Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN LEAFLET

TENTANG REPRODUKSI TERHADAP PEMAHAMAN KESEHATAN


REPRODUKSI PADA REMAJA KELAS 10 DI SMAN 1
BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN 2021

Nanda Permata Suri1, Lasman2, Ketjuk Herminaju3


STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung
nandapermatasuri2017@kep.stikestulungagung.ac.id

Abstrak

Masa remaja merupakan masa yang rawan dalam hal kesehatan reproduksi . Survei yang dilakukan oleh WHO
adanya informasi yang membaik dan benar, dapat menurunkan permasalan remaja salah satunya mengenai kesehatan
reproduksi remaja. Berdasarkan hasil Data mengenai situasi kesehatan reproduksi remaja (KRR) sebagian besar,
Remaja usia 15-19 Tahun telah berpacaran pada rentang umur tersebut remaja beresiko memiliki perilaku pacaran
yang tidak sehat antara lain hubungan sekspra nikah. Permasalahan tersebut terjadi karena rendahnya pemahaman
remaja tentang kesehatan Reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh
pemberian Penyuluhan Kesehatan dengan leaflet terhadap pemahaman Kesehatan Reproduksi pada remaja kelas 10 di
SMAN 1 Boyolangu. Desain penelitian yang digunakan adalah exsperimental dengan menggunakan pendekatan One-
Grup pr test and postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Boyolangu .
Sedangkan jumlah sampel penelitian sebanyak 30 responden yang dipilih dengan menggunakan metode Purposive
Sampling. Penelitian dilakukan 12 April – 12 Mei 2021. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi.
Pengolahan data berupa editing, coding, tabulating, cleaning, dan analisa data menggunakan uji non-parametrik
wilcoxon sign rank test.Berdasarkan hasil analisis komparatif sederhana menggunakan ui statistik Wilcoxon Sign Rank
Test dimana tingkat kemaknaan atau (0,05) diperoleh nilai P 0,000 sehingga Nilai P < Nilai . Dapat disimpulkan bahwa
terdapat Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pemahaman Kesehatan Reproduksi pada remaja kelas X di
SMAN 1 Boyolangu Tulungagung tahun 2021. Pemberian Penyuluhan Kesehatan untuk meningkatkan pemahaman
remaja terhadap Kesehatan Reproduksi akan lebih Optimal bila para Remaja mendapatkan Edukasi yang benar dari
setiap Informasi.

Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan, Kesehatan Reproduksi, Remaja

Abstrac
Adolescence is a vulnerable period in terms of reproductive health. A survey conducted by WHO with improved
and correct information can reduce adolescent problems, one of which is about adolescent reproductive health. Based
on the results of the data regarding the situation of adolescent reproductive health (KRR), most of the adolescents aged
15-19 years have been dating, in this age range, adolescents are at risk of having unhealthy dating behavior, including
premarital sex. This problem occurs because of the low understanding of adolescents about reproductive health. The
purpose of this study was to analyze whether there was an effect of providing health education with leaflets on the
understanding of reproductive health in 10th grade adolescents at SMAN 1 Boyolangu.The research design used is
experimental using a One-Group pr test and posttest design approach. The population in this study were all students of
class X SMAN 1 Boyolangu . While the number of research samples was 30 respondents who were selected using the
purposive sampling method. The research was conducted 12 April – 12 May 2021. The instrument of this research used
an observation sheet. Data processing in the form of editing, coding, tabulating, cleaning, and data analysis using the
non-parametric Wilcoxon sign rank test.Based on the results of a simple comparative analysis using the Wilcoxon Sign
Rank Test statistic where the level of significance or (0.05) obtained a P value of 0.000 so that the P value < Value . It
can be concluded that there is an Effect of Health Counseling on Understanding Reproductive Health in class X
adolescents at SMAN 1 Boyolangu Tulungagung in 2021. Providing health education to increase adolescents'
understanding of reproductive health will be more optimal if teenagers get the right education from every information.

Keywords: Health Counseling, Reproductive Health, Adolescents

1
:Mahasiswa, 2 : Pembimbing I, 3: Pembimbing II
PENDAHULUAN
Menurut WHO remaja adalah Infodatin tahun 2012 seks pranikah pada
penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. remaja beresiko terdapat kehamilan remaja
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI dan penularan penyakit menural seksual .
Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah Kehamilan yang tidak direncanakan
penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. pada remaja perempuan dapat berlanjut pada
Dalam rentang waktu ini terjadi pertumbuhan aborsi dan pernikahan remaja. Dari survei
fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan serta pada remaja Populasi remaja di Indonesia
kematangan dari fungsi organ reproduksi. adalah 18,33% dari seluruh jumlah penduduk
Seiring dengan pertumbuhan fisik, remaja di Indonesia(BPS, 2014). Jumlah remaja
juga mengalami perubahan emosi. Perubahan yang melahirkan sebesar 95% atau + 7,3 juta
emosi menjadikan remaja sebagai individu kasus terjadi di Indonesia. Sebanyak 2 juta
agresif dan mudah bereaksi terhadap diantaranya berusia di bawah 15 tahun,
rangsangan. Remaja mulai mampu berpikir sedangkan 3,2 juta remaja 15-19 tahun
abstrak, mengkritik, dan ingin mengetahui mengalami aborsi tidak aman. Berdasarkan
hal baru. Apabila tidak didasari dengan data BKKBN tahun 2014, angka remaja yang
pengetahuan cukup, remaja dapat mencoba meninggal akibat kehamilan dan kelahiran
hal baru yang berhubungan dengan kesehatan sebanyak 70.000 jiwa. Alasan mengapa
reproduksi dan bisa memberikan dampak melakukan hubungan seksual pranikah
yang negatif. tersebut karena penasaran/ingin tahu pada
Masa remaja juga merupakan masa (57,5% pria) dan ( 38% perempuan ) . Hal ini
peralihan antara masa kehidupan anak-anak mencerminkan kurangnya pemahaman
dan masa kehidupan orang dewasa yang remaja tentang keterampilan hidup sehat ,
ditandai dengan pertumbuhan dan resiko hubungan seksual dan kemampuan
perkembangan biologis dan psikologis. untuk menolak hubungan yang tidak mereka
(Kusmiran, 2012). inginkan .
Masalah yang menonjol dikalangan Fenomena perilaku seksual pranikah
remaja yaitu seputar Permasalahan yang terjadi pada remaja juga ditemukan di
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yakni Kabupaten Tulungagung . Pada Selasa 5
seksualitas, Acquired Immunodeficiency Desember 2017 POLRES Tulungagung
Syndrome atau Acquired Immune Deficiency berhasil mengungkap pembuangan bayi
Syndrome (AIDS) . Data mengenai situasi karena Kehamilan yang tidak diingkan di
kesehatan reproduksi remaja sebgaian besar Desa Bangoan Kecamatan Kedungwaru.
bersumber dari survai demografi dan Pelaku diketahui adalah seorang pelajar di
Kesehatan terutama komponen Kesehatan salah satu SMA di Kabupaten Tulungaung
Reproduksi Remaja ( KRR ) . Menurut berinisial UN perempuan 17 tahun
(Tulungagung Times, 2017). reproduksi pada remaja amat merugikan
Adapun salah satu dampak dari sebab pada masa ini remaja mengalami
perilaku seksual pranikah yakni tertularnya perkembangan penting yaitu kognitif, sosial
penyakit seperti HIV/AIDS. Berdasarkan dan seksual Berdasarkan studi
data yang diperoleh dari Komisi pendahuluan di SMAN 1 Boyolangu
Penanggulangan AIDS Kabupaten Tulungagung didapatkan informasi bahwa di
Tulungagung, Kasus HIV/AIDS di sekolah tersebut belum terdapat
Tulungagung pada 2018 selama 14 tahun pembelajaran yang berkaitan dengan
terakhir terus mengalami peningkatan. kesehatan reproduksi . Dari hasil wawancara
dengan jumlah populasi penduduk acak dari pada 3 siswa di SMAN 1
Kabupaten Tulungagung 1.043.182 Jiwa . Boyolangu , setelah ditanya mengenai
Jumlah terakumulasi pada tahun 2020 dampak seks bebas , 2 sisa menjawab akan
ditemukan kasus HIV/AIDS mencapai 2.880 terjadi kehamilan dan 1 siswa menjawab
dengan presentasi 36.2% . Dari hasil kasus akan terkena HIV/AIDS . Kemudian untuk
pasien HIV/AIDS didapatkan untuk jenis pertanyaan mengenai apa yang dimaksud
kelamin laki laki (12.0%) dan perempuan HIV/AIDS 3 siswa mengatakan tidak terlalu
(24.0%) dan Jumlah kasus HIV/AIDS selalu tahu , hanya tau bahwa penyakit HIV/AIDS
bertambah setiap bulannya (Jawa Timur dapat menular .
News, 2019) Kehamilan yang terjadi pada Remaja perlu memiliki pemahaman
usia remaja rentan mengalami gangguan tentang kesehatan reproduksi agar memiliki
kehamilan dan permasalahan lain yang informasi yang benar sehingga diharapkan
berhubungan dengan kehamilan di usia remaja memiliki sikap yang bertanggung
muda. Usia yang terlalu muda untuk hamil jawab mengenai proses reproduksi.
memicu risiko bagi ibu dari segi fisik dan Kurangnya pemahaman tentang kesehatan
psikis selama kehamilan. Selain berdampak reproduksi pada remaja amat merugikan
pada ibu, kehamilan pada usia muda atau sebab pada masa ini remaja mengalami
remaja memicu risiko bagi bayi antara lain perkembangan penting yaitu kognitif, sosial
kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah dan seksual. Salah satu upaya untuk
(BBLR). Remaja perlu memiliki pemahaman memberikan informasi kesehatan reproduksi
tentang kesehatan reproduksi agar memiliki untuk remaja adalah dengan memberikan
informasi yang benar sehingga diharapkan promosi atau penyuluhan kesehatan. Salah
remaja memiliki sikap yang bertanggung satu upaya untuk memberikan informasi
jawab mengenai proses reproduksi. kesehatan reproduksi untuk remaja adalah
Kurangnya pemahaman tentang kesehatan dengan memberikan promosi atau
penyuluhan kesehatan. METODE PENELITIAN
Penyuluhan kesehatan merupakan Penelitian ini dilakukan pada 20 April
suatu proses perubahan perilaku yang 2021 , dilakukan penyuluhan secara
dinamis dengan tujuan mengubah atau DARING melalui Google Meet dilakukan
mempengaruhi perilaku manusia yang dimasing masing rumah Siswa SMAN 1
meliputi komponen pemahaman, Boyolangu .
pengetahuan, sikap, ataupun praktik yang Desain penelitian yang digunakan dalam
berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik penelitian ini adalah “One Group Pre Test
secara individu, kelompok maupun Post Test Design” yang artinya adalah desain
masyarakat, serta merupakan komponen dari ini memberikan pretest (pengamatan awal)
program kesehatan Penyuluhan kesehatan terlebih dahulu sebelum dilakukan intervensi.
reproduksi merupakan salah satu upaya Setelah itu dilakukan intervensi yang
pemerintah dalam menanggulangi dikehendaki, selanjutnya dilakukan posttest
permasalahan kesehatan reproduksi. Melalui (pengamatan akhir). Hal ini dilakukan untuk
penyuluhan kesehatan reproduksi, remaja mengetahui suatu perbedaan yang dihasilkan
akan mendapatkan informasi yang benar antara pre test dan post test.
mengenai kesehatan reproduksinya. Dalam Populasi wilayah generalisasi yang
penyuluhan kesehatan untuk remaja remaja terdiri atas bojek atau subjek yang
diperlukan pemilihan metode dan media mempunyai kuantitas dan karakteristik
yang tepat. tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Media yang dapat digunakan salah dipelajari dan kemudian ditarik
satunya dalam penyuluhan kesehatan adalah kesimpulannya (Hidayat, 2007). Adapun
Leaflet. Kenapa memilih leaflet karena isi di populasi dari penelitian ini adalah seluruh
dalam Leaflet mengutamakan pesan-pesan siswa kelas 10 SMAN Boyolangu
visual yang biasanya terdiri dari gambaran Tulungagung. Penelitian ini akan
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata menggunakan teknik Purposive Sampling
warna. Efektivitas penggunaan media yaitu dengan mengambil sampel dari
penyuluhan sangat ditentukan oleh populasi yang sudah dikehendaki oleh
banyaknya indera penerimaan yang terlibat. peneliti. Variabel independen Penyuluhan
Semakin banyak indera yang digunakan, Kesehatan Variabel dependen pemahaman
penyampaian pesan penyuluhan semakin Kesehatan Reproduksi Remaja .
mudah dimengerti. Teknik uji statistic yang dipilih
bedasarkan tujuan uji yaitu pengaruh
Bedasarkan acuan tersebut maka digunakan
teknik uji Wilcoxon Perhitungan dilakukan
Pemahaman Frekuensi Prosentase
dengan program IBM SPSS 25, dengan
Baik 28
penarikan kesimpulan sebagai berikut: 93%
Cukup 2 7%
Kurang 0 0
HASIL PENELITIAN
30 100%
A. Distribusi Frekuensi Pemahaman Total

(Sumber : Data Primer Penelitian 2021)


Remaja sebelum dilakukan
Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi .
bahwa sebanyak 30 responden setelah
Tabel 1 Distribusi frekuensi Pemahaman
Remaja sebelum dilakukan diberikan Penyuluhan Kesehatan tentang
Penyuluhan Kesehatan
Kesehatan Reproduksi Remaja memiliki
Reproduksi pada Remaja kelas
10 di SMAN 1 Boyolangu hasil Pemahaman Baik sebanyak 28
Tulungagung pada bulan April
responden , Pemahaman Cukup sebanyak 2
tahun 2021.
responden dan Pemahaman Kurang Tidak
Pemahaman Fr Frekuensi Pr Prosentase
Baik ada cukup 7 Responden , dan yang Kurang
23 77%
Cukup 0
7 23% 92 tidak ada Bsebanyak 23 responden ,
Kurang 0 64 0
0 Pemahaman cukup 7 Responden , dan yang
Total 30 100% Kurang tidak ada.
30
C. Tabulasi Silang perbandingan
Pemahaman Remaja sebelum dan
(Sumber : Data Primer Penelitian 2021)
sesudah Penyuluhan Kesehatan
Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan
tentang Kesehatan Reproduksi
bahwa sebanyak 30 responden sebelum
Remaja.
diberikan Penyuluhan Kesehatan tentang
Tabel 3 Distribusi frekuensi nilai kusioner
Kesehatan
sebelum dan sesudah pemberian
B. Distribusi frekuensi Pemahaman Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi pada Remaja kelas 10
Remaja sesudah dilakukan
di SMAN 1 Boyolangu
Penyuluhan Kesehatan Kesehatan Tulungagung pada bulan April
tahun 2021 .
Reproduksi .
Nilai Kuisioner Sebelum Sesudah
Tabel 2 Distribusi frekuensi Pemahaman
Ρ
sesudah dilakukan Penyuluhan
Total
Kesehatan Reproduksi pada
F % F %
Remaja kelas 10 di SMAN 1
Boyolangu Tulungagung pada
Baik
bulan April tahun 2021. 23 77 28 93
Cukup 7 23 2 7
Kurang 0 0 0 0

0,000
Total 30 100 0 100
(Sumber : Data Primer penelitian 2021 ) Dapat diketahui dari tabel 1 bahwa sebanyak
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa 30 responden sebelum dilakukan Penyuluhan
dari 30 responden, hampir semua responden Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi
sebelum diberikan perlakuan memiliki Remaja Responden memiliki hasil
Pemahaman Baik sebanyak 23 responden Pemahaman Baik sebanyak 23 responden ,
(77%) , Memiliki Pemahaman Cukup 7 Pemahaman Cukup sebanyak 7 responden
responden (23%) dan Memiliki Pemahaman dan Pemahaman Kurang Tidak ada.
Kurang sebanyak 0 Responden (0%). Dan Menurut Marini Agustin (2017)
hasil sesudah perlakuan hampir seluruh Pemahaman yang rendah pada remaja
Responden memiliki Pemahaman baik tentang kesehatan reproduksi sebelum
sebanyak 28 responden (93%) , memiliki dilakukannya penyuluhan kesehatan
Pemahaman Cukup sebanyak 2 responden dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan
(7%) dan memiliki Pemahaman Kurang informasi yang tidak tepat, untuk itu
sebanyak 0 Responden (0%) . Dari hasil pentingnya pendidikan serta informasi yang
analisa data kuantitatif dengan uji statistic tepat untuk remaja agar memiliki wawasan
Wilcoxon yang dibantu oleh perangkat lunak yang luas agar pengetahuannya tidak salah
SPSS dapat diinterpretasikan bahwa penafsiran, sehingga remaja memiliki
menghasilkan Nilai Kusioner sebelum dan pemahaman yang lebih baik dan tentu saja
sesudah Penyuluhan Kesehatan bernilai P bertanggung jawab dengan masalah
value yaitu 0,000 dengan bandingan nilai kesehatan reproduksinya.
signifikan α (0,05). Sehingga dapat diartikan Pemahaman yang kurang pada remaja
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yang tentang kesehatan reproduksi dapat
berarti Ada Pengaruh pemberian Penyuluhan berpengaruh pada pola pikir remaja itu
Kesehatan Dengan Leaflet Tentang sendiri mengenai kesehatan reproduksi ,
Reproduksi Terhadap Pemahaman Kesehatan yang takutnya akan berdampak buruk bagi
Reproduksi Pada Remaja Kelas 10 Di Remaja untuk kedepannya .
SMAN 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Sejalan dengan teori yang
2021. dikemukakan Marini bahwa sebelum
PEMBAHASAN diberikannya pendidikan Kesehatan melalui
A. Analisis Pemahaman Kesehatan penyuluhan kesehatan pemahaman remaja
Reproduksi pada Remaja kelas 10 di belum sepenuhnya baik tentang Kesehatan
SMAN 1 Boyolangu Tulungagung Reproduksi , termasuk di lingkup SMAN 1
sebelum dilakukan Penyuluhan Boyolangu di SMA belum terdapat pelajaran
Kesehatan . ataupun Informasi penyuluhan yang
sebelumnya tentang Kesehatan Reproduksi Menurut Supardi dan Notosiwoyo
jadi Siswa belum paham benar tentang (2006) yang menemukan bahwa penyuluhan
kesehatan reproduksi itu apa , dan dampak dengan metode leaflet kepada masyarakat di
positif pendidikan kesehatan reproduksi itu Bogor memberikan pengaruh yang terlihat
sendiri. dengan adanya perubahan kesadaran dari
Pemahaman kesehatan reproduksi bagi masyarakat. Hal ini diduga terjadi interaksi
remaja sangat penting karena agar responden yang baik saat sebelum penyuluhan dan
memiliki informasi yang benar sehingga sesudah penyuluhan dimana kesadaran
diharapkan remaja memiliki sikap yang responden meningkat untuk menerima
bertanggung jawab mengenai proses pretest akibat diberikan post test
reproduksi. Kurangnya pemahaman tentang Menurut Marini Agustin (2017)
kesehatan reproduksi pada remaja amat Berdasarkan hasil Uji hipotesis penelitian
merugikan sebab pada masa ini remaja Penyuluhan Kesehatan terhadap Pengetahuan
mengalami perkembangan penting yaitu remaja yang menggunakan paired t-test
kognitif, sosial dan seksual. Salah satu upaya untuk mengetahui pengaruh antara variabel
untuk memberikan informasi kesehatan penyuluhan kesehatan dengan pengetahuan
reproduksi untuk remaja adalah dengan remaja tentang kesehatan reproduksi. Hasil
memberikan promosi atau penyuluhan yang didapatkan di temukan nilai asymptotic
kesehatan. Salah satu upaya untuk significance two tails atau nilai p value
memberikan informasi kesehatan reproduksi sebesar 0,000 ( p< 0,05 ) sehingga 𝐻0
untuk remaja adalah dengan memberikan ditolak, dapat disimpulkan bahwa terdapat
promosi atau penyuluhan kesehatan. pengaruh yang signifikan antara dua
B. Pemahaman Kesehatan Reproduksi variabel. Hasil analisis data tentang
pada Remaja kelas 10 di SMAN 1 tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa
Boyolangu Tulungagung sebelum responden yang telah memiliki pengetahuan
dilakukan Penyuluhan Kesehatan . tinggi pada pre-test sebanyak 41,9%, pada
Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan saat post-test responden yang memiliki
bahwa sebanyak 30 responden setelah pengetahuan tinggi meningkat menjadi
diberikan Penyuluhan Kesehatan tentang 56,8%. Sedangkan responden yang telah
Kesehatan Reproduksi Remaja memiliki memiliki pengetahuan rendah pada pretest
hasil Pemahaman Baik sebanyak 28 sebanyak 58,1%, pada saat post-test
responden , Pemahaman Cukup sebanyak 2 responden yang memiliki pengetahuan
responden dan Pemahaman Kurang Tidak rendahmenurun menjadi 39,2%. Hal tersebut
ada . menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan antara sebelum dan sesudah hampir seluruh Responden memiliki
diberikan penyuluhan, dan hasil yang Pemahaman baik sebanyak 28 responden
didapatkan menunjukkan adanya perbedaan (93%) , memiliki Pemahaman Cukup
nilai sebanyak 2 responden (7%) dan memiliki
Sejalan dengan teori yang dikemukakan Pemahaman Kurang sebanyak 0 Responden
Supardi dan Notosiwoyo Keberhasilan (0%) .
peningkatan Pemahaman di Penelitian ini Dapat disimpulkan Dari hasil analisa
disebabkan adanya pemberian informasi data kuantitatif dengan uji statistic Wilcoxon
yang mudah dipahami oleh responden yang dibantu oleh perangkat lunak SPSS
melalui media Leaflet yang telah dibagikan , dapat diinterpretasikan bahwa menghasilkan
dan informasi seputar kesehatan repoduksi Nilai Kusioner sebelum dan sesudah
yang diberikan oleh peneliti. Penyuluhan Kesehatan bernilai P value yaitu
Berdasarkan fakta yang ada dalam 0,000 dengan bandingan nilai signifikan α
penelitian pemahaman setelah dilakukannya (0,05). Sehingga dapat diartikan bahwa Ho
pendidikan kesehatan sangat berpengaruh ditolak dan H1 diterima yang berarti “Ada
besar terhadap pengetahuan seseorang dalam pengaruh pemberian Penyuluhan Kesehatan
memperoleh pemahaman dan ilmu yang Dengan Leaflet Tentang Reproduksi
didapat, Peningkatan pemahaman sangat Terhadap Pemahaman Kesehatan Reproduksi
berperan penting setelah dilakukannya Pada Remaja Kelas 10 Di SMAN 1
Penyuluhan Kesehatan . Boyolangu Tulungagung Tahun 2021”
C. Pengaruh pemberian Penyuluhan Penyuluhan kesehatan reproduksi
Kesehatan terhadap pemahaman merupakan salah satu upaya pemerintah
Kesehatan Reproduksi pada Remaja dalam menanggulangi permasalahan
kelas 10 di SMAN 1 Boyolangu tahun kesehatan reproduksi. Melalui penyuluhan
2021. kesehatan reproduksi, remaja akan
Berdasarkan hasil penelitian ini mendapatkan informasi yang benar mengenai
menunjukkan bahwa dari 30 responden, kesehatan reproduksinya. Dalam penyuluhan
hampir semua responden sebelum diberikan kesehatan untuk remaja diperlukan pemilihan
perlakuan memiliki Pemahaman Baik metode dan media yang tepat. Media
sebanyak 23 responden (77%) , Memiliki promosi kesehatan merupakan sarana atau
Pemahaman Cukup 7 responden (23%) dan upaya untuk menampilkan pesan atau
Memiliki Pemahaman Kurang sebanyak 0 informasi yang ingin disampaikan oleh
Responden (0%). komunikator.
Sedangkan hasil sesudah perlakuan Paparan Informasi Melalui berbagai
Informasi bisa dari media massa baik cetak penyuluhan mengalami peningkatan dari
maupun elektronik maka berbagai informasi pada sebelum penyuluhan, dan tidak ada
dapat diterima oleh masyarakat sehingga responden dengan pemahaman yang
seseorang yang lebih sering terpapar media menurun atau tetap setelah pemberian
massa akan memperoleh informasi yang penyuluhan. Pembahasan di atas dapat
lebih banyak dan dapat mempengaruhi menjelaskan secara umum bahwa
tingkat pengetahuan yang dimiliki. penyuluhan kesehatan reproduksi
Hasil dari analisis data penelitan berpengaruh signifikan terhadap perubahan
mengenai tingkat pemahaman menjelaskan tingkat pengetahuan pada remaja di SMAN 1
bahwa responden yang telah memiliki Boyolangu.
pemahaman rendah pada pretest dan KESIMPULAN
meningkat lebih baik dengan peningkatan Berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil pemahaman pada posttest. Peningkatan proses penelitian di SMAN 1 Boyolangu
pemahaman membuktikan bahwa Tulungagung periode bulan April Tahun
pengetahuan merupakan hasil dari seseorang 2021 dapat diambil kesimpulan sebagai
yang menangkap informasi dengan berikut :
penginderaan terhadap suatu objek, dimana a) Sebelum penyuluhan bahwa dari 30
pada penelitian ini responden diberikan responden, hampir semua responden
penyuluhan melalui Leaflet . sebelum diberikan perlakuan memiliki
Banyak media promosi kesehatan yang dapat Pemahaman Baik sebanyak 23
digunakan, salah satunya Media yang dapat responden (77%) , Memiliki Pemahaman
digunakan salah satunya dalam penyuluhan Cukup 7 responden (23%) dan Memiliki
kesehatan adalah Leaflet karena isi di dalam Pemahaman Kurang sebanyak 0
Leaflet mengutamakan pesan-pesan visual Responden (0%).
yang biasanya terdiri dari gambaran sejumlah b) Adapun hasil sesudah perlakuan hampir
kata, gambar atau foto dalam tata warna. seluruh Responden memiliki
Efektivitas penggunaan media penyuluhan Pemahaman baik sebanyak 28
sangat ditentukan oleh banyaknya indera responden (93%) , memiliki Pemahaman
penerimaan yang terlibat. Semakin banyak Cukup sebanyak 2 responden (7%) dan
indera yang digunakan, penyampaian pesan memiliki Pemahaman Kurang sebanyak
penyuluhan semakin mudah dimengerti. 0 Responden (0%) . .
Hasil perbandingan pengetahuan c) Dalam fakta di lahan penelitian, karena
sebelum dan sesudah pemberian peneliti melakukan secara Daring
penyuluhan menunjukkan bahwa responden sebagian besar responden mampu
berinteraksi dengan baik,aktif dalam Boyolangu , Dapat diartikan bahwa ‘’Ada
forum penyuluan ,responden bertanya pengaruh Penyuluhan Kesehatan dengan
jika kurang paham dengan materi dan Leaflet tentang Kesehatan Reproduksi pada
antusias sepanjang kegiatan penyuluhan. Remaja kelas 10 di SMAN 1 Boyolangu’’
Pada saat dilakukan penyuluhan , SARAN
adapun setelah dilakukan dan A. Saran Bagi pengembang ilmu
pengambilan serta pengolahan data 1. Bagi Peneliti selanjutnya
maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata Dengan adanya karya tulis ini, diharapkan
nilai kuisioner sebelum dan sesudah dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa
mengalami peningkatan untuk meneruskan penelitian ini dengan
d) Untuk hasil uji Wilcoxon dengan nilai metode yang lebih baik dan kreatif. Dengan
signifikan 0,05 menghasilkan nilai P menambah materi-materi penelitian yang
value yaitu 0,000 atau bisa disimpulkan lebih lengkap dan terbaru guna untuk
secara matematis bahwa P value< Nilai menyempurnakan segala pengetahuan bagi
Signifikan (0,000 < 0, 05). Sehingga H0 kita semua. Adapun untuk peneliti
ditolak dan H1 diterima yang berarti selanjutnya tidak hanya mengambil dan
bahwa “Ada pengaruh pemberian menjiplak di dalam makalah ini, namun perlu
Penyuluhan Kesehatan Dengan Leaflet ada pengembangan dan inovasi yang
Tentang Reproduksi Terhadap dibutuhkan untuk sekedar memberi kesan
Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada terbaik dalam penyelesaian penelitian.
Remaja Kelas 10 Di SMAN 1 2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Boyolangu Tulungagung Tahun 2021. Diharapkan dapat bekerjasama dengan
Dari hasil perbandingan Pemahaman institusi kesehatan untuk memberikan
sebelum dan sesudah pemberian informasi tentang penyuluhan kesehatan
penyuluhan menunjukkan bahwa responden Reproduksi pada Remaja dan dapat menjadi
penyuluhan mengalami peningkatan dari tambahan pengetahuan bagi mahasiswa .
pada sebelum penyuluhan, dan tidak ada B. Saran Bagi pengembang program
responden dengan pemahaman yang 1. Bagi tempat penelitian SMAN 1
menurun atau tetap setelah pemberian Boyolangu
penyuluhan. Pembahasan di atas dapat Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
menjelaskan secara umum bahwa saran untuk menambah pembelajaran
penyuluhan kesehatan reproduksi mengenai Kesehatan Reproduksi pada siswa
berpengaruh signifikan terhadap perubahan SMAN 1 Boyolangu ataupun didirikan
tingkat pengetahuan pada remaja di SMAN 1 ekstrakulikuler yang mewadahi para siswa
siswa dalam gerakan Remaja sehat mengenai perempuan: Sebuah strategi
Kesehatan Reproduksi pada siswa SMAN 1 mencegah berbagai resiko masalah
reproduksi remaja. Sawwa: Jurnal
Boyolangu .
Studi Gender, 11(2), 229-252”
2. Bagi Siswa – Siswa SMAN 1 Boyolangu Info DATIN PUSAT DATA DAN
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah INFORMASI KESEHATAN RI ,
Lisnawati. & Nissa S. L., (2015)”Faktor-
satu referensi dalam sarana pemberian
faktor yang berhubungan dengan
Informasi kepada siswa siswi di SMAN 1 perilaku sesksual remaja di
Boyolangu tentang Peyuluhan Kesehatan Cirebon.” Jurnal CARE, vol. 3, No.
1, 1-8.
Reproduksi Pada Remaja yang terbukti
Lie, M. R. S. (2013). ‘’Perancangan
berpengaruh untuk pemahaman remaja Media Ineraktif Pembelajaran
tentang Kesehatan Reproduksi. Pubertas untuk
Remaja. JurnalDKVAdiwarna, 1(2).
DAFTAR PUSTAKA
J. R. (2016) “Adolescent development Lestary, H., & Sugiharti, S. (2011)
(perkembangan remaja). Sari “Perilaku berisiko remaja di
pediatri, 12(1), 21-9 Indonesia
kesehatan reproduksi remaja
BKKBN. (2014)”Pola pacaran faktor indonesia (SKRRI) Tahun
penyebab tingginya resiko seks 2007. Indonesian Journal of
pranikah”. Reproductive Health”, 1(3), 136-144
Maulana, H. D., & Sos, S. (2009)
Choirul (2013)’’Efektifitas Promosi
”Promosi kesehatan. Egc” [diakses
Kesehatan Melalui Audio Visual pada tanggal 08 Januari 2021]
Dan Leaflet[ Diakses tanggal 12 https://scholar.google.com/scholarm
Desember 2020] ediapromsikesehatan
http://www.journal.universitaspahla Marini Agustin (2017) “Pengaruh
wan.ac.id/index.php/ners Penyuluhan Kesehatan Terhadap
Emmylia (2016) ‘’Efektivitas Penyuluhan Pengetahuan Dan Sikap Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Di
Dengan Pemberian Modul Terhadap Sma Negeri 1 Cisarua Tahun 2017’’
Perubahan Pengetahuan Remaja
Nur Asiah, (2016) ‘’ Pengaruh
[Diakses tanggal 09 Desember
Penyuluhan Dalam Peningkatan
2020]
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
https://www.stikes-yrds.ac.id
Rermaja ‘’ : Arkemas
Emilia, O., & Prabandari, Y. S.
(2019)”Promosi kesehatan dalam Nursalam. (2008). ‘’Konsep & Penerapan
lingkup kesehatan reproduksi. UGM Metodologi Penelitian Ilmu
PRESS” Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.’’
Hasanah, H. (2017) “Pemahaman
kesehatan reproduksi bagi
Notoatmodjo, S. 2005. ‘’Metodologi http://sitisalmah27.blogspot.co.id/m
Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. akalahseksbebasdikalanganremaja.ht
Jakarta ‘’: Rineka Cipta ml
Nursalam. 2008. ‘’Konsep & Metode Sarwono, W. (2000). Psikologi Remaja.
Keperawatan’’. Jakarta : Salemba Raja Grafindo Persada. Jakarta
Nursalam. 2014. ‘’Manajemen Saputro, K. Z. (2018). Memahami ciri dan
Keperawatan’’. Jakarta : Rineka tugas perkembangan masa
Cipta remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi
Rahmawati, Y. D. D. (2018)”Orientasi Ilmu-ilmu Agama, 17(1), 25-32.
Masa Depan Dan Intensi Seksual SitiThomas Zulaikhah,SKM.MKes (2017)
Pranikah Pada Remaja Sekolah “Prinsip penyuluhan kesehatan
Menengah Pertama” masyarakat”
(Doctoral dissertation, University of Suhardin (2016) ‘’ Pengaruh perbedaan
Muhammadiyah Malang). jenis kelamin dan Pengetahuan
[Diaksespadatanggal13Januari2021] tentang konsep dasar ekologi
https://scholar.google.com/scholarsu terhadap kepedulian lingkungan’’
rveiseksremajadikabupatentulungag Tindaon, R. L. (2017) ”Pengaruh
ung Komunikasi, Informasi, Dan
Risa, S. F., I Made Alit Gunawan, I., & Edukasi (Kie) Melalui Media Leaflet
Weni Kurdanti, W. K. (2018). Dan Video Terhadap Pengetahuan
‘’Pengaruh Penyuluhan Dengan dan Sikap Remaja Tentang Paparan
Media Poster Terhadap Pornografi Di Smp Negeri 1
Pengetahuan Tentang Aktifitas Fisik Sidamanik Kec. Sidamanik Kab.
Dan Makanan Fast Food Pada Simalungun Tahun
Remaja Gemuk SMP Di Yogyakarta 2016. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah
(Doctoral dissertation, Poltekkes Penelitian Kesehatan), 3(1), 44-64.
Kemenkes Yogyakarta). Wulandari, V. F., & Nirwana, H.
Salmah, Siti. ‘’Makalah Seks Bebas Di (2012)”Pemahaman siswa mengenai
Kalangan Remaja Dan Mahasiswa. kesehatan reproduksi remaja
[Diakses pada tanggal 18 Januari melalui layanan
2021 ]. informasi”. Konselor, 1(2).

Anda mungkin juga menyukai