DAFTAR PUSTAKA

A. Puspita, A., Kedokteran, F., Malahayati, U., Remaja, P., & Seksual, P. (2018).
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan , Volume 5 , Nomor 4 , Oktober
2018 Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan , Volume 5 , Nomor 4 ,
Oktober 2018, 5, 277–286.

BPS, BKKBN, Departemen Kesehatan RI dan Macro Interna( 2016) , Survei


Demografi dan Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia ,Jakarta

Dedi.M (2015) PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN


BAHAYA SEKS PRANIKAH PADA REMAJA SISWA SMA N 1 PINANGSORI
KECAMATAN PINANGSORI KABUPATEN TAPANULI TENGAH. JURNAL
KOHESI. TAPANULI

E.Pratama,, Hayati, S., & Supriatin, E. (2014). Hubungan Pengetahuan Remaja


Tentang Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja di
SMA Z Kota Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan, II(2), 149–156. Retrieved
from
http://ejournal.bsi.ac.id/assets/files/Jurnal_Keperawatan_Vol._II_No_2_Sept
ember_2014_Egy_Pratama,_Sri_Hayati,_Eva_Supriatin_149-156_.pdf

Elvi S. (2017). dengan rancangan, 9, 1–8.

F.alba (2020). Efektivitas pembekalan materi kesehatan reproduksi tentang


bahaya pernikahan dini untuk remaja putri 1,2, XIV, 14–21.

I.M.A. dkk. (2020). 1 , 2 , 3 , 4, 3(April), 87–95.

I.P.Sari & Minahasa, K. (2019). Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019
131, 8(6), 131–137.

Pelajar, P., Sma, D. I., Tateli, Y. B. P., & Minahasa, K. (2019). Jurnal KESMAS,
Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 131, 8(6), 131–137.

2018 Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan , Volume 5 , Nomor 4 , Oktober


2018, 5, 277–286.

Fitriana, N.G. (2018). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Seks Pranikah
Dengan Perilaku Seksual Pada Siswa Smk Semarang [Skripsi]

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Kementrian Kesehatan RI. (2016). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta:
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI

Kusumaryani, M. (2017). Ringkasan studi: Prioritas Kesehatan reproduksi


remaja untuk menikmati bonus demografi. Depok: Lembaga Demografi FEB
UI

Kementerian Kesehatan R.I. (2015) InfoDATIN Pusat Data dan Informasi


Kementerian Kesehatan RI Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta
Selatan

Lou, C, Cheng, Y, Gao, E, Zuo, X, Emerson, MR, Zabin, L. (2008). Media’s


contribution to sexual knowledge, attitudes, and behaviors for adolescents
and young adults in three Asian cities., 42(2), 157–162.
https://doi.org/10.1037/a0030561.Striving

N. Zayanti, Nopiantini, R., & Susanti, A. I. (2016). Perbedaan Pengetahuan dan


Sikap Remaja Sebelum dan Sesudah Diberikan Promosi Kesehatan
Mengenai Bahaya Seks Bebas Di Desa Cilayung, 2, 144–148.

S. L Nasution, . (2012). Pengaruh Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi


Remaja Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Remaja Di Indonesia. Journal
of Widyariset, 15(1), 75–84. Retrieved from
http://widyariset.pusbindiklat.lipi.go.id/index.php/widyariset/article/viewFile

Rashid, S., & Mwale, M. (2016). The Effects of Sex Education on the Risky
Sexual Behaviour of School Going Adolescents: A Case Study of Mbenjere
Secondary, Ntaja and Nsanama Community Day Secondary Schools. Psychology
and Developing Societies, 28(1), 126–138.
https://doi.org/10.1177/0971333615622910

Sastria, Andi, D. (2019). Pengaruh Penyuluhan Seks Pranikah Terhadap


Pengetahuan Dan Sikap Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 13(6), 675–
679.

Sarwono, S.W. (2013) Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Setyorani. K. (2017) Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Bahaya Seks


Pranikah terhadap Pengetahuan dan Sikap Seks Pranikah pada Siswa Kelas
X di Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.

Suryani, E. (2017). Efektivitas Penyuluhan Generasi Berencana (Genre) Terhadap


Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang TRIAD KRR. Jurnal Kebidanan
Darmais, 9, 1–8.

Literatur review : Vol.1.mei 2020


Tetty. R. A. (2015). Pada, P., Usia, R., Smk, D. I., & Tambun, Y. KESEHATAN
REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS, 3.

WHO. (2016). Global Health estimates 2015: deaths bu cause, age, sex, by
country and by region, 2000-2015. Diakses tanggal 10 februari 2020

Zulfikar ( 2018 ) PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEKS PRA


NIKAH TERHADAP PENGETAHUAN SISWA DI SMA 1 BOLANO LAMBUNU

Literatur review : Vol.1.mei 2020

Anda mungkin juga menyukai